Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Atina Maulaya Fadlilah, S.Si.

NIM : 20191310016
PROGRAM STUDI : Magister Pendidikan Biologi
TANGGAL : 7 April 2020
MATA KULIAH : Analisis Kualitatif dan Kuantitatif
DOSEN : Dr. H. Sofyan H. Nur, M.Si.

-------------- TUGAS --------------


1. Seringkali dalam penelitian pendidikan kuesioner dan observasi lebih banyak
digunakan. Padahal wawancara dan dokumentasi juga penting dilakukan.
Bagaimana pendapat Sdr.
2. Kaji secara komprehensif dalam penelitian pendidikan sebaiknya digunakan
metode analisis yang mana. 
Jawaban kirim ke email sofyan_hn@yahoo.com.

Jawab:
1. Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawab. Kuesioner merupakan metode pengumpulan
data yang lebih efisien bila peneliti telah mengetahui dengan pasti variabel
yag akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari responden. Selain itu
kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan
tersebar di wilayah yang luas. Serta teknik pengumpulan data observasi
adalah metode pengumpulan data yang kompleks karena melibatkan
berbagai faktor dalam pelaksanaannya. Metode pengumpulan data
observasi tidak hanya mengukur sikap dari responden, namun juga dapat
digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi. Teknik
pengumpulan data observasi cocok digunakan untuk penelitian yang
bertujuan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, dan gejala-
gejala alam. Kedua teknik pengumpulan data tersebut merupakan teknik
pengumpulan data yang paling banyak digunakan dalam penelitian
pendidikan, karena teknik pengumpulan data tersebut merupakan teknik

1
yang dinilai lebih efisien dan dapat digunakan untuk responden yang cukup
besar.
Sedangkan teknik pengumpulan data Wawancara terstruktur digunakan
sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah
mengetahui dengan pasti informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena
itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan
instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif
jawabannya pun sudah disiapkan. Dengan wawancara terstruktur ini setiap
responden diberi pertanyaan yang sama, dan pengumpul data mencatatnya.
Selain melalui wawancara, kuisioner dan observasi, informasi juga bisa
diperoleh lewat fakta yang tersimpan dalam bentuk surat, catatan harian,
arsip foto, hasil rapat, cenderamata, jurnal kegiatan dan sebagainya. Data
berupa dokumen seperti ini bisa dipakai untuk menggali infromasi yang
terjadi di masa silam. Peneliti perlu memiliki kepekaan teoretik untuk
memaknai semua dokumen tersebut sehingga tidak sekadar barang yang
tidak bermakna. Keempat teknik pengumpulan data yag telah dijelaskan
diatas memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, menurut
saya teknik pengumpulan data dapat disesuaikan dengan tujuan atau
sasaran penelitian kita. Apabila sasaran penelitian kita memerlukan
responden yang luas maka teknik yang cocok adalah kuesioner, sedangkan
apabila apabila tujuan penelitian kita adalah mengetahui proses kerja atau
perilaku manusia maka teknik pengambilan data yang cocok adalah dengan
observasi, dan apabila kita ingin mendapatkan informasi yang lebih
mendalam maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan
teknik wawancara, kita dapat melakukan wawancara dengan narasumber
yang ahli di bidangnya. Sedangkan teknik dokumentasi, menurut saya
adalah teknik yang cocok untuk diterapkan di setiap penelitian sebagai
bukti atau penguat data kita.
Jadi, teknik pengumpulan data yang akan diterapkan dalam seuah
penelitian sebaiknya dicocokan terlebih dahulu dengan tujuan ataupun
sasaran penelitian.

2
2. Penelitian merupakan suatu bentuk kegiatan ilmiah untuk mendapatkan
pengetahuan atau kebenaran. Ada dua teori kebenaran pengetahuan, yaitu
teori koherensi dan korespondensi. Teori koherensi beranggapan bahwa
suatu pernyataan dikatakan benar apabila sesuai dan tidak bertentangan
dengan pernyataan sebelumnya. Aturan yang dipakai adalah logika berpikir
atau berpikir logis. Sementara itu teori korenspondensi berasumsi bahwa
sebuah pernyataan dipandang benar apabila sesuai dengan kenyataan
(fakta atau realita). Untuk menemukan kebenaran yang logis dan didukung
oleh fakta, maka harus dilakukan penelitian terlebih dahulu. Inilah hakikat
penelitian sebagai kegiatan ilmiah atau sebagai proses the acquisition of
knowledge
Koherensi dan korespondensi mendasari bagaimana ilmu diperoleh telah
melahirkan cara mendapatkan kebenaran ilmiah. Proses untuk
mendapatkan ilmu agar memiliki nilai kebenaran harus dilandasai oleh cara
berpikir yang rasional berdasarkan logika dan berpikir empiris
berdasarkan fakta. Salah satu cara untuk mendapatkan ilmu adalah melalui
penelitian. Banyak definisi tentang penelitian tergantung sudut pandang
masing-masing. Penelitian dapat didefinisikan sebagai upaya mencari
jawaban yang benar atas suatu masalah berdasarkan logika dan didukung
oleh fakta empirik. Dapat pula dikatakan bahwa penelitian adalah kegiatan
yang dilakukan secara sistematis melalui proses pengumpulan data,
pengolah data, serta menarik kesimpulan berdasarkan data menggunakan
metode dan teknik tertentu. Penelitian yang dilaksanakan secara ilmiah
berarti kegiatan penelitian didasarkan pada karakeristik keilmuan yaitu:
a. Rasional: penyelidikan ilmiah adalah sesuatu yang masuk akal dan
terjangkau oleh penalaran manusia.
b. Empiris: menggunakan cara-cara tertentu yang dapat diamati orang
lain dengan menggunakan panca indera manusia.
c. Sistematis: menggunakan proses dengan langkah-langkah tertentu yang
bersifat logis.
Penelitian dikatakan tidak ilmiah jika tidak menggunakan penalaran logis,
tetapi menggunakan prinsip kebetulan, coba-coba, spekulasi. Cara-cara

3
seperti ini tidak tepat digunakan untuk pengembangan suatu profesi
ataupun keilmuan tertentu. Suatu penelitian dikatakan baik (dalam arti
ilmiah) jika mengikuti cara-cara yang telah ditentukan serta dilaksanakan
dengan adanya unsur kesengajaan bukan secara kebetulan.
Berdasarkan pemaparan diatas, saya berpendapat bahwa pada penelitian
pendidikan metode analisis kualitatif lebih cocok apabila dibandingkan
dengan metode penelitian kuantitatif, karena pada penelitian kuantitatif
lebih mengedepankan hasil data numerikal (angka), sedangka penelitian
kualitatif memiliki ciri:
1. Menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data, lingkungan alami
ini bisa kita dapatkan di ruang kelas.
2. Memiliki sifat deskriptif analitik, pemaparan lebih menyeluruh dan
mendalam karena bersifat deskriptif.
3. Tekanan pada proses bukan hasil, pada belajar proses lebih penting
dibandingkan hasil, karena dari proses tersebut kita dapat belajar untuk
memperbaiki kesalahan kita sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai