NU 2 MAJENANG
1. Pendahuluan
1 Kusairi, Bustimi Mustofa & Susiati Alwy, "Implementasi Pengembangan Kurikulum Pai Berbasis Pendidikan Karakter Di SMP Al Azhar Kediri", dalam Indonesian Journal of Islamic
Dalam pengumpulan data dilapangan dalam sebuah penelitian tentu banyak cara yang
dapat digunakan agar masing-masing metode tersebut dapat saling melengkapi dan
menyempurnakan, secara umum teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
teknik pengumpulan data, yaitu observasi, dan wawancara. Teknik tersebut digunakan
peneliti, karena suatu fenomena itu akan dimengerti maknanya secara baik, jika
peneliti melakukan interaksi dengan subyek penelitian.
1. Observasi
2. Wawancara
Wawancara ialah proses komunikasi atau interaksi untuk mengumpulkan
informasi dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan informan atau subjek
penelitian. Dengan kemajuan teknologi informasi seperti saat ini, wawancara bisa
saja dilakukan tanpa tatap muka, yakni melalui media telekomunikasi. Pada
hakikatnya wawancara merupakan kegiatan untuk memperoleh informasi secara
mendalam tentang sebuah isu atau tema yang diangkat dalam penelitian. Atau,
merupakan proses pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang telah
diperoleh lewat teknik yang lain sebelumnya. 3 Orang-orang yang dijadikan
informan dalam penelitian ini adalah: Kepala Sekolah, dan guru PAI SMP Ma’arif
NU 2 Majenang.
2 Arham Junaidi Firman, "Model Pengembangan Dan Implementasi Kurikulum PAI Di SMP Muhammadiyah 1 Depok Yogyakarta", dalam Journal of Research and Thought of Islamic
3 Kusairi, Bustimi Mustofa & Susiati Alwy, "Implementasi Pengembangan Kurikulum Pai Berbasis Pendidikan Karakter Di SMP Al Azhar Kediri", dalam Indonesian Journal of Islamic
Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar yang dilakukan manusia dalam
membina peserta didik dalam meyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan
4 Kusairi, Bustimi Mustofa & Susiati Alwy, "Implementasi ... ", dalam Indonesian Journal of Islamic Education Studies (IJIES), Volume 2, Nomor 1, Juni 2019.hlm 18
5 Asep Hernawan, dkk., "Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran ",Edisi ke-1,(Jakarta:Universitas Terbuka,2008).hal1.7-1.8
6 Arham Junaidi Firman, "Model Pengembangan Dan Implementasi Kurikulum PAI Di SMP Muhammadiyah 1 Depok Yogyakarta", dalam Journal of Research and Thought of Islamic
7 Syaiful Sagala, “Pengembangan dan Implementasi Kurikulum Penting Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran”, dalam Digital Repository Universitas Negeri Medan, 2016, hlm. 128
ketentuan atau peraturan agama Islam sehingga terbentuk kepribadian muslim
berdasarkan ketentuan Al-Qur’an.
Mata pelajaran PAI merupakan salah satu mata pelajaran yang bertujuan untuk
membangun karakter peserta didik. Pengembangan kurikulum PAI harus dilakukan
secara komprehensif. Bukan hanya guru PAI saja, tetapi semua unsur pendidikan,
baik guru, sekolah, tenaga kependidikan maupun lingkungan, harus memahami dan
mendukung dalam implementasinya.
3. Tujuan Penelitian
4. Metode penelitian
8 Berdasarkan hasil wawancara dengan Bpk. R. Nasimul Huda, S. Ag, selaku kepala sekolah SMP ma'arif NU 2 Majenang.
Penelitian ini merupakan penelitian survey lapangan dengan menggunakan
pendekatan kualitatif deskriptif . Menurut Creswel yang dikutip oleh Noor,
menyatakan penelitian kualitatif sebagai suatu gambaran kompleks, meneliti kata-
kata, laporan terperinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi
yang alami. Penelitian kualitatif merupakan riset yang bersifat deskriptif dan
cendrung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif.10
Penelitian kualitatif deskriptif adalah berupa penelitian dengan metode atau
pendekatan studi kasus (case study). Penelitian ini memusatkan diri secara intensif
pada satu obyek tertentu yang mempelajarinya sebagai suatu kasus. Metode penelitian
kualitatif dinamakan sebagai metode baru, karena popularitasnya belum lama,
dinamakan metode postpositivistik karena berlandaskan pada filsafat postpositivisme.
Metode ini juga disebut sebagai metode artistic, karena metode penelitian lebih
bersifat seni (kurang terpola), dan disebut sebagai metode interpretive karena data
hasil penelitian lebih berkenaan dengan interpretasi terhadap data yang ditemukan di
lapangan. Dalam pengumpulan data dilapangan dalam sebuah penelitian tentu banyak
cara yang dapat digunakan agar masing-masing metode tersebut dapat saling
melengkapi dan menyempurnakan, secara umum teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah teknik pengumpulan data, yaitu observasi, wawancara,
dokumentasi, dan gabungan/triangulasi. Teknik tersebut digunakan peneliti, karena
suatu fenomena itu akan dimengerti maknanya secara baik, jika peneliti melakukan
interaksi dengan subyek penelitian dimana fenomena tersebut berlangsung. 1.
Observasi Observasi adalah kegiatan pengumpulan data melalui pengamatan atas
gejala, fenomena dan fakta empiris yang terkait dengan masalah penelitian. Dalam
kegiatan observasi peneliti bisa membawa check list, rating scale, atau catatan berkala
sebagai instrumen observasi. Sehingga dalam kegiatan observasi ada pencatatan
melalui chek list yang telah disusun peneliti. Pengamatan dapat dilakukan dalam
situasi dan objek asli (alamiah) atau pada objek buatan (by design) Observasi pada
objek asli ini biasanya digunakan dalam penelitian sosial, sedangkan observasi pada
objek buatan biasanya dilakukan pada penelitian pertanian, kesehatan atau rekayasa
yang penelitiannya dilakukan di laboratorium atau alam asli. Dilihat dari cara
melakukannya, ada dua macam observasi, yaitu observasi langsung dan observasi
tidak langsung. Observasi langsung adalah kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh
peneliti dalam kancah atau objek penelitian secara langsung. Peneliti bisa melakukan
interaksi visual dengan objek yang diteliti. Sedangkan observasi tidak langsung
adalah pengamatan yang dilakukan peneliti dengan menggunakan alat bantu, baik
elektronik maupun manusia. Secara teknis, peneliti dapat menggunakan alat bantu
perekam gambar untuk melakukan observasi tidak langsung.12 Teknik observasi ini
biasanya menjadi teknik pengumpulan data utama untuk penelitian yang target
datanya berupa tingkah laku atau interaksi. Dalam konteks pendidikan, yang dapat
didekati dengan teknik observasi antara lain: (1) penelitian tentang gaya mengajar, (2)
penerapan metode pembelajaran, (3) pembiasaan pembelajaran, serta masalah lain.
Teknik observasi dibagi menjadi dua, yaitu observasi terbuka dan observasi tertutup.
Observasi terbuka adalah pengamatan yang dilakukan peneliti dan diketahui oleh
orang yang diamati. Model observasi seperti ini disebut juga observasi partisipatif,
peneliti melakukan interaksi dengan orang yang diteliti
Dalam rangka pelaksanaan kurikulum 2013, guru harus menyusun RPP yang
di dalamnya menerapkan pendekartan scientific dan penilaian autentik dalam
pembelajaran. Hal ini sesuai dengan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Indonesia nomor 81A tahun 2013 tentang implementasi kurikulum dalam proses
pembelajarannya menggunakan pendekatan saintifik yang terdiri dari lima
pengalaman belajar pokok yaitu, mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan
informasi, mengasosiasi, mengkomunikasikan.10
a. Tahap Perencanaan.
Perencanaan merupakan proses penyusunan sesuatu yang akan dilaksanakan untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan.
Tahapan ini memuat kegiatan perencanaan pembelajaran kedepan yang nantinya akan
menjadi pedoman untuk mencapai hasil apa yang diharapkan dalam akhir pembelajaran dan
tentunya akan dijadikan pedoman dalam proses pengajaran.
Beberapa prinsip yang perlu diterapkan diterapkan dalam membuat persiapan mengajar:
9 Mulyasa," Pengembangan dan implementasi kurikulum 2013", Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2013.hal17
10 Tatik Pudjiani, "Pendekatan Saintifik dan Penilain Otentik", Yogyakarta : Spirit, 2014, h.. 7-8
7. Memahami beberapa model pengajaran yang penting.
8. Memahami prinsip-prinsi evaluasi.
9. Memahami langkah-langkah membuat lesson plan.
Langkah-langkah yang harus dipersiapkan dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Analisis Hari Efektif dan analisis Program Pembelajaran
2. Membuat Program Tahunan, Program Semester
3. Menyusun Silabus
4. Menyusun Rencana Pembelajaran
b. Tahap Pelaksanaan
Hakikat dari tahap pelaksanaan adalah kegiatan operasional pembelajaran itu sendiri.
Dalam tahap ini, guru melakukan interaksi belajar-mengajar melalui penerapan
berbagai strategi metode dan tekhnik pembelajaran, pemanfaatan seperangkat media
dan tentunya dengan tambahan pemahaman/ penguasaan teori pendidikan, prinsip
mengajar, teori belajar dan yang lainnya yang relevan untuk proses pembelajaran.
Dalam proses ini, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan oleh seorang guru,
diantaranya ialah:
1. Aspek pendekatan dalam pembelajaran
2. Aspek Strategi dan Taktik dalam Pembelajaran
3. Aspek Metode dan Tekhnik dalam Pembelajaran
4. Aspek Prosedur Pembelajaran
c. Tahap Evaluasi
Evaluasi adalah alat untuk mengukur ketercapaian tujuan. Dengan evaluasi, dapat
diukur kuantitas dan kualitas pencapaian tujuan pembelajaran. Sebaliknya, oleh
karena evaluasi sebagai alat ukur ketercapaian tujuan, maka tolak ukur perencanaan
dan pengembangannya adalah tujuan pembelajaran.
Apapun bentuk tes yang diberikan kepada peserta didik, tetap harus sesuai dengan
persyaratan yang baku, yakni tes itu harus:
1. Memiliki validitas (mengukur atau menilai apa yang hendak diukur atau dinilai,
terutama menyangkut kompetensi dasar dan materi standar yang telah dikaji)
2. Mempunyai reliabilitas (keajekan, artinya ketetapan hasil yang diperoleh seorang
peserta didik, bila dites kembali dengan tes yang sama);
3. Menunjukkan objektivitas (dapat mengukur apa yang sedang diukur, disamping
perintah pelaksanaannya jelas dan tegas sehingga tidak menimbulkan interpretasi
yang tidak ada hubungannya dengan maksud tes);
4. Pelaksanaan evaluasi harus efisien dan praktis.
Implementasi kurikulum yang dilakukan dalam mata pelajaran PAI diantaranya yaitu
pembiasaan pembacaan Asmaul Husna dan sholat duha sebelum pembelajaran
dilaksanakan. Penerapan kegiatan PAI lainnya yaitu adanya kegiatan praktek sholat
wajib, sholat sunnah, dan muamalah. Adapun faktor yang menjadi penghambat dalam
mengimplementasikan kurikulum PAI diantaranya sarana prasarana sekolah yang
kurang memadai, kurangnya tenaga pendidik khususnya mata pelajaran PAI dan
media pembelajaran yang kurang lengkap. Media dan sumber belajar yang sering
digunakan dalam pembelajaran PAI yakni buku, poster dan LCD. Prestasi akademik
yang pernah diraih oleh siswa yaitu juara 3 Lomba MAPSI (Mata Pelajaran PAI dan
Seni Islami) tingkat Komda cabang MHQ.
Penilaian yang digunakan guru PAI yaitu berbentuk portofolio, projek, dan
tertulis. Perbedaan yang dirasakan oleh guru PAI dalam mengajar kelas 7-9 yaitu
harus mengetahui karakter masing-masing siswa, menguasai materi secara
menyeluruh, dan menentukan metode yang tepat dalam pembelajaran.
6. Kesimpulan
Media dan sumber belajar yang sering digunakan dalam pembelajaran PAI
yakni buku, poster dan LCD.
Perbedaan yang dirasakan oleh guru PAI dalam mengajar kelas 7-9 yaitu harus
mengetahui karakter masing-masing siswa, menguasai materi secara menyeluruh, dan
menentukan metode yang tepat dalam pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
1. Kusairi, Bustimi Mustofa & Susiati Alwy, "Implementasi Pengembangan
Kurikulum Pai Berbasis Pendidikan Karakter Di SMP Al Azhar Kediri",
dalam Indonesian Journal of Islamic Education Studies (IJIES), Volume 2,
Nomor 1, Juni 2019.
2. Arham Junaidi Firman, "Model Pengembangan Dan Implementasi Kurikulum
PAI Di SMP Muhammadiyah 1 Depok Yogyakarta", dalam Journal of
Research and Thought of Islamic Education, Vol. 3, No. 1, April 2020.
3. Asep Hernawan, dkk., "Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran ",Edisi
ke-1,(Jakarta:Universitas Terbuka,2008).
4. Syaiful Sagala, “Pengembangan dan Implementasi Kurikulum Penting Untuk
Meningkatkan Kualitas Pembelajaran”, dalam Digital Repository Universitas
Negeri Medan, 2016.
5. Sugiyono,Metode Penelitian Pendidikan(Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D,Bandung : Alfabeta, 2008).
6. Mulyasa," Pengembangan dan implementasi kurikulum 2013", Bandung : PT
Remaja Rosdakarya, 2013.
7. Tatik Pudjiani, "Pendekatan Saintifik dan Penilain Otentik", Yogyakarta :
Spirit, 2014.
8. Farida, titi. Guru mata pelajaran pai. Smp maarif NU 2 Majenang.
9. Huda, R. Nasimun. Kepala sekokah Smp maarif NU 2 Majenang.