MANAJEMEN KREDIT
I. Pengertian Kredit
Istilah Kredit berasal dari bahasa Romawi “ Credere “ yang artinya percaya.
Kepercayaan disini maksudnya adalah bagi si pemberi kedit adalah bahwa ia percaya
kepada si penerima kredit bahwa kredit yang disalurkannya pasti akan dikembalikan
“ Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan itu,
lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu
Ada keterkaitan antara faktor waktu pemberian prestasi dan penerimaan kembali
prestasi tersebut. Dengan demikian dalam kredit terkandung juga pengertian tentang
degree of a risk yaitu suatu tingkat resiko. Oleh karena itu pelepasan kredit mengandung
1. Kepercayaan
Adanya suatu keyakinan dari pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan (
berupa uang, barang dan jasa ) akan benar – benar diterima kembali di masa
2. Kesepakatan
kewjkewajibannya masing–masing
3.
Jangka Waktu
Setiap Kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu. Jangka waktu
ini mencakup masa pemberian kredit yang telah disepakati, jangka waktu
itu bisa berbentuk jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
4.
Resiko
tanggungan bank.
5.
Bal Balas Jasa
untuk memperoleh barang / jasa dengan memberikan janji akan membayar kembali
Fasilitas Kredit yang diberikan mempunyai peranan atau fungsi yang sangat
penting dalam perekonomian. Hal ini dapat diketahui secara luas, yaitu :
Kredit yang ditarik dengan cek, bilyet giro, wesel akan meningkatkan
uang giral dan kredit yang ditarik secara tunai akan meningkatkan
barang jadi. Dan dengan kredit maka pengusaha yang telah memperoleh
kredit mampu menjual secara kredit dan membeli bahan secara tunai.
yang baru.
bantuan kredit secara langsung atau tidak langsung. Negara yang kuat
Kredit yang diberikan Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat untuk
Secara umum Jenis- Jenis Kredit dapat dilihat dari berbagai jenis :
3 tahun
Kredit seperti ini dapat dibagi atas beberapa jenis kredit, yaitu :
karena :
Kredit komsumtif
lain sebagainya
bentuk uang
barang.
7. Penggolongan kredit menurut cara penarikannya :
pemindahbukuan
pemindahbukuan lainnya.
termin.
Apabila dilihat dan segi pihak pemberi kredit, maka suatu kredit dapat
digolong-golongkan ke dalam :
sebagainya.
sebagai berikut :
kredit.
Apabila ditinjau dan segi asal negara dan dari mana kreditur berada, maka
dibagi kedalam :
satu orang / satu badan hukum saja. Ini yang sering disebut dengan
Single Loan.
B. KEBIJAKAN KREDIT
Dalam Pemberian kredit maka suatu bank harus merasa yakin bahwa kredit yang
diberikan benar-benar akan kembali. Keyakinan diperoleh dari hasil penilaian kredit
sebelum kredit tersebut disalurkan. Kegiatan perkreditan dapat berjalan lancar jika
rangkaian peraturam-peraturan yang ditetapkan secara lisan dan tulisan yang menjadi
syarat utama dalam pemberian kredit disebut sebagai kebijakan kredit ( Credit
Policy ) yang disusun secara profesional dan dipergunakan sebagai pedoman kerja
yang melengkapi periode kredit, kredit standard, prosedur pengumpulan piutang dan
yaitu ;
1. Azas Likuiditas
Azas yang mengharuskan bank untuk tetap dapat menjaga tingkat likuiditas,
karena suatu bank yang tidak likuid akibatnya akan kehilangan kepercayaan.
2. Azas Solvabilitas
Menerima simpanan dana dari masyarakat dan disalurkan dalam bentuk kredit
sehingga dalam kebijakan kredit bank harus pandai mengatur penanaman dana
baik dalam bidang perkreditan maupun surat berharga pada suatu tingkat
3. Azas Rentabilitas
dirinya.
Sistem dan prosedur Bank dalam pemberian kredit kepada nasabah dihadapkan
pada masalah yang kompleks. Perkreditan mempunyai sifat kasuistis yang artinya masing
– masing calon debitur mempunyai permasalahan spesifik berbeda secara materil antara
Oleh karena itu diperlukan pendekatan dan penanganan yang secara berbeda dan
memperhatikan ciri- ciri khusus dari kredit sistem dan prosedur dalam pemberian kredit
1. Tahap Persiapan,
Tahap ini merupakan persyaratan awal yang harus dipenuhi nasabah apabila
sekurang-kurangnya 3 bulan
berakhir.
d. Permohonan lainnya untuk perubahan syarat-syarat fasilitas kredit yang
penilaian data beserta memeriksa kelapangan yang sebaiknya tidak diberitahukan kepada
nasabah sehingga pada saat meninjau dapat dilihat kondisi keadaan di lapangan sesuai
1. CHARACTER
mengetahui kejujuran dan itikad baik calon debitur untuk melunasi atau
kemudian hari. Hal ini dapat diperoleh terutama didasarkan kepada hubungan
yang telah terjalin antara Bank dan calon debitur atau informasi yang
diperoleh dari pihak lain yang mengetahui moral, kepribadian dan perilaku
2. CAPACITY
Penilaian kemampuan disini adalah bahwa bank harus meneliti keahlian calon
yakin bahwa usaha yang akan dibiayai dikelola oleh orang-orang yang tepat,
sehingga calon debiturnya dalam jangka waktu tertentu dapat melunasi atau
mengembalikan pinjamannya .
