Anda di halaman 1dari 17

X

K-13

s
Kela
matematika Wajib
PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.
1. Memahami definisi dan solusi persamaan linear satu variabel.
2. Memahami sifat-sifat persamaan dan sifat-sifat persamaan linear.
3. Memahami bentuk suku dan bentuk faktor.
4. Menyelesaikan persamaan linear satu variabel.
5. Membuat dan menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan
persamaan linear satu variabel.

A. DEFINISI PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL


Persamaan linear satu variabel adalah persamaan yang hanya mengandung satu variabel
dengan pangkat pada variabel tersebut adalah satu. Perhatikan contoh berikut.
1. 2x + 1 = 6 adalah persamaan linear satu variabel karena mengandung satu variabel
dengan pangkat pada variabel tersebut adalah satu.
2. 3y – 2 = 9y adalah persamaan linear satu variabel karena mengandung satu variabel
dengan pangkat pada variabel tersebut adalah satu.
p
3. − 3 = 2 p − 5 adalah persamaan linear satu variabel karena mengandung
2
satu variabel dengan pangkat pada variabel tersebut adalah satu.
1
4. − 2 = p +1 bukan persamaan linear satu variabel karena mengandung variabel
p
berpangkat –1, yaitu atau p–1.

1
B. SOLUSI PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL
Solusi persamaan linear satu variabel adalah nilai pengganti variabel yang membuat
sebuah persamaan menjadi pernyataan yang benar. Dengan kata lain, solusi dari
persamaan linear satu variabel menyebabkan nilai pada ruas kanan sama dengan ruas
kiri. Perhatikan contoh soal berikut.

Contoh Soal 1

1. Apakah x = 3 merupakan solusi dari 2x – 4 = 5 – x?


Pembahasan:
Untuk mengetahuinya, substitusikan nilai x = 3 ke persamaan 2x – 4 = 5 – x sehingga
diperoleh:
2x – 4 = 5 – x
2(3) – 4 = 5 – 3
2=2
Oleh karena nilai pada ruas kanan sama dengan ruas kiri, maka x = 3 merupakan
solusi dari 2x – 4 = 5 – x.
2. Apakah p =1 merupakan solusi dari 4p – 6 = 2(p + 1) – 3?
Pembahasan:
Untuk mengetahuinya, substitusikan nilai p = 1 ke persamaan 4p – 6 = 2(p + 1) – 3
sehingga diperoleh:
4p – 6 = 2(p + 1) – 3
4(1) – 6 = 2((1) + 1) – 3
–2 = 1
Oleh karena nilai pada ruas kanan tidak sama dengan ruas kiri, maka p = 1 bukan
solusi dari 4p – 6 = 2(p + 1) – 3.

C. SIFAT-SIFAT OPERASI HITUNG


Sifat-sifat berikut ini dapat digunakan untuk menentukan solusi persamaan linear satu
variabel.
a. Sifat Komutatif
1. Dalam penjumlahan: a + b = b + a
2. Dalam perkalian: a × b = b × a

2
b. Sifat Asosiatif
1. Dalam penjumlahan: a + (b + c) = (a + b) + c
2. Dalam perkalian: a(b.c) = (a.b)c

c. Sifat Distributif
1. a(b + c) = a.b + a.c
2. a(b – c) = a.b – a.c

d. Sifat Simetris
a = b jika dan hanya jika b = a

e. Sifat Identitas
1. Dalam penjumlahan: a + 0 = 0 + a = a
2. Dalam perkalian: a × 1 =1 × a = a

f. Sifat Invers atau Kebalikan


1. a + (–a) = –a + a = 0
1 1
2. a. = .a = 1
a a

D. SIFAT-SIFAT PERSAMAAN
Setiap persamaan terdiri atas ruas kiri dan ruas kanan. Seperti halnya pada timbangan,
perlakuan pada ruas kiri harus sama dengan perlakuan pada ruas kanan. Jika ruas kiri
dikali dengan bilangan p, maka ruas kanan pun harus dikali dengan bilangan p. Jika ruas
kanan dikurangi dengan bilangan q, maka ruas kiri pun harus dikurangi dengan bilangan
q. Perhatikan contoh berikut.
a + b = c – d
(a + b) = (c – d)
p(a + b) = p (c – d) (kedua ruas dikali p)

Sifat-sifat persamaan ini nantinya dapat digunakan untuk mencari solusi dari persamaan,
baik persamaan linear ataupun bukan.

