Anda di halaman 1dari 21

Kebudayaan Batak Toba

1. Kepemimpinan
Secara umum orang Batak Toba menyebut dirinya keturunan raja (anak ni raja). Karena
itu mereka semua adalah raja. Namun yang dimaksud adalah raja dalam arti
kehormatan. Memang dikenal juga raja yang dikaitkan dengan jabatan, walaupun
setelah tidak memegang jabatan struktural itu, yang bersangkutan tetap dipanggil raja
namun sudah dalam arti yang umum. Orang Batak Toba mengenal jenis kepemimpinan
sebagai berikut :
1. Raja Huta, yakni pemimpin tertinggi di dalam satu huta atau kampung
pemukiman. Secara tradisi biasanya pendiri kampung dipilih rakyatnya menjadi
raja huta. Kemudian ditentukan siapa yang menjadi raja pandua atau raja kedua
(wakil raja).
2. Raja Horja, yaitu raja yang memimpin beberapa huta (kampung) yang bergabung
menjadi satu horja. Raja dipilih dari para raja huta yang bergabung dalam
federasi Horja. Demikian juga wakilnya. De Boer menyebutkan bahwa raja horja
adalah kesatuan kolektif pemimpin horja yang bernama raja parjolo, raja partahi
dan raja pandapotan.
3. Raja Bius, yaitu raja yang memimpin upacara di dalam satu persekutuan bius.
Raja bius dipilih dari setiap kumpulan horja. Dinamakan juga Raja Pandapotan
dipilih dalam satu rapat warga. Dia berkemampuan memimpin dan
menyelenggarakan upacara keagamaan bersama raja parbaringin. Bila dia
menyelenggarakan pesta bius, maka raja-raja pandapotan yang lain diundang
untuk berpartisipasi.
4. Raja Parbaringin yaitu terdiri dari empat orang yang dipilih anggota masyarakat
dari tiap-tiap bius marga dalam satu rapat khusus. Raja-raja ini merupakan
pemimpin-pemimpin upacara kepercayaan keagamaan.
5. Raja Maropat (Toba), adalah para pemimpin yang secara struktural dibentuk
oleh Raja Sisingamangaraja XII, sebagai orang yang sangat dipercayainya dalam
segala hal. Mereka berfungsi mewakili Raja Sisingamangaraja dalam pesta bius
untuk minta hujan, melawan penyakit kolera atau cacar, maupun pesta taon
atau mamele taon yang diselenggarakan sekali setahun saat panen perdana.
Upacara-upacara adat selalu dipimpin oleh orang yang dihunjuk secara demokratis oleh
masing-masing pihak (hasuhuton) yang terlibat adat. Penghunjukan pemimpin upacara
adat yang dinamakan juga raja parhata atau Raja Parsinabul (parsinabung), dengan
menanyakan semua keturunan nenek moyang (marompu-ompu) secara berurutan
menurut senioritas dalam silsilah keturunan. Proses pemilihan pemimpin upacara pada
adat kematian, perkawinan dan yang lain adalah sama. Tampaknya penamaan pemimpin
di kalangan orang Batak Toba cenderung beragam. Hal ini bisa terjadi karena
pemerintahan adat Batak Toba tidak sentralistis, tetapi otonomitis, atau desentralistis.
Masing-masing wilayah punya kebiasaan penamaan kepemimpinan sendiri, sesuai
dengan latar historis mereka masing-masing. Bahkan tampaknya pada setiap jenis
kegiatan ditentukan para pemimpinnya dengan nama sendiri yang dihubungkan dengan
fungsinya. Misalnya ketika akan membahas pendirian satu perkampungan baru, maka
akan hadir dalam rapat atau tonggo raja (sering juga dinamakan marria raja) yang
diadakan khusus untuk tujuan itu, raja parjolo, raja patahi, raja huta dan raja namora.
Mereka adalah pemimpin-pemimpin yang mendiskusikan pembangunan perkampungan
baru itu secara musyawarah untuk bermufakat. Setiap hadirin berhak bicara (demokrasi)

1
sesuai dengan jenjangnya. Bila tidak tercapai permufakatan, maka gagasan mendirikan
kampung baru itu harus ditunda. Atau bila yang berencana kurang merasa puas, mereka
akan mengulangi permohonannya pada kesempatan lain, atau membawanya ke tingkat
horja untuk dipertimbangkan1.
Berdasarkan fakta di atas, maka pada masyarakat adat Batak Toba dalam hal pemilihan
pemimpin mereka sudah mengenal sistem Demokrasi. Dengan demikian, berdasarkan
pendapat Pospisil pendekatan terhadap kepemimpinan oleh masyarakat adat Batak
Toba ialah pendekatan Sosiometrik yang dimana pemimpin itu ditentukan dengan teknik
pemilihan anggota dengan perhitungan puluhan. Pendekatan ini mencampuradukan
cara pandang antara gejala kepemimpinan yang sedang berjalan (actual) dengan
pandangan para anggota kelompok terhadap kepemimpinan itu 2.
Dengan pendekatan yang bersifat soisometrik tersebut maka kedudukan yang diperoleh
oleh pemimpin dalam adat Batak Toba merupakan kedudukan yang bersifat achieved
status yaitu kedudukan yang hanya dapat diperoleh dengan usaha 3 dan bukan
merupakan kedudukan social yang bersifat ascribed status yaitu kedudukan social yang
diperoleh dengan sendirinya.

2. Acara Perkawinan
Proses perkawinan dalam adat kebudayaan Batak Toba menganut hukum eksogami
(perkawinan di luar kelompok suku tertentu). Ini terlihat dalam kenyataan bahwa dalam
masyarakat Batak Toba: orang tidak mengambil isteri dari kalangan kelompok marga
sendiri (namariboto), perempuan meninggalkan kelompoknya dan pindah ke kelompok
suami, dan bersifat patrilineal, dengan tujuan untuk melestarikan galur suami di dalam
garis lelaki. Hak tanah, milik, nama, dan jabatan hanya dapat diwarisi oleh garis laki-laki.
Ada 2 (dua) ciri utama perkawinan ideal dalam masyarakat Batak-Toba, yakni :
Berdasarkan rongkap ni tondi (jodoh) dari kedua mempelai; dan
Mengandaikan kedua mempelai memiliki rongkap ni gabe (kebahagiaan, kesejahteraan),
dan demikian mereka akan dikaruniai banyak anak.
Sementara ketidakrukunan antara suami-isteri terjadi apabila tondi mereka tidak bisa
lagi hidup rukun (so olo marrongkap tondina) dan itu akan tampak di kemudian hari.
Ketidakrukunan ini mungkin akan mengakibatkan terjadinya perceraian. Sebaliknya,
sekali mereka sudah melahirkan anak, ikatan antar-pasangan akan semakin kuat dan
ikatan cinta semakin kokoh. Hukum eksogami, sebagaimana telah disinggung di atas,
bahkan sudah melekat dalam diri setiap orang Batak Toba hingga sekarang. Maka,
kiranya tidak mengherankan, apabila masih ada ketakutan untuk melanggarnya.
Yang termasuk pelanggaran, antara lain na tarboan-boan rohana (yang dikuasai oleh
nafsu-keinginan), yakni orang yang menjalankan sumbang terhadap iboto (saudara
perempuan dari anggota marga sendiri). Selain larangan marsumbang, hubungan lain
yang tidak diperkenenkan adalah marpadanpadan (kumpul kebo). Marsumbang baru
dibolehkan jika perkawinan yang pernah diadakan di antara kedua kelompok tidak
diulangi lagi selama beberapa generasi. Jika terjadi pelanggaran terhadap larangan itu,
maka pendapat umum dan alat kekuasaan masyarakat akan diminta turun tangan.

