Anda di halaman 1dari 6

PENELITIAN KUALITATIF

Tri Komariah
Institut Agama Islam Negeri Metro
Jl. Ki Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung
E-mail: triekomariahh96@gmail.com

Pendidikan adalah salah suatu kebutuhan yang sangat urgen yang harus dipenuhi oleh seluruh
manusia.1 Di dalam dunia pendidikan, sudah menjadi hak dan kewajiban setiap siswa, siswi,
mahasiswa maupun mahasiswi untuk mengikuti aturan yang telah di berikan oleh masing-masing
instansi kelembagaan. Di mulai dari disiplin waktu, disiplin tugas, dan kecakapan dalam
menangkap sebuah materi. Namun ada tingkatan tertentu antara siswa dan mahasiswa dalam
melakukan proses pembelajaran. Nah, disni akan membahas lebih luas pembelajaran yang dialami
oleh setiap mahasiswa. Mahasiswa adalah seseorang yang sedang belajar untuk mengembangkan
potensinya yang sudah di dapat dari tingkat SD, SMP, dan SMA atau Sederajat, dan menumbuhkan
sikap dewasa yang tertancap dalam diri.
Peran Mahasiswa melakukan proses pembelajaran sudah tidak dibimbing penuh dengan
dosen, akan tetapi lebih bersifat mandiri, yaitu dapat mandiri. Selanjutnyah hari ke hari, bulan ke
bulan, tahun ke tahun, ketika mahasiswa sudah mencapai tingkat atas, yang menjadi aturan
sekaligus kewajiban mahasiswa yang ingin melalui proses kelulusan, makaharus melalui tahapan-,
tahapan dalam lembaga salah satunya adalah wajib menyusun yang namanya skripsi. Skripsi
merupakan salah satu bentuk penilaian hasil dari proses belajar Mahasiswa. 2
Dalam pasal 3 ayat 2 di sebutkan tentang programsarjana di arahkan pada hasil lulusan yang
memiliki kualifikasi seperti menguasai dasa-dasar ilmiah dan keterampilan dalam bidang keahlian
tertentu sehingga mampu menemukan, memahami, menjelaskan, serta merumuskan cara
penyelesaian masalah yang ada dalam kawasan keahliannya.3
Dengan demikian, skripsi adalah sebuah karya tulis ilmiah atau sebuah laporan penelitian
mahasiswa berdasarkan hasil penelitian mengenai suatu masalah atau fenomena sesuai minat
dan latar belakang bidang studinya. Di dalam penelitian ada metode yang harus di pahami dalam
melakukan suatu penelitian. Mahasiswa harus sekreatif mungkin untuk bisa menentukan metode
yang tepat. Karena metode adalah suatu kerangka kerja untuk melakukan suatu tindakan atau bisa
suatu kerangka berfikir suatu gagasan, yang berarah serta beraturan dan berkonteks dengan maksud
dan tujuan.4
Dari pengertian di atas, bahwasanya metode memilki peran penting dalam proses penelitian
karena di dalamnya ada beberapa unsur-unsur yang mendukung. Unsur-unsur ini diantaranya adalah
Mahasiswa mempunya wawasan intelektual yang maksud di sini berkenaan dengan nalar, cepat
menangkap dan menyerap suatu gagasan, adanya pengalaman, serta pengetahuan yang tinggi. Lalu
adanya konsep yang berupaya munculnya hasil entelektual berupa imajinafif untuk memperkaya
cerapan. Kemudian cara yang menyangkut cara berfikir. Yang terakhir adalah alas citra yang
merupakan suatu kenyataan yang di milki oleh peneliti.

