Dosen Pengampu:
Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd.
Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd
Disusun Oleh :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan rahmat-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah Statistika Pendidikan tepat pada waktunya. Tidak lupa
kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Dalam pembuatan makalah ini, tentu tak lupa penulis mengucapkan terima kasih
kepada Dosen Pengampu yang telah membimbing penulis. Tentunya makalah ini, masih jauh
dari kesempurnaan, dengan demikian penulis senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Statistika Deskriptif yaitu fase statistika yang hanya meliputi kegiatan kegiatan
mengumpulkan data, menyusun dan menggambarkan data dalam bentuk tabel atau grafik
serta menganalisis data yang diperoleh tanpa menarik kesimpulan terhadap populasi
secara umum.
2. Statistika induktif atau infrensi yaitu fase statistika lebih lanjut dimana data yang
diperoleh dianalisis agar diperoleh kesimpulan secara umum.
Ada banyak materi yang dibahas didalam statistika itu sendiri. Namun pada makalah ini
penulis akan memaparkan materi terkait masalah Distribusi normal dan skor baku. Untuk
mengetahui manakah yang lebih tinggi diantara dua skor yang memiliki perbedaan skala
satuan dipergunakan skor baku. Bahasan sekarang khusus untuk distribusi yang datanya
berasal dari variable acak kontinu. Bentuk distribusi variable acak kontinu yang akan dibahas
adalah distribusi normal. Distribusi normal disebut juga dengan distribusi Gauss sesuai
dengan nama penemuny
1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan skor baku (z score)
2. Bagaimana cara memperoleh score baku (z score )
3. Contoh skor baku
4. Pengertian Distribusi Normal
5. Ciri Ciri Distribusi Normal
6. Definisi Kurva Normal
7. Luas Daerah Dibawah Kurva Normal
2
BAB II
PEMBAHASAN
S = Simpangan Ba
3
C. Contoh Skor Baku
4
D. Pengertian Distribusi Normal
Distribusi normal, disebut pula distribusi Gauss, adalah distribusi probabilitas
yang paling banyak digunakan dalam berbagai analisis statistika. Distribusi normal
baku adalah distribusi normal yang memiliki rata-rata nol dan simpangan baku satu.
Distribusi ini juga dijuluki kurvalonceng (bell curve) karena grafik fungsi kepekatan
probabilitasnya mirip dengan bentuk lonceng. Distri
E. Ciri – ciri Distribusi Normal
1. Memiliki parameter µ dan σ yang masing masing menentukan lokasi dan
bentuk distribusi
2. Kurvanya mempunyai puncak tunggal
3. Rata-rata terletak di tengah distribusi dan distribusinya simetris di sekitar garis
tegak lurus yang ditarik melalui rata-rata
4. Total luas daerah di bawah kurva normal adalah 1 (hal ini berlaku untuk
seluruh distribusi probabilitas kontinu)
5. Kedua ekor kurva memanjang tak berbatas dan pernah memotong sumbu
horizontal
6. Kurvanya berbentuk seperti lonceng atau genta
7. Simpangan baku atau standar deviasi σ menentukan lebarnya kurva. Makin
kecil σ bentuk kurva semakin runcing.
Gambar di bawah ini adalah kurva normal
5
F. Definisi Kurva Normal
Bila X suatu pengubah acak normal dengan nilai tengah, dan standar deviasi, maka
persamaan kurva normalnya adalah:
2
−1 x−μ
f ( x )=
1
e 2 σ[ ]
σ √2 π
−1 2
1 2
z
f ( z )= e
√2π
X−μ
Z=
σ
6
G. Luas Daerah Dibawah Kurva Normal
Kurva normal baku memiliki luas cakupan yang dibatasi oleh skor baku (Z) antara Z
= -1 dan +1, Z= -2 dan +2, Z= -3 dan +3 masing masing besarnya adalah 68,27 %,
95,45% dan 99,73%. Sedangkan luas keseluruhan adalah 1 atau 100 %. Luas daerah
kurva normal dapat dilihat dalam table distribusi normal baku. Tabel kurva normal baku
terdiri dari baris dan kolom. Untuk melihat z = 1,13 dalam table Langkah pertama melihat
skor z pada kolom 1,1 kemudia melihat baris angka 3, besar luas z = 0.3708 atau 37,08
berikut ini pembagian luas daerah kurva normal baku dalam sebaran z positif dan negatif
Aminuddin mengikuti ujian IPA memperoleh skor 35 dan Aliwangsa skor 40 simpangan
bakunya 2,5 rata rata kelas 40 hitunglah skor baku masing masing siswa.
Jawab :
X−μ
Z=
σ
35−40
Z= =−2
2,5
Skor Aliwangsa
7
40−40
Z= =0 Setelah dilihat pada kolom z skor minus 2,0 maka luas skor Aminuddin dan
2,5
Aliwangsa adalah 0,4772 atau 47,72%
8
BAB III
KESIMPULAN
H. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas kita bisa menarik kesimpulan nilai standar (angka baku ) adalah
perubahan yang dipergunakan untuk membandingkan dua buah keadaan atau lebih. Z
score adalah nilai yang dinyatakan dengan satuan standar deviasi (S). Dengan rumus :
X−μ
Z=
σ
Luas kurva normal baku dapat diketahui dengan mencari Z Skor dan menggunakan table
Z Skor.
9
DAFTAR PUSTAKA
10