Yuli Yanti,Marimin
Abstract
___________________________________________________________________
The purpose of this research was to determine the effect of motivation, family environment,
and peer to students discipline. The subjects were students of class X of Office
Administration Department of SMK N 2 Pekalongan totalling 62 students. The data
collection research method was in the form of questionnaire. The data analysis method used
multiple regression analysis, hypothesis, testing, classical assumption, and descriptive
analysis. The result showed motivation, family environment, and peer influence positively
and significantly related to student discipline. Motivation, family environment, and peer
affect 68,7% simultaneously. The motivation has an influence 9,36%, the family environment
has an influence 8,29%, and peer has an influence 10,56% partially. The conclusions from
this research is motivation, family environment, and peer influence the students discipline
simultaneously and partially. It is suggested that the students are expected to always obey
the code of school, and for the next researcher to look for other variables that affect students
discipline.
Alamat korespondensi:
Gedung L1 Lantai 1 FE Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: yuliyanti_16@ymail.com
329
Yuli Yanti /Economic Education Analysis Journal 6 (2) (2017)
330
Yuli Yanti /Economic Education Analysis Journal 6 (2) (2017)
Jumlah
No. Jenis pelanggaran siswa yang Alasan
melanggar
6 Baju tidak dimasukkan 1 Desakan moral
7 Rambut tidak rapi (gondrong) 1 Lupa potong rambut
8 Keluar kelas saat jam kosong 12 Bosan di kelas, beli jajan
9 Tidak menjaga kebersihan kelas 13 Khilaf, malas bersih-bersih
10 Tidak tertib dan khidmat saat upacara 33 Pidato boring, pengaruh teman
11 Tidak berseragam lengkap 1 Terburu-buru
12 Membawa HP ke sekolah 41 Disuruh orang tua,untuk foto selfi
Pelanggaran tata tertib yang dilakukan siswa disebabkan keluarga merupakan orang-orang
dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam diri terdekat bagi seorang anak. Sedangkan Daryanto
siswa itu sendiri dan dipengaruhi oleh lingkungan (2013) menambahkan bahwa orang tua yang
mereka. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa mengajarkan anak untuk memahami dan mematuhi
itu sendiri adalah diduga karena kurangnya motivasi peraturan akan mendorong anak untuk mematuhi
siswa dalam berperilaku disiplin, sesuai dengan aturan, sedangkan anak yang tidak pernah
ungkapan alasan mereka melanggar tata tertib dikenalkan pada peraturan akan berperilaku tidak
sekolah karena malas, khilaf, lelah, dan bosan. Hal beraturan. Kedisiplinan siswa dipengaruhi oleh
ini didukung penelitian terdahulu oleh Nurdina dkk. lingkungan keluarga berdasarkan ungkapan alasan
(2013) yang menyatakan bahwa motivasi siswa melanggar tata tertib sekolah dengan datang
berpengaruh terhadap disiplin siswa, dengan t sekolah terlambat karena bangun kesiangan
hitung > t tabel (3,737 > 1,662) dan memiliki meskipun ada orang tuanya di rumah.Selain itu,
kontribusi sebesar 12,4%. Motivasi adalah suatu siswa melanggar tata tertib sekolah dengan
tenaga atau faktor yang terdapat di dalam diri membawa HP ke sekolah karena salah satu
manusia, yang menimbulkan, mengarahkan, dan alasannya adalah disuruh orang tuanya.Lingkungan
mmengorganisasikan tingkah lakunya (Handoko, keluarga berpengaruh terhadap kedisiplinan siswa
2006). Motivasi yang rendah akanmembuat didukung oleh penelitian terdahulu Ridho Ilahi dkk.
seseorang mals atau enggan melakukan sesuatu (2013)yang menyatakan bahwa salah satu faktor
karena tidak adanya tenaga yang mendorongnya eksternal yang mempengaruhi pelanggaran disiplin
untuk melakukan sesuatu. siswa adalah lingkungan keluarga, dengan
Faktor lain yang diduga mempengaruhi kontribusi sebesar 59,7%.
kedisiplinan siswa adalah faktor lingkungan.Faktor Selain itu, penelitian terdahulu oleh Anastasia
lingkungan yang mempengaruhi kedisiplinan siswa (2012) menyatakan bahwa makin baik pendidikan
berdasarkan hasil angket adalah lingkungan keluarga, maka makin baik pula disiplin siswa
keluarga dan teman sebaya. Soelaeman (dalam terhadap tata tertib.
Djamarah, 2014) mengemukakan bahwa secara Faktor lain yang ikut berperan dalam
psikologis, keluarga adalah sekumpulan orang yang kedisiplinan siswa adalah berasal dari teman
hidup bersama dan masing-masing anggota sebayanya. Hal itu dibuktikan dengan ungkapan
merasakan adanya pertautan batin sehingga terjadi alasan siswa melanggar tata tertib sekolah dengan
saling mempengaruhi, saling memperhatikan, dan tidak tertib dan tidak khidmat karena pengaruh
saling menyerahkan diri. Sedangkan secara teman. Santrock (2007) mengemukakan bahwa
pedagogis, keluarga adalah satu persekutuan hidup kawan-kawan sebaya (peers) adalah anak-anak atau
yang dijalin oleh kasih sayang antara pasangan dua remaja yang memiliki usia atau tingkat kematangan
jenis manusia yang dikukuhkan dengan pernikahan, yang kurang lebih sama. Pengaruh teman sebaya
yang bermaksud untuk saling juga besar karena setelah lingkungan keluarga,
menyempurnakan diri. Tu’u lingkungan yang berpengaruh terhadap perilaku
(2004)mengemukakan bahwa pengaruh utama bagi seseorang adalah teman bergaulnya. Teman bergaul
kehidupan, pertumbuhan, dan perkembangan yang baik akan berpengaruh baik pula pada perilaku
seseorang adalah pengaruh keluarga. Hal ini seseorang. Rifa’i dan Anni (2012) menambahkan
331
Yuli Yanti /Economic Education Analysis Journal 6 (2) (2017)
bahwa pengaruh teman sebaya biasanya lebih kuat skala 4, yaitu Selalu (SL) yang diberi skor 4, Sering
dibandingkan dengan pengaruh guru dan orang tua. (SR) yang diberi skor 3, Kadang-kadang (KD) yang
Studi tentang perbedaan antara pengaruh teman diberi skor 2, dan Tidak Pernah (TP) yang diberi
sebaya dengan pengaruh orang tua terhadap skor 1. Dokumentasi yang peneliti kumpulkan
keputusan anak pada berbagai tingkatan umur, dalam penelitian ini adalah data tata tertib sekolah
menemukan bahwa jika nasihat yang diberikan oleh dan daftar nama siswa.
keduanya berbeda maka anak cenderung lebih Uji kelayakan instrumen yang digunakan
terpengaruh oleh teman sebayanya.Teman sebaya adalah uji validitas dan uji reliabilitas. Sedangkan
berpengaruh terhadap kedisiplinan siswa didukung metode analisis dalam penelitian ini adalah analisis
oleh penelitian terdahulu Bagus Priyono (2016) regresi linier berganda, uji hipotesis, uji asumsi
yang menyatakan bahwa teman sebaya berpengaruh klasik (uji normalitas, uji multikolonieritas, dan uji
positif dan signifikan terhadap kedisiplinan heteroskedastisitas), dan analisis deskriptif.
siswa.Selain itu, penelitian terdahulu oleh Eshetu
(2014) mengemukakan bahwa faktor dominan yang HASIL DAN PEMBAHASAN
memperbesar masalah disiplin siswa salah satunya
adalah tekanan teman sebaya. Hasil uji kelayakan instrumen yang dilakukan
Tabel 2. Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Standardized t Sig.
Unstandardized Coefficients
Model Coefficients
B Beta
Std. Error
(Constant) 10.516 1.251 8.404 .000
Motivasi .074 .030 .321 2.447 .017
Ling. kluarga .058 .025 .261 2.289 .026
Teman sebaya .194 .074 .332 2.622 .011
Tujuan penelitian ini adalah untuk melalui uji validitas diperoleh nilai r hitung ≥ r tabel
mengetahui pengaruh motivasi, lingkungan (0,361), sehingga instrumen dinyatakan layak untuk
keluarga, dan teman sebaya terhadap kedisiplinan dijadikan alat ukur penelitian. Sedangkan pada uji
siswa secara simultan maupun secara parsial. reliabilitas diperoleh bahwa nilai cronbach’s alpha ≥
0,70, sehingga semua item variabel dalam penelitian
dinyatakan reliabel.
