Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ILMU PENDIDIKAN ISLAM


Dosen Pengampu :
Zaenal Abidin, Drs. M.Pd

Kelompok 5 :
Disusun oleh :
Cintya Rachma Armadany (G000220026)
Sintya Ayu Rahmah (G000210023)
Fajar Fitriansayah (G000220057)
Umar Muhtar Al-Ghozali (G000220048)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2022
DAFTAR ISI

Kata Pengatar......................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................4
Pendahuluan.......................................................................................................4
1. Latar Belakang............................................................................................4
2. Rumusan Masalah......................................................................................5
3. Tujuan........................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................6
Pembahasan........................................................................................................6
4. Mengapa perlu pendekatan filsafat?.........................................................6
5. Filsafat : sebuah tinjauan selintas..............................................................7
6. Pendekatan filsafat dalam Pendidikan islam..............................................8
7. Manfaat pendekatan filsafat dalam Pendidikan islam...............................9
BAB III................................................................................................................11
Kesimpulan........................................................................................................11
Daftar Pustaka...................................................................................................13
Kata Pengatar

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah


melimpahkan rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Ilmu
Pendidikan Islam.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami
miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran dan masukan
bahkan kritik dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan

Sukoharjo, 24 Oktober 2022

Penyusun
BAB I

Pendahuluan

1. Latar Belakang
Setelah mendiskusikan berbagai tantangan yang mesti dihadapi Pendidikan
islam untuk mengembangkan dirinya menjadi suatu disiplin ilmu mandiri
yang dirangkai dengan penjelasan atas sistem Pendidikan islam beserta
komponen-komponen pembentuknya, bab ini mendiskusikan kemungkinan
pendekatan filsafat sebagai kerangka refrensi dalam mengembangkan
Pendidikan islam. Sepintas hubungan filsafat seperti langit dan bumi, sangat
berjauhan, sebab filsafat bersentuhan dengan masalah-masalah abstrak
dan spekulatif, sedangkan Pendidikan merupakan aktivitas praktis yang
langsung bersentuhan dengan dunia anak-anak. Meskipun demikian, bila
direnungkan saksama, fisafat dan Pendidikan merupakan dua wilayah yang
saling berdekatan, bahkan tidak bisa dipisahkan laksana rumah dengan
atapnya.

2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah sebagai berikut :
 Mengapa perlu pendekatan filsafat?
 Bagaimana penjelasan selintas tetang apa itu filsafat, filsafat
islam, dan filsafat Pancasila, serta keterkaitan ketiganya?
 Bagaimana pendekatan filsafat dalam pendidikan islam?
 Apa saja manfaat pendekatan filsafat dalam Pendidikan islam?

3. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
 Mengetahui perlunya pendekatan filsafat
 Mengetahui selintas tentang apa itu filsafat, filsafat islam, filsafat
Pancasila, serta keterkaitan ketiganya
 Mengetahui adanya pendekatan filsafat dalam Pendidikan islam
 Mengetahui apa saja manfaat pendekatan filsafat dalam
Pendidikan islam

BAB II

Pembahasan

4. Mengapa perlu pendekatan filsafat?


Baik secara politis maupun sosiologis, eksistensi pendidikan Islam di
bumi Indonesia memiliki kedudukan yang kokoh. Bahkan, memiliki tempat
yang paling kokoh bila disandingkan dengan keadaan pendidikan Islam di
Negara-negara.
tetangga di Asia Tenggara, seperti: Singapura, Malaysia, Thailand,
Philipina, dan lain-lain. Pendidikan Islam di Indonesia bukan hanya
diselenggarakan oleh pemerintah melalui Kementerian Agama yang
membuka sekolah agama (madrasah dan pesantren), tetapi juga
melibatkan partisipasi publik yang luas. Organisasi kemasyarakatan,
yayasan-yayasan Islam, maupun perorangan dimungkinkan dan diberi
peluang lebar untuk turut serta mendirikan dan menyelenggarakan
lembaga pendidikan Islam, baik yang lokal maupun yang berskala nasional.
Keberadaan pendidikan Islam yang kokoh ini tentu menjadi modal yang
sangat berharga untuk membicangkan diskursus teoretis-keilmuan secara
lebih serius. Upaya serius dari para pakar pendidikan Islam yang
berkolaborasi dengan dengan praktisi pendidikan inilah yang
memungkinkan bagan konseptual atau sketsa ilmu pendidikan Islan bisa
ditemukan bentuknya. Sejauh ini bagan konseptual ilmu pendidikan Islam
Indonesia terlihat masih samar-samar, atau bahkan remang-remang.
Salah satu ilmu yang memberi manfaat besar dalam pengembangan
konsep konsep teoretis keilmuan pendidikan Islam adalah ilmu filsafat.
Mengingat besarnya kemanfaatan ilmu- filsafat, maka di sini perlu digali
konsep-konsep filsafat yang dapat digunakan sebagai bahan untuk meramu
dan mengolah ilmu pendidikan Islam.
Secara normatif, konsep-konsep ilmu pendidikan Islam diturunkan dari
konsep-konsep filsafat yang berlandaskan pada agama atau berangkat dari
normatifitas yang direfleksikan secara teoretis. Ketika merarnu ilmu
pendidikan Islam yang khas Indonesia, setidaknya ada dua wilayah filsafat
yang perlu dijajaki, yaitu filsafat Islam sebagai sumber nilai religius dan
filsafat Pancasila sebagai ideologi berbangsa. Oleh karena itu, secara
sepintas kedua jenis filsafat itu perlu disinggung.

5. Filsafat : sebuah tinjauan selintas.


Secara etimologis,kata filsafat merupakan bentuk kata Arab filsafah ,
yang berasal dari perkataan Yunani philoshophia . Philos berarti cinta atau
suka ,dan sophia berarti kebijaksanaan .Dengan demikian, bila diteropong
dari sisi asal usul katanya, filsafat adalah pencinta atau sahabat
kebijaksanaan, atau berfikir secara insaf untuk mencari kebijaksanaan atau
hikmah Filsuf adalah orang-orang yang sibuk dan terus-menerus mencari
hakikat kebenaran atau mencari hikmah dan kebijaksanaan sebagai
penerangan dalam kehidupan, bukan hanya untuk menerangi durnya saja,
tetapi untuk menerangi dan mencerahkan kehidupan pada umum nya.
Pemahaman filsafat sebagai pencinta kebijaksanaan addah pengertian
filsafat pada zaman Yunan, ketika berbagai disiplin ilmu modern belum
memisahkan diri dan filsafat sebagai induknya, Filsafat masih menjadi satu
satunya ilmu untuk mencari hakikat kebenaran. Dalam kehidupan sehari
hari, pengertian filsafat cenderung dipahami sebagai sikap hidup atau
pandangan hidup: misalnya sering kita dengan kalimat demikian: "filsafat
tukang jammu, "filsafat" ibu rumah tangga, filsafat pohon pisang dan
seterusnya. Dalam tulisan ini, tanpa mengabaikan pengertiannya dalam
kehidupan sehari-hari, istilah filsafat dipahami secara akademik keilmuan,
yaitu filsafat sebagai suatu ilmu yang bersifat ilmiah, bukan sekadar
pandangan hidup, maupun pemikiran-pemikiran teoretis yang bersifat
spekulatif.
Menurut pandangan filsuf Belanda, Cornelis. A. van Peursen, berfilsafat
merupakan salah satu kemungkinan yang terbuka bagi setiap orang,
seketika ia mampu menerobos lingkaran kebiasaan yang tidak
mempersoalkan hal ihwal sehari-hari".
Filsafat Islam (Islamic Philosophy), bakanlah berfilsafat tentang Islam,
tetap safat yang bercorak Islami. Meminjam konsep Mass Asy'arse, lalat
Islam salah berpikir yang bebas, radikal dan berada pada taraf makna, yang
mempunyai sifat. zorak, dan karakter yang menyelamatkan dan
memberikan kedamaian hat Filsafat Islam tidak semata-mata bersifat
rasional yang bersandar pada analisin legis terhadap suatu peristiwa, tetapi
juga jejak spiritual untuk memasuki dimens keguban (transenden)"
Ringkasnya, filsafat Islam mengakui wahyu sebagai salah satu sumber
kebenaran, di samping akal dan empiri sebagaimana filsafat pada amumnya
Perbedaan mendasar antara filsafat Islam dan filsafat Barat adalah
pengakuan wahyu sebagai salah satu sumber pengetahuan.
Dua pengertian filsafat Pancasila memiliki titik tolak yang sama, filsafat
Pancasila adalah berfilsafat tentang Pancasila atau the philosophy of
Pancasila. Filsafat Pancasila adalah pemikiran filsafat yang diterapkan untuk
memahami, mengelaborasi dan memecahkan permasalahan Pancasila
sebagai dasar Negara Indonesia sehingga nilai-nilainya benar-benar dapat
diamalkan dalam wuruh dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara, tidak
terkecuali dalam pengembangan dunia pendidikan nasional, di mana
pendidikan Islam merupakan nb sistemnya.