3
E. BENTUK SUKU DAN BENTUK FAKTOR
Mengenali bentuk suku dan bentuk faktor sangat penting dalam proses penyederhanaan
suatu persamaan. Suku adalah bagian dari persamaan yang dipisahkan oleh operasi
penjumlahan atau pengurangan. Perhatikan contoh berikut.
1. 2x + 5 terdiri atas 2 suku yaitu 2x dan 5.
2. 3x – 4 terdiri atas 2 suku yaitu 3x dan –4.
3. 4(p – 1) + 3 terdiri atas 2 suku yaitu 4(p – 1) dan 3.
y y
4. + 3 y − 6 terdiri dari 3 suku yaitu ,+3y, − 6 –6.
3 ydan
5 5
5. (3x –1)(x + 1) + 4x terdiri atas 2 suku yaitu (3x –1)(x + 1) dan 4x.

Bentuk faktor adalah bentuk 1 suku yang dinyatakan dalam perkalian.


1. 2x adalah 1 suku yang terdiri dari 2 faktor yaitu 2 dan x.
2. 4(3x – 5) adalah 1 suku yang terdiri dari 2 faktor yaitu 4 dan 3x – 5.
3. (x – 1)(2x + 1) adalah 1 suku yang terdiri dari 2 faktor yaitu (x – 1) dan (2x + 1) .

Secara umum, bentuk suku akan hilang dengan penambahan atau pengurangan,
sedangkan bentuk faktor akan hilang dengan perkalian atau pembagian.

F. PENYELESAIAN PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL


Langkah-langkah penyelesaian persamaan linear satu variabel adalah sebagai berikut.
1. Jika terdapat operasi perkalian terhadap penjumlahan atau pengurangan pada
persamaan, maka gunakan sifat distributif.
2. Jika terdapat pecahan pada persamaan, maka kalikan setiap ruas dengan KPK dari
semua penyebutnya.
3. Sederhanakan ruas kiri dan ruas kanan.
4. Hilangkan variabel pada ruas kanan dengan penjumlahan atau pengurangan.
5. Hilangkan konstanta pada ruas kiri dengan penjumlahan atau pengurangan.
6. Hilangkan koefisien dari variabel dengan perkalian atau pembagian.
7. Uji ulang nilai variabel yang diperoleh untuk memastikan jawaban.

4
Contoh Soal 2

Tentukan solusi dari 3x = 9!


Pembahasan:
Pada persamaan tersebut, ruas kiri dan ruas kanan hanya memiliki satu suku. Variabelnya
hanya terletak di ruas kiri. Dengan demikian, bagi ruas kiri dan ruas kanan dengan 3.
3x = 9
3x 9
= (kedua ruas dibagi 3)
3 3
x=3
Jika kita uji x = 3 pada persamaan, diperoleh:
3.3 = 9
9 = 9 (pernyataan benar)
Jadi, solusi dari 3x = 9 adalah x = 3.

Contoh Soal 3

Tentukan solusi dari 2p – 10 = 0!


