Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KONSEP-KONSEP FILOSOFIS TENTANG FILSAFAT PENDIDIKAN


ISLAM
Dibuat untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Filsafat Pendidikan Islam
Dosen Pengampu: H. Said Ismail, S. Ag

Disusun oleh: Kelompok VIII

M. Khatami
Andini Auliani
Novita Safitri
Rosmawati
Yuni Lestari
Samli

Kelas/lokal B semester IV
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

AULIAURRASYIDIN

TEMBILAHAN

2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan khadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayahnya makalah ini dapat di selesaikan dengan tepat waktu dan sesuai dengan
rencana. Makalah yang berjudul “Konsep-Konsep Filosofis Tentang Filsafat
Pendidikan Islam” makalah ini sebagai pemenuhan tugas dari dosen yang mengampu
matakuliah Filsafat Pendidikan Agama Islam.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Rasulullah SAW,
keluarga dan para shabatnya dengan mengucapkan:
‫اللّهم صلّى على سيدنا مح ّمد وعلي علي مح ّمد‬
Mudah-mudahan dengan seringnya kita mengirimkan sholawat kepada Rasulullah
SAW, kelak kita mendapatkan syafa’at di yaumil akhir, Aamiin.
Pembuatan makalah ini banyak kendala yang di hadapi, namun berkat bimbingan
serta bantuan dari berbagai pihak semua kendala tersebut dapat teratasi. Pada
kesempatan ini dengan ketulusan hati penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih
kepada pihak yang telah berkonstribusi.
Penulis telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan, tetapi
masih memerlukan kritik dan saran dari pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi panutan bagi para pembaca,
khususnya bagi para penulis sehingga tujuan yang di harapkan dapat tercapai, amin.

Simpang Gaung, 09 Juli 2020.

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................


DAFTAR ISI ......................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1


A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 1
C. Tujuan .................................................................................................... 1
D. Manfaat .................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 3


A. Konsep Filosofis Tentang Arti Pendidikan Islam .................................... 4
B. Analisa Filosofis Tentang Dasar-Dasar Pendidikan Islam ....................... 7
C. Analisa Filosofis Tentang Tujuan Pendidikan Dalam Islam .................... 10

BAB III KESIMPULAN .................................................................................... 13


A. Kesimpulan ............................................................................................ 13
B. Kritik dan Saran ..................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan atau al-Tarbiyah, menurut pandangan Islam adalah merupakan
bagian dari tugas kekhalifahan manusia. Karena manusia adalah khalifah Allah,
yang berarti bahwa manusia mendapat kuasa dan limpahan wewenang dari Allah
untuk melaksanakan pendidikan terhadap alam dan manusia, maka manusialah
yang bertanggungjawab untuk melaksanakan pendidikan tersebut.
Mendidik atau melaksanakan aktivitas al-tarbiyah, menurut arti dasarnya
adalah mempertumbuh dan mengembangkan alam dan manusia. Pendidikan
sebagai bagian dari tugas kekhalifahan manusia, menurut pandangan Islam, harus
dilaksanakan oleh manusia secara bertanggung jawab. Pertanggung jawaban baru
bisa dituntut kalau ada aturan pedoman pelaksanaannya. Islam memberikan
konsep-konsep yang mendasar tentang pendidikan, dan menjadi tamggungjaawab
manusia untuk menjabarkan dan mengaplikasikan konsep-konsep dasar tersebut
dalam praktek kependidikan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atasm maka dapat penulis rumuskan dalam
sebuah rumusan masalah berikut ini:
1. Bagaimanakah konsep filosofis tentang Arti pendidikan Islam?
2. Bagaimanakah analisa filosofis tentang dasar-dasar pendidikan Islam?
3. Bagaimanakah analisa filosofis tentang tujuan pendidikan dalam Islam?

C. Tujuan
Adapaun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sesuai dengan rumusan
masalah di atas yaitu:
1. Dapat mengetahui tentang konsep filosofis dalam Arti pendidikan Islam.

1
2. Dapat mengetahui analisa filosofis tentang dasar-dasar pendidikan Islam.
3. Mengetahui bagaimana analisa filosofis berkenaan tentang tujuan pendidikan
dalam Islam.

