Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Bimbingan dan Konseling Borneo, 1(1) 2019, 23-30

http://ojs.borneo.ac.id/ojs/index.php/JBKB
ISSN 2685-0753 (cetak)
ISSN 2685-2039 (online)

PENGARUH TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT TERHADAP


DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 6 TARAKAN
TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Amin Reswastiyo, Siti Rahmi


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Borneo Tarakan
aminreswastiyo86314@gmail.com

ABSTRACT
This research aims to know the influence of engineering behavior contract against a
disciplined learning grade VIII SMP Negeri 6 Lesson 2018/2019 Year of Tarakan. This research uses
research design pre-experimental with form one group pretest-posttest. Population of 212 students,
people withdrawal sempel by using purposive sampling of as many as 7 people grade VIII. The
instruments of this research using a scale discipline studied with likertscale, there is a valid item 29 of
the 40 items. Data analysis techniques using descriptive statistics and analysis of inferensial using
wilcoxon test with the help of 22.0 SPSS for windows.
Based on the results of the study before and after administering treatment, obtained results
calculation test hypotheses with decision-making based on the probability obtained the value of
asymp sig = 0.018 < α = 0.05 then Ho is rejected. Then it can be inferred that the engineering
behavior contract effect on the discipline of studying grade VIII SMP Negeri 6 Lesson 2018/2019
Year of Tarakan.

Keywords : behavior contract, disciplined learning, students

PENDAHULUAN mengungkapkan bahwa disiplin adalah


Masa remaja merupakan masa tindakan yang menujukan perilaku tertib
peralihan dari anak-anak menuju dewasa dan patuh pada berbagi aturan dan
atau masa transisi, dimana pada masa ini ketentuan.
remaja masih dalam proses pencarian jati Hal senada diungkapkan oleh
diri. Menurut santrock (2003) remaja Santoso (Rusdinal & Elizar, 2005) bahwa
(adolescene) antara masa anak-anak dan disiplin merupakan kesadaran pada sikap
masa dewasa yang mencakup perubahan dan perilaku yang sudah tertanam dalam
biologis, kognitif, dan sosialemosional, diri seseorang sesuai dengan tata tertib yang
perubahan pada berlaku dalam suatu keteraturan secara
masa remaja terjadi secara cepat, baik fisik berkesinambungan pada suatu tujuan atau
maupun psikologis. masalah remaja sering sasaran yang telah ditentukan. Disiplin
muncul dalam mewarnai perkembangan berarti perilaku yang ditunjukkan seseorang
individu, khususnya siswa dalam masa sesuai dengan tata tertib yang berlaku.
transisi. Siswa tidak jarang melanggar tata Salah satu bentuk kedisiplinan adalah
tertib sekolah dan kurang peduli terhadap kedisiplinan belajar. Kedisiplinan belajar
tata tertib sekolah. merupakan bentuk kepatuhan dan ketaatan
Kedisiplinan merupakan salah satu siswa dalam menjalankan peraturan-
cara untuk membantu siswa untuk peraturan yang telah ditetapkan di sekolah,
mengembangkan kontrol diri, membantu dengan terciptanya disiplin belajar dalam
siswa mengenali perilaku yang salah, diri siswa diharapkan mampu bertingkah
mendorong, membimbing dan membantu laku sesuai peraturan. Akan tetapi, masih
dalam memperoleh rasa kepuasan, karena banyak siswa yang kurang peduli terhadap
kesetiaan dan kepatuhan terhadap aturan aturan-aturan yang ditetapkan di sekolah.
yang ada (Sholiha, 2013). Kedisiplinan di Hasil penelitian yang dilakukan oleh Smith
sekolah penting untuk melatih siswa (2012) terhadap siswa SMA N 1 Antiggola
menjadi pribadi yang bertangung jawab, kabupaten Gorontalo menujukan bahwa
mandiri, dan mampu mengatur dan terdapat 50% siswa acuh takacuh terhadap
mengontrol setiap perilaku. Suharja (2012) disiplin yang diberlakukan di sekolah.
23
24

