PROPOSAL
Dosen Pengampu:
Oleh:
Dikkrullohuakbar (20182600186)
MENGANTI GRESIK
2021
ANALISIS PERAN GURU KELAS DALAM MENINGKATKAN
MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN TEAM QUIZ KELAS V DI MI TARBIYATUL
ULUM PENGAMPON
3
Setyowati, “ Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP
N 13 Semarang, ” Skripsi (Universitas Negeri Semarang, 2007), 13 – 15.
2
konsentrasi saat dikelas dan kurang percaya diri terhadap kemampuan
yang dimiliki. Dengan adanya permasalahan diatas, maka dari itu peneliti
memilih model pembelajaran team quiz dalam pemecahan masalah
tersebut dan kelebihannya yang menunjang dalam meningkatkan motivasi
belajar siswa.
4
Cintya Kusumawardhani, “ Pengaruh Strategi Pembelajaran Team Quiz Terhadap Hasil
Belajar Matematika Peserta Didik Kelas V MIN 10 Bandar Lampung , “ Skripsi ( Institut
Agama Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2018), 13 – 16.
3
MODEL PEMBELAJARAN TEAM QUIZ KELAS V DI MI
TARBIYATUL ULUM PENGAMPON”.
D. TUJUAN PENELITIAN
Sesuai dengan fokus masalah diatas, maka tujuan pada penelitian
ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui analisis peran guru kelas dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa melalui model
pembelajaran team quiz kelas V di MI Tarbiyatul Ulum
Pengampon
2. Untuk mengetahui faktor pendukung guru kelas dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa melalui model
pembelajaran team quiz kelas V di MI Tarbiyatul Ulum
Pengampon
5
E. KEGUNAAN PENELITIAN
1. Secara teoritis
a. Menjelaskan pengunaan model pembelajaran team quiz
dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.
b. Sebagai salah satu bahan acuan bagi penelitian lain
dalam bidang pendidikan.
2. Secara praktis
a. Bagi peserta didik
1) Memberikan variasi suasana belajar dalam
rangka meningkatkan motivasi belajar siswa.
2) Memberikan tambahan pengetahuan tentang
adanya penggunaan model pembelajaran team
quiz yang diharapkan dapat membantu siswa
dalam aktivitas belajar sehingga dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa.
b. Bagi guru
1) Memberikan informasi tentang adanya
penggunaan model pembelajaran team quiz
dalam meningkatkan motivasi belajar siswa
pada pembelajaran di sekolah.
2) Memberikan alternatif pembelajaran yang
efektif dan efisien serta diharapkan mampu
meningkatkan motivasi belajar siswa pada
pembelajaran di sekolah.
c. Bagi sekolah
1) Memberikan referensi dalam meningkatkan
kualitas pendidikan dan proses belajar mengajar
yang dilakukan oleh guru
6
2) Menjadi masukkan untuk kegiatan belajar
mengajar di MI Tarbiyatul ulum Pengampon
menjadi lebih baik dan tidak hanya peran guru,
tetapi pada kreativitas siswa dalam kegiatan
belajar mengajar di kelas.
d. Bagi peneliti
1) Menambah pengalaman dan menambah
pengetahuan dalam melakukan suatu penelitian
secara langsung tentang pelaksanaan proses
pembelajaran di kelas.
2) Memberikan bekal untuk menjadi guru yang
profesional dalam menghadapi berbagai
permasalahan yang ada di dalam kelas.
F. KERANGKA TEORITIK
1. Model Pembelajaran
a. Pengertian Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah suatu rangkaian dari
pendekatan, strategi, metode, teknik, serta taktik
pembelajaran. Bahwasanya model adalah bentuk
pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang
disajikan khas oleh guru.5
Dengan kata lain, model pembelajaran adalah bungkus atau
bingkai dari penerapan suatu pendekatan, strategi, metode,
dan teknik pembelajaran. Menurut Joyce, membagi model
pembelajaran menjadi 4. Adapun model pembelajaran
tersebut adalah model pembelajaran memproses informasi,
5
Nurfadillah,” Analisis Model Pembelajaran Quiz Team Berbantu Media Pembelajaran
Socrative Terhadap Hasil Belajar,” Skripsi ( Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara,
2020), 9
7
model pengajaran sosial, model pembelajaran personal dan
model pembelajaran sistem perilaku.6
6
Ibid, 10.