METODE
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah Uji Regresi Linier Berganda
penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini Uji regresi ini digunakan untuk mengetahui
adalah siswa kelas X Jurusan Administrasi apakah motivasi, lingkungan keluarga, dan teman
Perkantoran SMK N 2 Pekalongan tahun 2015/2016 sebaya berpengaruh terhadap kedisiplinan siswa
yang berjumlah 62 siswa. Teknik pengambilan pada tata tertib sekolah. Adapun hasil uji regresi
sampel dalam penelitian ini adalah sampel jenuh, linier berganda dapat dilihat pada tabel berikut:
dimana semua populasi dijadikan sampel dalam Berdasarkan tabel di atas, diperoleh
penelitian ini. persamaan KS= 10,516 + 0,074MTV + 0,058LK+
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini 0,194TS. KS adalah kedisiplinan siswa, MTV
adalah variabel dependen: kedisiplinan siswa, dan adalah motivasi, LK adalah lingkungan keluarga,
independen: motivasi, lingkungan keluarga, dan dan TS adalah teman sebaya. Berdasarkan hasil uji
teman sebaya. regresi linier berganda di atas, dapat diketahui
Metode pengumpulan data dalam penelitian bahwa motivasi berpengaruh positif terhadap
ini menggunkan kuesioner dan dokumentasi. kedisiplinan siswa dengan nilai signifikansi 0,017.
Kuesioner yang dibuat menggunakan skala Likert Artinya, makin tinggi motivasi siswa untuk disiplin,
332
Yuli Yanti /Economic Education Analysis Journal 6 (2) (2017)
maka disiplin siswa terhadap tata tertib sekolah Uji hipotesis ini dilakukan melalui uji
makin baik. Lingkungan keluarga berpengaruh simultan (uji F), uji parsial (uji t), koefisien
positif terhadap kedisiplinan siswa dengan nilai determinasi simultan (R2), dan koefisien determinasi
signifikansi 0,026. Artinya, makin bagus lingkungan parsial (uji r2).
keluarga dalam mendukung kedisiplinan anak, maka
makin bagus pula kedisiplinan siswa pada tata tertib Uji Hipotesis secara Simultan (Uji F)
sekolah. Teman sebaya berpengaruh positif terhadap Uji simultan (uji F) ini digunakan untuk
kedisiplinan siswa dengan nilai signifikansi 0,011. mengetahui adanya pengaruh variabel bebas
Artinya, makin baik teman sebaya siswa, maka (variabel motivasi, variabel lingkungan keluarga,
dapat berdampak baik bagi siswa untuk disiplin dan variabel teman sebaya) terhadap variabel terikat
pada tata tertib sekolah. Nilai signifikansi semua (variabel kedisiplinan siswa) secara bersama-sama
variabel di bawah 0,05 sehingga semua variabel (simultan) dengan menggunakan tingkat signifikansi
bebas (motivasi, lingkungan keluarga, dan teman α = 5% atau 0,05. Adapun hasil uji simultan (uji F)
sebaya) dapat dinyatakan berpengaruh terhadap dapat dilihat pada output SPSS sebagai berikut:
variabel dependen (kedisiplinan siswa). Dilihat dari tabel di atas, nilai signifikansinya
Pengujian Hipotesis lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,000. Karena
Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka
berikut: dapat disimpulkan bahwa H1 diterima, yang berarti
H1 : Terdapat pengaruh motivasi, lingkungan terdapat pengaruh motivasi, lingkungan keluarga,
keluarga, dan teman sebaya terhadap dan teman sebaya terhadap kedisiplinan siswa pada
kedisiplinan siswa pada tata tertib sekolah tata tertib sekolah.
SMK N 2 Pekalongan
H2 : Terdapat pengaruh motivasi terhadap Tabel 4. Uji Hipotesis secara Parsial (Uji t)
kedisiplinan siswa pada tata tertib sekolah
Uji Hipotesis secara Parsial (Uji t)
SMK N 2 Pekalongan
Uji parsial (uji t) digunakan untuk
H3 :Terdapat pengaruh lingkungan keluarga mengetahui adanya pengaruh variabel bebas
terhadap kedisiplinan siswa pada tata tertib
(variabel motivasi, lingkungan kleuarga, dan teman
sekolah SMK N 2 Pekalongan
sebaya) terhadap variabel terikat (variabel
H4 : Terdapat pengaruh teman sebaya kedisiplinan siswa) secara individu (parsial).
terhadap kedisiplinan siswa pada tata tertib
Adapun hasil uji parsial (uji t) dapat dilihat pada
sekolah SMK N 2 Pekalongan
tabel berikut:
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat nilai kedisiplinan siswa pada tata tertib sekolah”,
signifikansi variabel motivasi (X1) lebih kecil dari diterima.
0,05 yaitu sebesar 0,017 yang berarti bahwa H2 Nilai signifikansi lingkungan keluarga (X2)
yang berbunyi “Terdapat pengaruhmotivasi terhadap adalah 0,026 (lebih kecil dari 0,05) yang artinya H3
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B
Std. Error Beta
(Constant) 10.516 1.251 8.404 .000 X1 .074 .030 .321 2.447 .017
1
X2 .058 .025 .261 2.289 .026
Tabel 3. Uji Hipotesis Simultan (Uji F) .074
X3 .194 .332 2.622 .011
ANOVAb
Sum of
Model Df Mean Square F Sig.
Squares
Regression 255.209 3 85.070 45.590 .000a
1 Residual 108.227 58 1.866
333
Total 363.435 61
Yuli Yanti /Economic Education Analysis Journal 6 (2) (2017)
yang berbunyi “Terdapat pengaruh lingkungan motivasi terhadap kedisiplinan siswa yaitu 0,3062 x
keluarga terhadap kedisiplinan siswa pada atta tertib 100% = 9,36%. Nilai parsial variabel lingkungan
sekolah”, diterima. keluarga adalah 0,288, sehingga besarnya pengaruh
Nilai signifikansi variabel teman sebaya (X3) variabel lingkungan keluarga terhadap kedisiplinan
adalah 0,011 (lebih kecil dari 0,05) yang artinya H4 siswa adalah 0,2882 x 100% = 8,29%. Nilai parsial
yang berbunyi “Terdapat pengaruh teman sebaya variabel teman sebaya adalah 0,325, sehingga
terhadap kedisiplinan siswa pada tata tertib besarnya pengaruh
sekolah”, diterima.
Tabel 7. Deskripsi Motivasi
Koefisien Determinasi Simultan (R2) variabel teman sebaya terhadap kedisiplinan siswa
Pengujian koefisien determinasi simultan adalah 0,3252 x 100% = 10,56%.
digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh
variabel bebas (variabel motivasi, lingkungan Analisis Deskriptif DeskripsiMotivasi
keluarga, dan teman sebaya) terhadap variabel Variabel motivasi dalam penelitian ini terdiri
terikat (kedisiplinan siswa) secara bersamasama. atas delapan indikator yang mengacu pada pendapat
Koefisien determinasi secara simultan dapat dilihat Makmun (2014), yaitu durasi kegiatan, frekuensi
pada tabel berikut:
Tabel 5.Koefisien Determinasi Simultan (R2)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
Berdasarkan tabel Coefficientsa di atas, dapat kegiatan, persistensi, ulet, devosi, aspirasi, prestasi,
dilihat bahwa nilai parsial variabel motivasi adalah dan arah sikap.
0,306, sehingga besarnya pengaruh variabel Adapun hasil deskripsi variabel motivasi
disajikan pada tabel berikut:
334
Yuli Yanti /Economic Education Analysis Journal 6 (2) (2017)
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui tertib saat pelajaran berlangsung, tidak tertib dan
bahwa pada indikator durasi kegiatan masih dalam khidmat saat mengikuti upacara, dan keluar kelas
kategori kurang baik, dimana siswa tidak saat jam kosong.
Deskripsi Lingkungan Keluarga tua dalam menghayati dunia anak, konsekuensi
Mengacu pada pendapat Shocib (2000), logis, kontrol orang tua terhadap perilaku anak, dan
variabel lingkungan keluarga yaitu keteladanan nilai-nilai moral yang disandarkan pada nilai-nilai
diri, kebersamaan orang tua dengan anak dalam agama.
merealisasikan nilai-nilai moral, demokrasi dan Berikut ini disajikan tabel
keterbukaan dalam keluarga, kemampuan orang deskripsi lingkungan keluarga:
Tabel 8. Deskripsi Lingkungan Keluarga
No. Indikator Rata-rata (%) Kriteria
1 Keteladanan diri 77,30% Baik
2 Kebersamaan orang tua dengan anak dalam 71,20% Baik
merealisasikan nilai moral
3 Demokrasi dan keterbukaan dalam keluarga 68,00% Baik
4 Kemampuan orang tua dalam menghayati dunia anak 69,6% Baik
336
Yuli Yanti /Economic Education Analysis Journal 6 (2) (2017)
Ekosiswoyo, Rasdi dan Maman Rachman. 2000. Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan
Manajemen Kelas. Cetakan Pertama. Prestasi Siswa. Jakarta: PT
Semarang: IKIP Semarang Press Gramedia
Eshetu, Amogne Asfaw. 2014 Indiscipline Problem of Widiasarana Indonesia
High School Students: the Case of Ethio-Japan
Hidasse Secondary School (Addis Ababa,
Ethiopia).
Journal of Education and Practise. Vol. 5 No.
37 pp.23-28 Ethiopia: Addis Ababa University
337