PENGOLAHAN DATA
Disusun Oleh:
- Asfiati
NIM: (105041102223)
Program Pascasarjana
2023/2024
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan
Muhammad SAW, bershalawat kepadanya menjadi ungkapan terima kasih dan rasa
cinta kepada nabi besar Muhammad SAW atas perjuangannya, sehingga nikmat
islam masih dapat dirasakan sampai saat ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi
memulai hingga mengakhiri proses penyusunan makalah ini bukanlah hal mudah
seperti membalikkan telapak tangan, namun dengan semangat dan kerja keraslah
yang menjadi pendorong kami dalam menyelesaikan segala proses, juga berkat
penyelesaian dalam penyusunannya. Kritik dan saran sangat kami butuhkan dalam
4-4-2024
PENULIS
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB 1 PENDAHULUAN 4
A.Latar Belakang 4
B.Rumusan Masalah 5
C.Tujuan 5
BAB 2 PEMBAHASAN 6
A. Karakteristik Penelitian 6
B. Bentuk-bentuk Penelitian 8
C. Manfaat Penelitian 12
D. Tahap-tahap Penelitian 13
BAB 3 PENUTUP 20
A.Kesimpulan 20
Daftar Pustaka 21
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
karena itu, sebelum pembahasan tentang hakikat penelitian perlu dijelaskan terlebih
dahulu hakikat metode ilmiah (scientific methods). Tujuan dari semua usaha ilmiah
Tujuan ini didasarkan pada asumsi bahwa semua perilaku dan kejadian adalah
beraturan dan bahwa semua akibat mempunyai penyebab yang dapat diketahui.
pengembangan serta pengujian teori-teori. Eksistensi dari suatu teori yang dapat
penerapan metode ilmiah tidak diragukan, paling efisien dan paling terpercaya.
pengetahuan yang secara grafis diilustrasikan oleh sebuah cerita tentang Aristoteles.
4
permasalahan itu dapat bersifat abstrak dan umum sebagaimana halnya dalam
penelitian dasar (basic research) dan dapat pula sangat konkret dan spesifik seperti
pengembangan model atau teori yang menunjukkan semua variable terkait dalam
tersebut. Oleh karena itu tidak jarang pemecahan permasalahan baru dapat dicapai
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
1. Karakteristik Penelitian
1. Latar dan sumber langsung adalah kunci penelitian kualitatif, artinya data
dimuat dalam bentuk teks tidak seperti kuantitatif yang datanya dimuat
dalam bentuk utuh sebagai pecahan dari gambaran-gambaran terkait fakta atau
merupakan fokus studi agar ketika membuat penelitian hasilnya tidak akan
membingungkan.
pada tujuan untuk mencari data dan menyesuaikan dengan fokus studi yang
menyebabkan urutan
6
7. Terdapat kriteria khusus untuk menilai kevalidan data. Penelitian kualitatif
dikatakan valid jika penelitian tersebut telah mencantumkan sumber yang dapat
dapat diatasi.
penelitian.
beberapa kriteria yang harus dipenuhi ilmu untuk mengetahui manusia dan alam
sehingga melalui kriteria tersebut maka ilmi akan dikatakan benar. Pandangan
2. Ruang lingkup, ruang lingkupnya seluas dengan ruang lingkup ilmu sosial
alam lainnya yang sajiannya berupa peristiwa monoton dan sifatnya rutin.
objek penelitian. Penerapan format ini dapat berupa studi kasus dan survey.
7
4. Penggolongan dan jenis penelitian, pada penelitian kuantitatif para ahli
2. Bentuk-Bentuk Penelitian
1. Studi kasus yang bersifat kualitatif. Studi kasus ini merupakan upaya
kasus tertentu baik berupa masyarakat, kebijakan maupun institusi. Studi kasus
dibagi menjadi dua bentukyaitu studi kasus tunggal dan studi kasus banyak.
kelompok.
lapangan yang sifatnya telah spesifik. Hasil teori ini disebut teori substansif
8
yang dasarnya pada data yang ada dan beraku di tempat dilakukannya
penelitian.
membutuhkan waktu lama, biaya dan tenaga yang banyak sehingga peneliti
9
5. Penelitian survey, batasan dalam penelitian ini adalah ciri-ciri demografis
masyarakat.
Jika sudah ditetapkan pelaksanaan penelitian maka perlu alat mengukur dan
untuk selalu terlibat dalam ekgiatan menilai namun bisa dari setelah proyek
sudah berjalan.
