RIFKI RAHMAWAN
E-mail : rifqielhaidar@gmail.com
Abstrak :
1. Pendahuluan
Dalam pengumpulan data dilapangan dalam sebuah penelitian tentu banyak cara yang
dapat digunakan agar masing-masing metode tersebut dapat saling melengkapi dan
menyempurnakan, secara umum teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
teknik pengumpulan data, yaitu observasi, dan wawancara. Teknik tersebut digunakan
peneliti, karena suatu fenomena itu akan dimengerti maknanya secara baik, jika
peneliti melakukan interaksi dengan subyek penelitian.
1. Observasi
Observasi tertutup adalah pengamatan yang dilakukan peneliti dimana orang yang
diteliti tahu kalau sedang diobservasi. Peneliti menjaga jarak dan tidak melakukan
interaksi dengan yang diamati. Tehnik ini menuntut adanya pengamatan dari
peneliti baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap objek penelitian.
Instrument yang dapat digunakan yaitu lembar pengamatan, panduan pengamatan.
Beberapa informasi yang diperoleh dari observasi antara lain: ruang (tempat),
pelaku, kegiatan objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu dan perasaan.
2. Wawancara
Wawancara ialah proses komunikasi atau interaksi untuk mengumpulkan informasi
dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan informan atau subjek penelitian.
Dengan kemajuan teknologi informasi seperti saat ini, wawancara bisa saja
dilakukan tanpa tatap muka, yakni melalui media telekomunikasi. Pada hakikatnya
wawancara merupakan kegiatan untuk memperoleh informasi secara mendalam
1 Kusairi, Bustimi Mustofa & Susiati Alwy, "Implementasi Pengembangan Kurikulum Pai Berbasis Pendidikan Karakter Di SMP Al Azhar Kediri", dalam Indonesian Journal of Islamic
2 Arham Junaidi Firman, "Model Pengembangan Dan Implementasi Kurikulum PAI Di SMP Muhammadiyah 1 Depok Yogyakarta", dalam Journal of Research and Thought of Islamic
4 Kusairi, Bustimi Mustofa & Susiati Alwy, "Implementasi ... ", dalam Indonesian Journal of Islamic Education Studies (IJIES), Volume 2, Nomor 1, Juni 2019.hlm 18
5 Asep Hernawan, dkk., "Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran ",Edisi ke-1,(Jakarta:Universitas Terbuka,2008).hal1.7-1.8
6 Arham Junaidi Firman, "Model Pengembangan Dan Implementasi Kurikulum PAI Di SMP Muhammadiyah 1 Depok Yogyakarta", dalam Journal of Research and Thought of Islamic
Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar yang dilakukan manusia dalam
membina peserta didik dalam meyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan
ketentuan atau peraturan agama Islam sehingga terbentuk kepribadian muslim
berdasarkan ketentuan Al-Qur’an.
Mata pelajaran PAI merupakan salah satu mata pelajaran yang bertujuan untuk
membangun karakter peserta didik. Pengembangan kurikulum PAI harus dilakukan
secara komprehensif. Bukan hanya guru PAI saja, tetapi semua unsur pendidikan,
baik guru, sekolah, tenaga kependidikan maupun lingkungan, harus memahami dan
mendukung dalam implementasinya.
2. Tujuan Penelitian
7 Syaiful Sagala, “Pengembangan dan Implementasi Kurikulum Penting Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran”, dalam Digital Repository Universitas Negeri Medan, 2016, hlm. 128
8 Berdasarkan hasil wawancara dengan Bpk. R. Nasimul Huda, S. Ag, selaku kepala sekolah SMP ma'arif NU 2 Majenang.
1) Untuk mengetahui implementasi kurikulum 2013 mata pelajaran PAI di SMP
NU MA’ARIF 2 MAJENANG.
2) Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat kurikulum PAI di SMP
MA’ARIF NU 2 MAJENANG.
3. Metode penelitian
Dalam pengumpulan data dilapangan dalam sebuah penelitian tentu banyak cara
yang dapat digunakan agar masing-masing metode tersebut dapat saling melengkapi
dan menyempurnakan, secara umum teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
teknik pengumpulan data, yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, dan
gabungan/triangulasi. Teknik tersebut digunakan peneliti, karena suatu fenomena itu
akan dimengerti maknanya secara baik, jika peneliti melakukan interaksi dengan
subyek penelitian dimana fenomena tersebut berlangsung. 1. Observasi Observasi
adalah kegiatan pengumpulan data melalui pengamatan atas gejala, fenomena dan
fakta empiris yang terkait dengan masalah penelitian. Dalam kegiatan observasi
peneliti bisa membawa check list, rating scale, atau catatan berkala sebagai instrumen
observasi. Sehingga dalam kegiatan observasi ada pencatatan melalui chek list yang
telah disusun peneliti. Pengamatan dapat dilakukan dalam situasi dan objek asli
(alamiah) atau pada objek buatan (by design) Observasi pada objek asli ini biasanya
digunakan dalam penelitian sosial, sedangkan observasi pada objek buatan biasanya
dilakukan pada penelitian pertanian, kesehatan atau rekayasa yang penelitiannya
dilakukan di laboratorium atau alam asli. Dilihat dari cara melakukannya, ada dua
macam observasi, yaitu observasi langsung dan observasi tidak langsung.
Dalam rangka pelaksanaan kurikulum 2013, guru harus menyusun RPP yang
di dalamnya menerapkan pendekartan scientific dan penilaian autentik dalam
pembelajaran. Hal ini sesuai dengan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Indonesia nomor 81A tahun 2013 tentang implementasi kurikulum dalam proses
pembelajarannya menggunakan pendekatan saintifik yang terdiri dari lima
pengalaman belajar pokok yaitu, mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan
informasi, mengasosiasi, mengkomunikasikan.10
a. Tahap Perencanaan.