2
Ritusnya adalah sebagai berikut: gondang mangkuling, babiat tumale (gong bertalu-talu,
harimau mengaum), artinya, rakyat akan berkumpul untuk menangkap dan menghukum
si pelaku. Peribahasa yang digunakan untuk semua tindakan yang melanggar susila
adalah: “Manuan bulu di lapang-lapang ni babi; Mamungka na so uhum, mambahen na
so jadi." (menanam bambu di tempat babi berlalu, tidak taat hukum dan menjalankan
yang tabu)4.
Perkawinan yang dilakukan atas pelanggaran dinyatakan batal. Lelaki yang berbuat
demikian, serta pihak parboru diwajibkan melakukan pertobatan (manopoti/pauli uhum)
atau dinyatakan di luar hukum (dipaduru di ruar ni patik), dikucilkan dari kehidupan
sosial sebagaimana yang ditentukan oleh adat. Ritusnya adalah sebagai berikut : Pihak-
pihak yang melanggar harus mempersembahkan jamuan yang terdiri dari daging dan
nasi (manjuhuti mangindahani). Kerbau atau sapi disembelih demi memperbaiki nama
para kepala dan ketua yang tercemar karena kejadian itu. Makanan yang dihidangkan
sekaligus merupakan pentahiran (panagurasion) terhadap tanah dan penghuninya 5.
Berdasarkan pendapat Posposil yang mengatakan bahwa hukum harus memenuhi
empat syarat, yakni :
Attribute of authority. atribut otoritas atau kekuasaan menentukan bahwa aktifitas
kebudayaan yang disebut hukum itu adalah keputusan melalui suatu mekanisme yang
diberi wewenang dan kekuasaan dalam masyarakat. Keputusan-keuputusan itu memberi
pemecahan terhadap ketagangan social yang disebabkan karena misalnya ada : (i)
serangan-serangan terhadap diri individu; (ii) serangan-serangan terhadap hak orang
lain; (iii) serangan-serangan terhadap pihak yang berkuasa; (iv) serangan-serangan
terhadap keamanan umum.
Attribute of intention of universal application. Atribut ini menentukan bahwa keputusan-
keputusan dari pihak yang berkuasa itu harus dimaksudkan sebagai keputusan-
keputusan yang mempunyai jangka waktu panjang dan harus dianggap berlaku juga
terhadap peristiwa-peristiwa dalam masa yang akan dating.
Attribute of obliogation. Atribut ini menentukan bahwa keputusan-keputusan
pemegang kuasa harus mengandung perumusan dari kewajiban pihak ke satu terhadap
pihak kedua, tetapi juga hak dari pihak kedua harus dipenuhi oleh pihak kesatu. Didalam
hal ini pihak kesatu dan kedua harus terdiri dari individu-individu yang hidup. Kalau
keputusan tidak mengandung perumusan dari kewajiban maupun dari hak tadi, maka
keputusan tak akan ada akibatnya dan karena itu tidak akan merupakan keputusan
hukum; dan kalau pihak itu misalnya nenek moyang yang sudah meninggal, maka
keputusan yang menentukan kewajiban pihak ke satu ke pihak kedua itu bukanlah
hukum, melainkan suatu keputusan yang merumuskan suatu kewajiban keagamaan.
Attribute of sanction menentukan bahwa keputusan-keputasan dari pihak berkuasa itu
harus dikuatkan dengan sanksi dalam arti seluas-luasnya. Sanksi itu bisa berupa sanksi
jasmaniah berupa hukuman tubuh dan deprivasi dari milik (yang misalnya amat
dipentingkan dalam sistem-sistem hukum bangsa-bangsa Eropa), tetapi juga sanksi
rohani seperti misalnya menimbulkan rasa takut, rasa malu, rasa dibenci dan
sebagainya6 maka ritus-ritus yang di lakukan masyarakat Batak Toba terhadap
pelanggaran na tarboan-boan rohana, marsumbang dan marpadanpadan merupakan
hukum adat karena dalam pelaksanaanya terdapat keterlibatan pemimpin (authority),

3
berlaku umum (universal), bersifat obligation yang dimana masyarakat berhak untuk
menangkap dan menuntut pelaku dan perlaku wajib untuk melakukan pertobatan
(manopoti/pauli uhum), serta adanya sanksi berupa manjuhuti mangindahani.

3. Sistem Kekerabatan dan Pembagian Harta Waris


Masyarakat Batak yang menganut sistim kekeluargaan yang patrilineal yaitu garis
keturunan ditarik dari ayah. Hal ini terlihat dari marga yang dipakai oleh orang Batak
yang turun dari marga ayahnya. Melihat dari hal ini jugalah secara otomatis bahwa
kedudukan kaum ayah atau laki-laki dalam masyarakat adat dapat dikatakan lebih tinggi
dari kaum wanita. Namun bukan berarti kedudukan wanita lebih rendah.
Dalam pembagian warisan orang tua. Yang mendapatkan warisan adalah anak laki – laki
sedangkan anak perempuan mendapatkan bagian dari orang tua suaminya atau dengan
kata lain pihak perempuan mendapatkan warisan dengan cara hibah. Pembagian harta
warisan untuk anak laki – laki juga tidak sembarangan, karena pembagian warisan
tersebut ada kekhususan yaitu anak laki – laki yang paling kecil atau dalam bahasa batak
nya disebut Siapudan. Dan dia mendapatkan warisan yang khusus. Dalam sistem
kekerabatan Batak Parmalim, pembagian harta warisan tertuju pada pihak perempuan.
Ini terjadi karena berkaitan dengan system kekerabatan keluarga juga berdasarkan
ikatan emosional kekeluargaan. Dan bukan berdasarkan perhitungan matematis dan
proporsional, tetapi biasanya dikarenakan orang tua bersifat adil kepada anak – anak
nya dalam pembagian harta warisan.
Dalam masyarakat Batak non-parmalim (yang sudah bercampur dengan budaya dari
luar), hal itu juga dimungkinkan terjadi. Meskipun besaran harta warisan yang diberikan
kepada anak perempuan sangat bergantung pada situasi, daerah, pelaku, doktrin agama
dianut dalam keluarga serta kepentingan keluarga. Apalagi ada sebagian orang yang
lebih memilih untuk menggunakan hukum perdata dalam hal pembagian warisannya.
Hak anak tiri ataupun anak angkat dapat disamakan dengan hak anak kandung. Karena
sebelum seorang anak diadopsi atau diangkat, harus melewati proses adat tertentu.
Yang bertujuan bahwa orang tersebut sudah sah secara adat menjadi marga dari orang
yang mengangkatnya. Tetapi memang ada beberapa jenis harta yang tidak dapat
diwariskan kepada anak tiri dan anak angkat yaitu Pusaka turun – temurun keluarga.
Karena yang berhak memperoleh pusaka turun-temurun keluarga adalah keturunan asli
dari orang yang mewariskan.
Dalam Ruhut-ruhut ni adat Batak (Peraturan Adat batak) jelas di sana diberikan
pembagian warisan bagi perempuan yaitu, dalam hal pembagian harta warisan bahwa
anak perempuan hanya memperoleh: Tanah (Hauma pauseang), Nasi Siang (Indahan
Arian), warisan dari Kakek (Dondon Tua), tanah sekadar (Hauma Punsu Tali). Dalam adat
Batak yang masih terkesan Kuno, peraturan adat – istiadatnya lebih terkesan ketat dan
lebih tegas, itu ditunjukkan dalam pewarisan, anak perempuan tidak mendapatkan
apapun. Dan yang paling banyak dalam mendapat warisan adalah anak Bungsu atau
disebut Siapudan. Yaitu berupa Tanak Pusaka, Rumah Induk atau Rumah peninggalan
orang tua dan harta yang lain nya dibagi rata oleh semua anak laki – laki nya. Anak
siapudan juga tidak boleh untuk pergi meninggalkan kampung halaman nya, karena anak
Siapudan tersebut sudah dianggap sebagai penerus ayahnya.
Jika kasusnya orang yang tidak memiliki anak laki-laki maka hartanya jatuh ke tangan
saudara ayahnya. Sementara anak perempuannya tidak mendapatkan apapun dari harta
orang tuanya. Dalam hukum adatnya mengatur bahwa saudara ayah yang memperoleh

4
warisan tersebut harus menafkahi segala kebutuhan anak perempuan dari si pewaris
sampai mereka berkeluarga7.