D. Tujuan
1. Dapat melaksanakan proses pendidikan sesuai dengan tuntunan Islam yang
berlandaskan Al-Qur’an dan Hadits.
2. Dapat mengetahui perbedaan konsep antara pendidikan Islam dan umum.
3. Dapat mengetahui tujuan pendidikan Islam yang sebenarnya.
4. Agar dapat menjadi pribadi manusia yang semakin baik setelah mengetahui
keberadaan manusia.
5. Agar mengetahui tujuan diciptakannya manusia dimuka bumi.

2
BAB II
PEMBAHASAN
KONSEP-KONSEP FILOSOFIS TENTANG FILSAFAT PENDIDIKAN
ISLAM

Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang tidak pernah luput dari
ilmu pengetahuan. Untuk menciptakan manusia yang berwawasan atau pengetahuan
yang luas, maka diperlukan suatu lembaga pendidikan sebagai wadah untuk
menciptakan manusia yang berpengetahuan luas. Pendidikan adalah suatu usaha sadar
yang dilakukan seseorang atau sekumpulan orang untuk mengembangkan potensi yang
ada pada diri seseorang atau anak didik untuk menuju kedewasaan, agar anak didik
tersebut mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk. Falsafah pendidikan Islam
adalah suatu pemikiran yang serba mendalam, mendasar, sistematis, terpadu, logis,
menyeluruh serta universal yang tertuang atau tersusun dalam bentuk atau konsep
sebagai suatu sistem.1 Dalam konsep Islam, pendidikan merupakan sebagai usaha
membina dan mengembangkan pribadi manusia dari aspek-aspek rohaniah dan
jasmaniah juga harus berlangsung secara bertahap.
Filsafat Pendidikan Islam merupakan studi tentang penggunaan dan penerangan
metode dan sistem filsafat Islam dalam memecahkan problematika pendidikan umat
Islam, dan selanjutnya memberikan arah dan tujuan yang jelas terhadap pelaksanaan
pendidikan umat Islam. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa konsep filosfis
pendidikan Islam adalah pendidikan manusia seutuhnya dari aspek akal (berwawasan
yang luas dan intlektual dalam pemikirannya), hati (mempunyai hati nurani yang tulus
untuk menjalankan dan mengaplikasikan nilai-nilai keislaman pada kehidupan sehari-
hari), jasmani (mempunyai jasmani, jiwa dan raga yang selalu berniat untuk
kepentingan Islam) serta rohaninya (membangun jiwa-jiwa muslim yang selalu
menegakkan panji-panji Islam) untuk dikembangkan agar menjadi manusia yang selalu

1
Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), h. 29.

3
bertumpu pada nilai-nilai Islam serta dapat memecahkan problem atau hambatan yang
ada pada pendidikan Islam. 2
A. Konsep Filosofis Tentang Arti Pendidikan Islam
Perkataan Filsafat berasal dari bahasa Yunani, yaitu “philos” dan “Sophia”.
Secara etimologis, “philos” berarti cinta, sedangkan “shopia” berarti
kebijaksanaan atau kepahaman mendalam. Jadi secara etimologi Filsafat adalah
“cinta terhadap kebijaksanaan”. 3 Sedangkan secara istilah Filsafat adalah system
berfikir secara mendalam, sistematis, radikal tentang manusia, alam dan sekitarnya
untuk mendapatkan hakikat sesuatu yang di fikirkan.
Pendidikan adalah suatu aktivitas untuk mengembangkan seluruh aspek
kepribadian manusia seumur hidup. Dengan kata lain pendidikan tidak hanya
berlangsung di dalam kelas, tetapi juga di luar kelas artinya pendidikan tidak hanya
bersifat formal tetapi juga bersifat non formal. 4
Adapun pendidikan Islam Menurut Prof. Dr. Jalaluddin, yang dikutip oleh
Akmal Hawi pendidikan Islam merupakan usaha untuk membimbing dan
mengembangkan potensi manusia secara optimal agar dapat menjadi pengabdian
Allah yang setia, berdasarkan dengan pertimbangan latar belakang perbedaan
individu, tingkat usaha, jenis kelamin, dang lingkungan masing-masing. 5
Sedangkan menurut Mahmud, bahwa pendidikan Islam adalah aktivitas
bimbingan yang disengaja untuk mencapai kepribadian muslim, baik yang
berkenaan dengan dimensi jasmani, rohani, akal, maupun moral. Pendidikan Islam
adalah proses bimbingan secara sadar seorang pendidik sehingga aspek jasmani,