3. CAPITAL
mengenai masa lalu dan masa yang akan datang , sehingga dapat diketahui
4. COLLATERAL
agunan yang diserahkan cukup untuk menutup risiko kredit yaitu apabila
5. CONDITION OF ECONOMIC
dalam dan di luar negeri baik masa lalu maupun masa yang akan datang
Para pihak merupakan titik sentral yang diperhatikan dalam setiap pemberian
kredit. Untuk itu pihak pemberi kredit harus memperoleh suatu “ kepercayaan
“ terhadap para pihak, dalam hal ini debitur yaitu bagaimana karakternya dan
kemampuannya.
b. Purpose ( tujuan )
Tujuan dan pemberian kredit juga sangat penting diketahui oleh pihak kreditur
harus dilihat apakah kredit akan digunakan untuk hal-hal yang positif yang
benar-benar dapat menaikkan income perusahaan dan harus pula diawasi agar
c. Payment ( pembayaran )
kredit dan calon debitur cukup tersedia dan cukup aman, sehingga dengan
dibayar kembali oleh debitur yang bersangkutan jadi harus diihat dan
kembali kreditnya.
Unsur perolehan laba oleh debitur tidak kurang pula pentingnya dalam suatu
pemberian kredit. Untuk itu kreditur harus berpartisipasi apakah laba yang
akan diperoleh oleh perusahaan lebih besar daripada bunga pinjaman dan
e. Protection ( Perlindungan )
debitur, untuk itu perlindungan dan kelompok perusahaan, atau jaminan dan
Return, yakni hasil yang diperoleh oleh debitur, dalam hal ini ketika kredit
Kemampuan bayar dan pihak debitur tentu saja juga mesti dipertimbangkan.
Misalnya dalam hal terjadi hal-hal diluar antisipasi kedua belah pihak.
Setiap pemberian kredit harus dibuat suatu perjanjian tertulis antara bank dan si
penerima kredit. Isi perjanjian kredit mencantumkan segala hak dan kewajiban kedua
a. Maksimum Kredit
Jumlah yang tertera dalam maksimum kredit (line of credit) adalah jumlah
b. Jangka Waktu
Sesuai dengan persetujuan antara pihak bank dan dibitur,maka ada kredit
c. Keperluan Kredit
d. Bunga (propisi)
Propisi kredit adalah suatu beban yang dikenakan kepada debitur sebagai
akibat dari perjanjian kredit yang dibuat. Propisi harus dibayar secara kontan
e. Bea Materai
Sesuai dengan aturan bea materai maka setiap pemberian kredit dikenakan
f. Bentuk Kredit
rekening koran bebas , rekening koran terbaru atau aficfeend rekening Koran.
h. Jaminan Kredit
Isi perjanjian kredit harus dikemukakan secara terperinci mengenai
i. Asuransi
Setiap jaminan diasuransikan sesuai dengan sifat jaminan tersebut. Hal ini
diinginkan.
j. Ketentuan-ketentuan Tambahan
permohonan kredit.
menggunakan azas pemberian kredit yang sehat dan telah ada pengaman resiko dan
tujuan kredit sehingga kredit yang diberikan telah sesuai dengan ketentuan bank dan
ketentuan bank Indonesia. Pengawsan kredit ini dilakukan oleh bagian pengawasan intern bank atau bank indonesia.
1. Pengawasan Pasif
Preventif
nasabah tertentu ).
Represif
angsuran kreditnya.
report dari proyek yang dibiayai kredit serta laporan keadaan keuangan
sebagainya
4. Pengawasan Aktif
oleh bank.
performance kredit yang disebut kolektibilitas kredit. Setiap bank pasti mempunyai tolok
ukur sendiri dalam menetapkan kolektibilitasnya. Kolektibilitas ini setiap bulannya harus
diragukan atau macet kemudian diusahakan untuk diperbaiki sebagai mana tercermin
atau jangka waktu termasuk masa tenggang baik yang meliputi perubahan
angsuran kreditnya.
report dari proyek yang dibiayai kredit serta laporan keadaan keuangan
sebagainya
4. Pengawasan Aktif
oleh bank.
performance kredit yang disebut kolektibilitas kredit. Setiap bank pasti mempunyai tolok
ukur sendiri dalam menetapkan kolektibilitasnya. Kolektibilitas ini setiap bulannya harus
diragukan atau macet kemudian diusahakan untuk diperbaiki sebagai mana tercermin
atau jangka waktu termasuk masa tenggang baik yang meliputi perubahan
saldo kredit.
bank atau konversi seluruh atau sebahagian dari kredit menjadi penyertaan
dalam perusahaan.
d. Cerukan ( overdraft )
giro yang efektif yang belum dibuat akad kreditnya atau pelampauan
D. MANAJEMEN PIUTANG
Penjualan secara kredit tidak segera akan meningkatkan penerimaan kas akan
tetapi menimbulkan piutang dan kemudian pada hari jatuh tempo terjadi kas masuk yang
Piutang merupakan elemen modal kerja yang selalu berputar secara terus menerus
sebuah sistem manajemen piutang yang optimal yang bekaitan dengan membangun syarat
kredit, memilih sistem monitoring yang ditetapkan untuk menjaga piutang ragu-ragu (
Bad debt ) dapat dikendalikan mencegah agar arus kas keluar jangan menurun dan
menetapkan tindakan korektif jika muncul perubahan diluar batas yang ditoleransi.
Istilah piutang meliputi semua klaim dalam bentuk uang, barang dan jasa terhadap
perorangan, organisasi atau debitur lainnya. Jadi yang dimaksud dengan piutang adalah
tagihan yang diharapkan dapat diterima berupa uang dan penyelesainnya tidak melebihi
ditujukan agar kredit yang diberikan dapat kembali dengan baik dan membawa
keuntungan yang diharapkan. Akan tetapi dalam perkembangan penagihan piutang tidak
semua kredit diberikan berjalan lancar sebagian kecil tidak lancar bahkan menuju arah
kemacetan.
1. Pihak Perbankan
Pihak analisis kredit bank kurang teliti dan kekurangmampuan bank dalam
2. Pihak Nasabah
berdasarkan pelaksanaan pembayaran kredit yang telah jatuh tempo. Hal ini bertujuan
untuk menentukan apakah kredit yang telah diberikan itu berjalan dengan lancar atau
sebaliknya. Keadaan kelancaran kredit dapat dilihat dari kemampuan debitur dalam
piutang kepada debitur sehingga siapa dan langkah yang diambil disesuaikan dengan
a. Kredit lancar
d. Kredit macet
Sebahagian besar kredit bermasalah atau piutang yang bermasalah tidak muncul
secara tiba-tiba. Gejala umum yang muncul sebagai tanda terjadinya kredit bermasalah
Langkah pertama yang harus dilakukan oleh debitur atau pihak bank mendeteksi
adanya gejala kredit bermasalah adalah menentukan seberapa gawat masalah yang sedang
dihadapi debitur. Pihak bank dituntut untuk mengembalikan kredit,jumlah kredit yang
dipinjam debitur dari ketentuan lain, status dan nilai jaminan yang telah disepakati
kelayakan kredit dengan memperhatikan resiko dan pendapatan kredit yang dapat
pokok dan bunga kredit. Penambahan fasilitas kredit dan konversi kredit menjadi
mengalami kesulitan pembayaran pokok dan bunga kredit dan debitur memiliki
prospek usaha yang baik dan mampu memenuhi kewajiban setelah kredit
direstrukturisasi.
Pihak bank dalam sistem penagihan piutang biasanya menggunakan dua cara yaitu
dengan penanganan kredit bermasalah dengan jalan penagihan diluar proses pengadilan
a. Penagihan langsung
e. Parate ekselasi
Penagihan piutang melalui proses diluar pengadilan tidak membawa hasil maka
kredittur atau pihak bank dapat menempuh cara penagihan piutang melalui proses
pengadilan negeri. Adapun cara penagihan piutang melalui proses pengadilan negeri,yaitu:
1. Kejaksaan
2. Pengadilan
jika agunan yang dikuasai bank tidak mempunyai hak preferen dan atau
Pengertian Perencanaan
Suatu usaha yang baik selalu dimulai dengan kegiatan perencanaan , maksudnya agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan sebaik-baiknya.
Planning menyangkut suatu masa yang akan datang, oleh karena itu sangat penting dalam mengatur gerak usaha organisasi untuk suatu masa mendatang. Bagi
sebuah Bank planning merupakan fungsi yang penting karena tujuan bank tidak hanya prfit making tetapi juga menjaga safe nya keuangan yang ada baik uang
sendiri maupun uang orang lain.
Planning Premises
Planning adalah merupakan suatu proses karena dilakukan terus menerus dan mempunyai kaitan-kaitan erat dengan kegiatan lain.
Premises adalah asumsi-asumsi atau anggapan-anggapan dasar yang merupakan latar belakang atau landasan berpikir terhadap kejadian-kejadian yang
mungkin dialami ataupun mempengaruhi planning yang akan disusun.
Beberapa premises yang perlu diperhatikan dalam planning adalah sebagai berikut :
1. Rencana yang disusun harus benar-benar sesuai dengan sumber-sumber yang tersedia dan harus diketahui dahulu, sehingga rencana tidak berdasarkan
dugaan.
2. Rencana yang disusun harus disesuaikan dengan kondisi-kondisi yang ada di masyarakat baik positif maupun negatif.
3. Human element memegang peranan yang penting dalam organisasi dan mempunyai kemampuan serba terbatas baik fisik maupun non fisik.
4. Setiap rencana yang dibuat harus berdasarkan rasa tanggung jawab baik bagi organisasi maupun masyarakat.
Ciri – Ciri Planning
Karakteristik dari planning adalah sebagai berikut :
1. Planning harus obyektif artinya disusun berdasarka data dan fakta
2. Planning harus jelas dan mempermudah tercapainya tujuan
3. Planning harus disusun oleh orang yang mengerti teknik perencanaan
4. Planning harus bersifat sederhana artinya bahasanya jelas, mudah dimengerti dan sistimatik
5. Fleksibel atau luwes
6. Memudahkan pengawasan yang akan dilakukan
7. Stabil tidak mudah terpengaruh oleh keadaan yang timbul
8. Lengkap dan integrated
9. Mengandung suatu resiko karena menyangkut masa yang akan datang, sukar utk diukur
10. Bersifat praktis dan pragmatis.
Aspek – Aspek Pertimbangan Rencana Kredit
Karena kredit merupakan kegiatan utama dari bank, maka kredit merupakan hal yang mutlak harus dilakukan dalam rangka memperlengkapi penentuan policy
perkreditan secara menyeluruh. Aspek – aspeknya adalah :
1. Kondisi perekonomian dan perdagangan
2. Line of Business artinya bank harus bisa menentukan sektor mana yang memungkinkan untuk memperoleh keuntungan
3. Keadaan para nasabah yang ada yaitu record nasabah dari kelancaran usaha ; kredit lancar, kredit tidak lancar, dan kredit macet
4. Keadaan keuangan bank yaitu faktor kekuatan keuangan bank untuk menentukan langkah-langkah perencanaan kredit
5. Organisasi Bank karena besar kecilnya bank cukup berpengaruh dalam penyusunan rencana kredit
6. Skill dari personil-personil kredit diseluruh organisasi.
Perhitungan biaya dana khusus dana dari luar, di antaranya dana deposito, giro, dan tabungan jumlah dana dari luar sebesar Rp.360.000,00 terdiri dari :
Deposito Rp. 150.000,00
Giro Rp. 180.000,00
Tabungan Rp. 30.000,00
Apabila bunga deposito satu tahun 18% ,maka uang yg dikeluarkan Rp. 27 M
Giro rata – rata 5% maka uang yg dikeluarkan Rp. 9 M
Tabungan bungannya 8% maka uang dikeluarkan Rp. 2,4 M
Jumlah uang yg ditanggung bank Rp. 38,4 M
Apabila diketahui biaya seluruh kantor cabang dan kantor pusat sebesar Rp. 64 M maka biaya – biaya lain termasuk gaji sebesar Rp. 25,6 M per tahun. Biaya
terbesar adalah biaya dana disebut dengan “ cost of money”
Biaya dana itu jika diperbandingkan dengan dana dari luar kira-kira 38,4/36 = 11% pertahun dan jika diperbandingkan dengan seluruh dana kira-kira 38,4/600 =
6,5%.
Loanable Funds dan Plafond
Jumlah seluruh dana yang tersedia adalah Rp.600 M , terdiri dari dana sendiri dan dana luar.
Jumlah kredit yang telah diberikan menurut cabang dan nasabah sbb;
Sektor/commodity Jakarta Medan Palembang Surabaya Jumlah
I. Produksi/Industri
1. Beras - 10 - - 10
2. Minyak kelapa 10 - 5 - 15
3. Sabun - - - 5 5
4. Minuman 20 - - - 20
5. Roti kaleng 10 - - - 10
6. Kecap 5 - - - 5
7. Rokok - 5 - - 5
8. Tekstil - 10 - 10 20
Sub Total 45 25 5 15 90
_______________________________________________________________________
II. Perdagangan
1. Tekstil 10 - 10 5 25
2. Beras 10 - - 10 20
3. Barang rumah tangga 10 - - - 10
4. Gula/terigu - - 10 - 10
Sub Total 30 - 20 15 65
III Ekspor
1. Karet - 15 15 - 30
Sub total - 15 15 - 30
IV Import
1. Obat-obatan 20 - - - 20
Sub total 20 - - - 20
V Pengangkutan 5 - - - 5
_______________________________________________________________________
Sub total 5 - - - 5
VI Pemborong 10 - - 10
_______________________________________________________________________
Sub total - 10 - - 10
===============================================================
Total 100 50 40 30 220
=====================================
Dari data tersebut diketahui dengan jelas arah kredit sebagai bahan pertimbangan alokasi kredit dan selanjutnya diperhitungkan jumlah dana yang diperlukan
untuk dijadikan kredit.
Loanable Funds diperoleh dari sisa perhitungan antara dana yang ada dikurangi dengan suatu jumlah untuk cash reserve ( cash ratio ) yaitu sebesar 2% dari
jumlah dana. Jika jumlah dana Rp. 600 M maka 2% nya adalah 12M dan dana ini disimpan oleh Bank untuk melayani penarikan giro, persiapan untuk
mengkover deposito yang jatuh tempo.
Rinciannya sebagai berkut :
Jumlah seluruh dana ........................................................................ Rp. 600 M
Cash reserve / likuiditas Rp. 12 M
Kredit yang sedang berjalan Rp. 220 M + Rp. 232 M
___________ -
Loanable Funds ............................................................................Rp. 368 M
Jumlah dana inilah yang dialokasikan ke cabang-cabang untuk ditempatkan sebagai pemberian kredit.
Informasi Kredit
Sebelum melakukan analisa, Bank perlu melakukan pengumpulan data-data informasi dan sumber – sumber informasi diperoleh dari :
- Laporan/informasi dari pengusaha pemohon kredit
- Laporan/informasi dari record Bank
- Dari sumber – sumber lainnya.
Untuk memperoleh informasi atau data-data tentang pemohon kredit ( applicant ) dapat dilakukan dengan :
1. Interview dengan pemohon kredit dalam hal ini tergantung dari kemampuan, taktik serta diplomasi pejabat Bank saat menghadapi nasabah. Informasi
penting yang harus dijaring adalah tujuan penggunaan dan rencana pengembalian kredit.
2. Inspeksi Usaha Nasabah yaitu kunjungan pejabat Bank ketempat usaha nasabah agar dapat melihat keadaan yang sebenarnta serta dapat menjalin
hubungan baik antar Bank dan nasabah.
3. Penilaian Neraca dan Rugi Laba Perusahaan ini merupakan penilaian faktor-faktor keuangan , penilaian terhadap Neraca & Rugi Laba merupakan hal
yang sangat penting. Beberapa Rasio yang penting dalam analisa Neraca dan Rugi Laba adalah :
- Current Ratio : perbandingan antara current assets dan current liabilities, current assets ( aktiva lancar ) yaitu (Kas Bank, Surat-Surat
Berharga,Persediaan dan Piutang )
Current Liabilities ( Pasiva Lancar ) yaitu segala utang dan kewajiban-kewajiban jangka pendek ( utang jangka pendek, bunga yang akan dibayar, sewa-
sewa dan sebagainya ).
- Acid Test Ratio yaitu perbandingan antara Quick Assets dengan Current Liabilities. Acid Test Ratio sering juga disebut dengan Quick Racio. Quick
Assets terdiri dari Current Assets dikurangi Inventory ( persediaan ) rasio perbandingannya harus 1 : 1. Acid Test Ratio untuk mengetahui kekuatan
keuangan perusahaan untuk memenuhi kewajiban sewaktu-waktu tanpa terjadi stagnasi. Dalam Quick Assets komponen inventory ( persediaan )
dikurangi atau dikeluarkan dari perhitungan Current Assets hal ini agar pekerjaan tidak terganggu walaupun kewajiban dipenuhi.
- Inventory Turnover yaitu perbandingan antara sales ( penjualan ) dengan inventory ( persediaan ) perbandingannya paling sedikit harus 9 : 1 artinya
untuk mengetahui kemampuan penjualan apakah barang-barang laku dipasaran. Contoh apabila penjualan sebesar Rp. 900 juta dan inventory Rp. 90
juta dan menghasilkan ratio 10 , maka paling lama barang-barang mengedap digudang selama satu tahun satu bulan atau dalam satu bulan rata-rata 3
hari.
- Sales to Recevables Ratio adalah perbandingan antara net sales dengan trade receivables. Ini untuk mengetahui berapa lama piutang-piutang dagang
baru dapat diterima kembali sehingga keuangannya dapat disalurkan kembali dalam aktivitas perusahaan. Contoh apabila penjualan bersih sebesar Rp.
900 juta dan piutang dagang Rp. 90 juta dan menghasilkan ratio 10 , maka dari 365 hari dibagi 10 akan mendapat 36,5, berarti collection period untuk
piutang dagang adalah 36 atau 37 hari sehingga piutang berada pada pembeli kurang lebih yang tidak kontan selama 36 atau 37 hari.
- Profit Margin Ratio adalah perbandingan antara Net Profit ( setelah pajak ) dengan jumlah penjualan. Hasil yang baik secara average industri sebesar
5%, contoh misalnya profit sebesar Rp. 25 juta dan omset penjualan Rp. 750 juta berarti keuntungan bersih terlalu kecil sebab 5% dari Rp. 750 juta
adalah Rp. 37,5 juta.
- Return on Net Worth adalah komputasi antara Net Profit ( after taxes ) dengan Net Worth ( permodalan atau keuangan pemilik ) , hasilnya harus 15%
apabila perusahaan dikatakan bekerja secara baik.
- Working Kapital diperoleh dari selisih Current Assets dan Current Liabilities, disebut juga kekayaan pemilik yang tertera dalam Current Assets ( the
equity of the owners in the Current Assets )
Faktor-faktor yang mempengaruhi kenaikan working capital.
a. Kenaikan dalam net worth ( kekayaan pemilik )
b. Kenaikan dalam non current liabilities ( kewajiban – kewajiban tak lancar )
c. Penurunan dalam non current assets ( aktiva tak lancar/tetap )
Faktor –faktor yang mempengaruhi penurunan working capital.
a. Kenaikan pada non current assets
b. Penurunan pada non current liabilities
c. Penurunan dalam net worth.
4. Setelah memperpleh informasi kredit melalui analisa neraca dan rugi/laba perusahan, maka informasi selanjutnya dari Record Bank Sendiri. Biasanya
Bank telah memiliki record terhadap pemohon kredit.
5. Sumber-sumber dari luar yaitu dari Bank-bank relasi pemohon kredit.
Pengertian bunga adalah imbalan jasa untuk penggunaan uang atau modal yang dibayar pada waktu tertentu berdasarkan ketentuan atau
kesepakatan. Bunga kredit merupakan sumber pendapatan terbesar bank, serta mempunyai peranan penting dalam penentuan profitibilitas
kegiatan pemberian kredit. Suku bunga kredit mer pakan salah satu sarana bank untuk memenangkan persaingan pasar. Sehingga penentuan
Suku bunga kredit harus dilakukan secara hati-hati. Di samping bunga bank juga mengenakan biaya kredit lain misalnya management fee dan
commitment fee yang dipungut sekali saja dengan prosentase yang kecil.
Suku bunga kredit modal. Namun juga sering terjadi bahwa debitur tidak dapat melunasi kredit
Investasi yang diambilnya lebih cepat dari jangka waktu yang disepakati.
Pada tahun 2008 suatu perusahaan menanda-tangani perjanjian kredit investasi selama lima tahun dari Bank A, jumlah kredit sebesar 1.000 juta telah diambil
semua, bunga 15% pertahun dari saldo kreditnya.
Perusahaan selalu membayar bunga tepat waktu meskipun pokok pinjaman belum diangsur. Pada awal tahun 2011 perusahaan mendapatkan tawaran kredit
Bank Asing dengan bunga 13,5% per tahun.
Pada perusahaan menyampaikan niatnya untuk melunasi kreditnya , Bank A menyatakan bahwa pelunasan
Sebelum jangka waktu lima tahun akan dikenakan denda dalam bentuk bunga sebesar 2% per tahun.
Karena masih tersisa dua tahun perusahaan harus membayar 2 x 2% x Rp.1.000 juta = Rp. 40 juta.
Apa bila beralih ke bank asing akan membayar denda 2 tahun adalah :
KREDIT INVESTASI
Contoh :
Rencana Investasi :
- Tanah = 30 juta
- Bangunan = 70 juta
- Mesin = 50 juta
- Kendaraan = 60 juta
- Aktiva tetap = 40 juta
-----------------
Total Project Cost = 250 juta
Dana sendiri 40% = 100 juta
----------------
Kredit Investasi = 150 juta
Pengklasifikasian sumber dana berdasar atas jangka waktu tidaklah selalu tepat misalnya kredit
Jangka pendek yang selalu diperpanjang yang akhirnya menjadi kredit jangka panjang.
Dana jangka pendek dapat dikelompokkan menjadi dua tipe yaitu pendanaan spontan dan pendanaan yang memerlukan Negosiasi. Pendanaan spontan adalah sumber dana
yang ikut berubah apabila aktivitas perusahaan berubah, sedangkan Pendanaan tidak spontan mengharuskan perusahaan untuk melakukan negosiasi untuk
menambah atau mengurangi dana yang dipergunakan perusahaan. Keduanya merupakan sumber pendanaan berasal dari bank dalam bentuk kredit jangka pendek.
Pendanaan Spontan
Apabila perusahaan membeli suatu barang dan tidak harus membayar secara tunai , maka peru
sahaan tersebut menikmati hutang dagang. Perusahaan akan membayar pada jangka waktu
tertentu, jangka waktu ini adalah periode pemberian kredit dari penjual kepd pembeli sehingga
1. Open account merupakan tipe yang paling umum dan pada tipe ini bahwa penjualmengirim
barang ke pembeli dilengkapi dengan faktur yang menyebutkan barang yang dikirim, harg per
satuan, harga keseluruhan dan syarat-yarat pembayaran serta setelah pembeli menandata-
2. Notes Payable adalah pembeli membuat surat pernyataan berhutang secara resmi kepada
penjual disertai kapan akan dilunasi hutang tersebut. Cara ini sering dilakukan setelah pembe
3. Trade Acceptance berarti penjual menarik draft kepada pembeli yang menyatakan kapan
Draft tersebut akan dibayar. Draft ini kemudian dijamin oleh bank yang akan membayar
Syarat – syarat penjualan pada open account faktur yang dikirim kepada pembeli dan persya-
COD artimya Cash On Delivery atau pembayaran pada waktu pengiriman barang
CBd artinya Cash Before Delivery atau pembayaran sebelum barang dikirim.
Net period tanpa memberikan discount artinya apabila kredit diberikan supplier akan men-
cantumkan dalam faktur penjualan,kapan pembelian harus dibayar misalnya net 60 berarti
Net period dengan potongan tunai artinya selain memberikan kredit supplier menawarkan
diskon apabila pembeli membayar pada awal periode. Misalnya disebutkan 2/10 net 30 artinya
pembeli dapat memperoleh discount kalau membayar pada hari ke 10 dan paling lambat pada
hari ke 30.
Untuk persyaratan 2/10 net 30 maka tingkat bunga efektif yang ditawarkan penjual :
2/98 X 360/20 = 36,7%
Tujuan pemberian discount adalah untuk mempercepat pembayaran maka discount yang dita
warkan harus menarik untuk dimanfaatkan. Contohnya hal tersebut diatas apabila pembeli
tidak memanfaatkan maka akan rugi sebesar 36,7%. Biaya disconut akan makin berkurang apa
bila jangka waktunya tambah lama, misalnya persyaratan penjualan 2/10 net 60 maka dis-
Sumber dana ini bahwa perusahaan harus melakukan perjanjian formal untuk memperolehnya.
Sumber pendanaan dapat berasal dari Money Market Credit ataun Short Term Loans
Money market credit dana berasal perusahaan menerbitkan instrumen keuangan yang dijual
kepada pemodal.
Commercial paper (CP) merupakan sekuritas jangka pendek yang diterbitkan oleh perusahaan
yang menyatakan bahwa pada tanggal tertentu perusahaan bersedia membayar sejumlah yang
ANALISA KREDIT
Tujuan utama analisa kredit adalah mengevaluasi kemampuan dan kesediaan calon debitur membayar kembali kredit sesuai dengan isi perjanjian kredit yang
disetujui kedua belah pihak
Kemampuan mengembalikan kredit dipengaruhi enam macam faktor dalam istilah perbankan
disebut the C’s of credit, adapun keenam faktor tersebut adalah :
1. Wewenang untuk meminjam ( the capacity to borrow ).
2. Watak debitur ( character )
3. Kemampuan memperoleh pendapatan/laba ( ability to create incomes )
4. Kondisi dan struktur kepemilikan fasilitas produksi yang dioperasikan ( capital )
5. Jaminan kredit yang disediakan ( collateral )
6. Perkembangan keadaan ekonomi ( condition of economy )
No. Saldo pinjaman Suku Bunga Angsuran Bunga Angsuran pokok Jumlah Angsuran
(1) (2)=So – (5)t-1 (3) = i/12 (4) = P x (3) (5) = P/18 (6) = (4) + (5)
4. Rp 7.500.000,00
5. Rp 7.000.000,00
6. Rp 6.500.000,00
7. Rp 6.000.000,00
8. Rp 5.500.000,00
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
Jadi besarnya angsuran pokok, angsuran bunga, dan jumlah angsuran setiap bulan yang
harus dibayar Pak Ahmad setiap bulan adalah Rp 500.000,00 , Rp 101.250,00, dan
Rp 601.250,00.
B = Sp x i/12
B = bungan perbulan
Sp = saldo pinjaman
I = suku bunga per tahun
Contoh :
Bapak Rahmat mengajukan kredit sebesar Rp.5.000.000,00 dengan jangka waktu kredit 10 bulan. Suku
bunga kredit sebesar 15% per tahun sliding rate . Hitunglah jumlah angsuran bunga dan jumlah angsuran
yang dibayar selama 10 bulan.
Jawab :
P = Rp 5.000.000,00 t = 10 bulan i = 15% atau 15%/12 = 1,25% per bulan.
TABEL ANGSURAN
No. Saldo Pinjaman Bunga Angsuran Bunga Angsuran Pokok Jumlah Angsuran
(1) (2) So – (5)t -1 (3)i/12 (4) = (2)x(3) (5) P/10 (6) = (4) + (5)
9
10
Jadi jumlah angsuran bunga dan jumlah angsuran yang harus dibayar selama 10 bulan
Rp343.750,00 dan Rp5.343.750,00.
3. Anuitas merupakan cara perhitungan bunga yang menghasilkan komposisi besarnya angsuran pokok
Dan angsuran bunga untuk setiap bulannya berubah-ubah.
Besarnya angsuran setiap bulan dapat dirumuskan sebagai berikut :
Keterangan :
P = pokok pinjaman
i = suku bunga per tahun
t = jangka waktu kredit
CONTOH :
Bapak Idrus meminjan uang sebesar Rp7.500.000,00 dengan suku bunga 15% per tahun anuitas. Jangka
Waktu kredit satu tahun. Hitunglah besarnya jumlah agsuran selama satu tahun.
Jawab :
P = Rp7.500.000,00
i = 15% per tahun atau 15%/12 = 1,25% per bulan
t = 1 tahun = 12 bulan
Angsuran per bulan angka-angka tersebut masukan kedalam rumus akan diperoleh hasil
Rp676.893,75.
TABEL ANGSURAN
No. Saldo Pinjaman Suku Angsuran Bunga Angsuran Pokok Jumlah Angsuran
Bunga
(1) (2)=So – (5)t-1 (4)= (2)x(3) (5)= (6) – (4) (6) = Angsuran bulanan
(3)=i/12
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
= Rp93.750,00 x ____1_______
1 - ___1____
1,1608
= Rp93.750,00 x ____1______
( 1 – 0,8615 )
= Rp93.750,00 x ____1_______
0,1385
= Rp93.750,00 x 7,2202
= Rp676.893,75
Jadi besarnya bungan dan tabungan di bank pada tahun ke lima adalah Rp 732.050,00 dan Rp8.052.550,00.
Perhitungan Nilai Akhir dan Bunga Majemuk dengan menggunakan Rumus :
Nilai akhir adalah uang atau jumlah uang yang harus diterima atau dibayar berdasarkan lamanya pembungaan.
Rumusnya adalah sebagai berikut:
Mn = Mo ( 1 + i )n
Mn = nilai akhir, Mo = modal awal, i = suku bunga, n = tahun ke n
Contoh :
Pak Eko menabung uang di bank sebesar Rp 10.000.000,00 dengan suku bunga 10% per tahun . Hitunglah besarnya tabungan dan bunga yang diterima setelah tahun ke
4!
Jawab :
Diketaui : Mo = Rp 10.000.000,00 , i = 10% per tahun, n = 4
Mn = Mo ( 1 + i )n
M4 = Rp 10.000.000,00 ( 1 + 0,1 )4
= Rp 10.000.000,00 ( 1,1 )4
= Rp 10.000.000,00 X 1,4641
= Rp 14.641.000,00
Jumlah uang yang diterima Rp 14.641.000,00
Bunga = Rp 14.641.000,00 - Rp 10.000.000,00 = Rp 4.641.000,00
Informasi Kredit
Sumber-sumber informasi kredit diperoleh dari :
a. Laporan dari pengusaha peminta kredit.
b. Laporan dari record Bank
c. Sumber-sumber lainnya.
Untuk memperoleh informasi atau data-data tentang pemohon kredit dapat dilakukan dengan :
1. Interview dengan pemohon kredit untuk mengetahui tujuan penggunaan kredit dan rencana pengembalian kredit. Hal lain yang perlu diketahui adalah dari
hasil interview adalah bidang usaha nasabah ( line of bisiness ) serta perdagangan dan persaingan.
2. Inspeksi usaha nasabah yang dilihat dari inspeksi ini adalah : kebenaran keterangan, kelancaran usaha, cek tentang suplier dan order, cek tentang
kualitas barang, sikap dan kegairahan pekerja, kemampuan manajemen, administrasi dan manajemen, lokasi perusahaan,
3. Penilaian Neraca dan Rugi Laba Perusahaan yaitu :
a. Current Ratio : yaitu perbandingan antara current assets dan current Liabilities. Current assets atau aktiva lancar dan current Liabilities atau pasiva
lancar.
b. Acid Test Ratio yaitu perbandingan antara Quick Assets dengan current Liabilities . Quick assets terdiri dari current assets dikurangi Inventory (
persediaan ) hal ini dilakukan untuk mengetahui kekuatan keuangan perusahaan dalam memenuhi kewajiban sewaktu-waktu tanpa terjadi stagnasi.
4. Sales to Receivables Ratio adalah perbandingan antara net sales dengan trade receivables ini untuk mengetahui berapa lama piutang-piutang dagang baru
dapat diterima kembali sehingga keuangannya dapat disalurkan dalam aktivitas perusahaan. Contohnya net sales Rp.500 juta dan piutang dagang Rp.30
juta maka hasil pembagiannya adalah 17. Jika ratio ini dibandingkan dengan jumlah hari dalam satu tahun ( 365 hari ) diperoleh 21 artinya untuk piutang
dagang ini periodenya adalah 21 hari ditangan pembeli.
5. Profit margin Ratio adalah perbandingan antara Net Profit dengan jumlah penjualan, hasil yang baik secara rata-rata sebesar 5%.
6. Return on Net Worth adalah komputasi antara Net Profit dengan Net Worth ( permodalan atau keuangan pemilik ). Hasil perhitungan harus menghasilkan
15% baru dikatakan perusahaan bekerja secara baik.
7. Working Capital diperoleh dari selisih Current Assets dan Current Liabilities. Working Capital disebut sebagai “ the equity of the owners in the Current
Assets” ( kekayaan pemilik yang tertera dalam current assets ).
Faktor – faktor yang mempengaruhi working capital
a. Kenaikan dalam net worth ( kekayaan pemilik )
b. Kenaikan dalam non current liabilities ( kewajiban – kewajiban tak lancar )
c. Penurunan dalam non current assets ( aktiva tak lancar / tetap )
Faktor – faktor yang mempengaruhi penurunan working capital
a. Kenaikan pada non current assests
b. Penurunan pada non current liabilities
c. Penurunan pada net worth.
• Proses administrasi menghasilkan output berupa sistem informasi sebagai umpan balik bagi manajemen suatu bank dalam melaksanakan tugasnya secara
lengkap
• Dengan demikian fungsi administrasi kredit adalah :
– Data / informasi bagi manajemen
– Alat komunikasi antara bank dengan debitur
– Sebagai instrumen pengawasan kredit
– Sebagai pertanggungan jawab
– Sebagai alat bukti bila terjadi sengketa
– Sumber data untuk laporan berkala
• Tahapan administrasi kredit :
– Sebelum kredit diberikan
– Saat proses analisis kredit
– Saat keputusan kredit
– Saat pembukaan rekening
– Saat kredit berjalan
– Saat pelunasan
– Saat kredit bermasalah
Pengawasan Kredit
. Administrasi merupakan alat dalam pelaksanaan fungsi manajemen bank pada umumnya dan khususnya dibidang perkreditan
• Administrasi Kredit merupakan rangkaian kegiatan dan hubungan beberapa komponen yang saling terkait satu dengan yang lain, yaitu:
– Software
– Hardware
– Brainware (SDM)
• Administrasi kredit merupakan pengelolaan mengenai pencatatan, penyimpanan dokumen dan pembuatan laporan yang berhubungan dengan pemberian
fasilitas kredit
. Proses administrasi menghasilkan output berupa sistem informasi sebagai umpan balik bagi manajemen suatu bank dalam melaksanakan tugasnya secara lengkap
– Melakukan penjagaan (preventif) dan pengamanan (represif) atas pengelolaan kekayaan bank kearah portfolio yang baik dan effisien serta
menghindari terjadinya penyimpangan dengan cara mendorong dipatuhinya kebijakan perkreditan yang telah ditetapkan oleh manakemen
• Tujuan Pengawasan Kredit
– Untuk menghindari terjadinya penyelewengan baik dari intern maupun ekstern bank
– Untuk memastikan kebenaran / akurasi data perkreditan
– Untuk memajukan effisiensi pengelolaan perkreditan
– Untuk menilai tingkat kepatuhan kepada ketentuan kredit berlaku
• Sasaran Pengawasan
– Personalia dan organisasi
– Administrasi dan Keuangan perusahaan
– Peralatan, proses produksi dan limbah
_ Jaminan kredit