Anda di halaman 1dari 3

Nama : Alya Syafiyah Yusuf

Kelas : IAT D Weekand


Matkul : UTS Ulumul Qur’an
NIM : 20120196

1. Al-Qur’an adalah kitab suci agama islam yang mana dipercayai oleh umat islam sebagai
pedoman hidup yang berasal dari Allah SWT. Al-Qur’an juga sebagai rahmat bagi umat
islam.
Sesungguhnya Kami yang menurunkan Al-Quran dan Kamilah Pemeliharapemelihara-Nya)
(QS 15:9). Demikianlah Allah menjamin keotentikan Al-Quran, jaminan yang diberikan atas
dasar Kemahakuasaan dan Kemahatahuan-Nya, serta berkat upaya-upaya yang dilakukan
oleh makhluk-makhluk-Nya, terutama oleh manusia. Dengan jaminan ayat di atas, setiap
Muslim percaya bahwa apa yang dibaca dan didengarnya sebagai AlQuran tidak berbeda
sedikit pun dengan apa yang pernah dibaca oleh Rasulullah saw., dan yang didengar serta
dibaca oleh para sahabat Nabi saw.
Tiga unsur yang saling terkait dalam pemeliharaan al - Qur’an
1. Hafalan dari mereka yang hafal al -Qur’an,
2. Naskah -naskah yang ditulis untuk nabi.
3. Naskah -naskah yang ditulis oleh mereka yang pandai menulis dan membaca untuk
mereka masing -masing.

2. Contoh Fawatihussuwar :
a. Pembukaan dengan pujian kepada Allah dengan memakai lafal “Hamdalah”
Ex: Surah Al-Fatihah ‫" " ألحمد هلل ربّ العالمين‬
b. Pembukaan dengan menggunakan huruf yang terputus-putus (Huruful Muqotto’ah),
contoh salah satunya adalah :
Ex: Terdiri dari satu huruf, Surah Shad "‫"ص‬
Ex: Terdiri dari dua huruf, Surah Yaasin " ‫" يس‬
c. Pembukaan dengan menggunakan kalimat panggilan (Al istiftah Bin Nida) yang terdapat
dalam 9 surah, contoh salah satunya adalah:
Ex: Nida untuk Nabi, Surah Al-Ahzab " ‫" يا أيها النبي‬
Ex: Nida untuk kaum Mukminin, surah Al-Maidah ‫" " يا أيها الذين امنوا‬
Pandangan para ulama tentang al huruf al muqotto’ah terdapat 2 macam dari para ulama:
a) Kelompok salaf yang memahaminya sebagai rahasia yang hanya diketahui oleh allah
SWT. Diantaranya Abu Bakar Ash-Shiddiq yang berkata :

‫ وس ّره في القران أوائل السّورة‬,‫في ك ّل كتاب س ّر‬

Yang artinya “ dalam kitab-kitab itu ada rahasianya, dan rahasia dari kitab Al- Qur’an
adalah pembukaan dari surah-surah Al-Qur’an”. Pendapat lainnya dikemukakan oleh Ali
Bin Abi Thalib, Imam Asy-Sya’bi, Umar Bin Khattab dan Imam Ar-Razi.
 Sahabat Ali bin Abi Thalib Berkata :

‫ وصفوة هذا الكتاب حروف التهجّ ى‬,‫إن لك ّل كتاب صفوة‬

Yang Artinya “ Sesungguhnya tiap-tiap itu memiliki sari pati, dan sari pati kitab Al-
Qur’an ini adalah huruf-huruf hijaiyyah”
 Imam As-Sya’by berkata :
‫إن هذه الحروف من سر هذا القران و من المتشابه نؤمن بظاهرها ولك ّل العلم الى هللا تعالى‬
Huruf-huruf itu termasuk rahasia dari Al-Qur’an ini dan termasuk hal-hal yang
samar, yang cukup kita imani lahirnya saja dan pengertiaannya kita serahkan
kepada allah.

b) Kelompok kedua yang melihat persoalan ini sebagai suatu rahasia dan bisa dipahami
oleh manusia terutama oelh orang-orang yang mendalami pengetahuannya.
Diantaranya mereka yang mengikuti pendapat ini adalah :
 Ibnu Farij meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa tiap-tiap huruf dari huruful
muqotto’ah itu diambil dari nama/sifat-sifat Allah SWT, misalnya :
}‫ {أنا هلل أعلم وأفصّل‬: ‫ {إنا هللا أعلم وأرى} و {تامص} معناه‬: ‫ " {الم} معناه‬: ‫كما روى ابن عبّاس‬
 Demikian juga ketika sedang menafsirkan huruf Kaf-Ha-Ya-Ain-Shad, ia mengatakan
Kaf berarti Hakim (Maha Bijaksana), Ain berarti ’Alim (Maha Mengetahui), dan Shad
berarti Shadiq (Maha Benar)
 Sementara itu dalam riwayat lain disebutkan bahwa dalam menta’wilkan huruf Kaf-
Ha-Ya-Ain-Shad, Ibn Abbas mengatakan : Kafin Hadin Aminin Azizin Sadiqin.