Pembahasan:
Pada persamaan tersebut, ruas kiri terdiri atas dua suku dan ruas kanan terdiri atas satu
suku. Variabelnya hanya terletak pada satu suku di ruas kiri. Dengan demikian, langkah-
langkah penyelesaiannya adalah sebagai berikut.
2p – 10 = 0
(2p – 10) + 10 = 0 + 10 (kedua ruas ditambah 10)
2p + (–10 + 10) = 0 + 10 (sifat asosiatif )
2p + 0 = 0 + 10
2p = 10 (sifat identitas)
1 1 1 1
( 2 p ) = .10 (kedua ruas dikali () 2 p ) = .10
2 2 2 2
1 
 .2  p = 5 (sifat asosiatif )
2 
1.p = 5
p=5
Jadi, solusi dari 2p – 10 = 0 adalah p = 5.

5
Contoh Soal 4

1
Tentukan solusi dari (p − 4) = 6 !
4
Pembahasan:
Pada persamaan tersebut, terdapat operasi perkalian terhadap pengurangan di ruas kiri.
Dengan demikian, gunakan sifat distributif.
1
(p − 4) = 6
4
1 1
. p − .4 = 6
4 4
1
. p − 1= 6
4

Tambahkan ruas kiri dan kanan dengan 1.

1 
 . p − 1 +1= 6 +1
4 
1
. p + ( −1+1) = 7
4
1
.p + 0 = 7
4
1
.p = 7
4

Kalikan ruas kiri dan kanan dengan 4.


1 
4  . p  = 4.7
4 
 1
 4.  . p = 28
 4
1.p = 28
p = 28
1
Jadi, solusi dari ( p − 4 ) = 6 adalah p = 28.
4

Contoh Soal 5

Tentukan solusi dari 2z – 3 = z + 9!

6
Pembahasan:
Pada persamaan tersebut, ruas kiri dan ruas kanan mengandung variabel. Oleh karena itu,
kumpulkan suku yang mengandung variabel di ruas kiri.
2z – 3 = z + 9
–z + (2z –3) = –z + (z + 9) (kedua ruas ditambah -z)
(–z + 2z) – 3 = (–z + z ) + 9
z–3=0+9
z–3=9

Ruas kiri dan kanan ditambah 3.


(z – 3) + 3 = 9 + 3
z + (–3 + 3) = 12
z + 0 = 12
z = 12
Jadi, solusi dari 2z – 3 = z + 9 adalah z = 12.

Contoh Soal 6

Tentukan solusi dari 3(y – 3) + 1 = 4 – y!


Pembahasan:
Pada persamaan tersebut, terdapat operasi perkalian terhadap pengurangan di ruas kiri.
Dengan demikian, gunakan sifat distributif.
3(y – 3) + 1 = 4 – y
3y – 3.3 + 1 = 4 – y
3y –9 + 1 = 4 – y
3y – 8 = 4 – y

Ruas kiri dan ruas kanan ditambah y.


(3y – 8) + y = (4 – y) + y
3y + y – 8 = 4 + (–y + y)
4y – 8 = 4 + 0
4y – 8 = 4

Ruas kiri dan kanan ditambah 8.


(4y – 8) + 8 = 4 + 8

7
4y + (–8 + 8) = 12
4y + 0 = 12
4y = 12
1
Ruas kiri dan kanan dikali .( p − 4 ) = 6
4
1 1
( 4 y ) = (12 )
4 4
1 
 .4  y = 3
4 

1.y = 3
y=3
Jadi, solusi dari 3(y – 3) + 1 = 4 – y adalah y = 3.

Contoh Soal 7
1 1
Tentukan solusi dari ( y − 3) + ( y +1) = y − 1 !
3 2
Pembahasan:
Kalikan semua suku di ruas kiri dan ruas kanan dengan 6, gunakan sifat distributif.
1 1 
6  ( y − 3 ) + ( y +1)  = 6 ( y − 1)
3 2 
1 1
6. ( y − 3 ) + 6. ( y +1) = 6 y − 6
3 2
2 ( y − 3 ) + 3 ( y +1) = 6 y − 6

Oleh karena masih terdapat operasi perkalian terhadap penjumlahan dan pengurangan,
maka gunakan sifat distributif.
2y – 6 + 3y + 3 = 6y – 6
5y – 3 = 6y – 6

Dengan menggunakan sifat simetris, diperoleh:


6y – 6 = 5y – 3

Ruas kiri dan kanan ditambah –5y.


–5y + (6y – 6) = –5y + (5y – 3)
(–5y + 6y) – 6 = (–5y + 5y) – 3
y–6=0–3
y – 6 = –3

8
Ruas kiri dan kanan ditambah 6.
(y – 6) + 6 = –3 + 6
y + (–6 + 6) = 3
y+0=3
y=3
1 1
Jadi, solusi dari ( y − 3) + ( y +1) = y − 1 adalah y = 3.
3 2

Contoh Soal 8
a+2 3
Tentukan solusi dari − 2(a − 3) − a = (1 − 2a) + a !
5 2
Pembahasan:
Oleh karena terdapat suku-suku yang mengandung pecahan, maka hilangkan bentuk
pecahan tersebut dengan mengalikan ruas kiri dan kanan dengan 10 (KPK dari 5 dan 2),
serta gunakan sifat distributif.
a+2  3 
10  − 2(a − 3) − a  = 10  (1 − 2a) + a 
 5   2 
a+2 3
10. − 10.2(a − 3) − 10.a = 10. (1 − 2a) +10.a
5 2
2 ( a + 2 ) − 20(a − 3) − 10a = 15(1 − 2a) +10a

Oleh karena masih terdapat operasi perkalian terhadap penjumlahan dan pengurangan,
maka gunakan sifat distributif.
2.a + 2.2 − 20.a + 20.3 − 10a = 15.1 − 15.2a +10a
2a + 4 − 20a + 60 − 10a = 15 − 30a + 10a
2a − 20a − 10a + 4 + 60 = 15 − 20a
−28a + 64 = 15 − 20a
Dengan menggunakan sifat simetris, diperoleh:
15 – 20a = –28a + 64

Ruas kiri dan kanan ditambah 28a.


(15 – 20a) + 28a = (–28a + 64) + 28a
15 + (–20a + 28a) = 64 + (–28a + 28a)
15 + 8a = 64 + 0
15 + 8a = 64

9
Ruas kiri dan kanan ditambah –15.
–15 + (15 + 8a) = –15 + 64
(–15 + 15) + 8a = 49
0 + 8a = 49
8a = 49
1 1 1 1
( 8a ) = ( 49 ) Kedua ruas(dikali
8a ) = .( 49 )
8 8 8 8
1  49 1  49
 .8  a =  .8  a =
8  8  8  8
49 49 1 1
1.a = 1.a =
8
( 8a ) = ( 49 )
8 8 8
49 49 1  49
a= a=  .8  a =
8 8  8  8
a+2 3 49
Jadi, solusi dari − 2(a − 3) − a = (1 − 2a) + a adalah
1.a = .
5 2 8
49
a=
8
Contoh Soal 9 (Jenis soal persamaan rasional linear)

3b − 5 1
Tentukan solusi dari = !
b+4 3
Pembahasan:
Oleh karena persamaan tersebut mengandung pecahan, maka hilangkan bentuk pecahan
dengan mengalikan ruas kiri dan kanan dengan KPK dari 3 dan b + 4 yaitu 3(b + 4), b ≠ –4.
3b − 5 1
3(b + 4). = 3(b + 4).
b+4 3
1
3.1( 3b − 5 ) = 3. (b + 4)
3
3 ( 3b − 5 ) = 1(b + 4)
3 ( 3b − 5 ) = b + 4

Oleh karena masih terdapat operasi perkalian terhadap pengurangan, maka gunakan sifat
distributif.
3.3b – 3.5 = b + 4
9b – 15 = b + 4

Ruas kiri dan kanan ditambah –b.


–b + (9b – 15) = –b + (b + 4)
(–b + 9b) – 15 = (–b + b) + 4
8b – 15 = 4

10
Ruas kiri dan kanan ditambah 15.
8b – 15 + 15 = 4 + 15
8b = 19
1 1
Ruas kiri dan kanan dikali ..8b = .19
8 8
1 1 19
.8b = .19 b=
8 8 8
19 1 1
b= .8b = .19
8 8 8
3b − 5 1 19
Jadi, solusi dari = adalah b = .
b+4 3 8

Contoh Soal 10

Tentukan solusi dari persamaan berikut!


1 2 2x − 3
+ =
x + 2 x − 2 x2 − 4

Pembahasan:
Oleh karena persamaan tersebut mengandung pecahan, maka hilangkan bentuk pecahan
dengan mengalikan ruas kiri dan kanan dengan KPK semua penyebutnya. KPK dari (x + 2),
(x – 2), dan (x2 – 4) adalah x2 – 4 = (x +2)(x – 2). Oleh karena itu, kalikan kedua ruas dengan
x2 – 4 = (x +2)(x – 2)
1 2   2x − 3 
( x + 2 )( x − 2 )  +  = ( x − 4) 2
2

 x +2 x −2  x −4
1 2
( x + 2 )( x − 2 ) + ( x + 2 )( x − 2 ) = 1( 2 x − 3 )
x +2 x −2
1( x − 2 ) + ( x + 2 ) 2 = 2 x − 3

Oleh karena masih terdapat operasi perkalian terhadap penjumlahan dan pengurangan,
maka gunakan sifat distributif.
x – 2 + 2x + 4 = 2x – 3
x + 2x – 2 + 4 = 2x – 3
3x + 2 = 2x – 3

Ruas kiri dan kanan ditambah –2x.


–2x + (3x + 2) = –2x + (2x – 3)
(–2x + 3x) + 2 = (–2x + 2x) – 3

11
x+2=0–3
x + 2 = –3

Ruas kiri dan kanan ditambah –2.


(x + 2) + (–2) = –3 + (–2)
x + ( 2 + (–2)) = –5
x + 0 = –5
x = –5
1 2 2x − 3
Jadi, solusi dari persamaan + = 2 adalah x = –5
x +2 x −2 x −4

Contoh Soal 11 (Persamaan linear satu variabel dalam bentuk variabel lain)

Suatu balok memiliki ukuran panjang p, lebar l, dan tinggi t. Jika luas permukaan balok
tersebut adalah A, nyatakanlah lebar balok dalam variabel lain.
Pembahasan:
Luas permukaan balok A dapat dinyatakan sebagai berikut.
A = 2pl + 2pt + 2lt

Dengan sifat simetris, diperoleh:


2pl + 2pt + 2lt = A

Oleh karena l kita anggap sebagai variabel, maka tempatkan selalu di bagian belakang
pada setiap suku.
2pl + 2tl + 2pt = A
(2p + 2t)l + 2pt = A

Kedua ruas ditambah –2pt.


((2p + 2t)l + 2pt ) – 2pt = A – 2pt
(2p + 2t)l + (2pt – 2pt) = A – 2pt
(2p + 2t)l + 0 = A – 2pt
(2p + 2t)l = A – 2pt
1
Ruas kiri dan kanan dikali dengan .
( 2 p + 2t )
1 1
(2 p + 2t )l = ( A − 2 pt )
( 2 p + 2t ) ( 2 p + 2t )
A − 2 pt
1.l =
2 p + 2t
A − 2 pt
l=
2 p + 2t
12
1 1
(2 p + 2t )l = ( A − 2 pt )
( 2 p + 2t ) ( 2 p + 2t )
A − 2 pt 1 1
1.l = (2 p + 2t )l = ( A − 2 pt )
2 p + 2t ( 2 p + 2t ) ( 2 p + 2t )
A − 2 pt A − 2 pt
l= 1.l =
2 p + 2t 2 p + 2t
A − 2 pt
Jadi, lebar balok l dalam variabel A, p, dan t adalah l = .
2 p + 2t

Contoh Soal 12
1
Didefinisikan suatu fungsi f(x) = x − 5 dengan x adalah bilangan bulat positif. Tentukan
4
nilai x yang membuat nilai f(x) = –2!
Pembahasan:
Nilai fungsi tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut.
f ( x ) = −2
1
x − 5 = −2
4

Ruas kiri dan kanan dikali 4.


1 
4  x − 5  = 4 ( −2 )
4 
1
4. x − 4.5 = −8
4
x − 20 = −8
Ruas kiri dan kanan ditambah 20.
(x – 20) + 20 = –8 + 20
x + (–20 + 20) = 12
x + 0 = 12
x = 12
1
Jadi, agar fungsi f(x) = x − 5 bernilai –2, maka nilai x haruslah 12.
4

Contoh Soal 13

Suatu pabrik pembuat mainan menyatakan bahwa biaya total untuk membuat x mainan
adalah B = 1500 + 250x rupiah. Jika modal yang tersedia Rp2.376.500, tentukanlah banyak
mainan yang dapat dibuat!

13
Pembahasan:
Oleh karena B adalah fungsi biaya dalam x, maka dapat dinyatakan sebagai berikut.
B(x) = 1.500 + 250x

Diketahui B(x) = 2.376.500, sehingga diperoleh:


1.500 + 250x = 2.376.500

Kedua ruas ditambah –1.500.


–1.500 + (1.500 + 250x) = –1.500 + 2.376.500
(–1.500 + 1.500) + 250x = 2.375.000
0 + 250x = 2.375.000
250x = 2.375.000
1 1
Kedua ruas dikali dengan .( 250 x ) = × 2.375.000
250 250
1 1  1  1
( 250 x ) = × 2.375.000
 .250  x = × 2.375.000
250 250  250  250
 1  1 1. x = 9.500
 .250  x = × 2.375.000
 250  250 x = 9.500
1. x = 9.500
x = 9.500
Jadi, dengan dana sebesar Rp2.376.500, perusahaan tersebut dapat membuat 9.500
mainan.

G. MODEL MATEMATIKA
Banyak masalah sains, ekonomi, farmasi, dan bidang lain yang dapat diterjemahkan
ke dalam bentuk aljabar, salah satunya berupa persamaan linear satu variabel. Hasil
terjemahan suatu masalah ke dalam bentuk aljabar ini dinamakan model matematika.
Langkah-langkah untuk menyusun permodelan dari suatu masalah dalam bentuk soal
cerita adalah sebagai berikut.
1. Mengenali variabel
Kenali besaran apa saja yang ditanyakan dalam soal cerita. Besaran ini dapat ditentu-
kan dengan membaca soal cerita secara hati-hati sampai akhir cerita. Kemudian,
buatlah pemisalan tentang besaran yang ditanyakan dengan suatu variabel, misalnya x.
2. Menerjemahkan soal cerita ke dalam bentuk aljabar
Baca kembali setiap kalimat dan nyatakan semua besaran yang disebutkan dalam
bentuk variabel yang telah didefinisikan pada langkah sebelumnya. Untuk mengatur
informasi ini, terkadang penggunaan tabel atau diagram sangat membantu.

14
3. Membentuk model atau persamaan aljabar sesuai dengan masalah dalam soal cerita.
4. Menyelesaikan model atau persamaan aljabar yang terbentuk.

