SITI NURKHOLISOH
Prodi Asuransi Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
Uin Sultan Maulana Hasanuddin Banten
No HP 08584018524
Email : snurkholisoh40@gmail.com
ABSTRAK
Peran orangtua sangat mempengaruhi potensi anak dalam pengembangan potesi
anak yang beriman dan taat menjalankan perintah agama. Agama sangat
mempengaruhi tingkah laku anak serta dapat digunakan sebagi pembatas anak
dalam berbagai tingkah laku. Orangtua harus memeberikan nilai agama kepada
anak sedini mungkin. Orangtua memiliki tanggung jawab yang besar terhadap
anaknya. Salah satunya yaitu menanamkan sikap kedisiplinan. Jenis penelitian
yang digunakan adalah deskriptif kualitatif . Metode yang digunakan oleh peneliti
pada penelitian ini adalah jenis penelitian studi literature. ibadah adalah sebutan
sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan diridhai Allah Azza wa
Jalla. Shalat adalah aktivitas ibadah bagi umat islam. Shalat yang wajib dalam
sehari semalam adalah shalat lima waktu. praktik ibadah sholat lima waktu dapat
menunculkna sifak disiplin daan taat. Sholat lima waktu dapat ditanamkan sejak
dini agar terbiasa. Orangtua memiliki peran sangat penting dalam membantu
pembiasaan sholat lima wektu pada anak. Hal yang dapat dilakukan orangtua
yaitu salah satunya dengan mengajak anak solat berjamaah. Orangtua (bapak atau
ibu) memiliki kewajiban yang dibebankan hanya kepada mereka untuk
memelihara, mengawasi, melindungi, serta membimbing anak-anaknya kepada
jalan kebaikan dengan kasih sayang yang mereka miliki karena mereka juga telah
dikaruniai oleh Allah suatu naluri yang tidak dimiliki oleh orang-orang yang
belum atau tidak memiliki seorang anak.
Sesungguhnya usia anak merupakan usia yang paling subur dan panjang.
Ini adalah kesempatan yang paling penting bagi orangtua sebagai pendidik untuk
menanamkan fondasi-fondasi kokoh dan nilai-nilai yang baik pada jiwa dan
akhlak anak. Kesempatan itu terbuka luas dan sarananya juga tersedia. Yaitu
fithrah yang masih bersih, masa kanak-kanak yang masih jernih dan lembut, hati
yang belum terkotori dan jiwa yang belum ternodai. Apabila kita bisa
menggunakan kesempatan yang baik tersebut, maka harapan keberhasilan
pendidikan untuk fase-fase usia berikutnya lebih besar.
Berdasarkan uraian diatas maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah
sebagai berikut: (1) Disiplin ibadah lima waktu berpengaruh terhadap karakter
anak, (2) bagaimana peran orangtua dalam displin praktik ibadah solat lima waktu
pada anak pada anak, (3) Apa pentingnya ibadah shalat lima waktu bagi anak.
Tujuan dari penelitian ini adalah untu mengetahui sebagai berikut: (1) disiplin
praktek ibadah solat lima waktu terhadap karakter anak, (2) Untuk mengetahui
peran orangtua dalam praktik ibadah solat lima waktu, (3) untuk mengetahui
pentingnya ibadah solat lima waktu bagi anak.
KERANGKA TEORI
Orangtua memiliki tanggung jawab yang besar terhadap anaknya. Salah satunya
yaitu menanamkan sikap kedisiplinan, kedisiplinan dapat ditanamkan melalui
solat lima waktu denggan tepat waktu. Kedisipilinan melaksanakan shalat wajib
adalah suatu kepatuhan dan kesanggupan menjalankan ibadah shalat dalam sehari
semalam sebanyak lima kali dan harus dikerjakan pada waktunya masing-masing
dengan tidak meninggalkan satupun waktu sholat.
Dari orangtua, anak mempelajari banyak hal, bukan hanya pendidikan individual
saja, namun juga pendidikan sosial. Dimana niali-nilai ini bukan dipelajari secara
teoritik namun mereka alami dan rasakan secara langsung. Seperti nilai
kedisiplinan sangatlah penting untuk diajarkan kepada anak. Karena disiplin
adalah kunci dalam menata pola hidup yang baik, terutama disiplin dalam
beribadah.
Dalam pengertian yang luas ibadah meliputi segala yang dicintai Allah dan
diridhai-Nya, perkataan dan perbuatan lahir dan batin. Termasuk didalamnya
shalat, puasa, zakat, haji, berkata benar, bakti kepada orang tua, silaturahmi,
menepati janji, dan lain-lain. Jadi meliputi yang fardhu, mualmalah, bahkan
akhlakul karimah (Nasution, 1999). Jadi, Ibadah dalam Islam meliputi seluruh
aspek kehidupan manusia tanpa ada batas dalam setiap langka dan perbuatan.
Ibadah terbagi menjadi dua, yaitu a) ibadah mahdhah dan ibadah ghairu mahdhah,
danb) ibadah ghairu mahdhah (Muhyidin, 2007). Ibadah mahdhah adalah ibadah
yang tercermin dalam rukun Islam lima, yakni syahadat, shalat, zakat, puasa, dan
haji ke baitullah. Ibadah mahdhah adalah ibadah yang ditentukan caranya maupun
prakteknya. Sedangkan Ibadah ghairumahdhah adalah segala ibadah yang tidak
termasuk atau diluar ibadah mahdhah. Sesuatu dapat dikatakan ibadah ghairu
mahdhah ketika ibadah itu hanya ditujukan untuk mencapai keridhoan Allah.
Disini kita akan bahas pentingnya sholat lima waktu dalam menentukan karakter
anak. Sholat liam waktu memiliki banyak sekali dampak positi bagi anak yaitu
seperti melatih kedisiplinan dan tertib.
Islam adalah agama yang sangat identik dengan kedisiplinan. Kedisiplinan Islam
dapat terlihat dengan jelas jikalau kita mampu merenungi setiap praktek ibadah
dalam agama islam yang sempurna ini. Misalnya shalat. Shalat adalah cerminan
dari kedisiplinan dalam Islam. Bagaimana tidak, satu hari ada lima kali shalat
wajib yang sudah ditentukan waktunya dan rakaatnya. Dalam salat ini kita
dibentuk menjadi pribadi yang disiplin. Disiplin menunaikannya tepat pada
waktunya. Semakin disiplin salat seseorang, maka akan semakin teratur pula
hidupnya. Kedisiplinan Rasulullah Saw dalam mendirikan salat tentu sudah tidak
diragukan lagi. Demikian pula dengan para sahabat dan generasi salafushaleh
setelahnya. Salah satu contoh yang memiliki kedisiplinan tinggi dalam salatnya
adalah Amiirul Mu’minin, Umar bin Khathab r.a. Dalam suatu riwayat dikisahkan
bahwa pernah suatu ketika Umar r.a terlambat untuk shalat Ashar berjamaah. Apa
sebabnya? Siang itu Umar sedang berjalan dikebunnya yang cukup luas untuk
memeriksa dan melihat-lihat keadaan disana. Ternyata cukup lama Umar berada
di kebunnya. Sehingga manakala Umar dalam perjalanan pulang, Umar melihat
kaum muslimin sedang keluar dari masjid karena telah selesai menunaikan shalat
Ashar. Menyaksikan hal tersebut, maka sesaklah dada Umar. Dia menyesal telah
tertinggal shalat berjamaah di awal waktu disebabkan sibuk mengurusi kebunnya.
Sejak saat itu, Umar bertekad untuk tidak terulang lagi tertinggal salat berjamaah
di awal waktu. Kemudian, Umar mewakafkan kebunnya itu untuk keperluan kaum
fakir miskin.
Dalam mengembangkan sikap disiplin melalui sholat lima waktu ini orangtua
memiliki peran yang sangat penting. Orangtua dalam persepektif islam merupakan
orang dewasa yang bertanggung jawab memberikan pertolongan pada anaknya
dalam perkembangan jasmani dan rohaninya, agar mencapai tingkat
kedewasaannya, serta mampu mandiri dalam memenuhi tugasnya sebagai hamba
Allah. Dasar-dasar pandangan hidup, sikap dan perilaku secara alami akan
tertanam dalam diri anak melalui keteladanan dan pendidikan yang diberikan
kepada anak oleh orangtuanya.
Sholat merupakan kewajiban bagi semua umat islam. Dengan menunaikan sholat
maka dosa dosa yang diperbuat akan terhapuskan atau mendapat pengampuanan.
Dari sekian ayat dalam surat-surat yang terdapat Al-Qur’an tersebut menunjukkan
betapa pentingnya kedudukan shalat dalam kehidupan. Diantara pentingnya Shalat
dalam kehidupan adalah sebagai berikut:
1. Shalat adalah tolok ukur amal, yang berarti bahwa kualitas amal seseorang
ditentukan oleh Shalatnya. Hal ini seperti disebutkan dalam hadist
Rasulullan yang diriwayatkan Abu Dawud dan Tirdzi, “hal pertama yang
akan dihisab kelak di hari pembalasan adalah Shalat. Apabila baik
Shalatnya, maka akan baik pula amal-amal lainnya. Dan apabila
Shalatnya rusak, maka akan rusak pula amal-amal lainnya,”
2. Shalat adalah tiang agama. Hal ini disebutkan dalam hadist Rasulullah
yang diriwayatkan oleh Baihaqi “Shalat itu adalah tiang agama (Islam),
maka barangsiapa mendirikannya maka sungguh ia telah mendirikan
agama; dan barangsiapa meninggalkannya, maka sungguh ia telah
merubuhkan agama”
3. Shalat adalah kunci surga. Hal ini disebutkan dalam hadist Rasulullah
yang diriwayatkan oleh Muslim dari Jabir yang dikutip dari kitab Ihya
Uumuddin karya Imam Ghazali.
5. Shalat menjadi benteng yang menjaga diri kita dari perbuatan keji dan
maksiyat. Hal ini disebutkan dalam Al-Ankabut: 45, “Bacalah apa yang
telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah
shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan)
keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah
lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah
mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
6. Shalat sebagai pengingat kita kepada Allah swt, seperti yang dituliskan
dalam Surat Ta Ha ayat 14, “Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak
ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah
shalat untuk mengingat Aku.”
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif . Metode yang
digunakan oleh peneliti pada penelitian ini adalah jenis penelitian studi literature.
Studi literature adalah penyelesaian suatu persoalan atau masalah dengan
melakukan suatu penelusuran melalui sumber-sumber tulisan yang pernah dibuat
sebelumnya (Nuyana, 2019). Menurut Zed dalam Iis Aprinawati (2017)
menjelaskan bahwa studi pustaka ialah suatu rangkaian kegiatan yang berkenaan
dengan metode pengumpulan data pustaka, mencatat dan membaca serta
mengelola suatu bahan yang diteliti.
Sedangkan menurut Anshori & Iswati (2017: 35) studi literatur diperlukan
agar mengetahui ke mana ilmu yang berhubungan dengan penelitian telah
berkembang, mencari data sekunder yang akan mendukung penelitian,
mengetahui simpulan dan generalisasi yang telah pernah dibuat dan dilakukan
sehingga situasi yang diinginkan dapat diperoleh.
Shalat adalah aktivitas ibadah bagi umat islam. Shalat yang wajib dalam
sehari semalam adalah shalat lima waktu. Wajib artinya bagi umat islam tyang
mencapai umur balig (15 tahun atau biasanya telah mimpi basah), maka harus
mengerjakannya. Jika tidak mengerjakannya perkara yang wajib, yaitu sholat lima
waktu, maka akan mendapat siksa dari Allah Swt.
Adapun sholat lima waktu tersebut adalah dzuhur, ashar, Mgrib, isya’ dan
shubuh. Karena sholat merupakan ibadah wajin maka kegiatan apapun yang
sedang kita laksanakan wajib ditinggalkan demi untuk melaksakan ibadah sholat
wajib.
Disiplin berasal dan bahasa dalam Latin disciplina yang berarti pengajaran
atau latihan. Ada juga yang mengatakan berasal dari kata disciple yang berarti
pengikut setia, penganut terhadap paham seorang guru, dan ajaran atasi aliran
seni. Ibadah dari bahasa Arab abidaya’budu-‘abdan-‘ibaadatan yang berarti taat,
tunduk, patuh dan merendahkan diri. Taimiyah menyampaikan mencakup segala
sesuatu yang dicintai dan diridhai oleh Allah Swt. Berupa perkataan atau
perbuatan baik amalan batin ataupun yang dhahir (nyata). kedisipilinan
melaksanakan shalat wajib adalah suatu kepatuhan dan kesanggupan menjalankan
ibadah shalat dalam sehari semalam sebanyak lima kali dan harus dikerjakan pada
waktunya masing-masing dengan tidak meninggalkan satupun waktu sholat.
Orangtua adalah orang lebih dewasa atau orang lebih tua yang berperan memiliki
tanggung jawab untuk memberi pendidikan kepada anak-anaknya. orangtua
merupakan pendidik yang pertama dan utama, dan dari orangtua juga anak
mendapat pendidik pertama kali. Orangtau memliki tugas dan tanggung jawab
utama yaitu membesarkan dan merawat anak, melindungi anak dari
penyimpangan akidah yang tidak sesuai dengan pandangan hidup muslim.
Tanggung jawab orangtua selain melindungi serta memberi pelajaran, orangtua
juga menjaga shalat anak agar menjalankan shalat lima waktu dengan baik.
Orangtua dapat mengajarkan anak sholat mulai dari dini dapat dimulai
dengan mengajarkan apa yang dibutuhkan dalam sholat seperti syarat dan
rukunnya. Orangtua hendaknya perintah melaksanakan sholat setelah
diajarkannya. Dalam Tarbiyatul Aulad, Abdullah Nasikh Ulwan menyebutkan
salah satu metode pendidikan anak adalah lewat pembiasaan. Jika ingin anak
terbiasa shalat, orangtua dapat memilih sekolah yang menjadikan shalat sebagai
aktivitas sehari-hari. Tetapi ini belum cukup untuk memotivasi anak agar mau
melaksanakan shalat di rumah. Harus dengan upaya pembiasaan. “Orangtua dapat
mengajak anak shalat berjamaah di rumah. Akan lebih menyenangkan jika anak,
khususnya anak laki-laki diajak shalat berjamaah di masjid sekitar rumah”.
Untuk mendidik anak yang cerdas, pintar dan berakhlak baik perlu
adanaya orangtua yang pandai. Orang tua mempunyai peranan yang sangat
penting dalam kehidupan dan tumbuh kembang anak. Pola pengasuhan positif
terhadap anak memerlukan peran orangtua. Memenuhi kebutuhan anak akan
makanan yang bergizi dan sehat, menanamkan nilai agama dan moral dalam
kehidupan juga menjadi peran orangtua.
Untuk bisa menerima banyaknya materi yang diajarkan di sekolah, kondisi tubuh
anak harus prima. Siapa yang dapat memastikannya? Tentu saja, orangtua.
Pastikan anak cukup tidur di malam hari, makan makanan bergizi, termasuk
membekalinya makan dan minum yang cukup untuk di sekolah.
Orangtua tentu tidak bisa tahu apa yang terjadi pada anak di sekolah. Jadi, ketika
ia pulang, jangan lupa untuk mengajaknya ngobrol santai. Tanyakan apa saja yang
terjadi di sekolah tadi, apakah ada hal buruk yang terjadi, atau apakah ada sesuatu
yang menyenangkan.
Orangtua perlu membuat anak menyadari bahwa belajar adalah hal yang
penting, menyenangkan, dan harus dilakukan. Di usia prasekolah anak lebih
bergantung pada orangtua, sehingga ia akan mendengarkan dan menerima arahan
orangtuanya dalam segala hal yang ia lakukan. Maka, orangtua perlu
mengarahkan anak pada hal-hal yang baik. Termasuk menanamkan pentingnya
menempuh pendidikan setinggi-tingginya.
Sangat penting mengajarkan anak ibadah sholat sejak dini, karena kelak orang tua
akan dimintai pertanggungjawaban atas pendidikan anak-anaknya khususnya
tentang bab ibadah sholat, dan orangtua termasuk orang-orang yang celaka bila
ternyata kelak bilang tidak pernah diajarkan bab tentang sholat yang benar.
Belajar sholat itu ada 2 ( dua ) jenis, yatu belajar gerakan sholat dan belajar
bacaan sholat, dua elemen ini sama pentingnya yang meliputi syarat dan rukun
sholat. Hal yang dapat dilakukan untuk membiasakan anak sholat lima waktu
adalah:
Biasakan orang tua sholat berjamaah, dan ceritakan pada anak bahwa
sholat itu bagian dari abadah da diwajibkan bagi setiap mahluk, dan
ceritakan kalau anak -- anak juga harus belajar sholat.
Ajak da libatkan anak untuk ikut sholat, dengan sesuai kemampuan,
jangan dipaksa tapi diarahkan, minimal melihat dan sebuat kan macam
-- macam gerakan sholat, nama dan urutannya.
Setiap kali sholat ceritakan pengalaman dan apa yang dialamai saat
shoat termasuk menyebutkan bahwa sholat wajib ada 5, dan jumlah
rokaat setiap waktu sholat.
Sesuaika posisi dan pakaian saat sholat laki -- laki pake sarung / celana
dengan kakak dan ayahnya dan anak perempuan menggunakan
mukenah dengan bersama kakak perempuan dan ibu, sekali lagi
sesuaikan usia anak.
Apabila anak melakukan kesalahan dan maen -- maen, maka setelah
selesai diberikan pemahaman apa yang seharusnya dilakukan pada saat
sholat, tanpa harus memarahi atau membentak.
Saat anak mulai terbiasa dengan gerakan sholat bisa mulai ajarkan
bacaan bacaan sholat perlahan dan yang pendek -- pendek, termasuk
membaca surat pendek.
Lakukan hafalan bacaan dengan menyesuaikan mood anak, baik pada
saat diperjalanan naik motor / mobil sambil dibimbing membaca
hafalan bacaan sholat / surat pendek.
Lakukan setiap hari dan sesekali ajak simulasi sholat sempurna.
Adapun fungsi ibadah shalat lima waktu anak adalah sebagai berikut:
a. Pembiasaan
c. Kesadaran
Kesadaran adalah bagian atau segi yang hadir/ terasa dalam pikiran dan dapat
dilihat gejalanya melalui introspeksi. Dapat dikatakan bahwa kesadaran aspek
mental atau aktivitas ibadah. “Dari kesadaran tersebut akan muncul sikap
keagamaan yang ditampilkan seseorang anak yang mendorongnya untuk
bertingkah laku sesuai dengan ketaatannya pada agama yang dianutnya”.
Ibadah lima waktu yang dilakuan anak-anak tepat waktu ini dapat menambah
kedisiplinan anak. Anak yang disiplin akan lebih gampang diarahnkan atau lebih
nurut kepada orangtua.
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Dari urai diatas dapat disimpulkan bahwa Peran orangtua sangat mempengaruhi
potensi anak dalam pengembangan potesi anak yang beriman dan taat
menjalankan perintah agama. Agama sangat mempengaruhi tingkah laku anak
serta dapat digunakan sebagi pembatas anak dalam berbagai tingkah laku.
Orangtua harus memeberikan nilai agama kepada anak sedini mungkin. Orangtua
memiliki tanggung jawab yang besar terhadap anaknya. Salah satunya yaitu
menanamkan sikap kedisiplinan. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif
kualitatif . Metode yang digunakan oleh peneliti pada penelitian ini adalah jenis
penelitian studi literature. ibadah adalah sebutan sebutan yang mencakup seluruh
apa yang dicintai dan diridhai Allah Azza wa Jalla. Shalat adalah aktivitas ibadah
bagi umat islam. Shalat yang wajib dalam sehari semalam adalah shalat lima
waktu. praktik ibadah sholat lima waktu dapat menunculkna sifak disiplin daan
taat. Sholat lima waktu dapat ditanamkan sejak dini agar terbiasa. Orangtua
memiliki peran sangat penting dalam membantu pembiasaan sholat lima wektu
pada anak. Hal yang dapat dilakukan orangtua yaitu salah satunya dengan
mengajak anak solat berjamaah. Orangtua (bapak atau ibu) memiliki kewajiban
yang dibebankan hanya kepada mereka untuk memelihara, mengawasi,
melindungi, serta membimbing anak-anaknya kepada jalan kebaikan dengan kasih
sayang yang mereka miliki karena mereka juga telah dikaruniai oleh Allah suatu
naluri yang tidak dimiliki oleh orang-orang yang belum atau tidak memiliki
seorang anak.
2. Saran
Saran yang bisa penulis berikan yaitu perlu adanya metode penilitian lebih lanjut
tentang peran orang tua dalam praktik disiplin sholat liam waktu pada anak.
Pembaca dapat mencari lebih banyak literasi tentang perenting, teantang ibadah,
sholat
DAFTAR PUSTAKA
Dr. H. Ahmad Rusdiana, MM., Dr. H. Abdul Kodir, M. Ag., Dr. Ali Khosim,
SHI., M. Ag., dan Ahmad Gojin, M. Ag (2019). Tuntunan Praktik Ibadah.
Pustaka Tresna Bhakti Bandung
Sri Andri Astuti, Imu Pendidikan Islam, Bandar Lampung: Anugrah Utama
Raharja (AURA), 2013
Dr. Rohidin, SH, M.Ag (2016). Pengantar Hukum Islam. Yogyakarta: Lintang
Rasi Aksara Books