Anda di halaman 1dari 6

Nama: Rahmadani pulungan

Nim: 0303171075
Suku aceh

Hasil Wawancara

1. Narasumber Pertama

Nama : Muhammad Iqbal Al-Basry M.Pd

Tahun Lahir : 1989

Tempat Asal : Kota Pidie (Aceh)

Pendidikan anak-anak zaman sekarang alhamdulillah sudah mulai membaik dan bagus, dimana
sistem pendidikan saat ini sudah mulai membaik karena guru sudah mengajar sesuai jurusannya
sehingga anak didik mendapat materi dan ilmu yang sesuai dan tidak salah arah. Selain itu,
dalam mendidik anak haruslah dengan didikan yang berlandaskan islam, anak yang beradap tetap
beradap dan anak yang tidak beradap tetap tidak beradap itu semua dipengaruhi oleh lingkungan
dan pola asuh dari orang tuanya sendiri yang tidak pernah mendidik ilmu agama sejak keci.
Beliau mendidik anaknya sejak lahir, yang paling penting adalah didikan dari orang tuanya yang
telah memberikan nafkah kepada sang anak. Bahkan ia dan istri memberikan didikan sejak
dalam kandungan dengan cara sering memperbanyak ibadah, dan menjauh larangan allah. Agar
anak perempuan itu berhias dan berpakaian sesuai dengan syariat islam yang telah diajarkan oleh
Rasullah saw. Kita harus membimbing , didik. Jadi pendidik yang pertama yang harus diberikan
kepada anak itu tentang aqidah yang baik, tentang ketuhanan , megenal Allah Swt.

Komunikasi yang baik dengan anak dengan penuh jasih sayang yang namanya juga seorang
anak, anak yang masih dibawah umur di ibaratkan seperti kaset kosong, jadi tergantung orang tua
itu sendiri bagaimana orang tua mengisi kaset kosong tersebut supaya menjadi anak yang baik
dan berakhlak mulia. Di dalam suku aceh ketika kita baca kitab, kita belajar dengan guru-guru
kita belajar dengan ali ulama atau dizaman sekarang dengan media yang canggih, kita dapat
memperoleh ilmu karena islam sudah mengaturnya. Budaya aceh dengan budaya lainnya
berbeda, kalau di budya aceh berpakaian yang sopan, budaya, bergaul, budaya makan dan lain-
lainnya. Belajar di suku aceh sangat islamiyah, sore sudah belajar ke dayak-dayak dengan
mengoyah sepeda, berjalan kaki. Beliau juga mengatakan bahwa di pesantern aceh dengan
pesantren lainnya hampir sama tetapi di aceh pesantren ya masih klasik sedangkan di daerah
lainnya menggunakan pesantren modren. Di sekolah aceh ada yang mengharuskan menggunakan
bahasa arab krena aceh menjunjung tinggi agama. Mungkin sama seperti daerah padang yang
sama menjunjung tinggi nilai islami.

Yang menjadi latar belakang suku aceh dalam berpakaian sopan karena suku aceh sangat
menerima keberadaan islam dan sangat menyakini bahwa islam memang agama yang baik dan
benar di sisi Allah Swt. Ia menekankan pada anaknya untuk menekankan pendidikan pesantren,
seperti orang tua zaman dahulu. Kepribadian seseorang itu terbagi menjadi dua yaitu pribadi
sehat dan pribadi tidak sehat. Pribadi yang sehat itu ialah yang menekankan diri kepada
beribadah kepada Allah serta menjalankan syariat islam, sedangkan pribadi yang tidak sehat itu
ialah pribadi yang tidak mau menjalankan syariat islam dan tidak taat kepada Allah Swt.

2. Narasumber Kedua

Nama : Syahrial LC

Tahun Lahir : 1989

Tempat Asal : Langsa

Menurut Narasumber kedua bahwa dari yang ia lihat pendidikan anak-anak zaman sekarang
sudah mulai menurun karena kurangnya pengawasan dan juga kurang nya pengayoman terhadap
anak-anak, apalagi sekarang ini telah berkembangnya masalah HAM (Hak Asasi Manusia), yang
mana ini sangat mempengaruhi perkembangan pendidikan anak-anak, sehingga sekarang ini
seorang guru tidak bisa dan telah dilarang mendidik anak dengan perlakuan kasar, misalnya
seperti mencubbit sedikit saja sudah akan membawa seorang guru tersebut terjerumus masuk
kedalam penjara, meskipun tujuan guru tersebut bukanlah untuk menyakiti atau melakukan
kekerasan melainkan mendidik anak. Yang mana mungkin seorang anak itu sudah berulang kali
di ingatkan dan disuruh dengan baik-baik untuk belajar dan mengerjakan tugas, sudah berulang
kali diajarkan kedisiplinan namun anak tersebut tetap melanggar peraturan, sehingga guru
tersebut mendidik anak dengan keras agar anak tersebut bisa berubah jadi lebih baik. Tetapi
sekarang ini, meski dengan tujuan baik sekalipun guru tidak diperbolehkan mendidik anak
dengan memukul ataupun mencubit.Sehingga ini bisa menjadi faktor yang besar dalam
menurunnya pendidikan anak zaman sekarang.

Dalam mendidik anak-anaknya adalah sesuia dengan al-Quran dan as-Sunnah (Tarbiyatul
Aulan), dimana ia mendidik anak-anaknya dengan lemah lembut dan penuh kasih saying, dan
memberikan contoh yang baik, serta memberikan hal-hal yang positif. Yakni jangan
mendekatkan anak dengan hal-hal yang negatif, sebagai orang tua kita menghadirkan hal-hal
yang positif kepada anak. Misalnya seperti televise kalau bisa anak jangan diperbolehkan sering-
sering menonton televise, begitu juga dengan HP/gadget jangan dulu diberikan kepada anak. Jadi
disini kita sebagai orang tua kita mengontrol anak, kita mendorong anak agar lebih banyak
belajar agama, sebagai orang tua kita berusaha untuk mendekatkan anak dengan agama. Beliau
mengatakan bahwa ada perbedaan antara budaya Aceh dengan budaya lain dalam mendidik
anak, dimana budaya Aceh dalam mendidik anak dengan menggunakan sapu itu masih
diterapkan, yang mana ini sudah tidak diterapkan lagi dalam budaya lain. Dimana di Aceh
pelajaran keagamaan itu sangat kental, jadi lembaga-lembaga pendidikan di Aceh masih banyak
memberikan pelajaran kitab kuning, dimana jika seorang guru dan murid sedang melangsungkan
proses pembelajaran guru, guru masih menggunakan sapu lidi. Yakni dengan memegannya
sebagai ancaman bagi si anak, dimana jika anak itu tidak dapat menguasai pelajaran, dan tidak
bisa menghafal ataupun tidak mengerjakan tugas maka anak itu akan dipukul dengan sapu lidi
tersebut. Sedangkan dibudaya lain, apalagi dikota-kota ini sudah tidak diterapkan lagi, melainkan
yang diberikan hanyalah berupa nasehat-nasehat atau hukuman lain seperti lari-lari keliling
lapangan. Dalam mendidik anak dizaman maraknya pergaulan bebas seperti sekarang ini sangat
perlu menerapkan ajaran syariat islam atau mendidik anak sesuai dengan al-Quran dan as-
Sunnah, mendekatkan anak dengan agama, mengajarkannya tentang agama, serta memberikan ia
pemahaman tentang ajaran-ajaran agama Islam, apa-apa saja yang dilarang dalam agama Islam,
sehingga nantinya anak itu memiliki mental yang kuat, memiliki iman yang kuat yang
membuatnya terjaga dari dan tidak terjerumus kedalam pergaulan bebas. Sejak anak itu masih
dalam dalam kandungan beliau sudah menekankan pendidikan bagi anaknya tersebut, dimana
beliau mendidik ibu dari anak tersebut agar mendengarkan hal-hal yang baik misalnya
mendengarkan suara-suara mengaji ataupun cerita-cerita sahabat, begitu pulalah yang diterapkan
sampai bayi lahir. Yakni terus diajarkan tentang keagamaan sampai ia dewasa, dan dalam
masalah berpakaian beliau juga mengajarkan kepada anaknya untuk berpakaian sopan yang
sesuai dengan syariat islamiyah, yaitu dengan menutup aurat.

Berbicara atau menasehati anaknya yaitu tergantung apa yang akan di sampaikan terhadap anak
tersebut, jika yang akan disampaikan itu berupa kemarahan maka akan disampaikan dengan nada
marah dan begitu juga sebaliknya. Beliau mengatakan yang paling penting dalam mendidik anak
itu adalah al-Mahabbah yakni dengan penuh rasa cinta. Jadi dalam menasehati anaknya itu
dengan cara yang baik, lembut dan penuh rasa cinta, namun jika anaknya itu tidak mendengarkan
nasehatnya maka ia akan menyampaikannya dengan nada marah yakni dengan tujuan agar anak
berubah jadi lebih baik lagi. Jika anak nya melakukan kesalahan maka ia akan memberikan
konsekuensi terhadap anaknya. Misalnya jika anak nya meninggalkan shalatnya maka ia akan
memberikan konsekuensi terhadap anaknya untuk menghafal suatu surah. Dalam memberikan
hukuman atau konsekuensi kepada anak yang melakukan kesalahan itu maka kita harus
memberikan konsekuensi yang bermanfaat bagi anak bukan menghukumnya dengan memukul
dan sejenisnya.

Ada yang membedakan budaya Aceh dengan budaya lain, yaitu cara berpakainnya, dan juga
kebiasaan-kebiasaannya. Misalnya, di Aceh jika pagi harus minum kopi sedangkan dibudaya lain
itu kemungkinan dipagi hari kebiasaannya adalah minum teh, namun orang Aceh harus minum
kopi, maka jika tidak minum kopi akan berdampak pada yang pekerjaannya, yang mana akan
membuatnya tidak bersemangat untuk melakukan aktivitasnya. Selain itu, pendidikan yang
paling kental dan identik di Aceh adalah syariat Islam, yaitu pendidikan keagamaan, karena
seperti yang kita ketahui bahwa Aceh itu masih sangat kental keislamannya, sehingga jika ada
yang laki-laki dan perempuan yang bukan mahrom boncengan atau pacaran maka akan diberi
hukuman cambuk. Sedangkan di daerah lain pendidikan atau pelajaran keagamaan sudah banyak
dihapuskan, bahkan jika ada laki-laki dan perempuan yang bukan mahrom berdua-duaan pun
tidak ada larangan. Setiap anak itu memiliki prinsip yang berbeda, maka dalam mendidik anak
yang memiliki prinsip yang berbeda beliau mengatakan sebagai orang tua dan pendidikan
pertama bagi maka kita harus dewasa dalam menyikapi perbedaan anak, jadi dalam mendidik
anak yang berbeda prinsip saya menerapkan rasa persaudaraan yang kuat kepada anak agar
mereka tidak saling egois.

Dizaman sekarang ini, zaman teknologi canggih seorang anak sangat perlu kita awasi agar tidak
terjerumus pada hal-hal yang tidak baik. Saya membatasi anak-anak untuk memakai gadget,
sedangkan untuk anak saya yang belum membutuhkan gadget saya tidak memfasilitasi anak saya
untuk memakai teknologi tersebut kata bapak Syahrial, selain itu beliau juga memberikan
pemahaman terhadap anaknya untuk melihat dan mengetahui mana hal-hal yang merugikan
dirinya, mana yang membawa dampak baik dan buruk baginya, lalu beliau juga mengisi waktu
kosong anaknya dengan kegiatan-kegiatan yang positif seperti mengajak anak olahraga, agar
anak itu tidak terpengaruh kecanduan gadget dan tidak berpaling kepada gadget saat tidak ada
kegiatan.

3. Narasumber Ketiga

Nama : Murni

Tahun Lahir : 1960

Tempat Asal : Banda Aceh

Cara mendidik anak yang baik itu dengan cara mendidik anak secara agama agar tidak
meninggalkan sholat, mengajarkan anak membaca alquran, yang dimana inti nya kewajiban di
dalam agama islam dan sunah tentang agama islam. Menanamkan pendidikan terhadap anak itu
ketika ia masih kecil, bagaimana cara dia bertutur sapa terhadap orang tua, mengajarkan saling
berbagi,dan bagaimana ajaran di agama kita yaitu agama islam. Mulai dari sholat, berpuasa,
bersedekah dan lain sebagainya. Ia tidak mengharuskan anaknya sekolah dipesantren, walaupun
sekolah umum yang penting tetap ada mempelajari tentang agama islam. dengan cara
membujuk, maksud dengan cara membujuk itu kita memperhatikan tugas atau keperluan anak.
Cara membuat anak agar bersemangat dalam sekolah yaitu dengan cara memberikan
penghargaan atau hadiah apabila dia mendapatkan nilai yang bagus, jika nilai anak menurun
jangan dimarahi atau dihukum tetapi harus didukung dan lebih memberikan semangat untuk si
anak agar ia bisa mendapatkan nilai yang bagus.

Cara mengatasi anak agar si anak tersebut tidak terkena pergaulan yang pada saat ini sangat
bebas sekali ialah dengan cara jangan biarkan anak terlalu sering keluar malam jika dia keluar
malam paling lama pun jam 10 sudah di rumah. Pendidikan itu sangat penting, karena
pendidikan akan membawa individu terhadap ranah yang jauh lebih baik maksud nya agar
mereka lebih dari bapak dan ibunya. Pendidikan zaman sekarang jauh lebih baik, karena
sekarang teknologi jauh lebih canggih bahan praktek sudah ada seperti yang dikatakan anak ibu
laboratorium sudah, ruang komputer sudah ada, ruang kesehatan sudah ada , dan masih banyak
lagi. Saya tidak mengharuskan anak memakai cadar, karena di keluarga tidak ada sejarah nya
anak perempuan diharuskan memakai cadar, akan tetapi diharus kan berpakaian dengan sopan,
memakai jilbab atau pun menutup aurat, memakai pakaian yang tidak menyalai aturanya. Lagian
anak saya juga tidak pernah yang namanya berpakaian ketat-ketat seperti memakai celana jeans,
kalau pun ia pakai celana, celananya itu tidak ketat dan bajunya panjang. kalau tentang budaya
aceh tidak terlalu banyak yang diajarkan akan tetapi mengenai bahasa aceh anak itu sendiri yang
mempelajarinya. Di budaya aceh itu yang lebih di utamakan kitab kuning, sedangkan disini yang
umum nya tidak terlalu menggunakan kitab kuning. Dan diaceh juga pendidikannya itu lebih
mengutamakan tentang ajaran agama islam.

Anda mungkin juga menyukai