OLEH
BANJARMASIN
2023 M/1444 H
KATA PENGANTAR
الر ِحيم
َّ الرحْ َم ِن
َّ ْــــــــــــــــــم ِاﷲ
ِ ِبس
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat, dan berkah-Nya, dan dengan pertolongan-Nya, sehingga tugas makalah ini
dapat diselesaikan dengan sebagaimana mestinya. Shalawat dan salam semoga
dilimpahkan oleh-Nya kepada junjungan kita Rasulullah Saw, para Sahabat dan
seluruh pengikut Beliau hingga akhir zaman.
Sehingga kami dapat menyusun dan menyelasaikan makalah kami yang berjudul
“Landasan Aksiologis Manajemen Pendidikan Islam” dengan lancar tanpa suatu
halangan. Penyusunan makalah ini disusun secara sistematis dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga memperlancar pembuatan makalah ini. Sebab
itu kami ucapkan terimakasih kepada pihak yang telah berkontribusi dalam
penyusunan makalah ini, khususnya kepada dosen pengampu mata kuliah Bapak
Selamat Maulana, S.Pd., M.Pd yang telah memberikan kesempatan kepada kami
untuk membuat makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Terlepas dari semua itu, kami sangat mengharapkan kritik serta saran
yang membangun dari para pembaca. Sehingga kami dapat mengintropeksi diri
serta memperbaiki kesalahan yang kami lakukan dalam penyusunan makalah ini.
Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
teman-teman. Aamiiin…
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
PEMBAHASAN ............................................................................................. 3
PENUTUP ....................................................................................................... 15
A. Kesimpulan .......................................................................................... 15
B. Saran..................................................................................................... 16
ii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hubungan antara filsafat dan pendidikan ibarat hubungan dua sisi mata uang,
yaitu dua aspek dari hakikat yang satu, sebab pendidikan pada hakikatnya
merupakan aplikasi praktis dari filsafat. Untuk dapat optimal dan efektif,
pendidikan memerlukan definisi yang tegas dan jelas tentang tujuan, nilai dan
teorinya. Pendefinisian tersebut adalah tugas utama filsafat. Karena perannya
yang penting bagi kehidupan manusia, pendidikan perlu disajikan secara
filosofis.
Dalam bidang filsafat, aksiologi membahas tentang teori nilai dan studi
filosofis mengenai nilai, termasuk nilai kebenaran, keindahan, kebaikan, dan
keadilan. Aksiologis seringkali digunakan dalam konteks pengevaluasian dan
penilaian terhadap suatu objek, ideologi, atau ajaran yang memiliki nilai-nilai
yang terkait di dalamnya. Secara umum, aksiologis mengacu pada disiplin ilmu
yang mempelajari nilai-nilai, baik dalam konteks kehidupan sosial, budaya,
maupun agama.
Aksiologis manajemen pendidikan Islam mengacu pada nilai-nilai dan
prinsip-prinsip keislaman yang digunakan dalam pengambilan keputusan dan
tindakan di dalam manajemen pendidikan Islam. Manajemen pendidikan Islam
senantiasa mempedomani nilai-nilai keagamaan dan moral yang dalam
kaitannya dengan tugas-tugas manajerial. Prinsip-prinsip ini mencakup konsep
kebenaran, kejujuran, kerja keras, keadilan, rasa tanggung jawab, pengorbanan,
kebersamaan, dan kerja sama tim. Dalam konteks manajemen pendidikan Islam,
aksiologis menjadi landasan utama dalam pengelolaan pendidikan agar sesuai
dengan prinsip-prinsip keagamaan dan etika yang dianut dalam agama Islam.
Aksiologis manajemen pendidikan Islam bertujuan untuk menciptakan
lingkungan pendidikan yang kondusif, dimana guru dan siswa dapat bekerja
sama dengan memberikan nilai-nilai Islam dalam tugas-tugas mereka, sehingga
pendidikan yang terapid di dalamnya dapat menciptakan manusia yang
berkualitas dan berakhlak mulia, serta sesuai dengan tuntutan agama Islam.
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Aksiologi Pendidikan Islam?
2. Jelaskan Landasan Filosofis Pendidikan Islam Secara Umum?
3. Jelaskan Landasan Filosifis Pendidikan Islam Di Indonesia?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Aksiologis Pendidikan Islam.
