Anda di halaman 1dari 6

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY PADA PELAJARAN PAI

DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL DI SMP ISLAM THORIQUL HUDA


Rizqi Faishal Akbar
Institut Agama Islam Negeri Ponorogo
rfaisalakbar@gmail.com
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan secara sengaja dan terencana dalam
mengupayakan dan mengembangkan potensi dan kemampuan anak yang pada akhirnya akan
memberikan kemanfaatan dan kepentingan hidupnya menjadi sesorang individu dan sebagai
masyarakat negara atau sebagai rakyat, dengan cara memilih isi (materi), dan menerapkan
wacama strategi kegiatan serta memakai teknik evaluasi yang sinkron. 1 Tujuan Pendidikan
Nasional artinya bagaimana berupaya dengan berbagai bentuk potensi siswa agar mampu untuk
menjadi insan yang beirman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri serta demokratis dan sebagai warga negara yang bertanggung
jawab (sesuai dengan Undang-undang perihal Sistem Pendidikan Nasional, UU RI No. 20 Tahun
2003 pasal 3).2 Mengajar adalah suatu bentuk usaha yang menciptakan kondisi atau ekosistem
berbeda yang mendukung dan memungkinkan terjadinya proses pembelajaran. Jika dikatakan
belajar adalah milik siswa, maka mengajar adalah kegiatan Pendidik.3 Pendidik merupakan salah
satu faktor yang memegang peranan penting dalam proses belajar peserta didik. Pendidik juga
bertanggung jawab dalam upaya mengembangkan tugas dan mengatasi setiap masalah yang
timbul. Selanjutnya, pendidik memegang peranan yang sangat penting dalam proses
pembelajaran, khususnya pada pengelolaan kelas.
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan di SMP Islam Thoriqul Huda, di peroleh
data bahwa peserta didik dalam pelajaran Agama Islam. Penyampaian materi oleh pendidik
masih bertumpu pada bahasa lisan seperti ceramah, tanya jawab dan tanpa media pembelajaran
atau cara pembelajaran yang masih majemuk. Proses pembelajaran selama ini masih bersifat
tradisional (mencatat materi). selama pengamatan ini, ada peserta didik yang keluar masuk,
terdapat yang masih mengobrol dengan sahabat sebangkunya, ada juga yang mencatat dan hanya
sedikit peserta didik yang memperhatikan pelajarannya. Selama itu peneliti pula menemukan
duduk perkara bahwa proses pembelajaran masih berpusat di pendidik di kelas serta buku teks
menjadi asal belajar yang utama dalam pembelajaran. Hal ini tentu berpengaruh terhadap
kemampuan berfikir serta kemampuan akademis peserta didik. Di dalam pembelajaran peserta
didik juga jarang aktif dan cenderung pasif, jarang memberikan pertanyaan, Antusiasme peserta
didik biasanya tidak terlihat dan terbatas dalam perkembangan pengetahuan setiap siswa saat
mereka belajar. Oleh karena itu, pendidik perlu mempunyai taktik pembelajaran yang tepat serta
bila dijalankan mampu menarik antusiasme belajar lebih peserta didik, yang salah satunya adalah
penggunaan contoh pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran dalam proses belajar wajib
konsisten menggunakan materi yang diajarkan pada proses pembelajaran. Salah satu model
pembelajaran yang bisa diaktifkan terhadap siswa adalah contoh dari pembelajaran discovery.
1
B. Suryosubroto, Beberapa Aspek Dasar-dasar Kependidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2010) hlm 2.
2
Himpunan Peraturan Perundang-undangan, Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003
Sisdiknas (Bandung: Fokusmedia, 2006) hlm 111.
3
Sudirman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: Raja Grafindo, 2005) hlm 47-48.
Discovery Learning ialah metode pembalajaran yang dilakukan oleh peserta didik pada
bawah arahan dan bimbingan pendidik yang tepat, sehingga peserta didik bisa untuk menemukan
sesuatu yang baru yang belum diketahui oleh peserta didik. Ketika menerapkan metode
penemuan (discovery), peserta didik dapat menemukan sendiri sesuatu yang berkaitan
menggunakan materi pendidikan. Pada konteks ini, kiprah pendidik artinya menjadi seorang
fasilitator, konsultan dan penasihat bagi peserta didik. Pendidik menyajikan beberapa
pengetahuan dan lalu mengajak peserta didik buat menciptakan pemikiran dan pengetahuan
mereka sendiri.4 Namun dalam pelaksanaannya ditemukan bahwa metode pembelajaran tersebut
memiliki kelemahan, yaitu kerancuan dan kerancuan materi yang dipelajari jika pembelajaran
siswa tidak dibimbing. Oleh karena itu, untuk mengatasi atau meminimalkan kelemahan tersebut,
metode discovery learning harus dipadukan dengan media pembelajaran yang tepat. Dalam hal
ini, media yang tepat adalah media audiovisual, yang dapat membuat konsep-konsep tidak
terduga sebagai lebih konkrit, bisa meningkatkan kecepatan atau memperlambat supaya lebih
mudah untuk dipahami, dapat menampilkan lebih jelasnya suatu objek atau proses, dan
membuahkan representasi pembelajaran lebih menarik serta menyenangkan, sehingga lebih
menarik perhatian peserta didik.
Pelaksanaan metode discovery learning dengan dipadukan dengan media audio visual
juga bisa berkorelasi serta memiliki keterkaitan dengan pelajaran PAI sehingga peserta didik bisa
memacu daya berfikir siswa di pembelajaran PAI dengan menggunakan media audio visual
sebagai penunjangnya, hal ini karena dalam materi pelajaran PAI juga banyak mengandung
materi yang memacu daya berfikir seperti materi yang berkaitan dengan fikih, sejarah dan
akhlak, menggunakan demikian, model discovery learning serta media visual dibutuhkan bisa
membantu peserta didik pada memahami materi yang tidak berbentuk menjadi lebih konkrit.
Berdasarkan latar belakang di atas dan penelitian sebelumnya, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian lebih lanjut untuk menemukan model pembelajaran dan media audio visual
dalam pembelajaran PAI yang berjudul: Penerapan Metode Pembelajaran Discovery Pada
Pelajaran PAI Dengan Media Audio Visual Di SMP Islam Thoriqul Huda.

METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini saya menggunakan jenis penelitian kualitiatif, Jenis penelitian
kualitatif adalah salah satu metode penelitian yang kerap digunakan tanpa perhitungan. Jenis
penelitian kualitatif menggunakan data yang berdasar pada argumen.Argumen dalam data
kualitatif bisa direpresentasikan dalam bentuk kata-kata dan kalimat, bukan angka sehingga tidak
bisa dihitung. Untuk bisa membuat argumen saat menggunakan jenis penelitian kualitatif peneliti
dapat mengumpulkan hasil wawancara, analisis dokumen,diskusi hingga transkip observasi. Bisa
juga melampirkan data kualitatif berupa foto maupun sebuah rekaman video. Setidaknya ada
delapan jenis penelitian kualitatif, yakni etnografi, studi kasus,studi dokumen/teks, observasi
alam, wawancara terpusat,fenomenologi, grounded theory, dan studi sejarah. Metode kualitatif
lebih menekankan pada pengamatan fenomena dan lebih meneliti ke subtansi maka dari
fenomena tersebut. Karena ketajaman penelitian kualitatif sangat terpengaruh pada kekuatan kata
dan kalimat yang digunakan.dengan metode kulitatif dapat memahami bagaimana suatu
komunitas atas individu-individu dalam menerima isu tertentu, dalam hal ini sangat penting bagi

4
Trianto, Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstrukvistik (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007) hlm 26
peneliti yang menggunakan metode kualitatif untuk memastikan kualitas dari proses penelitian,
sebeb penelitian tersebut akan menginterprestasikan data yang telah dikumpulkanya.5
Selanjutnya dalam pendekatannya saya menggunakan pendekatan studi kasus. Jenis
pendekatan studi kasus ini merupakan jenis pendekatan yang digunakan untuk menyelidiki dan
memahami sebuah kejadian atau masalah yang telah terjadi dengan mengumpulkan berbagai
macam informasi yang kemudian diolah untuk mendapatkan sebuah solusi agar masalah yang
diungkap dapat terselesaikan. Ada juga yang menjelaskan bahwa studi kasus merupakan suatu
metode untuk memahami individu yang dilakukan secara integratif dan pencapaian pemahaman
yang mendalam tentang individu tersebut beserta masalah yang dihadapinya dengan tujuan
masalahnya dapat terselesaikan dan memperoleh perkembangan diri yang baik. Adapun yang
membedakan dengan pendekatan studi kasus dengan jenis pendekatan pendekatan kualitatif yang
lain terdapat pada kedalaman analisisnya pada sebuah kasus tertentu yang lebih spesifik. Analisis
dan triangulasi data juga digunakan untuk menguji keabsahan data dan menemukan kebenaran
kebenaran. Metode ini sangat tepat untuk menganalisis kejadian tertentu di suatu tempat tertentu
dan waktu tertentu pula.
PEMBAHASAN
SMP Islam terpadu Thoriqul Huda adalah sebuah lembaga pendidikan yang terletak
didalam pondok pesantren Thoriqul Huda desa cekok kecamatan Babadan kabupaten Ponorogo,
SMP ini berada dalam pengawasan dari yayasan pondok pesantren Thoriqul Huda. Berbagai
macam daerah asal dari para siswa di sekolah ini juga selain daerah yang berbeda, juga banyak
siswa yang muqim di dalam ponduk dan ada juga yang pulang pergi dari rumah masing-masing. 6
Oleh karena letak sekolah ini berada di dalam pondok pesantren yang mana banyak mengkaji
kitab kuning.

Diantara benyak metode yang digunakan dalam mengajarkan pendidikan agama islam,
metode discovery adalah salah satunya, selain mengajarkan latihan agam islam metode ini juga
mengajarkan sikap mandiri kepada para siswa dan santri. Berdasarkan observasi yang saya
lakukan, saya sudah mengambil bebarapa kesimpulan yakni:7

a. Siswa yang belajar melalui metode ini memiliki sikap mandiri dan rasa tanggung jawab
yang besar karena harus belajar tanpa menggunakan media yang seharusnya disediakan oleh
sekolah
b. Mereka lebih bisa memahami maksud dari belajar pendidikan agama islam

5
Arifudin, Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: CV Pustaka Seria, 2018), 143.

6
Ida Wahyu Kurniati, Emi Pujiastuti, and Ary Woro Kurniasih, “Model Pembelajaran Discovery Learning
Berbantuan Smart Sticker Untuk Meningkatkan Disposisi Matematik Dan Kemampuan Berpikir Kritis, ”
Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif 8, no. 2 (2017): 109–18,
https://doi.org/10.15294/kreano.v8i2.5060.
7
Indayana Febriani Tanjung, Rohani Rohani, and Nancy Meigi Vera, “PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DISCOVERY
LEARNING BERBANTUAN MINI-MAGZ TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA” Vol 3, No (2020),
https://doi.org/10.30821/biolokus.v3i2.796.
c. Mereka lebih unggul memahami agama islam lewat penjelasan dari guru, tetapi kurang
mampu memahami untuk membaca materi sendiri
d. Siswa yang tidak tekun jika belajar menggunakan metode ini akan mendapatkan banyak
sekali ketertinggalan dari siswa-siswa yang belajar menggunakan metode lain
e. Pelajaran akan aktif mereka dapatkan apabila mendapat pengaruh dari pendidik yang aktif
dan tekun
Kemampuan berpendidikan agama islam menggunakan metode discovery learning
menimbulkan dua asumsi penting yang harus dijalani siswa, yang pertama adalah interaktif
maksudnya siswa yang belajar menggunakan lingkungannya akan mengalami kemajuan yang
lebih pada diri sendiri karena berbaur langsung dengan objek yang mengandung pemraktekan
lapangan, yang kedua adalah mengonstruksi pemahaman dan pengetahuan dengan
menghubungkan pengetahuan yang masuk dan pengetahuan yang disimpan yang mana telah
diperoleh sebelumnya dan berbentuk suatu model dari alam.8

KESIMPULAN
Dengan diterapkannya metode discovery santri diharapkan dapat mandiri dalam hal
mencari pengetahuan misalnya dalam proses belajar mengajar tentunya. Dan dengan adanya
metode pembelajaran seperti ini diharapkan para santri bisa lebih melatih skill atau
kemampuannya dalam memperoleh suatu ilmu pengetahuan.
Pada umunya dalam metode pembelajaran seperti ini peran para guru sangatlah sedikit
sekali karena santri telah menemukan pengetahuannya secara individu . Tentunya dengan adanya
metode discovery ini para santri bisa mengembangkan kemampuan berfikirnya secara individu
lalu para guru biasanya hanya memantau saja. Dan biasanya dalam metode discovery ini juga
melatih para santri untuk mengemukakan pengetahuan yang ia dapat karena tentu saja masing
masing santri memiliki cara pandang yang beragam.
Di dalam SMP Islam Terpadu Thoriqul Huda sendiri tentunya sudah menerapkan metode
pembelajaran seperti ini. Para santri nya juga merasa tidak keberatan dengan diterapkannya
metode pembelajaran seperti ini karena itu mampu melatih jiwa kemandirian dan rasa tanggung
jawab karena tentu saja mereka harus belajar tanpa menggunakan fasilitas atau bahkan media
yang disediakan oleh pihak sekolah, lalu dengan adanya metode pembelajaran discovery ini
diharapkan para santri juga dapat memahami pendidikan agama islam.
Tentunya dalam metode discovery ini banyak kelebihan serta kekurangannya dalam
kekurangannya biasanya para santri yang tidak rajin akan tertinggal dalam materi
pembelajarannya , dan untuk kelebihannya sendiri santri diajarkan bagaimana cara mencari ilmu
pengetahuan secara mandiri lalu memahami pendidikan agama islam agar lebih memahami cara
belajar.
Tetapi yang di perhatikan dari metode discovery ini adalah dapat menimbulkan kegiatan
yang harus djialani oleh santri. Namun para orang tua juga sangat mendukung adanya metode
discovery ini di dalam SMP Islam Terpadu Thoriqul Huda.

8
Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar Dan Pembelajaran (Jakarta: Erlangga, 2011).
Hasil Wawancara dari data diatas di sekolah SMP Islam Terpadu Thpriqul Huda adalah
dengan cara membuktikan bahwa metode pembelajaran discovery cukup bisa dikatakan efektif.

Daftar Pustaka

B,Suryosubroto, Beberapa Aspek Dasar-dasar Kependidikan Jakarta: Rineka Cipta, 2010


Himpunan Peraturan Perundang-undangan, Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun
2003 Sisdiknas (Bandung: Fokusmedia, 2006
Sudirman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta: Raja Grafindo, 2005
Trianto, Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstrukvistik Jakarta: Prestasi Pustaka, 2000

Anda mungkin juga menyukai