Fenomena itu berupa terlambat datang belajar mengajar berjalan lancar, maka
kesekolah, terlambat masuk kelas, bolos, salah satu upaya untuk meningkatkan
gaduh dalam kelas. Dampak dari fenomena disiplin belajar siswa yaitu dengan cara
tersebut adalah tingkat ketidak berhasilan memberikan layanan bimbingan dan
yang begitu tinggi baik pada kenaikan kelas konseling yang dapat digunakan untuk
maupun pada kelulusan Ujian Nasional. membantu meningkatkan kedisiplinan siswa
Berdasarkan hasil observasi dan melalui layanan konseling kelompok
wawancara dengan guru BK pada tanggal dengan teknik behavioral contract yang
30 Oktober 2017 diruang BK SMP Negeri 6 didasarkan pada pendekatan perilaku yang
Tarakan, diperoleh informasi bahwa ada menggunakan reinforcement positif.
beberapa siswa yang mengalami Kurnanto (2013) menjelaskan
kedisiplinan belajar yang rendah, siswa bahwa konseling kelompok adalah proses
terkesan kurang serius dalam mengikuti konseling yang dilakukan dalam situasi
pelajaran. Hal tersebut dapat diketahui pada kelompok, dimana konselor berinteraksi
saat pelajaran berlangsung siswa cenderung dengan konseli dalam bentuk kelompok
ribut di dalam kelas, datang terlambat, tidak yang dinamis untuk memfasilitasi
mencatat, suka mengobrol dengan teman perkembangan individu dan atau membantu
sekelasnya, siswa tidak mendengarkan dan individu dalam mengatasi masalah yang
tidak memperhatikan penjelasan guru, dihadapi secara bersama-sama. Dari
karena sibuk mengerjakan PR bidang studi layanan konseling kelompok, penulis
yang lain, dan terlambat mengumpulkan memilih mengunakan pendekatan behavior
tugas maupun PR. Hal senada juga di contract. Menurut Miltenberger (Erford,
jelaskan dalam penelitian yang dilakukan 2016) Behavior contract (kontrak perilaku)
oleh yakub (2015) terhadap siswa kelas X adalah kesepakatan tertulis antara dua pihak
SMA individu atau lebih dimana salah satu atau
Handayani Pekanbaru yang mempunyai kedua pihak sepakat untuk terlibat dalam
disiplin belajar rendah dengan mengunakan sebuah perilaku target. Sedangkan menurut
Identifikasi Kebutuhan Masalah Siswa Downing (dalam Erford, 2016) Kontrak
(IKMS) telah disebarkan dari kelas X IPA perilaku dapat digunakan untuk
1, IPA 2, IPA 3, IPS 1, IPS 2 dan IPS 3 mengajarkan perilaku baru, mengurangi
terdapat 30 siswa yang kurang disiplin. perilaku yang tidak diinginkan, atau
Hasil dari 30 siswa yang kurang disiplin meningkatkan perilaku yang di harapkan.
tersebut ditemukan gejala-gejala disiplin Berdasarkan pembahasan diatas
sebagai berikut: 1) Terdapat 15 (50,00%) bahwa ada kaitanya dengan hasil penelitian
siswa yang sering tidak masuk sekolah.; 2) yang dikemukakan Yunidawati (2017)
Adanya 17 siswa (56,67%) tugastugas dimana konseling kelompok dengan teknik
pelajaran tidak sesuai tepat waktu.; 3) kontrak perilaku dapat digunakan dalam
Adanya 12 (40,00%) siswa yang melakukan mengurangi perilaku tidak disiplin siswa.
kegiatan tidak menentu sewaktu pelajaran Layanan yang telah dilaksanakan dapat
berlangsung, seperti bermain hp, berjalan dengan baik dan sesuai dengan
mengganggu teman, makan dan keluar tujuan hasil skala menunjukkan adanya
masuk saat jam pelajaran berlangsung.; 4) penurunan pada perilaku tidak disiplin
Terdapat 20 (66,67%) siswa yang malas siswa. Berdasarkan hasil analisis terhadap
dalam belajar.; 5) Terdapat 16 (53,33%) penelitian yang dilakukan terhadap 6
yang nilai pelajarannya kurang memuaskan. (enam) orang siswa, dapat dikatakan bahwa
Menurut Widosari (2014) Perilaku terdapat keterkaitan antara teori dan
disiplin siswa tersebut apabila dibiarkan kenyataan yang terjadi pada saat
akan membawa dampak yang kurang dilaksanakannya penelitian.
menguntungkan terhadap prestasi belajar Berdasarkan gambaran dan uraian
maupun sikap mental para siswa, di atas, maka penulis mengambil judul
ketidakdisiplinan akan menganggu tentang pengaruh teknik behavior contract
pembelajaran, sehingga berpengaruh terhadap disiplin belajar siswa di SMP N 6
terhadap kurangnya perkembangan prestasi Tarakan.
belajar siswa. Oleh karena itu, agar proses
25

