Anda di halaman 1dari 10

Proceedings

Volume 1, Nomor 1
Desember 2021

Memahami Pendekatan Ilmiah


Dalam Penelitian PAI
1
Muhammad Fauzan Ahsan Hafizi, 2Muslimah
1
IAIN Palangka Raya, fauzanahsan66@gmail.com
2
IAIN Palangka Raya muslimah.abdulazis@iain-palangkaraya.ac.id

ABSTRACT
In the learning of Islamic religious education there is a method called a scientific
approach, which is an approach that provides understanding to learners using scientific. But in
this learning there are difficulties in implementing it, because the scientific approach method
uses the human five senses, while there are some things in pai material that cannot be examined
with the five senses, such as the existence of angels, hell heaven and others. In this case it
cannot use the five senses, but must use faith. The purpose of this research is one of them is to
understand the scientific approach in PAI research. The method used in this research is a
method of literature research (liberary research) which is "research that is focused on
literature in the form of books, journals, papers, or other writings". The approach used is
qualitative. The result of this study is to be able to understand the scientific approach in PAI
research.

Keywords: Approach, Scientific, PAI Research

ABSTRAK
Dalam pembelajaran pendidikan agama Islam ada metode yang disebut dengan
pendekatan ilmiah, yaitu pendekatan yang memberikan pemahaman kepada peserta didik
dengan menggunakan saintifik. Namun pada pembelajaran tersebut ada terdapat kesulitan
dalam mengimplementasikannya, sebab metode pendekatan ilmiah itu menggunakan panca
indra manusia, sedangkan ada beberapa hal dalam materi PAI yang tidak dapat di teliti dengan
panca indra, seperti adanya malaikat, surga neraka dan lain-lainnya. Dalam hal tersebut tidak
dapat menggunakan panca indra, melainkan harus menggunakan keimanan. Tujuan penelitian
ini salah satunya dalah untuk memahami pendekatan ilmiah dalam penelitian PAI. Metode yang
dipakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian kepustakaan (liberary research) yaitu
“penelitian yang memusatkan pada literatur baik berupa buku, jurnal, makalah, maupun
tulisan-tulisan lainnya”. Adapun pendekatan yang digunakan adalah kualitatif. Hasil penelitian
ini adalah untuk dapat memahami pendekatan ilmiah dalam penelitian PAI.

Kata Kunci: Pendekatan, Ilmiah, Penelitian PAI

163
PENDAHULUAN
Pendekatan ilmiah pada pendidikan adalah untuk membangun karakteristik
siswa dalam menyelesaikan masalah dan memperluas pengetahun, tujuan tersebut
selaras dengan tujuan utama pendidikan itu sendiri; Metode pembelajaran pendekatan
ilmiah bertujuan untuk membiasakan siswa dalam menghimpunkan berbagai macam
informasi, isu-isu penting dan kejadian kontekstual dengan mengunakan cara menanya,
mengamati, dan menalar. Disebutkan dalam lampiran permendikbud no 65 tahun 2013
tentang standar proses bahwa “pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah
pendekatan ilmiah (scientific) yang terdiri dari mengamati, menanya, menalar, mencoba
dan mengkomunikasikan” (Salinan Lampiran Permendikbud No 65 Tahun 2013
Tentang Standar Proses). Namun, dalam pembelajaran menggunakan pendekatan
scientific terdapat beberapa proses pembelajaran yang tujuannya adalah menekankan
bahwa pembelajaran dapat dilakukan dimana saja, tidak hanya diruang sekolah
(Wulansari, 2016)
Selama ini yang terjadi dalam pembelajaran PAI di sekolah lebih mengutamakan
dalam hafalan, padahal dalam agama Islam terdapat ketentuan-ketentuan dengan
prinsip-prinsip yang harus dilakukan dalam kehidupan setiap hari. Akibat yang
demikian itu peserta didik kurang mengerti manfaat dan kegunaan dalam mempelajari
materi PAI, yang mengakibatkan kurangnya keinginan belajar peserta didik dalam
mempelajari materi PAI. Guru diwajibkan untuk menguasai materi pembelajaran dan
cara menyampaikan pelajaran yang baik dalam merealisasikan pembelajaran PAI, agar
tercipta suasana pembelajaran yang efektif dan efisien. Dunia pendidikan adalah dunia
yang aktif, dan memerlukan pembaharuan dalam hal-hal yang lama kepada hal-hal yang
terbaru secara berkala (SEKOLAHNYA MANUSIA | Munif Chatib, t.t.) Maka dari itu
lahirlah metode pembelajaran “Pendekatan Ilmiah” scientific approach.
Dalam pendekatan ilmiah (scientific approach) diperlukan beberapa langkah
saintis dalam membentuk pengetahuan, antara lain penekanan pada aspek pengamatan,
pemikiran, penemuan, pengesahan dan keterangan mengenai suatu kebenaran. Dengan
begitu, proses belajar mengajar harus dilakukan dengan tuntunan nilai-nilai
kedisiplinan, atau standard ilmiah. Pendekatan ilmiah (scientific approach)

164
menginginkan pemikiran yang rasional, kritis dan empiris (Kholifah, 2019). Ada
beberapa hal yang perlu dijaga dan diteliti oleh seorang pendidik dalam proses
pengembangan materi pembelajaran dengan pendekatan ilmiah (scientific approach),
yang pertama ialah karakteristik sasaran, yang kedua adalah konten bahan ajar (Muddin,
2019).
Pada era digital sekarang dengan kecanggihannya, anak-anak sangat mudah
untuk mendapatkan pembelajaran PAI dari berbagai media, namun tidak semua
pembelajaran dari media bisa diperpegangi, karena itu peran guru dalam menepis segala
pembelajaran yang anak dapatkan di berbagai media sangatlah diperlukan, seorang guru
harus mempunyai pemikiran yang rasional, kritis dan empiris, agar tidak terjadi
kesalahan dalam menepis pembelajaran yang di dapatkan. Jadi semua pembelajaran
yang diperoleh harus didasari dengan kajian-kajian yang mendalam. Namun tidak
semua pembelajaran harus diteliti dengan kritis, adakalanya pembelajaran itu harus
diterima dengan keimanan (tidak perlu diteliti), masalah seperti ini berhubungan dengan
aqidah dan akhlak.
Penelitian ini mempusatkan pada literatur baik berbentuk buku , jurnal, makalah,
maupun karya tulis lainnya, jadi penelitian termasuk penelitian kepustakaan (liberary
research). Sugiono menyebutkan penelitian kualitatif ialah penelitian yang dipakai
untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen
“kunci”, cara penghimpunan data dilaksanakan secara trianggulasi "gabungan", análisis
data yang sifatnya induktif dan hasil penelitian lebih menonjolkan pada makna daripada
penyamarataan (Buku Metode Penelitian Pendidikan Sugiyono).
Dalam penelitian ini penulis memakai pendekatan kualitatif dengan metode studi
kepustakaan. Adapun objek kajiannya adalah buku, artikel jurnal ilmiah dan prosiding
yang difokuskan pada kajian pendekatan PAI dalam kajian studi Islam. Analisis data
dilakukan dengan mengkaji kontekstualisasi studi Islam disekolah dalam pembelajaran
PAI dengan menggunakan metode pendekatan ilmiah. Dengan demikian, penelitian ini
dapat menemukan langkah-langkah dalam memahami cara menerapkan metode
pendekatan ilmiah dalam pembelajaran PAI. Untuk itu pemeriksaan data dalam

165
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bahan refrensi (Pembelajaran
Konstruktivistik-Ilmiah Untuk Pendidikan Agama Di Sekolah/Madrasah)
Adapun cara penghimpunan data, dalam hal ini penulis akan melaksanakan
identifikasi wacana dari buku-buku, makalah atau artikel, majalah, jurnal, web
(internet), ataupun informasi lainnya yang bersangkutan dengan judul penulisan untuk
mencari hal-hal atau variabel yang berbentuk catatan, transkip, buku, koran, majalah
dan sebagainya yang berhubungan dengan kajian tentang memahami pendekatan ilmiah
dalam penelitian PAI

PEMBAHASAN
Pendekatan dalam pembelajaran pada kegiatan belajar-mengajar itu bermacam-
macam, namun tujuannya secara umum adalah untuk memperoleh tujuan pendidikan
yang dirancanakan, yaitu tercapainya keberhasilan dan tujuan pembelajaran. Dengan
pendekatan itu juga dapat menciptakan kegiatan belajar mengajar yang bersifat efektif
dan efisien, karena itu pendekatan dalam pembelajaran adalah satu pokok yang sangat
dibutuhkan agar terhubung lebih baik dan tertata antara pendidik dan peserta didik
(Ansyari dkk., 2018a).
Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran sangatlah banyak, diantara dari
beberapa pendekatan tersebut adalah pendekatan saintifik atau yang di sebut dengan
pendekatan ilmiah (saintifik). Tujuan pendekatan saintifik adalah memberikan
pemahaman terhadap peserta didik bahwa dengan pendekatan ilmiah dapat mengetahui
dan mempelajari berbagai objek yang berasal dari informasi mana pun, tidak hanya
tertuju pada informasi searah dari guru saja (View of PENDEKATAN SAINTIFIK
DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM).
Pembelajran dengan menggunakan pendekatan ilmiah mempunyai tujuh kriteria
yang pertama,. Bahan ajar berdasarkan kepada fakta atau sesuatu yang terjadi yang bisa
diterangkan dengan akal sehat atau penalaran tertentu; tidak hanya sekedar perkiraan,
khayalan, legenda, atau cerita fiksi belaka. Kedua, keterangan dari guru, umpan balik
dari siswa, dan intraksi edukatif antara guru dan siswa yang terlepas dari kecurigaan,
pemikiran subjektif, atau pemikiran yang keluar dari alur berpikir secara valid. Ketiga,

166
Menekankan dan mengajak siswa untuk berpikir secara teliti, dan tepat dalam
mengenali, memahami, mengatasi permasalahan, dan dapat menerapkan materi yang
diajarkan. Keempat, Mengajak dan memberi gagasan terhadap siswa agar bisa berpikir
secara hipotetik dalam memandang perbedaan, kesamaan, dan keterkaitan yang ada
antara satu sama lainnya dari pembelajaran. Kelima, Mengajak dan menginspirasi siswa
agar mampu memahami, mengaplikasikan dan memperluas pola pikir yang logis dan
objektif dalam menanggapi materi pembelajaran. Keenam, Berpegang pada konsep,
teori, dan fakta penemuan yang bisa dipertanggungjawabkan. Ketujuh, Penyajian dalam
pembahasan sangat menarik, akan tetapi tujuan pembelajaran harus ditentukan dengan
elegan dan jelas (View of PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI
BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM).
Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik adalah pembelajaran
yang terdiri dari beberapa rangkaian aktivitas, Yang pertama, mengamati yaitu
mengidintifikasi permasalahan yang ingin diketahui. Kedua, membikin pertanyaan dan
membikin jawaban yang dianggap benar. Ketiga, mengumpulkan data dengan cara yang
bermacam-macam. Keempat, Mengolah dan mengambil kesimpulan dari data yang
sudah dikumpulkan, kemudian mendiskusikan hasilnya yang terdiri dari kesimpulan dan
temuan yang lainnya. Kelima, Menciptakan temuan baru yang diluar dari rumusan
masalah (Permatasari, 2014)
Adapun proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik adalah
diawali dari penalaran siswa terhadap objek yang dilihat atau didengarnya, yang
selanjutnya akan menimbulkan pertanyaan dari siswa, kemudian guru menjawab
pertanyaan siswa yang dihubungkan dengan materi pembelajaran. Selanjutnya siswa
berkumpul dalam suatu kelompok misalnya dengan berdiskusi dengan siswa lainnya
untuk menyelesaikan persoalan-persoalan. Dalam hal ini guru tidak boleh berpihak
kepada kelompok tertentu, sehingga dapat menimbulkan keterampilan-keterampilan
yang didapat oleh siswa, seperti dapat menghargai pendapat orang lain, dan juga
kemampuan untuk mempersentasikan.

167
Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada pembelajaran PAI dengan
menggunakan pendekatan saintifik ada lima langkah sebagaimana yang dijelaskan oleh
(Sulastri dkk., 2015):
Pertama, guru melakukan stimulasi siswa mengenai konsep yang diajarkan.
Dalam hal ini guru harus memfasilitasi siswa dalam melakukan pengamatan, guru harus
menyiapkan objek pengamatan berupa benda atau video atau yang lainnya dalam
pembelajaran sesuai dengan materi ajar.
Kedua, guru melakukan stimulasi siswa untuk bertanya tentang bahan yang
diajarkan, Dalam hal ini guru harus menekankan, memando, dan menilai kemampuan
berpikir siswa, dan guru mengarahkan siswa agar memperhatikan terhadap hal-hal yang
belum diketahuinya.
Ketiga, guru memfasilitasi siswa dalam menghimpunkan berbagai informasi
terkait materi yang diajarkan. Dalam hal ini siswa diperintahkan untuk melakukan
kegiatan membaca buku, memperhatikan fenomena yang terjadi, menggali informasi
dari internet atau melakukan eksperimen.
Keempat, guru menuntun siswa agar dapat berargumentasi dari bahan yang
diajarkan, dalam hal ini siswa diperintahkan menulis atau menceritakan temuan yang ia
dapatkan dari kegiatan menggali informasi dan menemukan pola, yang selanjutnya hasil
tersebut di bacakan didepan kelas dan guru menilainya.
Kelima, guru memandu siswa untuk dapat menyimpulkan materi yang
diajarkan. Kemampuan menyimpulkan adalah kemampuan untuk membuat simpulan
dari seluruh proses kegiatan belajar mengajar. Biasanya kesimpulan itu menjawab poin-
poin inti yang ada didalam materi yang telah dipelajari.
Dalam penerapan metode saintifik sangat releven dengan menggunakan tiga
teori belajar: Pertama “Bruner”, dalam teori Bruner (Buku Prakarya Kelas 7
Pegangan Guru kemendikbud 2013., t.t.) ada mempunyai empat hal pokok, pertama,
individu hanya belajar dan memperluas pemikirannya. Kedua melaksanakan proses
pengetahuan dalam proses penemuan. Ketiga, memberikan kesempatan untuk
melakukan penemuan. Keempat menambah retensi ingatan.

168
Kedua, “teori Piaget” (Buku Prakarya Kelas 7 Pegangan Guru kemendikbud
2013., t.t.) terori ini menyatakan bahwa belajar berhubungan dengan pembuatan dan
perkembangan skema. Skema adalah suatu struktur mental atau struktur pengetahuan
yang dengannya pribadi dapat beradaptasi secara intlektual.
Ketiga, “teori Vygotsky”, dalam teorinya menyebutkan bahwa terlaksananya
kegiatan belajar mengajar jika peserta didik mau bekerja dan belajar mengerjakan tugas
yang belum pernah dipelajarinya akan tetapi tugas tersebut masih dapat di jangkau
(Buku Prakarya Kelas 7 Pegangan Guru kemendikbud 2013.)
Pendekatan ilmiah mulai diterapkan pada kurikulum 2013, mata pelajaran PAI
terbagi kepada lima mata pelajaran, yaitu: “Al-Qur’an Hadits, Akidah Akhlak, Fikih dan
Sejarah Kebudayaan Islam”, lima mata pelajara PAI tersebut mempunyai karakteristik
yang tidak sama antara satu dan yang lain. Dalam pembelajaran menggunakan
pendekatan ilmiah diperlukan langkah-langkah sebagai berikut, agar terwujudnya
pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran PAI
kurikulum 2013 yaitu: meneliti, menanya, mencoba menggarap, menyajikan,
manyimpulkan dan mencipta (Kholifah, 2019).
Hal yang paling utama dikerjakan dalam proses pembelajaran adalah kegiatan
mengamati, metode ini mempunyai keutamaan tertentu sepeti menyajikan objek media
secaranyata, agar peserta didik suka, tertantang, namun mudah dalam pelaksanaannya
(Setiawan, 2017).
Dalam kegiatan mengamati peserta didik disuguhkan materi pembelajaran yang
berlandas pada fakta atau penalaran tertentu, bukan hanya khayalan atau cerita fiksi
belaka. Hal ini menjadi persoalan dalam mata pelajaran Aqidah, sebab didalamnya
berisi muatan keimanan yang susah untuk menyuguhkan faktanya yang dapat
dibuktikan secara empiris. Dalam mengamati sesuatu yang tidak kesat mata tidak
diperbolehkan membikin-bikin sesuatu yang tidak dapat dipahami oleh akal dan panca
indra manusia.

169
Langkah kedua dalam pendekatan ilmiah adalah menanya, dalam menanya perlu
diperhatikan kualitas pertanyaanya, agar mendapatkan jawaban yang berkualitas. Dalam
proses pembelajaran bertanya sangatlah penting, sebab dari bertanya menimbulkan
interaksi yang positif antara guru dan siswa, antara siswa dengan siswa lainnya
(Setiawan, 2017). Dari sini dapat diambil kesimpulan dari pelajaran Al-quran yaitu, jika
bertanya kepada yang ahlinya, dan bagaimana tata cara bertanya yang dijelaskan dalam
pembelajaran akhlak.
Langkah ketiga adalah mencoba hasil belajar yang telah di peroleh oleh siswa,
seperti pada pembelajaran akidah akhlak, siswa harus memahami kosep-konsep yang
berkaitan dengan akidah akhlak yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari (Setiawan,
2017)
Pendekatan ilmiah (scientific appoach) jika dilaksanakan pada materi
pembelajaran PAI dan Budi Pekerti Kurikulum 2013 aspek Aqidah kurang relevan.
Sebab pengkajiannya bersifat metafisik-eskatologis. Akan tetapi, pada mata pelajaran
fiqih, akhlak, al Quran Hadits, sejarah kebudayaan islam maka ) sangat tepat untuk
menerapkan pendekatan ilmiah (scientific appoach pada proses pembelajaran mata
pelajaran tersebut (Kholifah, 2019) Sebab pengkajian pada mata pelajaran tersebut bisa
dinalar dengan menggunakan panca indra.
Pembelajaran dengan metode saintifik memiliki lima karakteristik, Pertama,
pembelajaran terpokus pada siswa. Kedua, mengikutsertakan keterampilan dan
kemampuan proses ilmu pengetahuan dalam membangun pola, hukum atau prinsip.
Ketiga mangikut sertakan wawasan keilmuan yang potensial dalam memancing
keterampilan berfikir tingkat tinggi siswa, memotivasi dan menginspirasi peserta didik
agar berfikir dengan tajam, dan tepat dalam mengenali, memahami dan dapat menjawab
permasalahan yang ditemukan, dan menerapkan substansi atau materi pembelajaran.
Keempat, pendekatan ilmiah bisa kembangkan pada pembelajaran, dengan harapan
peserta didik mempunyai karakter yang kokoh. Kelima, materi pembelajaran saintifik
atau fakta yang terjadi dapat di jelaskan dengan logika atau pimikiran tertentu. Keenam,
hasil belajar dirumuskan secara simpel dan jelas, akan tetapi disajikan dengan menarik
(Fathurroman Muhammad. 2015).
170
Dalam mengimplementasikan pendekatan saintifik pada pembelajaran PAI
terdapat permasalahan yaitu dalam langkah mengamati. Karena objek saintifik
melibatkan pancaindra dalam pengamatan, sehingga objeknya harus berupa objek fisik
atau nyata. Hal inilah yang merupakan permasalahan dalam pembahasan mata pelajaran
PAI, karena objek yang dibahas pada PAI bukan hanya sebatas objek fisik, namun juga
objek metafistik, yaitu mengenai hal-hal yang tidak kasat mata, di mulai dari keimanan
kepada Allah Swt, adanya malaikat, iblis dan jin. Bahkan melebehi hal tersebut, seperti
alam barzakh, hari kiamat, surga dan neraka.(Ansyari dkk., 2018b) Dipaham dari
pemebahasan tersebut bahwa ada beberapa objek dari Mapel PAI yang tidak bisa diteliti
dengan pemikiran, namun harus di imani dengn hati.

KESIMPULAN
Dalam pembelajaran pendidikan agama Islam ada metode yang disebut dengan
pendekatan ilmiah, yaitu pendekatan yang memberikan pehamana kepada peserta didik
dengan menggunakan saintifik. Namun pada pembelajaran tersebut ada didapatkan
kesulitan dalam mengimplementasikannya, sebab metode pendekatan ilmiah itu
menggunakan panca indra manusia, sedangkan ada beberapa hal dalam materi PAI yang
tidak dapat di teliti dengan panca indra, seperti adanya malaikat, surga neraka dan lain-
lainnya. Dalam hal tersebut tidak dapat menggunakan panca indra, melainkan harus
menggunakan keimanan

REFERENSI
(17) (PDF) buku metode penelitian pendidikan sugiyono Download buku metode
penelitian pendidikan sugiyono | ferdinand luki—Academia.edu. (t.t.). Diambil 6
November 2021, dari
https://www.academia.edu/35673299/buku_metode_penelitian_pendidikan_sugi
yono_Download_buku_metode_penelitian_pendidikan_sugiyono.
Ansyari, M. Z., Salsabila, U. W. N., & Rijal, M. K. (2018a). Problematika Pendekatan
Saintifik Pada Pembelajaran PAI. Tarbiyah Wa Ta’lim: Jurnal Penelitian
Pendidikan Dan Pembelajaran, 5(3), 41–49.
https://doi.org/10.21093/twt.v5i3.2229
Ansyari, M. Z., Salsabila, U. W. N., & Rijal, M. K. (2018b). Problematika Pendekatan
Saintifik Pada Pembelajaran PAI. Tarbiyah Wa Ta’lim: Jurnal Penelitian
Pendidikan Dan Pembelajaran, 5(3), 41–49.
https://doi.org/10.21093/twt.v5i3.2229

171
Buku Prakarya Kelas 7 Pegangan Guru kemendikbud 2013. (t.t.).
Fathurroman Muhammad. 2015. Paradigma Pembelajaran Kurikulum 2013 Strategi
Alternatif Pembelajaran di Era Global. Yogyakarta: Kalimedia. (t.t.).
Kholifah, N. (2019). PENDEKATAN ILMIAH (SCIENTIFIC APPROACH) DALAM
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
KURIKULUM 2013: Studi Analisis Berdasarkan Paradigma Positivistik.
CENDEKIA: Jurnal Studi Keislaman, 5(1), 1–23.
https://doi.org/10.37348/cendekia.v5i1.62
Muddin, I. (2019). Pengembangan Bahan Ajar Pendidikan Agama Islam Menggunakan
Pendekatan Ilmiah. Jurnal Pendidikan Islam Indonesia, 3(2), 168–178.
https://doi.org/10.35316/jpii.v3i2.136
Pembelajaran Konstruktivistik-Ilmiah Untuk Pendidikan Agama Di Sekolah/Madrasah:
Teori, Aplikasi, dan Riset Terkait—CORE. (t.t.). Diambil 6 November 2021, dari
https://core.ac.uk/display/295339953
Permatasari, E. A. (2014). IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM
KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN SEJARAH. Indonesian Journal
of History Education, 3(1), Article 1.
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ijhe/article/view/3884
Salinan Lampiran Permendikbud No 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses.
Munif Chatib. SEKOLAHNYA MANUSIA (t.t.). Diambil 6 November 2021, dari
https://munifchatib.com/sekolahnya-manusia/
Setiawan, D. (2017). PENDEKATAN SAINTIFIK DAN PENILAIAN AUTENTIK
UNTUK MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM. AL-ASASIYYA: Journal Of Basic Education, 1(2), Article 2.
https://doi.org/10.24269/ajbe.v1i2.683
Sulastri, S., Supriadi, U., & Rahmat, M. (2015). IMPLEMENTASI PENDEKATAN
SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN PAI DI SMP NEGERI 2 DAN SMP
NEGERI 5 KOTA BANDUNG TAHUN 2015. TARBAWY : Indonesian Journal
of Islamic Education, 2(1), 68–81. https://doi.org/10.17509/t.v2i1.3408
View of PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. (t.t.). Diambil 26 September 2021, dari
http://journal.uim.ac.id/index.php/alulum/article/view/350/254
Wulansari, Z. (2016). IMPLEMENTASI PENDEKATAN ILMIAH DAN PENILAIAN
OTENTIK PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DAN BUDI PEKERTI KURIKULUM 2013. ATTARBIYAH: Journal of Islamic
Culture and Education, 1(1), Article 1.
https://doi.org/10.18326/attarbiyah.v1i1.29-58

172

Anda mungkin juga menyukai