Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERKEMBANGAN PEMIKIRAN FILSAFAT


PENDIDIKAN ISLAM
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok
Mata kuliah: Filsafat Pendidikan Islam
Dosen Pengampu: Jumrianah, M.Pd.I

Oleh:
Mar’atul Latifah
NIM ( 21.1.11.034)
Ahmad Chabib Chusaini
NIM (21.1.11.040)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) SANGATTA
KUTAI TIMUR
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang dengan rahmat-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah Filsafat Pendidikan Islam tepat pada waktunya.
Shalawat serta salam juga semoga selalu tercurahkan kepada baginda Rasulullah
SAW, sang manajer sejati Islam yang selalu becahaya dalam sejarah hingga saat ini.
Dalam pembuatan makalah ini, tentu tak lupa penulis mengucapkan terima kasih
kepada Dosen Pengampu yang telah membimbing penulis selama ini. Tentunya
makalah ini, masih jauh dari kesempurnaan. Olehnya itu penulis senantiasa
mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua. Amiin Yaa Robbal „Aalamiin.

Sangatta, 24 September 2022

Penulis

II
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................................................I
Daftar Isi.......................................................................................................................................II

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................1
C. Tujuan.....................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A.Perkembangan Pemikiran Filsafat Pendidikan Islam...............................................................2
B. Pemikiran-Pemikiran Baru Dalam Pendidikan Islam .............................................................3
C. Problem Matika Dalam Perkembangan Pemikiran Pendidikan Islam......................................5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................................................8
B. Saran.......................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................10

III
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Manusia dikatakan sebagai khalifah di muka bumi, memiliki suatu tanggung jawab
yang besar. Karena itu dalam bentuk penciptaanya juga berbeda dengan makhluk lain, hal ini
terbukti dengan adanya akal yang diberikan Allah Swt kepada manusia. Akal sebagai daya
berfikir yang ada pada diri manusia, berusaha keras untuk sampai kepada diri Tuhan melalui
suatu jalan yang benar dalam pandangan akal manusia tersebut. Dalam mencari kebenaran,
Allah Swt tidak hanya memberikan kemampuan berpikir saja melainkan juga memberikan
wahyu sebagai pengkhabaran dari alam metafisika turun kepada manusia dengan keterangan-
keterangan tentang Allah dan kewajiban-kewajiban manusia terhadap Allah Swt.

Para ilmuan membahas masalah-masalah keagamaan tidak semata-mata berpegang


pada wahyu Allah tetapi banyak pula yang bergantung pada pendapat akal. Peran akal yang
besar dalam pembahasan masalah-masalah keagamaan dijumpai bukan saja dalam salah satu
bidang keilmuan tetapi juga dalam bidang filsafat, fikih, tauhid, dan bidang-bidang kajian
keagamaan lainnya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Perkembangan Pemikiran Filsafat Pendidikan Islam?
2. Apa Saja Pemikiran-Pemikiran Baru dalam Pendidikan Islam?
3. Apa Saja Problematika Dalam Pengembangan Pemikiran Pendidikan islam?

C. TUJUAN
1. Mengetahui Perkembangan Pemikiran Filsafat Pendidikan Islam
2. Mengetahui Pemikiran-Pemikiran Baru dalam Pendidikan Islam
3. Mengetahui Problematika Dalam Pengembangan Pemikiran Pendidikan islam

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perkembangan Pemikiran Filsafat Pendidikan Islam1


Dalam perkembangannya filsafat islam telah melahirkan pemikiran-pemikiran
yang khas dalam berbagai bidang hidup dan kehidupan manusia dan dalam
hubungannya dengan Tuhan dan alam semesta. Dan berkembang pula berbagai
macam sistem berpikir yang bercorak filsafat. Macam-macam sistem berfikir yang
menghasilkan bermacam-macam pula pandangan filsafat dalam masalah hidup dan
kehidupan manusia itu, sedikit banyaknya tentu berpengaruh dalam pendidikan, atau
setidak-tidaknya memberikan corak tertentu terhadap pelaksanaan pendidikan.

