Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

KONSEP DASAR MEMAHAMI FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM

Makalah untuk Memenuhi Tugas UAS


Pada Mata Kuliah Filsafat Pendidikan Islam

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. H. Ahmad Tafsir, MA.

Disusun oleh:
WAWAN SETIAWAN
NPM : 2211000970

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)


PROGRAM PASCASARJANA (S2)
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM (IAID)
CIAMIS - JAWA BARAT
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT. atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya, karena atas izin dan hidayah-Nya penyusunan makalah ini dapat
diselesaikan dengan baik. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah atas Nabi
Muhammad SAW, keluarga, para sahabat, serta mereka yang mengikuti petunjuk
beliau hingga akhir zaman.
Makalah yang berjudul “Konsep Dasar Memahami Filsafat Pendidikan
Islam” ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan
Islam dan bertujuan untuk mengajak rekan-rekan mahasiswa mempelajari topik
tersebut. Terima kasih kepada Dosen Pengampu, Prof. Dr. H. Ahmad Tafsir, MA.
atas dorongan, dukungan serta arahan dalam penyusunan makalah ini. Semoga
Allah SWT. senantiasa memberkahi setiap hembusan napas dan setiap langkah
yang dilalui.
Kami menyadari bahwa usaha penyusunan makalah ini tanpa mengurangi
esensi materi inti, walaupun masih banyak kekurangan yang tanpa disadari, oleh
sebab itu kami mohon maaf, dan kami mengharapkan sumbangan saran serta
koreksi demi perbaikan kami di masa yang akan datang. `
Akhir kata kami berharap semoga Allah SWT. senantiasa memberikan
perlindungan serta meridai usaha kami dan semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi para pembaca.

Ciamis, Juli 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1

A. Latar Belakang ............................................................................................1


B. Rumusan Masalah .......................................................................................3
C. Tujuan Pembahasan ....................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................4

A. Makna Filsafat Pendidikan Islam ................................................................4


B. Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan Islam .................................................11
C. Kedudukan Filsafat Pendidikan Islam .......................................................11
D. Fungsi dan Urgensi Filsafat Pendidikan Islam...........................................12

BAB III PENUTUP .............................................................................................16

A. Kesimpulan ...............................................................................................16
B. Saran ..........................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Terkadang memahami filsafat dari beberapa pendapat para ahli itu sulit
dipahami dan tergantung bagaimana seseorang itu menginterpretasikannya sendiri.
Sampai saat ini perkembangan ilmu pengetahuan semakin dinamis maka setiap
cabang disiplin ilmu tidak terlepas dari konsep filsafat. Salah satu contohnya dalam
pendidikan Islam maka dibangun sebuah konsep filsafat pendidikan Islam.
Filsafat Pendidikan Islam adalah konsep berpikir tentang kependidikan
yang berlandaskan ajaran-ajaran agama Islam tentang hakikat kemampuan manusia
untuk dapat dibina dan dikembangkan serta dibimbing menjadi manusia muslim
yang seluruh kepribadiannya dijiwai oleh ajaran Islam.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, konsep berarti; pengertian,
gambaran mental dari objek, proses, pendapat (paham), rancangan (cita-cita) yang
telah dipikirkan. Agar segala kegiatan berjalan dengan sistematis dan lancar,
dibutuhkan suatu perencanaan yang mudah dipahami dan dimengerti. Bagaimana
supaya filsafat bisa dimengerti dengan mudah maka perlu ada konsep yang
mendasarinya.
Manfaatnya adalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir secara
optimal dan maksimal atau dikenal dengan fungsi kognitif. Sebagai proses
evaluative untuk menentukan nilai sesuatu. Sebagai petunjuk dalam menjalankan
suatu hal atau kegiatan dengan kata lain termasuk fungsi operasional.
Terkadang orang mencampur aduk antara teori dan konsep. Kendati teori
dan konsep berasal dari sistem penalaran yang sama namun memiliki perbedaan
dalam aspek terminologi. Sederhanya, teori berasal dari konsep- konsep yang teruji
kebenarannya sedangkan konsep adalah ide yang belum memiliki proposisi.
Filsafat pendidikan Islam memperhatikan prinsip-prinsip dan konsep-
konsep yang mendasari pendidikan dalam Islam. Tugas filsafat pendidikan adalah
memonitori dan mengontrol basis-basis pendidikan. Dengan kata lain, filsafat
bekerja di luar praktek pendidikan itu sendiri, bahkan di luar prinsip dan konsep

1
yang dijadikan dasar pijakan bagi pelaksanaan pendidikan. Karena sesungguhnya
lembaga pendidikan bukan berarti sesuatu yang hidup dalam menara gading dan
mengasingkan diri dari kehidupan masyarakat, akan tetapi sesuatu yang hidup
menyatu dengan masyarakat dan berbagai persoalannya.
Filsafat pendidikan bekerja dalam rangka menganalisis, mengkritik,
mendekonstruksi dan mendisintegrasi infrastruktur pendidikan yang ada, serta
terus-menerus memproduksi konsep-konsep baru atau menunjukkan apa yang
semestinya dijadikan konsep. Dengan filsafat pendidikan maka dunia pendidikan
selalu diupayakan untuk progresif, menjadi lebih baik dari waktu ke waktu, dan
kontekstual dalam menjawab tuntutan zaman.
Dengan demikian, filsafat pendidikan Islam melampaui hal-hal dan nilai-
nilai yang selalu bersifat absolut. Tidak ada konsep yang sakral atau prinsip yang
abadi. Seiring berjalannya waktu, konsep dan prinsip yang menjadi landasan bagi
pelaksanaan pendidikan selalu bisa dikritisi dan dievaluasi. Di level inilah filsafat
pendidikan Islam bekerja. Atau dengan kata lain filsafat pendidikan Islam berfungsi
sebagai norma pendidikan.
Filsafat pendidikan Islam beroperasi di ruang-ruang pengetahuan Islam
maupun esensi moralitas. Pengetahuan, sains, bahkan konsep moralitas adalah
produk suatu zaman,dengan konteks dan spiritnya tersendiri. Filsafat pendidikan
berupaya memahami spirit dan konteks tersebut, sehingga tidak ada yang tak
tersentuh oleh filsafat. Karenanya, filsafat pendidikan Islam mampu masuk dalam
ruang pengetahuan Islam itu sendiri. Filsafat sangatlah dibutuhkan oleh dunia
pendidikan. Pendidikan Islam memiliki keinginan yang kuat untuk mencetak
manusia baru dan membangun kehidupan baru. Kebaruan selalu muncul dari proses
panjang, kritik yang substansial, serta pemecahan yang solutif. Tanpa peranan
signifikan dari kritisisme filsafat maka dunia pendidikan tak ubahnya rutinitas yang
mengajarkan kejumudan kepada anak didik. Begitu pula sebaliknya, dunia
pendidikan yang tidak mampu melahirkan output-output yang progress, maju dan
baru merupakan indikasi bahwa filsafat tidak berperan. Demikianlah „garis
kordinasi‟ antara filsafat, pendidikan, dan tujuan pendidikan.
Dalam makalah ini, penulis akan berusaha menjelaskan dan menganalisis
makna filsafat, filsafat pendidikan dan filsafat pendidikan Islam, apa saja ruang

2
lingkup dan kedudukan filsafat pendidikan Islam, bagaimana fungsi dan urgensi
filsafat pendidikan Islam. Penulis berpikir bahwa filsafat dan pendidikan Islam
mendorong adanyaaktifitas pemikiran kritis dan kemandirian pribadi.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam pembahasan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1) Apakah pengertian atau makna filsafat pendidikan Islam?
2) Apa saja ruang lingkup filsafat pendidikan Islam?
3) Bagaimana kedudukan filsafat pendidikan Islam?
4) Bagaimana fungsi dan urgensi filsafat pendidikan Islam?

C. Tujuan Pembahasan
Tujuan pembahasan dari makalah yang penulis susun adalah sebagai berikut:
1) Untuk mengetahui pengertian atau makna filsafat pendidikan Islam?
2) Untuk mengetahui ruang lingkup filsafat pendidikan Islam?
3) Untuk mengetahui kedudukan filsafat Pendidikan Islam?
4) Untuk mengetahui fungsi dan urgensi filsafat pendidikan Islam?

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Makna Filsafat Pendidikan Islam


Dalam memaknai filsafat pendidikan Islam terlebih dahulu mampu
memahami arti dari struktru kalimatnya. Filsafat pendidikan Islam terdiri dari
filsafat, filsafat pendidikan dan filsafat pendidikan Islam.
1) Pengertian Filsafat
Perkataan filsafat berasal dari dua patah kata bahasa Yunani, yaitu
philos dan sophia. Secara etimologis. Philos berarti cinta (loving dalam
bahasa Inggris), sedang sophia berarti kebijaksanaan (wisdom dalam
bahasa Inggris), atau kepahaman yang mendalam. Pengertian filsafat
menurut bahasa aslinya adalah cinta terhadap kebijaksanaan. Jadi secara
bahasa, filsafat berarti hasrat atau keinginan sungguh-sungguh akan
kebenaran sejati. Dengan kata lain filsafat adalah ilmu pengetahuan
tentang hakikat, inti sari, atau esensi dari segala sesuatu.1 atau orang yang
senang mencari ilmu dan kebenaran.2
Filsafat juga dapat diartikan dengan cinta akan kebajikan. Defenisi
ini berasal dari zaman Yunani dan merupakan rangkaian dari dua
pengertian: philare yang berarti cinta, dan sophia yang berarti kebijakan.
Defenisi ini pada hakikatnya meletakkan suatu landasan ideal bagi
manusia. Barang siapa yang mempelajari filsafat diharapkan dapat
mengetahui adanya mutiara-mutiara yang cemerlang dan menggunakan
mereka sebagai pedoman dan pegangan untuk hidup bijasksana.3
Menurut Sidi Gazalba, filsafat adalah berfikir secara mendalam,
sistematik, radikal, dan universal dalam rangka mencari kebenaran, inti
atau hakikat mengenai segala sesuatu yang ada. Filsafat merupakan sikap.

1
Asrori & Rusman. 2020. Filsafat Pendidikan Islam: Sebuah Pendekatan Filsafat Klasik. Malang:
Pustaka Learning Center. Hal.1.
2
Salminawati. 2011. Filsafat Pendidikan Islam: Membangun Konsep Pendidikan yang Islami.
Bandung: Citapustaka Media Perintis. Hal.13.
3
Ibid

4
Sebuah sikap hidup dan sikap terhadap kehidupan. Dengan melakukan
penyikapan terhadap hidup maka manusia perlu mengetahui hakikat hidup
ini. Pengetahuan tentang hidup ini menjadi penerang jalan kehidupan.
Setelah manusia memilki jalan kehidupan maka manusia dapat mencapai
tujuan hidupnya. Pengertian filsafat dari segi istilah sangat beragam.
Keragaman tersebut disebabkan oleh keragaman pemikiran dan perbedaan
sudut pandang ketika melihatsuatu objek filsafat. Berkenaan dengan
pengertian filsafat tersebut, bisa menggunakan dan mencarikannya dengan
pendekatan filosofis.4
Harold Titus mengemukakan lima pengertian mengenai filsafat
adalah sebagai berikut:5
1. Falsafat adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan
dan alam yang biasanya diterima secara kritis.
2. Falsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan
dan sikap yang sangat kita junjung tinggi.
3. Falsafat adalah usaha untuk mendapatkan gambaran keseluruhan.
4. Falsafat adalah analisa logis dari bahasan serta penjelasan tentang arti
kata dan konsep.
5. Falsafat adalah sekumpulan problema-problema yang langsung
mendapat perhatian dari manusia dan yang dicarikan jawabannya oleh
ahli falsafat.
Selanjutnya Harun Nasution memberikan definisi filsafat adalah:6
1. Pengetahuan tentang hikmah
2. Pengetahuan tentang prinsip atau dasar-dasar
3. Mencari kebenaran
4. Membahas dasar-dasar dari apa yang dibahas.
Dengan demikian Nasution berpendapat bahwa, intisari Filsafat
ialah berfikir menurut tata tertib (logika) dengan bebas dengan sedalam-
dalamnya sehingga sampai ke dasar persoalannya.

4
Asrori & Rusman. 2020. Op.Cit.
5
Jalaluddin dan Umar Said. 1999. Filsafat Pendidikan Islam: Konsep Dan Perkembangan
Pemikirannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Hal 9.
6
Zuhairini. 2004. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara. Hal 3-4.

5
Selain pengertian filsafat di atas, menurut Plato, Immanuel Kant,
Al-Kindi dan Ibnu Sina sebagaimana di kutip oleh Zuhairuni, untuk
menjadi bahan perbandingan, yaitu:7
1. Plato mengatakan bahwa filsafat tidaklah lain dari pada pengetahuan
tentang segala yang ada.
2. Immanuel Kant filsafat adalah pokok dan pangkal segala pengetahuan
dan pekerjaan.
3. Al-Kindi, sebagai ahli pikir pertama dalam filsafat Islam yang
memberikan pengertian filsafat di kalangan umat Islam, membagi
filsafat itu dalam tiga lapangan: (a) ilmu Fisika (alilmu al thobiiyyat)
merupakan tingkatan terendah (b) ilmu matematika (al ilmu al riyadi)
tingkatan tengah. (c) Ilmu ketuhanan (al-ilmu al-rububiyyat) tingkatan
tertinggi.
4. Ibnu Sina, juga membagi filsafat dalam dua bagian, yaitu teori dan
praktek, yang keduanya berhubungan dengan agama, dianut dasarnya
terdapat dapat syari’at Tuhan, yang penjelasan dan kelengkapannya
diperoleh dengan tenaga akal manusia.
Para filosof muslim mengemukakan kata hikmah mengandung arti
kebijaksanaan. Hikmah merupakan kematangan wawasan, cakrawala
pemikiran, pemahaman mendalam. Masih ada yang menambahkan
persyaratan dari hikmah, yaitu mengetahui pelaksanaan pengetahuan dan
dapat melaksanakan.8
Berdasarkan pengertian yang bermacam-macam itu, penulis
berpendapat bahwa mempelajari filsafat berarti mencari pengetahuan
tentang hikmah, prinsip dan dasar-dasar untuk mencapai kebenaran
dengan melalui daya nalar atau cara berpikir dengan menjadikan segala
yang ada sebagai obyeknya. Namun perlu diketahui bahwa kebenaran
yang mutlak hanya datang dari Tuhan sebagai sumber segala ilmu
pengetahuan. Hikmah dengan pengertian seperti diatas bukan hanya
dibutuhkan oleh filosof, tetapi juga di butuhkan oleh semua manusia