3. Pengertian Makiyyah dan Madaniyyah.

Makiyyah Madaniyyah
Harfiya Al-Makkiy atau Al makiyyah yang Al-madaniy atau Al Madaniyyah
h berarti “yang berasal dari Mekkah berarti “ yang berasal dari Madinah
atau bersifat Mekkah” atau bersifat Madinah”
Isthilah Suatu ilmu yang membahas tentang Suatu ilmu yang membahas tentang
tempat dan periode turunnya Al- tempat dan periode turunnya Al-
Qur’an di Mekkah Qur’an di Madinah

4. Terdapat 4 istilah dalam ilmu Qira’at yaitu:


a. Qira’at :
Yaitu suatu bacaan yang dinisbahkan kepada imam dari imam-imam qira’at yang telah
di sepakati oleh perawi sesuai dengan bacaan yang diterimanya secara musyfahah dari
oarng-orang yang ahli sebelumnya yang sanadnya bersambung sampai kepada
Rasulullah. Dari pengertian ini menjadi adanya istilah qiraat ,,Ashim, qira’at nafi’ dan
lain-lain.
b. Riwayat :
Yaitu bacaan yang dinisbahkan kepada seorang yang meriwayatkan bacaan seorang
imam dari para imam qira’at. Masing-masing dari imam memiliki dua perawi, masing-
masing rawi memiliki periwayatan dari sang imam sehingga dengannya rawi menjadi
terkenal dan dinisbahkan kepadanya. Dari pengertian ini menjadi adanya istilah
riwayat Hafsh dari Ashim, riwayat warsy dari nafi’ dan lain-lain.

c. Thariq :
Yaitu suatu bacaan yang dinisbahkan kepada seorang yang memindahkan bacaannya
baik riwayat rawi baik langsung maupun tidak. Dari pengertian inilah menyebabkan
adanya istilah riwayat warsy thariq al-Azraq, riwayat hafsh thariq ubaid dan lain-lain.
d. Wajah :
Yaitu cara baca yang dipilih oleh pembaca dari cara-cara yang diperbolehkan, terdapat
dua macam cara dalam membacanya :
a) Khilaf Wajib adalah perbedaan yang terdapat dalam bacaan Al-Qur’an yang wajib
diperhatikan dan dibaca secara berbeda.
b) Khilaf Jai’z adalah perbedaan dalam beberapa cara yang dapat di gunakan dengan
cara memilih salah satunya sehingga mana yang terpilih oleh pembaca sesuai
dengan pilihannya, maka hal itu dianggap memadai dan tidak dianggap salah
dalam membaca.

5. Secara lahir, Al-Qur’an diturunkan dengan bahasa arab. Ia diturunkan di tengah-tengah


kehidupan bangsa arab yang merupakan komunitas dari berbagai suku, dan yang mana
setiap suku memiliki bahasa yang berbeda-beda sesuai geografisnya. Karena orang arab
memiliki perbedaan dialek dalam pengungkapan sesuatu makna dengan beberapa
perbedaan tertentu, maka Al-Qur’an yang di wahyukan Allah kepada rasulnya menjadi
penyempurna makna kemukjizatannya, karena ia mencangkup semua huruf dan wajah
qiraat pilihan di antara dialek dialek itu.
Pada periode makkah, Al-Qur’an memakai satu huruf yaitu bahasa Quraisy. Yang mana
rasul dan para sahabatnya tidak menemukan kesulitan dalam embaca danmemahami
kandungan ayat tersebut. Namun ketika rasul danpara sahabatnya hijran ke madinah,
dimana pada saat itu banyak orang berbondong-bondong masuk ke islam dari berbagai
macam suku. Diantara mereka ada yang sudah lanjut usia dan tidak bisa membaca tulisan
sehingga mengalami kesulitan dalam membaca Al-Qur’an yang sebelumnya belum pernah
terjadi. Oleh karena itu, di dalam AL-Qur’an terdapat salah satu cabang ilmu pengetahuan
yang disebut sab’atu ahruf.
Menurut Al-Qattan menjelaskan bahwa yang dimaksud tujuh huruf adalah tujuh macam
bahasa dari bahasa-bahasa arab mengenai satu makna. Jika bahasa mereka berbeda-beda
dalam satu makna, maka Al-Qur’an juga di ciptakan dengan lafadz sesuai dengan baasa
mereka. Menurut Abu Hatim As-Sijistani, bahwa Al-Qur’an diturunkan dengan bahasa
Quraisy, Hudzail, Saqif, Hawazin, kinanah, tamim dan yaman.

Menurut sebagaian ulama, yang dimaksud dengan tujuh huruf adalah tujuh segi : yaitu
Amr (perintah), Nahyu (larangan), Wa’d dan Wa’id (janji dan ancaman), Jadal (perdebatan),
Qashash (cerita), dan Mastsal (perumpamaan). Di riwayatkan dari ibnu mas’ud, rasulullah
bersabda: “kitab umat terdahulu dari satu pintu dan dengan satu huruf, yaitu : Zajr
(larangan) amr, halal, haram, muhkam, mutasyabih dan amtsal”.

Anda mungkin juga menyukai