Filsafat pendidikan meliputi usaha untuk mencari konsep-konsep yang


mengarahkan manusia di antara berbagai gejala yang tentunya mempunyai perbedaan
satu sama lain, sehingga memerlukan suatu proses pendidikan dalam rancangan yang
integral dan terpadu. Di samping itu mengandung juga usaha menjelaskan berbagai
makna yang menjadi dasar segala istilah pendidikan. Filsafat juga mengemukakan
beberapa macam pokok yang menjadi dasar dari konsep-konsep pendidikan dan
menunjukkan hubungan pendidikan dengan bidang-bidang yang menjadi tumpuan
perhatian manusia2

Filsafat memberikan dasar pendidikan, apabila filsafat memberikan berbagai


pemikiran atau pengertian teoritis mengenai pendidikan. Dan dikatakan mempunyai
hubungan yang erat antara filsafat dan pendidikan, bilamana pemikiran-pemikiran
mengenai kependidikan memerlukan penjelasan-penjelasan dan bantuan dari filsafat
untuk membantu penyelesaiannya. Dalam hal ini, pendidikan tidak bisa eksis tanpa
dilandasi pemikiran filosofis.

Jadi dapat dijelaskan, bahwa hakikat pendidikan merupakan pemikiran yang


berlandaskan pada filsafat pendidikan atau sebalinya, filsafat yang diterapkan dalam
berbagai usaha pemikiran dan pememcahan masalah pendidkan. Atau seperti yang

1
Zuhairini dkk: Filsafat pendidikan islam, Bumi aksara, Jakarta, Cet ke-04. h.137-138
2
Muhammad As-said, Filsafat Pendidikan Islam, h.5

2
3

dikemukakan oleh Ahmad D. Marimba: ‘Filsafat pendidikan merupakan suatu


pemikiran mendalam yang sistematis tentang masalah pendidikan3.

Diantara pandangan filosofis yang masuk kedalam dunia Islam tentang hakikat
manusia, yang juga diterima serta dikembangkan dikalangan umat islam adalah
pandangan jabariyah dan qodariyah.

1) Pandangan jabariyah, berpendapat bahwa pada hakikatnya manusia itu bersifat


ijbar, segala perbuatannya terpaksa dikerjakan. Manusia hanya sekedar pelaksana
dari kehendak dan perbuatan Tuhan.

2) Berbeda dengan pandangan jabariyah, pandangan qodariyah berpendapat bahwa


manusia menguasai perbuatan-perbuatannya. Masuknya kedua aliran paham
tersebut kedunia islam ternyata menjadi salah satu faktor penyebab timbulnya
perpecahan dikalangan umat islam.

B. Pemikiran-Pemikiran Baru dalam Pendidikan Islam


Dalam sub ini digambarkan bahwa perkembangan pemikiran Islam dalam tataran
filosofis terbagi dua yakni pandangan filosofis yang sufistis dan pandangan filososfis
yang rasional. Kedua pandangan ini berebut pengaruh, sehingga pandangan filosofis
sufistis mendapat apresisasi pada umat Islam dibagian Timur. Sementara umat Islam
di bagian Barat lebih condong kepada pandangan fislosofis yang Rasionalis. Dibagian
Timur nampaknya terpengaruh oleh pemikiran yang dikembangkan oleh Imam Al-
Gazali. Sementara dibagian Barat lebih mengikuti pengaruh pemikiran Ibnu Rusyd.

Implikasi dari dua apresiasi yang berbeda dikalangan Umat Islam melahirkan
kesenjangan ilmu pengetahuan dan teknologi Barat dalam hal ini ternyata lebih maju
sehingga terjadilah penjajahan oleh dunia Barat terhadap dunia Timur. Ini berarti
bahwa filosofis rasionalis yang pernah dikembangkan oleh umat Islam mengalahkan
pandangan filososfis sufistis yang juga dikembangkan oleh umat Islam. Terjadilah
kehidupan yang tidak seimbang di kalangan umat islam4.