10
11. Penelitian lapangan, paling sering digunakan untuk penelitian ilmu-ilmu
12. Penelitian murni, yaitu pengembangan teori tertentu dan ditujukan pada
14. Penelitian menurut bidang ilmu, akibat dari banyaknya cabang ilmu
maka terdapat
kuantitatif.
terjadi di masa lampau yang kemudia dihubungkan dengan masa kini untuk
11
3. Manfaat Penelitian
keilmuan yang dipelajari, bisa juga manfaat untuk budaya atau masyarakat
menjadi 2 yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. Berikut ini rincian dari
1. Manfaat Teoretis
pengembangan ilmu, dalam hal ini adalah ilmu linguistik. Hasil dari
komedi.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis merupakan manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini
oleh peneliti itu sendiri dan pembaca. Penelitian ini diharapkan dapat
12
menganalisis secara langsung tuturan yang ada di dalam komik tersebut.
Selain itu, penelitian ini dapat bermanfaat sebagai acuan untuk penelitian
selanjutnya.
4. Tahap-tahap Penelitian
Pada umumnya suatu penelitian dapat diperinci dala tujuh tahap yang satu
sama lain saling bergantung dan berhubungan. Dengan kata lain masingmasing
tahap itu saling mempengaruhi dan dipengaruhi oleh tahaptahap yang lain.
Kesadaran terhadap keadaan ini membuat seorang peneliti lebih bijaksana dalam
mengambil keputusan pada setiap tahap penelitian. Adapun tujuh tahap itu sebagai
berikut :
a. Perencanaan.
Perencanaan meliputi penentuan tujuan yang ingin dicapai oleh suatu penelitian dan
penelitian itu. Hal ini harus dimulai dengan memberikan perhatian khusus terhadap
orang sebelumnya yang berhubungan dengan judul dan masalah penelitian yang
Tahap ini merupakan pengembangan dari tahap perencanaan. Di sini disajikan lagi
atau prosedur analisis dan pengumpulan data. Tahap ini meliputi pula penentuan
macam data yang diperlukan untuk mencapai tujuan pokok penelitian. Tahap ini
13
Ini adalah proses pemilihan sejumlah unsur / bagian tertentu dari suatu populasi
guna mewakili seluruh populasi itu. Dalam tahap ini peneliti harus secara teliti
pengambilan contoh itu terdiri dari prosedur pemilihan unsurunsur populasi dan
prosedur menjadikan atau mengubah data dari hasil sampel untuk memperkirakan
rencana pengambilan contoh ini adalah bagaimana kita dapat mengikuti sedemikian
rupa prosedur yang kita miliki dengan keadaan setempat dan dengan sumber daya
sample survey.
Sebenarnya ini merupakan proses cobacoba (trial and error) yang membutuhkan
waktu yang cukup lama. Hal yang perlu diperhatikan adalah jumlah dan macam
senang hati mau menjawab pertanyaanpertanyaan yang diajukan dan tetap senang
e. Kerja lapangan.
Tahap ini meliputi pemilihan dan latihan para pewawancara, bimbingan dalam
wawancara serta pelaksanaan wawancara. Ini dapat meliputi pula berbagai tugas
pertanyaan. Kerja lapangan ini tidak akan diperlukan bila kita menggunakan cara
14
f. Editing dan coding.
Coding adalah proses memindahkan jawaban yang tertera dalam daftar pertanyaan
ke dalam berbagai kelompok jawaban yang dapat disusun dalam angka dan
dapat sesederhana mungkin. Editing juga meneliti lagi daftar pertanyaan yang telah
diisi apakah yang ditulis di sitibenar atau sudah sesuai dengan yang dimaksud.
Ini meliputi berbagai tugas yang saling berhubungan dan terpenting pula dalam
suatu proses penelitian. Suatu hasil penelitian yang tidak dilaporkan atau dilaporkan
tetapi dengan cara yang kurang baik tidak akan ada gunanya. Tugas yang dikerjakan
pada tahap ini ialah penyajian tabeltabel dalam bentuk frekuensi distribusi, tabulasi
sialng atau dapat pula berupa daftar yang memerlukan metode statistik yang
kompleks kemudian interpretasi dari penemuanpenemuan itu atas dasar teori yang
Teknik berasal dari kata teknikos, yang berarti alat, atau seni menggunakan
secara teknis tentang metode yang digunakan dalam kegiatan penelitian. Upaya
yang kita anut yang berkorelasi dengan metodologi penelitian itu sendiri.
hal: (1) sadar filsafati, artinya dia sadar menggunakan pendekatan filsafat ilmu yang
15
mana; (2) sadar teoritik, artinya dia sadar teori penelitian atau model mana yang
digunakan; dan (3) sadar teknis, artinya dia mampu memilih teknik penelitian yang
tepat.
data yang dibutuhkan sesuai dengan parameter struktur. Keakuratan perolehan data
bergantung sepenuhnya pada penelitian, karena itu proses pengambilan data tidak
berlangsung sekali jadi, malah akan terjadi proses pengulangan di mana peneliti
akan bergerak mundur dan maju dalam usaha memperoleh tingkat akurasi data
yang semakin baik (Siswantoro, 2010: 73-74). Menurut Miles dan Huberman dalam
pengumpulan data, peneliti bergerak maju dan mundur di antara menelaah data
yang telah diperoleh dan menelaah kembali data tersebut agar diperoleh data baru
Cara operasional mengumpulkan data disebut data reduction atau data selection.
