Anda di halaman 1dari 3

A.

Pengertian Dan Riwayat Turunnya Surat Al-Fatihah


Al-fatihah berasal dari kata fataha, yaftahu, fathah yang berarti pembukaan dan
dapat pula berarti kemenangan. Dinamai demikian karena dilihat dari segi posisinya
surat al-fatihah berada pada bagian awal yang mendahului surat-surat lain. Sedangkan
fatihah dalam arti kemenangan dapat dijumpai pada nama surat yang ke-48 yang
berjudul al-fath yang berarti kemenangan.
Selanjutnya al-fatihah dilihat dari segi ajaranya yang memuat pokok-pokok ajaran
yang terkandung dalam surat-surat lainnya dalam al-Qur’an sebagaimana telah
disinggung diatas, sering pula disebut sebagai Umm al-Qur’an ( induknya al-Qur’an)
dan Umm al-Kitab (induknya al-Kitab, yakni al-Qur’an). Dalam kaitan ini tafsir
departemen Agama RI, menyatakan surat Al-fatihah ini dinamai Umm al-Qur’an atau
Umm al-Kitab, karena dia merupakan induk, pokok, atau basis bagi al-Qur’an
seluruhnya, dengan arti bahwa surat al-Fatihah ini mengandung pokok-pokok isi al-
Qur’an.
Nama lainnya yang diberikan kepada surat al-Fatihah adalah sab’u min al-
Matsani (tujuh yang diulang)hal ini di jupai dalam hadis nabi yang berbunyi “demi
Tuhan yang diriku di tangan-Nya, Allah tidak menurunkan di dalam al-Taurat, tidak di
dalam injil, tidak di dalam al-Zabur, tidak di dalam al-Furqan ayat-ayat yang menyamai
al-Fatihah. Dialah tujuh ayat yang diulang di dalam al-Qur’an al-Adziem yang diberikan
kepadaku”(H.R. Muslim)
Sebab-sebab al-Fatihah dinamai As-Sab al-Matsani adalah karena ayatnya
berjumlah tujuh dan dibaca berulang-ulang dalam sembahyang . dalam kaitan ini ibn
katsir mengatakan sebagai berikut
Telah ditetapkan dalam kita shahih Bukhari menurut al-Turmudzi dan
membenarkannya yang diterima dari Abi Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda ,
bahwa al-hamdulillahirobbil aalamiin adalah termasuk umm al-Qur’an , Umma al-Kitab,
sab’al-matsani dan al-Qur’an al-Adziem.
Selain itu, al-Fatihah juga bernama al-Syifa’, al-Raqiyah, asas al-Qur’an , al-
Waqiyah dan al-Kafiyah, mama al-Syifa’ yang berarti obat dan didasarkan pada hadits
marfu’ yang diriwatarkan al-darimy dari Abi Sa’id yang berbunyi fatihah al-Kitab
syifa min kulli samm (surat al-Fatihah adalah obat dari setiap penyakit). Inilah yang
diduga mendasari kaum muslimim mempergunakan surat al-Fatihah sebagai do’a
yang seringkali dibaca untuk mendapatkan perlindungan dari Allah SWT. Selanjutnya
nama al-Raqiyah yang berarti permohonan ini didasarkan pada hadits Abi Sa’id yang
terdapat dalam shahih bukhari, yang mengatakan bahwa ketika seorang laki-laki
mengharapkan keselamatan , Rasulullah SAW mengatakan kepadanya wa maa yudrika
annaha raqiyah yang artinya tidakkah ia dapati bahwa al-Fatihah itu merupakan
keselamatan? Sedangkan nama al-fatihah sebagai asas al-Qur’an yang berarti dasar-
dasar al-Qur’an didasarkan pada riwayat al-sya’bi dari ibn ‘Abbas. Rasulullah SAW
menyatakan wa asasuha ibismillahirrahmanirrahim artinya asas al-Fatihah itu adalah
bismillahirrahmanirrahim. Sedangkn nama al-Waqiyah yang berarti pemelihara
diberikan oleh Sufyan bin Uyainah, dan nama al-Kafiyah yan berarti yang mencakup
diberikan oleh Yahya bin Abi Katsir.
Selanjutnya dalam kitab Asbab al-Nuzul Imam Abi al-Hasan Ali bin Ahmad al-
Wakhidiy al-Nasyaburi mengatakan, bahwa dalam hal turunnya surat al-Fatihah ini
terdapat perselisihan ,Namun menurut sebagiab besar pada ahli tafsir bahwa surat
tersebut turun dimekkah.
B. Kandungan Surat Al-Fatihah
Kandungan surat al-Fatihah selengkapnya berbumyi:

         


         
       
       

1. dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
2. segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
4. yang menguasai di hari Pembalasan.
5. hanya Engkaulah yang Kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta
pertolongan.
6. Tunjukilah Kami jalan yang lurus,
7. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan
(jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Anda mungkin juga menyukai