6. Pendekatan filsafat dalam Pendidikan islam.


Secara etimologis,kata filsafat merupakan bentuk kata Arab filsafah ,
yang berasal dari perkataan Yunani philoshophia . Philos berarti cinta atau
suka ,dan sophia berarti kebijaksanaan .Dengan demikian, bila diteropong
dari sisi asal usul katanya, filsafat adalah pencinta atau sahabat
kebijaksanaan, atau berfikir secara insaf untuk mencari kebijaksanaan atau
hikmah Filsuf adalah orang-orang yang sibuk dan terus-menerus mencari
hakikat kebenaran atau mencari hikmah dan kebijaksanaan sebagai
penerangan dalam kehidupan, bukan hanya untuk menerangi durnya saja,
tetapi untuk menerangi dan mencerahkan kehidupan pada umum nya.
Pemahaman filsafat sebagai pencinta kebijaksanaan addah pengertian
filsafat pada zaman Yunan, ketika berbagai disiplin ilmu modern belum
memisahkan diri dan filsafat sebagai induknya, Filsafat masih menjadi satu
satunya ilmu untuk mencari hakikat kebenaran. Dalam kehidupan sehari
hari, pengertian filsafat cenderung dipahami sebagai sikap hidup atau
pandangan hidup: misalnya sering kita dengan kalimat demikian: "filsafat
tukang jammu, "filsafat" ibu rumah tangga, filsafat pohon pisang dan
seterusnya. Dalam tulisan ini, tanpa mengabaikan pengertiannya dalam
kehidupan sehari-hari, istilah filsafat dipahami secara akademik keilmuan,
yaitu filsafat sebagai suatu ilmu yang bersifat ilmiah, bukan sekadar
pandangan hidup, maupun pemikiran-pemikiran teoretis yang bersifat
spekulatif.

Menurut pandangan filsuf Belanda, Cornelis. A. van Peursen, berfilsafat


merupakan salah satu kemungkinan yang terbuka bagi setiap orang, seketika
ia mampu menerobos lingkaran kebiasaan yang tidak mempersoalkan hal
ihwal sehari-hari".

Filsafat Islam (Islamic Philosophy), bakanlah berfilsafat tentang Islam,


tetap safat yang bercorak Islami. Meminjam konsep Mass Asy'arse, lalat
Islam salah berpikir yang bebas, radikal dan berada pada taraf makna, yang
mempunyai sifat. zorak, dan karakter yang menyelamatkan dan memberikan
kedamaian hat Filsafat Islam tidak semata-mata bersifat rasional yang
bersandar pada analisin legis terhadap suatu peristiwa, tetapi juga jejak
spiritual untuk memasuki dimens keguban (transenden)" Ringkasnya, filsafat
Islam mengakui wahyu sebagai salah satu sumber kebenaran, di samping
akal dan empiri sebagaimana filsafat pada amumnya Perbedaan mendasar
antara filsafat Islam dan filsafat Barat adalah pengakuan wahyu sebagai
salah satu sumber pengetahuan.

