Anda di halaman 1dari 25

Kulgram Ummahaat Indonesia dan Madrasah Pertama

UnSchooling
(Belajar Bersama Ummah di Rumah)

Bersama

Nama : Almira Noor Talitha Putri / Litha Ummu Hana

Domisili : Surabaya

Instagram : @lithaummuhana

Nama: Dhiva Rianti Thiswaranisa

Domisili : Surabaya

Instagram : @dhivariant

Unschooling ini bisa dikatakan sebagai kutub paling extreme dari Homeschooling
dan masih sangat asing di tengah masyarakat.

Sampai-sampai kalau kita ketik unschooling pasti muncul garis merah koreksi. Tapi
kalau search di google.. In syaa Allah sudah banyak artikel mengenai unschooling..

Tidakk seperti Homeschooling yang terstruktur, unschooling ini lebih bebas.. Tanpa
kurikulum, tanpa mengikuti aturan atau struktur pengajaran dari institusi atau
yayasan manapun.. Unschooling ini intinya ya gak sekolah

Dalam penerapan unschooling orang tua hanya menjadi fasilitas belajar ,


mendampingi dan mengawasi..

Contohnya, saat pendampingan, si anak terlihat antusias dengan angka dan


berhitung.. Tugas kita sebagai orang tua memfasilitasi mereka, bisa dengan
mengikuti kursus atau apapun itu.. Tentu saja setelah ada kesepakatan dengan si
anak bahwa dia benar-benar ingin belajar hal tersebut dengan sungguh-sungguh,
nah kalau udah begini.. In syaa Allah gak ada yang namanya mogok2an.. Karena si
anak melakukan nya karena dia suka dan dia ingin ditambah karna dia tau dia juga
butuh

Trus apa dong yang di pelajari??

1
Pernah gak kita berpikir kok orang jaman dulu bisa gitu ya bercocok
tanam,berternak,bikin ini itu, berdagang padahal gak sekolah.. Karna insting yang
mereka pakai itu adalah bertahan hidup.

Maa syaa Allah.. Allah menciptakan otak manusia dengan sangat luar biasa..
Kemampuan berpikir manusia itu jauh lebih hebat dibandingkan apa yang manusia
bisa bayangkan, yang bisa menggali potensi tersebut hanya dirinya sendiri. Dan
sekolah formal (maaf tanpa bermaksud menjelekan sistem sekolah) membuat
pemikiran dan kreatifitas murid terkotak-kotak.

Ibaratnya gini.. Yuk dilihat gambar di bawah ini

Kira-kira apakah si tanaman yg dipotong itu fitrahnya tumbuh seperti bentuk yg


dibuat manusia itu?

Seperti itulah gambaran pendidikan sekolah pada umumnya,pemikiran para Murid


dibentuk sedemikian rupa sesuai dengan regulasi dan target dari pihak sekolah
tanpa menyadari potensi tiap anak, baik itu potensi yg jelas terlihat ataupun potensi
yg tersembunyi (karna jumlah murid di sekolah banyak, sangat tidak mungkin untuk
memperhatikan potensi tiap anak di sekolah tersebut)

Ada contoh kasus (kejadian nyata)

2
Anak A usia 6 tahun, ikut kegiatan beladiri, dia antusias sekali, setiap arahan dari
pelatih didengarkan,setiap anjuran diikuti , setiap larangan dipatuhi. Orang tua
menunggu di luar dan sama sekali tidak melibatkan diri.

Anak B usia 6 tahun, ikut kegiatan yang sama, saat tiba dia menangis, orang tua
sibuk menenangkan, membujuk dengan berbagai cara, sampai akhirnya pelatih pun
kewalahan karna si anak luar biasa berulah, bahkan untuk berdiri tegak saja dia
tidak mau dan pelatih harus menyokong dengan sesekali menggendong.

Ketika ditanya oleh pelatih.. ternyata si anak tersebut dinilai hyperactive oleh orang
tua nya,di sekolah pun sering berulah,jadi diikutkan beladiri agar tersalurkan
energinya. Jadi sebenarnya si anak tidak ingin ikut kegiatan tersebut oleh karna itu
sering kali ibunya berkata "Ayo nurut sama pelatih, Kalo enggak nanti pulang gak
jadi beli mainan"..lalu pertanyaannya...Apakah anak tersebut tahu untuk manfaat
mengikuti kegiatan bela diri? Jawabannya "TIDAK" Karna yang dia Tau kalau dia
ikut kegiatan tersebut maka dianakan dapat es krim..kalau sudah seperti ini kira-kira
efektif kah kegiatannya?

Nah..Anak A ini adalah 'produk' unschooling,yg dari awal lihat latihan beladiri
tersebut sudah sangat tertarik,setelah di tawarkan dan di jelaskan syarat dan
ketentuan (karena yg bayar orang tua jadi syarat dan ketentuan diajukan oleh orang
tua dan disepakati anak)

Sedangkan anak B, Seperti yg sudah di jelaskan, adalah produk 'sekolahan' yang


sehari-harinya menjalani kegiatan yg sudah di jadwalkan oleh orang lain tanpa
melibatkan minat terlebih lagi suara si anak.

Dari sini saya rasa jelas sekali ya perbedaan penerapan dan hasil pendidikan
sekolah vs unschooling.

Anak A melakukan kegiatan dengan semangat dan penuh suka cita karna dia
memang ingin dan menaruh minat yang sangat besar.

Anak B melakukan kegiatan yg sama dengan si A dengan penuh perlawanan,


bermalas-malasan, sampai membuat hal yang mengganggu orang lain, karena dia
sebenarnya tidak ingin melakukannya terlebih lagi si anak sudah jenuh Karna sehari-
harinya harus ke sekolah dan juga melakukan hal-hal yg tidak dia minati.

Nah..lalu..Bagaimana praktek menerapkan UNSCHOOLING dalam kehidupan agar


tidak melenceng dari syariat Islam?

3
Bagaimana praktek menerapkan UNSCHOOLING dalam kehidupan agar tidak
melenceng dari syariat Islam?

Kelak di akhirat, tentang mendidik anak yang ditanya adalah kita sebagai orang tua..
bukan bagaimana guru sekolah atau guru les anak-anak kita.

Untuk menerapkan UnSchooling, in syaa Allah tidaklah sulit dan akan terasa mudah
jika kita meminta pertolongan Allah.

Bagaimana praktek menerapkan UNSCHOOLING dalam kehidupan agar tidak


melenceng dari syariat Islam?

Kelak di akhirat, tentang mendidik anak yang ditanya adalah kita sebagai orang tua..
bukan bagaimana guru sekolah atau guru les anak-anak kita.

Untuk menerapkan UnSchooling, in syaa Allah tidaklah sulit dan akan terasa
mudah jika kita meminta pertolongan Allah.

1. BERDOA, MEMINTA CAMPUR TANGAN ALLAAH DALAM MENDIDIK —

Selalu libatkan Allah untuk keadaan sekecil apapun. Minta kepada Allah agar kita
dimudahkan dalam mendidik anak-anak kita dirumah. Minta kepada Allah agar anak-
anak kita mudah menerima ilmu yang nantinya akan kita bagikan kepada mereka.

2. BELAJAR TAUHID DULU —

Tauhid adalah TUJUAN HIDUP manusia (QS. Adz Dzariyat: 56), dan tujuan syariat
para Nabi (QS. An-Nahl: 36). Tauhid itu merupakan fitrah setiap manusia (QS. AR-
Rum: 30). Syarat amalan kita bisa diterima adalah dengan tauhid (QS. Al-Kahfi: 110)

Ini ilmu yang tidak bisa ditawar sebagai seorang muslim. Kita wajib belajar tentang
Tauhid, wajib belajar dari guru yang menekankan sunnah dengan pemahaman para
Salaf..

3. MENCARI dan MEMBACA REFERENSI PARENTING NABAWIYAH & PRAKTISI


HOME/UNSCHOOLING —

Untuk mencari ilmu parengting yg (insyaa Allaah sesuai sunnah), bisa melalui kajian-
kajian yang ada.. jika ingin menggali terus, bisa melalui beberapa asatidz:

a. Ustadz Abu Salma Muhammad

telegram: https://t.me/sekolahanakteladan

youtube: Abu Salma Muhammad

4
b. Ustadz Abdullah Zaen

telegram: https://t.me/ustadzabdullahzaen

youtube: cek di YUFID TV, playlist Pendidikan Anak

c. Kak Erlan Iskandar (pemateri Yufid)

telegram: https://t.me/taklimanaksunnah

youtube: ada di YUFID TV juga

dan lainnya

Sebenarnya sudah banyak keluarga muslim yang menerapkan UnSchooling, cuman


kita wajib untuk memilah, karena masih banyak yang belum mengerti tentang hal-hal
yang diharamkan dalam Islam, misal belajar alat musik, belajar menari, belajar
menyanyi, menggambar makhluk bernyawa, dan lain-lain.

Untuk ummahat yang HomeSchooling sendiri mungkin teman-teman bisa main ke


akunnya:

- Mbak Cizkah / @cizkah / cizkah.com

- Mbak Mierza Miranti / @klastulistiwa / klastulistiwa.com

4. MENERAPKAN

Keluarga yang mengambil keputusan untuk Unschooling (maupun Homeschooling),


memiliki cara belajar, kegiatan, "kurikulum" yang berbeda antara satu dengan
lainnya. Misal antara Mbak Dhiva dan saya, kami punya pola yang berbeda yang
sudah kami sesuaikan dengan keadaan keluarga kami masing-masing. Jadi untuk
penerapannya, selalu libatkan anak karena dialah tokoh utamanya. Tentunya
masing-masing anak akan berbeda walaupun dari 1 ibu. Akan butuh proses
adaptasi, dimana mungkin metode A cocok di anak pertama, tapi tidak diterapkan di
anak kedua.

5. BERHATI-HATI dan BIJAK DALAM MENCARI KOMUNITAS

Tidak nyaman rasanya sendiri, apalagi kalau harus mendengar cibiran dari orang
yang bilang, "kok anaknya ga sekolah sih? mau jadi apa?" — kita pasti butuh
support. tetapi agar aqidah kita tetap terjaga, sebaiknya berhati-hati dalam memilih
komunitas. carilah komunitas yang se-aqidah, yang berpondasi pada pemahaman
salafushshalih. jika tidak ada, cari dulu, lalu buat saja komunitas sendiri.

seperti contohnya kami di MADRASAH PERTAMA. kami membentuk komunitas ini


untuk teman-teman di Surabaya, Sidoarjo, dan sekitarnya. karena kami mempunyai
visi yaitu:

5
Mendidik anak sesuai dengan fitrah Islam & ajaran sunnah Rasulullah Shallallahu
'Alayhi Wasallam dengan melihat potensi individual anak.

Apa saja yang bisa diajarkan??


1. TAUHID yang pasti.

selalu libatkan Allaah jika menjelaskan sesuatu ke anak. misal, anak minta dibelikan
mainan, ajarkan dia untuk meminta kepada Allaah, "Ya Allah, aku mau mainan,
berikan rizkimu kepada Ummi dan Abi, biar Ummi dan Abi bisa belikan aku mainan".

Atau saat anak jatuh.. kebanyakan orang tua mengatakan, "kamu gpp? wah
lantainya nakal yaa" — jangan katakan seperti ini! katakanlah, "Qadarullaahu wa
maa syaa'a fa'al ya, nak.. sakit ya? mana yg sakit? minta Allaah sembuhkan yaa
nak..." —

bisa juga disaat anak menanyakan sesuatu, dari mana turunnya hujan, bagaimana
prosesnya.. kita menjawab bahwa Allaah-lah yang memerintahkan hujan untuk
turun, dll.. inilah poin mengapa kita sebagai ibu / calon ibu benar-benar harus belajar
agama, terutama belajar Tauhid.

2. ADAB dan DOA SEHARI-HARI

kalau kata pakar pendidikan, kunci kedisiplinan adalah "Manners before


Knowledge". ini sebenarnya adalah metodenya para salaf. karena Imam Malik
radhiallaahu 'anhu pernah berkata: "Adab sebelum Ilmu".

kita bisa ajarkan adab dari mulai bangun tidur mengusap wajah sambil baca doa,
lalu ke kamar mandi untuk buang air bagaimana doanya, dan adab di kamar mandi
apa saja... sampai nanti mau tidur, apa saja doa yang dibaca ketika mau tidur
beserta adab-adabnya.

3. APA SAJA YANG INGIN DIA PELAJARI asalkan tidak bertentangan dengan
ajaran Islam.

dalam UNSCHOOLING, anak bebas belajar apapun yang dia inginkan. lebih
mudahnya, biarkan dia memilih dan belajar apa yang dia butuhkan. misalnya diusia
6 tahun belum bisa membaca, tidak mengapa, karena dalam kurikulum sekolahpun
seharusnya PENGENALAN CALISTUNG itu di usia SD. mengenal ya, bukan sudah
bisa. anak akan membutuhkan membaca suatu saat. seperti menunjuk papan nama,
"Ummi, itu bacanya apa?", atau sewaktu ingin menulis namanya, ajarkan sekalian
mengejanya.. kita orang tua sebagai fasilitator.

sebaliknya jika anak tiba-tiba ingin belajar tapi tentang sesuatu yang dilarang dalam
Islam contohnya menyanyi dan menari, kita harus jelaskan, bahwa di agama Islam

6
hal itu dilarang, berikan penjelasan-penjelasandengan yang mudah diterima untuk
usia anak kita.

Sesi Tanya Jawab

(1) Nama : inji ummu syafiq

Domisili : surabaya

Usia anak paling kecil : 28 bulan (2 thn 4 bln)

Pertanyaan : bagaimana menjelaskan ke keluarga terutama suami agr


beliau bs mendukung program unschooling/homeschooling. Karena
masih ada kekhawatiran anak tdk bs bersosialisasi terlebih2 ank laki2.

Jawaban:

Bismillah..

Terima kasih mb Inji..

Jadi.. untuk modal awal memulai HS/US itu adalah support partner asuh
didik(biasanya adalah suami),

Ketika suami masih belum mendukung...maka..akan sulit sekali


melakukannya..karna berjalan dengan satu kaki jelas lebih sulit
dibandingkan berjalan dengan 2 kaki..jadi langkah utama adalah
menyamakan visi dan misi terlebih dahulu, Cara nya? Ajak ngobrol dan
berikan informasi2 positif juga testimoni...

Salah satu Contoh kekhawatiran terbesar adalah perihal sosialisasi,


padahal,anak HS/US rata2 tau benar fungsi sosialisasi (yaitu untuk
berkomunikasi agar pesan yg ingin dia sampaikan di dengar atau
ditanggapi)

Yuk Mari Kita amati.. anak2 sekolah rata2 bersosialisasi dengan siapa?
Dengan teman satu sekolahnya Kan??

Sedangkan anak HS/US bersosialisasi dengan siapa saja yg ia temui sehari-


harinya,bisa dengan penjaga ticket kereta api, security mall, Pak kebun
perumahan, penjual makanan dan banyak lagii... karna sosialisasi mereka
lintas usia... mereka tidak berkomunikasi Karena terbiasa tapi Karena
mereka merasa harus dan perlu..

7
Untuk kakek atau nenek? Selama ayah dan ibu sudah satu misi maka In
Syaa Allah opini dari "luar" tidak akan berpengaruh banyak,asal ayah dan
ibu saling menguatkan satu sama lain

(2) Nama : reni ummu salwa

Domisili : balikpapan

Usia anak paling kecil :17 bulan

Bismillaah, umm ana mau bertanya

1. saat ini usia anak ana 17 bulan disaat usia 12bulan ana sudah mulai
membuat silabus untuk bermain (belajar).

Apakah ana terlalu saklek dalam mengajak anak bermain?

Namun ana tidak memaksa ketika ana berikan mainan namun memilih
bermain yg lain.

Sebagai tambahan Ana menggunakan metode montessori krn mudah


ditemukan untuk referensinya

2. Termasuk berlebihan atau tidak umm membeli aparatus untuk


bermain krn keterbatasan untuk membuat sendiri

‫ف يك هللا ب ارك و خ يرا هللا جزاك‬

Jawaban:

Bismillah...

Maa Syaa Allah..Mb Reni ini rajin sekali..Salwa pasti bahagia punya umma
seperti mb Reni...

1. Selama dirasa tidak memberatkan.. boleh2 saja membuat silabus untuk


bermain... dengan catatan..SEMUA SUKA DAN MENIKMATI ...jadi kalau
Ada satu saja pihak yg merasa keberatan maka..perlu di atur lagi bagaimana
cara agar semua happy dan enjoy...

Karena sebenarnya meskipun anak2 itu kelihatannya Hanya bermain2


saja..namun itu tetap di sebut belajar ...

8
Contoh:

Anak mengambil Dan memegang remote TV, kira2 mereka belajar apa saja?

1. Belajar mengambil barang (melatih motorik kasar,jika posisi remote tinggi


maka dia akan mencari cara untuk mendapatkannya)

2. Memegang tombol (melatih motorik halus)

3.belajar reaksi (jika remote di tekan maka akan Ada perubahan terjadi pada
suatu benda,entah benda itu akan menyala,bergerak,atau malah mati)

Nah..terlihatkan 3 pelajaran yg si anak peroleh Dan masih bisa dapat


pelajaran lain menurut kacamata mereka.

2. Oke.. kira2.. berapan lama "umur" mainan anak2? Sebulan?2bln?atau


bahkan hanya bertahan sehari?

Yup! Karna pada dasarnya mainan itu Hanya dimainkan beberapa Kali
kemudian dilupakan..jadi kalau soal berlebihan atau tidak.. kembali ke
keluarga masing2.. jika di rasa tidak memberatkan Dan bisa membantu..
silahkan...namun jika di rasa memberatkan Dan menjadi beban..cukup
siapkan hati yg gembira dalam mendampingi anak2 bermain.. buat mereka...
Sendok saja sudah bisa jadi mainan yg asik...

(3) Nama : al khoiri noor hanifah

Domisili : Depok, Jawa Barat

Usia anak paling kecil : -

Bismillah mau tanya apakah unschooling jika diterapkan akan


berpengaruh terhadap perkembangan sosial anak?

Dan bagaimana cara meredam emosi anak jika anak tersebut hyperaktif
dan anak tersebut terlanjur berbicara perkataan yg kotor, apa yg harus
dilakukan orang tua jika sudah terlanjur seperti itu?

Jazakunnallahu khairan �

Jawaban:

Bismillah..

Ya.. sangat berpengaruh...sangat besar malahan pengaruhnya..bukan


negative ya...justru sangat positive..anak menjadi percaya diri bersosialisasi

9
dengan siapapun bahkan dengan orang yg usianya jauh lebih tua
diatasnya,karena anak US bersosialisasi untuk berkomunikasi bukan
sekedar untuk basa basi.

Untuk anak yg dinilai hyperactive, terutama dengan emosi yg meledak-


ledak..maka Hal pertama yg harus diperhatikan adalah... sumbernya..
akarnya... Bisa di observasi mulai dari lingkup keluarga terdekat,(apakah
ada anggota keluarga yg menjadi panutan sikap buruk si anak), demikian
juga lingkungan sekitar tempat tinggal atau tempat bermain...

Karna anak adalah bentukan dari orang tua dan lingkungan...

Tidak Ada anak yg terlahir dengan sifat buruk.. maka jika anak bermasalah
maka Orang tua harus terlebih dulu mengevaluasi diri sendiri.

(4) Nama : virza

Domisili : Depok

Usia anak paling kecil : 17bulan

Pertanyaan :

1. unschoolling dilakukan sejak anak usia berapa ?

2. Ketika kita menerapkan unschooling apakah harus mendaftar ke


dapertemen pendidikan?

3. Jika kita sudah menerapkan metode unschooling tiba2 di tengah


jalan ingin memasukan anak ke sekolah formal apa bisa ?

4. Bagaimana dengan biaya unschooling?

5. Apakah mengikuti unschooling mendapat ijazah ?

---

jawab:

Wa'alaykumussalam warahmatullah wabarakatuh

1. Sebenarnya, bayi itu sudah unschooling.. mereka belajar mencari puting


sesaat setelah dilahirkan, mereka belajar tengkurap, duduk, berdiri, berlari..
Unschooling sendiri bisa dibilang anak belajar apa yg dia perlukan.. jadi,
sejak bayipun sudah bisa dikatakan unschooling

10
2. jawaban pertanyaan ini akan menyambung dengan jawaban nomer 3 dan
5 ya.. mendaftarkan anak untuk yang homeschooling / unschooling ke
PKBM ini wajib, agar anak tidak dikatakan anak yg putus sekolah.. dengan
mendaftar di PKBM, nantinya anak akan mendapatkan nomer induk siswa..
mau ikut ujian kesetaraan utk dapat ijazah / tidak, kalau unschooling itu
terserah anaknya.. kalau di tengah jalan misal dia ingin sekolah kedokteran
misalnya, berarti harus ikut ujian kesetaraan..

anak bisa didaftarkan ke PKBM sekitar usia kelas 1 SD / usia 7 tahun

4. Biaya unschooling tidak mahal, in syaa Allaah.. karena ada beberapa


ummahaat yang anaknya unschooling jg terkendala jarak sekolah dan
biaya.. perlu diketahui banyak yang khawatir dengan budget, karena
sekarang banyak Flexy School yang berlabel HomeSchooling.. kalau
unschooling, in syaa Allah sangat terjangkau, tergantung juga nanti anak
mau belajar apa.. dan in syaa Allah juga bisa disesuaikan dengan keluarga
masing-masing ^^

(5) Nama : Indriani

Domisili : Bandung

Usia anak paling kecil : -

Bismillah assalamualaikum teh della hehe, afwan mau izin bertanya


terkait penerapan belajar ke anak ya itu bagaimana sih caranya supaya
si anak tsb tidak merasa jenuh ketika kita memberikan edukasi,
misalkan tentang tauhid, atau tentang belajar huruf hijaiyah, kan
biasanya ada ya anak yg cepat merasa bosan karna mungkin
penerapan edukasi dari ummah nya yg kurang asyik gitu. Apakah
boleh memakai edukasinya via visual? maksudnya kaya boneka gitu
tapi yg tidak berwajah bonekanya? atau visualnya yg semisal gambar
di dalam buku cerita? Syukron teh

---

Jawab:

Wa'alaykumussalam.. seperti materi yang saya sampaikan, bahwa


pembelajaran yang diterapkan bisa disesuaikan dengan keluarga masing-
masing, terutama kepada anaknya.. anak sulung dan bungsu mungkin
berbeda cara belajarnya..

11
memang akan butuh penyesuaian sampai akhirnya nanti ketemu titik dimana
orang tua dan anak saling nyaman..

tidak mengapa, hal ini sangat biasa terjadi, di keluarga saya-pun.. orang tua
bisa berusaha semaksimal mungkin menjadi orang yang memberi jalan si
anak untuk belajar..

(6) Nama : Ulpa Nur Ashifa

Domisili : Bandung

Usia anak paling kecil : -

Bismillah

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Umm jika kita tetap menerapkan unshooling ini di rumah tetapi anak
tetap di sekolahkan di sebuah institusi apakah bisa tetap berjalan tidak
ya? Karena misal ibunya terbatas dalam masalah ilmunya....

Dan ingin minta rekomendasi judul buku apa saja yang bisa dibaca
untuk seorang ibu terkait parenting yang sesuai sunnah...

Jazakillah khayr umm

---

Jawab:

Wa'alaykumussalam warahmatullaah wabarakatuh..

menurut yang pernah saya baca di instagram @unschooling.id, anak


termasuk unschooling kalau dia minta sekolah sendiri, tapi dengan catatan,
si anak wajib bertanggung jawab dengan pilihannya.. (sepertinya) hampir
semua ibu yang anaknya sekolah, lebih mengarah kepada si ibu yang
sekolah bukan anaknya.. kenapa??

karena yang heboh kalau anaknya bangun kesiangan siapa? ibu

anak lelet sarapannya, siapa yang bingung? ibu

anak telat berangkat, siapa yang panik? ibu

anak sampe rumah ada PR, siapa yang keburu minta segera dikerjakan? ibu

jadi sebenarnya yg sekolah, si anak atau ibu?

12
ibu selalu mengusahakan yang terbaik untuk anak-anaknya.. dan kita juga
pasti terbatas dalam hal ilmu.. ibunda para ulama juga.. jadi solusinya, kalau
mau, ikutkan kursus saja.. misalnya, ibu tidak bisa bahasa Arab, tidak
mengapa anaknya les bahasa arab.. lebih baik lagi kalau ibunya dulu yang
beljar, agar nanti pahalanya "diambil" sama si ibu, maa syaa Allaah...

tapi beberapa PKBM sunnah, in syaa Allah sudah ada yang bisa diikuti..
misal di Bogor ada Imam Nawawi Islamic School (ustadz Kemal) dan di
Surabaya ada PKBM Thaybah (ustadz Ishaq) ini yang saya tau HomeSchool
friendly.. jadi mereka membolehkan beli modul saja, atau datang di
beberapa mata pelajaran saja (ada pilihan kelasnya).. mungkin untuk di kota
lain, bisa mulai cari-cari info dari sekarang..

(7) Nama : Rina dzanuarita

Domisili : Tangerang

Usia anak : 5 th 7 bulan

Pertanyaan : anak ana skolah di TK umm , sering nyanyi nyanyian anak


kecil contoh(balonku,pelangi dll) , sering juga menggambar
pegunungan yg disertai ada gambar makhluk bernyawa nya seeprti
(manusia,hewan)

Anak ana tinggal sm orgtua ana , karna ana harus kerja untuk
membiayai hidup anak ,(maaf karna saya janda umm)

Orgtua ana belum begitu paham betul soal sunnah2 , dan belum
mengenal apa itu salafy umm , ana coba menjelaskan ttapi orgtua blm
ngerti (tp ana terus berusaha) ana jga masih banyak belajar ,

Ana harus bagaimnaa menyikapi nya umm??

Dan salahkah jika ana membawa anak ana untuk hidup berdua sama
ana disini? Sedangkan orgtua tidak mengizinkan ana membawa putra
ana untuk tinggal bareng ana dikarenakan orgtua khawatir ana tdk bsa
merawat krna ana kerja umm ,

Tp ana selalu dihantui rasa bersalah dan berdosa jika anak ana
terus2an ana ttipkan ke orangtua ana ,

Bagaimana ana menjelaskan dan meyakinkan ke orangtua ana umm ?

13
Syukron ,

Baraakallahu fiik

Jawaban:

Bismillah...

Maa Syaa Allah...Saya selalu terharu dengar kisah para ibu single
parent..karna pasti amat sangat tidak mudah menjalani semua sendiri.

Saya punya beberapa teman praktisi HS yg juga single parent, mereka rata2
bekerja sendiri (seperti berjualan baik online ataupun offline) sehingga
kegiatan mengasuh anak dan mencari nafkah bisa berjalan bersamaan.

Saya mengerti sekali kekhawatiran ibu mb Rina dan amat sangat


wajar...oleh karena itu ada baiknya mbak Rina mempertimbangkan
pekerjaan yang bisa dilakukan sambil mengasuh dan mendidik anak mba
agar bisa menjadi sosok laki-laki tangguh yg selalu berjalan di jalan yang
sudah Allah dan Rasulullah tuntunkan..

Tetap semangat ya mba...Dan selalu mohon petunjuk agar dimudahkan


dalam mendidik Ananda...

(8) nama : dwi adita

domisili : jakarta

umur anak : 15 bulan

apakah d umur 15 bln orang tua sudah bisa melihat potensi anak ?
kalau iyaaa bagaimana caranya ? dan apabila kita sdh punya niat untuk
menerapkan home/unschooling kira2 d mulai dr anak umur berapa ?

Jawaban:

Bismillah..

Unschooling dimulai dari detik pertama kelahiran mereka..

Ketika anak berusia 0-7 tahun maka itu adalah waktu yg sangat baik bagi
orang tua untuk mengamati segala hal tentang anak-anak mereka,baik
minat, selera, gaya belajar, Cara mereka menghadapi masalah...semakin
Kita membiarkan mereka berkembang dengan cara mereka sendiri maka
kita akan semakin mudah mendampingi proses belajar mereka.. dengan
bonding yang kuat.. Orang tua in Syaa Allah bisa dengan mudah melihat
potensi sang anak..dengan catatan..biarkan mereka berkembang sesuai
dengan naluri alami mereka.
14
(9) Nama : Tiara S.

Domisili : Jakarta Selatan

Usia anak : 16 bulan

Pertanyaan :

Bismillaah.. Atas izin Allah, ana wa pak suami memang berencana


ingin sekali memilih homeschooling untuk anak. Lalu yang ingin ana
tanyakan, prosedur pendidikan seperti apa? Berdasaekan pengalaman
orang tua yang sudah menjalani, bagaimana sosialisasi anaknya
dengan lingkungan sosial di luar? Lalu bagaimana nanti saat masuk ke
jenjang pendidikan formal lanjutan seperti SMA atau universitas?

---

Jawab:

sekolah = formal

homeschooling = non formal

unschooling = informal

karena kami adalah praktisi Unschooling, maka kami akan menjawab,


prosedur pendidikan yg menentukan mau belajar apa adalah si anak.. orang
tua tugasnya hanya memfasilitasi, mengarahkan, dan menjaga agar tidak
keluar dari jalur / melanggar ketentuan agama Islam..

"sosialisasi sulit" adalah suatu hal yang sering dipakai untuk menakuti para
orang tua yang anaknya tidak sekolah.. "gimana anakmu nanti
sosialisasinya?" / "jadi anak goa donk ndekem mulu dirumah".. hal ini sering
jadi hal yang meragukan orang tua yang anaknya US...

bahkan, banyak kok anak yg sekolah tapi tidak bisa sosialisasi... anak yg
unschooling, mereka belajar dirumah, berinteraksi dengan keluarga yang
tidak seumuran.. merek abelajar diluar rumah sama orang tua, berinteraksi
dengan orang-orang yg juga tidak seumura..

bahkan, maa syaa Allaah, anak-anak unschooling seperti yang saya kenal
selama ini mereka lebih jago berkomunikasi dengan orang.. bahkan yg jauh
lebih tua daripada mereka...

anak tetangga saya juga unschooling (tapi non muslim), si anak suka banget
ngobrol sama mertua saya yang usianya 68 tahun...
15
anak saya jg lebih berani ngobrol sama yg lebih besar, anak mbak Dhiva
maa syaa Allah kalau ngomong sama saya juga kadang saya kalah.. anak
salah satu Tim Madrasah Pertama malah suka ngajak ngobrol abang ojol
yang nganterin paket ke kantor milik orang tuanya..

jadi jangan khawatirkan masalah sosialisasi, in syaa Allah "teman" mereka


justru tidak sebatas yg seusia ^^

untuk Unschooling, anak yang menentukan.. kalau suatu saat dia mau
masuk SMA/kuliah, katakan pada dia, harus ikut ujian kesetaraan, apakah
dia bersedia? kalau bersedia, biarkan dia berjuang dan berusaha untuk
menggapainya.. kita sebagai orang tua memfasilitasi belajarnya si anak
saja..

(10) Nama : Isfi

Domisili : Tangerang

Usia anak paling kecil : 14bln

Setelah menyimak materi, unschooling disini berarti fleksibel dan tdk


terikat peraturan gt ya ukhty? cmiiw.

Tapi (1) apakah pada unschooling perlu dibuat target2 yg dicapai


dengan batas waktu tertentu? Atau se-mengalirnya saja?

Misal, anak saya tertarik dgn angka. Nah, sejak skrg saya sounding
terus ttg angka lalu saya targetkan usia 2.5thn dia sudah bisa
menyebutkan 1-5. Apakah langkah tsb tepat? Kalau kurang tepat, (2)
maka sejauh mana unschooling ini dikatakan berhasil?

Jawaban:

Bismillah..

Ya.. benar sekali mb Isfi.. unschooling itu tidak terstruktur, tidak mengikuti
aturan sebuah institusi pendidikan tertentu dan amat sangat fleksibel,

Untuk masalah target, karna pusat pembelajaran itu ada pada diri si anak,
maka dengan unschooling..anak Kita dampingi untuk pada akhirnya bisa
menentukan target sendiri,

Contoh, anak mb terlihat Senang dengan angka, karna masih 2,5 thn maka
sebaiknya mb Isfi cukup mendampingi ananda saja..amati
perkembangannya, catat bila perlu, biarkan dia menggali potensinya dengan

16
caranya sendiri..lebih baik jangan di beri target.. Karna memberi target sama
seperti Kita menyuruh mereka berkembang atas keinginan Kita bukan
dengan potensi mereka..

Ada satu Contoh anak US yg usianya saat ini 5 thn sudah bisa pembagian...

Kok bisa?

Karna dia punya 2 adik adik, dan dia terbiasa membagi sesuatu dengan
jumlah yg sama.. sehingga untuk pembagian 2 dia sudah sangat mahir....

Disini bisa dilihat...perbandingan anak2 sekolah yg Hanya menghapal


pembagian,dengan anak US yg paham pembagian itu diterapkan untuk
kondisi seperti apa?

Jadi Ada baiknya dampingi, amati dan selalu bersyukur atas perkembangan
sekecil apapun..

(11) Assalamu'alaikum

Nama : gayut Milati

Domisili : pasar rebo Jakarta timur

Usia anak paling kecil : 2th

Saya mau bertanya bagaimana ya cara membuat kurikulum untuk anak


usia 4 th kemudian waktu belajarnya dalam sehari berapa jam?

Dan bagaimana membuat anak agar lebih fokus ketika belajar?

Terimakasih

---

Jawab:

Wa'alaykumussalam warahmatullah..

dalam unschooling tidak ada kurikulum yang paten seperti homeschooling


non-formal / sekolah formal.. belajarnya anak unschooling adalah setiap
waktu.. orang tua sering mengira anaknya tidak belajar, padahal ada banyak
hal yang dia pelajari, hanya saja orang tua kurang peka terhhadap anaknya..

17
kenapa? karena kita orang tua adalah PRODUK SEKOLAH.. menurut orang
tua, belajar itu adalah:

duduk, diem, baca buku, nulis, ngafal, dan lain-lain...

padahal belajar itu bisa apa saja...

anak akan fokus disaat mereka senang dengan apa yang dikerjakan...

jadi, di unschooling, anak akan belajar hal yang menurut dia menarik.. lebih
ke pelajaran kehidupan.. kita sebagai ortu hanya memfasilitasi belajar anak
saja..

(12) Nama : Ina Gustina

Domisili : Kendari

Usia anak paling kecil : 12 bulan

Anak sy umurnya sdg 5 thn lbh, tp sampai skrg blm terlalu bisa belajar
berhitung. Sy ajar jg menghitung 10 jari blm bisa dia ingat, bgtupun
dgn warna hanya bbrp warna dia tahu,tp itupun stelah sy ajarin warna
yg lain dia kemudian lupa lg itu wrna apa. Termasuk huruf abjad jg dia
blm tau. Beda dgn kakaknya yg skrg sdh berusia 7 thn, saat msh
seusia dia dulu kakaknya itu sdh tau byk ttg wrna,angka,huruf,&
menghafal bbrp surat dlm al qur'an.

Sy mohon minta solusinya.

---

Jawab:

anak saya juga umur 5 tahun, dan saya tidak memaksa dia bisa berhitung..
dia akan belajar berhitung disaat dia butuh bisa berhitung.. anak mbak Ina
tidak tertarik dengan berhitung, warna, dan membaca..

jangan pula membandingkan anak 1 dengan yang lain...

karena mungkin si kakak adalah orang yg pinter dalam pelajaran, tapi si


adek di kemudian hari adalah seorang desainer grafis yang ga perlu belajar
kimia, fisika dan lainnya �

solusinya? jangan mewajibkan si adek sama dengan si kakak.. karena


mereka manusia yang berbeda.. toh kita juga ga sama pinternya sama yang
juara olimpiade matematika kan, mbak? jadi, mbak harus cari apa yang
sekiranya diminati si adek..