7
Ibid. Hal 5.
8
As-Said. Op.Cit. Hal 1.

6
dengan melalui pendidikan termasuk pendidikan Islam. Guru yang
berkecimpung di bidang pendidikan Islam harus memiliki hikmah agar
sanggup menumbuhkan bakat peserta didiknya dan mengarahkannya
kepada kebaikan dalam suasana kasih sayang dan hubungan sosial.
2) Pengertian Filsafat Pendidikan
Istilah pendidikan berasal dari kata “didik” dengan memberinya awalan
“pe” dan akhiran “an” yang mengandung arti “perbuatan” (hal, cara dan
sebagainya). Istilah pendidikan semula berasal dari bahasa Yunani, yaitu
“paedagogie” yang berarti bimbingan yang diberikan pada anak. Istilah ini
kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan “education”
yang berarti pengembangan atau bimbingan. Dalam bahasa Arab, istilah
ini sering diterjemahkan dengan “Tarbiyah” yang berarti pendidikan.
Dalam perkembangannya, istilah pendidikan berarti bimbingan
atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja terhadap anak didik oleh
orang dewasa agar ia menjadi dewasa.
Filsafat pendidikan adalah ilmu yang pada hakikatnya merupakan
jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam lapangan pendidikan. Oleh
karena bersifat filosofis dengan sendirinya filsafat pendidikan ini pada
hakikatnya adalah penerapan dari suatu analisa filosofis terhadap lapangan
pendidikan.9
Filsafat pendidikan juga dapat diartikan dengan nilai-nilai dan
keyakinan-keyakinan filsafat yang menjiwai, mendasari dan memberikan
identitas (karakteristik) suatu sistem pendidikan. Dengan demikian,
berfilsafat harus memenuhi syarat-syarat berfikir secara kritis, runtut,
menyeluruh (tidak terbatas pada satu aspek) dan mendalam (mencari
alasan terakhir) khususnya dalam bidang pendidikan.10
3) Pengertian Filsafat Pendidikan Islam
Istilah filsafat pendidikan Islam mengacu pada pengertian
pendidikan Islam secara filosofis, yang sampai ini istilah kejelasan
pendidikan Islam masih menjadi perdebatan dalam kosep dan realitanya.

9
Imam Barnadib. 1997. Filsafat Pendidikan; Sistem dan Metode, Yogyakarta: Andi. Cet. Ke-9, Hal.
55.
10
Salminawati. 2011. Op.Cit. Hal 16.

7
Secara kelembagaan, khususnya negara Indonesia, realitas pendidikan
Islam kurang mempunyai tempat yang layak dimata pemerintah. Secara
sosial, lembaga pendidikan Islam juga kurang mendapat apresiasi yang
menggembirakan dikalangan masyarakat, yang secara kualitatif justru
mayoritas beragama Islam. fenomena ini tentu mengundang keprihatinan,
apa yang menjadikan lembaga pendidikan Islam kurang menjadi
pendidikan yang utama dikalangan masyarakat Indonesia? Jawaban dari
pertanyaan ini mengundang wacana epistemologis yang tiada henti.11
Menurut Muzayyin, filsafat pendidikan Islam pada hakikatnya
adalah konsep berpikir tentang kependidikan yang bersumber atau
berlandaskan ajaran–ajaran agama Islam tentang hakikat kemampuan
manusia untuk dapat dibina dan dikembangkan serta dibimbing menjadi
manusia muslim yang seluruh pribadinya dijiwai oleh ajaran agama Islam,
dalam arti filsafat pendidikan Islam mengkaji tentang berbagai masalah
yang berhubungan dengan pendidikan seperti manusia sebagai subyek dan
obyek pendidikan, kurikulum, metode, materi pembelajaran, pendidik
(guru), peserta didik, lingkungan pembelajaran.31 Zuhairini menjelaskan
bahwa, filsafat pendidikan Islam adalah studi tentang pandangan filosofis
dari sistem dan aliran dalam Islam, terhadap masalah-masalah
kependidikan dan bagaimana pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan
perkembangan muslim dan umat Islam.12
Selanjutnya Ahmad D. Marimba menjelaskan bahwa filsafat
pendidikan Islam adalah sebagai berikut:13
1. Pemikiran yang dijadikan landasan atau asas pendidikan, berdasarkan
norma-norma Islam menuju terbentuknya kepribadian Islami.
2. Pemikiran yang diperlukan guna memberikan penjelasan untuk
membantu memecahkan berbagai masalah dalam pendidikan Islam.
3. Perenungan mengenai apa sesungguhnya pendidikan Islam itu,
bagaimana usaha pendidikan itu dilaksanakan agar berhasil sesuai
dengan norma-norma Islam.