Dua pengertian filsafat Pancasila memiliki titik tolak yang sama, filsafat
Pancasila adalah berfilsafat tentang Pancasila atau the philosophy of
Pancasila. Filsafat Pancasila adalah pemikiran filsafat yang diterapkan untuk
memahami, mengelaborasi dan memecahkan permasalahan Pancasila
sebagai dasar Negara Indonesia sehingga nilai-nilainya benar-benar dapat
diamalkan dalam wuruh dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara, tidak
terkecuali dalam pengembangan dunia pendidikan nasional, di mana
pendidikan Islam merupakan nb sistemnya.

7. Manfaat pendekatan filsafat dalam Pendidikan islam.


Sebelum menyentuh-kaitkan filsafat dengan pendidikan Islam, ada
baiknya menengok kembali manfaat dari belajar filsafat itu sendiri. Harold H.
Titus dkk., menerangkan tiga manfaat yang dapat diperoleh bagi seseorang
yang tertarik belajar dan mengkaji filsafat, yaitu:
1. Untuk menjajaki kemungkinan adanya pemecahan-pemecahan terhadap
problem-problem filsafat, karena bila pemecahan dapat atas suatu
masalah dapandentifikasi, akan lebih memudahkan kita dalam
memecahkan mas masalah baru yang ada di depan mata karena telah
memiliki penan memecahkan suatu permasalahan.

2. Idea-idea filsafat pad.. hakikatnya merupakan abstraksi dari problem


problem kehidupan nyata, sehingga perbincangan filsafat tetap memiliki
relevansi dengan pengalaman dan kejadian sehari-hari yang pada
urutannya dapat membentuk dan memperluas pengalaman pengalaman
kita pada waktu sekarang.

3. Untuk memperluas bidang-bidang kesadaran kita, agar kita menjadi


lebih dinamis, hidupnya menjadi lebih bermakna, lebih bernuansa
(menangkap dimensi perbedaaan yang kecil), lebih kritis, dan lebih
cerdas. Dari penjelasan Titus dkk tentang manfaat filsafat, secara ringkas
dapat dasimpulkan bahwa filsafat berfungsi untuk menjajaki ide-ide
baru, membentuk dan memperluas pengalaman kehidupan, dan
memperluas ruang-ruang kesadaran, sehingga hidup menjadi lebih
cerdas dan bermakna.

Sementara itu, Hasan Langgulung menandaskan filsafat berusaha


memberikan kemampuan memilih yang lebih baik, memberi arah suatu sistem,
mengontrolnya, dan memberi arah pada landasan-landasan pendidikan Islam
yang lain". Langgulung menekankan manfaat terpenting filsafat ialah memberi
arah pada jalannya sistem pendidikan Islam, mulai dari penetapan tujuan
pendidikan, rancangan kurikulum, sampai pada profil guru ideal menurut
pendidikan Islam. Apa yang dikatakan Langgulung benar adanya, tidak ada
ruang sedikitpun bagi para teoretisi, pengambil kebijakan maupun praktisi
pendidikan Islam untuk mengabaikan filsafat. Secara lebih terperinci, Omar
Mohammad Al-Toumy Al-Syaibani" menyebut lima manfaat filsafat dalam
konteks pengembangan pendidikan Islam, yaitu:
1. Menolong perancang dan pelaku pendidikan (pengambil kebijakan)
dalam suatu Negara untuk membentuk pemikiran yang sehat
dalamproses pendidikan.
2. Membentuk asas atau prinsip-prinsip dasar yang dapat menentukan
pandangan pengkajian yang umum maupun yang khusus;
3. Dapat menjadi asas yang terbaik untuk penilaian pendidikan secara
menyeluruh
4. Memberi sandaran intelektual yang dapat digunakan untuk membela
tindakan-tindakan perencana maupun pelaku dalam pendidikan
pengajaran.
5. Memberi corak dan kepribadian yang khas dan istimewa sesuai dengan
prinsip-prinsip dan nilai-nilai Islam.

BAB III

Kesimpulan

Perlu ditegaskan kembali bahwa pertautan filsafat dan pendidikan bukan


sekadar koinsedental, tetapi suatu pertalian yang bersifat eksistensial. Sebab,
filsafat merupakan teori umum dari pendidikan. Teori umum atau pemikiran
teoretis itu hanya bisa dibumikan melalui pendidikan. Ringkasnya, filsafat
memberi arah terhadap jalanannya pendidikan.

Pendidikan Islam di Indonsia merupakan sub-sistem pendidikan nasional,


yang menempatkan Pancasila sebagai filsafat dalam kehidupan kebangsaan,
tidak terkecuali dalam pengembangan pendidikan. Dalam naungan Pancasila,
eksistensi pendidikan Islam kokoh dan bertumbuh seiring dinamika bangsa.
Pendekatan filsafat dalam pendidikan Islam dapat membantu mengurai dan
meramu konsep-konsep filsafat pancasila, filsafat pendidikan, dan nilai-nilai
Islam untuk direkonstruksi menjadi bangunan teori pendidikan Islam yang bisa
dipertangungjawabkan secara keilmuan, sekaligus sejalan dengan konsepsi
Islam dan filsafat Pancasila, dan secara praktis dapat memenuhi aspirasi dan
kebutuhan umat Islam maupun bangsa Indonsia.
Dari seluruh uraian di atas dapat ditarik beberapa benang merah yang
menjadi kesimpulan tulisan ini. Pertama, hubungan filsafat dan pendidikan
adalah suatu keniscayaan, karena sebagaimana ditandaskan John Dewey,
filsafat ialah teori umum dari pendidikan dengan idea-idea besar dapat
dipraktikkan. Bahkan, bagi umat Islam, seperti diingatkan Al-Afghani, filsafat
merupakan kebutuhan dan energi besar untuk membangun dan menjamin
kelangsungan suatu peradaban.
Kedua, secara politik-sosiologik kedudukan pendidikan Islam di Indonesia
sangat kokoh, karena secara pemerintah maupun masyarakat secara sinergis
terlibat dalam pengembangan pendidikan Islam. Perbincangan teoretik-
akademis keilmuan tentang pendidikan Islam masih pada tahap permulaan,
sehingga untuk mempercepat dibutuhkan stimulus sumber daya manusia
maupun finansial yang besar.

Ketiga, pemahaman filsafat sebagai suatu proses berpikir kritis, metodis,


spekulatif, radikal dalam mencari kebijaksanaan dapat digunakan untuk
mengembangkan konsep-konsep teoritik yang pada urutannya dijadikan
panduan dalam praktik pendidikan Islam. Melalui pendekatan filsafat dapat
disinergikan filsafat Pancasila maupun filsafat Islam sebagai bahan baku
menyusun bangun filsafat pendidikan Indonesia yang pada urutannya dapat
diturunkan menjadi teori pendidikan Islam yang bercorak keindonesiaan.

Terakhir, manfaat terpenting filsafat pada pendidikan Islam ialah


memberi arah terhadap pengembangan konsep-konsep teoritik maupun
praktik pendidikan, sehingga dapat berjalan dengan benar. Filsafat sangat
bermanfaat bagi pendidikan Islam. Sebab, fisafat dapat membimbing sesorang
untuk berpikir dengan benar. Ringkasnya, filsafat dapat memberi arah bagi
pengambil kebijakan atau pun pemikiran pendidikan dalam menyusun
kebijakan maupun teori. Sedangkan bagi para pelaku pendidikan Islam, filsafat
dapat memberi arah dan panduan tentang agar pelaksanaan pendidikan Islam
sejalan dengan kerangka berpikir yang lurus dan benar.
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai