MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas Individu
Mata Kuliah: Metodologi Penelitian Pendidikan
Dosen Pengampu: Dr. H. Fatah Syukur NC, M.Ag
Disusun Oleh:
Umi Mukaromah
123111157
PENDAHULUAN
Manusia dianugerahi oleh Allah suatu keinginan dan dorongan untuk
mengetahui, meskipun kadar dan derajatnya berbeda-beda pada setiap
orang. Keingintahuan yang dimiliki oleh manusia itu memungkinkan dirinya
untuk berupaya memahami keberadaan berbagai gejala yang ada. Oleh
karena itu, kegiatan penelitian dilakukan sebagai upaya memahami dan
memecahkan masalah. Dalam berbagai bidang, selalu ada masalah, baik
yang
bersifat
sederhana
maupun
kompleks.
Penelitian
pendidikan
dan
menginterpretasikan
objek
sesuai
dengan
apa
tanaman,
kehidupan
binatang,
kehidupan
orang
dalam
deskriptif
dalam
bidang
pendidikan
dan
kurikulum
pengajaran merupakan hal yang cukup penting, mendeskripsikan fenomenafenomena kegiatan pendidikan, pembelajaran, implementasi kurikulum pada
berbagai jenis, jenjang dan satuan pendidikan. Penelitian ini merupakan
salah satu bentuk dari penelitian paling dasar.2[2]
Sebagai contoh, dalam rangka memenuhi tugas akhir (skripsi) program
sarjana, seorang mahasiswa bermaksud mengadakan penelitian tentang
hubungan antara gaya mengajar guru dan keberhasilan belajar siswa.
Sebagai langkah pertama, ia harus mendeskripsikan secara akurat gaya
mengajar guru. Kemudian mengajukan beberapa pertanyaan deskriptif,
seperti: Bagaimana gaya mengajar guru? Setelah pertanyaan ini terjawab,
barulah ia dapat menghubungkan variabel tersebut dengan keberhasilan
siswa. Di bawah ini adalah ilustrasi dari Ibnu Hadjar dalam bukunya yang
berjudul Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif dalam Pendidikan
yang bersumber dari Prestasi Belajar Mahasiswa: Antara Harapan dan
1[1]Prof. Sukardi, Ph. D., Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan
Praktiknya, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), hlm. 157.
2[2]Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2012), hlm. 72.
Variabel
MPS
Harapan
MPP
Maksimu
Rentan
N
m
Minimum
g
M
SD
70
3,8
1,3
2,5
3,03 0,57
70
4,0
2,8
1,2
3,68 0,32
70
4,0
0,0
4,0
2,88 0,85
Keterangan: Tabel di atas memperlihatkan variasi distribusi nilai ketiga variabel. Nilai
harapan yang ditargetkan oleh mahasiswa mempunyai mean tertinggi (M= 3,68) tetapi
dengan SD dan rentang (SD= 0,32 dan rentang= 1,2). Sebaliknya, nilai MPP mempunyai
mean terendah (M=2,88) tetapi dengan SD dan rentang tertinggi (SD= 0,85 dan rentang=
4,0). Sedang mean, SD, dan rentang nilai MPS berada di antara kedua variabel (berturutturut M= 3,03; SD= 0,57; rentang= 2,5). Hal ini menunjukkan bahwa nilai yang diharapkan
mahasiswa terdistribusi secara lebih homogen daripada nilai dua variabel yang lain.
Sebaliknya, distribusi nilai MPP yang diperoleh oleh mahasiswa lebih heterogen. Meskipun
nilai yang diharapkan/ ditargetkan oleh mahasiswa berkisar antara 2,8 dan 4,0 (C+ s.d. A),
dalam kenyataan nilai yang mereka peroleh merentang lebih luas, antara nilai minimal dan
maksimal yang mungkin dapat dicapai (antara 0,0 dan 4,0 atau E s.d. A). Di samping itu,
mean nilai yang diharapkan juga lebih tinggi dari kedua mean nilai nyata. Dengan kata
lain. Harapan mahasiswa berada di atas prestasi riil mereka.3[3]
berbagai
maksud
diperolehnya
macam-macam
temuan.
Setiap
perilaku
berubah
ketika
individu
tersebut
memberikan
juga
tindakannya
di
masa
lalu,
lingkungan,
emosi,
dan
pikirannya.6[6]
2. Survei
Salah satu metode penelitian sosial dan pendidikan yang amat luas
penggunaannya adalah penelitian survei. Ciri khas penelitian ini adalah data
dikumpulkan dari responden/sampel atas populasi untuk mewakili seluruh
populasi. Ini berbeda dengan sensus yang informasinya dikumpulkan dari
seluruh populasi. Dengan demikian penelitian survei adalah penelitian yang
mengambil sampel dari seluruh populasi dan menggunakan kuesioner
sebagai alat pokok dalam pengumpulan data. Proses penelitian survei tidak
berbeda jauh dengan penelitian ilmiah lainnya, dan merupakan usaha
sistematis untuk mengungkapkan suatu fenomena sosial atau pendidikan
yang menarik perhatian peneliti.
Penelitian survei dimulai dengan munculnya minat peneliti terhadap
suatu fenomena sosial atau pendidikan tertentu, misalnya: tingkat partisipasi
masyarakat dalam program wajib belajar 9 tahun di suatu daerah;
keberhasilan pemberantasan buta aksara di suatu propinsi; hambatan
pelaksanaan pendidikan anak usia dini di suatu propinsi; pendapat kalangan
guru mengenai penerapan kurikulum baru, dan sebagainya.
Penelitian survei dalam bidang pendidikan lebih banyak digunakan
untuk memecahkan permasalahan termasuk untuk kepentingan perumusan
kebijakan pendidikan, bukan untuk pengembangan ilmu pendidikan. Oleh
karena itu, penelitian survei tidak merumuskan hipotesis. Donald Arry
mengemukakan
bahwa
survei
berusaha
mengungkap
jawaban
dari
Penelitian
atau
studi
demikian
disebut
studi
suatu
organisme,
lembaga,
organisasi
ataupun
kelompok
data
terhadap
para
lulusan
atau
orang-orang
yang
telah
teoritis
maupun
empiris.
Kegiatan
analisis
ditujukan
untuk
sebagainya).
Pemilahan atau pengembangan instrumen pengumpul data. Kuesioner,
wawancara, tes, dan berbagai macam skala adalah instrumen yang paling
4.
diperlukan.
Peneliti
menentukan
kelompok
yang
akan
dicari
Pendidikan
Mengukur Tingkat Efektifitas Sikap Guru di dalam Kelas terhadap Hasil
menyajikan
gambaran
lengkap
mengenai
setting
sosial
atau
memiliki
definisi
jelas
tentang
subjek
penelitian
dan
akan
bertujuan
untuk
menghasilkan
gambaran akurat,
Ibnu.
1996.
Dasar-Dasar
Metodologi
Penelitian
Kwantitatif
dalam
Nana
Syaodih.
2012.
Metode
Penelitian
Pendidikan.
http://umimukaromah23.blogspot.com/2014/09/penelitian-deskriptif-bidangpendidikan.html
MAKALAH
METODE PENELITIAN DESKRIPTIF
Makalah
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Matakuliah Metode Penelitian yang di ampu
oleh Bpk. Nur Khoiri, M.Ag.
Disusun oleh:
1. Ahmad Basir
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT ISLAM NAHDLATUL ULAMA (INISNU) JEPARA
TAHUN 2011
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahirobbilalamin, puji syukur penulis penjatkan kehadirat
Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul Metode Penelitian Deskriptif.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan
untuk menyelesaikan tugas mata kuliyah Metode Penelitian, yang diampu
oleh Bapak Nur Khoiri, M.Ag. selaku dosen Metode Penelitian diFakultas
Tarbiyah INISNU Jepara.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan
baik pada teknik penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan
yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat
penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang
setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
kalangan banyak umumya. Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
BAB II LANDASAN TEOR .............................................................................. 6
BAB III PEMBAHASAN .................................................................................. 12
BAB IV PENUTUP ............................................................................................
18
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha
menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya
( Best,1982:119). Penelitian ini juga sering disebut noneksperimen, karena
pada penelitian ini penelitian tidak melakukan kontrol dan manipulasi
variabel penelitian. Dengan metode deskriptif, penelitian memungkinkan
untuk
melakukan
hubungan
antar
variabel,
menguji
hipotesis,
mengembangkan generalisasi, dan mengembangkan teori yang memiliki
validitas universal (west, 1982). Di samping itu, penelitian deskriptif juga
merupakan penelitian, dimana pengumpulan data untuk mengetes
pertanyaan penelitian atau hipotesis yang berkaitan dengan keadan dan
kejadian sekarang. Mereka melaporkan keadaan objek atau subjek yang
diteliti sesuai denganapaadanya.
1.
2.
3.
4.
5.
Rumusan Masalah
Apa Pengertian Penelitian Deskriptif ?
Apa Langkah-langkah Penelitian Deskriptif ?
Apa Kelemahan dan Kelebihan Penelitian Deskriptif ?
Bagaimana mengaplikasikan Penelitian Deskriptif ?
Seperti apa contoh Penelitian Deskriptif ?
B. Tujuan Pembahasan
Tujuan pembahasan makalah ini adalah Menggambarkan secara sistematis
fakta dan karakteristik objekatqau subjek yang diteliti secara tepat, misalnya
dalam penelitian penggambaran sertqa faktualtentang perkembangan
sekolah.
C. Manfaat Makalah
Makalah kami yang berjudul Metode Penelitian deskriptif ini diharapkan bisa
bermanfaat untuk lebih memahami bagaimana cara melakukan penelitian
dengan menggunakan metode deskriptif, yang mana akan sangat berguna
nanti ketika penulis sudah semester tinggi dan akan melakukan KKN, ujian
Skripsi maupun penelitian-penelitian yang lain.
D. Sistematika Penulisan Makalah
Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
A.
B.
C.
D.
E.
A.
B.
C.
D.
E.
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Penelitian Deskripsi
Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan
untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena
alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa
bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan
perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya
(Sukmadinata, 2006:72).15[1] Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang
berusaha
mendeskripsikan
dan
menginterpretasikan
sesuatu,
misalnyakondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang,
proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang
kecendrungan yang tengah berlangsung.
Furchan (2004:447) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah
penelitian yang dirancang untuk memperoleh informasi tentang status suatu
gejala saat penelitian dilakukan. Lebih lanjut dijelaskan, dalam penelitian
deskriptif tidak ada perlakuan yang diberikan atau dikendalikan serta tidak
ada uji hipotesis sebagaimana yang terdapat pada penelitian eksperiman. 16
[2]
Penelitian lebih jauh mengenai apa dan bagaimana yang disebut
dangan metode penelitian deskriptif ini akan menjadi lebih jelas bilamana
kita melihat berbagai pandangan para pakar mengenai metode tersebut,
diantaranya:
1. Menurut Whitney metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan
interprefasi yang tepat.
2. Menurut Moh.Nazir menerangkan bahwa penelitian deskriptif mempelajari
masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku di
masyarakat serta situasi-situasi tertentu termasuk tentang hubungan
kegiatan-kegiatan, skiap-sikap, pandangan-pandangan serta proses-proses
yang sedang berlangsung dan pengaruh dari suatu fenomena.
3. Menurut Mely. G. Tan yang mengemukakan bahwa penelitian yang bersifat
deskriptif, bertujuan menggambarkan secara tepat suatu sifat-sifat individu,
keadan, gejala atau kelompok-kelompok tertentudalam suatau masyrakat.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
observasi secara langsung, yaitu individu yang diteliti dikunjungi dan dilihat
kegiatanya dalam situasi yang alami. Tujuan obsevasi langsung adalah untuk
mendapatkan informasi yang sesuai dengan permasalahan dan tujuan
penelitian. Dalam penelitian self-report, peneliti juga dianjurkan
menggunakan alat bantu lain untuk memperoleh data, termasuk misalnya
dengan menggunakan perlengkapan lain seperti catatan, kamera, dan
rekaman. Alat-alat tersebut digunakan terutama untuk memaksimalkan
ketika mereka harus menjaring data dari lapangan.
Yang perlu diperhatikan oleh para peneliti yang dengan model self-report
adalah bahwa dalam menggunakan metode observasi dalam melakukan
wawancara, para peneliti harus dapat menggunakan secara simultan untuk
memperoleh data yang maksimal. Salah satu contoh penelitian
menggunakan self-report dapat dilihat dalam laporan tentang studi
Kelembagaan dan Sistem Pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah.
2. Studi Perkembangan (Developmental Study)
Studi perkembangan atau devlopmental study banyak dilakukan oleh peneliti
di bidang pendidikan atau bidang psikologi yang berkaitan dengan tingkah
laku, sasaran penelitian perkembangan pada umumnya menyangkut variabel
tingkah laku secara individual maupun dalam kelompok. Dalam penelitian
perkembangan tersebut peneliti tertarik dengan variabel yang utamakan
membedakan antara tingkat umur, pertumbuhan atau kedewasaan subjek
yang diteliti.
Studi perkembangan biasanya di lakukan dalam periode longitudinal dengan
waktu tertentu, bertujuan guna menemukan perkembangan demensi yang
terjadi pada seorang respoden. Demensi yang sering menjadi perhatian
peneliti ini, misalnya: intelektual, fisik, emosi, reaksi terhadapan tertentu,
dan perkembangan sosoial anak. Studi perkembangan ini biasa dilakukan
baik secara cross-sectional atau logiotudinal.
Jika penelitian dilakukan dengan model cross-sectional, peneliti pada waktu
yang sama dan disimultan menggunakan berbagi tingkatan variabel untuk
diselidiki. Data yang diperoleh dari masing-masing tingkat dapat dideskripsi
dan kemudian di komparasi atau dicari tingkat asosiasinya. Dalam penelitian
perkembangan model longitudinal, peneliti menggunakan responden sebagai
sampel tertentu, misalnya: satu kelas satu sekolah, kemudian dicermati
secara intensif perkembangannya secara continue dalam jangka waktu
tertentu seperti tiga bulan, enam bulan, satu tahun. Semua fenomena yang
sebagai
informasi
dalam
18[4]Prof. Sukardi, Ph. D ., metodologi penelitian, (jakarta: PT. Bumi Aksara. 2009.
Hal 159
a.
b.
c.
d.
e.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Penelitian Deskriptif.
Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama,
yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan
sobjek yang diteliti secara tepat. Dalam perkembangan akhir-akhir ini,
metode penelitian deskriptif juga banyak di lakukan oleh para penelitian
karena dua alasan. Pertama, dari pengamatan empiris didapat bahwa
sebagian besar laporan penelitian di lakukan dalam bentuk deskriptif. Kedua,
metode deskriptif sangat berguna untuk mendapatkan variasi permasalahan
yang berkaitan dengan bidang pendidikan maupun tingkah laku manusia.
B. Karakteristik Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif mempunyai karakteristik-karakteristik seperti yang
dikemukakan Furchan (2004) bahwa:
(1) penelitian deskriptif cendrung menggambarkan suatu fenomena apa adanya
dengan cara menelaah secara teratur-ketat, mengutamakan obyektivitas,
dan dilakukan secara cermat.
(2) tidak adanya perlakuan yang diberikan atau dikendalikan,
(3) tidak adanya uji hipotesis.
C. Jenis-jenis Penelitian Deskriptif
Furchan (2004:448-465) menjelaskan, beberapa jenis penelitian
deskriptif, yaitu;
(1) Studi kasus, yaitu, suatu penyelidikan intensif tentang individu, dan
atau unit sosial yang dilakukan secara mendalam dengan menemukan
semua variabel penting tentang perkembangan individu atau unit sosial yang
19[5] Dr. Saifudin Azwar, MA. Metodologi penelitian.2010. celaban timur UH III/548
Yogyakarta.Pustaka pelajar. Hal: 126.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengertian penelitian deskriptif.
Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk
mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah
maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk,
aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan
antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya (Sukmadinata,
2006:72).
Penelitian
deskriptif
merupakan
penelitian
yang
berusaha
3.
a.
Daftar Pustaka
Penelitian Suatu Pemikiran Dan Penerapan, 2005 : PT.Rineka Cipta Dan
PT.Bina Adiaksara
Soejono,S.H,M.H dan H.Abdurrahman,S.H,M.H
Dr. Saifudin Azwar, MA. Metodologi penelitian.2010. celaban timur UH III/548
Yogyakarta.Pustaka pelajar
http://ardhana12.wordpress.com/2008/02/27/penelitian-deskriptif/
http://coretanpenapribadi.blogspot.com/2013/08/makalah-metode-penelitiandeskriptif.html