1
Dedi Wahyudi Habibatul Azizah, ‘Strategi Pembelajaran Menyenangkan Dengan Konsep Learning
Revolution’, Attarbiyah, 26 (2016), p. 1 <https://doi.org/10.18326>.
2
Tim Skripsi, ‘Pedoman Penulisan Skripsi’, Surakarta: Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan UNS, 2012
<http://ilmupolitik.fisip.unsyiah.ac.id/images/Pedoman_Skripsi.pdf> [accessed 16 March 2017].
3
Tim Penyusun, ‘Panduan Tugas Akhir (Skripsi) Artikel Penelitian’, Palu: FKIP UNTAD, 2013
<http://geografi.fkip.untad.ac.id/wp-content/uploads/2016/03/Panduan-Skripsi.pdf> [accessed 16 March 2017].
4
Tejoyuwono Notohadiprawiro, ‘Metode Penelitian Dan Penulisan Ilmiah’, 1.
1
Kemudian ketika suatu metode sudah setting sedemikian rupa dan terpenuhi semua hal-hal
yang berkaitan yang akan di teliti, maka mahasiswa harus melakukan penelitian yang sesuai dengan
apa yang di teliti. Sebelum itu di sini akan menggali secara mendalam tentang penelitian
Penelitian adalah suatu kegiatan mengkaji secara teliti, dan teratur dalam suatu bidang
menurut kaidah-kaidah tertentu. Dari pengertian tersebut mempunyai makna segala upaya
mengumpulkan data untuk di analisis secara mendalam unuk mencari suatu kebenaran.
mendapatkan hasil yang hendak di capai dan dapak dibuktiakan secara benar. Hal ini mengarahkan
kepada semua mahasiswa untuk dapat mencari data yang benar-benar akurat agar tidak terjadi
sebuah kesalahan, dan bisa di buktikan kebenarannya bisa diutarakan. Jadi, peneliti merupakan key
instrument, dalam mengumpulkan data, si peneliti harus mulai terjun sendiri kelapangan secara
aktif.5
Dalam pelaksanaannya, mahasiswa mempelajari berbagai metode penelitian pendidikan,
teknik melakukan observasi pembelajaran untuk mengidentifkasi permasalahan sehingga
diharapkan mahasiswa mampu mengembangkan ide dan menjadi tema skripsi yang berkaitan
dengan permasalahan pembelajaran.6 Penelitian bertujuan untuk meningkatkan adanya kemampuan
mahasiswa dalam menyusun proposal skripsi.
Dari uraian di atas dapat di pahami bahwa metode penelitian yaitu suatu cara pertama yang di
gunakan peneliti untuk mencapai maksud dan tujuan untuk jawaban atas masalah yang di peroleh.
Selanjutnya ada dua jenis penelitian yang di lakukan oleh mahasiswa yaitu, peneltian kualitatif dan
kuantitatif. Pembahasan disini akan lebih mendalami penelitian kualitatif,
Penelitian kualitatif adalah suatu prosedur suatu penelitian yang menggunakan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari masing-masing orang pelaku yang dapat di amati. Peneliti
kualitatif biasanya terlibat dalam interaksi dengan realitas yang akan ditelitinya.7 Penelitian
membutuhkan sebuah pendekatannya yaitu berupa pendekatan kualitatif ialah pendekatan yang di
dalam usulan penelitian, proses, hipotesis, turun kelapangan, analisis data serta kesimpulan data
sampai dengan penulisannya mempergunakan aspek-aspek kecenderungan, non perhitunga
nnumerik story. 8 Kemudian pengertian penelitian kualitatif menurut Kirk dan Miller ialah bahwa
penelitian kualitatif sebagai suatu kebiasaan dalam pengetahuan ilmu sosial yang secara
fundamental tergantung kepada pengamatan pada manusia dalam kawasan sendiri dan berhubungn
dengan seseorang dalam peristilahannya.9
Lalu ada dasar-dasar yang harus dipahami terhadap penelitian kualitatif, seperti pendekatan
fenomenologis yaitu memahami arti atau suatu peristiwa dan kaitannya dterhadap orang ddalam
situasi tertentu. Selanjutnya interaksi simbolik merupakan pengalaman manusia yang ditengahi oleh
penafsiran, kemudian adanya kebudayaan, serta etnometodologi yaitu studi tentang cara individu
menciptakan dan memahami kehidupnnya sehari-hari. Ada beberapa pengertian dari penelitian
kualitatif yang pertama adalah Penelitian yang temuan temuannya tidak diperoleh melalui prosedur
statistic atau bentuk hitungan lainnya. Yang kedua berusaha memahami dan menafsirkan makna
suatuperistiwa interaksi tingkah laku manusia dalam situasi tertentu menurut perspektif peneliti
sendiri. Penelitian kualitatif juga merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif yaitu berupkata-kata tertulis dari orang atau pelaku yang akan diamati.10 Metode kualitatif
lebih berdasarkan pada sifat fenomenologis yang mengutamakanpenghayatan(verstehen). Adapun
metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian naturalist, sebab penelitiannya di lakukan