2
Rionata. Konsep Filosofis Tentang Komponen Kependidikan Islam, (Jum’at 17 Agustus
2012). http://rionata93.blogspot.com/2012/08/konsep-filosofis-tentang-komponen.html. Dikutip di
Simpang Gaung pada tanggal 08 Juli 2020, pukul 13:18 WIB.
3
Muhammad As Said, Filsafat Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2011), h. 1
4
Zuhairini, dkk. Filsafat Pendidikan Islam. (Jaarta: Bumi Aksara, 1994), h. 149.
5
Akmal Hawi, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Palembang: IAIN Raden Patah Pers, 2008), h.
54.

4
rohani, dan akal anak didik tumbuh dan berkembang menuju terbentuknya pribadi,
keluarga, dan masyarakat yang Islami. 6
Sementara itu menurut Omar Muhammad al-Touny al-Syaebani, pendidikan
Islam adalah usaha mengubah tingkah laku individu dalam kehidupan pribadi,
masyarakat, dan lingkungan sekitarnya melalui proses kependidikan. Tentunya,
tingkah laku yang perlu diubah adalah tingkah laku yang tidak segaris dengan
ajaran-ajaran islam, kemudian diarahkan ke jalan yang islami. Usaha mengubah
adalah pendidikan itu sendiri, sementara visi keislaman menjadi tujuan akhir dari
pendidikan Islam. 7
Di sinilah letak perbedaan pendidikan yang Islami dan sekuler. Pendidikan
Islam memiliki orientasi pendidikan yang terbatas dan dibatasi oleh nilai-nilai
keislaman. Pendidikan Islam berakhir pada terciptanya insan kamil yang sejalan
dengan nilai-nilai islami. Sekalipun nilai-nilai kemanusiaan menjadi salah satu
yang diperjuangkan dalam pendidikan Islam namun dengan catatan bahwa nilai
kemanusiaan tersebut harus berakar pada ajaran Islam. Berbeda dengan
pendidikan yang sekuler, dimana nilai baik yang akan dituju oleh proses
pendidikan belum dibatasi secara jelas, apakah oleh nilai-nilai dalam filsafat
kemanusiaan ataukah nilai-nilai dalam ajaran Kristen yang dominan. 8
Islam memandang pendidikan adalah pemberi corak hitam putihnya
perjalanan hidup, dan oleh karenanya Islam menetapkan, pendidikan merupakan
kegiatan hidup yang wajib hukumnya bagi pria dan wanita (faridhatun ‘ala kulli
muslimin wal muslimat), tidak ada batasan untuk memperolehnya (walau kaana bi
tsin), dan berlangsung seumur hidup semenjak buaian hingga ajal datang (minal
mahdii ila lahdi). Kedudukan itu secara tidak langsung telah menempatkan
pendidikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dengan hidup dan kehidupan

6
Yunus Abu Bakar, Filsafat Pendidikan Islam, (Surabaya: Universitas Islam Negeri Sunan
Ampel, 2014) h. 7
7
Rohinah, Filsafat Pendidikan Islam; Studi Filosofis atas Tujuan dan Metode Pendidikan Islam,
(Yogyakarta: Jurnal Pendidikan Islam; Volume II, Nomor 2, Desember 2013/1435), h. 317.
8
Ibid., h. 317-318.

5
umat manusia. John Dewey mengemukakan bahwa pendidikan sebagai salah satu
kebutuhan hidup, salah satu fungsi sosial sebagai bimbingan, sebagai sarana
pertumbuhan, yang mempersiapkan dan membukakan serta membentuk disiplin
hidup.
Dari beberapa defenisi yang dipaparkan oleh beberapa tokoh terkait dengan
pendidikan Islam di atas, maka dapat ditarik 3 point penting tentang pendidikan
Islam itu sendiri, yaitu: 9
1. Usaha mengembangkan potensi jasmani dan rohani secara seimbang.
2. Mendasarkan setiap usaha tersebut kepada Al-Qur’an dan al-Sunnah.
3. Terbentuknya kepribadian peserta didik sesuai dengan ajaran Islam.

