Hubungan Pendidikan Seni Bela Diri dan Tingkat Religius Pada Santri di
Pondok Pesantren Darbunnajah Desa Pungpungan, Kecamatan Kalitidu,
Kabupaten Bojonegoro
Oleh : Nur Azizah
Nim : 20040254040 Email : nurazizah20040@mhs.unesa.ac.id
Pendidikan merupakan serangkaian kegiatan yang dapat dilakukan dalam
rangka mengembangkan potensi yang dimiliki para peserta didik dengan harapan supaya menjadi manusia yang berilmu, beriman, serta berakhalak mulia. Hal ini disesuaikan dengan tujuan Pendidikan nasioanl yang tercantum dalam UUSPN No. 20 tahun 2003. Pendidikan juga merupakan proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia yang diperoleh melalui proses yang Panjang dan berlangsung sepanjang kehidupan. Pendidikan mampu meningkatkan kemamapuan dan manfaat potensi yang ada dengan optimal, sehingga mampu mendorong Prakarsa, kreatifitas, dan inovasi dalam kehidupan. Selain itu Pendidikan memiliki tujuan untuk menciptakan pola-pola tingkah laku dann dapat meberikan bantuann pada orang lain gara dapat menjadi manusia agar seseorang mampu memberikan pertolongan pada sekitarnya. Salah satu Lembaga Pendidikan yang sangat dikenal luas oleh masyarakat adalah pondok pesantren. Pada dasarnya pesantren merupakan sebuah gambaran hidup yang unik. Pesantren merupakan serangkaian hal yang sangat penting dan memberi pengaruh dalam kehidupan seseorang. Pesantren telah mengakar dan tumbuh ditengah-tengah kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia. Akan tetapi pada kenyataan yang sering dijumpai, pesantren kurang mendapatkan perhatian dari masyarakat. Pesantren dapat disebut sebagai wilayah yang memiliki kehidupan terpisah dari kehidupan masyarakat. Dalam wilayah tersebut ada sebuah bangunan yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar menuntut ilmu, masjid untuk beribadah dan asrama. Berbagai macam pondok pesantren dengan gaya pembelajaran yang berbeda-beda telah banyak didirikan di Indonesia. Dari berbagai pulau di Indonesia pasti ada pondok pesantren yang berdiri. Pondok pesantren Darbunajah desa pungpungan merupakan Lembaga Pendidikan islam yang didirikan oleh Kyai Miftahurrahman bin Sofyan. Pondok pesantren ini hanya diperuntukkan untuk santri putra saja. pondok pesantren ini berdiri tepat disamping pemakaman umum desa pungpungan dan di samping makam keluarga milik Kyai Miftahurrahman. Usia berdirinya pondok pesantren Darbunnajah masih tergolong sangat muda yakni 10 tahun, akan tetapi mengalami berkembangan yang sangat pesat. Pondok pesantren ini mampu menarik minat para anak-anak di desa setempat dengan penuh antusias untuk belajar. Tidak hanya anak-anaknya yang berantusias untuk menimba ilmu disana, akan tetapi para orang tuanya juga sangat bersemangat akan hal itu. Jika anak dirangsang sejak dini untuk menuntut ilmu, maka akan ditemukan potensi unggul didalam dirinya, karena pada dasarnya setiap anak memiliki kemampuan yang tidak terbatas. Para masyarakat diluar sana yang kurang mengerti akan pondok pesantren memberi stigma yang kurang baik untuk pondok pesantren. Banyak diantara masyarakat yang menyebut bahwasannya pondok pesantren hanya digunakan untuk anak-anak yang nakal. Apa yang mereka pikirkan akan hal itu merupakan hal yang tidak benar.hal yang dilakukan orang tua pada saat anak nakal dan rewel, pada umumnya adalah jika anak kerap berbuat salah maka hukumannya akan dikirim ke pondok pesantren. Hal itu menempatkan posisi pondok pesantren dimata anak-anak adalah suatu hal yang mengerikan karena dianggap sebagai suatu hukuman yang mereka dappat jika melakukan kesalahan. Padahal pada faktanya pesantren mampu memberi kontribusi yang besar bagi anak-anak yang ingin belajar tidak hanya tentang duniawi akan tetapi juga memikirkan akhirat juga. anak yang sholeh dan sholehah merupakan harta yang paling berharga bagi orang tua. Peran pondok pesantren sebenarnya adalah dapat membantu orang tua, karena tidak semua dari orang tua memiliki kemampuan yang cukup dan mumpuni di bidang agama. Sehingga apa yang tidak bisa diajarkan oleh orang tua, maka pondok pesantren mampu memberikan hal itu bagi anak-anak yang menimba ilmu dunia dan akhirat. Sehingga para anak-anak tidak hanya pandai masalah duniawi saja tetapi akhirat juga. pada dasarnya untuk menjadi orang yanh pintar adalah hal yang tidak sulit karena majunya Pendidikan umum pada saat inin namun jika pandai akan keduanya itu adalah merupkan hal yang sulit untuk dilakukan. Kebanyakan anak diluar sana banyak sekali yang pandai berbagai macam ilmu sains dan sosial akan tetapi tidak banyak diantara mereka pengetahuan agamnya sangat kurang. Bahkan ada yang menganggap remeh akan hal itu dan lebih mementingkat ilmu duniawi saja tidak diimbangi dengan ilmu agama. Sehingga dalam perjalanan hidup yang mereka lalui kerap kali salah jalan Anak yang memiliki kemampuan dalam berpikir kreatif dan produktif, sehingga kedepannya mampu berdaya guna bagi hidup kedepannya. Masa anak- anak hingga remaja dari seorang anak harus diarahkan oleh orang tua dengan sebaik-baiknya. Bekal agama seorang anak harus diperkuat sejak dini karena semakin besar seorang anak maka cara berpikirnya akan lebih banyak mengikuti lingkungan di sekitarnya. Maka sejak kecil anak harus dibekali tidak hanya ilmu pengetahuan umum saja, akan tetapi Pendidikan agama juga harus kuat ditanamkan dalam diri anak. Hal itu berguna bagi seorang anak untuk melangkah kedepannya. Sehingga dalam menghadapi situasi apapun yang ada disekitarnya, ia menjadikan agama sebagai pegangan dalam melangkah agar tidak salah Langkah. Mengingat dunia kini sangat mudah bertukar informasi, tayangan dan kebudayaan serta berbagai kebiasaan yang dalam islam dianggap menyimpang, akan tetapi dianggap biasa oleh orang luar. Hal ini sama seperti yang dilakukan oleh salah satu Lembaga Pendidikan yang berbasis islami. Lembaga Pendidikan tersebut terletak disalah satu desa yang ada di Kabupaten Bojonegoro. Pondok pesantren ini mengusung tema gaya pembelajaran yang tidak terlalu kaku. Jadi lebih tepatnya pondok pesantren ini mengikuti kemajuan zaman dan menganalisis apa yang anak muda perlu dapatkan dalam pembelajaran di pondok selain dalam hal religi saja. Maka dari itu pendiri pondok melakukan inovasi kegiatan agar para santri jadi bersemangat dalam meneuntut ilmu agama. Jadi hal itu dilakukan agar santri tidak merasa bosan ketika proses pembelajaran. Sebelum ada kegiatan bela diri para anak muda di desa pungpungan dalam menuntut ilmu disana jadi kurang betah karena suasananya tidak ada yang diperbarui. Setelah adanya inivasi ini maka minta para santri untuk belajar ilmu agama menjadi bersemangat untuk belajar mengaji. Pondok pesantren Darbunajah adalah Lembaga Pendidikan di bidang islami yang berorientasi pada Al-Qur’an dan Hadist juga tetap mementingkan Pendidikan non akademik salah satunya adalah seni bela diri. Hal itu digunakan untuk mengembangkan kemampuan para anak-anak santri dibidang non akademik. Melalui kegiatan bela diri diharapkan mampu memberi kontribusi yang baik terhadap kecerdasan soft skill para santri yang mondok disana. Dengan bekal agama yang cukup nantinya anak santri diharapkan mampu menggunakan skill bela diri mereka hanya untuk kebaikan dijalan Alloh SWT. Dalam era sekarang ini yang penuh dengan kebebasan, rasa takut dan malu seseorang semakin hilang dan pudar menjadikan berbagai macam tindakan kejahatan. Maka dari itu pondok pesantren Darbunajah memilih pelatihan Soft Skill ini bagi para santri dengan berbagai pertimbangan yang ada dan tentunya tujuannya semata-mata hanya untuk menjalankan tindakan baik jika diperlukan suatu saat nanti. Dengan memiliki para generasi yang kuat dalam hal fisik dan juga dengan pegangan agama yang kuat, diharapkan akan memberi dampak yang baik bagi desa setempat. Karena jika antara rohani dan jasmani sama-sama kuat, maka akan sangat berguna bagi tingkat keamanan desa dan kemajuan desa setempat. Masyarakat sekitar lebih merasa aman jika anak-anak mudanya memiliki hal seperti itu. Warga di sekitar pondok pesantren Darbunnajah memberi dukungan secara penuh dengan adanya kegaiatan seperti itu yang diajarkan kepada santri. Warga sekitar tidak merasakan hal negatif akan adanya hal tersebut, justru yang dirasakan oleh warga sekitar adalah hal-hal positifnya, karena meskipun mereka memiliki ilmu bela diri, akan tetapi mereka tetap menjunjung tinggi nilai kedisiplinan, saling menghormati, saling menyayangi. Warga desa memberikan kepercayaan penuh terhadap pondok pesantren Darbunnajah dalam mendidik putra putri mereka. Karena jika seseorang merasa nyaman maka akan merasa bersemangat dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Dalam mengurus hal ini juga tidak mudah untuk dilakukan oleh para pengurus pondok pesantren Darbunajah. Karena mereka juga harus benar-benar menguatkan karkter dan menumbuhkan nilai-nilai kebaikan dalam pembelajaran seni bela diri ini. mengingat pada sekarang ini banyak sekali anak muda yang sangat mudah terpengaruh hal-hal negative dari luar. Kekhawatiran yang muncul dari pengurus pondok akan hal ini membuat mereka sangat berhati-hati dalam melakukan sesuatu terhadap anak-anak. Karena pemikiran seumur mereka belum bisa berpikir Panjang dan dampak yang akan mereka dapat jika mereka menggunakan hal tersebut untuk hal-hal yang tidak baik. Karena pada dasarnya lingkungan pergaulan itu sangat mempengaruhi kehidupan seseorang. Baik dari gaya hidup, kebiasaan dan tingkah laku. Para pengurus pondok pesantren benar-benar menguatkan karakter disiplin dan kerja keras pada para santri, hal ini dilakukan agar para santri dalam menjalankan pembelajaran ilmu bela diri menjadi sosok yang bertanngung jawab dan disiplin terhadap apa yang di kerjanya, para santri harus patuh dan mau mengikuti dengan serius, Gerakan yang teratu. Karena jika salah satu tekniknya gagal dilakukan, maka dapat mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan. Dengan hal itu nantinya anak-anak diharapkan dapat hidup terbiasa dan juga teratur dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Gerakan bela diri dapat digunakan alat untuk mengontrol dan konsentrasi pada anak. Dengan adanya hal seperti itu maka santri akan mampu belajar serta matanya akan selalu fokus dan tanggap terhadap setiap berbagai ancaman yang datang menghampiri. Karena dalam bela diri, mata hanya fokus melihat pergerakan dan tubuh siap merespon dalam hal apapun. Sehingga kemampuan mereka benar-benar bernilai positif bagi semuanya. Hal yang dilakukan oleh seorang santri maka akan selalu disangkut pautkan terhadap tempat pada saat ia menimba ilmu. Baik buruknya seorang santri sebelum lulus ataupun setelah lulus maka akan dikaitkan akan latar belakang pendidikannya. Jadi santripun harus benar-benar menjaga perbuatannya. Menggunakan hal yang didapat untuk keperluan yang sifatnya baik. Hal itu tentunya harus dilakukan untuk mencari ridho Alloh. Maka pemikiran tersebut harus dibangun oleh para pengurus pondok pesantren Darbunnajah. Hal itu dilakukan dengan cara yang tepat oleh pengurus pondok dengan memberitahu contoh-contoh hal kejadian yang kurang baik yang terjadi pada saat melakukan tindakan keburukan dengan ilmu yang kita miliki. Maka harus ditanamkan sedini mungkin akhlak yang baik agar apapun yang ia miliki harus jadi ladang pahala untuk dirinya sendiri, orang tua dan para pengajar atau pemberi ilmu tersebut. jika ilmu yang didapatkan dan dimiliki bermanfaat bagi agama, dirinya sendiri dan orang lain maka pahala yang didapatkan akan terus mengalir. Ada hal yang sangat menarik dari pondok pesantren Darbunnajah dengan pondok pesantren yang lain pada umumnya. Dalam melakukan seni bela diri maka sebelumnya akan diberi cerita tentang kisah-kisah perang yang dilakukan nabi pada jaman dahulu. Tentang bagaimana tokoh-tokoh islam dalam memperjuangkan agama Alloh. Setiap satu kali jadwal seni bela diri maka aka nada 1 tokoh yang diceritakan. Misalnya kisah Syaidina Hassan dan Hussain cucu Rasul yang berjihad di Jalan Alloh. Bahkan salah satu cucu nabi ada yang terbunuh di medan peperangan karena begitu gigihnya memperjuangkan agama Alloh. Dia tidak takut dalam berperang karena dalam jalan yang benar dan baik. Sehingga dari berbagai cerita yang di dengarkan sebelum Latihan, para santri mempunyai semangat yang tinggi untuk berlatih dengan sungguh-sunnguh. Akan tetapi dalam seni bela diri yang diajarkan tetap ada batasan-batasan tertentu. Hal itu untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Pondok pesantren Darbunnajah berupaya keras agar tidak ketinggalan terhadap perkembangan zaman yang muncul dsan dapat berubah dengan cepat. Maka tetap ada unsur-unsur kekinian agar ilmunya lebih cepat sampai. Dalam mengajarkan seni bela diri tidak ada hal yang harus membuat tegang. Jika seseorang dalam belajar mengalami ketakutan maka akan sangat sulit ilmu yang dijelaskan akan sangat sulit untuk terserap. Maka dari itu proses pembelajaran dilakukan senyaman mungkin agar para santri dapat belajar dengan baik. Pada dasarnya bela diri juga merupakan bentuk olah raga bagi tubuh seseorang yang bisa membuat tubuh menjadi sehat. Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat dan iman yang hebat. Hal ini membuat para santri pondok pesantren Darbunnajah memiliki keunggulan dan keunikan yang berbeda dari pondok pesantren yang lain. Sehingga hal itu menjadi sebuah daya tarik tersendiri bagi orang lain. Dalam hal itu akan meningkatkan keimanan dan ketakwaan para santri terhadap Alloh SWT. Dimana kita harus memiliki kemampuan diluar bidang akademik. Santri pondok pesantren Darbunnajah dalam belajar seni bela diri juga mempengaruhi budi pekerti yang mereka miliki. Menurut para warga sekitar menyebutkan bahwa santri-santri tersebut merupakan anak yang sangat sopan dan memiliki budi pekerti. Tidak hanya hal tersebut seorang santri dari pondok pesantren darbunnajah terkenal dengan suka menolong orang lain dengan inisiatifnya sendiri. tak jarang mereka membantu orang lain tanpa harus menunggu untuk diminta terlebih dahulu. Inisiatif mereka dalam menolong orang lain sangat diakui oleh warga sekitar. Sehingga para warga disana sangat menyukai kepribadian anak santri pondok Darbunnajah, dengan sikap yang ramah kepada semua orang. Pondok pesantren Darbunnajah dengan adanaya seni bela diri semakin menarik minat para anak-anak yang ingin mondok. Karena belajar disana tidak membuat bosan. Jadi antara seni bela diri dengan tingkat religius seseorang sangat berhubungan antara keduanya. kesimpulannya bahwa seni bela diri tidak memberi dampak yang buruk bagi seorang anak santri pondok pesantren Darbunnajah. Karena dalam kegiatannya benar-benar diawasi dengan baik. Mereka memastikan bahwa apa yang mereka ajarkan harus bermanfaat untuk orang lain, disamping itu juga harus disiapkan. Karena dapat dikatakan bahwa pondok pesantren merupakan laboratorium kehidupan kita, dimana semuanya mampu digunakan untuk menemukan hal-hal yang baru yang kita miliki. Sejatinya anak yang sholeh dan sholehah adalah harta yang paling berharga bagi orang tua. Anak yang sholeh mampu menolong orang tua kelak di alam akhirat. Jadi keunikan dari pondok pesantren Darbunnajah adalah menjadikan seni bela diri tidak hanya untuk meningkatkan kemampuan fisik saja akan tetapi dalam batin dan jiwanya pada saat belajar bela diri, niatnya hanya demi untuk kebaikan di jalan Alloh sesuai dengan para contoh hebat di masa sejarah perjuangan rossul dan para sahabat terdahulu yang memperjuangkan islam. Menggunakan kemampuan fisik mereka untuk kebaikan, Jika tidak ada hal yang mendesak untuk dilakukannya hal tersebut, maka kontak fisik bukan solusi yang tepat untuk digunakan dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Sehingga seni bela diri yang diajarkan pondok pesantren Darbunnajah demi kebaikan sesama. Para santri diharapkan mampu bermanfaat untuk orang lain dan mampu menggunakan ilmu tersebut dengan baik serta harus mengontrol segala tindakan yang mereka lakukan dalam keseharian karena akan menimbulkan berbabagai macam pandangan di masyarakat. Hubungan seni bela diri dan tingkat religius para santri di pondok pesantren Darbunnajah selalu menjadi daya tarik semua orang untuk menimba ilmu disana. Karena disana konsep pembelajaran sangat terkonsep dengan baik. Para alumni yang keluar setelah lulus juga tetap menunjukkan perilaku yang baik dan sopan kepada siapapun. Para santri di pondok tidak pernah menyombongkan kemmapuan yang dimilikinya untuk hal-hal yang aneh. Semua itu tidak lepas dari gaya belajar yang digunakan oleh pengurus pindok pesantren Darbunnajah dalam mendidik.