Anda di halaman 1dari 7

REVIEW JURNAL

Nama : Muhammad Faqih Abdurrahman


Nim : 3120200106
Kelas : PAI C/smt 6
Mata Kuliah : Metodelogi Penelitian
Dosen Pengampu : Dr. Khasanah, S.Pd, M.Pd

1. JURNAL 1

Judul / PERHATIAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN KEAGAMAAN ANAK DI RUMAH


Link HUBUNGANNYA DENGAN PERILAKU MEREKA DI LINGKUNGAN SEKOLAH
https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/atthulab/article/download/
2585/2460

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) tanggapan siswa terhadap


perhatian orang tua dalam pendidikan keagamaan anak di rumah , (2) perilaku
anak di lingkungan sekolah dan (3) hubungan tanggapan siswa terhadap
perhatian orang tua dalam pendidikan keagamaan anak di rumah dengan
perilaku mereka di lingkungan sekolah. Pelaksanaan pembinaan perilaku
mencakup pula kesopanan dan tata krama, yakni cara berkata dan bertingkah
Abstra laku yang baik kepada orang tua, sanak saudara, tetangga dan masyarakat.
k Metode yang digunakan adalah metode deskriptif sedangkan alat dan teknik
dalam pengumpulan data adalah: angket, wawancara, observasi
(pengamatan), studi pustaka. Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa
perhatian orang tua dalam pendidikan keagamaan anak di rumah termasuk
kategori tinggi berdasarkan skor rata-rata 4 yang berada pada interval 3,40 –
4,19. Perilaku mereka di lingkungan sekolah berkategori tinggi berdasarkan
skor rata-rata 4 yang berada pada interval 3,40 - 4,19. Hubungan keterkaitan
keduanya dalam analisis korelasi derajat hubungan variabel X dan variabel Y
ditentukan menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka
koefisien korelasi 0,55. Berdasarkan pengujian hipotesis dengan menggunakan
rumus di peroleh hipotesis hitung (6,16) > (7,35) maka hipotesis diterima.
Hubungan variabel X terhadap variable Y sebesar 60% sedangkan 40% lagi
dipengaruhi oleh faktor lain.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan
teknik analisi korelasi, menurut Sumanto yang dikutif oleh (Priatna,
2007) metode deskriptif adalah penelitian yang diupayakan untuk
mengamati permasalahan secara sistematis dan akurat mengenai fakta-
fakta dan sifat-sifat objek tertentu. Metode ini berusaha menggambarkan
Metode dan menginterpretasikan apa yang ada, mengenai kondisi atau hubungan
dan yang ada, pendapat yang sedang tumbuh, proses yang sedang
Temua berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau kecenderungan yang
n tengah berkembang. Untuk penarikan kesimpulan digunakan teknik
korelasi, yaitu teknik yang membahas tentang derajat hubungan
variable-variabel (Sudjana, 2005)

Dari hasil perhitungan, diketahui bahwa derajat perhatian orang tua


dalam
pendidikan keagamaan anak di rumah hubungannya dengan perilaku
mereka di lingkungan sekolah 60%, sedangkan 40% lainnya dipengaruhi
oleh faktor lain. Pengaruh oleh faktor lain (Faizi Pratama, 2007)
mengemukakan seperti : a. lingkungan kultural, kebiasaan dan tata cara
pergaulan yang berbeda- beda, sehingga dapat mempengaruhi perilaku siswa.
b. Lingkungan sosial, lingkungan sosial lebih banyak mempengaruhi perilaku
ialah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri. c. Kepribadian, kepribadian tiap
orang berbeda-beda, ini dipengaruhi oleh sifatsifat yang ada pada diri orang
tersebut. Namun dapat pula dipengaruhi oleh faktor eksternal luar dirinya. d.
Budaya luar atau asing, perkembangan globalisasi sangat pesat. Banyak
budayabudaya luar yang masuk ke Indonesia. Siswa harus mampu mem-filter
atau menyaring budaya tersebut, akan berpengaruh baik terhadapnya.
Sebaliknya, jika siswa tidak mampu menyaringnya, maka akan berpengaruh
terhadap sikap dan tingkah lakunya. e. Pergaulan sehari-hari, pergaulan di
sekolah maupun di luar sekolah akan mempengaruhi perilaku siswa. Jika
bergaul dengan orang-orang yang bisa dikatakan tidak baik, maka perilaku
siswa pun juga tidak baik. Dan sebaliknya, jika bergaul dengan orang-orang
yang baik, maka perilaku siswa pun juga akan baik. Maka dari itu, pandai-
pandailah dalam memilih teman.