Selanjutnya diungkapkan oleh M.M. Sharif, bahwa pikiran Islam menurun


setelah abad ke-13 dan terus elemah sampai abad ke-18. Di antara sebab yang

3
h. 5-6
4
http://sanaky.staff.uii.ac.id/2012/07/16/satria-umami-aliran-aliran-pemikiran-pendidikan-islam-di-indonesia
4

melemahkan pikiran di alam islami tersebut antara lain dilukiskan oleh M.M.
Sharif sebagai berikut5:

1. Telah berkelebihan filsafat Islam yang dimasukkan oleh Gazali dalam Alam
Islami di Timurdan berkelebihan pulaIbnu Rusyd dalam memasukkan filsafat
Islamnya di Barat. Gazali dengan filsafat islamnyamenuju ke arah bidang
ruhaniyah hingga menghilang ia ke dalam mega alam tasawwuf. Ibnu Rusyd
dengan filsafat Islamnya menuju ke arah yangbertentangn dengan Gazali. Maka
Ibnu Rusyd dengan filsafatnya menuju ke jurangmaterialisme. Gazali mendapat
sukses di Tmur hingga pendapat-pendapatnya merupakan satu aliran yang
terpenting. Ibnu Rusyd mendapat sukses di Barat hingga pikiran-pikirannya
menjadi pemimpin yang penting bagi alam pikiran Barat.

2. Umat Islam , terutama para pemerintahnya (kholifah, sultan, amir-


amir)melalaikan ilmu pengetahuan dan kebudayaan, dan tidak memberi
kesempatan untuk berkembangnya. Kalau pada mulanya para pemegang
pemerintahan sangat memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan, dengan
memeberikan penghargaanyang tinggi kepada para ahli ilmu pengetahuan, maka
pada masa menurun dan melemahnya kehidupan umat Islam ini, para ahli Ilmu
Pengetahuan umumnya terlibat dalam urusan-urusan keperintahan, sehingga
melupakan usaha penegembangan ilmu pengetahuan.

3. Terjadi pemberontakan-pemberontakan yang dibarengi dengan serangan dari luar


sehingga menimbulkan kehansuran-kehancuran yang akibatnya berhentinya
kegiatan ilmu pengetahuan dan kebudayaan di dunia Islam.

Di antara sebab yang melemahkan pikiran di alam islami tersebut antara lain
dilukiskan oleh M.M. Sharif sebagai berikut:

4. Telah berkelebihan filsafat Islam yang dimasukkan oleh Gazali dalam Alam
Islami di Timurdan berkelebihan pulaIbnu Rusyd dalam memasukkan filsafat
Islamnya di Barat. Gazali dengan filsafat islamnyamenuju ke arah bidang
ruhaniyah hingga menghilang ia ke dalam mega alam tasawwuf. Ibnu Rusyd
dengan filsafat Islamnya menuju ke arah yangbertentangn dengan Gazali. Maka
Ibnu Rusyd dengan filsafatnya menuju ke jurangmaterialisme. Gazali mendapat

5
Zuhairini dkk: h.1143-144.
5

5. sukses di Tmur hingga pendapat-pendapatnya merupakan satu aliran yang


terpenting. Ibnu Rusyd mendapat sukses di Barat hingga pikiran-pikirannya
menjadi pemimpin yang penting bagi alam pikiran Barat.

6. Umat Islam , terutama para pemerintahnya (kholifah, sultan, amir-


amir)melalaikan ilmu pengetahuan dan kebudayaan, dan tidak memberi
kesempatan untuk berkembangnya. Kalau pada mulanya para pemegang
pemerintahan sangat memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan, dengan
memeberikan penghargaanyang tinggi kepada para ahli ilmu pengetahuan, maka
pada masa menurun dan melemahnya kehidupan umat Islam ini, para ahli Ilmu
Pengetahuan umumnya terlibat dalam urusan-urusan keperintahan, sehingga
melupakan usaha penegembangan ilmu pengetahuan.

7. Terjadi pemberontakan-pemberontakan yang dibarengi dengan serangan dari luar


sehingga menimbulkan kehansuran-kehancuran yang akibatnya berhentinya
kegiatan ilmu pengetahuan dan kebudayaan di dunia Islam.

Namun demikian dijelaskan juga bahwa pada abad 19 mulailah dunia Islam
bergeliat bangkit dari ketertinggalan ditandai dengan munculnya pemikiran
pembaharu dalam dunia Islam seperti Muhammad Ali Pasya dimesir dan gerakan
Turki Muda di Turki dll.

C. Problematika Pengembangan Pemikiran Pendidikan islam

6
Timbulnya aliran-aliran dalam ilmu kalam, bermula dari perbedaan pandangan
filosofis tentang hakikat kalam Allah. Pendukung Ahlus-Sunnah, berpendapat bahwa
Kalam Allah, yaitu Al-Qur’an yang diwahyukan kepada Muhammad SAWadalah
merupakan kalam azali. Sebaliknya Ahli Kalam, yang berpendapat bahwa kalam
Allah yang azali itu hanya ada pada dzat Allah, berarti bahwa Al-Qur’anyang
diturunkan kepada Muhammad adalah makhluk, sebagaimana makhluk-makhluk yang
lainnya.

Problema filosofis dalam ilmu kalam lainnya yang terdapat perbedaan


pandangan, adalah tentang hakikat iman. Pandangan yang berbeda tentang hakikat

6
Zuhairini dkk: Filsafat Pendidikan Ilam, bumi aksara, jakarta, Cet ke-04. h.138-
140.
6

iman tersebut berkisar antara dalam hati, ikrar dengan lisan, dan dibuktikan dengan
perbuatan.
6

Kaum murji’ah, berpandangan bahwa iman itu dalam hati, sedangan kaum
Khowarij, berpandangan bahwa iman itu dalam hati dan dalam atau pengakuan
secara lisan , Asy’ariyah berpendapatbahwa iman itu dalam hati dan dinyatakan
dengan lisan serta di sempurnakan dngan perbuatan. Adapun kaum mu’tazilah
menyatakan bahwa iman itu harus dibuktikan dalam perbuatan. Perbedaan pandangan
tersebut akan nampak jelas dalam aktifitas pengalman syari’at.

Golongan pertama menganggap masih tetap beriman seseorang walaupun tidak


melaksanakan syariat dan bahkan walaupun mengerjakan dosa besar sekalipun.
Menurut pandangan kedua, keimanan dalam hati cukup dinyatakan dalam pernyataan
atau ucapan. Seseorang yang mengucapkan syahadat sudah dianggap beriman,
walaupun tanpa mengerjakan ajaran-ajaran agama. Menarik juga pandangan golongan
yang ketiga ( asy’ariyah), yaitu iman harus diucapkan dan disempurnakan dengan
perbuatan. Dengan mengucapkan syahadat seseorang sudah dianggap beriman, hanya
belum sempurna, dan ia masih tetap dalam keimananya, walaupun ia berbuat dosa
besar.

Bagaimana dampak kependidikan yang dihasilkan oleh ketiga paham atau


pandangan tentang hakikat iman tersebut ? Golongan pertama bisa saja
menyembunyikan keimananya. Golongan kedua harus menampakkan keimananya,
walaupun hanya sekedar dengan ucapan. Sedangkan Golongan ketiga rupanya
menghendaki agar adanya keselarasan antara hati dan ucapan , tetapi dengan
perbuatannya bisa secara berangsur-angsur diadakan penyelarasan
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perkembangannya filsafat Islam telah melahirkan pemikiran-


pemikiran yang khas dalam berbagai bidang hidup dan kehidupan manusia
dan dalam hubungannya dengan Tuhan dan alam semesta. Diantara
pandangan filosofis yang masuk kedalam dunia Islam tentang hakikat
manusia, yang juga diterima serta dikembangkan dikalangan umat islam
adalah pandngan jabariyah dan qodariyah. Masuknya kedua aliran paham
tersebut kedunia islam ternyata menjadi salah satu faktor penyebab
timbulnya perpecahan dikalangan umat islam.

