Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rahmadani pulungan

Nim : 0303171075

SUKU MINANG

BAB III

HASIL PENELITIAN

Narasumber 1

Nama : Indriani

Tempat dan Tanggal Lahir : Padang, 11 Oktober 1970

Umur : 49 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Pendidikan terakhir : SMP

Alamat : Jalan Jermal 3

Prinsip : anak harus sekolah, tidak mau kredit / ngutang

Harus memikirkan hari esok.

Dari hasil wawancara yang kami lakukan terhadap subyek tersebut yang berlatar belakang
suku Minang berkaitan dengan pendidikan dilingkungan budaya Minangnya. Dan pindah ke
tembung tahun 1995 anak ke 5 dari 10 bersaudara dan dudah meninggal 5. Orang tua meninggal
tahun 1982. Dan suaminya meninggal dari 5 tahun yang lalu. Dengan pertanyaan yang tanyakan
kepada narasumber/subyek, “ bagaimana pandangan anda tentang pentingnya pendidikan
menurut versi budaya Minang?”. Menurut ibu indriani bahwa pendidikan adalah sesuatu yang
harus diraih oleh anak untuk masa depannya kelak. Dan pendidikan sangat penting untuk setiap
orang. Dengan pendidikan bisa menaikkan derajat harkat dan martabat diri sendiri/pribadi.
Dari pernyataan narasumber atau subyek tersebut dapat dianalisis atau disimpulkan bahwa
pada budaya Minang, mereka menganggap pendidikan itu sangat penting, karena dengan
pendidikan akan bisa menaikkan derajat serta harkat dan martabat mereka baik untuk diri sendiri
dan juga bagaimana pandangan-pandangan masyarakat terhadap orang tersebut apabila orang
tersebut berpendidikan. Dan nantinya bisa memberikan kontribusi bagi kampung halamannya
setelah kembali dari rantau.

Narasumber 2
Nama : Juliana Koto

Tempat/tanggal lahir : Medan, 28 juni 1986

Alamat : Jl.Jermal 3

Penddikan terakhir : SMP

Pekerjaan : Wirausaha

Status : Menikah

Anak : 1) 14 tahun

2) 2 tahun

Suami : Asli padang pasaman

Ibu juliana anak ke2 dari 8 bersaudara lahir dimedan pada tanggal 28 juni 1986. Menikah
dengan suaminya pada tahun 2006 disaat ia berumur 20 tahun. Saat ini ibu jualiana berumur 33
tahun dan memiliki 2 anak. Saat ini ia dan suaminya melanjutkan usaha turun temurun dari orang
tuanya yaitu membuat sepatu anak-anak, dan usaha ini sudah berjalan selama 13 tahun.

Kiat-kiat mendidik:

Bu juliana keras didalam mendidik anak, ia tpe orang tua yang mengancam bila yang dilakukan
anak tersebut salah/tidak sesuai dengan yang ia inginkan. Bu juliana juga tidak segan-segan main
tangan apabila anak-anaknya sudah kelewatan batas/tidak bisa dibilangi lagi. Itu semua ia
lakukan demi kebaikan anaknya juga supaya anaknya tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Didalam memilih pendidikan ibu juliana mewajibkan anaknya untuk mengikuti keinginan orang
tuanya apabila anak tersebut berkehendak, tetapi apabila ia mempunyai pilihan yang lain dan
bersungguh-sungguh maka ibu juliana tidak memaksakan nya.

Narasumber 3
Nama : Iskandar

Alamat : Jl.Taduan Gg Dian


Tempat Tanggal Lahir : Padang 15 April 1969
Pendidikan Terakhir : SMA
Anak Ke : 3 dari 7 bersaudara
Jumlah Anak : 5 Bersaudara
Pekerjaan : Seorang supir
Menikah : Di Surabaya

Beliau menikah disurabaya dan tidak memakai adat dari pihak istri atau pihak suami, Beliau
menikah menurut agama dan Negara tidak memakai adat-istiadat, tidak memakai tradisi mana
pun. Beliau adalah asli orang padang dan beliau adalah seorang supir tetapi dulu nya perna
berdagang pakaian sebab keluarga nya turun temurun sudah diajarkan berdagang oleh orang tua
mereka untuk berwirausaha, orang tua nya mendidik untuk berdagang hidup dipasar, dan beliau
pandai menjahit dengan proses belajar jadi beliau sudah pandai memotong atau pun menjahit
baju tetapi karena kurangnya modal beliau berpindah profesi menjdi tukang supir.
Dalam mendidik anaknya bapak iskandar ini tidak terlalu memaksakan harus sekolah
dimana harus jadi apa tetapi mengikuti kemauan anak besic nya dimana orang tua hanya bisa
support tak bisa memaksakan kehendaknya. Dan apabila anak salah cara beliau menegur anak
tidak mau memukul atau main kasar tetapi cumin menegur anak dan ngasih tau kalau
perbuatannya salah.
Karena dari orang tua beliau pun tak perna kasar sampai memukul makanya bapak iskandar
menerapkannya kepada anak nya kalau salah tidak mau memukul atau kasar tetapi hanya di
nasehati dan diarahkan saja. Karena kalau kita memukul anak sampai kapanpun akan selalu di
ingat kata pak iskandar makanya beliau tak mau kasar kepada anak-anaknya. Kesulitan dalam
mendidik anak, kesulitan pasti ada tetapi tak menjadi hambatan bagi bapak iskandar. Dan cara
bapak iskandar melakukan pendekatkan diri kepada anggota keluarganya yaitu dengan mengajak
para anak atau istri untuk selalu makan bersama biar ada kebersamaannya. Bapak iskandar juga
tidak mau memaksakan anaknya harus menikah dengan sesama orang padang terserah anaknya
dan tidak dipaksakan.

Anda mungkin juga menyukai