2. Untuk Mengetahui Landasan Filosofis Pendidikan Islam Secara Umum.
3. Untuk Mengetahui Landasan Filosifis Pendidikan Islam Di Indonesia.
PEMBAHASAN
1
Uyoh Sadulloh, Pengantar Filsafat Pendidikan, (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2007), 36
2
Jujun S. Sumantri. Filsafat Ilmu : Sebuah Pengantar Populer. (Jakarta : 2005, Sinar
Harapan), 17
3
Lorens Bagus, Kamus Filsafat. (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2002), 33
3
4
4
Louis O. Kattsoff, Pengantar Filsafat, terj. Soejono Soemargono, (Yogyakarta: Tiara
Wacana Yogya,2004), 319
5
Sri Suminar, Tinjauan Filsafat (Ontologi, Epitimologi, dan Aksiologi dalam
Manajemen Pembelajaran Berbasis Teori Sibernetik), Dalam Jurnal Edukasi, Vol. 6, No. 3, Juni,
2012, 2
6
Sri Soeprapto, Landasan Aksiologi Sistem Pendidikan Nasional Indonesia dalam
Perspektif Filsafat Pendidikan, Jurnal Cakrawala pendidikan. Vol.4, No.2, Juni, 2012, 2
5
7
Sri Suminar, Loc. Cit., 4
8
Moh. Wardi, Problematika Pendidikan islam dan Solusi Alternatifnya (Perspektif
ontologis, Epitemologis dan Aksiologis), Jurnal Tadris, Vol.8, No.1, Juni, 2013, 65
6
َّ اّللَ قِيَ ًاما َّوقُعُ ْوًدا َّو َع هلى ُجنُ ْوِبِِ ْم َويَتَ َف َّك ُرْو َن ِ ِْف َخ ْل ِق
الس هم هو ِت ِ
ٰالَّذيْ َن يَ ْذ ُك ُرْو َن ه
اب النَّا ِر َِ َض ربَّنَا ما خلَ ْقت هه َذا َب ِط ً ًِۚل سب هحنَك ف
ِۚ
ذ
َ ََ ع ا ن ق َ ُْ َ َ َ َ َ ِ َو ْاْلَْر
Artinya:
“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau
dalam keadaan berbaring, dan memikirkan tentang penciptaan langit
dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau
menciptakan semua ini sia-sia. Maha Suci Engkau. Lindungilah kami
dari azab neraka.”
b. Nilai ikhsan, tujuan dan dampak dari terus selenggarakannya
manajemen pendidikan islam selalu memperhatikan sisi manfaat
kemanusiaan, maslahat utuk orang lain sebagaimana firman Allah
dalam Qur’an Surah Al-Qasas ayat 77, yang berbunyi:
Artinya:
“Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah
dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan
bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang
berbuat kerusakan.”
7
c. Nilai masa depan sesuai firman Allah dalam Qur’an Surah Al-Hasyr
ayat 18 yang berbunyi:
Artinya:
“Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk
(menjadi) rahmat bagi seluruh alam.”
B. Landasan Filosofis Pendidikan Islam Secara Umum
Membahas landasan filosofis Pendidikan Islam, tidak bisa dipisahkan dari
aspek penting filsafat itu sendiri, yang menurut John Chaffee, dalam kajian
filsafat tidak terlepas dari empat aspek penting, yaitu:
1. Aspek wonder (keheranan), mempelajari filsafat karena keheranan,
pertanyaan akan sesuatu yang ada atau terjadi.
2. Aspek wisdom (kebijaksanaan), mempelari filsafat karena mencari esesni
dari sesuatu, mencari kebenaran, dan mencintai kebijaksanaan.
3. Aspek truth (kebenaran), belajar filsafat karena mengarah pada ilmu yang
mempertimbangkan kebenaran-kebenaran yang hakiki.
8
9
Khaidir et al., Teori Filsafat Manajemen Pendidikan Islam (Aceh: Penerbit Yayasan
Muhammad Zaini, 2021), 161
9
oleh proses pendidikan belum dibatasi secara jelas, apakah oleh nilai-nilai dalam
filsafat kemanusiaan ataukah nilai-nilai dalam ajaran budaya yang dominan.
Dalam kaitannya dengan esensi pendidikan Islam yang dilandasi filsafat
pendidikan yang benar dan mengarahkan proses kependidikan Islam, pendidikan
yang harus diselenggarakan umat muslim adalah pendidikan keberagamaan yang
berlandaskan keimanan, yang berpijak pada filsafat pendidikan yang universal.
Dengan kata lain, nilai-nilai agama adalah tujuan akhir yang hendak dicapai,
sedangkan filsafat yang universal adalah perangkat utama yang sepenuhnya
dibutuhkan guna bisa tiba di stasiun terakhir.