2. JURNAL 2

Judul / UPAYA MENINGKATKAN NILAI-NILAI KARAKTER PESERTA DIDIK MELALUI PENERAPAN


Link METODE ROLE PLAYING
https://journal.uny.ac.id/index.php/jep/article/view/793/617

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi role playing untuk meningkatkan
nilai-nilai karakter mahasiswa pada mata kuliah ekonomi kerakyatan. Penelitian ini
merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan ini dilaksanakan pada semester
genap tahun 2010/2011 untuk matakuliah Ekonomi Kerakyatan pada mahasiswa Pendidikan
Akuntansi kelas swadaya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Tahapan penelitian ini adalah: tahap perencanaan,
implementasi tindakan, pemantauan dan evaluasi, analisis dan refleksi. Hasil penelitian ini
Abstrak menunjukkan terjadinya peningkatan nilai-nilai karakter mahasiswa yang dapat dilihat dari
indikator disiplin, kerja keras, kreatif, dan kemampuan komunikasi mahasiswa. Kenaikan
terbesar terjadi pada nilai kreatif (19,6%), pada kemampuan komunikasi terjadi peningkatan
sebesar 18,9%. Pada indikator disiplin terjadi kenaikan sebesar 10,9%. Indikator kerja keras
masih berada di urutan paling bawah dalam peningkatan masing-masing indikator karakter
yang hanya menunjukkan kenaikan 7,4%

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Gagasan pokok penelitian ini
adalah bahwa orang yang melakukan tindakan harus juga terlibat dalam proses
penelitian sejak awal. Mereka tidak hanya menyadari perlunya melaksanakan
program tindakan tertentu, tetapi secara emosional ikut terlibat dalam program
tindakan tersebut.

Adapun Teknik pengumpulan data yang akan dipergunakan dalam penelitian ini adalah
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Prosedur penelitian ini merupakan penelitian
tindakan yang mengacu model Kemmis dan Mc Taggart. Oleh karena itu, cara penelitian
Metode
dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut: Tahap Perencanaan, Implementasi
dan
Tindakan, Tahap pemantauan dan evaluasi, analisis dan refleksi. Data yang akan diperoleh
Temuan dari hasil penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif sebagai pendukungnya.
Analisis data dilakukan menurut karakteristik masing- masing data yang terkumpul. Dari data
yang terkumpul diklasifikasikan dan dikategorikan secara sistematik dan menurut
karakteristiknya. Sementara data kuantitatif dianalisis dengan metode diskriptif kuantitatif.
Temuan ini akan digunakan untuk melaksanakan tindakan selanjutnya.

Hasil penelitian ini menunjukkan terjadinya peningkatan nilai-nilai karakter mahasiswa yang
dapat dilihat dari indikator disiplin, kerja keras, kreatif, dan kemampuan komunikasi
mahasiswa. Kenaikan terbesar terjadi pada nilai kreatif (19,6%), pada kemampuan
komunikasi terjadi peningkatan sebesar 18,9%. Pada indikator disiplin terjadi kenaikan
sebesar 10,9%. Indikator kerja keras masih berada di urutan paling bawah dalam peningkatan
masing-masing indikator karakter yang hanya menunjukkan kenaikan 7,4%.

3. JURNAL 3

Judul / PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN


Link KEDISIPLINAN SISWA
https://journal.unesa.ac.id/index.php/jp/article/view/3968/2557