RUMUSAN MASALAH Metode yang digunakan dalam


Berdasarkan latar belakang, maka penelitian ini adalah metode preExperiment
rumusan masalah dalam skripsi penelitian dengan jenis One-Group pretest-posttest
ini adalah bagaimana pengaruh teknik design. Menurut Sugiyono (2015) dikatakan
behavioural contract terhadap disiplin PreExperiment Design karena desain ini
belajar siswa di SMP N 6 Tarakan? belum merupakan ekperimen sungguh-
sungguh, karena masih terdapat variabel
TUJUAN luar yang berpengaruh terhadap
Tujuan penelitian ini adalah untuk terbentuknya variabel dependen. Pre-
mengetahui pengaruh teknik behavior experimental design yang akan mengkaji
contract terhadap disiplin belajar siswa di tentang peningkatan sebelum dan sesudah
SMP N 6 Tarakan? teknik behaviour contract terhadap disiplin
belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 6
MANFAAT PENELITIAN Tarakan. Adapun untuk keperluan
1. Manfaat teoritis penelitian ini, yang menjadi populasinya
a. Menjadi bahan informasi dalam adalah seluruh siswa kelas VIII di SMP N 6
pengembangan ilmu pengetahuan, Tarakan tahun ajaran 2018/2019 yang
khususnya bimbingan dan berjumlah 212 siswa, kemudian untuk
konseling. mengambil sempel mengunakan teknik
b. Sebagai bahan referensi dan Nonprobability Sampling dengan jenis
perbandingan dalam meneliti Purposive Sampling sehingga mendapatkan
khususnya yang berkaitan dengan 7 sampel siswa yang diambil berdasarkan
teknik behaviour contract terhadap skala disiplin belajar dan Rekomendasi dari
disiplin belajar wali kelas dan guru BK berdasarkan buku
kasus sekolah.
2. Manfaat praktis
Teknik pengumpulan data yang
a. Bagi kepala sekolah, penelitian ini digunakan dalam penelitian ini ialah skala,
bisa dijadikan acuan penentu
observasi dan dokumentasi:
kebijakan kepala sekolah dalam
1. Skala
rangka meningkatkan disiplin
Skala disiplin belajar yang
belajar siswa.
diharapkan dapat mengungkapkan data
b. Bagi guru bimbingan dan konseling yang diinginkan. Skala disiplin
di sekolah SMP N 6 Tarakan, belajar dibuat berdasarkan indikator disiplin
sebagai bahan masukan dalam belajar yang dikemukakan oleh Yakub
melaksanakan layanan bimbingan (2015). Skala digunakan untuk
dan konseling. mengungkapkan indikator perilaku dari
c. Bagi siswa, dapat meningkatkan tribut yang bersangkutan. Skala digunakan
disiplin belajar setelah diberikan pada saat pretest dan posttest. Pada saat
teknik behavior contract. pretest, sekala disebarkan dan diisi oleh
d. Bagi peneliti selanjutnya, dapat siswa untuk mendapatkan sampel yang
menambah pengalaman dan belum diberikan treatment. Kemudian
keterampilan cara meningkatkan posttest dilakukan dimana skala disebarkan
minat belajar siswa melalui lagi kepada siswa yang sudah menjadi
pemberian teknik behavior sampel. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
contract. disiplin belajar rendah siswa setelah
diberikan treatment, dengan demikian dapat
METODE PENELITIAN diketahui hasil dari pemberian treatment
Jenis penelitian yang digunakan melalui perbandingan antara hasil pretest
dalam penelitian ini adalah penelitian dan posttest.
eksperimen. Menurut sugiono (2015)
eksperimen dapat diartikan sebagai metode 2. Observasi
penelitian yang digunakan untuk mencari Menurut Sugiono (2015) observasi
pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang merupakan pengamatan langsung dan
lain dalam kondisi yang terkendali. pencatatan secara sistematis fenomena-
26