Dalam prakteknya filsafat pendidikan Islam adalah falsafah tentang
pendidikan yang tidak dibatasi oleh lingkungan kelembagaan Islam saja atau
oleh ilmu pengetahuan dan pengalaman keislaman semata-mata, melainkan
menjangkau segala ilmu dan pengalaman yang luas, seluas aspirasi masyarakat
muslim, maka pandangan dasar yang dijadikan titik tolak studinya adalah ilmu
pengetahuan teoretis dan praktis dalam segala bidang keilmuan yang berkaitan
dengan maslah kependidikan yang ada dan yang akan ada dalam masyarakat
yang berkembang terus tanpa mengalami kemandekan.
Salah satu tugas pokok dari Filsafat Pendidikan Islam adalah memberikan
arah dalam pencapaian tujuan pendidikan Islam. Suatu tujuan pendidikan yang
hendak dicapai, harus direncanakan (diprogram) melalui kurikulum pendidikan.
Dengan demikian, filsafat pendidikan Islam adalah filsafat pendidikan yang
prinsip-prinsip dan dasarnya yang digunakan untuk merumuskan berbagai
konsep dan teori pendidikan Islam didasarkan pada prinsip-prinsip ajaran Islam,
filsafat pendidikan Islam berbeda dengan filsafat pendidikan pada umumnya
yang tidak memasukkan prinsip ajaran tauhid, akhlak mulia, fitrah manusia
sebagai makhluk yang bukan hanya terdiri dari jasmani dan akal, melainkan juga
spiritual, pandangan tentang alam jagat raya sebagai tanda atau ayat Allah yang
juga berjiwa dan bertasbih kepada- Nya, pandangan tentang akhlak yang bukan
hanya didasarkan pada rasio dan tradisi yang berlaku dimasyarakat, melainkan
juga nilai-nilai yang mutlak benar dari Allah, serta berbagai pandangan ajaran
Islam lainnya.
10
Secara makro, yang menjadi ruang lingkup filsafat pendidikan Islam adalah
yang tercakup dalam objek material filsafat, yaitu mencari keterangan secara
radikal mengenai Tuhan, manusia, dan alam yang tidak bisa dijangkau oleh
pengetahuan biasa. Sebagaimana filsafat, filsafat pendidikan Islam juga
mengkaji ketiga objek ini berdasarkan ketiga cabangnya: ontologi, epistemologi,
dan aksiologi.
Secara mikro objek kajian filsafat pendidikan Islam adalah hal-hal yang
merupakan faktor atau komponen dalam proses pelaksanaan pendidikan. Faktor
atau komponen pendidikan ini ada lima, yaitu tujuan pendidikan, pendidik,
peserta didik, alat pendidikan (kurikulum, metode, dan evaluasi pendidikan), dan
lingkungan pendidikan.10
C. Landasan Filosofis Pendidikan Islam Di Indonesia
Di Indonesia, pendidikan ditekankan pada penguasaan landasan terbentuknya
masyarakat meritorik, artinya memberikan waktu jam pelajaran yang luas dalam
penguasaan mata pelajaran tertentu. Pancasila dijadikan sebagai suatu sistem
filsafat, memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis
tersendiri yang membedakannya dengan sistem filsafat lain.
Bangsa Indonesia sejak awal mendirikan negara, berkonsensus untuk
memegang dan menganut Pancasila sebagai sumber inspirasi, nilai dan moral
bangsa, Konsensus bahwa Pancasila sebagai panutan untuk pengembangan nilai
dan moral bangsa ini secara ilmiah filosofis merupakan pemufakatan yang
normatif.
Secara epistemologi, bangsa Indonesia mempunyai keyakinan bahwa nilai
dan moral yang terpancar dari asas Pancasila ini sebagai suatu hasil sublimasi
dan kritalisasi dari sistem nilai budaya bangsa dan agama yang kesemuanya
bergerak vertikal dan horizontal serta dinamis dalam kehidupan masyarakat.