18
ga usah khawatir.. teman kami ada kok yang anak nomer 1 dan 3
homeschooling, sedangkan si nomer 2 sekolah.. karena mereka berbeda..
ga bisa disamakan minat dan bakatnya...

(13) Assalamualaykum

Nama : Yuni

Domisili : Tangerang

Usia anak paling kecil : 3 tahun 8 bulan

Sy mau bertanya, ada niat utk mensekolahkan anak sy insyaallah Juli


2020 di TK Islam yg tdk ada program Tahfiz Qur'an nya. Sedangkan dr
usia 1tahun kurang lebih anak sdh sy dengarkan murrotal & talaqqi
bersama dirumah.

Apakah berpengaruh ya dgn hafalannya nanti ketika anak sdh masuk


sekolah?

Memang niatan sy utk anak mengenal banyak org, bersosialisasi dgn


siapa sj ketika di TK nanti. Tambah wawasan, karena sblmnya anak sy
ikutkan trial English masyaAllah menangkap. Tapi pikir ulang karena
kalau kursus English yg di dpt hanya English yg di dpt

Akhir² ini sy ajarkan tauhid lebih dlm dibanding saat usia 1thn

Apakah sdh tepat dimasukkan TK ?

Jawab:

Wa'alaykumussalam warahmatullah wabarakatuh

Bismillah..

Maa Syaa Allah..

Mba Yuni bersyukur sekalidi anugerahi Allah seorang anak dengan daya
ingat dan daya tangkap yang kuat...

Ini bisa menjadi hal positif juga bisa menjadi hal negatif..

Dengan daya ingat dan daya tangkap yg kuat, maka anak akan semakin
cepat menyerap berbagai informasi yang ada di sekitarnya..

Nah, kira-kira...apakah di TK tersebut lingkungan nya kondusif?

Apakah anak kiranya sudah mampu menyaring informasi positif Dan


negatif?

19
Dan apakah Orang tua sanggup menghadapi resiko ketika nanti terjadi
perubahan perilaku yg kurang sesuai dengan visi dan misi keluarga
disebabkan lingkungan sekolah (Misal,lebih mendengarkan Musik dari pada
ayat Al Qur'an)?

Jadi sebelum memasukkan anak ke sekolah ada baiknya di pertimbangkan


positive dan negative nya..lalu diskusikan bersama suami dan tentunya yg
paling penting dengar juga pendapat anak.

(14) Nama:ratna

Ank: 11thn,7thn,5th

Bagaimana jika visi misi berbeda dgn suami yg blm kenal


sunnah?serta lingkungan yg blm sepaham dgn aqidah

---

Jawab:

selalu kembali kepada Allah Azza Wa Jalla.. banyak berdoa, terutama di


waktu-waktu mustajab.. mohon kepada Allah untuk diberikan hidayah untuk
diri sendiri dulu, baru orang lain (suami, keluarga, teman)... minta kepada
Allah untuk dimudahkan dalam mendidik anak.. tidak perlu memaksakan
diri.. kalau memang suami ingin anak-anak sekolah, ya dituruti saja..
mungkin suatu saat Allah bukakan hatinya, bisa diajak berdiskusi lagi, anak-
anak bisa deschooling..

(15) Bismillah

Nama : Tri yulianti

Domisili : yogyajarta

Usia anak : 2.5 tahun

Pertanyaan : anak saya kalau di ajari ttg huruf angka seperti tdk
tertarik.. sudah melalui media poster juga ga mau lihat bahkan saya
kasih video ttg belajar huruf juga ga mau.. lebih condongnya ke mainan
mobil2an.. kebetulan anak saya laki2.. kira2 umur berapa um bisa
melihat potensi anak dan apa ada cara yg menarik untuk mengajarkan
huruf angka kpda anak??

Jazaakilahu khairan...

20
Jawaban:

Wa'alaikumsalam warohmatullahi wanarokatuh.

Bismillah,

Pembiasaan sehari2.

Anak usia 2,5 tahun melihat, belajar, dan meniru dari ortunya. Jika hanya
dilihatkan video, dipasang poster, tapi ortunya tidak terbiasa, misal
membaca atau berhitung (cikal bakal anak senang belajar mengenal huruf
kebanyakan dari ortu yg suka membaca), anak bisa jadi tidak merasa
tertarik dan butuh untuk mengenal huruf dan angka.

Potensi dan kesukaan anak itu berbeda. Tapi, potensi bisa jadi berawal dari
kesukaan. Untuk saat ini, anak masih suka bermain mobil2an. Diamati saja
sambil berjalanannya waktu, sampai sejauh mana anak suka mobil2an.
Karena kesukaan anak terkadang masih suka berubah-ubah.

(16) Nama : laily

Domisili : padang

Usia anak paling kecil : 4bulan

1. Untuk penerapan unschooling ini adakah batas usia tertentu,


misalkan hanya di tahap SD saja setelahnya harus masuk sekolah
resmi?? Sedangkan untuk di Indonesia saya pun baru mendengar
metode ini.

2. Jika ingin menerapkan metode unschooling pada anak,bagaimana


kita mendapatkan materi belajar untuk si anak?? apakah ada
komunitas unschooling pada tiap daerah??

Jazakillah khayr

Jawab:

Wa'alaykumussalam warahmatullah wabarakatuh

Bismillah..

1. Tidak ada batas usia untuk unschooling...

Jadi gambarannya seperti ini...

21
Dari usia 0-7,Kita benar-benar amati dan dampingi cara dia mengeksplorasi
potensi yg mereka miliki dengan cara mereka sendiri,

Setelah 7thn keatas,dimana secara umum otak manusia bekerja optimal


dengan daya tangkap yg baik sehingga komunikasi antara anak dan orang
tua bisa berlangsung dengan lancar dan sinkron,maka saat itulah mulai
dampingi arah tujuan yg ingin anak capai,

Misal, ketika 7 thn, anak terlihat semakin tertarik dengan dunia hewan dan
suka merawat hewan, Dan bilang kalau ingin jadi dokter hewan tugas orang
tua memberikan informasi seakurat mungkin tentang bagaimana cara agar
dia bisa jadi dokter hewan, termasuk dengan syarat yg berlaku seperti
test,ujian Paket,ujian masuk universitas kedokteran,Dan lain
sebagainya..kalau si anak sanggup maka tugas orang tua hanya
mendampingi dan memberi dukungan, Karena mereka akan dengan
sendirinya berjuang Dan bekerja keras untuk sampai di tujuan yg mereka
ingin capai.

2. Karna unschooling bersifat tidak terstruktur..maka materi bisa datang dari


mana saja (buku, google, YouTube)..nah tugas orang tua mendampingi
terutama yg berkaitan dengan tauhid, agar mereka tetap berjalan di jalan yg
dituntunkan Allah Dan Rasulullah.

Untuk komunitas bisa ikut komunitas homeschooling yg dirasa sesuai


dengan visi misi keluarga..tapi hati2..karna terkadang banyak komunitas
kurang memperhatikan hal-hal yang menyangkut syariat...kalau di Surabaya
Dan sekitarnya,Kita Ada Madrasah Pertama..

(17) Nama : fransy sriana

Domisi : Purworejo

Usia anak paling kecil : 5 tahun 9 bulan ( baru punya 1 anak)

Pertanyaan : bagaimana cara saya mendidik anak, yg kebetulan saya


adalah single parent, dan qadarullah saya dititipkan oleh Allah, anak
yg istinewa..terdiagnosa ADHD, sejak tahun umur 2 tahun kurang,
seorang putra. Dan dikeluarga baru saya saja yg kenal Sunnah, jadi
terkadang kalo sedang ditempat kakek neneknya beda pendidikannya,
dr yang suka disetelin tembang Jawa dll..sedangkan kalo saat sedang
sama saya, pasti saya ingatkan, ini ga boleh, nanti Allah
marah..bagaimana ya umm solusi nya. Jazakillah khairan

Jawaban:

22
Bismillah..

Sabar ya mba Fransy..berdoa sama Allah Azza wa Jalla di waktu2 mustajab.


Karana bagaimana pun mba butuh pertolongan mereka untuk menjaga
anak2, kalau kondisi memungkinkan bisa dipertimbangkan pekerjaan yg
lebih fleksibel sehingga mb bisa bekerja sekaligus mendampingi
ananda,kalau dirasa blm memungkinkan maka minta sama Allah
dilembutkan hati ortunya agar menyambut hidayah dan juga agar kakek dan
nenek mau diajak kerjasama mendidik dengan cara yg sama.

Karna cara asuh yang berbeda bisa sangat berpengaruh pada perilaku
anak, tidak hanya untuk anak dengan ADHD, autism tapi juga anak2 pada
umumnya..karena semua anak butuh penangangan khusus.. tingkat
kebutuhan mereka sangat berbeda,

Untuk anak2 istimewa.. Allah beri mereka kelebihan tersendiri..biasa


kecerdasan mereka diatas rata2, oleh karena kita harus memaksimalkan
kelebihan yg Ada dengan pendampingan yang tepat. Sayang sekali kan
kalau kecerdasan diatas rata2 mereka diisi dengan hal2 yang tidak berguna
seperti musik,dll.

Closing Statment

Beberapa poin untuk melakukan UnSchooling:

1. Teguhkan pendidikan Tauhid untuk anak

2. Ajarkan Tauhid dan adab untuk anak untuk pengajaran awal kepada anak

3. Jika sudah bersepakat dengan suami untuk tidak menyekolahkan anak,


saling support sangat diperlukan kepada pasangan yang pastinya nanti akan
ada omongan tentang "tidak sekolah"

4. Selalu meminta pertolongan dari Allah untuk bisa mendidik anak dan
bersabar

5. Daftarkan ke PKBM yang HomeSchool friendly saat usia anak 7 tahun,


agar tidak tercatat sebagai anak putus sekolah

23
6. "GOAL" anak UnSchooling lebih ke skill anak, bukan hanya intelegensi
atau akademis.. karena ada calon desainer yang tidak butuh hafal tabel
periodik kimia, ada calon koki yang tidak butuh pintar fungsi matematika, dll

7. Banyak membaca buku untuk inspirasi dan motivasi yang tetap berada
pada jalur Islam, contoh: IBUNDA PARA ULAMA (Pustaka Al Inabah) adalah
salah satu buku yang "wajib baca" untuk para Madrasah Pertama

8. Ilmu khusus bisa dipelajari diluar rumah, karena semua orang tua pasti
ada keterbatasan yang mungkin minat dan bakat anak berbeda dengan
kebisaan orang tua, misal: belajar Hadits, komputer / teknik, desain, dll

Perbedaan HomeSchooling dan Unschooling bisa dibilang ada pada


"kerikulum". Sebenarnya sudah ada penjelasannya di Undang-Undang
tentang pendidikan NON-FORMAL dan INFORMAL.

dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 pasal 1:

10. Satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang


menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal
pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.

12. Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal


yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.

13. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.

---

Nah, Unschooling ini masuk ke poin INFORMAL.. UnSchooling tidak


meributkan ijazah, jadi tidak memerlukan kurikulum buatan orang lain,
melainkan go with the flow karena "kepala"nya adalah si anak..

unSchooling akan berubah menjadi HomeSchooling saat orang tua / anak


membutuhkan ijazah (karena harus mengikuti pemerintah untuk bisa
mendapatkan ijazah)

---

24
bisa dibilang untuk perbedaan gampangnya :

HomeSchooling:

"Nak, ini jadwal belajar dan kegiatanmu, sudah Umma susun, ini materi juga
sudah di print, ada yang PDF juga suda di download"

UnSchooling:

"Ummi, nulis namaku gimana sih? hurufnya apa? boleh bantu aku cara
nulisnya?"

Dilaksanakan di grub Kuliah Telegram Ummahaat Indomesia

Pukul 09.00 WIB

Tanggal 07/03/2020

25

Anda mungkin juga menyukai