http://ojs.borneo.ac.id/ojs/index.php/JBKB
ISSN 2685-0753 (cetak)
ISSN 2685-2039 (online)
ABSTRACT
This research aims to know the influence of engineering behavior contract against a
disciplined learning grade VIII SMP Negeri 6 Lesson 2018/2019 Year of Tarakan. This research uses
research design pre-experimental with form one group pretest-posttest. Population of 212 students,
people withdrawal sempel by using purposive sampling of as many as 7 people grade VIII. The
instruments of this research using a scale discipline studied with likertscale, there is a valid item 29 of
the 40 items. Data analysis techniques using descriptive statistics and analysis of inferensial using
wilcoxon test with the help of 22.0 SPSS for windows.
Based on the results of the study before and after administering treatment, obtained results
calculation test hypotheses with decision-making based on the probability obtained the value of
asymp sig = 0.018 < α = 0.05 then Ho is rejected. Then it can be inferred that the engineering
behavior contract effect on the discipline of studying grade VIII SMP Negeri 6 Lesson 2018/2019
Year of Tarakan.
Fenomena itu berupa terlambat datang belajar mengajar berjalan lancar, maka
kesekolah, terlambat masuk kelas, bolos, salah satu upaya untuk meningkatkan
gaduh dalam kelas. Dampak dari fenomena disiplin belajar siswa yaitu dengan cara
tersebut adalah tingkat ketidak berhasilan memberikan layanan bimbingan dan
yang begitu tinggi baik pada kenaikan kelas konseling yang dapat digunakan untuk
maupun pada kelulusan Ujian Nasional. membantu meningkatkan kedisiplinan siswa
Berdasarkan hasil observasi dan melalui layanan konseling kelompok
wawancara dengan guru BK pada tanggal dengan teknik behavioral contract yang
30 Oktober 2017 diruang BK SMP Negeri 6 didasarkan pada pendekatan perilaku yang
Tarakan, diperoleh informasi bahwa ada menggunakan reinforcement positif.
beberapa siswa yang mengalami Kurnanto (2013) menjelaskan
kedisiplinan belajar yang rendah, siswa bahwa konseling kelompok adalah proses
terkesan kurang serius dalam mengikuti konseling yang dilakukan dalam situasi
pelajaran. Hal tersebut dapat diketahui pada kelompok, dimana konselor berinteraksi
saat pelajaran berlangsung siswa cenderung dengan konseli dalam bentuk kelompok
ribut di dalam kelas, datang terlambat, tidak yang dinamis untuk memfasilitasi
mencatat, suka mengobrol dengan teman perkembangan individu dan atau membantu
sekelasnya, siswa tidak mendengarkan dan individu dalam mengatasi masalah yang
tidak memperhatikan penjelasan guru, dihadapi secara bersama-sama. Dari
karena sibuk mengerjakan PR bidang studi layanan konseling kelompok, penulis
yang lain, dan terlambat mengumpulkan memilih mengunakan pendekatan behavior
tugas maupun PR. Hal senada juga di contract. Menurut Miltenberger (Erford,
jelaskan dalam penelitian yang dilakukan 2016) Behavior contract (kontrak perilaku)
oleh yakub (2015) terhadap siswa kelas X adalah kesepakatan tertulis antara dua pihak
SMA individu atau lebih dimana salah satu atau
Handayani Pekanbaru yang mempunyai kedua pihak sepakat untuk terlibat dalam
disiplin belajar rendah dengan mengunakan sebuah perilaku target. Sedangkan menurut
Identifikasi Kebutuhan Masalah Siswa Downing (dalam Erford, 2016) Kontrak
(IKMS) telah disebarkan dari kelas X IPA perilaku dapat digunakan untuk
1, IPA 2, IPA 3, IPS 1, IPS 2 dan IPS 3 mengajarkan perilaku baru, mengurangi
terdapat 30 siswa yang kurang disiplin. perilaku yang tidak diinginkan, atau
Hasil dari 30 siswa yang kurang disiplin meningkatkan perilaku yang di harapkan.
tersebut ditemukan gejala-gejala disiplin Berdasarkan pembahasan diatas
sebagai berikut: 1) Terdapat 15 (50,00%) bahwa ada kaitanya dengan hasil penelitian
siswa yang sering tidak masuk sekolah.; 2) yang dikemukakan Yunidawati (2017)
Adanya 17 siswa (56,67%) tugastugas dimana konseling kelompok dengan teknik
pelajaran tidak sesuai tepat waktu.; 3) kontrak perilaku dapat digunakan dalam
Adanya 12 (40,00%) siswa yang melakukan mengurangi perilaku tidak disiplin siswa.
kegiatan tidak menentu sewaktu pelajaran Layanan yang telah dilaksanakan dapat
berlangsung, seperti bermain hp, berjalan dengan baik dan sesuai dengan
mengganggu teman, makan dan keluar tujuan hasil skala menunjukkan adanya
masuk saat jam pelajaran berlangsung.; 4) penurunan pada perilaku tidak disiplin
Terdapat 20 (66,67%) siswa yang malas siswa. Berdasarkan hasil analisis terhadap
dalam belajar.; 5) Terdapat 16 (53,33%) penelitian yang dilakukan terhadap 6
yang nilai pelajarannya kurang memuaskan. (enam) orang siswa, dapat dikatakan bahwa
Menurut Widosari (2014) Perilaku terdapat keterkaitan antara teori dan
disiplin siswa tersebut apabila dibiarkan kenyataan yang terjadi pada saat
akan membawa dampak yang kurang dilaksanakannya penelitian.
menguntungkan terhadap prestasi belajar Berdasarkan gambaran dan uraian
maupun sikap mental para siswa, di atas, maka penulis mengambil judul
ketidakdisiplinan akan menganggu tentang pengaruh teknik behavior contract
pembelajaran, sehingga berpengaruh terhadap disiplin belajar siswa di SMP N 6
terhadap kurangnya perkembangan prestasi Tarakan.
belajar siswa. Oleh karena itu, agar proses
25
ditolak dan Ha diterima. Dari hasil analisis Dalam penelitian ini, disiplin belajar
tersebut disimpulkan bahwa terdapat yang rendah merupakan masalah proses
peningkatan Disiplin belajar siswa dari belajar siswa, yang mana perlu diberikan
sebelum dan sesudah diberikan teknik sebuah treatment untuk meningkatkatkan
behavior contract. disiplin belajar siswa. Menurut Widosari
Perbedaan skor hasil penelitian (2014) Perilaku disiplin siswa
menunjukkan adanya peningkatan yang tersebut apabila dibiarkan akan membawa
signifikan pada skor Disiplin belajar dampak yang kurang menguntungkan
sebelum dan setelah diberikan perlakuan. terhadap prestasi belajar maupun sikap
Pada indikator (dapat mengatur belajar di mental para siswa, ketidakdisiplinan akan
rumah), diperoleh skor total pretest 98 dan menganggu pembelajaran, sehingga
pada posttest diperoleh skor total 134 yang berpengaruh terhadap kurangnya
artinya skor dikatakan meningkat. Pada perkembangan prestasi belajar siswa. Oleh
indikator (Rajin dalam belajar), diperoleh karena itu treatment yang digunakan dalam
skor total pretest adalah 136 dan pada penelitian ini yaitu dengan teknik behavior
posttest diperoleh skor total adalah 175, contract, agar pemahaman tentang disiplin
sehingga skor dikatakan meningkat. Pada belajar dapat dipahami oleh siswa. Menurut
indikator perasaan (Perhatian yang baik saat Latipun (2013) kontrak perilaku (behavior
belajar di kelas), diperoleh total skor pretest contract ) adalah persetujuan antara dua
adalah 96 dan pada posttest diperoleh total orang atau lebih (konselor dan klien) untuk
skor 126, sehingga perolehan skor mengubah perilaku tertentu pada klien.
dikatakan meningkat. Pada indikator Konselor dapat memilih perilaku realistik
(Ketertiban diri saat belajar di kelas) dan dapat di terima oleh kedua pihak.
diperoleh total skor pretest adalah 152, Setelah perilaku dimunculkan sesuai dengan
sedangkan pada posttest diperoleh total skor kesepakatan, ganjaran dapat diberikan
166, sehingga perolehan skor dikatakan kepada konseli.
meningkat Tujuan dari penelitian ini adalah
Miltenberg (dalam Erford, 2016) untuk mengetahui perbedaan skor disiplin
Menyatakan bahwa teknik behavioran belajar sebelum dan sesudah diberikan
contract atau biasa juga disebut kontrak teknik behavior contract yang dapat
perilaku adalah kesepakatan tertulis antara disimpulkan bahwa setelah penerapan
dua pihak dimna salah satu atau kedua pihak teknik behavior contract, konseli
sepakat untuk terlibat dalam tingkat tertentu mengalami peningkatan disiplin belajar dari
dari perilaku target atau pengubahan dalam ketegori sangat rendah atau rendah menjadi
perilaku perbuatan kontrak dilakukan kategori tinggi atau sedang. Berdasarkan
dengan pembuatan janji yang telah dari hasil penelitian yang telah dilakukan,
disepakati bersama oleh sebuah pihak atau maka peneliti menyimpulkan bahwa
lebih yang bersangkutan di dalamnya, konselor dapat menggunakan konseling
setelah di jalankan akan diberikan hadia kelompok dengan teknik behavior contract
ataupun hukuman berdasarkan yang di sebagai salah satu pendekatan atau teknik
sepakati. dalam mengatasi rendahnya disiplin belajar
Menurut Komalasari (2014) pada konseli, karena teknik behavior
kontrak perilaku adalah mengatur kondisi contract mampu meningkatkan disiplin
sehingga konseli menampilkan tingkah belajar siswa.
laku yang diinginkan
berdasarkan kontrak antara konseli dan H. KESIMPULAN
konselor. Berdasarkan hasil penelitian dan
Beberapa pengertian di atas, dapat pembahasan, maka teknik behavior contract
disimpulkan bahwa kontrak berpengaruh signifikan dalam
perilaku adalah kesepakatan tertulis antara meningkatkan disiplin belajar siswa. Dari
dua pihak atau lebih (konselor dan klien) hasil uji wilcoxon diperoleh nilai asym sig =
untuk mengubah perilaku siswa dengan 0,018 < α = 0,05, maka Ho ditolak yang
memberikan ganjaran atas berarti bahwa terdapat peningkatan skor
perubahan perilaku tersebut. disiplin belajar siswa sebelum dan sesudah
29