Anda di halaman 1dari 20

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY


LEARNING PADA MATA PELAJARAN PKN KELAS V SDN…
Daftar gambar
Gambar 2.1 burung garuda
Gambar 2.2 Bendera Merah Putih
Gambar 2.3 Psncasila
Gambar 2.4 Sumpah Pemuda
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah proses membawa yang diinginkan dalam perilaku manusia. Pendidikan
dapat pula didefinisikan sebagai proses perolehan pengetahuan serta kebiasaan-kebiasaan melalui
pembelajaran atau studi. Bila pendidikan sebagai efektif hendaknya menghasilkan perubahan-
perubahan pada semua komponen perilaku (pengetahuan dan gagasan, adat serta keterampilan nilai
dan sikap, serta pemahaman dan perwujudan).
Perubahan tingkah laku ini adalah yang akan terjadi dari proses pendidikan yang diarahkan
pada tujuan yang hendak dicapai oleh masing-masing individu atau masyarakat. Perubahan-perubahan
ini hendaklah dapat diterima secara sosial, kultural, ekonomis, dan membentuk perubahan dalam
pengetahuan, keterampilan, perilaku, serta pemahaman.
Pada dasarnya, pendidikan tidak hanya membangun manusia dari sisi kognitifnya saja tetapi
juga sisi lain yang lebih fundamental. Karakter (budi pekerti) merupakan bagian mendasar dari
pendidikan yang perlu mendapatkan perhatian yang lebih intensif. Para pakar pendidikan meyakini
bahwa budi pekerti merupakan benteng utama yang harus dikuatkan terlebih dahulu dan selanjutnya
membangun pendidikan dari sisi intelektualnya. Inilah yang menjadi penyebabnya gagalnya model
pendidikan karakter selama ini. Pendidkan hanya berkutat pada ranah/kemampuan kognitif saja dan
mengabaikan unsur-unsur lain yang lebih penting. Kebanyakan orang menganggap bahwa kesuksesan
hanya diukur dengan menggunakan parameter pengetahuan/hafalan semata dan cenderung apatis
terhadap hal-hal yang berkaitan dengan nilai-nilai karakter itu sendiri.(Wijaya & Helaluddin, 2018)
Definisi belajar dapat juga diartikan sebagai segala aktivitas psikis yang dilakukan oleh setiap
individu sehingga tingkah lakunya berbeda antara sebelum dan sesudah belajar. Perubahan tingkah
laku atau tanggapan, karena adanya pengalaman baru, memiliki kepandaian/ ilmu setelah belajar, dan
aktivitas berlatih.(Dr. Ahdar Djamaluddin, S.Ag., S.Sos., M.Pd.i Dr. Wardana, n.d.)
Belajar juga dapat didefenisikan proses perubahan yang meliputi perubahan keterampilan,
kebiasaan, sikap, pengetahuan, pemahaman dan apresiasi. . Oleh sebab itu, belajar adalah proses aktif
yaitu proses reaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar adalah suatu proses
yang diarahkan pada suatu tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman.
Komponen yang mempengaruhi yang disebut sangat mensugesti proses pendidikan adalah
komponen guru. Hal ini memang wajar, karena guru artinya ujung tombak yangg berhubugan
langsung dengan siswa sebagai subjek serta objek belajar. Bagaimana idealnya kurikulum pendidikan,
lebih didukung dengan fasilitas serta prsarana pendidikan, tanpa diimbangi menggunakan kemampuan
guru dalam mengimplementasikan, maka semuanya akan kurang bermakna. Apalagi pada era
Globalisasi kini ini harusnya terjadi perubahan peranan guru. Guru tidak lagi berperan menjadi satu-
satunya sumber belajar (learning resources), tapi lebih berperan menjadi pengola pembelajaran
(manager of intruction)
Pendidikan kewarganegaraan atau PKN secara awam adalah bentuk pendidikan yang
mengingatkan akan pentingnya nilai-nilai hak dan kewajiban masyarakat negara supaya mereka
menjadi masyarakat negara yang berpikir tajam pada hidup bermasyarakat dan bernegara. Pemerintah
memakai mata pelajaran PKN menjadi sarana untuk menanamkan nilai-nilai budaya bangsa serta jua
mengenai kebijakan yang mampu menjadi asal pengetahuan siswa sebagai akibatnya mempunyai
pencerahan buat dapat membangun negara dan bangsa Indonesia.
untuk mendapatkan hasil yang diinginkan, pastinya diharapkan suatu pengalaman-pengalaman
yang berkaitan menggunakan materi sebelum aktivitas pembelajaran dilaksanakan. Pengalaman ini
dapat membantu peserta didik dalam mengkontruksi pengetahuan perihal konsep. sebagai akibatnya
contoh Discovery Learning ini cocok untuk diterapkan di materi yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari. salah satu materi PKN pada Sekolah Dasar yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Model pembelajaran Discovery Learning merupakan suatu rangkaian kegiatan belajar yang
melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara
sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya.
Pengetahuan yang diperoleh dengan belajar penemuan menunjukkan beberapa kebaikan yaitu,
pengetahuan itu bertahan lama atau lebih mudah diingat bila dibandingkan dengan pengetahuan yang
dipelajari dengan cara-cara lain, hasil belajar penemuan mempunyai efek transfer yang lebih baik dan
secara menyeluruh belajar penemuan dapat meningkatkan penalaran siswa dan kemampuan untuk
berpikir secara kritis.(Yun Ismi Wulandari, Sunarto, 2015)
PKN atau Ilmu Pendidikan Kewarganegaraan adalah salah satu cabang ilmu yang bisa
menggukanan tekhnik Discovery Learning karena siswa dan guru dituntut untuk saling aktif dalam
pembelajaran.PKN juga bukan hanya ilmu yang mengajarkan tentang pengetahuan tentang segala
aspek kewarganegaraan, tetapi juga praktek akan norma-norma dan adab budi pekerti dimasyarakat.
Proses pembelajaran PKN berfokus pada pembekalan pengalaman langsung untuk sikap
kewarganegaraan agar supaya mereka menjadi masyarakat negara yang berpikir tajam pada hidup
bermasyarakat dan bernegara.

B.Identifikasi Masalah

Adapun identifikasi masalah yang diperoleh dari penelitian di SDN… yaitu :

1. Nilai mata pelajaran PKN masih banyak yang rendah

2. Keaktifan belajar peserta didik saat pelajaran PKN masih kurang

3. Dalam model pembelajaran PKN ini masih menggunakan metode pembelajaran konvensional

C.Batasan Masalah
untuk membatasi agar peneliti tak terlalu luas maka penelitian membatasi persoalan yaitu:
Penelitian ini dibatasi di kelas V SDN dengan menggunakan materi Keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia
D.Rumusan Masalah
Berdasarkan dari paparan latar belakang tersebut, maka yang menjadi fokus masalah penelitian
ini adalah “Adakah peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKN dengan menggunakan
model pembelajaran Discovery di SDN ?”

E.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk
dapat mengetahui apakah model pembelajaran Discovery dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran PKN di SDN.

F.Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini dikemukakan sebagai berikut :
1. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dan pedoman dalam melakukan
kegiatan pembelajaran pada siswa yang berbeda pengalaman tetapi memiliki permasalahan
yang sama.

2. Bagi penulis, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk melakukan kegiatan
penelitian yang sejenis.

3. Bagi kepala sekolah, hasil penelitian ini digunakan sebagai dasar untuk merumuskan berbagai
kebijakan tentang kegiatan pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru yang berkaitan
dengan peningkatan motivasi belajar siswa dan peningkatan prestasi belajar.
BAB II
LANDASAN TEORI

A.Deksripsi Teori
1. Pengertian Model Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar
dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat,serta
pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah
proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.(Dr. Ahdar Djamaluddin,
S.Ag., S.Sos., M.Pd.i Dr. Wardana, n.d.)
2. Pengertian Model Discovery Learning

Definisi terkait model pembelajaran discovery learning adalah cara yang digunakan
oleh para siswa untuk membahami konsep atau pengertian serta hubungannya melalui proses
intutif dengan cara melakukan observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi, penentuan serta
inferi sehingga pada akhirnya akan sampai dalam sebuah kesimpulan.
Sedangkan menurut Budiningsih, model Discovery learning adalah memahami konsep
arti, dan hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan.
Discovery sendiri terjadi apabila individu terlibat. Terutama dalam penggunaan proses
mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip. Discovery dilakukan melalui proses
mental, yakni observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi, dan penentuan. (Cahyo, Agus N)
Sebagai sebuah model pembelajaran, Discovery learning mempunyai prinsip yang
sama dengan inkuiri dan problem solving. Tidak ada perbedaan yang prinsipil pada ketiga
istilah ini, pada Discovery learning lebih menekankan pada ditemukan konsep atau prinsip yang
sebelumnya tidak diketahui.
Pada intinya, model pembelajaran Discovery learning ini mengubah kondisi belajar
yang pasif menjadi aktif dan kreatif. Mengubah pembelajaran yang teacher oriented di mana
guru menjadi pusat informasi menjadi student oriented siswa menjdi subjek aktif belajar.
Dalam mengaplikasikan Discovery learning kepada para peserta didik disini peran guru
sebagai pembimbing dengan memberikan waktu dan kesempatan kepada para siswa untuk
belajar secara aktif, sebagai mana guru harus dapat mengarahkan dan membimbing sesuai
dengan perencanaan pembelajaran. Dalam Discovery learning, bahan pembelajaran bukan
berbentuk sudah jadi , peserta didik dituntut untuk melakukan tahapan-tahapan proses seperti
mencari informasi, mengkategorikannya, membandingkannya, mengambil kesimpulan dan
mengorganisasikan. Hal itu memungkinkan para siswa untuk mempelajari konsep-konsep
didalam yang dapat mereka pahami dan mengerti.
a. Tujuan Pembelajaran Discovery Learning Menurut Bell, beberapa tujuan spesifik dari
pembelajaran dengan penemuan, yakni sebagai berikut:
1) Dalam penemuan siswa memiliki kesempatan untuk terlibat secara aktif dalam
pembelajaran. Kenyataan menunjukkan bahwa partisipasi banyak siswa dalam
pembelajaran meningkat ketika penemuan digunakan.
2) Melalui pembelajaran dengan penemuan, siswa belajar menemukan, siswa belajar
menemukan pola dalam situasi konkret maupun abstrak, juga siswa banyak
meramalkan (extrapolate) informasi tambahan yang diberikan.
3) Siswa juga merumuskan strategi tanya jawab yang tidak rancu dan menggunakan
tanya jawab untuk memperoleh infomasi yang bermanfaat dalam menemukan
4) Pembelajaran dengan penemuan membantu siswa membentuk cara kerja bersama
yang efektif, saling membagi informasi, serta mendengar dan menggunakan ide-ide
orang lain.
5) Terdapat beberapa fakta yang menunjukkan bahwa keterampilan, konsep-konsep
dan prinsip-prinsip yang dipelajari melalui penemuan lebih bermakna.
6) Keterampilan yang dipelajari dalam situasi belajar penemuan dalam beberapa
kasus, lebih mudah ditransfer untuk aktivitas baru dan diaplikasikan dalam belajar
yang baru. (Cahyo, Agus N)
b. Kelebihan pembelajaran model Discovery learning
Beberapa kelebihannya sebagai berikut:
1. Model Discovery learning, lebih bermakna karena penyampaian kegiatan pengalaman
dilakukan secara langsung . Kegiatan dan pengalaman tersebutlah yang menarik
perhatian peserta didik dan memungkinkan pembentukan konsep abstrak yang
memiliki makna.

2. Model Discovery learning, lebih realistis dan memiliki arti. Sebab, peserta didik
langsung terjun dengan contoh-contoh yang sudah ada.

3. Model Discovery learning, lebih banyak memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk terlibat dalam pembelajaran.

c. Kekurangan pembelajaran menggunakan model Discovery learning


Beberapa kekurangannya sebagai berikut:

1. Belajar dengan menggunakan model Discovery learning, memakan waktu pembelajar


yang lebih lama.

2. Faktor kebudayaan dan kebiasaan. Tuntunan Discovery learning membutuhkan


kebiasaan yang sesuai dengan kondisi peserta didik

3. Bagi peserta didik yang masih berusia muda,berfikir secara rasional dan perhitungan
masihlah sangat sulit dilakukan.

d. Langkah-langkah pembelajaran Discovery learning


1. Adanya masalah yang harus dipecahkan
Setiap perancangan pasti harus memerlukan yang namanya analisis persoalan mengenai
topik pembahasan. Dari persoalan itu kita dapat mencari solusi dari permasalahan dan
dapat memecahkan masalah tersebut secara keseluruhan.
2. Harus tersedia alat dan bahan yang diperlukan dalam pembelajaran

Penerapan Discovery learning yang diaplikasikan di berbagai sekolah , pada dasarnya


membutuhkan alat bantu yang berguna untuk mendukung proses pembelajaran seperti
alat bantu pembelajaran berbentuk audio visual atau media lainnya.

3. Sesuai dengan tingkat kemampuan kognitif anak didik Untuk dapat memahami
pembelajaran Discovery, tidak sekedar berbekal kemampuan fisik saja yang
dibutuhkan, akan tetapi juga tingkat kemampuan mereka para anak didik terhadap
materi yang disajikan. Tingkat pengetahuan mereka dalam memahami pelajaran, pada
giliran menjadi langkah primordial dalam pelaksanaan Discovery secara komprehensif.

4. Konsep atau prinsip yang ditemukan harus ditulis secara jelas Setiap persoalan yang
disajikan dalam penerapan Discovery, semestinya diupayakan dalam kerangka yang
jelas. Hal ini dimaksud agar penerapan Discovery dapat berjalan sesuai dengan
kebutuhan kita.

5. Suasana kelas yang harus di atur sedemikian rupa Susasana kelas yang mendukung
akan mempermudah keterlibatan arus berpikir anak didik dalam kegiatan belajar- 13
mengajar. Dalam penerapan Discovery, suasana kelas yang kondisif sangat membantu
terhadap iklim pembelajaran yang menyenangkan, sehingga siswa termotivasi untuk
mengikuti materi pembelajaran Discovery.

6. Harus dapat memberikan jawaban yang diperlukan anak didk Langkah-langkah


penerapan discovery tersebut memiliki cakupan yang sangat luas. Dengan langkah-
langkah yang ditawarkan tersebut, secara tidak langsung para anak didik akan
menemukan data dan informasi yang dibutukan berkaitan dengan proses pembelajaran
Discovery, berarti telah menguasai aspek kognitif secara matang, sehingga akan
mampu menerapkan dalam kehidupan nyata.

7. Guru memberi kesempatan anak didik untuk mengumpulkan data Langkah sejatinya
sangat penting bagi proses pengetahuan anak didik dalam menerima materi pelajaran
yang diberikan guru. Dengan demikian kesempatan mereka untuk mengumpulkan data
akan semakin mempermudah pemahaman pembelajaran Discovery, karena secara
faktual mereka akan memperoleh pengetahuan baru.

3. Hasil Belajar
Menurut Suprijono hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian,
sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan. Untuk mengetahui hasil yang dicapai telah sesuai
dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi. Sebagaimana dikemukakan
oleh Sunal bahwa evaluasi merupakan proses penggunaan informasi untuk membuat
pertimbangan seberapa efektif suatu program telah memenuhi kebutuhan siswa. Selain itu,
dengan dilakukan evaluasi atau penilaian ini dapat dijadiakan feeback atau tindak lanjut atau
bahkan cara mengukur tingkat penguasaan siswa.(Ahmad Susanto)
4. Pengertian Pembelajaran PKN
Dari pengertian dan ciri-ciri PKN diartikan bahwa PKN merupkan mata pelajaran yang
bertujuan membentuk karakteristik warga Negara dalam hal, terutama membangun bangsa dan
Negara dengan mengandalkan pengetahuan dan kemampuan dasar dari matapelajaran PKN
dengan materi pokoknya demokrasi politik atau peran warga Negara dalam aspek kehidupan.
Pendidikan kewarganegaraan menjadi penting ketika pemerintah menetapkan PKN
menjadi salah satu mata pelajaran yang diwajibkan untuk dimuat dalam kurikulum sekolah. Hal
ini dilihat dalam Undang-undang No.20 Tahun 2003 yang antara lain mewajibkan isi kurikulum
memuat pendidikan kewargangaraan yang pada perinsipnya bertujuan membentuk good
citizenship dan menyiapkan warga Negara untuk masa depan.
Hakikatnya pendidikan kewarganegaraan adalah upaya sadar dan terencana untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa bagi warga Negara dengan menumbuhkan jati diri dan moral
bangsa sebagai landasan pelaksaan hak dan kewajiban dalam bela Negara, demi kelangsungan
kehidupan dan kejayaan bangsa dan Negara. Tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah
mewujudkan warga Negara sadar bela Negara berlandaskan pemahaman politik kebangsaan,
dan kepekaan mengembangan jati diri dan moral bangsa dalam perikehidupan bangsa
(Komaruddin H dan Azyumardi Azra, 2008: 5).
Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan PKN merupakan usaha untuk
membekali peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar berkenan dengan
hubungan warga Negara serta pendidikan pendahulu bela Negara agar menjadi warga Negara
yang dapat diandalkan oleh bangsa dan Negara .

5. Tujuan Pembelajaran PKN


Pembelajaran PKn di sekolah dasar mempunyai tujuan yang dimaksud untuk:
1. Untuk membina nilai, moral, dan norma secara utuh bulat dan berkesinambungan.

2. Membentuk watak dan sikap warga negara yang baik.

3. Untuk mempersiapkan warga masyarakat berfikir kritis dan bertindak demokratis.

6. Materi Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Fungsinya


a. Pengertian Negara Kesatuan Republik
1. Bentuk-Bentuk Negara
2. Bentuk Pemerintahan
3. Sistem Pemerintahan
Istilah negara muncul pada zaman renaissance di Eropa.
Negara waktu itu diartikan sebagai suatu sistem tugas-tugas publik dan alat-alat
perlengkapan yang teratur dalam suatu wilayah tertentu.Dalam arti luas negara
merupakan kesatuan sosial(masyarakat) yang diatur secara konstitusional untuk
mewujudkan kepentingan bersama.
1. BENTUK-BENTUK NEGARA
a. Negara Kesatuan
Ciri-ciri:
- Penyelenggaraan pemerintahan dilakukan oleh seorang pemerintah yang berada di
pusat(pemerintah pusat).
- Pemerintah pusat memiliki wewenang penuh untuk mengatur seluruh wilayahnya
melalui pembentukan daerah-daerah yaitu: provinsi,kabupaten atau kota,dst.
- Pelaksanaan pemerintahan negara secara desentralisasi maupun sentralisasi.

* Sentralisasi yaitu bentuk negara di mana semua urusan negara diatur dan diurus oleh
pemerintahan pusat
* Desentralisasi yaitu bentuk negara di mana pemerintahan pusat memberi kewenangan
terhadap daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangga sendiri berdasarkan
kebutuhan dan potensi daerah masing-masing.

Secara umum bentuk negara kesatuan mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:


1) Negara mempunyai kedaulatan ke dalam dan ke luar yang dipegang oleh
pemerintahan pusat.
2) Dipimpin oleh seorang pemerintah pusat yaitu kepala negara dan memiliki satu
lembaga perwakilan rakyat(DPR)
3) Hanya ada satu kebijaksanaan yang menyangkut persoalan politik,ekonomi (fiskal dan
moneter),peradilan atau yustisi,agama,serta pertahanan dan keamanan.

b. Negara Serikat (Federasi)


Negara federasi atau negara serikat adalah
negara yang terdiri dari beberapa negara bagian yang membentuk kesatuan di mana
setiap negara bagian memiliki kebebasan dalam mengatur urusan dalam negerinya
masing-masing.
Contoh negara-negara serikat:
Amerika Serikat,Australia,India,Jerman,Malaysia,
dan Swiss.

Ciri-ciri negara serikat:


1) Negara bagian tidak berdaulat,tapi kekuasaan asli tetap pada negara bagian.
2) Kepala negara dipilih oleh rakyat dan bertanggungjawab kepada rakyat.
3) Tiap kepala negara bagian berwenang membuat UUD sendiri selama tidak
bertentangan dengan pemerintah pusat
4) Kepala negara mempunyai hak veto(pembatalan putusan) yang diajukan oleh
parlemen(senat dan konggres)
5) Pemerintah pusat memperoleh kedaulatan dari negara-negara bagian.
Bentuk negara Indonesia adalah kesatuan sesuai pasal 1 ayat 1 UUD 1945 yang
berbunyi”Negara Indonesia ialah negara kesatuan yang berbentuk republik”.
Sebelumnya Indonesia pernah mengalami perubahan bentuk:
a. 18 Agustus 1945 sampai 27 Desember 1949 bentuk negara Indonesia kesatuan.
b. 27 Desember 1949bsampai 17 Agustus 1950 bentuk negara Indonesia serikat
c. 17 Agustus 1950 sampai sekarang bentuk negara Indonesia kesatuan.

2. BENTUK PEMERINTAHAN
Dalam pasal 1 ayat 1UUD 1945 disebutkan bahwa:”Negara Indonesia adalah negara
kesatuan yang berbentuk republik.”
Republik berasal dari kata res yang artinya kepentingan dan publika berarti
umum.Jadi republik artinya kepentingan umum.Pemerintahan dipimpin oleh presiden
untuk masa jabatan tertentu.
Ada 3 macam republik:
Republik absolut,republik konstitusional,dan republik parlementer.
a. Republik Absolut
Pemerintah atau presiden bersifat diktator(sewenang-wenang)dan tanpa ada pembatasan
kekuasaan.Penguasa mengabaikan konstitusi dan peraturan perundang-undangan.Untuk
melegitimasi kekuasaaannya digunakan partai politik.Dalam pemerintahan ini fungsi
parlemen(perwakilan rakyat)diabaikan.
b. Republik Konstitusional
Presiden memegang kekuasaan sebagai kepala negara sekaligus sebagai kepala
pemerintahan.Kekuasaan presiden dibatasi oleh konstitusi dan peraturan perundang-
undangan.Dalam melaksanakan pemerintahannya,presiden diawasi secara langsung oleh
parlemen(DPR).
c. Republik Parlementer
Presiden hanya berfungsi sebagai kepala negara karena fungsi pemerintahan berada di
tangan perdana menteri.Perdana menteri bertanggungjawab kepada parlemen.Kedudukan
presiden tidak dapat digugat.Kekuasaan legistatif lebih tinggi daripada kekuasaan
eksekutif.

3. SISTEM PEMERINTAHAN
a. Sistem Pemerintahan Parlementer
Para menteri diangkat dan diberhentikan oleh parlemen sehingga mereka
bertanggungjawab pada parlemen.Para menteri dipimpin oleh seorang perdana menteri
yang bertugas sebagai kepala pemerintahan.
b. Sistem Pemerintahan Presidential
Menteri-menteri diangkat dan diberhentikan oleh presiden.Para menteri tidak
bertanggungjawab kepada parlemen tetapi kepada presiden.Menteri-menteri membantu
presiden dalam menjalankan pemerintahan.
Presiden berfungsi sebagai kepala negara sekaligus
sebagai kepala pemerintahan.

Sesuai UUD 1945:


*Sistem pemerintahan Indonesia adalah presidential
*Menteri bertanggungjawab kepada presiden sebagai pelaksana pemerintahan.
*Presiden tidak dapat membubarkan DPR
*DPR juga tidak dapat memberhentikan presiden
*DPR bertugas mengawasi jalannya pemerintahan yang dilaksanakan oleh presiden.
*Terdapat saling kontrol sehingga kekuasaan presiden
tidak terbatas atau mutlak(diktator).

B.Wilayah NKRI
1. Indonesia sebagai negara kepulauan
Wilayah Indonesia terdiri atas beribu-ribu pulau merupakan kebanggaan dan
kewaspadaan.
Bangga karena di dalamnya terdapat potensi kekayaan alam yang bila dikelola dengan
baik dan benar akan sangat mendukung dalam mencapai tujuan pembangunan nasional.
Kewaspadaan karena wilayah Indonesia yang begitu luas dengan pulau-pulau yang
terpisah oleh laut dan selat sangat dimungkinkan terjadinya disintegrasi bangsa.
ž Posisi geografis Indonesia diantara dua benua(Asia dan Australia) dan dua
samudra(Hindia dan Pasifik)
ž Indonesia berada di garis katulistiwa sehingga wilayahnya subur dengan iklim tropis.
ž Hal tersebut berpengaruh secara positif seperti:iptek yang mendukung kemajuan
bangsa.
ž Pengaruh negatif seperti: mudahnya pengaruh asing yang masuk ke Indonesia
misalnya:liberalisme,komunisme,dan budaya asing yang tidask sesuai dengan
kepribadian bangsa.
ž Bangsa Indonesia harus selalu waspada terhadap HTAG Hambatan, Tantangan,
Ancaman,
Gangguan).

2. Batas wilayah NKRI


ž Batas daratan:
Utara : Malaysia Timur
Timur: Papua Nugini dan Timor Leste
ž Batas lautan:
ü Awalnya wilayah teritorial Indonesia berjarak 3 mil mengelilingi masing-masing pulau
Indonesia.Hal ini sangat merugikan Indonesia dari segi
politik,ekonomi,sosial,budaya,hankam
ü Tanggal 13 Desember 1957 melalui Deklarasi Juanda dalam forum konferensi hukum
laut internasional batas teritorial Indonesia menjadi 12 mil dihitung dari titik-titik pulau
terluar saat air laut surut.
ü Tanggal 21 Maret 1980,pemerintah mengumumkan Zona Ekonomi Eksklusif(ZEE)
sepanjang 200 mil diukur dari garis pantai terluar saat air surut(UU RI No.5 tahun 1983
tgl.18 November 1983.

3. Pemersatu bangsa Indonesia


Alat pemersatu bangsa:
a. Lambang Negara Indonesia
b. Bendera Merah Putih
c. Dasar Negara
d. Bahasa Indonesia

a. Lambang Negara Indonesia adalah burung Garuda dengan ciri-ciri:


1) Kepala selalu menoleh ke kanan,artinya: NKRI selalu membela kebenaran dan
keadilan
2) Jumlah bulu sayapnya tujuh belas,simbol tanggal kemerdekaan Indonesia yaitu
tujuh
3) Jumlah bulu ekornya delapan,simbol bulan Agustus
4) Jumlah bulu leher empat puluh lima,artinya Indonesia merdeka tahun 1945

5) Di dada burung Garuda terdapat perisai yang menggambarkan simbol-simbol dasar


negara Pancasila
6) Kaki burung Garuda mencengkeram sebuah pita bertuliskan semboyan”Bhinneka
Tunggal Ika”artinya berbeda-beda tetapi tetap satu.

Gambar 2.1 Burung Garuda

b. Bendera Merah Putih

Gambar 2.2 Bendera Merah Putih

c. Dasar Negara
Dasar Negara Indonesia yaitu Pancasila
Gambar 2.3 Psncasila
4. Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan bagi bangsa Indonesia, sesuai dengan isi
Sumpah Pemuda

Gambar 2.4 Sumpah Pemuda

C.Pentingnya Persatuan dan Kesatuan Bangsa


Sebagai negara plural/beragam sangatlah penting menjaga keutuhan dari segala macam
ancaman,tantangan,hambatan,dan gangguan.
Untuk: mencapai cita-cita dan tujuan nasional (di alinea 4 UUD 1945:1.melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tanah air Indonesia 2.memajukan kesejahteraan
umum 3. mencerdaskan kehidupan bangsa 4.ikut serta menciptakan perdamaian dunia).
D.Keutuhan NKRI

1. Bangga sebagai bangsa Indonesia


1) Letak geografis
2) Budayanya banyak dan bermutu tinggi
3) Ramah tamah penduduknya
4) Sumberdaya alam melimpah
5) Subur
6) Alam indah
7) Iklim tropis
Wujud bangga: cinta pada negara/nasionalisme

2.Kerukunan Bermasyarakat,berbangsa,dan Bernegara


a. Alasan dan tujuan membina kerukunan

• Mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat


• Tercipta suasana aman,tenteram,dan damai.
• Tercipta kebahagiaan lahir dan batin

b. Tantangan dan hambatan pembinaan kerukunan


1) Keterbatasan komunikasi antara pemerintah dengan rakyat khususnya di
daerah terpencil.
2) Keragaman kepentingan dan didominasi rasa kesukuan
3) Permasalahan yang muncul akibat perbedaan SARA
4) Berbagai ketimpangan dan kesenjangan sosial
5) Budaya paternalistik dan sikap mental feodal
6) Kemajuan iptek dan era globalisasi yang disalahgunakan sehingga merusak
moral bangsa.

c. Pembinaan kerukunan
1) Pemeliharaan dan peningkatan keamanan dan ketertiban umum
2) Peningkatan ketahanan nasional
3) Peningkatan ketertiban dan kepastian hukum
4) Penegakan hukum dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
3. Perilaku Menjaga Keutuhan Negara Dalam Kehidupan Sehari-hari
a. Perasaan hormat
b. Setia
c. Cinta tanah air
d. Membela kebenaran dan keadilan
e. Semangat kebersamaa

a. Perasaan hormat
1) Selalu menghargai orang lain,baik di lingkungan keluarga,sekolah,dan
masyarakat
2) Memiliki sikap sopan
3) Selalu menghargai orang yang lebih tua
4) Menaati semua peraturan yang berlaku baik dalam kehidupan, hidup
bermasyarakat,berbangsa,dan bernegara
5) Selalu bertutur kata santun terhadap orang

b. Setia

1) Bisa mematuhi keputusan bersama


2) Menghargai perjanjian yang sudah dibuat
3) Selalu menepati janji
4) Menghindari sikap meremehkan paraturan-peraturan yang telah disepakati
5) Patuh melaksanakan tugas-tugas dan kewajiban
6) Berpegang teguh pada prinsip hidup terpuji

c. Cinta tanah air

1) Menggunakan produk dalam negeri


2) Berjiwa kepahlawanan
3) Berani membela kebenaran dan keadilan
4) Semangat rela berkorban yang tinggi
5) Bersedia membela kepentingan bersama
d. Membela kebenaran dan keadilan
1) Berani mengakui kesalahan sendiri dan kemenangan orang lain
2) Menghindari perilaku licik dan tercela
3) Bersifat ksatria dan jujur
4) Bersedia mengakui keunggulan atau kelebihan orang lain
5) Bersikap adil

e. Semangat kebersamaan
1) Memiliki perasaan senasib dan sepenanggungan
2) Aktif dalam kegiatan kegotongroyongan
3) Bersikap mengutamakan sikap hidup bersama”berdiri sama tinggi duduk sama
rendah”
4) Tidak meremehkan atau merendahkan orang lain

C. Kerangka Berpikir
PKN adalah konsep pembelajaran alam dan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan
kehidupan manusia sehari-hari. Pembelajaran PKN sangat berperan dalam proses pendidikan
maka, guru sebagai pelaksanaan dan pengelola pembelajaran di sekolah dituntut untuk dapat
merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran.
Seorang guru tidak hanya merancang melaksanakan dan mengevaluasi namun guru harus
menggunakan cara untuk mempermudahkan peserta didik memahami materi yang disampaikan.
Melalui model Discovery yang digunakan dalam pembelajaran PKN akan mempermudah peserta
didik untuk memahami materi yang dipelajari, selain mempermudah memahami materi, model
Discovery juga mampu mengaktifkan peserta didik dalam pembelajaran.

Dari penjabaran di atas, bahwa model Discovery dalam pembelajaran PKN materi Keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia siswa kelas V SDN diharapkan mampu memudahkan peserta
didik dalam menerima materi dan aktif dalam pembelajaran.

D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah diterapkan maka hipotesis
penelitian ini adalah “Dengan penerapan model pembelajaran Discovery Learning pada mata
pelajaran PKN dapat meningkatkan hasil belajar siswa”.
BAB III
METODE PENELITIAN
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Ahdar Djamaluddin, S.Ag., S.Sos., M.Pd.i Dr. Wardana, M. P. . (n.d.). BELAJAR DAN
PEMBELAJARAN 4 Pilar Peningkatan Kompetensi Pedagogis.
Wijaya, H., & Helaluddin. (2018). Hakikat Pendidikan Karakter. Journal of Chemical Information
and Modeling, 53(9), 1–11.
Yun Ismi Wulandari, Sunarto, dan S. A. T. *. (2015). IMPLEMENTASI MODEL DISCOVERY
LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN
BERFIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI
IIS I SMA NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Yun. 3, 2015.
http://weekly.cnbnews.com/news/article.html?no=124000
https://www.scholae.co/web/read/2264/model.discovery.learning.untuk.pembelajaran.yang.m
Cahyo, Agus N .2013. Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar. Yogjakarta: Diva Press
Thobroni, Belajar Dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Ar-ruzz media, 2016), h. 20
Ahmad Susanto, Teori Belajar Dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar, (Jakarta PT: Fajar Interpratama
Mandiri, 2014), h. 5
https://eprints.uny.ac.id/23974/3/BAB%20II.pdf
http://upikikadarmayanti.blogspot.com/2017/03/materi-pkn-kelas-v-semester-1-menjaga.html

Anda mungkin juga menyukai