fenomena yang diselidiki. Observasi baik Keterangan:


digunakan bila penelitian berkenaan dengan P = Persentase f = Frekuensi
perilaku manusia, peroses kerja, yang dicari
gejalagejala alam dan bila responden yang Persentasenya N= Jumlah
diamati tidak terlalu besar. subyek (sampel)
Observasi dalam penelitian ini Adapun analisis statistik inferensial
untuk mengamati respon siswa selama menggunakan Two related samples test
mengikuti kegiatan layanan. Teknik dengan uji Wilcoxon. Analisis ini termasuk
observasi ini digunakan untuk mengamati analisis Nonparametris sehingga tidak
secara langsung aktivitas dan respon siswa mensyaratkan data berdistribusi normal.
selama selama pelaksanaan layanan yaitu Pengunaan uji wilcoxon mengacu pada jenis
konseling kelompok dan evaluasi peroses data yang diperoleh dari skala likert berupa
pelaksanaan teknik behaviour contract data ordinal untuk menguji hipotesis
kepada siswa. penelitian mengenai pengaruh teknik
3. Dokumentasi behavior contract terhadap disiplin belajar
Menurut Sugiyono (2015), yang akan diberikan kepada subjek, pada
dokumentasi merupakan catatan peristiwa penelitian ini mengunakan bantuan SPSS
yang sudah berlalu. Dokumen bisa 22.0 for windows.
berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya Bentuk hipotesis statistic dalam
monumental seseorang. Teknik penelitian ini diantaranya adalah :
dokementasi ini digunakan untuk Ha : Terdapat pengaruh teknik behaviour
mendapatkan hasil dari aktivitas siswa di contract terhadap disiplin belajar siswa
sekolah, dan sebagai bukti orisinil dalam kelas VIII SMP Negeri 6 Tarakan
penelitian. H0 : tidak terdapat pengaruh teknik
Setelah diketahui nilai ratarata (mean) behaviour contract terhadap disiplin belajar
variabel serta hasil skala disiplin belajar, siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Tarakan
maka variabel dikategorikan Adapun hipotesis dalam
sebagai standar untuk menetukan kategori penelitian ini diuji dengan
disiplin belajar yang rendah. Kategori menggunakan bantuan program SPSS 24.0
disiplin belajar yang rendah dapat dicari for windows. Taraf signifikan yang
menggunakan rumus interval dari Azwar digunakan adalah 5% dengan kriteria
(2014) sebagai berikut: pengambilan keputusan, yaitu jika
Pvalue < 0,05, maka hipotesis kerja (Ha)
Tabel 3.6 Kategorisasi Disiplin Belajar diterima, artinya bahwa terdapat
peningkatan skor disiplin belajar siswa
No Interval Kategorisasi
antara sebelum dan sesudah diberikan
1 Mi + 1,5 Sdi < X Sangat Tinggi
2 Mi + 0,5 Sdi < X Tinggi
pengaruh teknik behaviour contract
≤ Mi + 1,5 Sdi terhadap disiplin belajar siswa kelas VIII
3 Mi – 0,5 Sdi < X Sedang SMP Negeri 6 Tarakan tahun pelajaran
≤ Mi + 0,5 Sdi 2017/2018. Apabila pvalue > dari 0,05 maka
4 Mi – 1,5 Sdi < X Rendah hipotesis nihil (Ho) diterima, artinya tidak
≤ Mi – 0,5 Sdi terdapat peningkatan skor disiplin belajar
5 X ≤ Mi – 1,5 Sdi Sangat Rendah siswa sebelum dan sesudah diberikan
pengaruh teknik behaviour contract
Setelah mendapat hasil akhir terhadap disiplin belajar siswa kelas VIII
kategorisasi disiplin belajar, maka untuk SMP Negeri 6 Tarakan
memperoleh peresentase disiplin belajar
siswa sebelum dan sesudah diberi perlakuan F. HASIL PENELITIAN
menggunakan rumus sebagai berikut: Hasil penelitian diawali dengan
pemberian pretest, perlakuan dan pada
akhir penelitian diberikan posttest.
F = P 100%N Pemberian pretest dan posttest diawal dan
Gambar 3.6 Persentase akhir penelitian, untuk melihat
perbandingan sebelum dan sesudah
27