Perencanaan merupakan proses penyusunan sesuatu yang akan dilaksanakan untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Tahapan ini memuat kegiatan perencanaan pembelajaran kedepan yang nantinya akan
9 Mulyasa," Pengembangan dan implementasi kurikulum 2013", Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2013.hal17
10 Tatik Pudjiani, "Pendekatan Saintifik dan Penilain Otentik", Yogyakarta : Spirit, 2014, h.. 7-8
menjadi pedoman untuk mencapai hasil apa yang diharapkan dalam akhir
pembelajaran dan tentunya akan dijadikan pedoman dalam proses pengajaran.
Beberapa prinsip yang perlu diterapkan diterapkan dalam membuat persiapan
mengajar:
b. Tahapan Pelaksanaan
Hakikat dari tahap pelaksanaan adalah kegiatan operasional pembelajaran itu sendiri.
Dalam tahap ini, guru melakukan interaksi belajar-mengajar melalui penerapan
berbagai strategi metode dan tekhnik pembelajaran, pemanfaatan seperangkat media
dan tentunya dengan tambahan pemahaman / penguasaan teori pendidikan, prinsip
mengajar, teori belajar dan yang lainnya yang relevan untuk proses pembelajaran.
Dalam proses ini, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan oleh seorang guru,
diantaranya ialah:
1. Aspek pendekatan dalam pembelajaran
2. Aspek Strategi dan Taktik dalam Pembelajaran
3. Aspek Metode dan Tekhnik dalam Pembelajaran
4. Aspek Prosedur Pembelajaran
c. Tahap Evaluasi
Evaluasi adalah alat untuk mengukur ketercapaian tujuan. Dengan evaluasi, dapat
diukur kuantitas dan kualitas pencapaian tujuan pembelajaran. Sebaliknya, oleh
karena evaluasi sebagai alat ukur ketercapaian tujuan, maka tolak ukur perencanaan
dan pengembangannya adalah tujuan pembelajaran.
Apapun bentuk tes yang diberikan kepada peserta didik, tetap harus sesuai dengan
persyaratan yang baku, yakni tes itu harus:
1) Memiliki validitas (mengukur atau menilai apa yang hendak diukur atau dinilai,
terutama menyangkut kompetensi dasar dan materi standar yang telah dikaji)
2) Mempunyai reliabilitas (keajekan, artinya ketetapan hasil yang diperoleh seorang
peserta didik, bila dites kembali dengan tes yang sama);
3) Menunjukkan objektivitas (dapat mengukur apa yang sedang diukur, disamping
perintah pelaksanaannya jelas dan tegas sehingga tidak menimbulkan interpretasi
yang tidak ada hubungannya dengan maksud tes);
4) Pelaksanaan evaluasi harus efisien dan praktis.
Penilaian yang digunakan guru PAI yaitu berbentuk portofolio, projek, dan
tertulis. Perbedaan yang dirasakan oleh guru PAI dalam mengajar kelas 7-9 yaitu
harus mengetahui karakter masing-masing siswa, menguasai materi secara
menyeluruh, dan menentukan metode yang tepat dalam pembelajaran.
Setelah lulus, siswa diharapkan menjadi pribadi yang berkarakter islami,
mandiri dan berakhlakul karimah.
Metode guru dalam melakukan pembelajaran PAI yaitu dengan metode demonstrasi.
Namun, kendala dalam metode pembelajaran ini yaitu kurangnya kesadaran akan
pentingnya praktik, sehingga siswa masih kurng antusias dalam mengikuti kegiatan
ini.
5. Kesimpulan
Media dan sumber belajar yang sering digunakan dalam pembelajaran PAI
yakni buku, poster dan LCD.
Perbedaan yang dirasakan oleh guru PAI dalam mengajar kelas 7-9 yaitu harus
mengetahui karakter masing-masing siswa, menguasai materi secara menyeluruh, dan
menentukan metode yang tepat dalam pembelajaran.
11 Berdasarkan wawancara dengan Titi Farida, S. Pd. I. Guru Mata pelajaran PAI di SMP Ma'arif NU 2 majenang.
DAFTAR PUSTAKA
1. Kusairi, Bustimi Mustofa & Susiati Alwy, "Implementasi Pengembangan
Kurikulum Pai Berbasis Pendidikan Karakter Di SMP Al Azhar Kediri",
dalam Indonesian Journal of Islamic Education Studies (IJIES), Volume 2,
Nomor 1, Juni 2019.
2. Arham Junaidi Firman, "Model Pengembangan Dan Implementasi Kurikulum
PAI Di SMP Muhammadiyah 1 Depok Yogyakarta", dalam Journal of
Research and Thought of Islamic Education, Vol. 3, No. 1, April 2020.
3. Asep Hernawan, dkk., "Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran ",Edisi
ke-1,(Jakarta:Universitas Terbuka,2008).
4. Syaiful Sagala, “Pengembangan dan Implementasi Kurikulum Penting Untuk
Meningkatkan Kualitas Pembelajaran”, dalam Digital Repository Universitas
Negeri Medan, 2016.
5. Sugiyono,Metode Penelitian Pendidikan(Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D,Bandung : Alfabeta, 2008).
6. Mulyasa," Pengembangan dan implementasi kurikulum 2013", Bandung : PT
Remaja Rosdakarya, 2013.
7. Tatik Pudjiani, "Pendekatan Saintifik dan Penilain Otentik", Yogyakarta :
Spirit, 2014.
8. Farida, titi. Guru mata pelajaran pai. Smp maarif NU 2 Majenang.
9. Huda, R. Nasimun. Kepala sekokah Smp maarif NU 2 Majenang.