Anda di halaman 1dari 9

Membuat Indikator: Pengertian, Fungsi, dan

Langkah-Langkah
Indikator merupakan salah satu unsur dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP). Dalam merumuskan atau membuat indikator terdapat patokan-patokan yang
harus diperhatikan. Berikut ulasan dan cara membuat indikator dalam RPP.

Pengertian Indikator
Indikator adalah perilaku yang dapat diukur atau diobservasi untuk menunjukkan
ketercapaian kompetensi dasar (KD) tertentu yang telah menjadi acuan penilaian pada
suatu mata pelajaran.

Fungsi Indikator
Indikator mempunyai fungsi sebagai pedoman dalam

1. Mengembangkan materi pembelajaran atau bahan ajar

2. Mendesain kegiatan pembelajaran

3. Merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar

Ketentuan Indikator
Ketentuan dalam merumuskan indikator diantaranya

1. Indikator dirumuskan dari Kompetensi Dasar (KD).


Untuk memahami lebih jauh, Anda dapat mengunduh KI dan KD Jenjang SD, KI
dan KD Jenjang SMP, KI dan KD Jenjang SMA.

2. Menggunakan kata kerja operasional (KKO) yang dapat diukur.

3. Dirumuskan dalam kalimat yang simpel, jelas dan mudah dipahami.

4. Tidak menggunakan kata yang bermakna ganda.

5. Hanya mengandung satu tindakan.


6. Memperhatikan karakteristik mata pelajaran, potensi dan kebutuhan peserta
didik, sekolah, masyarakat dan lingkungan/daerah.

Langkah-Langkah Membuat Indikator

A. Menganalisis Tingkat Kompetensi yang Digunakan


KD
Berikut ini langkah-langkah dalam membuat atau merumuskan indikator dalam RPP:

1. Silahkan unduh kata kerja operasional (KKO) pada halaman ini.

2. Pahami C1 sampai C6

Dalam membuat atau merumuskan indikator harus memahami tingkatan kompetensi


yang digunakan dalam Kompetensi Dasar (KD). Dalam Taxonomi Bloom terdapat 6
tahapan berfikir. Biasa kita kenal dengan C1 sampai dengan C6.

3. Tentukan Kompetensi Dasar (KD) yang akan dijadikan indikator.

Contoh KD:
– Mengidentifikasi aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah.
Mengidentifikasi termasuk dalam C1 (mengingat)

4. Mencocokkan Kata Kerja

Tentukan kata kerja operasional (KKO) dengan mencocokkan kata kerja tersebut
dengan KKO yang ada pada ranah C1 Taxonomi Bloom.

Contoh indikator:

 Menyebutkan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah.

 Menjelaskan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah.


 Mengidentifikasi aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah.

B. Menganalisis Indikator Berdasarkan tingkat UKRK


pada KD
UKRK yaitu Urgensi, Kontinuitas, Relevasi, dan Keterpakaian. UKRK dijadikan kriteria
dalam memilih dan memilah ketepatan membuat indikator penting atau indikator
penunjang.

Kategori Indikator ada 3 yaitu

1. Indikator Kunci

Ciri-ciri indikator kunci:

 Indikator yang memenuhi kriteria UKRK

 Kompetensi yang dituntut adalah kompetensi minimal yang terdapat pada KD

 Memiliki sasaran untuk mengukur ketercapaian standar minimal dari KD

 Dinyatakan secara tertulis dalam pengembangan RPP dan harus teraktualisasi


dalam pelaksanaan proses pembelajaran, sehingga kompetensi minimal yang
harus dikuasai siswa tercapai berdasarkan tuntutan KD mata pelajaran.
2. Indikator Pendukung

Ciri-ciri indikator pendukung:

 Membantu peserta didik memahami indikator kunci.

 Dinamakan juga indikator prasyarat yang berarti kompetensi yang sebelumnya


telah dipelajari siswa, berkaitan dengan indikator kunci yang dipelajari.
3. Indikator Pengayaan

Ciri-ciri indikator pengayaan:


 Mempunyai tuntutan kompetensi yang melebihi dari tuntutan kompetensi dari
standar minimal KD.

 Tidak selalu harus ada.

 Dirumuskan oleh pendidik apabila potensi peserta didik memiliki kompetensi


yang lebih tinggi dan perlu peningkatan yang baik dari standar minimal KD.
Berdasarkan contoh indikator yang telah dibuat diatas, kali ini kita akan memetakan
kedalam kategorinya

 Menyebutkan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah.


(indikator pendukung)

 Menjelaskan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah.


(indikator kunci)

 Mengidentifikasi aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah.


(indikator pengayaan)

Penjelasan Lanjutan
1. Indikator yang harus diujikan kepada siswa (dinilai) adalah indikator kunci.

2. Dalam membuat Indikator kunci tidak boleh terabaikan oleh pendidik dalam
pelaksanaan penilaian, karena indikator inilah yang menjadi tolok ukur dalam
mengukur ketercapaian kompetensi minimal siswa berdasarkan KD.

3. Disamping itu, pencapaian kompetensi minimal ini merupakan pencapaian


yang berstandar nasional.

4. Seperti halnya dengan indikator pendukung dan indikator pengayaan. Di


dalam melakukan penilaian disesuaikan dengan tingkat kebutuhan
pemahaman siswa terhadap indikator yang telah diberikan.

Kata Kerja Operasional Kognitif


Berikut ini daftar contoh kata kerja operasional ranah kognitif terdiri dari 6 tingkatan/
jenjang berpikir (mulai C1 sampai dengan C6).

Pengetahuan (C1) Penerapan (C3)


Pemahaman (C2)

Mengutip Memperkirakan Menugaskan


Menyebutkan Menjelaskan Mengurutkan
Menjelaskan Mengkategorikan Menentukan
Menggambar Mencirikan Menerapkan
Membilang Merinci Menyesuaikan
Mengidentiflkasi Mengasosiasikan Mengkalkulasi
Mendaftar Membandingkan Memodifikasi
Menunjukkan Menghitung Mengklasifikasi
Memberi label Mengkontrasikan Menghitung
Memberi indek Mengubah Membangun
Memasangkan Mempertahankan Mengurutkan
Menamai Menguraikan Membiasakan
Menandai Menjalin Mencegah
Membaca Membedakan Menentukan
Menyadap Mendiskusikan Menggambarkan
Menghafal Menggali Menggunakan
Menim Mencontohkan Menilai
Mencatat Menerangkan Melatih
Mengulang Mengemukakan Menggali
Mereproduksi Mempolakan Mengemukakan
Meninjau Memperluas Mengadaptasi
Memilih Menyimpulkan Menyelidiki
Menyatakan Meramalkan Mengoperasikan
Mempelajari Merangkum Mempersoalkan
Mentabulasi Menjabarkan Mengkonsepkan
Memberi kode Melaksanakan
Menelusuri Meramalkan
Menulis Memproduksi
Memproses
Mengaitkan
Mensuimulasikan
Memecahkan
Melakukan
Mentabulasi
Menyusun
Memproses
meramalkan
 

Analisis (C4) Penilaian (C6)


Sintesis (C5)

Menganalisis Mengabstraksi Membandingkan


Mengaudit Mengatur Menyimpulkan
Memecahkan Menganimasi Menilai
Menegaskan Mengumpulkan Mengarahkan
Mendeteksi Mengkategorikan Mengkritik
Mendiagnosis Mengkode Menimbang
Menyeleksi Mengkombinasikan Memutuskan
Memerinci Menyusun Memisahkan
Menominasikan Mengarang Memprediksi
Mendiagramkan Membangun Memperjelas
Mengkorelasikan Menanggulangi Menugaskan
Merasionalkan Menghubungkan Menafsirkan
Menguji Menciptakan Mempertahankan
Mencerahkan Mengkreasikan Memerinci
Menjelajah Mengoreksi Mengukur
Membagankan Merancang Merangkum
Menyimpulkan Merencanakan Membuktikan
Menemukan Mendikte Memvalidasi
Menelaah Meningkatkan Mengetes
Memaksimalkan Memperjelas Mendukung
Memerintahkan Memfasilitasi Memilih
Mengedit Membentuk Memproyeksikan
Mengaitkan Merumuskan
Memilih Menggeneralisasi
Mengukur Menggabungkan
Melatih Memadukan
Mentransfer Membatasi
Mereparasi
Menampilkan
Menyiapkan
Memproduksi
Merangkum
Merekonstruksi
Download kata kerja  operasional ranah kognitif

Penjelasan tentang C1 sampai dengan C6 antara lain :

1. Pengetahuan (C1) adalah kemampuan untuk mengingat;


2. Pemahaman (C2) adalah kemampuan untuk mengerti;
3. Penerapan (C3) adalah kesanggupan untuk menggunakan maupun
menerapkan;
4. Analisis (C4) adalah kemampuan merinci dan menguraikan menjadi bagian-
bagian;
5. Sintesis (C5) adalah kemampuan untuk memadukan unsur-unsur menjadi
pola yang terstruktur atau pola baru;
6. Penilaian (C6) adalah kemampuan untuk membuat pertimbangan terhadap
suatu kondisi, nilai, atau ide.

Mengingat (C1) : Membilang, Mendaftar, Menunjukkan, Menamai, Menandai, Membaca,


Menghafal, Mengulang, Memilih, Melafalkan, Menuliskan, Menyebutkan.
Memahami (C2) : Menjelaskan, Mengkategorikan, Mengasosiasikan, Membandingkan,
Menghitung, Menguraikan, Membedakan, Mendiskusikan, Mencontohkan,
Mengemukakan, Menyimpulkan, Merangkum, Menjabarkan, Mengidentifikasi,
Mengartikan, Menghitung.

Menerapkan (C3) : Menerapkan, Menggunakan, Menyelidiki, Mengoperasikan,


Melaksanakan, Memproduksi, Memproses, Melakukan, Mengimplementasikan.

Menganalisis (C4) : Menganalisis, Mendiagnosis, Menyeleksi, Merinci, Mendiagramkan,


Membagankan, Menelaah, Mengedit, Mengaitkan, Memilah.

Mengevaluasi (C5) : Membandingkan, Menyimpulkan, Menilai, Mengkritik, Memprediksi,


Menafsirkan, Mempertahankan, Membuktikan, Memvalidasi, Mengetes,
Memproyeksikan.

Menciptakan (C6) : Mengabstraksi, Menganimasi, Mengombinasikan, Mengarang,


Membangun, Menciptakan, Mengkreasikan, Merancang, Merencanakan, Membentuk,
Merumuskan, Menggabungkan, Memadukan, Mereparasi, Memproduksi,
Merekonstruksi, Memodifikasi

Identifikasi (penelaahan) berasal dari kata Inggris Identify yang artinya meneliti,
menelaah. Identifikasi adalah kegiatan yang mencari, menemukan, mengumpulkan,
meneliti, mendaftarkan, mencatat data dan informasi dari “kebutuhan” lapangan.
Secara intensitas kebutuhan dapat dikategorikan (dua) macam yakni kebutuhan terasa
yang sifatnya mendesak dan kebutuhan terduga yang sifatnya tidak mendesak.

Mengidentifikasi
Menentukan atau menetapkan identitas (orang, benda dan sebagainya).
Contoh: petugas mengidentifikasi korban kecelakaan pesawat terbang.
Kesimpulan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata mengidentifikasi adalah
menentukan atau menetapkan identitas (orang, benda dan sebagainya). Contoh:
petugas mengidentifikasi korban kecelakaan pesawat terbang. Mengidentifikasi berasal
dari kata dasar identifikasi.
Mengidentifikasi berasal dari kata dasar identifikasi. Mengidentifikasi memiliki arti dalam
kelas verba atau kata kerja sehingga mengidentifikasi dapat menyatakan suatu
tindakan, keberadaan, pengalaman, atau pengertian dinamis lainnya.

Anda mungkin juga menyukai