Dosen Pengampu :
Dr, Riyan Arthur, M.Pd.
Disusun oleh :
Tadmar Aribah Suni ( 1107622204 )
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran gaya belajar terhadap hasil belajar kognitif siswa.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi pustaka (library research), pengumpual
data dengan mencari sumber dari berbagai sumber yang ada seperti jurnal, buku, dan riset-riset
yang sudah ada. Hasil dari penelitian ini adalah adanya hubungan ataupun pengaruh antar gaya
belajar dengan hasil belajar kognitif.
Kata Kunci: Gaya Belajar, Hasil Belajar, Kognitif
Abstract
This research aims to determine the role of learning styles on students' cognitive learning
outcomes. The method used in this research is library research, collecting data by looking for
sources from various existing sources such as journals, books and existing research. The results of
this research are that there is a relationship or influence between learning styles and cognitive
learning outcomes. .
Keywords: Gaya Belajar, Hasil Belajar, Kognitif
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah hal yang tidak dapat disingkirkan dari kehidupan manusia, karena
pendidikan merupakan penunjang dalam menjaani kehidupan dan hak yang fundamental.
Pendidikan merupakan salah satu dasar untuk memajukan bangsa. Dengan Pendidikan manusia
dapat berinovasi, berkemebang, dan berkreasi guna membangun peradaban. Pendidikan tidak
hanya menciptakan agent of change, tetapi juga mencipkan agent of producer yang dipercaya dapat
menciptakan perubahan yang nyata. Dengan Pendidikan pula dapat meningkatkan sumber daya
manusia yang berkualitas, merubah sudat pandang seseorang menjadi lebih luas, serta dapat
berperan penting dalam menerapkan Pembangunan berkelanjutan.
Berdasarkan data dari UNESCO, Indonesia menempati peringkat ke-67 dari 120 negara
dalam bidang kualitas Pendidikan. Sementara itu menurut Indeks Perkembangan Pendidikan,
Indonesia menempati peringkat ke-57 dari 115 negara pada tahun 2015 silam. Pendidikan di
Indonesia masih terbilang tertinggal diabnding dengan negara tetangga, yaitu Singapura yang
memperoleh peringkat ke-11. Ada beberapa factor yang menyebabkan ketertinggalan Pendidikan
di Indonesia, salah satunya yaitu penerapan gaya belajar yang salah. Gaya belajar adalah metode
yang digunka oleh seseorang dalam
memperoleh dan mempelajari pengetahuan baru di lingkungannya. Gaya belajar siswa dipengaruhi
oleg bebrapa factor, yaitu tipe kepribadian, kebiasaan atau habit, serta berkembang sejlan dengan
wkatu dan pengalaman. Gaya belajar yang tidak diterapkan dengan baik dapat berakibat penurunan
kualitas hasil belajar siswa. Maka dari itu perlunya mengetahui gaya belajar masing-masing.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini menggunakan studi Pustaka (library research) yaitu metode
pengumpulan data dengan cara memahami dan mempelajari teori-teori yanga ada dari berbagai
literatur yang berhubungan dengan penelitian ini. Pengumpulan data tersebut menggunakan cara
dengan mencari informasi dan sumber serta menkontruksi dari berbagai sumber, seperti riset-riset,
jurnal, dan buku yang sudah pernah dilakukan dan berhubungan dengan penelitian ini. Bahan
pustaka yang didapat dari berbagai referensi tersebut dianalisis secara kritis dan harus mendalam
agar dapat mendukung proposisi dan gagasannya.
Gaya belajar seharusnya diketahui oleh pendidik dan peserta didik tersebut, sebab pendidik
dan peserta didik terlibat dalam pembelajaran. Bagi siswa, mengetahui gaya belajarnya adalah hal
yang penting, dengan mengetahui gaya belajar masing-masing diharapkan peserta didik dapat
meyerap informasi atau matari pembelajaran secara maksimal. Bagi pendidik, dengan mengetahui
gaya belajar siswanya pendidik dapat memfasilitasi pembelajaran di dalam kelas sesuai dengan
gaya belajar masing-masing peserta didik.
Terdapat tiga jenis gaya belajar yaitu, (1) Gaya Belajar Visual; adalah gaya belajar yang
lebih memaksimalkan penglihatan. Ciri dari gaya belajar tersebut adalah mudah melihat dari apa
yang dilihatnya,tidak suka dibacakan dan lebih suka membaca, cenderung melihat Gerakan
pendidik saat sedang mengajar serta suka menggambar. (2) Gaya Belajar Auditori; yaitu gaya
belajar yang memaksimalkan pendengaran untuk menangkap informasi yang masuk. Ciri dari gaya
belajar tersebut adalah lebih mengingat informasi dari apa yang didengar, lebih suka pembelajaran
dengan berdiskusi, memiliki komunikasi yang baik. (3) Gaya Belajar Kinestetik; yaitu gaya belajar
yang lebih memaksimalkan gerakan, sentuhan dan praktek dalam menangkap informasi yang ada.
Ciri dari gaya belajar ini adalah peserta didik lebih suka pembelajaran dengan praktek langsung
disbanding membaca, menyukai kegiatan yang meilabtkan aktivitas fikis dan gerakan.
Dunn dan Dunn (1978), menjelaskan bahwa hanya terdapat 20-30% anak dari usia sekolah
yang termasuk sebagai peserta didik dengan gaya belajar auditori, terdapat 40% peserta didik
dengan gaya belajar visual, dan terdapat 30-40% peserta didik yang memiliki gaya belajar
kinestetik atau visual-kinestetik. Barbe dan Milone (1981) menjelaskan bahwa untuk anak-anak
usia sekolah dasar kekuatan modalitas yang paling sering adalah visual sebesar 30% ataupun
campuran sebesar 30%, auditori sebesar 25%, dan kinestetik sebesar 15%.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Syamsu Rijak, dkk, (2015) menunjukan adanya hasil
yang positif dari pengaruh antara gaya belajar siswa dengan hasil belajar kognitif bidang Biologi.
Hal ini menunjukkan bahwa konstribusi gaya belajar terhadap hasil belajar kognitif biologi sebesar
33,3%. Hasil analisis tipe gaya belajar siswa di SMA Negeri 1 Ajangale Kabupaten Bone
didominasi oleh tipe visual sebanyak 90 siswa atau 42%. Gaya belajar tipe auditori sebanyak 66
siswa atau 31%. Tipe kinestesik sebanyak 25 siswa atau 17%. Selebihnya tipe gaya belajar
kombinasi hanya sebesar 10%.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Kristya Anggraini (2019). Menunjukan bahwa adanya
pengaruh antara gaya belajar siswa kelas V SD Negeri Kleco 2 Surakarta terhadap hasil belajar
siswa kognitif sebesar 7,5%. Diperoleh nilai kognitif tertinggi dengan nilai sebesar 90 dan nilai
terendah sebesar 49 dengan rata-rata sebesar 70,4 dan standar deviasinya sebesar 9,7 dengan
median dan modus berturut-turut 71 dan 68. Pada penilitian ini terdapat perbedaan gaya belaar
yang dimiliki masing-masing siswa. Haya belajar auditorial lebih mendominasi dari pada gaya
belajar visual dan kinestetik. siswa yang memiliki gaya belajar visual memiliki rata-rata nilai untuk
kognitif 70,6,. Sedangkan siswa yang memiliki gaya belajar auditorial memiliki nilai rata-rata nilai
kognitif 70,8 Serta gaya belajar kinestetik memiliki nilai rata-rata nilai kognitif 60,3.
KESIMPULAN
Gaya belajar seharuanya di ketahui oleh pendidik dan siswa guna membuat proses masuknya
informasi dari pendidik ke siswa dapat berjalan dengan maksimal. Gaya belajar terbagi mejadi 3
yaitu, gaya belajar visual, gaya belajar auditori, dan gaya belajar kinestetik. Menurut Dunn (1978),
terdapat 20-30% anak usia sekolah yang memiliki gaya belajar auditori, 40% bergaya belajar
visual, dan sekitar 30-40% bergaya belajar visual-kinestetik. Pada penelitian yang dijelaskan pada
pembahasan menyatakan bahwa adanya hubungan dan pengaruh antara gaya belajar terhadap hasil
belajar kognitif siswa. Pad penelitian pertama menjelaskan bahwa kontribusi gaya belajar terhada
hasil belajar kognitif bidang biologi mencaip 33,3%. Pada penelitian yang kedua, menunjukan
bahwa terdapat pengaruh antara gaya belajar siswa kelas V SD Negeri Kleco 2 Surakarta terhadap
hasil belajar kognitif siswa sebesar 7,5%.
DAFTAR PUSTAKA
Syamsu, R., dan Suhaedir B. (2015). Hubungan antara Sikap, Kemandirian Belajar, dan Gaya
Belajar dengan Hasil Belajar Kognitif Siswa, Yogyakarta : Universitas Ahmad Dahlan.
Kristya, A. (2019). Pengaruh Gaya Belajar Dan Kedisiplinan Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas
V SD Negeri Kleco 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2018/2019, Surakarta: Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Dunn, R., dan Dunn, K. (1978). Teaching Students through Their Individual Learning Styles. A
Practical Approach.
Nasution. (2011). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara,
hal. 94.