Contoh Soal 14

Suatu rental mobil menyewakan mobil dengan harga Rp150.000,00 per hari dan
Rp2.000,00 per km. Jika Cecep menyewa mobil selama dua hari dan besar tagihannya
adalah Rp945.000,00, maka berapa jarak yang telah ditempuh mobil yang disewa Cecep?
Pembahasan:
Langkah-langkah penyelesaian masalah tersebut adalah sebagai berikut.
1. Mengenali variabel
Misalkan x = jarak tempuh mobil Cecep dalam km.
2. Menerjemahkan soal ke dalam bentuk aljabar
Biaya pertama: Rp150.000 × 2 = Rp300.000
Biaya kedua: Rp2.000x
Biaya total: Rp945.000
3. Membentuk model atau persamaan aljabar
Biaya pertama + biaya kedua = biaya total
300.000 + 2.000x = 945.000
4. Menyelesaikan model atau persamaan aljabar yang terbentuk
300.000 + 2.000x = 945.000
Tambahkan kedua ruas dengan –300.000.
–300.000+ (300.000 + 2.000x) = –300.000 + 945.000
(–300.000+300.000) + 2.000x = 645.000
0 + 2.000x = 645.000
2000x = 645.000
1
Kalikan kedua ruas dengan .
2.000
1 1
(2.000x) = (645.000)
2.000 2.000
1.x =322,5
x = 322,5
Jadi, jarak yang telah ditempuh mobil yang disewa Cecep adalah 322,5 km.

15
Contoh Soal 15

Sebuah perusahaan yang memproduksi minuman ringan soda jeruk menyatakan bahwa
produknya berasal dari bahan jeruk asli. Namun pada kenyataannya, produk tersebut hanya
mengandung 5% jeruk asli. Peraturan Departemen Kesehatan yang baru menyatakan
bahwa minuman buah dikatakan berasal dari buah asli jika mengandung minimal 10%
buah asli. Berapa banyak galon jeruk asli yang harus ditambahkan pada 900 galon soda
jeruk yang ada agar memenuhi peraturan Departemen Kesehatan tersebut?
Pembahasan:
Langkah-langkah penyelesaian masalah tersebut adalah sebagai berikut.
1. Mengenali variabel
Pada soal cerita tersebut, yang ditanyakan adalah berapa banyak galon jeruk yang
harus ditambahkan pada 900 galon soda jeruk agar kandungan campurannya
menjadi 10% jeruk asli.
Misalkan x = banyak galon jeruk asli yang harus ditambahkan.
2. Menerjemahkan soal ke dalam bentuk aljabar
900 galon soda jeruk mengandung 5% jeruk asli. Ini berarti, dari 900 galon terdapat
45 galon jeruk asli.
900 + x galon soda jeruk diharapkan mengandung 10% (900 + x) galon atau 0,1(900 + x)
galon jeruk asli.
3. Membentuk model atau persamaan aljabar
Banyak galon jeruk asli awal + banyak galon jeruk asli yang ditambahkan = banyak
galon jeruk asli seharusnya
45 + x = 0,1(900 + x)
4. Menyelesaikan model atau persamaan aljabar yang terbentuk
Oleh karena pada ruas kanan terdapat operasi perkalian terhadap penjumlahan,
maka harus didistribusikan terlebih dahulu.
45 + x = 0,1(900 + x)
45 + x = 90 + 0,1x

Ruas kiri dan kanan dikalikan 10.


10(45 + x) = 10(90 + 0,1x)
450 + 10x = 900 + x

16
Ruas kiri dan kanan ditambah –x.
(450 + 10x) – x = (900 + x) – x
450 + (10x – x) = 900 + (x – x)
450 + 9x = 900 + 0
450 + 9x = 900

Kedua ruas ditambah –450.


–450 + (450 + 9x) = –450 + 900
(–450 + 450) + 9x = 450
0 + 9x = 450
9x = 450

Kedua ruas dibagi 9.


9 x 450
=
9 9
1.x = 50
x = 50
Jadi, banyak galon jeruk asli yang harus ditambahkan agar memenuhi peraturan
Departemen Kesehatan tersebut adalah 50 galon.

17

Anda mungkin juga menyukai