Anda di halaman 1dari 5

UNIVERSITAS MEDAN AREA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2021-2022

Nama : Sri Wulan Pakpahan


Npm : 208530135
Mata Kuliah : Metode Penelitian Komunikasi Kuantitatif
Penguji : Dr. Yan Hendra, M.Si
Sem/Prodi/Kls : III/ K/ A1
Hari/Tanggal : Senin/ 15 November 2021
Waktu : 13.20-15.50

Soal

1. Jelaskan beberapa cara memperoleh kebenaran.


2. Jelaskan pengertian penelitian dan metode penelitian.
3. Jelaskan beberapa ciri-ciri metode penelitian kuantitatif
4. Buatlah satu contoh judul penelitian kuantitatif bidang ilmu komunikasi.
5. Berdasarkan judul tersebut, buatlah
a. Latar belakang masalahnya (cukup 1 paragraf saja
b. Rumusan masalah
c. Pembatasan Masalah
d.Tujuan Penelitian
e. Manfaat penelitian
g. Hipotesis
f. Uraian teoritis (cukup judul uraian teoritisnya saja)

Jawaban

1. Ada 3 cara agar kita memperoleh kebenaran, yaitu:


a. Melalui Pendekatan Empiris
Manusia mempunyai seperangkat indera yang berfungsi sebagai penghubung dirinya
dengan dunia nyata. Dengan inderanya manusia mampu mengenal berbagai hal yang
ada di sekitarnya, yang kemudian diproses dan mengisi kesadarannya. Indera bagi
manusia merupakan pintu gerbang jiwa. Tidak ada pengalaman yang diperoleh tanpa
melalui indera.

Kenyataan seperti yang disebutkan di atas menyebabkan timbulnya anggapan bahwa


kebenaran dapat diperoleh melalui penginderaan atau pengalaman. Kebenaran dari
pendapat tersebut kiranya tidak dapat dipungkiri. Bahwa dengan pengalaman kita
mendapatkan pemahaman yang benar mengenai bentuk, ukuran, warna, dst. mengenai
suatu hal. Upaya untuk mendapatkan kebenaran dengan pendekatan demikian
merupakan upaya yang elementer namun tetap diperlukan.
Mereka yang mempercayai bahwa penginderaan merupakan satu-satunya cara untuk
memperoleh kebenaran disebut sebagai kaum empiris. Bagi golongan ini,
pengetahuan itu bukab didapatkan melalui penalaran rasional yang abstrak, namun
melalui pengalaman yang konkrit. Gejala-gejala alamiah menurut anggapan kaum
empiris adalah bersifat konkrit dan dapat dinyatakan melalui tangkapan indera
manusia.

b. Pendekatan Rasional
Cara lain untuk mendapatkan kebenaran adalah dengan mengandalkan rasio. Upaya
ini sering disebut sebagai pendekatan rasional. Manusia merupakan makhluk hidup
yang dapat berpikir. Dengan kemampuannya ini manusia dapat menangkap ide atau
prinsip tentang sesuatu, yang pada akhirnya sampai pada kebenaran, yaitu kebenaran
rasional.

c. Pendekatan Intuitif
Kebenaran yang diperoleh dengan pendekatan intuitif disebut sebagai kebenaran
intuitif. Kebenaran intuitif sulit untuk dipertanggung jawabkan, sehingga ada-ada
pihak-pihak yang meragukan kebenaran macam ini.

d. Pendekatan Religius
Kebenaan religius bukan hanya bersangkuta paut dengan kehidupan sekarang dan
yang terjangkau oleh pengalaman, namun juga mencakup masalah-masalah yang
bersifat transcendental, seperti latar belakang penciptaan manusia dan kehidupan
setelah kematian.

e. Pendekatan Otoritas
Usaha untuk memperoleh kebenaran juga dapat dilakukan dengan dasar pendapat atau
pernyataan dari pihak yang memiliki otoritas. Yang dimaksud dengan hal ini adalah
individu-individu yang memiliki kelebihan tertentu disbanding anggota masyarakat
pada umumnya.

Kelebihan-kelebihan tersebut bisa berupa kekuasaan, kemampuan intelektual,


keterampilan, pengalaman, dan sebagainya. Mereka yang memiliki kelebihan-
kelebihan seperti itu disegani, ditakuti, ataupun dijadikan figur panutan. Apa yang
mereka nyatakan akan diterima masyarakat sebagai suatu kebenaran.

f. Pendekatan Ilmiah
Pendekatan ilmiah bertumpu pada dua anggapan dasar, yaitu : pertama, bahwa
kebenaran dapat diperoleh dari pengamatan dan kedua, bahwa gejala itu timbul sesuai
dengan hubungan-hubungan yang berlaku menurut hukum tertentu.

2. Penelitian dan metode penelitian


Penelitian adalah Studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan
sempurna terhadap suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap
masalah tersebut.

sedangkan Metode Penelitian adalah langkah yang dimiliki dan dilakukan


oleh peneliti dalam rangka untuk mengumpulkan informasi atau data serta melakukan
investigasi pada data yang telah didapatkan tersebut.

3. Ciri- ciri metode penelitian kuantitatif, yaitu:


 Data yang dikumpulkan adalah numerik
Data penelitian yang dipergunakan dalam menganislis atas hasil penelitian kuantitatif
ini memungkinkan pengumpulan data dari ukuran sampel dan populasi yang besar.
Yang kemudian dari sampel tersebut dilakukan wawancara dalam bentuk
nomerik/angka yang bisa dihitung berdasarkan hasil selisih, atau perbandingannya.
Analisis statistik memungkinkan obyektivitas yang lebih besar ketika meninjau hasil
dan oleh karena itu, hasilnya independen terhadap peneliti.

 Hasil penelitian dijadikan dalam bentuk data


Ciri kedua yang ada dalam penelitian kuantitatif ialah menghasil angka numeric, yang
kemudian dari deretan angka tersebut dapat ditampilkan dalam grafik, bagan, tabel,
dan format lain yang diaykini akan senantiasanya dapat interpretasi yang lebih baik.

 Penghitungan waktu penelitian dengan cepat


Ciri yang selanjutnya dalam penelitian kuantitatif ini ialah analisis data kurang
memakan waktu dan sering dapat dilakukan dengan menggunakan perangkat-
perangkat lunak statistik, misalnya saja dengan mempergunakan data SPSS ataupun
yang lainnya. Maka tak khayal atas insiden ini banyak sekali skripsi, thesis, ataupun
desertasi penelitian metode kuantitatif hanya lama di waktu pembentuan proposalnya
saja. Sedangkan untuk hasil penelitiannya akan lebih cepat untuk dilakukan.

4. PENGARUH PEMBELAJARAN DARING TERHADAP SEMANGAT BELAJAR


MAHASISWA UNIVERSITAS MEDAN AREA

5. A. Latar Belakang Masalah


Pada pembelajaran daring, mahasiswa dapat menjadi kurang aktif dalam
menyampaikan aspirasi dan pemikirannya, sehingga dapat mengakibatkan pembelajaran
yang menjenuhkan. Seseorang mahasiswa yang mengalami kejenuhan dalam proses
belajar mengajar akan memperoleh ketidakmajuan dalam hasil belajar. Oleh karena itu,
diperlukan pendorong untuk menggerakkan mahasiswa agar semangat belajar sehingga
dapat memiliki prestasi belajar. Semangat belajar dapat dimiliki dengan meningkatkan
motivasi belajar.

B. Pembatasan Masalah
Untuk memperjelas masalah yang dikaji dalam penelitian ini maka masalah
penelitian ini dibatasi sebagai berikut:
1. Yang diteliti adalah komunikasi melalui daring yang dilakukan oleh dosen dengan
mahasiswa, baik yang berbentuk komunikasi antar personal maupun komunikasi
kelompok.
2. Mahasiswa dalam penelitian ini difokuskan pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi
kelas A1 yang mengambil mata kuliah Metode Penelitian Komunikasi.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dikemukakan rumusan masalah sebagai


berikut: “Apakah terdapat Pengaruh Pembelajaran Daring Terhadap Semangat Belajar
Mahasiswa Universitas Medan Area.”

D. Tujuan Penelitian

Untuk mengkaji Pengaruh Pembelajaran Daring Terhadap Semangat Belajar


Mahasiswa Universitas Medan Area.

E. Manfaat Penelitian

Dari penelitian yang dilaksanakan diharapkan dapat memberikan manfaat atau


kegunaan dalam pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun
manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis:

Menambah wawasan tentang pembelajaran daring serta mengetahui keaktifan belajar


mahasiswa.

2. Manfaat Praktis:

Sebagai sumber pengetahuan bagi mahasiswa yang akan bersangkutan dengan


penerapan pembelajaran daring.

F. Uraian Teoritis

Berdasarkan hasil penelitian, teori, serta penelitian terkait, maka peneliti


berpendapat bahwa menurun nya motivasi belajar mahasiswa pada proses pembelajaran
daring banyak disebabkan oleh beberapa hal responden mengakatan mulai membosankan
dalam proses pembelajaran daring, sulit berkonsentrasi dan memahami materi yang
diberikan, masalah jaringan internet, tidak dapat mengikuti pembelajaran daring, tugas
perkuliahan yang banyak dan kurang paham akan penggunaan elektronik. Selain itu
lingkungan belajar yang kurang kondusif juga dapat mempengaruhi motivasi belajar pada
mahasiswa tersebut menjadi menurun. Hal ini juga akan berdampak pada proses akhir
pembelajaran yaitu prestasi belajar mahasiswa tersebut juga akan menurun.

G. Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah, hipotesis penelitian dikemukakan sebagai


berikut:
“Pembelajaran daring sangat berpengaruh terhadap semangat belajar mahasiswa
universitas medan area.

~SELESAI~

Anda mungkin juga menyukai