Anda di halaman 1dari 4

Nama: Siti Ma’nun

NIM: A1B019315
Prodi: Manajemen
No. WA: 087716241656

1.
a. Apakah semua penelitian membutuhkan hipotesa? Jelaskan alasannya
 Tidak semua penelitian kuantitatif memerlukan hipotesis penelitian.
Penelitian kuantitatif yang bersifat eksploratoris dan deskriptif tidak
membutuhkan hipotesis. Oleh karena itu sub bab hipotesis penelitian tidak
harus ada dalam skipsi, tesis, atau disertasi hasil penelitian kuantitatif.
Penelitian eksploratori bersifat mendasar dan bertujuan untuk memperoleh
keterangan, informasi, data mengenai hal-hal yang belum diketahui
sehingga tidak membutuhkan hipotesis. Penelitian yang tidak
membutuhkan hipotesis biasanya adalah penelitian yang hanya terdiri dari
satu variabel dan bersifat deskriptif sehingga tidak memiliki hubungan
sebab akibat sehingga tidak membutuhkan hipotesis.
 Penelitian kualitatif tidak merumuskan hipotesis tetapi justru diharapkan
dapat menemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis yang ditemukan
tersebut diuji oleh peneliti dengan pendekatan kuantitatif.
b. Jelaskan sumber-sumber pembentukan hipotesa
Dari sumber-sumber tersebut mana yang mempunyai kedudukan tertinggi?
Jelaskan
1) Teori
Hipotesis terbentuk atas dasar dugaan (conjecture) peneliti. Meskipun
hipotesis berasal dari terkaan, akan tetapi sebuah hipotesis tetap harus
dibuat berdasarkan acuan, yakni teori dan fakta ilmiah. Di dalam
memudahkan proses pembentukan hipotesis, seorang peneliti biasanya
menurunkan sebuah teori menjadi sejumlah asumsi dan prostulat. Asumsi-
asumsi tersebut dapat didefinisikan sebagai anggapan atau dugaan yang
mendasari hipotesis.
2) Fakta ilmiah
perumusan hipotesis dapat juga menggunakan acuan fakta. Secara umum,
fakta dapat didefinisikan sebagai kebenaran yang dapat diterima oleh nalar
dan sesuai dengan kenyataan yang dapat dikenali dengan panca indera.
Fakta Ilmiah sebagai acuan perumusan hipotesis dapat diperoleh dengan
berbagai cara, misalnya memperoleh dari sumber aslinya, menggambarkan
atau menafsirkan dari sumber asilnya, dan menyusun fakta dalam bentuk
penalaran abstrak (abstract reasoning).
3) Kebudayaan
Hipotesis dapat pula dirumuskan berdasarkan beberapa sumber lain, yaitu
kebudayaan dimana ilmu atau teori yang relevan dibentuk, ilmu yang
menghasilkan teori yang relevan, analogi, dan reaksi individu terhadap
sesuatu dan pengalaman.
Dari sumber-sumber pembentukan hipotesis diatas yang memiliki kedudukan yang
paling tinggi adalah sumber berupa teori. Alasannya adalah bahwa hipotesis
dikembangkan dengan teori yang sudah ada, penjelasan logis atau hasil penelitian
sebelumnya.
2. “Data menentukan alat analisis yang digunakan”
Untuk mengidentifikasi metode analisis data yang cocok dalam sebuah penelitian,
secara kasar peneliti dapat melakukan identifikasi berdasarkan judul yang tercantum
dalam penelitian tersebut. Dalam judul sebuah penelitian, umumnya mencantumkan
kata-kata penghubung variabel. kata-kata penghubung tersebut seperti pengaruh,
efek, dampak, dan perbandingan. Kata-kata di atas memiliki keterkaitan yang erat
dengan metode analisis tertentu, misalnya untuk kata pengaruh maka metode analisis
data yang mungkin dapat dipilih seperti analisis regresi, analisis jalur, Structural
Equation modelling, dan analisis Anova. Tidak tepat jika sebuah judul penelitian
menggunakan kata hubungan sedangkan metode analisis data yang dipilih adalah
Analisis Regresi atau Analisis Jalur. jika sebuah judul penelitian menggunakan kata
hubungan, maka metode analisis data yang mungkin dapat digunakan adalah analisis
korelasi. Begitu pula dengan kata penghubung perbandingan, penelitian yang
menggunakan kata perbandingan maka metode analisis data yang umum digunakan
seperti Uji t, Uji Z, uji anova, Uji Mann Whitney dan metode analisis perbandingan
lainnya.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa data menentukan alat analisis yang
digunakan. Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa peneliti menentukan alat
analisis berdasarkan judul penelitian.
3. Metode pengumpulan data, teknik pengumpulan data, alat pengumpulan data
a. Uraikan secara benar tentang metode pengumpulan data, teknik pengumpulan
data, dan alat pengumpulan data
 Metode pengumpulan data merupakan cara-cara yang dilakukan peneliti
untuk mendapatkan data penelitian. Pengumpulan data dilakukan untuk
mendapatkan informasi yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan
penelitian.
 Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk
mengumpulkan informasi atau fakta-fakta yang ada di lapangan. Proses
pengumpulan data dalam sebuah penelitian bergantung pada jenis
penelitian yang diplilih.
 Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan
oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut
menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Instrumen pengumpulan data
adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan
data. Instrumen sebagai alat bantu dalam menggunakan metode
pengumpulan data merupakan sarana yang dapat diwujudkan dalam benda,
misalnya angket, perangkat tes, pedoman wawancara, pedoman observasi,
skala, dan sebagainya.
b. Jelaskan bagaimana penerapan ketiga hal tersebut dalam pelaksanaan suatu
penelitian
1) Metode pengumpulan data
 Sensus
Metode pengumpulan data secara sensus merupakan pengumpulan
data dimana keseluruhan populasi diambil datanya dan diteliti satu
per satu. Dalam pelaksanannya, sensus menganut prinsip tidak
boleh ada yang lewat cacah dan double cacah.
 Survei
Survei adalah pengumpulan data dimana yang diteliti hanya
sebagian dari populasi yang kita teliti. Survei merupakan alternatif
yang sangat baik dalam menyelesaikan sebuah penelitian atau
mendapatkan informasi.
 Studi kasus
Dalam metode ini, dilakukan pemeriksaan longitudinal yang
mendalam terhadap suatu keadaan atau kejadian yang disebut
sebagai kasus dengan menggunakan cara-cara yang sistematis
dalam melakukan pengamatan, pengumpulan data, analisis
informasi, dan pelaporan hasilnya.
2) Teknik Pengumpulan data
 Wawancara
Wawancara merupakan teknik yang paling sering digunakan dalam
pengumpulan data. Wawancara merupakan bentuk komunikasi
verbal, bisa dalam bentuk langsung tatap muka, telepon, atau video
call, dimana si pewawancara berusaha untuk mendapatkan
informasi dari responden. Saat melakukan wawancara,
pewawancara bisa memilih gaya dan cara penyampaian kepada
responden. Karena itu, pewawancara dituntut untuk memahami
setiap pertanyaan dengan baik dan mampu menyampaikannya
dengan tepat.
 Observasi
Observasi merupakan salah satu cara pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara melihat dan memerhatikan interaksi dari
sebuah fenomena atau kejadian di suatu tempat. Ada banyak
kondisi dimana observasi merupakan metode pengambilan data
yang cocok dan sesuai dengan tujuan penelitian. Contoh
penggunaan observasi dalam penelitian adalah studi tentang
kepribadian, studi interaksi penduduk di suatu wilayah, studi
aspirasi penduduk, dll.
 Kuesioner
Kuesioner merupakan sekumpulan pertanyaan yang digunakan
untuk merekam jawaban dari responden. Dalam penggunaan
kuesioner, responden bisa membaca pertanyaan,
menginterpretasikannya, dan menjawab sesuai dengan pemahaman
dan petunjuk yang ada. Pengiriman kuesioner bisa dilakukan dalam
bentuk tertulis atau bisa juga melalui media elektronik lain seperti
email, form online, dll. Perbedaan utama dari wawancara dan
kuesioner adalah pada wawancara, perekaman jawaban dilakukan
oleh pewawancara. Sedangkan, pada kuesioner, perekaman
jawaban dilakukan oleh responden. Kuesioner merupakan metode
yang cocok digunakan terutama untuk karakteristik responden yang
sulit ditemui.
3) Alat pengumpulan data
Alat pengumpul data harus sesuai dengan teknik pengumpulan data.
 Alat bantu dalam wawancara
Selain daftar pertanyaan, peralatan yang perlu dipersiapkan adalah
seperti buku, pensil, microfon, serta alat perekam.
 Alat bantu observasi
Alat bantu yang dipergunakan dalam observasi antara lain, yaitu
daftar riwayat kelakuan, catatan berkala, rating scale, yaitu
pencatatan gejala menurut tingkatannya, alat-alat optic elektronik.
 Alat bantu kuesioner
Alat bantu dalam teknik angket seperti kertas, bolpoin, dan lainnya.
4. Sample Survey sampling dikatakan memegang peranan yang sangat penting
Sampel survey sampling memegang peranan yang sangat penting karena metode
pengumpulan data survei harus menggunakan sampel dimana survei adalah
pengumpulan data yang dimana yang diteliti hanya sebagian dari populasi yang kita
teliti. Data yang kita kumpulkan pada metode survei adalah berdasarkan sampel yang
kita ambil. Dalam penelitian survei desain sampling merupakan hal yang sangat
menentukan hasil. Desain sampling dalam survei meliputi kegiatan menetapkan
tujuan, menentukan sumber dan kendala, menentukan populasi sasaran, menyusun
kerangka sampling, menentukan ukuran sampel, dan menentukan metode sampling
sehingga memegang peranan yang sangat penting.

Anda mungkin juga menyukai