4. Delik Adat (Penculikan)


Mengenai hukum pelanggaran digunkan istilah panguhumon ta angka parsala, yang
berarti hukum dalam hal mereka yang berbuat salah, pengadilan terhadap mereka serta
hukuman yang dijatuhkan. Sala berarti kesalahan, perbuatan tercela, pelanggaran;
parsala (orang yang melakukan suatu kesalahan, orang yang melakukan pelanggaran).
Istilah parsala agak luas penerapanya daripada pengaloasi (orang yang menyalahi),
karena mangaloasi (menyalahi) yang menyangkut peraturan dan tata tertib yang secara
khusus diumumkan sebagai peraturan yang harus dipatuhi, sedangkan parsala dapat
juga berarti sesuatu yang tidak boleh dilakukan, dalam arti yang lebih umum 8.
Ada banyak tindakan yang termasuk sebagai pelanggaran dalam masyarakat adat Batak
Toba, namun akan dibahas tentang tindakan penculikan bagi masyarakat Batak Toba.
Tindakan penculikan bagi masyarakat Batak Toba tidak hanya merugikan pihak terkait
(keluarga korban) juga terhadap kepala dan ketentraman serta kedamian di dalam
masyarakat. Jika terjadi kasus penculikan, tiba-tiba akan terdengar hentak dan tepuk
pada lantai batu seperti yang lazim pada suatu tarian, dan orang pun akan mengalir
berduyun-duyun untuk memberi bantuan kepada yang empunya hajat. “Kendang
bertalu-talu, harimau mengaum” terdengar pada waktu seluruh wilayah dalam keadaan
cemas begitu rupa sehingga semua orang berhimpun untuk memuntahkan perasaan
hati. Oleh karena itu, selain pihak yang tersinggung harus menerima pemuasan, kepala
juga harus ikut serta ketika hukuman harus dijalani dengan cara menghidangkan nasi
dan daging dan ketika denda dan sebagainya harus dibayar 9.
Berdasarkan fakta di atas bisa diketahui bahwa panguhumon ta angka parsala
merupakan hukum karena telah memenuhi 4 tanda hukum, yakni : authority, obligation,
universal, dan sanction10 dan memiliki budaya hukum yang bersifat partisipan.

5. Sistem Religi dan Kesenian


Pada abad 19 agama islam masuk daerah penyebaranya meliputi batak selatan. Agama
kristen masuk sekitar tahun 1863 dan penyebaranya meliputi batak utara. Walaupun d
emikian banyak sekali masyarakat batak didaerah pedesaan yang masih mmpertahankan
konsep asli religi pendduk batak. Orang batak mempunyai konsepsi bahwa alam
semesta beserta isinya diciptakan oleh Debeta Mula Jadi Na Balon dan bertempat
tinggal diatas langit dan mempunyai nama-nama sesuai dengan tugasnya dan
kedudukanya . Debeta Mula Jadi Na Balon : bertempat tinggal dilangit dan merupakan
maha pencipta; Siloan Na Balom: berkedudukan sebagai penguasa dunia mahluk halus.
Dalam hubungannya dengan roh dan jiwa orang batak mengenal tiga konsep yaitu :
Tondi: jiwa atau roh; Sahala : jiwa atau roh kekuatan yang dimiliki seseorang; Begu :
Tondinya orang yang sudah mati. Orang batak juga percaya akan kekuatan sakti dari
jimat yang disebut Tongkal. Kesenian dalam budaya batak toba ialah Seni Tari yaitu Tari
Tor-tor (bersifat magis); Tari serampang dua belas (bersifat hiburan). Alat Musik
tradisional : Gong; Saga-saga. Hasil kerajinan tenun dari suku batak adalah kain ulos.

10

5
Kain ini selalu ditampilkan dalam upacara perkawinan, mendirikan rumah, upacara
kematian, penyerahan harta warisan, menyambut tamu yang dihormati dan upacara
menari Tor-tor. Kain adat sesuai dengan sistem keyakinan yang diwariskan nenek
moyang .

Latar belakang

Di Indonesia, khususnya Sumatera Utara

yang terdiri dari berbagai macam sejarah, suku, makanan, cerita rakyat dan

kebudayaan yang berbeda pada setiap daerah. Penduduk Sumatera Utara menurut
golongan etnis terdiri dari penduduk asli Sumatera Utara, penduduk asli pendatang dan
penduduk asing. Yang termasuk penduduk asli ialah: suku Melayu, Batak Karo,
Simalungun, Fak-fak/Dairi, Batak Toba, Mandailing, Pesisir dan Nias.
Batak Toba adalah suatu kesatuan kultural. Batak Toba tidak mesti tinggal di wilayah
geografis Toba, meski asal-muasal adalah Toba. Sebagaimana suku-suku bangsa lain,
suku bangsa Batak Toba pun bermigrasi ke daerah-daerah yang lebih menjanjikan
penghidupan yang lebih baik. Suku Batak Toba yaitu sub atau anggota dari suku bangsa
Batak. Suku Batak Toba mencakup Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Humbang
Hasundutan, Kabupaten Samosir, Kabupaten Tapanuli Utara, sebagian Kabupaten Dairi,
Kabupaten Tapanuli Tengah, Kota Sibolga dan sekitarnya. Batak Toba memiliki ragam
budaya, sejarah, makanan khas, pariwisata dan bahkan memiliki cerita rakyat tersendiri.
Maka, dalam makalah ini penulis akan memaparkan hal tersebut.

Sejarah((asal usul)suku Batak .

Asal usul suku Batak sangat sulit untuk ditelusuri dikarenakan minimnya situs
peninggalan sejarah yg menceritakan tentang suku Batak,maka sering dikatakan
menelusuri asal usul suku Batak adalah orang yg kurang kerjaan.tapi bagi saya nggak jadi
masalah dikatakan kurang kerjaan,siapa tau ada dari para pembaca yg bisa lebih
melengkapi tulisan ini saya akan sangat berterima kasih.

dengan mengutip dari berbagai sumber termasuk tulisan diberbagai blog dan juga buku2
yg menuls tentang Batak saya mencoba untuk menyajikanya bagi para pembaca

Suku Batak adalah salah satu dari ratusan suku yg terdapat di Idonesia,suku Batak
terdapat di wilayah Sumatera Utara.Menurut legenda yg dipercayai sebahagian
masyarakat Batak bahwa suku batak berasal dari pusuk buhit daerah sianjur Mula Mula
sebelah barat Pangururan di pinggiran danau toba.

6
Kalau versi ahli sejarah Batak mengatakan bahwa siRaja Batak dan rombonganya berasal
dari Thailand yg menyeberang ke Sumatera melalui Semenanjung Malaysia dan akhirnya
sampai ke Sianjur Mula mula dan menetap disana.

Sedangkan dari prasasti yg ditemukan di Portibi yg bertahun 1208 dan dibaca oleh
Prof.Nilakantisari seorang Guru Besar ahli Kepurbakalaan yg berasal dari Madras,India
menjelaskan bahwa pada tahun 1024 kerajaan Cola dari India menyerang Sriwijaya dan
menguasai daerah Barus.pasukan dari kerajaan Cola kemunggkinan adalah orang2 Tamil
karena ditemukan sekitar 1500 orang Tamil yg bermukim di Barus pada masa itu.Tamil
adalah nama salah satu suku yg terdapat di India.

siRaja Batak diperkirakan hidup pada tahun 1200(awal abad ke13)


Raja Sisingamangaraja keXII diperkirakan keturunan siRaja Batak generasi ke19 yg wafat
pada tahun 1907 dan anaknya si Raja Buntal adalah generasi ke 20.