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Bagaimana penerapan


pendidikan karakter melalui kegiatan kedisiplinan pada siswa di SDN
Gayamsari 01 Semarang. Metode penelitian yang digunakan adalah
menggunakan penelitian kualitatif, dimana dalam penelitian kualitatif
Abstrak
instrument utama adalah peneliti itu sendiri. Dalam penelitian ini teknik
pengumpulan data yang digunakan meliputi wawancara, observasi,
dokumentasi dan angket. Penelitian ini dilaksanakan diSDN Gayamsari
01 Semarang bulan Desember 2018 –Januari 2019. Dalam penelitian ini
digunakan uji keabsahan datatriangulasi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa penerapan pendidikan karakter melalui kegiatan kedisiplinan di
SDN Gayamsari 01 Semarang telah cukup berjalan dengan baik,
kegiatan ini dilakukan dengan adanya kegiatan kedisiplinan upacara
setiap hari senin dan apel pagi selain hari senin, kemudian juga ada
kegiatan berbaris di dalam kelas sebelum masuk kelas untuk memulai
pembelajaran serta ada kegiatanmelalui mapel agama yaitu kotak amal
untuk bersedekah dan sholat dhuhur berjamaah di mushola sekolah,
semua kegiatan tersebut dilakukan oleh pihak sekolah melalui metode
pembiasaan.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian deskriptif
dengan pendekatan kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa data
kualitatif, yaitu data dengan menggunakan kata-kata atau
pendeskripsian mengenai fakta atau fenomena yang sedang
diamati.Sumber Data dalam penelitian ini dapat berupa data primer. Data
primer adalah yaitu sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pendidikan karakter


melalui kegiatan kedisiplinan di SDN Gayamsari 01 Semarang telah
cukup berjalan dengan baik, kegiatan ini dilakukan dengan adanya
kegiatan kedisiplinan upacara setiap hari senin dan apel pagi selain
hari senin, kemudian juga ada kegiatan berbaris di dalam kelas
sebelum masuk kelas untuk memulai pembelajaran serta ada
kegiatanmelalui mapel agama yaitu kotak amal untuk bersedekah dan
sholat dzhuhur berjamaah di mushola sekolah, semua kegiatan
tersebut dilakukan oleh pihak sekolah melalui metode pembiasaan.

Metode
dan
Temuan

4. JURNAL 4

Judul / Evaluasi Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah


Link Menengah Pertama

https://core.ac.uk/download/pdf/235574136.pdf
Abstrak Penilaian adalah bagian yang sangat penting dalam pembelajaran dan
pengajaran. Jika pembelajaran mempunyai peran yang penting dalam
mengembangakan spiritual siswa, maka fungsi evaluasi sebagai penyedia
informasi untuk menialai kesuksesan belajar sangat dibutuhkan. Tanpa
adanya kegiatan evaluasi, tidak akan ditemukan informasi tentang baik
buruknya kegiatan belajar mengajar yang sudah diterapkan. Dalam
beberapa aturan, etika dan perbuatan tidak bisa diabaikan dalam evaluasi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan (1) Rencana evaluasi
belajar dalam Pendidikan Agama Islam di SMP 2 Ponorogo. (2) Penerapan
evaluasi belajar pada materi Pendidikan Agama Islam kelas Sembilan SMP
2 Ponorogo. (3) Hasil dari evaluasi pembelajaran materi Pendidikan Agama
Islam pada kelas Sembilan SMP 2 Ponorogo dan feedback yang didapat.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Data yang terkumpul akan
dianalisis menggunakan metode induktif. Data akan dianalisa
menggunakan metode desktiptif kualitatif. Proses pengumpulan datanya
adalah dengan menggunakan metode observasi, dokumentasi dan
interview. Hasil penelitian menunjukkan bahwasanya tahap perencanaan
telah dirumuskan dalah tahapan evaluasi. Secara umum pelaksanaan
evaluasi pembelajaran mata pelajaran PAI di SMP N 2 Ponorogo bisa
dinyatakan tidak baik walaupun pelaksanannya sudah sesuai dengan
prinsip-prinsip evaluasi pendidikan, seperti: prinsip berkesinambungan,
menyeluruh dan objektif dan alat ukur yang dipergunakan valid dan
reliabel yakni dapat mengukur sesuai dengan apa yang mau diukur dan
hasil yang diperoleh dapat dipercaya. akan tetapi dalam pelaksanaanya
tidak sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
Metode Metode penelitian mengandung prosedur dan cara melakukan verifikasi
dan data yang diperlukan untuk memecahkan dan menjawab masalah
Temuan penelitian. Dengan kata lain, metode penelitian akan memberikan
petunjuk bagaimana penelitian itu dilaksanakan.

Menurut bapak Drs. Mujiono para siswa kelas IX dalam pembelajaran PAI
dapat mengusai materi dari awal sampai akhir yang meliputi membaca,
menterjemahkan dan memahami arti, mempraktikkan materi yang
diajarkan serta faham dengan apa yang telah diajarkan secarapenuh
dengan baik, namun dalam beberapa hal masih terdapat kesulitan dalam
materi pelajaran. Oleh karena itu, peserta didik perlu memperoleh
perhatian yang lebih untuk memperbaiki hasil yang telah diperoleh.Secara
tidak langsung peserta didik yang masih belum memahami dalam
pelajaran kebanyakan peserta didik yang tidak atau kurang
memperhatikan pada waktu beliau menyampaikan materi atau kurangnya
belajar peserta didik. Bagi siswa yang nilai akhir keseluruhan memenuhi
standar penilaian maka diperbolehkan melanjutkan pelajaran pada materi
selanjutnya. Sementara bagi siswa yang nilai akhirnya belum memenuhi
standar penilaian yang telah ditetapkan oleh pendidik dengan batas 65%
maka diberikan pengayaan, remidi, atau diberi pelajaran tambahan
sampai siswa diangggap menguasai materi tersebut.

Berdasarkan data hasil nilai yang diperoleh dapat diketahui bahwa


seluruh peserta didik untuk nilai rapor mendapatkan nilai total rata-rata di
atas batas standar penilaian atau kriteria yang ditentukan. Hal ini
menunjukkan bahwa proses pembelajaran PAI berjalan dengan dengan
baik, yaitu dengan ditunjukkannya hasil nilai keseluruhan siswa kelas IX
baik yang berada diatas standar penilaian. Adapun standar penilaian mata
pelajaran PAI untuk semua aspek ditentukan oleh pendidik dengan batas
nilai.Untuk itu, peserta didik yang nilai rapornya berada di atas standar
penilaian maka dianggap sudah mampu dan menguasai materi yang telah
diajarkan.

5. JURNAL 5

Judul / Link UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM


MENGHADAPI KENAKALAN REMAJA PADA MASA
PUBERTAS
https://jurnal-assalam.org/index.php/JAS/article/view/127/110

Abstrak Masalah kenakalan remaja pada siswa yang sedang duduk di


bangku sekolah bukan saja meresahkan orang tua dan
masyarakat, namun juga meresahkan para guru di sekolah.
Kenakalan tersebut terkaitdengan masa pubertas yang sedang
dihadapi, oleh karena itu perlu perhatian dan upaya dari orang
tua, masyarakat dan guru yang salah satunya adalah guru
pendidikan agama Islam. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui upaya dan kendala guru pendidikan agama Islam
dalam menghadapi kenakalan remaja pada siswa kelas VIII di SMP
Negeri 5 Takengon yang sedang mengalami masa pubertas. Penelitian
ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan sumber
data primer penelitian ini adalah siswa kelas VIII. Sesuai sumber data
dapat di ambil langsung dari 20 orang siswa, 1 guru PAI dan 1 wakasek
yang ada di SMP Negeri 5 Takengon. Sumber data sekunder adalah
buku catatan kasus siswa dan foto kejadian kenakalan remaja. Teknik
pengumpulan data berupa wawancara, interview, observasi, dan
dokumentasi. Keabsahan data dengan triangulasi teknik. Langkah
analisis berupa reduksi data, penyajian data, dan menarik
kesimpulan. Hasil penelitian ini sebagai berikut: (1) Bentuk
kenakalan siswa di SMP Negeri 5 Takengon yaitu pelanggaran
terhadap peraturan tata tertib sekolah, pelanggaran terhadap
kegiatan belajar mengajar, pelanggaran terhadap ketenteraman
sekolah, dan pelanggaran terhadap etika pergaulan dengan warga
sekolah; (2) Faktor-faktor penyebab kenakalan siswa di SMP
Negeri 5 Takengon, yaitu pada dasarnya kenakalan siswa di SMP
Negeri 5 Takengon disebabkan atau ditimbulkan oleh dua faktor
utama, yaitu faktor internal pada diri siswa itu sendiri, dan faktor
eksternal dalamhal ini faktor lingkungan keluarga serta
lingkungan sosial (pergaulan antar siswa di sekolah); (3)
Upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi
kenakalan siswa di SMP Negeri 5 Takengon adalah dilaksanakan
dalam bentuk programsekolah berbasis karakter yang meliputi: (a)
aspek pembinaan dan (b) aspek pencegahan kenakalan
siswa. Penekanan program kegiatan ini adalah pada
pengenalan dan pengamalan nilai-nilai karakter yang diharapkan
melalui intrakurikulermaupun ekstrakurikuler. (4) Kendala guru PAI
dalam menanggulangi kenakalan siswa di SMP Negeri 5 Takengon
dapat dikelompokkan dalam dua faktor kendala, yaitu: (a) kendala
internal sekolah, dan (b) kendala eksternal.
Metode
dan endekatan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan
Temuan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitiannya adalah metode
deskriptif. Sumber data primer penelitian ini adalah siswa kelas VIII.
Sumber dataprimerdalam hal ini diambil langsung dari 20 orang siswa,
1 guru PAI dan 1 wakasek yang ada di SMP Negeri 5 Takengon.
Sedangkan sumber data sekunder adalah buku catatan kasus siswa
dan foto kejadian kenakalan remaja. Teknik pengumpulan data
dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan
instrumennya berupa pedoman wawancara, pedoman observasi dan
pedoman dokumentasi. Keabsahan data dilakukan dengan
triangulasi data melalui triangulasi teknik antara hasil wawancara,
observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data
menggunakanlangkah-langkah menurutMilles dan Hubbermandengan
langkah reduksi, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

bentuk kenakalan remaja pada siswa di lingkungan sekolah tersebut


dapat dikategorikan tergolong sedang. Artinya kenakalan remaja
pada siswa hanya sebatas dalam bentuk pelanggaran, yaitu
pelanggaran terhadap peraturan tata tertib sekolah,
pelanggaran terhadap kegiatan belajar mengajar, pelanggaran
terhadap ketenteraman sekolah, dan pelanggaran terhadap
etika pergaulan dengan warga sekolah. Jadi kenakalan
remaja pada siswa ini tidak dapat digolongkan pada tindakan
melanggar hukum formal sehingga tidak dapat digolongkan sebagai
suatu tindakan criminal

Pada dasarnya kenakalan remaja pada siswa di SMP Negeri


5 Takengon disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu faktor
internal pada diri siswa itu sendiri, dan faktor eksternal dalam hal
ini faktor lingkungan keluarga serta lingkungan sosial (pergaulan
antar siswa di sekolah). bahwa faktor penyebab kasus atau
kenakalan yang dilakukan siswa juga pada dasarnya
bervariasi, yaitu ada karena faktor kurang disiplinnya siswa itu
sendiri, karena pengaruh ajakan teman-temannya (sesama
siswa), karena tuntutan orang tua, seperti membantu
pekerjaan orng tuanya di rumah sehingga bolos sekolah atau
pulang lebih awal dari sekolah, dan juga karena faktor
kurangnya dorongan atau motivasi belajar pada dirinya.

upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi


kenakalan remaja pada siswa di SMP Negeri 5 Takengon Kabupaten
Aceh Tengah yang sedang menghadapi masa pubertas dilaksanakan
dalam bentuk beberapa aspek yang meliputi: (a) aspek
pembinaan dan (b) aspek pencegahan kenakalan siswa. Penekanan
program kegiatan ini adalah pada pengenalan dan
pengamalan/penerapan nilai-nilai karakter yang diharapkan
melalui saat pembelajaran maupun ekstrakurikuler

Berdasarkan penjelasan yanga ada di jurnal dapat dipahami bahwa


memang ada sejumlah kendala yang dialami dalam
melakukan pembinaan dan pencegahan kenakalan siswa
tersebut, diantaranya, yaitu: lemahnya data-data atau informasi
tentang riwayat hidup siswa yang bermasalah,
ketidakterbukaan siswa mengenai kasus atau permasalahannya,
kurangnya keperdulian orang tua/wali siswa terhadap kasus atau
permasalahan yang dialami putra/putrinya, dan juga kendala
keterbatasan guru mata pelajaran Pendidikan AgamaIslam dalam
memberikan materi pendidikan Budi pekerti di kelas.

Anda mungkin juga menyukai