Selanjutnya, untuk mensinkronkan dasar filosofis-ideologi menjadi wujud
jati diri bangsa yang nyata dan konsekuen secara aksiologikal bangsa dan negara
Indonesia berkehendak untuk mengerti, menghayati, membudayakan dan
10
Ibid, 166
11
11
Ibid, 168
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan yang telah diuraikan di atas, maka dapat kita tarik kesimpulan:
1. Aksiologi merupakan salah satu cabang filsafat yang memiliki fokus
kajian dalam menganalisis hakikat nilai atau segala hal yang bersangkut
paut dengan nilai. Aksologi ilmu pengetahuan dalam manajemen
pendidikan islam selalu merasakan pada implikasi tujuan dan manfaat dari
adanya kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
pengawasan dan penilaian dalam suatu mencapai efektivitas dalam suatu
pendidikan Islam. Adapun orientasi nilai-nilai yang di ekspektasikan dari
implementasi ilmu pengetahuan manajemen pendidikan islam sendiri ialah
membubuhkan nilai-nilai kepemimpinan, managerial dan organisator
kedalam jiwa pribadi yang mantap, dinamis, mandiri dan kreatif
2. Landasan filosofis Pendidikan Islam, tidak bisa dipisahkan dari aspek
penting filsafat itu sendiri, yang menurut John Chaffee, dalam kajian
filsafat tidak terlepas dari empat aspek penting, yaitu:
a. Aspek wonder (keheranan), mempelajari filsafat karena keheranan,
pertanyaan akan sesuatu yang ada atau terjadi.
b. Aspek wisdom (kebijaksanaan), mempelari filsafat karena mencari
esesni dari sesuatu, mencari kebenaran, dan mencintai kebijaksanaan.\
c. Aspek truth (kebenaran), belajar filsafat karena mengarah pada ilmu
yang mempertimbangkan kebenaran-kebenaran yang hakiki.
d. Aspek a dynamic process (proses yang dinamik), mempelajari filsafat
berawal dari proses, dari runtutan konflik opini-opini, dan terus
menerus sampai memperoleh jawaban yang memuaskan.
Dalam kaitannya dengan esensi pendidikan Islam yang dilandasi filsafat
pendidikan yang benar dan mengarahkan proses kependidikan Islam,
pendidikan yang harus diselenggarakan umat muslim adalah pendidikan
keberagamaan yang berlandaskan keimanan, yang berpijak pada filsafat
pendidikan yang universal. Dengan kata lain, nilai-nilai agama adalah
15
16
tujuan akhir yang hendak dicapai, sedangkan filsafat yang universal adalah
perangkat utama yang sepenuhnya dibutuhkan guna bisa tiba di stasiun
terakhir.
3. Di Indonesia, pendidikan ditekankan pada penguasaan landasan
terbentuknya masyarakat meritorik, artinya memberikan waktu jam
pelajaran yang luas dalam penguasaan mata pelajaran tertentu. Pancasila
dijadikan sebagai suatu sistem filsafat, memiliki dasar ontologis, dasar
epistemologis dan dasar aksiologis tersendiri yang membedakannya
dengan sistem filsafat lain. Dapat disimpulkan bahwa Landasan Filosofis
Pendidikan Islam di Indonesia dengan mengambil nilai-nilai filosofis
Pancasila berdasarkan Al-Qur'an dan Hadits Nabi SAW.
B. Saran
Kami sebagai penulis menyadari bahwa di dalam makalah ini ada begitu
banyak kekurangan. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik maupun
saran dari para pembaca yang dapat membangun semangat kami untuk terus
berkarya dan memperbaiki segala kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA
Bagus Lorens, Kamus Filsafat. (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2002).
Kattsoff O. Louis, Pengantar Filsafat, terj. Soejono Soemargono, (Yogyakarta:
Tiara Wacana Yogya,2004)
Khaidir et al., Teori Filsafat Manajemen Pendidikan Islam (Aceh: Penerbit
Yayasan Muhammad Zaini, 2021).
Sadulloh Uyoh, Pengantar Filsafat Pendidikan, (Bandung: Penerbit Alfabeta,
2007).
Soeprapto Sri, Landasan Aksiologi Sistem Pendidikan Nasional Indonesia dalam
Perspektif Filsafat Pendidikan, Jurnal Cakrawala pendidikan. Vol.4, No.2,
Juni, 2012.
Sumantri S. Jujun. Filsafat Ilmu : Sebuah Pengantar Populer. (Jakarta : 2005,
Sinar Harapan).
Suminar Sri, Tinjauan Filsafat (Ontologi, Epitimologi, dan Aksiologi dalam
Manajemen Pembelajaran Berbasis Teori Sibernetik), Dalam Jurnal
Edukasi, Vol. 6, No. 3, Juni, 2012.
Wardi Moh, Problematika Pendidikan islam dan Solusi Alternatifnya (Perspektif
ontologis, Epitemologis dan Aksiologis), Jurnal Tadris, Vol.8, No.1, Juni,
2013.
17