Dari temuan diatas bisa diambil kesimpulan bahwa kemungkinan besar leluhur dari
siRaja batak adalah seorang pejabat atau pejuang kerajaan Sriwijaya yg berkedudukan
diBarus karena pada abad ke12 yg menguasai seluruh nusantara adalah kerajaan
Sriwijaya diPalembang.

Akibat dari penyerangan kerajaan Cole ini maka diperkirakan leluhur siRaja Batak dan
rombonganya terdesak hingga ke daerah Portibi sebelah selatan Danau Toba dan dari
sinilah kemungkinan yg dinamakan siRaja Batak mulai memegang tampuk pemimpin
perang

atau boleh jadi siRaja Batak memperluas daerah kekuasaan perangnya sampai
mancakup daerah sekitar Danau Toba,Simalungun,Tanah Karo,Dairi sampai sebahagian
Aceh dan memindahkan pusat kekuasaanya sidaerah Portibi disebelah selatan Danau
Toba.
Pada akhir abad ke12 sekitar tahun 1275 kerajaan Majapahit menyerang kerajaan
Sriwijaya sampai kedaerah Pane,Haru,Padang Lawas dan sekitarnya yg diperkirakan
termasuk daerah kekuasaan siRaja Batak

Serangan dari kerajaan Majapahit inilah diperkirakan yg mengakibatkan si Raja Batak


dan rombonganya terdesak hingga masuk kepedalaman disebelah barat Pangururan
ditepian Danau Toba,daerah tersebut bernama Sianjur Mula Mula dikaki bukit yg
bernama Pusuk Buhit,kemudian menghuni daerah tersebut bersama rombonganya.

terdesaknya siRaja Batak oleh pasukan dari kerajaan Majapahit kemungkinan erat
hubunganya dengan runtuhnya kerajaan Sriwijaya dipalembang karena seperti pada
perkiraan diatas siRaja Batak adalah kemungkinan seorang Penguasa perang dibawah
kendali kerajaan Sriwijaya.
Sebutan Raja kepada siRaja Batak bukanlah karena beliau seorang Raja akan tetapi
merupakan sebutan dari pengikutnya ataupun keturunanya sebagai penghormatan
karena memang tidak ada ditemukan bukti2 yg menunjukkan adanya sebuah kerajaan yg
dinamakan kerajaan Batak.

7
Suku Batak sangat menghormati leluhurnya sehingga hampir semua leluhur marga2
batak diberi gelar Raja sebagai gelar penghormatan,juga makam2 para leluhur orang
Batak dibangun sedemikian rupa oleh keturunanya dan dibuatkan tugu yg bisa
menghabiskan biaya milyartan rupiah.Tugu ini dimaksudkan selain penghormatan
terhadap leluhur juga untuk mengingatkan generasi muda akan silsilah mereka.

didalam sistim kemasyarakatan suku Batak terdapat apa yg disebut dengan Marga yg
dipakai secara turun temurun dengan mengikuti garis keturunan laki laki.ada sekitar 227
nama Marga pada suku Batak.

Didalam buku Tarombo Borbor Marsada dikatakan bahwa siRaja Batak memiliki
3(tiga)orang anak yaitu:
-GURU TATEA BULAN (siRaja Lontung)
-RAJA ISOMBAON (siRaja Sumba)
-TOGA LAUT.

Ketiga anak siRja Batak inilah yg diyakini meneruskan tampuk pimpinan siRaja Batak dan
asal mula terbentuknya marga2 pada suku Batak.

Pariwisata

Wisata di Tapanuli Utara


1. Pemandian Air Soda Parbubu
Pemandian Air Soda Parbubu kamu bisa berendam di kolam yang airnya mengeluarkan
buih-buih gas layaknya air soda. Pemandian sejenis ini sendiri hanya terdapat dua saja di
dunia. Selain di Desa Parbubu, kita bisa menemukan pemandian air soda di Venezuela.
Selain keunikannya ini, kandungan air di pemandian ini juga dipercaya baik untuk
kesehatan kulit.
2. Kawah Sipoholon
Sumatera Utara memang terkenal memiliki banyak destinasi pemandian alami. Selain
Pemandian Air Soda Parbubu, ada pula Kawah Sipoholon yang tak cuma terkenal akan
sumber mata air panas melainkan juga eksotisme pemandangan kawah yang sangat
eksotis.

Berendam air panas dengan kawah dengan permukaan air kebiruan dikelilingi tebing-
tebing berwarna putih tak cuma bisa menyegarkan tubuh dan pikiran namun juga
matamu.

3. Huta Ginjang
Destinasi tempat wisata di Tapanuli Utara selanjutnya ini jika diterjemahkan bisa disebut
sebagai Kampung Tinggi. Dan, sesuai dengan namanya Huta Ginjang memang berada di
ketinggian 1.550 mdpl yang menjadikannya tujuan wisata yang tepat untuk kamu yang
ingin memandang keindahan alam di Sumatera Utara dari ketinggian.

8
Tak cuma bisa melihat lebih jelas keindahan Danau Toba dan juga Pulau Samosir, objek
wisata Tapanuli Utara satu ini juga jadi tempat olahraga paralayang.

9 Destinasi Tempat Wisata di Tapanuli Utara


Berencana liburan ke Tapanuli Utara? Jangan lewatkan berbagai destinasi wisata di
Tapanuli Utara favorit berikut:

Markus Yohannes

09 Mar 2020 - 5 min read

Wisata Tapanuli Utara - Tapanuli Utara merupakan sebuah kabupaten di Sumatera Utara
yang masyarakatnya didominasi etnis Batak Toba. Namun, yang menarik dari Tapanuli
Utara tidak hanya kebudayaan khas Batak Toba saja, lho. Ada banyak sekali destinasi
wisata di Tapanuli Utara yang unik dan layak untuk dijelajahi saat musim liburan tiba.

Penasaran seperti apa daya tarik wisata yang ditawarkan Tapanuli Utara? Intip beberapa
pilihan tujuan wisata Tapanuli Utara favorit berikut:

Baca juga: Melihat Keberagaman Budaya Indonesia melalui Festival-Festival Budaya Ini!

Rekomendasi Wisata di Tapanuli Utara


1. Pemandian Air Soda Parbubu

Pemandian Air Soda | Sumber gambar: Wikipedia

Dari namanya saja kamu sudah bisa mengetahui bahwa objek wisata di Tapanuli Utara
ini sangat unik. Bagaimana tidak? Berbeda dengan pemandian pada umumnya, di
Pemandian Air Soda Parbubu kamu bisa berendam di kolam yang airnya mengeluarkan
buih-buih gas layaknya air soda!

Pemandian sejenis ini sendiri hanya terdapat dua saja di dunia, lho. Selain di Desa
Parbubu, kamu bisa menemukan pemandian air soda di Venezuela.

Selain keunikannya ini, kandungan air di pemandian ini juga dipercaya baik untuk
kesehatan kulit, lho. Jadi, tak cuma menjadi lebih segar, setelah berendam di pemandian
ini kamu juga bisa merasakan kulitmu akan terasa lebih halus.

2. Kawah Sipoholon

Kawah Sipoholon

Sumatera Utara memang terkenal memiliki banyak destinasi pemandian alami. Selain
Pemandian Air Soda Parbubu, ada pula Kawah Sipoholon yang tak cuma terkenal akan
sumber mata air panas melainkan juga eksotisme pemandangan kawah yang sangat
eksotis.

9
Berendam air panas dengan kawah dengan permukaan air kebiruan dikelilingi tebing-
tebing berwarna putih tak cuma bisa menyegarkan tubuh dan pikiran namun juga
matamu.

3. Huta Ginjang

Huta Ginjang | Sumber gambar: Airmagz

Destinasi tempat wisata di Tapanuli Utara selanjutnya ini jika diterjemahkan bisa disebut
sebagai Kampung Tinggi. Dan, sesuai dengan namanya Huta Ginjang memang berada di
ketinggian 1.550 mdpl yang menjadikannya tujuan wisata yang tepat untuk kamu yang
ingin memandang keindahan alam di Sumatera Utara dari ketinggian.

Tak cuma bisa melihat lebih jelas keindahan Danau Toba dan juga Pulau Samosir, objek
wisata Tapanuli Utara satu ini juga jadi tempat olahraga paralayang. Suka olahraga
ekstrem yang menantang? Paralayang di Huta Ginjang bisa jadi pilihan aktivitas untuk
lengkapi libura

4. Istana Sisingamangaraja XII

Istana Sisingamangaraja XII | Suumber gambar: Kemendikbud

Liburan ke Tapanuli Utara takkan lengkap rasanya sebelum mengunjungi Istana


Sisingamangaraja XII untuk melihat lebih dekat adat dan tradisi Batak. Sisingamangaraja
XII sendiri merupakan salah satu raja di negeri Toba yang juga merupakan pahlawan
nasional Indonesia karena jasa-jasanya dalam melawan penjajahan Belanda.

Selain bisa mengagumi keindahan arsitektur tradisional yang bergaya Rumah Bolon atau
Rumah Gorga yang merupakan rumah adat masyarakat Batak, tempat wisata sejarah di
Tapanuli Utara ini juga terdapat makam serta informasi-informasi sejarah seputar sosok
Sisingamangaraja XII.

5. Pulau Sibandang
Selain Samosir, ada juga Pulau Sibandang yang juga dikenal dengan nama Pulau Mangga
karena di pulau ini terdapat banyak sekali pohon mangga. Ada pula yang beranggapan
bahwa julukan ini muncul karena bentuk dari Pulau Sibandang yang sekilas terlihat
seperti buah mangga. Objek wisata di Tapanuli Utara ini menawarkan banyak sekali daya
tarik, mulai dari melihat langsung proses pembuatan kain Ulos di desa Papende, hingga
menelusuri peningalan sejarah masyarakat Batak di Pulau Sibandang seperti rumah dari
Raja pertama di Sibandang yang telah berusia kurang lebih 300 tahun serta makam Raja
Sorta Uluan yang diyakini sebagai Raja Pulau Sibandang di puncak bukit Sibandang dan
situs Partukkoan yang merupakan kursi batu yang dipercaya sebagai tempat raja-raja
terdahulu bermusyawarah.

6. Situs Hindu Hopong

10
Situs Hindu Hopong | Sumber gambar: Gallery Tourism Blog

Berbicara soal wisata sejarah, Pulau Sibandang bukan satu-satunya objek wisata di
Tapanuli Utara yang bisa kamu kunjungi untuk mengenal sejarah di tanah Batak ini.
Berbeda dengan objek wisata di Pulau Sibandang, Situs Hindu Hopong yang berada di
lereng Bukit Jalur Taput ini justru memiliki peninggalan-peninggalan kuno bercorak
Hindu yang umumnya lebih banyak ditemukan pada candi-candi bercorak Hindu seperti
Candi Simangambat yang berada di Mandailing Natal.

Corak Hindu yang kental membuat objek wisata di Tapanuli Utara ini dipercaya telah ada
sejak abad ke-9 masehi dimana Kerajaan Sriwijaya masih berkuasa pada masa tersebut.

7. Tugu Toga Aritonang

Tugu Toga Aritonang | Sumber gambar: Wikipedia

Diresmikan pada 11-12 Maret 2016, Tugu Toga Aritonang bisa dikatakan sebagai
destinasi wisata di Tapanuli Utara yang relatif masih baru. Didirikan dengan dana
mencapai Rp 5 miliar oleh Marga Aritonang yang merupakan keturunan Raja Lontung
ke-6, Tugu Toga Aritonang menjelma jadi daya tarik wisata baru di Tapanuli Utara.

Tak hanya karena arsitektur tugu yang megah dan futuristik, namun dikarenakan
lokasinya yang berada di atas bukit di Desa Dolok Martumbur membuat pemandangan
di sekitar tempat wisata Tapanuli Utara ini juga sangat memukau, termasuk
pemandangan Danau Toba yang tak pernah gagal mempesona siapapun yang
memandangnya.

8. Pemandian Air Panas Tamaro


Selain pemandian air soda dan pemandian di Kawah Sipoholon, masih ada satu lagi
destinasi wisata pemandian air panas di Tapanuli Utara yang bisa kamu jadikan pilihan
alternatif, yakni Pemandian Air Panas Tamaro yang berada di Desa Hutabarat.

Objek wisata di Tapanuli Utara ini dikelilingi alam yang masih asri sehingga kamu bisa
merasakan udara yang segar sembari mengistirahatkan tubuh dengan berendam di
hangatnya air di pemandian ini.

9. Salib Kasih & Bukit Doa

Salib Kasih | Sumber gambar: Wikipedia

Bagi umat Nasrani, Tapanuli Utara juga memiliki objek wisata religi yang bisa kamu
sambangi. Salah satunya adalah Salib Kasih, sebuah monumen yang dibangun pada 1933
sebagai bentuk penghormatan atas jasa “Ingwer Ludwig Nommensen”, misionaris
berkebangsaan Jerman yang membawa masuk agama kristen ke Tapanuli.

Selain Salib Kasih, ada pula Bukit Doa yang kerap dijadikan destinasi ziarah lainnya. Di
objek wisata religi satu ini terdapat “Jalan Salib Mahawu: dan juga Kapel Maria yang

11
terkenal akan arsitektur bangunannya yang cukup unik tampil kontras di lingkungan
alam sekitarnya yang asri.

Danau Toba
Danau Toba terletak di Provinsi Sumatera Utara. Danau ini dikenal sebagai danau terluas
di Indonesia, yakni sebesar 1.130 kilometer persegi.

Menurut situs web Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Danau Toba menjadi
salah satu danau vulkanik terbesar di dunia.

Tidak hanya itu, danau ini menawarkan berbagai tempat wisata alam dan kaya potensi
budaya.

Air Terjun Situmurun


Perpaduan antara pemandangan Danau Toba dengan air terjun dapat ditemukan di
objek wisata Air Terjun Situmurun yang tingginya sekitar 70 meter. Air terjun ini terdiri
dari tujuh undakan. Airnya mengalir dari tebing yang terletak di tepi Danau Toba. Aliran
airnya jatuh langsung ke danau.

Air Terjun Situmurun terletak di Desa Situmurun, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera
Utara.

Bukit Holbung
Wilayah perbukitan di sekitar Danau Toba dapat menjadi lokasi untuk menikmati Danau
Toba dari ketinggian, salah satunya adalah Bukit Holbung atau Bukit Teletubbies. Bukit
Holbung terletak di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.

Selain melihat pemandangan Danau Toba, pengunjung juga dapat menyaksikan


matahari terbenam di sore hari dari area ini.

Menara Pandang Tele


Menara Pandang Tele berada tidak terlalu jauh dari Bukit Holbung. Menara ini menjadi
tempat untuk melihat Danau Toba dan perbukitan di sekitarnya.

Menara ini terletak di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.

Jarak dari Bukit Holbung ke Menara Pandang Tele dengan kendaraan roda empat dapat
ditempuh selama 44 menit. Sedangkan, jarak dari Kota Medan ke Menara Pandang Tele
dapat mencapai lima hingga enam jam dengan kendaraan roda empat. Menara Pandang
Tele terdiri dari tiga lantai yang dapat diakses pengunjung. Dari lantai teratas, misalnya,
pengunjung bisa menikmati panorama perbukitan, rumah-rumah warga, persawahan,
air terjun, dan Danau Toba.