5
‘3_Metpen-Kualitatif.pdf’, p. 5 <http://fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2015/12/3_Metpen-Kualitatif.pdf>
[accessed 18 March 2017].
6
Parmin, ‘Penerapan Critical Review Artikel Pembelajaran Ipa Untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa
Dalam Menyusun Proposal Skripsi’, 4.1 (2014), p. 2.
7
Gumilar Rusliwa Somantri, ‘Memahami Metode Kualitatif’, Makara Hubs-Asia, 8.3 (2010), p. 2
<http://www.hubsasia.ui.ac.id/index.php/hubsasia/article/view/122> [accessed 28 March 2017].
8
Lukas S. Musianto, ‘Perbedaan Pendekatan Kuantitatif Dengan Pendekatan Kualitatif Dalam Metode
Penelitian’, Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan (Journal of Management and Entrepreneurship), 4.2 (2004), pp–
123 (p. 3).
9
Zaenal Abidin, ‘Pendekatan Kualitatif’, 3.2, 32 (P. 32).
10
Wayan Koyan, ‘Metodologi Penelitian Kualitatif’, 2.
2
pada kondisi yang alamiah. Berarti hal ini yang bersifat alami, kemudian Objek alamiah ini adalah
objek yang berkembang apa adanya, tidak di manipulasi oleh seorang peneliti dan kehadiran
peneliti tidak mempengaruhi dinamika pada objek.11 Jadi hal ini menunjukkan adanya kemurnian
dalam sebuah objeknya. Penelitian kualitatif memiliki instrument yang harus di bawa oleh seorang
peneliti yaitu khususnya mahasiswa, karena instrumentnya itu peneliti itu sendiri untuk menjadi
instrument, peneliti harus mempunyai bekal teori dan wawasan yang luas, sehingganya mampu
bertanya,menganalisa, memotret, dan mengkonstruksi situasi sosial yang di teliti menjadi lebih jelas
dan bermakna.12
Metode kualitatif sangat dominan dipergunakan untuksebuah paradigm (construction atau
constructionism), tetapi sulit dikemukakan bahwa metode kualtatif secaraaksklusif menjadi miliki
paradigm itu belaka.13 Kesemua itu terjadi karena adanya perbedaan sebuah epistemologis,
ontologis dan aksiologis. Selanjutnya dalam penelitian kualitatif jumlah teori yang di gunakan
bersifat holistik, jumlah teori yang harus dimilki peneliti kualitatif jauh lebih banyak karena harus
disesuaikan dengan fenomena yang berkembang di lapangan.14
Di dalam penelitian ada beberapa penelitian. Misalnya penelitian naturalistic, pasca
positivistik, etnografi, dan lainya.15 Biasanya istilah itu muncul karena adanya penekanan sudut
pandang yang berbeda-beda.Penelitian kualitatif lebih bersifat sangat lentur sehingga sangat
terbuka bagi bidang-bidang ilmu secara luas. Dalam segi disainnya misalanya, penelitian kualitatif
bisa bergerak luwes serta mengikuti irama interpretasi, refleksi, yang juga bisa bersifat subjektif.
Kemudian suatu hasil penelitian di katakana memiliki tingkatan kredibilitas yang tinggi terletak
pada keberhasilan studi tersebut atau dapat mendeskrepsikan setting, proses, kelompok sosial atau
pola interaksi yang kompleks.16
Maka untuk menjadi peneliti yang professional mahasiswa harus menguasai semua teori,
apabila demikian maka wawasannya akan lebih luas, dan dapat berfungsi sebagai bekal untuk bisa
memenuhi konteks sosial secara lebih luas dan mendalam. Lalu peneliti kualitatif dituntut untuk
menggali data berdasarkan apa yang telah di ucapkan, dirasakan, dan di lakukan oleh partisipan atau
bisa juga sumber data. Tidak bisa dipungkiri bahwa penelitian naturalistik yang jugadikenal secara
luas sebagai penelitian kualitatif mengalami perkembangan yang sangat pesat dengan berbagai
bentuknya. Istilahnya pun bisa bermacam-macam.
Penelitian kualitatif jauh lebih subjektif daripada penelitian atau survei kuantitatif dan
menggunakan metode sangat berbeda dari mengumpulkan informasi, terutama individu, dalam
menggunakan wawancara secara mendalam dan sebuah grup fokus. Sifat dari jenis penelitian ini
adalah penelitian dan penjelajahan terbuka berakhir dilakukan dalam jumlah relatif kelompok kecil
yang diwawancarai secara mendalam.
Adapun data Data kualitatif salah satu yang berupa kritik dan saran dari ahli media, ahli
materi, dan peserta didik.17 Maka peserta diminta untuk menjawab pertanyaan umum, dan
interviewer atau moderator group periset menjelajah dengan tanggapan mereka untuk
mengidentifikasi dan menentukan persepsi, pendapat dan perasaan tentang gagasan atau topik yang
dibahas dan untuk menentukan derajat kesepakatan yang ada dalam grup. Kualitas hasil temuan dari
penelitian kualitatif secara langsung tergantung pada kemampuan, pengalaman dan kepekaan dari
interviewer atau moderator group.