Dalam kaitannya dengan esensi pendidikan Islam yang dilandasi filsafat


pendidikan yang benar dan mengarahkan proses kependidikan Islam, pendidikan
yang harus diselenggarakan umat muslim adalah pendidikan keberagamaan yang
berlandaskan keimanan, yang berpijak pada filsafat pendidikan yang universal.
Dengan kata lain, nilai-nilai agama adalah tujuan akhir yang hendak dicapai,
sedangkan filsafat yang universal adalah perangkat utama yang sepenuhnya
dibutuhkan guna bisa tiba di stasiun terakhir.
Keimanan adalah dasar pendidikan yang benar, karena iman mengarahkan
manusia ke arah akhlak mulia. Akhlak mulia memimpin manusia ke arah usaha
mendalami hakekat dan menuntut ilmu yang benar. Sedangkan ilmu yang benar
mendorong manusia ke arah amal sholeh. Bermula dari keimanan dan berakhir
pada amal sholeh yang bermanfaat bagi individu, masyarakat, bangsa dan negara.
Kebermanfaatan individu di mata dunia hanya bisa ditempuh dengan cara
mencetak diri menjadi insan kamil (sempurna).10

9
Lailatuzz Zuhriyah, Filsafat Pendidikan Islam, (Tulungagung: IAIN Tulungagung Press. 2017),
h. 15.
10
Ibid., h. 319.

6
B. Analisa Tentang Dasar-dasar Pendidikan Islam
Dasar (Arab: Asas; Inggris: Foudation; Perancis: Fondement; Laitn:
Fundamentum) secara bahasa berarti alas, fundamen, pokok atau pangkal segala
sesuatu ( pendapat, ajaran, aturan).11
Dasar untuk pindah dari ragu kepada yaqin adalah kepercayaan kepada
Tuhan bahwa Dia tidak mungkin menyesatkan hamba-hamba-Nya. Dasar ilmu
pendidikan Islam dengan segala ajarannya. Ajaran itu bersumber dari al-Qur`an,
sunnah Rasulullah saw, (selanjutnya disebut Sunnah), dan ra`yu (hasi pikir
manusia). Tiga sumber ini harus digunakan secara hirarkis. Al-Qur`an harus
didahulukan. Apabila suatu ajaran atau penjelasan tidak ditemukan di dalam al-
Qur`an, maka harus dicari di dalam sunnah, apabila tidak ditemukan juga dalam
sunnah, barulah digunakan ra`yu. Sunnah tidak bertentangan dengan al-Qur`an,
dan ra`yu tidak boleh bertentangan dengan al-Qur`an dan sunnah.12
Bagi umat Islam maka dasar agama Islam merupakan fondasi utama
keharusan berlangsungnya pendidikan. Karena ajaran Islam bersifat universal
yang kandungannya sudah tercakup seluruh aspek kehidupan ini. Pendidikan
dalam arti umum mencakup segala usaha dan perbuatan dari generasi tua untuk
mengalihkan pengalamannya, pengetahuannya, kecakapannya, serta
keterampilannya kepada generasi muda untuk memungkinkannya melakukan
fungsi hidupnya dalam pergaulan bersama, dengan sebaik-baiknya.
Pendidikan Islam mengidentifikasi sasarannya yang digali dari sumber ajarannya
yaitu Al Quran dan Hadist, meliputi empat pengembangan fungsi manusia:13
1. Menyadarkan secara individual pada posisi dan fungsinya ditengah-tengah
makhluk lain serta tanggung jawab dalam kehidupannya.

11
Yunus Abu Bakar, Op.Cit., h. 7.
12
Ibid., h. 7-8.
13
Filsafat Pendidikan Islam Prinsip dan Dasar Pengembangan, https://books.google.co.id.
Diakses di Simpang Gaung, pada tanggal 08 Juli 2020, pukul 21:34 WIB.

7
2. Menyadarkan fungsi manusia dalam hubungannya dengan masyarakat, serta
tanggung jawabnya terhadap ketertiban masyarakatnya.
3. Menyadarkan manusia terhadap pencipta alam dan mendorongnya untuk
beribadah kepada Nya.
4. Menyadarkan manusia tentang kedudukannya terhadap makhluk lain dan
membawanya agar memahami hikmah Tuhan menciptakan makhluk lain, serta
memberikan kemungkinan kepada manusia untuk mengambil manfaatnya.