Bukit Gibeon

12
Wisata Bukit Gibeon terletak di Parapat, Danau Toba, Sumatera Utara. Tempat ini sering
disebut sebagai bukit senyum, karena konon pengunjung yang datang ke tempat ini
akan tersenyum setelah menyaksikan panorama alamnya.

Tak hanya sekedar bersantai sambil menikmati pemandangan Danau Toba dari
ketinggian, pengunjung juga bisa mencoba berkemah.

Melihat pemandangan matahari terbit dan terbenam di tempat ini juga menjadi salah
satu kegiatan yang dapat dicoba.

Bukit Indah Simarjarunjung


Bukit Indah Simarjunjung terletak di Desa Butubayu Pane Raja, Dolok Pardament,
Kabupaten Simalungun, Sumatera Selatan.

Bukit ini menyediakan beragam atraksi serta sejumlah rumah pohon dan spot foto.

Air Terjun Efrata


Air Terjun Efrata adalah salah satu objek wisata alam di sekitar Danau Toba. Adapun, Air
Terjun Efrata terletak di Sosor Dolok, Harian, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.

Pengunjung harus berjalan kaki kurang lebih sejauh 100 meter dari lokasi parkir untuk
mencapai air terjun ini.

Pengunjung dapat menyaksikan air terjun setinggi 20 meter dengan bukit di


sekelilingnya.

Taman Eden 100


Taman Eden 100 merupakan objek wisata di perbukitan Desa Sionggang Utara,
Kecamatan Lumban Julu, Kabupaten Toba Simosir, Sumatera Utara. Objek wisata ini
terletak tak jauh dari Bukit Gibeon.

Pengunjung dapat menyaksikan air terjun dan bersantai di deretan hammock.

Bagi pengunjung yang ingin belajar cara budidaya rempah khas Batak Toba juga bisa
mencobanya di Taman Eden 100.

Desa Wisata Tomok


Tak hanya menyuguhkan wisata alam, Danau toba juga menawarkan wisata budaya yang
menarik untuk dipelajari. Salah satu tempat wisata budaya yang bisa dikunjungi adalah
Desa Tomok.

Desa ini terletak di bagian timur Pulau Samosir, tepatnya di wilayah pesisir bagian timur.
Pengunjung dapat menyaksikan sejumlah rumah adat khas Suku Batak, makam raja-raja
kuno, serta benda-benda peninggalan leluhur zaman megalitikum.

Museum Batak Tomok

13
Desa Wisata Tomok juga menyimpan pesona budaya berupa museum yang menyimpan
beragam peninggalan leluhur Suku Batak. Museum Batak Tomok terletak di Komplek TB
Silalahi Center, Desa Tomok, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumatera
Utara.

Museum ini memiliki bentuk bangunan berupa rumah adat Suku Batak atau yang sering
disebut denga Ruma Bolon.

Dinding bangunan tersebut dipenuhi ukiran dengan dominasi warna merah, putih, dan
hitam.

Desa Lumban Suhi Suhi


Kain ulos merupakan kain tenun khas Suku Batak. Kain ini menjadi aspek penting dan tak
terpisahkan dari kehidupan masayarakat Suku Batak.

Desa Lumban Suhi Suhi diketahui menjadi salah satu produsen kain ulos berkualitas di
Samosir. Tak heran jika banyak wisatawan datang untuk menyaksikan proses pembuatan
kain ulos secara langsung di tempat tersebut. Tidak hanya menyaksikan proses
pembuatannya, pengunjung juga bisa membeli kain ulos dari desa ini sebagai suvenir.

Batu Gantung Parapat


Batu Gantung merupakan objek wisata berupa tebing tinggi di kawasan Danau Toba,
letaknya di Kota Parapat, Sumatera Utara.

Untuk dapat menyaksikan tebing batu yang terlihat seperti menggantung ini,
pengunjung harus naik kapal menyeberangi Danau Toba.

Pengunjung akan disuguhi keindahan panorama Danau Toba dengan bukit di


sekelilingnya.

Pulau Tulas Samosir


Pulau Tulas Samosir merupakan sebuah pulau kecil tidak berpenghuni yang terletak di
tengah Danau Toba. Secara administratif, Pulau Tulas Samosir terletak di Danau Toba,
Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.

Pantai Pasir Putih Parbaba


Pantai Pasir Putih Parbaba terletak di Desa Huta Bolon, Kecamatan Pangururan,
Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Objek wisata ini tepatnya berada di tepi Danau
Toba. Wisatawan dapat mengikuti beragam wahana seperti jet ski, banana boat, dan
sepeda air. Pengunjung juga bisa bersantai di tepian danau atau menyewa ban jika ingin
berenang.

Gunung Pusuk Buhit


Gunung Pusuk Buhit merupakan salah satu tempat untuk melihat pemandangan Danau
Toba.

14
Tidak hanya itu, tempat ini juga menyimpan cerita di baliknya. Konon, Gunung Pusuk
Buhit menjadi tempat Raja Batak diturunkan dari kayangan.

Oleh sebab itu, masyarakat setempat menjadikan gunung ini sebagai salah satu tempat
sakral. Gunung ini juga dijadikan tempat berdoa oleh penduduk sekitar.

Gunung Pusuk Buhit menjadi salah satu wilayah yang ada dalam zona wisata geologi di
Danau Toba.

Bukit Gajah Bobok

Bukit Gajah Bobok menjadi salah satu objek wisata favorit pengunjung di sekitar Danau
Toba. Bukit ini terletak di pangambatan, Merek, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

Untuk menikmati panorama alam Danau Toba dari lokasi ini, wisatawan perlu berjalan
kaki di jalur yang telah ada.

Negeri Bakkara
Negeri Bakkara adalah sebuah wilayah yang terletak di barat daya Danau Toba.

Wilayah ini secara administratif berada di Distrik Baktiraja, Kabupaten Humbang


Hasunduta, Sumatera Utara.

Negeri Bakkara terdiri dari beberapa dusun dan desa yang ada di sekitar lembah. Daerah
ini dibelah oleh dua sungai berarus deras, yaitu Aek silang dan Aek Simangira.

Kedua sungai ini mengalir dari daerah perbukitan dan bermuara langsung ke Danau
Toba.

Pulau Sibandang
Pulau Sibandang atau yang juga dikenal dengan nama Pulau Pardepur merupakan salah
satu tempat wisata yang terletak di sekitar Danau Toba. Lebih tepatnya, objek wisata ini
terletak di Muara, Tapanuli Utara, Sumatera Utara.

Pulau ini juga menjadi salah satu objek wisata budaya di sekitar Danau Toba. Wisatawan
bisa menyaksikan pembuatan kain ulos secara langsung dan mengikuti acara adat
masyarakat Desa Sampuran yang dipadukan dengan Tari Mossak.

Pasir Putih di Pantai Lumban Bulbul


Salah satu wisata andalan Balige adalah Pantai Lumban Bulbul. Pantai ini merupakan
salah satu tepian dari Danau Toba. Pasirnya putih dan ombaknya tidak besar, membuat
lokasi ini sangat cocok untuk bersantai. Selain itu, bagi pengunjung yang ingin bermain
air pun tidak perlu khawatir karena fasilitas permainan seperti pelampung, banana boat
dan perahu dan untuk berkeliling telah tersedia.

Museum TB Silalahi Center

15
Museum TB Silalahi merupakan museum pribadi yang mengupas perjalanan seorang
Bapak TB Silalahi. Perjalanan kehidupan beliau dimulai semenjak beliau masih kecil
ketika masih menjadi penggembala kerbau, hingga menjadi seorang jenderal.
Harapannya, kisah ini dapat memotivasi anak muda untuk meraih cita-cita. Tak hanya
itu, museum ini juga dibuat untuk melestarikan adat budaya Suku Batak.