7
Cintya Kusumawardhani, Loc. Cit, 13.
8
jawab terhadap apa yang dipelajarinya dengan cara yang
menyenangkan dan tidak membosankan.
8
Cintya Kusumawardhani, Loc. Cit, 13-14.
9
g. Jika tanya jawab ini sudah dilakukan, maka di
lanjutkan dengan menyampaikan materi pelajaran
kedua, dan menunjuk siswa yang kelompok B
untuk menjadi kelompok penanya. Lakukan seperti
proses untuk siswa yang kelompok A.
h. Setelah siswa yang kelompok B sudah selesai
dengan pertanyaannya maka akan dilanjutkan
dengan penyampaian materi pelajaran ketiga, dan
kemudian menunjuk siswa yang kelompok C
sebagai kelompok penanya.
i. Mengakhiri pelajaran dengan menyimpulkan tanya
jawab dan menjelaskan apabila ada pemahaman
peserta didik yang keliru.9
10
menambah semangat dan minat siswa.
4. Kelemahan Model Pembelajaran Team Quiz
Adapun kelemahan dari model pembelajaran Team
Quiz, adalah sebagai berikut.
a. Memerlukan kendali dalam mengkondisikan kelas saat
keributan terjadi, hanya siswa tertentu yang dianggap
pintar dalam kelompok tersebut, yakni yang bisa
menjawab soal (quiz). Karena permainan yang dituntut
cepat dan memberikan kesempatan diskusi yang
singkat.
b. Waktu yang diberikan sangat terbatas jika kuis
dilaksanakan oleh seluruh tim dalam satu pertemuan.10.
2. Motivasi belajar
10
Cintya Kusumawardhani, Loc. Cit, 16-17.
11
Kemudian ada pendapat lain yang mengatakan
bahwasanya motivasi adalah suatu dorongan yang terdapat
pada diri seseorang untuk berusaha mengadakan
perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi
kebutuhannya. Motivasi belajar adalah suatu dorongan
dan perhatian guru terhadap siswa dengan maksud untuk
membangkitkan aktivitas dalam belajar. Dengan besarnya
motivasi belajar siswa dapat meningkatkan hasil belajar
menjadi lebih baik lagi.
11
Muhammad Azam Munasir, “ Peranan Guru Pendidikan Agama Islam Dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Di SD Negeri 03 Metro Barat Kota Metro,”
Skripsi ( IAIN Metro, 2017), 8 - 9.
12
2. Motivasi Ekstrinsik adalah suatu motif yang aktif
dan berfungsi karena adanya rangsangan dari luar
situasi belajar. Misalnya seperti hadiah, pemberian
angka, memberi ulangan, ujian, hukuman, hasrat
untuk belajar dan minat.
c. Fungsi Motivasi Belajar
Adapun beberapa fungsi dari motivasi belajar adalah
sebagai berikut.
1. Dorongan murid untuk timbul beraktivitas
dalam mencapai tujuan.
2. Untuk menentukan arah perbuatan kearah yang
hendak dicapai.12
13
motivasi ekstrinsik yaitu: Sikap guru terhadap kelas, guru
yang mempunyai sikap bijak dan selalu mengarahkan
siswa untuk berbuat kearah suatu tujuan yang jelas dan
bermakna bagi kelas. Pengaruh kelompok siswa, apabila
pengaruh kelompok terlalu kuat motivasinya akan lebih
cenderung bersifat ekstrinsik dan suasana kelas juga
memiliki pengaruh besar terhadap munculnya sifat tertentu
pada motivasi belajar siswa.13
13
Muhammad Azzam Munasir, Op.Cit, 10 - 16.
14
Kebutuhan ini sangat sukar dipisahkan dengan harga
diri. 14
G. METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sehingga
yang menjadi instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti
itu sendiri.15
Menurut sugiyono metode penelitian kualitatif adalah metode
penelitian yang digunakan untuk meneliti pada sebuah objek yang
alamiah dimana peneliti berperan sebagai instrumen kunci, teknik
pengumpulan data dapat dilakukan secara gabungan, analisis data
bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan
pada makna generalisasi. Adapun tujuan dari penelitian kualitatif
adalah bertujuan mempertahankan bentuk dan isi perilaku manusia
serta menganalisis kualitas – kualitasnya, alih – alih mengubahnya
menjadi entitas – entitas kuantitatif.16
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat yang digunakan untuk
melaksanakan penelitian dan merupakan tempat untuk
mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian. Penelitian ini
dilakukan di MI Tarbiyatul Ulum Pengampon.
3. Data dan sumber data
Dalam penelitian ini data yang akan peneliti gunakan yaitu
data primer dan data sekunder.
14
Muhammad Azzam Munasir, Loc.Cit, 16 .
15
Sumiati, “ Peranan Guru Kelas Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa,” Jurnal
Pendidikan Agama Islam, Vol 3 , No.2 ( 2018): 148
16
Ditha Prasanti,” Penggunaan Media Komunikasi Bagi Remaja Perempuan Dalam
Pencarian Informasi Kesehatan,”Jurnal Lontar, Vol.6, No.1 ( 2018): 16
15
a. Data primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan dan
diperoleh sendiri oleh peneliti langsung dari subjek atau
objek penelitian. Data primer diperoleh peneliti dengan
melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi
kepada kepala sekolah, waka kurikulum, guru, dan siswa
di MI Tarbiyatul Ulum Pengampon.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data penunjang selain dari
data primer, data ini digunakan sebagai bahan pendukung
dalam pembahasan penelitian ini, data ini biasanya
berbentuk dokumentasi atau data laporan yang telah
tersedia. Data sekunder dalam penelitian ini meliputi
dokumen struktur kurikulum dan dokumen yang berkaitan
dengan motivasi di MI Tarbiyatul Ulum Pengampon.
4. Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini teknik pengumpulan data akan
menggunakan beberapa metode yang sesuai dengan data yang akan
dihimpun. Metode pengumpulan data yang utama adalah
wawancara sedangkan metode pengumpulan data penunjang adalah
observasi dan dokumentasi. Berikut ini adalah metode
pengumpulan data yang akan digunakan oleh peneliti.
a. Wawancara
Wawancara adalah pertemuan yang dilakukan
oleh pewawancara dengan narasumber untuk bertukar
informasi dan ide melalui tanya jawab. Percakapan itu
dilakukan oleh dua pihak. Pihak pewawancara bertugas
mengajukan pertanyaan dan pihak narasumber bertugas
menjawab pertanyaan. Metode ini digunakan untuk
mendapatkan gambaran tentang sejauh mana peran guru
kelas dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.
16
b. Observasi
Observasi adalah cara yang digunakan oleh seorang
peneliti untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam
penelitian dengan cara pengamatan serta pencatatan secara
sistematik terhadap fenomena – fenomena yang tampak
pada sebuah objek penelitian.17
18
Muhammad Azzam Munasir, Loc.Cit, 39 .
17
semantis sangat penting dalam analisis kualitatif. Pada prosedur
analisis data terdapat lima langkah yaitu: mengorganisasi data,
membuat kategori, menentukan tema serta pola, menguji hipotesis
yang muncul dengan menggunakan data yang ada, mencari
eksplanasi alternatif data serta menulis laporan.19
Terdapat lima model untuk melakukan analisis data
kualitatif. Untuk pengaplikasikan teknik analisis, peneliti dapat
menggunakan contoh pada bidang ilmu desain komunikasi visual.
1. Analisis Domain
Analisis domain adalah analisis yang digunakan
untuk memperoleh dan mencari gambaran umum atau
pengertian yang sifatnya menyeluruh. Pada analisis domain
diharapkan hasil di tingkat permukaan harus mengenai
domain tertentu atau pada kategori-kategori konseptual.
2. Analisis Taksonomi
Analisis taksonomi adalah analisis yang didasarkan
pada sebuh fokus terhadap salah satu domain serta didalam
pengumpulannya harus berada pada hal-hal atau elemen
yang sama.
3. Analisis Komponensial
Analisis komponensial adalah analisis yang harus
menekankan pada sebuah kontras antar elemen dalam
suatu domain dan hanya karateristik-karateristik yang
berbeda saja yang di cari pada analisis ini.
4. Analisis Tema Kultural
Analisis tema kultural adalah analisis yang
berpangkalkan pada sebuah pandangan bahwasannya
segala sesuatu yang diteliti oleh peneliti. Bahwasannya
19
Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif ( Yogyakarta: Penerbit
Graha Ilmu ), 239
18
pada analisis ini analisis yang utuh dan tidak terpecah-
pecah, oleh sebab itu peneliti dalam menganalisis data
dianjurkan untuk menggunakan pendekatan yang utuh.20
5. Analisis Komparasi Konstan
Pada analisis ini terdapat beberapa jenis kegiatan.
Adapun jenis kegiatannya adalah: menulis catatan,
memulai dari data ke konsep, memodifikasi konsep dengan
cara membuat hal-hal yang spesifik menjadi hal-hal yang
abstrak, melakukan analisis bergelombang dari gelombang
yang sempit menjadi gelombang yang meluas dan
pengembangan tema inheren menjadi sebuah teori.21
20
Jonathan Sarwono, Loc. Cit, 240-243.
21
Jonathan Sarwono, Loc. Cit, 243-244.
22
Arnild Augine Mekarisce, “ Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Pada Penelitian Kualitatif
di Bidang Kesehatan Masyarakat,” Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat, Vol. 12, Edisi. 3
( 2020): 147
19
dengan cara pembuktian oleh peneliti berdasarkan pada
kenyataan ganda yang sedang diteliti.23
2. Pengujian transferbility
Dalam penelitian kualitatif kriteria ini termasuk
kedalam validitas eksternal ,fungsi dari validitas ini
menunjukan derajat ketepatan atau dapat diterapkan nya
hasil penelitian kepada populasi dimana sampel tersebut
diperoleh .
3. Pengujian Depenability
Pengujian depenibility dalam penelitian kualitatif
disebut realibilitas, suatu penelitian dapat dikatakan reliabel
apabila orang lain dapat melakukan atau mereplikasi proses
penelitian yang telah dilakukan.
4. Pengujian Konfirmability
Dalam penelitian kualitatif pengujian konfirmability
disebut juga dengan uji objektivitas penelitian, sebuah
penelitian bisa dikatakan objektif apabila hasil penelitian
tersebut telah disepakati oleh banyak orang.
Dalam penelitian ini, peneliti juga menggunakan teknik
pemeriksaan keabsahan data yang serupa yaitu :
1) Pepanjangan Pengamatan
Peneliti kembali ke lapangan untuk
melakukan wawancara dan pengamatan terhadap
sumber data yang sudah ditemui maupun sumber
data yang baru ,hal ini dilakukan untuk mempererat
hubungan antara narasumber dan peneliti agar tidak
ada informasi yang disembunyikan lagi.24
23
Sandi Hesti Sondak dkk, “ Faktor – Faktor Loyalitas Pegawai Di Dinas Pendidikan Daerah
Provinsi Sulawesi Utara, “ Jurnal EMBA, Vol.7 No.1 ( 2019): 676
24
Sandi Hesti Sondak dkk , Op. Cit, 676.
20
2) Peningkatan Ketekunan
Peneliti berusaha mencari unsur dan ciri
yang relevan tergadap isu permasalahan kemudian
memusatkan diri terhadap hal tersebut secara rinci,
peneliti membuat penelitian yang terinci dan teliti
dan berhubungan dengan faktor – faktor yang
menonjol sampai semua faktor tersebut mudah
dipahami dengan cara yang biasa.
3) Triangulasi
Adalah sebuah teknik pemeriksaan
keabsahan data diluar data utama untuk pengecekan
atau pembanding dari data utama, dapat dikatakan
triangulasi adalah pengecekan data dari berbagai
cara dan waktu, dalam triangulasi terdapat
triangulasi sumber dan triangulasi teknik
pengumpulan data dan waktu. Triangulasi sumber
dilakukan dengan mengecek data yang di dapat dari
berbagai sumber, triangulasi teknik dilakukan
dengan cara mengecek data kepada sumber yang
sama dengan teknik yang berbeda.
4) Menggunakan bahan referensi
Bahan referensi adalah sebuah pendukung
yang ditemukan peneliti untuk membuktikan data
yang telah di temukan.25
5) Analisis kasus negatif
Kasus negatif disebut juga kasus yang
berbeda atau tidak sesuai dengan hasil penelitian.
25
Sandi Hesti Sondak dkk , Op. Cit, 676.
21
Melakukan analisis kasus negatif berarti peneliti
berusaha mencari data yang tidak sesuai atau
berbeda dengan data yang telah ditemukan , bila
tidak terdapat data yang bertentangan maka data
yang ditemukan sudah dapat dipercaya.
6) Memberchek
Suatu analisis pengecekan data yang didapat oleh
peneliti kepada informan , tujuan nya adalah
mengetahui seberapa jauh data yang didapat sesuai
dengan apa yang diperoleh dari informan , data
yang ditemukan akan kredibel atau dipercaya
apabila data tersebut disepakati oleh informan ,bisa
dikatakan memberchek adalah suatu pengecekan
data untuk mengetahui informasi yang didapat dan
apa yang digunakan dalam penulisan laporan sesuai
dengan apa yang di maksud informan atau sumber
data.26
H. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Penelitian ini tertulis dalam lima bab, dengan susunan sistematis
sebagai berikut.
Bab Pertama, adalah bab pendahuluan yang didalamnya diuraikan
latar belakang, identifikasi dan batasan masalah, fokus masalah,
tujuan penelitian, dan kegunaan penelitian.
Bab kedua, adalah bab yang berisi landasan teori yang meliputi
pengertian, langkah - langkah, kelebihan, dan model
pembelajaran team quiz serta pengertian, macam – macam, fungsi
dan faktor – faktor yang mempengaruhi motivasi belajar.
Bab ketiga, dijelaskan tentang metode penelitian yang meliputi
26
Sandi Hesti Sondak dkk , Op. Cit, 677.
22
jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, data dan sumber
data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan uji
keabsahan data.
Bab keempat, di paparkan hasil penelitian yang telah peneliti
lakukan di lapangan yang terdiri dari sub pokok bahasan, yaitu
latar belakang objek penelitian dan paparan data hasil penelitian.
Pada sub pokok bahasan pertama mengenai gambaran umum
obyek penelitian, yang terdiri atas profil Madrasah Ibtidaiyah
Tarbiyatul Ulum Pengampon, sejarah sekolah, letak geografis
sekolah, visi dan misi sekolah, struktur organisasi Madrasah
Ibtidaiyah Tarbiyatul Ulum Pengampon, data guru Madrasah
Ibtidaiyah Tarbiyatul Ulum Pengampon, dan data siswa Madrasah
Ibtidaiyah Tarbiyatul Ulum Pengampon, serta sarana dan
prasarana Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyatul Ulum Pengampon.
Sedangkan pada sub pokok bahasan yang kedua meliputi
gambaran Peran guru kelas dalam meningkatkan motivasi belajar
melalui model pembelajaran team quiz di Madrasah Ibtidayah
Tarbiyatul Ulum Pengampon, tujuan diterapkannya peningkatan
motivasi belajar siswa melalui model pembelajaran team quiz,
keunggulan dan kelemahan dari penerapan model pembelajaran
team quiz dalam meningkatkan motivasi belajar siswa serta
pretasi yang dicapai Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyatul Ulum
Pengampon selama diterapkannya model pembelajaran team quiz.
23
Ibtidaiyah Tarbiyatul Ulum Pengampon.
I. OUTLINE PENELITIAN
A. BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar belakang masalah
c. Fokus masalah
d. Tujuan penelitian
e. Kegunaan penelitian
a. Jenis penelitian
b. Lokasi penelitian
24
e. Teknik analisis data
b. Hasil penelitian
c. Pembahasan
BAB V PENUTUP
a. Kesimpulan
b. Saran
25
MIN 10 Bandar Lampung. Lampung: Skripsi Institut Agama Islam
Negeri Raden Intan Lampung.
26
27