Tindakan mereduksi data tak lain dan tak bukan adalah menyeleksi data dengan
cara memfokuskan diri pada data yang dibutuhkan sesuai dengan kriteria atau
parameter yang telah ditentukan. Sebagai contoh di bawah ini adalah cara
Setelah menguasai teori atau konsep struktur puisi dengan baik, dan telah
menetakan jenis puisi yang menjadi subjek penelitian, hal berikutnya yang perlu
berukuran lembaran buku tulis, kurang 15cm x 20cm atau berukuran lebih besar
16
lagi. Karena struktur puisi terdiri dari berbagai usur, setiap lembar pengumpul data
diberi label kategori unsur tertentu agar cara kerja seleksi data berjalan sistematis.
2. Menyeleksi data
dilakukan. Setelah berulang kali mengamati dengan cermat kehadiran gaya bahasa
pada teks Sonet XXX, teridentifikasi kemunculan metaphor pada baris awal puisi
tersebut. Seterusnya kita tulis di lembar pengumpulan data tentang data berkategori
metafora tersebut. Tidak lupa memberi catatan lain, seperti: baris, stanza, dan
3. Memberi deskripsi
keakuratan data, dan deskripsi ditulis dibagian bawah lembar pengumpul data.
4. Menarik kesimpulan
melakukan seleksi atau reduksi data. Keduanya membentuk satu paket yang tak
terpisahka. Setelah mencatat data primer di lembar pengumpul data, keraguan dan
keakuratan data. Oleh Karena itu, untuk memperoleh kepastian tentang kurat atau
mengecek ulang, data yang telah diperoleh akan lebih terjamin, dan akan terhindar
5. Pengabsahan (verification)
menguji kembali. Dan tindakan penguji atau pengecekan kembali itu disebut
17
verifikasi. Adapun teknik yang dipergunakan di dalam proses validsi dikenal
dengan nama triangulasi, yakni tindakan menguju atau mengecek data temuan
dengan temuan lain selagi tidak adanya kekontrasan atau asal adanya kesesuaian
antara satu dngan lainnya. Setidaknya terdapat empat jenis triangulasi yaitu: (a)
triangulasi data, (b) triangulasi metode, (c) triangulasi teori dan (d) triangulasi
Pengumpulan atau penyediaan data dilakukan dengan teknik pustaka, simak dan
catat
memperoleh data dan konteks kesastraan dengan dunia nyata secara mimetik yang
dengan masalah dan tujuan penelitian sastra. Konteks kesastraan dapat dilengkapi
dengan penjelasan dari sastrawan, kritikus, pembaca sastra, latar peristiwa dan
situasi.
b. Teknik simak dan catat berarti peneliti sebagai instrument kunci melakukan
penyimakan secara cermat, terarah, dan teliti terhadap sumber data primer, yakni
karya sastra sasaran penelitian dalam rangka memperoleh datan yang diinginkan.
Hasil penyimakan itu lalu dicatat sebagai sumber data. Dalam data yang dicatat itu
disertakan pula kode sumber datanya untuk pengecekan ulang terhadap sumber data
informan yang bersifat open-ended dan mengarah pada kedalaman informasi yang
dilakukan dengan para pengarang novel tersebut berkisar pada masalah yang
18
menjadi sasaran penelitian, terutama berkaitan dengan interpretasi makna sastra.
Dapat pula wawancara dilakukan dengan para kritikus dan pengamat sastra untuk
mengetahui lebih jauh tentang hal-hal yang berkaitan dengan masalah penelitian.
peristiwa atau tempat kejadian sesuai dengan objek penelitian. Misalnya, untuk
e. Focus Group Discussion (FGD) juga merupakan salah satu teknik dalam
19
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
20
DAFTAR PUSTAKA
_________. 2010. Metode Penelitian Sastra Analisis Struktur Puisi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Al-Ma’ruf, Ali Imron. 2015. Metode Penelitian Sastra dan Pembelajarannya. (Handout).
Surakarta: UMS.
Evans KM, 1968 Planning small-scale (terjemahan), Surabaya. Penerbit Pt. Bina Ilmu.
Ilmu.2020.
2015
Publishing,2015.
Siyoto, S & Sodik, M.A. Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Literasi Media
Rosdakarya.
Suparto J, 1978 Metode riset, aplikasinya dalam penasaran, jakarta, Lembaga Penerbit
21
Syahrum; Salim, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Bandung: Citapustaka Media,
2014.
Vredenbregt J, 1980 Metode dan penelitian masyarakat, jakarta, penerbit Pt. Gramedia,
cetakan ke 3.
22