Anda di halaman 1dari 7

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN

SUBTEMA 3 KEWAJIBAN DAN HAKKU


DALAMBERTETANGGA PADA PEMBELAJARAN
TEMATIKMELALUIMETODEDISCOVERY
LEARNINGPESERTADIDIK KELASIIIB

Proposal ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Metode


PenelitianPendidikan

DosenPengampu :

AlfinMaskur,M.Pd.I

DisusunOleh:

Siti

MusyarofahNim:20201

14260334

PROGRAMSTUDIPENDIDIKANGURUMADRASAHIBTIDAIYAH(P
GMI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

(FTIK)INSTITUT AGAMA ISLAM PANGERAN DIPONEGORO

(IAI PD)NGANJUK2022
BABIPENDAHU

LUAN

A. KonteksPenelitian
Pengertian belajar adalah suatu proses atau upaya yang
dilakukansetiap individu untuk mendapatkan perubahan tingkah laku, baik
dalambentuk pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai positif sebagai
suatupengalaman dari berbagai materi yang telah dipelajari. Definisi
belajardapat juga diartikan sebagai segala aktivitas psikis yang dilakukan
olehsetiapindividusehinggatingkahlakunyaberbedaantarasebelumdansesud
ah belajar. Perubahan tingkah laku atau tanggapan, karena
adanyapengalaman baru, memiliki kepandaian/ ilmu setelah belajar, dan
aktivitasberlatih. Arti belajar adalah suatu proses perubahan kepribadian
seseorangdimana perubahaan tersebut dalam bentuk peningkatan kualitas
perilaku,seperti peningkatan pengetahuan, keterampilan, daya pikir,
pemahaman,sikap,danberbagaikemampuanlainnya.1
Pembelajaran yang diidentikkan dengan kata “mengajar”
berasaldari kata dasar “ajar” yang berarti petunjuk yang diberikan kepada
orangsupaya diketahui (diturut) ditambah dengan awalan “pe” dan akhiran
“anmenjadi “pembelajaran”,yang berarti proses, perbuatan, cara
mengajaratau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar. Pembelajaran
adalahproses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
padasuatulingkunganbelajar.Pembelajaranmerupakanbantuanyangdiberika
npendidikagardapatterjadiprosespemerolehanilmudanpengetahuan,
penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan
sikapdankepercayaanpadapesertadidik.Dengankatalain,pembelajaranadalah
proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar denganbaik.
Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia
sertadapatberlakudimanapundankapanpun.Pembelajaranmempunyai

1
Ahdar Djamaluddin, dan Wardana. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN 4 Pilar
PeningkatanKompetensiPedagogis.SulawesiSelatan :CV.KAAFFAHLEARNINGCENTER.20
19.6.
pengertian yang mirip dengan pengajaran, walaupun mempunyai
konotasiyang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar supaya
pesertadidik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai
sesuatuobjektifyangditentukan(aspekkognitif),jugadapatmemengaruhiperu
bahan sikap (aspek afektif),serta keterampilan (aspek
psikomotor)seseorangpesertadidik.Pengajaranmemberikesanhanyasebagai
pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan guru saja. Sedangkan
pembelajaranjugamenyiratkanadanyainteraksiantaragurudenganpesertadidi
k.Pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu
prosesbelajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang,
disusunsedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya
prosesbelajarsiswayangbersifatinternal.2
Pembelajarantematikmerupakansuatupendekatandalampembelajara
n yang secara sengaja mengaitkan atau memadukan beberapaKompetensi
Dasar (KD) dan indikator dari kurikulum/Standar Isi (SI) daribeberapa
mapel menjadi satu kesatuan untuk dikemas dalam satu
tema.Denganadanyakaitantersebutmakapesertadidikakanmemperolehpenge
tahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran
menjadilebihbermaknabagipesertadidik.Bermaknadi
sinimemberikanartibahwa pada pembelajaran tematik peserta didikakan
dapatmemahamikonsep-konsep yang saling terkait dari beberapa mapel
yang sesuai
dengankebutuhandanperkembanganusiapesertadidik.MenurutTimPusatKur
ikulum (Puskur) 2006, tanda dari kebermaknaan belajar bagi
pesertadidikadalahterjadihubunganantaraaspek-aspek,konsep-
konsep,informasi atau situasi baru dengan komponen-komponen yang
relevan
didalamstrukturkognitifpesertadidik.Prosesbelajartidaksekedarmenghafalk
onsep-konsepataufakta-faktabelaka,tetapimerupakankegiatan
menghubungkan konsepkonsep untuk menghasilkan pemahamanyang utuh

sehingga konsep-konsep yang dipelajari akan dipahami


secarabaikdantidakmudahdilupakan.Jikadibandingkandenganpendekatan
Ibid,,13-14.
2
pembelajaran yang konvensional, pembelajaran tematik diharapkan
lebihmenekankan pada pengalaman dan kebermaknaan dalam belajar,
sehinggapesertadidikmemperolehpemahamanyangutuhdalamprosespembel
ajaranyangmengaitkanantarmapel.HalinisejalandenganpanduandariDepdik
nas(2003)yangmenyatakanbahwapengalamanbelajar peserta didik
menempati posisi penting dalam usaha meningkatankualitas lulusan.
Untuk itu guru dituntutharus mampumerancang danmelakukan program
pengalaman belajar dengan tepat. Setiap peserta
didikmemerlukanbekalpengetahuandankecakapanagardapathidupdimasyar
akat dan bekal ini diharapkan diperoleh melalui pengalaman belajardi
sekolah. Oleh sebab itu pengalaman belajar di sekolah sedapat
mungkinmemberikan bekal kepada peserta didik untuk mencapai
kecakapan dalamberkarya.3
Salah satu metode mengajar yang akhir-akhir ini banyak
digunakandi sekolah-sekolah yang sudah maju adalah metode
discovery,4hal itudisebabkan,karenametodediscoveryini:
1. Merupakan suatu cara untuk mengembangkan cara belajar
siswaaktif,
2. Dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil
yangdiperoleh akansetiadan
tahanlamadalamingatan,tidakakanmudahdilupakansiswa,
3. Pengertianyangditemukansendirimerupakanpengertianyangbetul-
betul dikuasai dan mudah digunakan atau ditransfer
dalamsituasilain,
4. Dengan menggunakan strategi penemuan, anak belajar
menguasaisalahsatumetodeilmiahyangakandapatdikembangkannya
sendiri,

3
SukayatiSriWulandari. PembelajaranTematikdiSD. Departemen Pendidikan NasionalDirektorat
Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pusat
PengembangandanPemberdayaan Pendidik dan TenagaKependidikan (PPPPTK)
Matematika2009.13.
4
Ahdar Djamaluddin, dan Wardana. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN 4 Pilar
PeningkatanKompetensiPedagogis.SulawesiSelatan:CV.KAAFFAHLEARNINGCENTER.2019.69-
73.
5. Dengan metode penemuan ini juga, anak belajar berpikir
analisisdanmencobamemecahkanprobelemayangdihadapisendiri,ke
biasaaniniakanditransferdalamkehidupanbermasyarakat.Dengan
demikian diharapkan metode discovery ini lebih
dikenaldandigunakandidalamberbagaikesempatanprosesbelajarmen
gajaryangmemungkinkan.

MetodeDiscovery5sebagaisuatuprosedurmengajaryangmementingka
n pengajaran perseorangan, manipulasi obyek dan lain-
lain,sebelumsampaikepadageneralisasi.MetodeDiscoverymerupakankom
ponen dari praktik pendidikan yang meliputi metode mengajar
yangmemajukan cara belajar aktif, beroreientasi pada proses,
mengarahkansendiri,mencari sendiri dan reflektif.Discovery adalah
proses mentaldimana siswa mengasimilasi sesuatu konsep atau sesuatu
prinsip. Prosesmental tersebut misalnya mengamati, menggolong-
golongkan, membuatdugaan, menjelaskan, mengukur, membuat
kesimpulan, dan sebagainya.Metode Discovery adalah metode yang
berangkat dari suatu
pandanganbahwapesertadidiksebagaisubyekdisampingsebagaiobyekpemb
elajaran.Merekamemiliki kemampuan dasaruntuk berkembangsecara
optimal sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki.6Metodediscovery
adalah metode mengajarmempergunakan teknik
penemuan.Metodediscoveryadalahprosesmentaldimanasiswamengasimila
sisesuatukonsepatau sesuatu prinsip.Prosesmental
tersebutmisalnyamengamati,menggolonggolongkan,membuatdugaan,men
jelaskan,mengukur, membuat kesimpulan, dan sebagainya. Dalam teknik
ini siswadibiarkan menemukan sendiri atau mengalami proses mental itu
sendiri,guruhanyamembimbingdanmemberikaninstruksi,Padametodedisc
overy,situasibelajarmengajarberpindahdarisituasiteacherdominatedlearnin
gmenjadisituasistudentdominatedlearning.7Metode

5
Suryosubroto.2002.192-193.
6
Rohani.2004.39.
7
Roestiyah,.2001.20.
discovery merupakan metode yang lebih menekankan pada
pengalamanlangsung. Pembelajaran dengan metode penemuan lebih
mengutamakanprosesdaripadahasilbelajar.8

B. FokusPenelitian
Merujuk dari konteks penelitian, peneliti memfokuskan
penelitianiniadalahbagaimanaUpayaMeningkatkanPemahamanSubTema3
KewajibabdanHakkudalamBertetanggapadaPembelajaranTematikmelalui
MetodeDiscovery LearningPesertaDidikKelasIIIB.
Adapunpertanyaanfokuspenelitiansebagaiberikut:
1. BagaimanapelaksanaanUpayaMeningkatkanPemahamanSubTema3
KewajibabdanHakkudalamBertetanggapadaPembelajaran Tematik
melalui Metode Discovery Learning PesertaDidikKelas IIIB.
2. BagaimanahasilbelajarpesertadidikmenggunakanUpayaMeningkatk
anPemahamanSubTema3KewajibabdanHakkudalamBertetanggapa
daPembelajaran TematikmelaluiMetodeDiscovery LearningPeserta
DidikKelasIIIB.
3. BagaimanafaktorpendukungdanpenghambatUpayaMeningkatkanPe
mahamanSubTema3KewajibabdanHakkudalamBertetanggapadaPe
mbelajaran TematikmelaluiMetodeDiscovery
LearningPesertaDidikKelas IIIB.
C. TujuanPenelitian
Berdasarkanpertanyaandarifokuspenelitian,tujuandaripenelitianinia
dalah:
1. Untuk mengetahui pelaksanaan Upaya Meningkatkan
PemahamanSubTema3KewajibabdanHakkudalamBertetanggapada
Pembelajaran Tematik melalui Metode Discovery Learning
PesertaDidikKelas IIIB.

Mulyasa,.2005.110.
8
2. Untuk mengetahui hasil belajar peserta didik menggunakan
UpayaMeningkatkanPemahamanSubTema3KewajibabdanHakkuda
lamBertetanggapadaPembelajaran
TematikmelaluiMetodeDiscovery LearningPesertaDidikKelas IIIB.
3. UntukmengetahuifaktorpendukungdanpenghambatUpayaMeningka
tkanPemahamanSubTema3KewajibabdanHakkudalamBertetangga
padaPembelajaran TematikmelaluiMetodeDiscovery
LearningPesertaDidikKelas IIIB.

Anda mungkin juga menyukai