Selanjutnya diungkapkan oleh M.M. Sharif, bahwa pikiran Islam


menurun setelah abad ke-13 dan terus elemah sampai abad ke-18. Namun
demikian dijelaskan juga bahwa pada abad 19 mulailah dunia Islam
bergeliat bangkit dari ketertinggalan ditandai dengan munculnya
pemikiran pembaharu dalam dunia Islam seperti Muhammad Ali Pasya
dimesir dan gerakan Turki Muda di Turki dll.

Perkembangan pemikiran Islam dalam tataran filosofis terbagi dua


yakni pandangan filosofis yang sufistis dan pandangan filososfis yang
rasional. Selanjutnya diungkapkan oleh M.M. Sharif, bahwa pikiran
Islam menurun setelah abad ke-13 dan terus elemah sampai abad ke-18.
Namun demikian dijelaskan juga bahwa pada abad 19 mulailah dunia
Islam bergeliat bangkit dari ketertinggalan.

Timbulnya aliran-aliran dalam ilmu kalam, bermula dari perbedaan


pandangan filosofis tentang hakikat kalam Allah. Pendukung Ahlus-
Sunnah, berpendapat bahwa Kalam Allah adalah merupakan kalam azali.
Sebaliknya Ahli Kalam, berpendapat bahwa Kalam Allah adalah
mahluk.Problema filosofis dalam ilmu kalam lainnya yang terdapat
perbedaan pandangan, adalah tentang hakikat iman yang berkisar antara
dalam hati, ikrar dengan lisan, dan dibuktikan dengan perbuatan.

7
8
9

Kaum murji’ah, berpandangan bahwa iman itu dalam hati, sedangan


kaum Khowarij, berpandangan bahwa iman itu dalam hati dan dalam
atau pengakuan secara lisan , Asy’ariyah berpendapatbahwa iman itu
dalam hati dan dinyatakan dengan lisan serta di sempurnakan dngan
perbuatan. Adapun kaum mu’tazilah menyatakan bahwa iman itu harus
dibuktikan dalam perbuatan. Perbedaan pandangan tersebut akan nampak
jelas dalam aktifitas pengalman syari’at.

B. Kritik dan Saran.

kedatangan makalah ini, kami sampaikan dengan kemampuan usaha


kami. Bila ini memang benar hanya dari Allah SWT yang memiliki Maha
Kebenaran, apabila terdapat kesalahan itu karena kami tidak jauh dari
kekhilafan dan tidak enggan para pembaca khususnya dosen Pengampu
untuk memberikan kritik dan saran guna perbaikan-perbaikan makalah
ini. Semoga makalah ini banyak manfaat bagi mahasiswa khususnya dan
para pembaca budiman pada umumnya. Amin
DAFTAR PUSTAKA

Zuhairini dkk: Filsafat pendidikan islam, Bumi aksara, Jakarta,


Cet ke-04. 2016
http://sanaky.staff.uii.ac.id/2012/07/16/satria-umami-aliran-
aliran-pemikiran pendidikan-islam-di-indonesia/
dkk: filsafat pendidikan islam, bumi aksara, jakarta, Cet ke-04.
Zuhairini dkk: filsafat pendidikan islam, bumi aksara, jakarta,
Cet ke-04. 2016
http://gheetsul-wudda.blogspot.com/2014/08/perkembangan-
pemikiran- filsafat.html

10

Anda mungkin juga menyukai