Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

DISTRIBUSI NORMAL DAN SKOR BAKU

Mata Kuliah Statistika Pendidikan

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd.
Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd

Disusun Oleh :

Sari Maulina Harahap 8216122010


Samsuddin Tanjung 8216122002

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan rahmat-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah Statistika Pendidikan tepat pada waktunya. Tidak lupa
kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Dalam pembuatan makalah ini, tentu tak lupa penulis mengucapkan terima kasih
kepada Dosen Pengampu yang telah membimbing penulis. Tentunya makalah ini, masih jauh
dari kesempurnaan, dengan demikian penulis senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, 19 September 2021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………… i


DAFTAR ISI..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah...................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................2
1.3 Tujuan Pembahasan...........................................................................2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................3
A. Pengertian Skor Baku ...............................................................3
B. Bagaimana Cara Memperoleh Skor Baku (Z – Score) .............3
C. Contoh Skor Baku.....................................................................4
D. Pengertian Distribusi Normal ..................................................5
E. Ciri – ciri Distribusi Normal.....................................................5
F. Definisi Kurva Normal..............................................................6
G. Luas Daerah Dibawah Kurva Normal ......................................7
BAB III KESIMPULAN ...............................................................................9
H. Kesimpulan...............................................................................9
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang


Statistik berasal dari bahasa Latin yang artinya adalah “status” atau negara. Pada
mulanya statistika berhubungan dengan fakta dan angka yang dikumpulkan oleh pemerintah
untuk bermacam-macam tujuan. Statistik juga diturunkan dari kata bahasa Inggris yaitu state
atau pemerintah. Pengertian yang sangat sederhana tentang statistic adalah sebagai suatu
kumpulan data yang berbentuk angka dan tersusun rapi dalam suatu tabel, grafik, gambar,
dan lain-lain. Misalnya tabel mengenai keadaan pegawai di kantor-kantor, grafik
perkembangan jumlah penduduk dari waktu ke waktu, dan lain sebagainya.

Menurut Cunayah (2013) Statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan


cara-cara pengumpulan data, pengolahan, penganalisiannya yang dialkukan. Sedangkan
statistik adalah kumpulan data, bilangan maupun non bilangan yang disusun dalam tabel atau
diagram, yang menggambarkan atau melukiskan suatu masalah.Secara umum statistika dibagi
menjadi dua fase, yaitu

1. Statistika Deskriptif yaitu fase statistika yang hanya meliputi kegiatan kegiatan
mengumpulkan data, menyusun dan menggambarkan data dalam bentuk tabel atau grafik
serta menganalisis data yang diperoleh tanpa menarik kesimpulan terhadap populasi
secara umum.
2. Statistika induktif atau infrensi yaitu fase statistika lebih lanjut dimana data yang
diperoleh dianalisis agar diperoleh kesimpulan secara umum.

Ada banyak materi yang dibahas didalam statistika itu sendiri. Namun pada makalah ini
penulis akan memaparkan materi terkait masalah Distribusi normal dan skor baku. Untuk
mengetahui manakah yang lebih tinggi diantara dua skor yang memiliki perbedaan skala
satuan dipergunakan skor baku. Bahasan sekarang khusus untuk distribusi yang datanya
berasal dari variable acak kontinu. Bentuk distribusi variable acak kontinu yang akan dibahas
adalah distribusi normal. Distribusi normal disebut juga dengan distribusi Gauss sesuai
dengan nama penemuny

1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan skor baku (z score)
2. Bagaimana cara memperoleh score baku (z score )
3. Contoh skor baku
4. Pengertian Distribusi Normal
5. Ciri Ciri Distribusi Normal
6. Definisi Kurva Normal
7. Luas Daerah Dibawah Kurva Normal

1.3  Tujuan Pembahasan


Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan dengan skor baku
2. Untuk mengetahui bagaimana cara memperoleh skor baku
3. Untuk mengetahui manakah posisi yang lenbih tinggi diantara dua skor
4. Untuk mengetahui pengertian distribusi normal
5. Untuk mengetahui ciri ciri distrubusi normal
6. Untuk mengetahui definisi kurva normal
8. Untuk mengetahui luas daerah dibawah kurva normal

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Skor Baku


Pengertian Skor Baku (Z - Score)
Nilai standar (angka baku ) adalah perubahan yang dipergunakan untuk
membandingkan dua buah keadaan atau lebih. Z score adalah nilai yang dinyatakan
dengan satuan standar deviasi (S). Angka Baku digunakan untuk mengetahui
kedudukan suatu objek yang sedang diselidiki dibandingkan terhadap keadaan pada
umumnya (nilai rata-rata) kumpulan objek tersebut. Kegunaan angka baku, yaitu
Mengamati perubahan nilai kenaikan dan nilai penurunan variable atau suatu gejala
dari rata-ratanya. Semakin kecil angka bakunya, semakin kecil pula perubahan
variable tersebut dari rata-ratanya, dan sebaliknya. Nilai Z mengukur berapa
simpangan baku sebuah pengamatan terletak diatas atau dibawah nilai tengahnya.
Nilai standar (Z-score) adalah suatu bilangan yang menunjukkan seberapa jauh
sebuah nilai mentah menyimpang dari rata-ratanya dalam suatu distribusi data dengan
satuan SD. Dengan demikian, nilai standar tidak lagi tergantung pada satuan
pengukuran seperti cm, kg, rupiah, detik dan sebagainya.
B. Bagaimana Cara Memperoleh Score Baku (Z – Scrore)
Angka baku dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

S = Simpangan Ba

3
C. Contoh Skor Baku

4
D. Pengertian Distribusi Normal
Distribusi normal, disebut pula distribusi Gauss, adalah distribusi probabilitas
yang paling banyak digunakan dalam berbagai analisis statistika. Distribusi normal
baku adalah distribusi normal yang memiliki rata-rata nol dan simpangan baku satu.
Distribusi ini juga dijuluki kurvalonceng (bell curve) karena grafik fungsi kepekatan
probabilitasnya mirip dengan bentuk lonceng. Distri
E. Ciri – ciri Distribusi Normal
1. Memiliki parameter µ dan σ yang masing masing menentukan lokasi dan
bentuk distribusi
2. Kurvanya mempunyai puncak tunggal
3. Rata-rata terletak di tengah distribusi dan distribusinya simetris di sekitar garis
tegak lurus yang ditarik melalui rata-rata
4. Total luas daerah di bawah kurva normal adalah 1 (hal ini berlaku untuk
seluruh distribusi probabilitas kontinu)
5. Kedua ekor kurva memanjang tak berbatas dan pernah memotong sumbu
horizontal
6. Kurvanya berbentuk seperti lonceng atau genta
7. Simpangan baku atau standar deviasi σ menentukan lebarnya kurva. Makin
kecil σ bentuk kurva semakin runcing.
Gambar di bawah ini adalah kurva normal

5
F. Definisi Kurva Normal
Bila X suatu pengubah acak normal dengan nilai tengah, dan standar deviasi, maka
persamaan kurva normalnya adalah:
2
−1 x−μ

f ( x )=
1
e 2 σ[ ]
σ √2 π

π = Nilai konstan yang ditulis hingga 4 desimal π = 3,1416


e = Bilangan konstan, bila ditulis hingga 4 desimal, e = 2,7183
μ = Parameter, merupakan rata-rata untuk distribusi
σ = Parameter, merupakan simpangan baku untuk distribusi
Bila mana peluang x dinyatakan dalam bentuk satuan skor baku atau (z), maka fungsi
densitas diaganti oleh skor baku menjadi :

−1 2
1 2
z
f ( z )= e
√2π

X−μ
Z=
σ

6
G. Luas Daerah Dibawah Kurva Normal
Kurva normal baku memiliki luas cakupan yang dibatasi oleh skor baku (Z) antara Z
= -1 dan +1, Z= -2 dan +2, Z= -3 dan +3 masing masing besarnya adalah 68,27 %,
95,45% dan 99,73%. Sedangkan luas keseluruhan adalah 1 atau 100 %. Luas daerah
kurva normal dapat dilihat dalam table distribusi normal baku. Tabel kurva normal baku
terdiri dari baris dan kolom. Untuk melihat z = 1,13 dalam table Langkah pertama melihat
skor z pada kolom 1,1 kemudia melihat baris angka 3, besar luas z = 0.3708 atau 37,08
berikut ini pembagian luas daerah kurva normal baku dalam sebaran z positif dan negatif

Contoh Penggunaan Kurva Normal Baku :

Aminuddin mengikuti ujian IPA memperoleh skor 35 dan Aliwangsa skor 40 simpangan
bakunya 2,5 rata rata kelas 40 hitunglah skor baku masing masing siswa.

Jawab :

Skor baku Aminuddin

X−μ
Z=
σ

35−40
Z= =−2
2,5

Skor Aliwangsa

7
40−40
Z= =0 Setelah dilihat pada kolom z skor minus 2,0 maka luas skor Aminuddin dan
2,5
Aliwangsa adalah 0,4772 atau 47,72%

Luas daerah antara skor Aminuddin dan Skor Aliwangsa

8
BAB III

KESIMPULAN

H. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas kita bisa menarik kesimpulan nilai standar (angka baku ) adalah
perubahan yang dipergunakan untuk membandingkan dua buah keadaan atau lebih. Z
score adalah nilai yang dinyatakan dengan satuan standar deviasi (S). Dengan rumus :

X−μ
Z=
σ

Luas kurva normal baku dapat diketahui dengan mencari Z Skor dan menggunakan table
Z Skor.

9
DAFTAR PUSTAKA

Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung:


Tarsito

Budi Susetyo. (2012) Statistika Untuk Analisis Data Penelitian :


Refika Aditama

Distribusi Normal. Eko Ribowo. (2015)

Statistik Fisika. Khusila Zulhadi (2013)

10

Anda mungkin juga menyukai