Sebagai aktivitas yang ada dalam pendidikan Islam dan pembinaan


kepribadian tentunya pendidikan Islam memerlukan pijakan kerja untuk memberi
arah bagi programnya. Karena dengan adanya dasar juga berfungsi sebagai sumber
semua peraturan yang akan diciptakan sebagai pegangang langkah pelaksanaan
dan menentukan arah usaha tersebut. Dasar filsafat pendidikan Islam diperlukan
untuk memperoleh kepentingan sekaligus menuju tercapainya tujuan-tujuan yang
islami. 14
Dasar pelaksanaan pendidikan Islam adalah Al-Quran dan Hadits.
Sebagaimana yang terdapat pada surat Asy-Syura ayat 52. Bagi umat Islam maka
dasar agama Islam merupakan fondasi utama dari keharusan berlangsungnya
pendidikan. 15

ُ‫ٱۡلي َٰ َمنُ َو َٰلَ ِكن َجعَ ۡل َٰنَه‬ ُ َ‫وحا ِّم ۡن أَمۡ ِرن َۚا َما ُكنتَ تَ ۡد ِري َما ۡٱل ِك َٰت‬
ِ ۡ ‫ب َو ََل‬ ٗ ‫َو َك َٰذَلِكَ أَ ۡو َح ۡينَا ٓ إِلَ ۡيكَ ُر‬
‫ )سورة‬٥٢ ‫ص َٰ َر ٖط ُّم ۡستَ ِق ٖيم‬ ِ ‫ِي إِلَ َٰى‬ ٓ ‫شا ٓ ُء ِم ۡن ِعبَا ِدن َۚا َو ِإنَّكَ لَتَهۡ د‬
َ َّ‫ورا نَّهۡ دِي بِِۦه َمن ن‬ ٗ ُ‫ن‬
(٥٢ ‫الشورى‬
Artinya: “Dan Demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan
perintah kami. sebelumnya kamu tidaklah mengetahui Apakah Al kitab
(Al Quran) dan tidak pula mengetahui Apakah iman itu, tetapi Kami
menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan Dia siapa
yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba kami. dan Sesungguhnya

14
Abdul Ghofur, Konsep Filosofis Tentang Arti Pendidikan Islam, (Surakarta: Universitas
Nahdlatul Ulama Surakarta. 2017), h. 9.
15
Zuhairini, Op.Cit., h. 153.

8
kamu benar- benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus”. (QS. As-
syuura: 52).

Nabi Muhammad SAW bersabda:


“sesungguhnya orang mu’min yang paling dicintai oleh Allah ialah orang
yang senantiasa tegak taat kepadanya dan memberikan nasihat kepada
hambanya sempurna akal fikiranya, serta menasehati pula akan dirinya
sendiri, menaruh perhatian serta mengamalkan ajarannya selama
hayatnya, maka beruntung dan memperoleh kemenangan”. (al-Gazali,
Ihya’ ulumuddin, hal 90).

Dari ayat al-Qur’an dan hadits Nabi di atas dapat diambil relevansinya
dengan atau sebagai dasar pendidikan agama, mengingat:16
1. Bahwa al-Qur’an diturunkan kepada umat manusia untuk memberi petunjuk ke
arah jalan hidup yang lurus dalam arti memberi bimbingan dan petunjuk kearah
jalan yang diridhai Allah Swt.
2. Menurut Hadits Nabi, bahwa di antara salah satu sifat orang mu’min yaitu
saling menasehati untuk mengamalkan ajaran Allah, yang dapat diformulasikan
sebagai usaha atau dalam bentuk pendidikan Islam.
3. Al-Qur’an dan hadits tersebut bahwa, Nabi adalah benar-benar pemberi
petunjuk kepada jalan yang lurus, sehingga beliau memerintahkan kepada
umatnya agar saling memberi petunjuk, memberikan bimbingan, penyuluhan,
dan pendidikan Islam.

Pendidikan Islam berpangkal dari ajaran Ilahiyah, maka tentu


harusbersumber dari kebenaran dan kebesaran Ilahi. Bagi umat Islam, sumber
kebenaranIlahi telah diperkenalkan kepada manusia melalui para nabi berupa kitab
suci.Dari empat kitab suci yang pernah diturunkan sebagai petunjuk umat manusia,
maka sejak kehadiran Rasulullah saw. di muka bumi ini satu yang harus ditegak

16
Abdul Ghofur, Op.Cit., h. 9-10.

9
kokohkan yakni Al-Qur’an. Di samping itu ketetapan-ketetapan Rasulullah SAW
juga merupakan sumber utama pendidikan Islam. 17

C. Analisa Tentang Tujuan Pendidikan Islam


Berbicara tentang tujuan pendidikan Islam, berarti berbicara tentang nilai-
nilai ideal yang bercorak Islami. Hal ini mengandung makna bahwa tujuan
pendidikan Islam tidak lain adalah tujuan yang merealisasikan idealitas Islami.
Sedang idealitas Islami itu sendiri pada hakikatnya adalah mengandung nilai
prilaku manusia yang didasari atau dijiwai oleh iman dan takwa kepada Allah
sebagai sumber kekuasaan mutlak yang harus ditaati.18
Merujuk kepada Al-Qur’an dan al-Sunnah yang menjadi sumber ajaran
Islam tersebut dapat diketahui bahwa Islam adalah agama yang menjadi pelopor
revolusi di bidang pendidikan dan pengajaran. Tujuan utamanya adalah untuk
mengangkat harkat dan martabat manusia. Dengan pendidikan manusia akan
mencapai kemajuan, kemuliaan, kemerdekaan dan meninggalkan
keterbelakangan, kehinaan, dan ketertindasan. 19
Adapun dimensi kehidupan yang mengandung nilai ideal Islami dapat
dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu:
1. Dimensi yang mengandung nilai yang meningkatkan kesejahteraan hidup
manusia di dunia.
2. Dimensi yang mengandung nilai yang mendorong manusia berusaha keras
untuk meraih kehidupan di akhirat yang membahagiakan.
3. Dimensi yang mengandung nilai yang dapat memadukan antara kepentingan
duniawi dcan kepentingan ukhrawi.

Dalam merumuskan tujuan pendidikan Islam, paling tidak ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan, yaitu:

17
Lailatuzz Zuhriyah, Op.Cit., h. 22.
18
Abdul Ghofur, Op.Cit., h. 11.
19
Lailatuzz Zuhriyah, Op.Cit., h. 13-14.

10
1. Tujuan dan tugas manusia dimuka bumi, baik secara vertikal maupun
horizontal.
2. Sifat-sifat dasar manusia. 20
3. Tuntutan masyarakat dan dinamika peradaban kemanusiaan.
4. Dimensi-dimensi kehidupan ideal Islam. Dalam aspek ini setidaknya ada 3
macam dimensi ideal Islam, yaitu:
a. Mengandung nilai yang berupaya meningkatkan kesejahteraan hidup
manusia di dunia.
b. Mengandung nilai yang mendorong manusia berusaha keras untuk meraih
kehidupan akhirat yang membahagiakan.
c. Mengandung nilai yang dapat memadukan kepentingan kehidupan dunia dan
akhirat.

Berdasarkan uraian di atas, Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany


memperjelas adanya tujuan dalam pendidikan Islam, yaitu:
1. Tujuan individual, yaitu tujuan yang berkaitan dengan kepribadian individu dan
pelajaran yang dipelajarinya.
2. Tujuan sosial, yaitu tujuan yang berkaitan dengan kehidupan sosial anak didik
secara keseluruhan.
3. Tujuan profesional, yaitu tujuan yang berkaitan dengan pendidikan sebagai
ilmu, seni, profesi, dan sebagai suatu aktivitas yang berada di tengah
masyarakat.

Dari beberapa penjelasan tentang tujuan pendidikan Islam menurut


pandangan para ahli setidaknya terdapat ciri-ciri sebagai berikut:21

20
Al-qur’an telah mengungkapkan beberapa sifat dan ciri khas jiwa manusia yaitu: 1) Manusia
bersifat keluh kesah, dalilnya surah al-Ma’arij ayat 19. 2) Manusia bersifat kikir, dalilnya surah al-
Ma’arij ayat 19-22. 3) Manusia bersifat tergesa-gesa, dalilnya surah al-Isra’ ayat 11. 4) ada kelemahan
di dalam diri manusia, dalilnya surah an-nisa ayat 28.
21
Rohinah, Op.Cit., h. 320

