Anda di halaman 1dari 13

IMPLENTASI KURIKULUM PAI di

SMP MA’ARIF NU 2 MAJENANG

RIFKI RAHMAWAN

Jl. KH. Sufyan Tsauri Majenang 53257 Kab. Cilacap

E-mail : rifqielhaidar@gmail.com

Abstrak :

Pengembangan kurikulum PAI adalah suatu kegiatan yang menghasilkan kurikulum


PAI atau proses yang mengaitkan suatu komponen dengan lainnya untuk
menghasilkan kurikulum PAI yang lebih baik dan kegiatan penyusunan, pelaksanaan,
penilaian dan penyempurnaan kurikulum PAI. Penelitian dilaksanakan pada tanggal
10 Juni 2022. Jenis penelitian adalah deskripsi lapangan dan menggunakan metode
kualiatif, dalam pengumpulan data menggunakan metode observasi, dan wawancara.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Implementasi pengembangan kurikulum PAI
di SMP Ma’arif NU 2 Majenang dilakukan melalui tiga tahapan, diantaranya adalah:
Pertama, tahap perencanaan dilakukan dengan menentukan latar belakang, prinsip dan
tujuan pengembangan kurikulum. Kedua, tahap pelaksanaan dilakukan melalui
kegiatan Intrakurikluler dan pengembangan diri. Ketiga, tahap evaluasi pada tahapan
ini dilakukan pada pelaksanaan kegiatan intrakurikuler dan pengembangan diri,
evaluasi metode, media dan sumber belajar serta evaluasi pada hasil belajar. SMP
Ma’arif NU 2 Majenang selalu berkomitmen memberikan pendidikan terbaik dengan
upaya mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara dengan baik melalui system
kurikulum yang berlaku, dan khususnya memberikan karakter siswa menjadi generasi
Ahlussunnah wal jama’ah an nahdliyah. Melalui pembiasaan setiap hari, diantaranya
sholat dhuha berjamaah, tadarus al qura’an, membaca asmaul husna dan kebersihan
lingkungna sebagai praktek implementasi PAI di SMP Ma’arif NU 2 Majenang .
Keterbatasan sarana dan prasarana membuat kondisi pembelajaran sedikit terganngu
ditambah Jumlah siswa di SMP Ma’arif NU 2 Majenang masih dikatakan terbatas,
sehingga guru PAI harus bekerja keras agar dapat membuat prestasi terhadap peserta
didiknya. Sebelum pembelajaran dimulai guru menyiapkan RPP yang didalamnya
menerapkan pendekatan scientific dan penilaian autentik dalam pembelajaran. Dalam
pembelajarannya guru lebih banyak menggunakan metode ceramah dan demonstrasi.

Kata Kunci: Pengembangan Kurikulum PAI

1. Pendahuluan

Kurikulum adalah seperangkat susunan rencana kegiatan pendidikan mengenai


tujuan, pokok, isi, bahan , metode, dan strategi pembelajaran sebagai acuan
peneyelenggaran kegiatan proses pembelajaran. Kurikulum disusun untuk
mewujudkan kepribadian muslim taqwa yang tafaqquh fiddin dengan memperhatikan
tahapan perkembangan kemampuan peserta didik, masyarakat, pembangunan
nasional, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pengembangan ajaran
Islam.

Pengembangan kurikulum adalah perencanaan kesempatan-kesempatan


belajar yang dimaksudkan untuk membawa siswa ke arah perubahan-perubahan yang
diinginkan dan menilai hingga mana perubahan-perubahan itu telah terjadi pada
siswa. Pada prinsipnya pengembangan kurikulum berkisar pada pengembangan aspek
ilmu pengetahuan dan teknologi yang perlu diimbangi dengan perkembangan
pendidikan. Tetapi pada kenyataannya manusia memiliki keterbatasan dalam
kemampuan menerima, menyampaikan dan mengoleh informasi, untuk itulah
dibutuhkan proses pengembangan kurikulum yang akurat, terseleksi dan memiliki
tingkat relevansi yang kuat. Dengan demikian, diperlukan suatu model pengembangan
kurikulum dengan pendekatan yang sesuai. Penguatan pendidikan karakter dalam
konteks sekarang sangan relevan untuk mengatasi krisis moral yang sedang melanda
di negara kita.

Oleh karena itu, betapa pentingnya pentingnya pendidikan karakter terutama


di lingkungan sekolah, pendidikan karakter dalam grand desain pendidikan karakter,
adalah proses pembudayaan dan pemberdayaan nilai-nilai luhur dalam lingkungan
satuan pendidikan (sekolah), lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat.
Adapun pendidikan karakter dalam Islam dapat dipahami sebagai upaya penanaman
kecerdasan kepada anak didik dalam berfikir, bersikap dan berperilaku sesuai dengan
nilai-nilai luhur yang menjadi jati dirinya, yang diwujudkan dalam interaksi dengan
Tuhannya, diri sendiri, antar sesama, dan lingkungan sebagai manifestasi hamba dan
khalifah.1

Implementasi adalah suatu proses penerapan, ide, konsep, kebijakan atau


inovasi dalam suatu tindakan praktis seingga memberikan dampak, baik berupa
perubahan pengetahsuan, keterampilan, maupun nilai dan sikap.2

Dalam pengumpulan data dilapangan dalam sebuah penelitian tentu banyak cara yang
dapat digunakan agar masing-masing metode tersebut dapat saling melengkapi dan
menyempurnakan, secara umum teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
teknik pengumpulan data, yaitu observasi, dan wawancara. Teknik tersebut digunakan
peneliti, karena suatu fenomena itu akan dimengerti maknanya secara baik, jika
peneliti melakukan interaksi dengan subyek penelitian.

1. Observasi
Observasi tertutup adalah pengamatan yang dilakukan peneliti dimana orang yang
diteliti tahu kalau sedang diobservasi. Peneliti menjaga jarak dan tidak melakukan
interaksi dengan yang diamati. Tehnik ini menuntut adanya pengamatan dari
peneliti baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap objek penelitian.
Instrument yang dapat digunakan yaitu lembar pengamatan, panduan pengamatan.
Beberapa informasi yang diperoleh dari observasi antara lain: ruang (tempat),
pelaku, kegiatan objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu dan perasaan.
2. Wawancara
Wawancara ialah proses komunikasi atau interaksi untuk mengumpulkan informasi
dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan informan atau subjek penelitian.
Dengan kemajuan teknologi informasi seperti saat ini, wawancara bisa saja
dilakukan tanpa tatap muka, yakni melalui media telekomunikasi. Pada hakikatnya
wawancara merupakan kegiatan untuk memperoleh informasi secara mendalam
1 Kusairi, Bustimi Mustofa & Susiati Alwy, "Implementasi Pengembangan Kurikulum Pai Berbasis Pendidikan Karakter Di SMP Al Azhar Kediri", dalam Indonesian Journal of Islamic

Education Studies (IJIES), Volume 2, Nomor 1, Juni 2019.hlm 18

2 Arham Junaidi Firman, "Model Pengembangan Dan Implementasi Kurikulum PAI Di SMP Muhammadiyah 1 Depok Yogyakarta", dalam Journal of Research and Thought of Islamic

Education, Vol. 3, No. 1, April 2020. hlm 6


tentang sebuah isu atau tema yang diangkat dalam penelitian. Atau, merupakan
proses pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang telah diperoleh lewat
teknik yang lain sebelumnya.3 Orang-orang yang dijadikan informan dalam
penelitian ini adalah: Kepala Sekolah, dan guru PAI SMP Ma’arif NU 2 Majenang.

Kurikulum adalah seperangkat susunan rencana kegiatan pendidikan mengenai


tujuan, pokok, isi, bahan , metode, dan strategi pembelajaran sebagai acuan
peneyelenggaran kegiatan proses pembelajaran. 4

Bagi guru, kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan


proses belajar-mengajar. Bagi kepala sekolah dan pengawas, kurikulum itu berfungsi
sebagai pedoman dalam melaksanakan supervisi atau pengawasan. Bagi orang tua,
kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman dalam membimbing anaknya belajar di
rumah. Bagi masyarakat, kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman untuk
memberikan bantuan bagi terselenggaranya proses pendidikan di sekolah. Bagi siswa
itu sendiri, kurikulum berfungsi sebagai pedoman belajar. 5

Implementasi Kurikulum merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk


mewujudkan atau melaksanakan kurikulum (dalam arti rencana tertulis) ke dalam
bentuk nyata di kelas, yaitu terjadinya proses transmisi dan transformasi segenap
pengalaman belajar kepada peserta didik. Beberapa istilah yang bisa disepadankan
dengan istilah implementasi kurikulum yaitu pembelajaran. Implementasi kurikulum
dapat diartikan sebagai aktualisasi kurikulum tertulis dalam bentuk pembelajaran.6

Implementasi kurikulum merupakan terjemahan kurikulum dokumen menjadi


kurikulum sebagai aktivitas atau kenyataan. Aspek penting yang perlu diperhatikan
dalam implementasi kurikulum antara lain adalah (1) aspek makro pengembangan
kurikulum (kondisi masyarakat, politik, sosial, budaya, ekonomi, teknologi); (2) aspek
materi dan prosedur pengembangan kurikulum sebagai ide; (3) aspek materi dan
prosedur pengembangan kurikulum sebagai dokumen; (4) aspek materi dan
3 Kusairi, Bustimi Mustofa & Susiati Alwy, "Implementasi Pengembangan Kurikulum Pai Berbasis Pendidikan Karakter Di SMP Al Azhar Kediri", dalam Indonesian Journal of Islamic

Education Studies (IJIES), Volume 2, Nomor 1, Juni 2019.hlm 21

4 Kusairi, Bustimi Mustofa & Susiati Alwy, "Implementasi ... ", dalam Indonesian Journal of Islamic Education Studies (IJIES), Volume 2, Nomor 1, Juni 2019.hlm 18

5 Asep Hernawan, dkk., "Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran ",Edisi ke-1,(Jakarta:Universitas Terbuka,2008).hal1.7-1.8

6 Arham Junaidi Firman, "Model Pengembangan Dan Implementasi Kurikulum PAI Di SMP Muhammadiyah 1 Depok Yogyakarta", dalam Journal of Research and Thought of Islamic

Education, Vol. 3, No. 1, April 2020. hlm 6


implementasi diwujudkan dalam kegiatan belajar dan mengajar menjadikan peserta
didik lebih kompeten; dan (5) aspek materi dan prosedur evaluasi hasil belajar.7

Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar yang dilakukan manusia dalam
membina peserta didik dalam meyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan
ketentuan atau peraturan agama Islam sehingga terbentuk kepribadian muslim
berdasarkan ketentuan Al-Qur’an.

Mata pelajaran PAI merupakan salah satu mata pelajaran yang bertujuan untuk
membangun karakter peserta didik. Pengembangan kurikulum PAI harus dilakukan
secara komprehensif. Bukan hanya guru PAI saja, tetapi semua unsur pendidikan,
baik guru, sekolah, tenaga kependidikan maupun lingkungan, harus memahami dan
mendukung dalam implementasinya.

Implementasi kurikulum pendidikan agama Islam harus mengacu kepada tiga


aspek, yaitu perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran dan
penilaian proses pembelajaran, meskipun dalam implementasinya masih ditemukan
hambatan-hambatan.

SMP MA’ARIF NU 2 MAJENANG merupakan lembaga pendidikan yang


menggunakan kurikulum 2013. Kepala sekolah Bpk. R.Nasimul Huda,S.Ag (Kamis, 2
Juni 2022), mengatakan bahwa Penggunaan kurikulum merdeka belum bisa
diterapkan karena sarana dan prasarana kurang memadai serta belum adanya kesiapan
dari pihak pengajar dan peserta didik untuk menerapkan kurikulum merdeka. Melalui
pengembangan kurikulum 2013 diharapkan peserta didik mampu meningkatkan dan
menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan mengimplementsikan nilai-nilai akhlak
mulia dalam kehidupan sehari-hari.8

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang


“Implementasi kurikulum PAI di SMP NU MA’ARIF 2 MAJENANG”.

2. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis mempunyai tujuan yaitu :

7 Syaiful Sagala, “Pengembangan dan Implementasi Kurikulum Penting Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran”, dalam Digital Repository Universitas Negeri Medan, 2016, hlm. 128

8 Berdasarkan hasil wawancara dengan Bpk. R. Nasimul Huda, S. Ag, selaku kepala sekolah SMP ma'arif NU 2 Majenang.
1) Untuk mengetahui implementasi kurikulum 2013 mata pelajaran PAI di SMP
NU MA’ARIF 2 MAJENANG.
2) Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat kurikulum PAI di SMP
MA’ARIF NU 2 MAJENANG.

3. Metode penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian survey lapangan dengan menggunakan


pendekatan kualitatif deskriptif. Menurut Kun Maryati dan Juju Suryawati,
penelitian adalah usaha memperoleh fakta atau prinsip dengan cara mengumpulkan
dan menganalisis data (informasi) yang dilaksanakan dengan jelas, teliti, sistematis
dan dapat dipertanggungjawabkan.
Penelitian kualitatif deskriptif adalah berupa penelitian dengan metode atau
pendekatan studi kasus (case study). Penelitian ini memusatkan diri secara intensif
pada satu obyek tertentu yang mempelajarinya sebagai suatu kasus. Metode penelitian
kualitatif dinamakan sebagai metode baru, karena popularitasnya belum lama,
dinamakan metode postpositivistik karena berlandaskan pada filsafat postpositivisme.
Metode ini juga disebut sebagai metode artistic, karena metode penelitian lebih
bersifat seni (kurang terpola), dan disebut sebagai metode interpretive karena data
hasil penelitian lebih berkenaan dengan interpretasi terhadap data yang ditemukan di
lapangan.

Dalam pengumpulan data dilapangan dalam sebuah penelitian tentu banyak cara
yang dapat digunakan agar masing-masing metode tersebut dapat saling melengkapi
dan menyempurnakan, secara umum teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
teknik pengumpulan data, yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, dan
gabungan/triangulasi. Teknik tersebut digunakan peneliti, karena suatu fenomena itu
akan dimengerti maknanya secara baik, jika peneliti melakukan interaksi dengan
subyek penelitian dimana fenomena tersebut berlangsung. 1. Observasi Observasi
adalah kegiatan pengumpulan data melalui pengamatan atas gejala, fenomena dan
fakta empiris yang terkait dengan masalah penelitian. Dalam kegiatan observasi
peneliti bisa membawa check list, rating scale, atau catatan berkala sebagai instrumen
observasi. Sehingga dalam kegiatan observasi ada pencatatan melalui chek list yang
telah disusun peneliti. Pengamatan dapat dilakukan dalam situasi dan objek asli
(alamiah) atau pada objek buatan (by design) Observasi pada objek asli ini biasanya
digunakan dalam penelitian sosial, sedangkan observasi pada objek buatan biasanya
dilakukan pada penelitian pertanian, kesehatan atau rekayasa yang penelitiannya
dilakukan di laboratorium atau alam asli. Dilihat dari cara melakukannya, ada dua
macam observasi, yaitu observasi langsung dan observasi tidak langsung.

Observasi langsung adalah kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti


dalam kancah atau objek penelitian secara langsung. Peneliti bisa melakukan interaksi
visual dengan objek yang diteliti. Sedangkan observasi tidak langsung adalah
pengamatan yang dilakukan peneliti dengan menggunakan alat bantu, baik elektronik
maupun manusia. Secara teknis, peneliti dapat menggunakan alat bantu perekam
gambar untuk melakukan observasi tidak langsung.12 Teknik observasi ini biasanya
menjadi teknik pengumpulan data utama untuk penelitian yang target datanya berupa
tingkah laku atau interaksi. Dalam konteks pendidikan, yang dapat didekati dengan
teknik observasi antara lain: (1) penelitian tentang gaya mengajar, (2) penerapan
metode pembelajaran, (3) pembiasaan pembelajaran, serta masalah lain. Teknik
observasi dibagi menjadi dua, yaitu observasi terbuka dan observasi tertutup.
Observasi terbuka adalah pengamatan yang dilakukan peneliti dan diketahui oleh
orang yang diamati. Model observasi seperti ini disebut juga observasi partisipatif,
peneliti melakukan interaksi dengan orang yang diteliti

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yaitu penelitian


dengan data yang dikumpulkan berisi data hasil wawancara untuk memberi gambaran
penyajian laporan tersebut.

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada


filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah,
(sebaga lawannya adalah eksperimen ) diaman peneliti adalah sebagai instrument
kunci, teknik pengumpulan data yang dilakukan secara triangulasi ( gabungan ),
analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih
menekankan makna pada generalisasi.

4. Hasil dan Pembahasan


SMP MA’ARIF NU 2 MAJENANG merupakan lembaga pendidikan formal
yang bernaungan di bawah lembaga pendidikan ma’arif NU Majenang sesuai dengan
SK izin operasional nomor 701/I03.07/MN/2001. SMP MA’ARIF NU 2
MAJENANG merupakan sekolah yang berdiri pada 20 juni 2001 yang dalam
pembelajarannya menerapkan kurikulum 2013. SMP Ma’arif NU 2 Majenang selalu
berkomitmen memberikan pendidikan terbaik dengan upaya mewujudkan kehidupan
berbangsa dan bernegara dengan baik melalui system kurikulum yang berlaku, dan
khususnya memberikan karakter siswa menjadi generasi Ahlussunnah wal jama’ah an
nahdliyah. Jumlah siswa di SMP Ma’arif NU 2 Majenang masih dikatakan terbatas,
hal ini terjadi karena kurangnya sistem zonasi yang diterapkan dari pemerintah,
membuat peserta didik lebih memilih sekolah yang dianggap favorit. Sebelum
pembelajaran dimulai guru menyiapkan RPP yang didalamnya menerapkan
pendekatan scientific dan penilaian autentik dalam pembelajaran. Dalam
pembelajarannya guru lebih banyak menggunakan metode ceramah dan demonstrasi.

Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang berbasis kompetensi yang


mengarahkan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, sikap,
dan minat peserta didik dalam menghadapi perkembangan zaman.9

Dalam rangka pelaksanaan kurikulum 2013, guru harus menyusun RPP yang
di dalamnya menerapkan pendekartan scientific dan penilaian autentik dalam
pembelajaran. Hal ini sesuai dengan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Indonesia nomor 81A tahun 2013 tentang implementasi kurikulum dalam proses
pembelajarannya menggunakan pendekatan saintifik yang terdiri dari lima
pengalaman belajar pokok yaitu, mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan
informasi, mengasosiasi, mengkomunikasikan.10

Tahapan-tahapan dalam proses pembelajaran yang dimaksud meliputi: tahap


perencanaan, tahap pelaksanan, dan tahap evaluasi. 

a. Tahap Perencanaan.
Perencanaan merupakan proses penyusunan sesuatu yang akan dilaksanakan untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Tahapan ini memuat kegiatan perencanaan pembelajaran kedepan yang nantinya akan
9 Mulyasa," Pengembangan dan implementasi kurikulum 2013", Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2013.hal17

10 Tatik Pudjiani, "Pendekatan Saintifik dan Penilain Otentik", Yogyakarta : Spirit, 2014, h.. 7-8
menjadi pedoman untuk mencapai hasil apa yang diharapkan dalam akhir
pembelajaran dan tentunya akan dijadikan pedoman dalam proses pengajaran.
Beberapa prinsip yang perlu diterapkan diterapkan dalam membuat persiapan
mengajar:

1. Memahami tujuan pendidikan.


2. Menguasai bahan ajar.
3. Memahami teori-teori pendidikan selain teori pengajaran.
4. Memahami prinsip-prinsip mengajar.
5. Memahami metode-metode mengajar.
6. Memahami teori-teori belajar.
7. Memahami beberapa model pengajaran yang penting.
8. Memahami prinsip-prinsi evaluasi.
9. Memahami langkah-langkah membuat lesson plan.
Langkah-langkah yang harus dipersiapkan dalam pembelajaran adalah sebagai
berikut:
1. Analisis Hari Efektif dan analisis Program Pembelajaran
2. Membuat Program Tahunan, Program Semester
3. Menyusun Silabus
4. Menyusun Rencana Pembelajaran

b. Tahapan Pelaksanaan

Hakikat dari tahap pelaksanaan adalah kegiatan operasional pembelajaran itu sendiri.
Dalam tahap ini, guru melakukan interaksi belajar-mengajar melalui penerapan
berbagai strategi metode dan tekhnik pembelajaran, pemanfaatan seperangkat media
dan tentunya dengan tambahan pemahaman / penguasaan teori pendidikan, prinsip
mengajar, teori belajar dan yang lainnya yang relevan untuk proses pembelajaran.

Dalam proses ini, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan oleh seorang guru,
diantaranya ialah:
1. Aspek pendekatan dalam pembelajaran
2. Aspek Strategi dan Taktik dalam Pembelajaran
3. Aspek Metode dan Tekhnik dalam Pembelajaran
4. Aspek Prosedur Pembelajaran

c. Tahap Evaluasi
Evaluasi adalah alat untuk mengukur ketercapaian tujuan. Dengan evaluasi, dapat
diukur kuantitas dan kualitas pencapaian tujuan pembelajaran. Sebaliknya, oleh
karena evaluasi sebagai alat ukur ketercapaian tujuan, maka tolak ukur perencanaan
dan pengembangannya adalah tujuan pembelajaran.
Apapun bentuk tes yang diberikan kepada peserta didik, tetap harus sesuai dengan
persyaratan yang baku, yakni tes itu harus:

1) Memiliki validitas (mengukur atau menilai apa yang hendak diukur atau dinilai,
terutama menyangkut kompetensi dasar dan materi standar yang telah dikaji)
2) Mempunyai reliabilitas (keajekan, artinya ketetapan hasil yang diperoleh seorang
peserta didik, bila dites kembali dengan tes yang sama);
3) Menunjukkan objektivitas (dapat mengukur apa yang sedang diukur, disamping
perintah pelaksanaannya jelas dan tegas sehingga tidak menimbulkan interpretasi
yang tidak ada hubungannya dengan maksud tes);
4) Pelaksanaan evaluasi harus efisien dan praktis.

Implementasi kurikulum yang dilakukan dalam mata pelajaran PAI diantaranya


yaitu pembiasaan pembacaan Asmaul Husna dan sholat duha sebelum pembelajaran
dilaksanakan. Penerapan kegiatan PAI lainnya yaitu adanya kegiatan praktek sholat
wajib, sholat sunnah, dan muamalah. Adapun faktor yang menjadi penghambat dalam
mengimplementasikan kurikulum PAI diantaranya sarana prasarana sekolah yang
kurang memadai, kurangnya tenaga pendidik khususnya mata pelajaran PAI dan media
pembelajaran yang kurang lengkap. Media dan sumber belajar yang sering digunakan
dalam pembelajaran PAI yakni buku, poster dan LCD. Prestasi akademik yang pernah
diraih oleh siswa yaitu juara 3 Lomba MAPSI (Mata Pelajaran PAI dan Seni Islami)
tingkat Komda cabang MHQ.

Penilaian yang digunakan guru PAI yaitu berbentuk portofolio, projek, dan
tertulis. Perbedaan yang dirasakan oleh guru PAI dalam mengajar kelas 7-9 yaitu
harus mengetahui karakter masing-masing siswa, menguasai materi secara
menyeluruh, dan menentukan metode yang tepat dalam pembelajaran.
Setelah lulus, siswa diharapkan menjadi pribadi yang berkarakter islami,
mandiri dan berakhlakul karimah.

a. Implementasi kurikulum PAI kelas 7

Salah satu implementasi kurikulum PAI kelas 7 di SMP NU Ma’arif 2


Majenang yaitu :

1) Kegiatan Asmaul Husna di Setiap memulai pembelajaran. Hal dilakukan agar


siswa hafal dan dapat menanamkan sifat Alloh SWT dalam hati.
2) Lomba Kebersiahan antar kelas, termasuk penerapan dalam materi Bab 3 PAI
“Semua Bersih, Hidup Jadi Nyaman”. Bertujuan agar siswa dapat menerapkan
pola hidup sehat dilingkungan masing-masing.
3) Pembiasaan sholat duha bersama sebelum pembelajaran. Bertujuan agar siswa
dapat menerapkan materi Bab 4 yaitu, “Indahnya Kebersamaan dengan sholat
berjama’ah”.

Metode guru dalam melakukan pembelajaran PAI yaitu dengan metode demonstrasi.
Namun, kendala dalam metode pembelajaran ini yaitu kurangnya kesadaran akan
pentingnya praktik, sehingga siswa masih kurng antusias dalam mengikuti kegiatan
ini.

b. Implementasi kurikulum PAI kelas 8


1) Meyakini kitab-kitab Alloh, Mencintai Al Qur’an dengan cara pembiasaan
tadarus bersama seperti, hafalan juz 30 yang dilakukan secara berkala pada
setiap pertemuan mata pelajaran PAI. Target yang harus dicapai peserta didik
yaitu hafal juz 30 sebelum kenaikan kelas 8.
2) Muhasabah diri, guru menerangkan kemudian memotivasi para siswanya
dengan cara memahami diri sendiri bahwa semua adalah ciptaan Alloh swt.

c. Implementasi kurikulum PAI kelas 9

Implementasi kurikulum PAI di kelas 9 di SMP NU Ma’arif 2 Majenang yaitu


menghargai perbedaan yang ada. Hal ini sesuai dengan maeteri yang berkaitaan
dengan Bab 8 tentang “Toleransi dan damaikan Negeri “. Prakteknya siswa membuat
adanya kegiatan betadarus Al-Qur’an surat al-waqiah di setiap harinya bertujuan
untuk menambah hafalan, membiasakan siswa agar selalu bertadarus Al-Qur’an
sebelum pembelajaran di mulai, serta untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan
kepada Allah SWT. 11

5. Kesimpulan

Sebelum pembelajaran dimulai guru menyiapkan RPP yang didalamnya


menerapkan pendekatan scientific dan penilaian autentik dalam pembelajaran.

Tahapan-tahapan dalam proses pembelajaran yang dimaksud meliputi: tahap


perencanaan, tahap pelaksanan, dan tahap evaluasi.

Tahapan ini memuat kegiatan perencanaan pembelajaran kedepan yang


nantinya akan menjadi pedoman untuk mencapai hasil apa yang diharapkan dalam
akhir pembelajaran dan tentunya akan dijadikan pedoman dalam proses pengajaran.

Dalam tahap ini, guru melakukan interaksi belajar-mengajar melalui


penerapan berbagai strategi metode dan tekhnik pembelajaran, pemanfaatan
seperangkat media dan tentunya dengan tambahan pemahaman/ penguasaan teori
pendidikan, prinsip mengajar, teori belajar dan yang lainnya yang relevan untuk
proses pembelajaran.

Implementasi kurikulum yang dilakukan dalam mata pelajaran PAI


diantaranya yaitu pembiasaan pembacaan Asmaul Husna dan sholat duha sebelum
pembelajaran dilaksanakan.

Adapun faktor yang menjadi penghambat dalam mengimplementasikan


kurikulum PAI diantaranya sarana prasarana sekolah yang kurang memadai,
kurangnya tenaga pendidik khususnya mata pelajaran PAI dan media pembelajaran
yang kurang lengkap.

Media dan sumber belajar yang sering digunakan dalam pembelajaran PAI
yakni buku, poster dan LCD.

Perbedaan yang dirasakan oleh guru PAI dalam mengajar kelas 7-9 yaitu harus
mengetahui karakter masing-masing siswa, menguasai materi secara menyeluruh, dan
menentukan metode yang tepat dalam pembelajaran.
11 Berdasarkan wawancara dengan Titi Farida, S. Pd. I. Guru Mata pelajaran PAI di SMP Ma'arif NU 2 majenang.
DAFTAR PUSTAKA
1. Kusairi, Bustimi Mustofa & Susiati Alwy, "Implementasi Pengembangan
Kurikulum Pai Berbasis Pendidikan Karakter Di SMP Al Azhar Kediri",
dalam Indonesian Journal of Islamic Education Studies (IJIES), Volume 2,
Nomor 1, Juni 2019.
2. Arham Junaidi Firman, "Model Pengembangan Dan Implementasi Kurikulum
PAI Di SMP Muhammadiyah 1 Depok Yogyakarta", dalam Journal of
Research and Thought of Islamic Education, Vol. 3, No. 1, April 2020.
3. Asep Hernawan, dkk., "Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran ",Edisi
ke-1,(Jakarta:Universitas Terbuka,2008).
4. Syaiful Sagala, “Pengembangan dan Implementasi Kurikulum Penting Untuk
Meningkatkan Kualitas Pembelajaran”, dalam Digital Repository Universitas
Negeri Medan, 2016.
5. Sugiyono,Metode Penelitian Pendidikan(Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D,Bandung : Alfabeta, 2008).
6. Mulyasa," Pengembangan dan implementasi kurikulum 2013", Bandung : PT
Remaja Rosdakarya, 2013.
7. Tatik Pudjiani, "Pendekatan Saintifik dan Penilain Otentik", Yogyakarta :
Spirit, 2014.
8. Farida, titi. Guru mata pelajaran pai. Smp maarif NU 2 Majenang.
9. Huda, R. Nasimun. Kepala sekokah Smp maarif NU 2 Majenang.

Anda mungkin juga menyukai