11
Ahmad Ali Riyadi. 2010. Filsafat Pendidikan Islam. Yogyakarta: Teras, 2010. Hal 1.
12
Asrori & Rusman. 2020. Op.Cit. Hal 11.
13
Ibid

8
Abuddin Nata mendefinisikan, filsafat pendidikan Islam sebagai
suatu kajian filosofis mengenai berbagai masalah yang terdapat dalam
kegiatan pendidikan yang didasarkan pada al-Qur’an dan al-Hadis sebagai
sumber primer, dan pendapat para ahli khususnya filosof muslim sebagai
sumber sekunder.14
Tanpa mempersoalkan apakah filsafat pendidikan Islam itu sebagai
aktifitas berfikir mendalam, menyeluruh dan spekulatif atau ilmu
pengetahuan yang melakukan kajian menyeluruh, mendalam dan
spekulatif mengenai masalah-masalah pendidikan dari sumber wahyu
Allah, baik al-Qur’an maupun al-Hadis, paling tidak terdapat 2 hal pokok
yang patut diperhatikan dari filsafat pendidikan Islam:15
1. Kajian menyeluruh, mendalam dan spekulatif terhadap kandungan al-
Qur’an dan al-Hadis dalam rangka merumuskan konsep dasar
pendidikan Islam. Artinya, filsafat pendidikan Islam memberikan
jawaban bagaimana pendidikan dilaksanakan sesuai sengan tuntunan
nilai-nilai Islam. Misalnya saja ketika muncul pertanyaan bagaimana
aplikasi pendidikan Islam menghadapi peluang dan tantangan
millenium II, maka filsafat pendidikan Islam melakukan kajian
mendalam dan menyeluruh, sehingga melahirkan konsep pendidikan
Islam yang akan diaktualisasikan di era millenium III.
2. Kajian menyeluruh, mendalam dan spekulatif dalam rangka mengatasi
berbagai probelam yang dihadapi pendidikan Islam. Misalnya ketika
suatu konsep pendidikan Islam diterapkan dan ternyata dihadapkan
kepada berbagai problema, maka ketika itu dilakukan kajian untuk
mengatasi berbagi problema tadi. Aktivitas melakukan kajian
menghasilkan konsep dan prilaku mengatasi problem pendidikan Islam
tersebut merupakan makna dari filsafat pendidikan Islam.
Sebenarnya antara kajian mendalam, menyeluruh, spekulatif
merumuskan konsep dasar pendidikan Islam dengan pikiran mengatasi
problematika pendidikan Islam sulit untuk dapat dipisahkan secara tegas,

14
Ibid
15
Ibid. Hal 12.

9
sebab ketika suatu problem pendidikan Islam dipecahkan melalui hasil
sebuah kajian mendasar menyeluruh, maka hasil tersebut sesungguhnya
menjadi konsep dasar pelaksanaan pendidikan Islam selanjutnya.
Sebaliknya ketika suatu rumusan pemikiran pendidikan Islam
dibuat, misalnya konsep pendidikan di era globalisasi yang penuh
persaingan, maka sebetulnya konsep yang dihasilkan tadi merupakan
antisipatif menghadapi problem pendidikan Islam di era millenium III
yang di tandai globalisasi informasi serta persaingan kualitatif. Salah satu
tugas pokok dari filsafat pendidikan Islam adalah memberikan arah dalam
pencapaian tujuan pendidikan Islam. Suatu tujuan pendidikan yang hendak
dicapai, harus direncanakan (diprogram) melalui kurikulum pendidikan.
Oleh karena itu kurikulum merupakan faktor yang sangat penting dalam
proses pendidikan maupun lembaga pendidikan Islam. segla hal yang
harus diketahui, diresapi atau dihayati oleh anak didik harus diterapkan
dalam kurikulum. Begitu juga segala hal yang harus diajarkan oleh
pendidik kepada anak didiknya. Dengan demikian, kurikulum tergambar
jelas secara berencana bagaimana dan apa saja yang harus terjadi dalam
proses belajar mengajar yang dilakukan pendidik dan anak didik.16
Dengan demikian, filsafat pendidikan Islam adalah filsafat
pendidikan yang prinsip-prinsip dan dasarnya yang digunakan untuk
merumuskan berbagai konsep dan teori pendidikan Islam didasarkan pada
prinsip-prinsip ajaran Islam. Filsafat pendidikan Islam berbeda dengan
filsafat pendidikan pada umumnya yang tidak memasukkan prinsip ajaran
tauhid, akhlak mulia, fitrah manusia sebagai makhluk yang bukan hanya
terdiri dari jasmani dan akal, melainkan juga spiritual, pandangan tentang
alam jagat raya sebagai tanda atau ayat Allah yang juga berjiwa dan
bertasbih kepada-Nya, pandangan tentang akhlak yang bukan hanya
didasarkan pada rasio dan tradisi yang berlaku dimasyarakat, melainkan
juga nilai-nilai yang mutlak benar dari Allah, serta berbagai pandangan
ajaran Islam lainnya.

16
Abdul Ghofur. 2005. “Tinjauan Filsafat Pendidikan Islam Tentang Kurikulum,” Jurnal At-
Tarbawi: Kajian Pendidikan Islam 3. Hal 1.

10
B. Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan Islam
Ruang lingkup filsafat pendidikan Islam adalah sebuah masalah tujuan
pendidikan, kurikulum pendidikan, metode, materi, evaluasi, dan lingkungan
pendidikan.
Secara makro, yang menjadi ruang lingkup filsafat pendidikan Islam
adalah yang tercakup dalam objek material filsafat, yaitu mencari keterangan
secara radikal mengenai Tuhan, manusia, dan alam yang tidak bisa dijangkau
oleh pengetahuan biasa. Sebagaimana filsafat, filsafat pendidikan Islam juga
mengkaji ketiga objek ini berdasarkan ketiga cabangnya: ontologi,
epistemologi, dan aksiologi. Secara mikro objek kajian filsafat pendidikan
Islam adalah hal-hal yang merupakan faktor atau komponen dalam proses
pelaksanaan pendidikan. Faktor atau komponen pendidikan ini ada lima, yaitu
tujuan pendidikan, pendidik, peserta didik, alat pendidikan (kurikulum,
metode, dan evaluasi pendidikan), dan lingkungan pendidikan.17
C. Kedudukan Filsafat Pendidikan Islam
Kedudukan filsafat pendidikan Islam, George R. Knight
mengemukakan: general philosophy applied to education as a specific area of
human endeavor. Menurut pandangan Knight tersebut bahwa pada dasarnya
filsafat pendidikan memiliki bidang garapan yang tidak berbeda dengan filsafat
secara umum. Hal ini karena filsafat pendidikan adalah filsafat yang diterpakan
dalam bidang pendidikan. Dari sini dapat dipahami bahwa kedudukan dari
filsafat pendidikan Islam memiliki kedudukan sebagai bagian dari filsafat
terapan.18
Analisa kedudukan filsafat dengan melihat pandangan dari sudut ilmu
filsafat disebut dengan pandangan linear mengenai filsafat pendidikan Islam.
Maksudnya, berusaha mengaplikasikan pemikiran filsafat untuk membahas
masalah pendidikan Islam. Dengan berpijak kepada pandangan linear tersebut,
maka pembahasan filsafat pendidikan Islam diarahkan kepada pembahasan
tentang aliran-aliran dalam filsafat yang dihubungkan dengan pendidikan
Islam.

17
Tuto Suharto. 2006. Filsafat Pendidikan Islam. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Hal 45.
18
Asrori & Rusman. 2020. Op.Cit. Hal 15.

11
D. Fungsi dan Urgensi Filsafat Pendidikan Islam
Sebagai teori umum mengenai sistem pendidikan, maka filsafat
pendidikan Islam menjadi sangat penting. Filsafat Pendidikan Islam berfungsi
sebagai peletak dasar bagi kerangka dari sistem pendidikan yang akan berfungsi
sebagai cara untuk mengaplikasikan ajaran agama Islam di bidang pendidikan,
dengan tujuan yang identik dengan tujuan yang akan dicapai ajaran Islam itu
sendiri.
Selanjutnya, jika pendidikan merupakan proses pelaksanaan mencapai
tujuan, maka filsafat pndidikan Islam berfungsi sebagai pedoman dasar dari sistem
yang harus ditelusuri oleh proses pelaksanaan itu sendiri. Filsafat pendidikan
Islam dengan demikian berfungsi sebagai pembentuk nilai-nilai bagi pendidikan
Islam. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka filsafat pendidikan Islam berusaha
meletakkan dasar pemikirannya pada tujuan yang memuat konsep tentang akhlak
yang mulia.
Kegunaan filsafat secara umum ialah untuk memperoleh pengertian
(makna) dan untuk menjelaskan gejala atau peristiwa alam dan sosial. Itu berarti
orang yang berfilsafat harus berpikir obyektif atas hal-hal yang obyektif, bukan
menghayal. Dari situlah, para ahli di bidang tersebut telah banyak meneliti secara
teoritis mengenai kegunaan Filsafat Pendidikan Islam. Omar Mohammad al-
Toumy al-Syaibany misalnya mengemukakan tiga manfaat dari mempelajari
Filsafat Pendidikan Islam tersebut sebagai berikut:19
1. Filsafat pendidikan itu dapat menolong para perancang pendidikan dan orang-
orang yang melaksanakannya dalam suatu Negara untuk membentuk
pemikiran sehat terhadap proses pendidikan. Di samping itu, ia dapat menolong
terhadap tujuan-tujuan dan fungsi-fungsinya serta meningkatkan mutu
penyelesaian masalah pendidikan dan peningkatan tindakan dan keputusan
termasuk rancangan-rancangan pendidikan mereka. Selain itu ia juga berguna
untuk memperbaiki peningkatan pelaksanaan pendidikan serta kaidah dan cara
mereka mengajar yang mencakup penilaian, bimbingan dan penyuluhan.

19
https://raniqoimatussalafiyah.blogspot.com/2015/11/fungsi-dan-urgensi-filsafat
pendidikan.html, diakses pada tanggal 11 Juli 2023.

12
2. Filsafat pendidikan dapat menjadi asas yang terbaik untuk penilaian pendidikan
dalam arti yang menyeluruh. Penilaian pendidikan itu dianggap persoalan yang
perlu bagi setiap pengajaran yang baik. Dalam pengertian yang terbaru,
penilaian pendidikan meliputi segala usaha dan kegiatan yang dilakukan oleh
sekolah, institusi-institusi pendidikan secara umum untuk mendidik angkatan
baru dan warga Negara dan segala yang berkaitan dengan itu.
3. Filsafat pendidikan Islam akan menolong dalam memberikan pendalaman
pikiran bagi faktor-faktor spiritual, kebudayaan, sosial, ekonomi, dan politik di
Negara kita.
Berdasarkan pada kutipan di atas timbul kesan bahwa kegunaan dan
fungsi filsafat pendidikan islam ternyata amat strategis. Ia seolah-olah menjadi
acuan dalam memecahkan berbagai persoalan dalam pendidikan. Hal ini
disebabkan karena yang diselesaikan filsafat pendidikan islam itu adalah bidang
filosofinya yang menjadi akar dari setiap permasalahan kependidikan. Dengan
berpedoman pada filsafat pendidikan ini setiap masalah pendidikan akan dapat
dipecahkan secara komprehensif, intergrated, dan tidak parsial, tambal sulam atau
sepotong-potong.
Namun demikian, uraian tentang fungsi filsafah pendidikan Islam
tersebut memberi kesan terlalu umum dan abstrak. Fungsi filsafat pendidikan yang
lebih kongkret lagi dijelaskan oleh Ahmad D. Marimba. Menurutnya, filsafat
pendidikan dapat menjadi pegangan pelaksanaan pendidikan yang menghasilkan
generasi-generasi baru yang berkepribadian muslim. Generasi-generasi baru ini
selanjutnya akan mengembangkan usaha-usaha pendidikan dan mungkin
mengadakan penyempurnaan atau penyusunan kembali filsafat yang mendasari
usaha-usaha pendidikan itu sehingga membawa hasil yang lebih besar.
Selanjutnya Muzayyin Arifin mengatakan, bila dilihat dari fungsinya
maka filsafat pendidikan Islam merupakan pemikiran mendasar yang melandasi
dan mengarahkan proses pelaksanaan pendidikan Islam. Oleh karena itu, filsafat
ini juga memberikan gambaran tentang sampai di mana proses tersebut dapat
direncanakan dan dalam ruang lingkup serta dimensi bagaimana proses tersebut
dilaksanakan. Selain itu, ia juga mengatakan bahwa filsafat pendidikan Islam itu
juga bertugas melakukan kritik-kritik tentang metode-metode yang digunakan

13
dalam proses pendidikan Islam itu serta sekaligus memberikan pengarahan
mendasar tentang bagaimana metode tersebut harus digunakan atau diciptakan
agar efeltif untuk mencapai tujuan. Dari uraiannya ini, lebih lanjut Muzayyin
Arifin menyimpulkan bahwa filsafat pendidikan Islam itu seharusnya bertugas
dalam 3 (tiga) dimensi, yakni memberikan landasan dan sekaligus mengarahkan
kepada proses pelaksanaan pendidikan yang berdasarkan ajaran Islam, melakukan
kritik dan koreksi terhadap proses pelaksanaan tersebut, melakukan evaluasi
terhadap metode dari proses pendidikan tersebut.
Dengan memperhatikan uraian tersebut dapat diketahui ternyata filsafat
pendidikan Islam berfungsi mengarahkan dan memberikan landasan pemikiran
yang sistematik, mendalam, logis, universal, dan radikal terhadap berbagai
masalah yang beroperasi dalam bidang pendidikan dengan menempatkan Al-
Qur’an sebagai dasar acuannya. Dengan demikian, jika dijumpai permasalahan
yang terdapat dalam bidang pendidikan, maka cara penyelesaiannya yang ideal
dan komprehesif harus dimulai dari tinjauan filosofinya, karena pemecahan yang
ditawarkan filsafat pendidikan ini sifatnya menyeluruh, komprehensif, mendasar,
dan sistematis, sebagaimana hal itu menjadi cirii khas dari pemikiran filsafat.20
Pendidikan Islam mempunyai peranan yang penting sekali dalam
perkembangan ilmu pengetahuan itu, yaitu untuk mengarahkannya kepada
kebaikan dan menjadikannya bermanfaat bagi manusia yang dapat menumbuhkan
iman serta menyuburkan pertumbuhannya.
Peranan filsafat pendidikan Islam mempunyai dua arah, yaitu pertama ke
arah pengembangan konsep-konsep filosofis dari pendidikan Islam, yang secara
otomatis akan mengahsilkan teori-teori baru dalam ilmu pendidikan Islam, dan ke
dua ke arah perbaikan dan pembaharuan praktek dan pelaksanaan pendidikan
Islam. Inilah diantara yang terpenting yang kita peroleh dari menemukan,
memahami, dan mengkaji filsafat pendidikan. Faedah ini seharusnya mendorong
kita untuk menciptakan filsafat pendidikan, karena kita akan mendapat bahan
penting dan asasi ke arah perbaikan kualitas pendidikan kita. Kalau kita
membicarakan pentingnya filsafat pendidikan untuk umat Islam yaitu filsafat
pendidikan yang berasal dari prinsip-prinsip dan ruh Islam, maka sudah termuat

20
Ibid.

14
dan terwakili oleh batasan-batasan di atas dan kita tinggal memindahkan saja ke
dalam filsafat pendidikan Islam.
Akhirnya dari pembahasan yang sudah panjang lebar di atas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa urgensi dan fungsi filsafat pendidikan Islam bagi guru,
pengajar maupun pakar pendidikan Islam tidak perlu diragukan lagi. Karena
pendidikan tanpa dijiwai oleh filsafat pendidikan tidak akan berjalan dengan baik
dan sempurna serta akan kesulitan dalam menentukan arah dan tujuan yang
diharapkan.

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Filsafat pendidikan juga dapat diartikan dengan nilai-nilai dan
keyakinan-keyakinan filsafat yang menjiwai, mendasari dan memberikan
identitas (karakteristik) suatu sistem pendidikan. Dengan demikian, berfilsafat
harus memenuhi syarat-syarat berfikir secara kritis, runtut, menyeluruh (tidak
terbatas pada satu aspek) dan mendalam (mencari alasan terakhir) khususnya
dalam bidang pendidikan.
Filsafat pendidikan Islam adalah filsafat pendidikan yang prinsip-
prinsip dan dasarnya yang digunakan untuk merumuskan berbagai konsep dan
teori pendidikan Islam didasarkan pada prinsip-prinsip ajaran Islam.
Secara makro, yang menjadi ruang lingkup filsafat pendidikan Islam
adalah yang tercakup dalam objek material filsafat. Secara mikro objek kajian
filsafat pendidikan Islam adalah hal-hal yang merupakan faktor atau komponen
dalam proses pelaksanaan pendidikan.
Kedudukan dari filsafat pendidikan Islam memiliki kedudukan sebagai
bagian dari filsafat terapan. maka pembahasan filsafat pendidikan Islam
diarahkan kepada pembahasan tentang aliran-aliran dalam filsafat yang
dihubungkan dengan pendidikan Islam.
Filsafat pendidikan Islam berfungsi mengarahkan dan memberikan
landasan pemikiran yang sistematik, mendalam, logis, universal, dan radikal
terhadap berbagai masalah yang beroperasi dalam bidang pendidikan dengan
menempatkan Al-Qur’an sebagai dasar acuannya.
B. Saran
Alhamdulillah makalah ini telah penulis susun, dan penulis menyadari
dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan. Maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari para pembaca
agar menjadi lebih baik lagi.

16
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Ghofur. 2005. “Tinjauan Filsafat Pendidikan Islam Tentang Kurikulum,”


Jurnal At-Tarbawi: Kajian Pendidikan Islam 3.
Ahmad Ali Riyadi. 2010. Filsafat Pendidikan Islam. Yogyakarta: Teras.
Asrori & Rusman. 2020. Filsafat Pendidikan Islam: Sebuah Pendekatan Filsafat
Klasik. Malang: Pustaka Learning Center.
Imam Barnadib. 1997. Filsafat Pendidikan; Sistem dan Metode. Yogyakarta: Andi.
Cet. Ke-9.
Jalaluddin dan Umar Said. 1999. Filsafat Pendidikan Islam: Konsep Dan
Perkembangan Pemikirannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Salminawati. 2011. Filsafat Pendidikan Islam: Membangun Konsep Pendidikan
yang Islami. Bandung: Citapustaka Media Perintis.
Tuto Suharto. 2006. Filsafat Pendidikan Islam. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Zuhairini. 2004. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
https://raniqoimatussalafiyah.blogspot.com/2015/11/fungsi-dan-urgensi-filsafat
pendidikan.html, diakses pada tanggal 11 Juli 2023.

17

Anda mungkin juga menyukai