11
1. Mengarahkan manusia agar menjadi khalifah Tuhan di muka bumi dengan
sebaik-baiknya, yakni melaksanakan tugas untuk memakmurkan dan mengolah
bumi sesuai dengan kehendak Tuhan.
2. Mengarahkan manusia agar dalam melaksanakan tugas kekhalifahannya
tersebut dalam rangka tujuan ibadah kepada Allah.
3. Mengarahkan manusia agar berakhlak mulia, sehingga dalam melaksanakan
tugas kekhalifahannya tidak disalahgunakan.
4. Membina dan mengarahkan potensi akal, jiwa, dan jasmaninya, sehingga ia
memiliki ilmu, akhlak dan keterampilan yang dapat mendukung keberhasilan
dalam mengemban tugas sebagai khalifah.
5. Mengarahkan manusia agar dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan
akhirat.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan akhir pendidikan


Islam pada hakikatnya adalah penyerahan dan penghambaan diri secara total
kepada Allah SWT. Tujuan ini bersifat tetap dan berlaku umum, tanpa
memperhatikan tempat, waktu, dan keadaan.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Kata Filsafat berasal dari bahasa Yunani, yaitu “philos” dan “Sophia”. Secara
etimologis, “philos” berarti cinta, sedangkan “shopia” berarti kebijaksanaan
atau kepahaman mendalam. Jadi secara etimologi Filsafat adalah “cinta
terhadap kebijaksanaan”.
2. Kaitannya dengan esensi pendidikan Islam yang dilandasi filsafat pendidikan
yang benar dan mengarahkan proses kependidikan Islam, pendidikan yang
harus diselenggarakan umat muslim adalah pendidikan keberagamaan yang
berlandaskan keimanan, yang berpijak pada filsafat pendidikan yang universal.
Yang mana tujuan akhir dari pendidikan Islam yakni untuk mencapai
kebahagiaan dunia lebih-lebih lagi akhirat.
3. Dasar pelaksanaan pendidikan Islam adalah Al-Quran dan Hadits
4. Al-Qur’an dan al-Sunnah yang menjadi sumber ajaran Islam tersebut dapat
diketahui bahwa Islam adalah agama yang menjadi pelopor revolusi di bidang
pendidikan dan pengajaran. Tujuan utamanya adalah untuk mengangkat harkat
dan martabat manusia. Dengan pendidikan manusia akan mencapai kemajuan,
kemuliaan, kemerdekaan dan meninggalkan keterbelakangan, kehinaan, dan
ketertindasan, serta untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

B. Kritik dan Saran


Dalam melaksanakan pendidikan Islam hendaknya merujuk pada tujuan
yang sebenarnya yakni untuk mengangkat harkat martabat manusia agar dapat
mencapai predikat insan kamil, serta menjadi hamba yang patuh dan taat dalam
menjalankan segala amal ibadah. Tentunya hal ini harus berlandaskan al-Qur’an
dan hadits sebagai pegangan yang utama.

13
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Ghofur. Konsep Filosofis Tentang Arti Pendidikan Islam. (Surakarta:


Universitas Nahdlatul Ulama Surakarta. 2017).

Akmal Hawi, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Palembang: IAIN Raden Patah Pers.
2008).

Arifin. Filsafat Pendidikan Islam. (Jakarta: Bumi Aksara, 2000).

Filsafat Pendidikan Islam Prinsip dan Dasar Pengembangan.


https://books.google.co.id. Diakses di Simpang Gaung, pada tanggal 08 Juli
2020, pukul 21:34 WIB.

Lailatuzz Zuhriyah. Filsafat Pendidikan Islam. (Tulungagung: IAIN Tulungagung


Press. 2017).

Muhammad As Said. Filsafat Pendidikan Islam. (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2011).

Rionata. Konsep Filosofis Tentang Komponen Kependidikan Islam, (Jum’at 17


Agustus 2012). http://rionata93.blogspot.com/2012/08/konsep-filosofis-tentang-
komponen.html. Dikutip di Simoang Gaung pada tanggal 08 Juli 2020, pukul
13:18 WIB.

Rohinah. Filsafat Pendidikan Islam; Studi Filosofis atas Tujuan dan Metode
Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Jurnal Pendidikan Islam; Volume II, Nomor 2,
Desember 2013/1435).

Yunus Abu Bakar. Filsafat Pendidikan Islam. (Surabaya: Universitas Islam Negeri
Sunan Ampel, 2014).

Zuhairini, dkk. Filsafat Pendidikan Islam. (Jaarta: Bumi Aksara, 1994).

14

Anda mungkin juga menyukai