11
Sugiyono, ‘Metode Penelitian Kuantittif Kualitatifdan R&D’, 2009, p. 8.
12
Sugiyono, p. 2.
13
Dedy N. Hidayat, ‘Dikotomi Kualitatif–Kuantitatif Dan Varian Paradigmatik Dalam Penelitian Kualitatif’,
Scriptura, 2.2 (2009), 81–94 (p. 4).
14
Sugiyono, p. 213.
15
Suharto, ‘Refleksi Teori Kritik Seni Holistik : Sebuah Pendekatan Alternatif Dalam Penelitian Kualitatif Bagi
Mahasiswa Seni’, VIII.1 (2007), p. 1.
16
Yati Afiyanti, ‘Validitas Dan Reliabilitas Dalam Penelitian Kualitatif’, Jurnal Keperawatan Indonesia, 12.2
(2008), 137–141 (p. 137).
17
‘Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif Pendidikan Akhlak Dengan Program Prezi (Studi Di
Smp Muhammadiyah 2 Mlati Sleman Tahun Ajaran 2013-2014)’, p. 7.
3
Ada acuan dari metode penelitian kualitatif yang berbasis library reseacrh dengan analisis
deskriptif kualitatif berusaha membuka dialog antara Islam dan Dunia.18 Maka perlu adanya
penelitian yang focus secara mendalam. Lalu Pendidikan Agama Islam diharapkan akan
menciptakan kualitas peserta didik, seperti kualitas karakternya dan sikap yang bisa jauh lebih
baik.19 Sementara itu, ada juga gaya penelitian kualitatif berusaha mengkonstruksi realitas dan
memahami maknanya. Sehingga, penelitian kualitatif biasanya sangat memperhatikan proses,
peristiwa dan otentisitas. Memang dalam sebuah penelitian kualitatif kehadiran nilai peneliti
bersifat eksplisit dalam situasi yang terbatas, melibatkan subjek dengan jumlah.
Menurut Lawrence Neuman mencoba mengidentifikasi 4 faktor yang terkait dengan orientasi
dalam penelitian yang menggunakan metode kualitatif. Orientasi pertama terkait dengan
pendekatan yang digunakan terhadap data. Metode kualitatif memperlakukan data sebagai sesuatu
yang bermakna secara intrinsik. Dengan demikian, adanya data yang ada dalam penelitian kualitatif
bersifat“lunak”, tidak sempurna, imaterial, kadangkala kabur dan seorang peneliti kualitatif tidak
akan pernah mampu mengungkapkan semuanya secara sempurna.
Namun demikian, data yang ada dalam penelitian kualitatif bersifat empiris, terdiri dari
dokumentasi ragam peristiwa, rekaman setiap ucapan, kata dan gestures dari objek kajian, tingkah
laku yang spesifik, dokumen-dokumen tertulis, dan berbagai imaji visual yang ada dalam sebuah
fenomena sosial. Orientasi kedua adalah penggunaan perspektif yang non-positivistik. Penelitian
kualitatif secara luas menggunakan pendekatan interpretative serta kritis pada masalah-masalah
sosial.
Peneliti kualitatif memfokuskan dirinyapadamakna subjektif,pendefinisian, metapora, dan
deskripsi pada kasus-kasus yang spesifik. Peneliti kualitatif berusaha menjangkau berbagai aspek
dari dunia sosial termasukatmosfer yang membentuk suatu rincian objek amatan yang sulit
ditangkap melalui pengukuran yang presisif atau diekspresikan dalam angka .Orientasi ketiga
adalah penggunaanlogikapenelitian yang bersifat “logic in pratice”. Penelitian sosial mengikuti dua
bentuk logika yaitu logica yang direkonstruks dan logika dalam praktek. Orientasi keempat dari
metode kualitatif adalah ditempuhnya langkah-langkah penelitian yang bersifat non-linear.
Pada penelitian kualitatif dapat dilakukan penelitian dilakukan pada objek yang alamiah
maksudnya, objek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran
peneliti tidak begitu mempengaruhi dinamika pada objek tersebut.
Sebagaimana telah dikemukakan dalam penelitian kualitatif instrumennya adalah orang atau
peneliti itu sendiri (humane instrument). Untuk dapat menjadi instrumen maka peneliti harus
memiliki bekal teori dan wawasan yang luas, sehingga mampu bertanya, menganalisis, dan
mengkonstruksi situasi sosial yang diteliti menjadi lebih jelas dan bermakna.
Upaya peningkatan dalam penelitian kuaitatif adalah dengan cara memilih metode yang sesuai
dan tepat untuk mencapai penelitian yang hendak di capai. Kemudian peneliti perlu membuka diri
sebaik-baiknya dengan cara memanfaatkan metode-metode yang bervariasi untuk mencapai tujuan
penelitian dan melakukan diskusi yang intensif dengan orang lain dengan analisis temuannya. 20
Didalam penelitian terdapat langkah-langkah agar tersususn secara sistematis.
Di antaranya yang pertama adalah Orientasi atas sebuah bacaan, yang kedua wawancara
kelapangan langsung yang ketiga eksplorasi: mengumpulkan data berdasarkan focus penelitian yang
sudah jelas dan tegas, yang ke empat memberi check: memeriksakan laporan sementara
penelitiannya kepada informan atau kepada pembimbingnya.
Jadi untuk memperoleh penelitian yang akurat dan berkualitas melalui penelitian kualitatif ini,
seorang mahasiswa atau mahasiswi lainnya mampu melakukan banyak hal,yang tentunya agar
penelitian tersebut memenuhi kriteria dan dapat dibuktikan kebenarannya.