pemberian perlakuan. Pemberian perlakuan Setelah dilakukan pengolahan data


yang dimaksud berupa teknik behavior dengan mengunakan SPSS 22.0 for
contract yang diberikan kepada 7 siswa windows, maka hasil analisis uji
yang menjadi sempel penelitian wilcoxon dengan rumus two related samples
Penelitian di lakukan sebanyak 6 tests dapat di lihat pada tabel berikut :
kali pertemuan, dimana diawali dengan Tabel 4.7 Hasil Analisis Uji
kegiatan pemberian pretest 1 kali Wilcoxon
pertemuan, kemudian pemberian teknik Test Statisticsa
teknik behavior contract sebanyak 4 kali Posttest-
pertemuan dan terakhir pemberian posttest Pretest
yang dilakukan 1 kali pertemuan. Setiap
pertemuan dialokasikan waktu selama 45 Z Asymp. Sig.2- -2.366b
menit yang dilaksanakan pada semester tailed) .018
ganjil 2018/2019. Berdasarkan tabel 4.7 diatas bahwa,
Secara keseluruhan rangkaian nilai asymp sig = 0,018 < = 0,05 maka H0
proses dari pretest, pemberian ditolak atau Ha diterima, yang artinya
perlakuan, kemudian posttest, terdapat peningkat disiplin belajar siswa
menujukan adanya perubahan pada perilaku setelah diberikan teknik behavior
rendanya disiplin belajat siswa. hal tersebut contract. Sehingga
ditujukan pada tabel distribusi frekuensi dapat dikatakan penerapan
berikut : teknik teknik behavior contract
mampu meningkatkan disiplin belajar siswa
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi kelas VIII SMP Negeri 6 Tarakan.
Disiplin Belajar
Siswa G. PEMBAHASAN
Pretest Posttest Tujuan dilakukannya penelitian ini
Katego
Interval F % F % adalah untuk mengetahui apakah terdapat
ri
peningkatan disiplin belajar siswa sebelum
Sangat 94,25<X 0 0
2 28,57 dan sesudah diberikan teknik behavior
Tinggi % contract pada siswa kelas VIII SMP Negeri
Tinggi 79,5<X≤94,2 0 0 3 42,85 6 Tarakan. Sehingga teknik behavior
5 % contract dikatakan mampu meningkatkan
Sedang 65,25<X≤79, 5 71,43 1 14,29 disiplin belajar pada siswa kelas VIII SMP
5 % % Negeri 6 Tarakan. Berdasarkan hasil
Rendah 50,75<X≤65, 2 28,57 1 14,29 analisis terhadap penelitian yang dilakukan
25 % % terhadap 7 (Tujuh) orang siswa sebagai
Sangat X>50,75 0 0 0 subjek penelitian, dapat dikatakan bahwa
Rendah 0 terdapat keterkaitan antara teori dan
kenyataan yang terjadi pada saat
Total 7 100% 7 100%
dilaksanakannya penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan
Berdasarkan Tabel 4.4 di atas hasil
terdapat perbedaan skor disiplin belajar
pre-test tidak terdapat siswa pada kategori
siswa, terlihat dari hasil pretest sebelum
sangat tinggi, tinggi dan sangat rendah.
diberikan teknik behavior contract dan hasil
Akan tetapi, pada kategori sedang terdapat
posttest setelah diberikan teknik behavior
5 siswa dengan persentase 71,43%, dan
contract. Adapun hasil dari indikator
kategori rendah terdapat 2 siswa dengan
sebelum diberi perlakuan, ratarata hasil skor
persentase 28,57%. Sedangkan pada hasil
pretest siswa sebesar 68,65 dan setelah
posttest menunjukkan bahwa tidak ada
diberikan perlakuan hasil rata-rata skor
siswa yang termasuk dalam kategori sangat
posttest menjadi 85,85. Hasil analisis
rendah. Akan tetapi pada kategori sangat
menggunakan uji wilcoxon menunjukkan
tinggi terdapat 2 siswa dengan persentase
nilai asymp sig = 0.018, yang artinya bila α
28,57%, tinggi terdapat 3 siswa dengan
(taraf kesalahan) sebesar 5% adalah 0.05,
persentase 42,85%, sedang dan rendah
maka 0.018 < 0.05 yang artinya bahwa Ho
terdapat 1 siswa dengan presentase 14,29%.
28

ditolak dan Ha diterima. Dari hasil analisis Dalam penelitian ini, disiplin belajar
tersebut disimpulkan bahwa terdapat yang rendah merupakan masalah proses
peningkatan Disiplin belajar siswa dari belajar siswa, yang mana perlu diberikan
sebelum dan sesudah diberikan teknik sebuah treatment untuk meningkatkatkan
behavior contract. disiplin belajar siswa. Menurut Widosari
Perbedaan skor hasil penelitian (2014) Perilaku disiplin siswa
menunjukkan adanya peningkatan yang tersebut apabila dibiarkan akan membawa
signifikan pada skor Disiplin belajar dampak yang kurang menguntungkan
sebelum dan setelah diberikan perlakuan. terhadap prestasi belajar maupun sikap
Pada indikator (dapat mengatur belajar di mental para siswa, ketidakdisiplinan akan
rumah), diperoleh skor total pretest 98 dan menganggu pembelajaran, sehingga
pada posttest diperoleh skor total 134 yang berpengaruh terhadap kurangnya
artinya skor dikatakan meningkat. Pada perkembangan prestasi belajar siswa. Oleh
indikator (Rajin dalam belajar), diperoleh karena itu treatment yang digunakan dalam
skor total pretest adalah 136 dan pada penelitian ini yaitu dengan teknik behavior
posttest diperoleh skor total adalah 175, contract, agar pemahaman tentang disiplin
sehingga skor dikatakan meningkat. Pada belajar dapat dipahami oleh siswa. Menurut
indikator perasaan (Perhatian yang baik saat Latipun (2013) kontrak perilaku (behavior
belajar di kelas), diperoleh total skor pretest contract ) adalah persetujuan antara dua
adalah 96 dan pada posttest diperoleh total orang atau lebih (konselor dan klien) untuk
skor 126, sehingga perolehan skor mengubah perilaku tertentu pada klien.
dikatakan meningkat. Pada indikator Konselor dapat memilih perilaku realistik
(Ketertiban diri saat belajar di kelas) dan dapat di terima oleh kedua pihak.
diperoleh total skor pretest adalah 152, Setelah perilaku dimunculkan sesuai dengan
sedangkan pada posttest diperoleh total skor kesepakatan, ganjaran dapat diberikan
166, sehingga perolehan skor dikatakan kepada konseli.
meningkat Tujuan dari penelitian ini adalah
Miltenberg (dalam Erford, 2016) untuk mengetahui perbedaan skor disiplin
Menyatakan bahwa teknik behavioran belajar sebelum dan sesudah diberikan
contract atau biasa juga disebut kontrak teknik behavior contract yang dapat
perilaku adalah kesepakatan tertulis antara disimpulkan bahwa setelah penerapan
dua pihak dimna salah satu atau kedua pihak teknik behavior contract, konseli
sepakat untuk terlibat dalam tingkat tertentu mengalami peningkatan disiplin belajar dari
dari perilaku target atau pengubahan dalam ketegori sangat rendah atau rendah menjadi
perilaku perbuatan kontrak dilakukan kategori tinggi atau sedang. Berdasarkan
dengan pembuatan janji yang telah dari hasil penelitian yang telah dilakukan,
disepakati bersama oleh sebuah pihak atau maka peneliti menyimpulkan bahwa
lebih yang bersangkutan di dalamnya, konselor dapat menggunakan konseling
setelah di jalankan akan diberikan hadia kelompok dengan teknik behavior contract
ataupun hukuman berdasarkan yang di sebagai salah satu pendekatan atau teknik
sepakati. dalam mengatasi rendahnya disiplin belajar
Menurut Komalasari (2014) pada konseli, karena teknik behavior
kontrak perilaku adalah mengatur kondisi contract mampu meningkatkan disiplin
sehingga konseli menampilkan tingkah belajar siswa.
laku yang diinginkan
berdasarkan kontrak antara konseli dan H. KESIMPULAN
konselor. Berdasarkan hasil penelitian dan
Beberapa pengertian di atas, dapat pembahasan, maka teknik behavior contract
disimpulkan bahwa kontrak berpengaruh signifikan dalam
perilaku adalah kesepakatan tertulis antara meningkatkan disiplin belajar siswa. Dari
dua pihak atau lebih (konselor dan klien) hasil uji wilcoxon diperoleh nilai asym sig =
untuk mengubah perilaku siswa dengan 0,018 < α = 0,05, maka Ho ditolak yang
memberikan ganjaran atas berarti bahwa terdapat peningkatan skor
perubahan perilaku tersebut. disiplin belajar siswa sebelum dan sesudah
29