Geosite Sipinsur
Geosite Sipinsur yang berada di Parulohan, Kecamatan Paranginan, Kabupaten Humbang
Hasundutan.

Kita bisa melakukan aktivitas outbond dan menikmati indahnya pegunungan yang dihiasi
hutan pinus yang lebat. Kita bisa piknik sambil menyantap makanan yang dibawa dari
rumah bersama keluarga di Geosite Sipinsur.

Air Terjun Pollung


Air Terjun Pollung yang berada di Purba Baringin, Kecamatan Pakkat, Kabupaten
Humbang Hasundutan.

Untuk memasuki kawasan air terjun ini, kita harus berjalan kaki dahulu, karena tempat
ini tidak bisa diakses oleh motor atau mobil. Namun setelah sampai, kita akan disambut
pemandangan alam indah dengan lingkungan yang masih terjaga kemurniannya.

Makanan Khas Batak Toba


Makanan khas Batak Toba merupakan salah satu kuliner yang begitu khas. Kuliner Batak,
salah satunya makanan khas Batak Toba dikenal dengan bumbu utamanya andaliman.

Andaliman inilah yang memberi cita rasa tersendiri pada makanan khas Batak Toba.
Beberapa makanan khas Batak Toba juga berbahan dasar ikan air tawar. Ikan ini biasa
didapat dari sungai atau Danau Toba. Makanan khas Batak Toba juga selalu hadir dalam
acara adat dan telah menjadi bagian dari tradisi masyarakat Batak Toba.

Berikut makanan khas Batak Toba dengan cita rasa istimewa yaitu:
1. Ikan Arsik
Ikan Mas Na Narsik atau ikan Arsik adalah kuliner tradisional khas Toba yang kaya
dengan bumbu dan rempah. Na Niarsik berarti di-marsik-kan atau dikeringkan. Ikan Arsik
berarti ikan yang dimasak terus-menerus sampai kuahnya kering, hingga bumbunya
menyerap ke ikan mas tersebut. Jika proses memasak benar, Na Niarsik dapat bertahan
dua hari tanpa basi.

Na Niarsik adalah makanan yang menjadi bagian dari adat Batak yang memiliki cerita
dari mulai kelahiran, perkawinan, hingga meninggal. Bumbu Na Niarsik sangat kaya dan
beragam. Ada 16 macam bumbu dari andaliman, bunga kecombrang dan bawang Batak.
Selain ikan mas, ikan laut seperti kembung dan kakap, dan daging juga dapat dijadikan
bahan arsik.
2. Naniura

16
Naniura dalam bahasa Batak artinya ikan yang tidak dimasak melalui api namun baik dan
enak dimakan. Naniura adalah makanan khas suku Batak yang kebanyakan berada di
daerah Toba. Sekilas kuliner ini konsepnya mirip dengan sushi dari Jelang dan Ceviche
dari Peru.

Bedanya kalau ceviche disajikan dengan irisan bawang merah besar di atasnya, Naniura
disiram dengan bumbu halus berwarna kuning. Jika dahulu kala naniura hanya
dihidangkan untuk raja-raja Batak, sekarang makanan khas ini sudah bisa dinikmati oleh
banyak orang. Ikan mas mentah dibersihkan duri dan lendirnya dulu. Lalu dimatangkan
dengan cara merendamnya dengan air asam Jungga atau jeruk purut. Proses ini
membuat kualitas protein di ikan mas menjadi lebih utuh karena tidak terkena api sama
sekali. kan dianggap siap makan apabila daging ikan sudah kenyal dan mudah disobek.
Bumbu siram yang terdiri dari gabungan 10 macam bumbu termasuk andaliman dan
kecombrang.

3. Mie Gomak
Mie Gomak terkenal sebagai masakan khas daerah tanah Batak Toba. Cara penyajian
kuliner ini cukup unik, mie digomak atau dalam bahasa Indonesia digenggam langsung
menggunakan tangan saat memasukkannya ke dalam wadah. Mie kemudian disiram
kuah santan yang ditaburi andaliman.

Mie ini terbuat dari mie yang sering disebut Mie Lidi atau dikenal oleh orang Batak
sebagai Mie Besar. Mie Gomak juga kerap kali disebut sebagai spagetinya orang Batak.
Mie yang sudah direbus biasanya dibuat terpisah dengan kuah dan sambalnya. Mie ini
biasa disajikan dalam bentuk kuah atau goreng.

4. Sambal Tuktuk
Sambal Tuktuk merupakan makanan khas Sumatera Utara dari daerah Tapanuli. Di
daerah asalnya, sambal tuktuk dicampur dengan ikan aso-aso (sejenis ikan kembung
yang sudah dikeringkan), tapi jika tidak menemukan ikan tersebut bisa diganti dengan
ikan teri tawar.

Meskipun bahannya hampir sama dengan bahan pembuatan sambal pada umumnya.
Namun adanya andaliman membuatnya berbeda dengan sambal lainnya, termasuk
rasanya. Bahan seperti bawang, andaliman, kemiri, dan bawang bisa disangrai sampai
berbau harum.

Kemudian, semua bahan-bahan tersebut dihaluskan dan ditambah dengan hasil suwiran
ikan, tidak lupa juga adanya tambahan garam, jeruk nipis, dan penyedap rasa agar
rasanya semakin enak.
5. Sasagun
Sasagun dibuat dari tepung beras yang digongseng dengan kelapa dan dicampur dengan
gula merah. Sasagun juga biasa diperkaya dengan rasa nanas, durian, kacang, atau
sesuai selera. Dahulu makanan ini selalu disertakan oleh orang tua kepada anak-anaknya
yang akan merantau, dan juga kepada mereka yang akan pulang ke perantauan.

17
Sasagun biasa hadir pada perayaan natal dan pergantian tahun di masyarakat Batak.
Makanan ringan ini memiliki cita rasa gurih dan manis yang menggoyang lidah.
6. Dali ni Horbo
Dali Ni Horbo adalah olahan susu kerbau yang dimasak hingga membentuk gumpalan
seperti keju. Olahan Dali Ni Horbo ini tak melalui proses kimia sama sekali lho,
melainkan diolah secara tradisional. Penggunaan susu kerbau juga hanya diambil dari
induk kerbau yang baru melahirkan selama satu bulan.

Pengolahan dari Dali Ni Horbo ini cukup sederhana, susu kerbau dimasak dengan air
dengan suhu sedang, dan dipanaskan hingga mengental. Biasanya olahan ini dicampur
dengan air nenas atau air perasan daun pepaya untuk menghilangkan bau amis.
7. Na Tinombur
Na Tinombur merupakan salah satu makan khas Batak Toba yang berasal dari Sumatera
Utara. Ikan nantombur artinya adalah ikan yang disiram dengan bumbu. Olahan ini biasa
menggunakan ikan mas, ikan lele atau ikan mujahir. Ikan dibakar dan dilumuri bumbu
khas.

Bumbu ini berupa bawang merah dan bawang putih dibakar, kemiri digoreng, cabe, rias,
dan tomat direbus. Tak lupa campuran andaliman khas Batak hadir dalam olahan ini.
Ikan mas yang sudah dibakar atau digoreng diletakan di atas piring kemudian ikan
tersebut dilumiri dengan bumbu yang telah diracik tadi.

Cerita rakyat Batak Toba


Indonesia kaya akan keanekaragaman suku dan budaya. Keanekaragaman ini

membuat Indonesia kaya akan cerita-cerita rakyat. Hampir setiap daerah dan suku di

Indonesia memiliki ceritanya masing-masing. Salah satunya suku Batak Toba.