18
Dedi Wahyudi dan Rahayu Fitri AS, ‘Islam Dan Dialog Antar Kebudayaan (Studi Dinamika Islam Di Dunia
Barat)’, Fikri, 1 (2016), p. 2.
19
Dedi Wahyudi Tuti Alafiah, ‘Studi Penerapan Strategi Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences Dalam
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam’, Pembelajaran… (Dedi Wahyudi & Tuti Alafiah), 8 (2016), p. 3
<https://doi.org/10.18326/mudarrisa.v8i2. 255-282>.
20
Afiyanti, p. 139.
4
Referensi
‘3_Metpen-Kualitatif.pdf’ <http://fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2015/12/3_Metpen-
Kualitatif.pdf>[accessed 18 March 2017

Afiyanti, Yati, ‘Validitas Dan Reliabilitas Dalam Penelitian Kualitatif’, Jurnal Keperawatan
Indonesia, 12 2008, 137–141.

Dedi Wahyudi dan Rahayu Fitri AS, ‘Islam Dan Dialog Antar Kebudayaan (Studi Dinamika Islam
Di Dunia Barat)’, Fikri, 1 .2016.

Habibatul Azizah, Dedi Wahyudi, ‘Strategi Pembelajaran Menyenangkan Dengan Konsep Learning
Revolution’, Attarbiyah, 26 .2016 <https://doi.org/10.18326>

Hidayat, Dedy N., ‘Dikotomi Kualitatif–Kuantitatif Dan Varian Paradigmatik Dalam Penelitian
Kualitatif’, Scriptura, 2 2009, 81–94

Imam Gunawan, ‘Metode Penelitian Kualitatif’

Musianto, Lukas S., ‘Perbedaan Pendekatan Kuantitatif Dengan Pendekatan Kualitatif Dalam
Metode Penelitian’, Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan (Journal of Management and
Entrepreneurship), 4 (2004), pp–123

Parmin, ‘Penerapan Critical Review Artikel Pembelajaran Ipa Untuk Meningkatkan Kemampuan
Mahasiswa Dalam Menyusun Proposal Skripsi’, 4.2014.

‘Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif Pendidikan Akhlak Dengan Program Prezi


(Studi Di Smp Muhammadiyah 2 Mlati Sleman Tahun Ajaran 2013-2014.

Penyusun, Tim, ‘Panduan Tugas Akhir (Skripsi) Artikel Penelitian’, Palu: FKIP UNTAD, 2013
<http://geografi.fkip.untad.ac.id/wp-content/uploads/2016/03/Panduan-Skripsi.pdf>
accessed 16 March 2017

Skripsi, Tim, ‘Pedoman Penulisan Skripsi’, Surakarta: Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
UNS, 2012 <http://ilmupolitik.fisip.unsyiah.ac.id/images/Pedoman_Skripsi.pdf> accessed
16 March 2017

Somantri, Gumilar Rusliwa, ‘Memahami Metode Kualitatif’, Makara Hubs-Asia, 8 (2010)


<http://www.hubsasia.ui.ac.id/index.php/hubsasia/article/view/122> accessed 28 March
2017.

Sugiyono, ‘Metode Penelitian Kuantittif Kualitatifdan R&D’, 2009

Suharto, ‘Refleksi Teori Kritik Seni Holistik : Sebuah Pendekatan Alternatif Dalam Penelitian
Kualitatif Bagi Mahasiswa Seni’, VIII 2007.

Tejoyuwono Notohadiprawiro, ‘Metode Penelitian Dan Penulisan Ilmiah’, 1

Tuti Alafiah, Dedi Wahyudi, ‘Studi Penerapan Strategi Pembelajaran Berbasis Multiple
Intelligences Dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam’, Pembelajaran… (Dedi
Wahyudi & Tuti Alafiah), 8 (2016) <https://doi.org/10.18326/mudarrisa.v8i2. 255-282>

Wayan Koyan, ‘Metodologi Penelitian Kualitatif’, 2

Zaenal Abidin, ‘Pendekatan Kualitatif’, 3, 32


5
6

Anda mungkin juga menyukai