diberikan teknik behavior contract. Hal ini Depdiknas. 1992. Petunjuk


dikarenakan subjek yang menjadi sampel teknis disiplin dan tata
penelitian menunjukkan perubahan skor tertib sekolah dasar.
disiplin belajar setelah diberikan perlakuan, Hamalik, Oemar. 2000. Psikologi belajar
dibuktikan dari hasil skala pretest sebelum dan mengajar. Bandung: Sinar Baru
diberikan perlakuan didapatkan rata-rata Algesindo
skor disiplin belajar sebesar 68,65 dan Hasanah, Nur. 2011. Pengaruh layanan
setelah diberikan perlakuan, rata-rata skor informasi dalam bimbingan
disiplin belajar menjadi sebesar 85,85. pribadi terhadap disiplin belajar
Dengan demikian peningkatan disiplin siswa kelas VII di
belajar siswa sebanyak 17,20%. MTS Walisongo kecamatan Kaliori
Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan Kabupaten Rembang.
bahwa penerapan teknik behavior contract Tidak diterbitkan. Semarang:
dapat meningkatkan disiplin belajar pada IKIP PGRI Semarang
siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Tarakan. Komalasari, G. 2014. Teori dan teknik
konseling. Jakarta : PT. Indeks
I. SARAN Latipun. 2013. Psikologi konseling. Malang:
1. Bagi sekolah UMM Pres
Sekolah diharapkan dapat mendukung Kurnanto, M. Edi 2013. Konseling
keterlaksanaan program-program kelompok. Bandung: Alfabeta.
bimbingan dan konseling yang ada di Prayitno. 2012. Jenis layanan dan kegiatan
sekolah 2. Bagi guru bk pendukung konseling. Padang:
2. Bagi guru BK Universitas Negri padang.
penelitian ini dapat menjadi alternatif Prayitno & Amti. 2013. Dasar-
layanan untuk meningkatkan disiplin dasar bimbingan
belajar siswa. dan konseling. Jakarta:
3. Bagi siswa Rineka Cipta.
Siswa diharapkan dapat mengatasi Rusdinal & Elizar. 2005.
rendahnya disiplin belajar dengan Pengelolaan kelas di
mengikuti teknik behavior contract. taman kanak-kanak.
4. Bagi peneliti selanjutnya Jakarta: Deptiknas.
Diharapkan agar peneliti selanjutnya Santrock, John W. 2003. Perkembangan
mampu menggunakan penelitian ini Remaja. Jakarta: Erlangga
sebagai acuan untuk mencoba Selameto. 2003. Belajar dan faktorfaktor
menggunakan teknik behavior yang mempengaruhinya. Jakarta:
contract ini pada sempel dan variabel Rineka Cipta
yang lain. Sholiha, Nikmatus. Penerapan strategi self-
management untuk meningkatkan
J. DAFTAR PUSTAKA disiplin belajar pada siswa
Ahmad & Supriyono. 2008. Psikologi tunadaksa cerebal palcy kelas IV
belajar. Edisi Revisi. Jakarta: SDLB-D YPAC Surabaya. Jurnal Bk
Rineka Cipta Unesa, 3(1): 1-13
Arikunto, Suharsimi. 2005. Dasar-dasar Smith, Mardia Bin. Pengaruh layanan
evaluasi pendidikan. Jakaarta : Bumi konseling kelompok terhadap
Akatsara disiplin belajar. Jurnal penelitian
Azwar, S. 2013. Metode penelitian. dan pendidikan, 8 (1): 22-32.
Yogyakarta: pustaka belajar Sugiyono, 2015. Metode penelitian
Erford, Bradley T. 2016. 40 teknik pendidikan pendekatan
yang harus diketahui kuantitatif, kualitatif dan R&D.
setiap konselor. Bandung: Alfabeta
Yogyakarta: Pustaka Suharja. 2012. kebiasaan berperilaku hidup
Pelajar sehat dan nilai-nilai pendidikan
karakter. Jurnal Pendidikan
Karakter, (2): 189-201
30

Sulistiyowati, Sofchah. 2001.


Cara belajar yang efektif dan
efesien. Pekalongan: Cinta
Ilmu Pekalongan.
Syah, M. 2015. Psikologi Belajar. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada
Thobroni, M. 2016. Belajar dan
Pembelajaran teori dan praktik.
Yogyakarta: Ar-ruzz Media.
Tulus. 2004. Peran disiplin pada
perilaku dan prestasi siswa. Jakarta
: Grasindo
Walgito, Bimo. 1989. Bimbingan dan
penyuluhan di sekolah.
Yogyakarta: Andi Offset.
Widosari, lilik. Upaya meningkatkan
kedisiplianan melalui layanan
bimbingan kelompok
dengan teknik behavior pada siswa.
Jurnal ilmiah pendidikan
bimbingan dan konseling, 2 (1): 56-
62
Winataputra, Udin. 1998. Strategi bejar
mengajar. Jakarta: Depdikbud,
proyek peningkatan mutu guru SD
setara DLL.
Yunidawati, Nur Wahid 2017. Pengaruh
teknik kontrak perilaku terhadap
perilaku tidak disiplin siswa kelas
VII SMP N 7 Tarakan. Skripsi.
tidak diterbitkan. Tarakan:
Universitas Borneo Tarakan.
Yakub, Elni., Destri, Wita., dan
Raja,Arlizon. (2015). Pengaruh
layanan bimbingan kelompok
terhadap disiplin belajar siswa kelas
X SMA Handayani Pekanbaru.
Jurnal online mahasiswa, 2 (1): 1-
13

Anda mungkin juga menyukai