Salah satu kebanggaan dari suku Batak Toba adalah Danau Toba dan Pulau Samosir.

Danau Toba adalah danau yang terbesar dan terindah di Indonesia, danau ini

terbentuk akibat dari letusan Gunung Toba. Namun, masyarakat suku Batak Toba

punya cerita atau mitos sendiri tentang terjadinya Danau Toba ini, cerita itu terkenal

dengan nama Legenda Asal Usul Terjadinya Danau Toba. Selain asal usul terjadinya
Danau Toba. Batak Toba juga memiliki berbagai cerita rakyat seperti legenda batu
gantung, asal-usul saringgon dan si Raja Omas, cerita rakyat apting sigale-gale, legenda
danau sidihoni, legenda air terjun janji, siboru naimarata, batu menangis, dan masih
banyak lagi.

Cerita Rakyat Tentang Asal Usul Danau Toba

18
Di sebuah desa di wilayah Sumatera Utara di Tapanuli tinggallah seorang laki-laki
bernama Toba hidup seorang diri di gubuk kecil. Toba adalah seorang seorang petani
yang sangat rajin bekerja setiap hari menanam sayuran kebunnya sendiri.

Hari demi hari, tahun demi tahun umur semakin bertambah, petani tersebutpun mulai
merasa bosan hidup sendiri. Terkadang untuk melepaskan kepenatan diapun sering
pergi memancing ke sungai besar dekat kebunnya.

Menjelang siang setelah selesai memanen beberapa sayuran dikebunnya diapun


berencana pergi kesungai untuk memancing. Peralatan untuk memancing sudah
dipersiapkannya, ditengah perjalanan dia sempat bergumam dalam hati berkata,
“seandainya aku memiliki istri dan anak tentu aku tidak sendirian lagi hidup melakukan
pekerjaan ini setiap hari. Ketika pulang dari kebun, makanan sudah tersedia dan
disambut anak istri, oh betapa bahagianya”

Sampailah dia dimana tempat biasa dia memancing, mata kail dilempar sembari
menunggu, agannya tadi tetap mengganggu konsentrasinya. Tidak beberapa lama tiba-
tiba kailnya tersentak, sontak dia menarik kailnya. Diapun terkejut melihat ikan
tangkapannya kali ini.

“Wow, sunggu besar sekali ikan mas ini. Baru kali ini aku mendapatkan ikan seperti ini”
Teriaknya sembari menyudahi kegiatan memancing dan diapun segera pulang.

Setibanya di gubuk kecilnya, pemuda itupun meletakkan hasil tangkapannya di sebuah


ember besar. Betapa senangnya dia, ikan yang dia dapat bisa menjadi lauk untuk
beberapa hari. Diapun bergegas menyalakan api di dapur, lalu kembali untuk mengambil
ikan mas yang ditinggalnya di ember besar. Betapa terkejutnya dia melihat kejadian
tersebut. Ember tempat ikan tadi dipenuhi uang koin emas yang sangat banyak, diapun
terkejut dan pergi ke dapur. Disanapun dia kaget setengah mampus, ada sosok
perempuan cantik berambut panjang. “Kamu Siapa?”

“Aku adalah ikan engkau pancing di sungai tadi, uang koin emas yang diember tadi
adalah sisik-sisik yang terlepas dari tubuhku. Sebenarnya aku adalah seorang
perempuan yang dikutuk dan disihir oleh seorang dukun karena aku tidak mau
dijodohkan. Karena engkau telah menyelamatkan aku dan mengembalikan aku menjadi
seorang manusia, maka aku rela menjadi istrimu” kata ikan tadi yang kini sudah
menjelma kembali menjadi seorang perempuan berparas cantik dan berambut panjang.

19
Ini suatu kebetulan, selama ini aku mengharapkan seorang pendamping hidup untuk
tinggal bersama-sama menjalankan kehidupan berumatangga kata petani tersebut.
Maka iapun setuju memperistri perempuan cantik tersebut.

Perempuan berparas cantik tadi juga mengutarakan kepada petani tadi sebuah syarat
dan sumpah bahwa jika suatu hari nanti ketika engkau marah, engkau tidak boleh
mengutarakan bahwa asal-usulku dari seekor ikan kepada siapapun. Sebab jika engkau
mengatakan itu, maka akan terjadi petaka dan bencana besar di desa ini. Petani itupun
menyanggupinya, dan akhirnya mereka menikah.

Hari demi hari merekapun hidup bahagia, apa yang diharapkan petani selama ini pun
sudah terwujud dan diapun merasa bahagia sekali. Sampai merekapun dikaruniai
seorang anak laki-laki dan mereka memberi namanya Samosir.

Samosirpun tumbuh besar, diapun sudah bisa membantu orangtuanya bertani. Setiap
hari Samosir disaat siang selalu mengantarkan makan siang buat ayahnya yang sudah
dimasakin oleh ibunya.

Suatu hari, siang itu petani sudah merasa lelah dan lapar sembari menunggu Samosir
datang mengantarkan bekal siang. Tidak biasanya, kali ini Samosir terlambat
mangantarkan bekal orangtuanya. Diperjalanan Samosir mencium bekal yang dibawanya
untuk orangtuanya, kelihatannya enak masakan ibu hari ini, gumamnya. Samosirpun
mencicipi masakan ibunya, dia tidak sadar bekal itu dimakan hampir habis.

Samosirpun tersentak dan bergegas menuju kebun ayahnya. Dia melihat ayahnya sudah
kelaparan dan kehauasan. Merasa berat, Samosirpun memberikan bekal kepada
ayahnya. Dan terkejutlah ayahnya melihat isi bekal yang diberikan Samosir.

“Iya, Among. Samosir tadi lapar dan aku makan, masakan Inong sekali rasanya” kata
Samosir kepada ayahnya yang terlihat emosi. Spontan ayahnya marah dan melempar
bekal yang sudah kosong tadi sembari berkata kepada Samosir: “Kurang ajar kau
Samosir, dasar anak ikan kau ini”.

Samosirpun menangis dan pergi berlari menuju rumah menemui ibunya. Ibu, ibu , ayah
marah besar Samosir disebut anak ikan. Kata Samosir kepada ibunya. Ibunyapun
menangis, sektika itu ibunya menyuruh Samosir berlari ke sebuah bukit diketinggian.
Lalu hujanpun semakin deras, angin kencang, gemuruh dan petirpun menyambar-
nyambar seketika itu.

Airpun meluap sampai menenggelamkan seluruh desa itu. Sumpah itu dilanggar,
akhirnya tengenanglah seluruh desa itu dan genangan itu berbuah menjadi danau, yang
kini disebut Danau Toba. Lalu pulau tempat samosir berlindung disebutlah Pulau
Samosir.

20
Karnila Novita Samosir (2191111025)
Raisa Fadhilah (2193311028)

Sinaga, Richard. 2008. Silsilah Marga-Marga Batak. Diah Utama dan KERABAT: Jakarta.

Variasi, Keunikan dan Ragam Makanan Adat Etnis Batak Toba Suatu Kajian Prospek

Etnobotani. (Ashar Hasairin). JURNAL Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 20 Nomor 75


Tahun XX Maret 2014

https://m.liputan6.com/hot/read/4096216/7-makanan-khas-batak-toba-penuh-cita-
rasa-istimewa

https://www.google.com/amp/s/sumut.idntimes.com/travel/destination/amp/seo-
intern/10-tempat-wisata-di-humbang-hasundutan-indah-kali-woi

https://seringjalan.com/6-tempat-wisata-di-balige/

https://travel.kompas.com/read/2021/08/06/201556127/20-tempat-wisata-sekitar-
danau-toba-cocok-untuk-pencinta-wisata-alam?page=8

http://www.gobatak.com/asal-usul-danau-toba/

21

Anda mungkin juga menyukai