Anda di halaman 1dari 10

KORELASI ANTARA DISIPLIN SISWA DALAM MEMATUHI

TATA TERTIB SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR PPKN


DI MTS AT-TAUFIQ SINGARAJA

M. Yunda Dewi¹, Sukadi², I Gusti Ketut Arya Sunu³


Prodi Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial
Singaraja, Indonesia
e-mail:(meilinayundadewi@yahoo.co.id, adhys_pkn@yahoo.com,
arya_sunu@yahoo.co.id)@undiksha.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara disiplin siswa dalam
mematuhi tata tertib sekolah dengan hasil belajar PPKn di MTs At-Taufiq Singaraja.
Penelitian ini menggunakan metode studi korelasi. Populasi dari penelitian ini adalah
seluruh siswa yang ada di MTs At-Taufiq Singaraja yang terdiri dari 53 siswa, 17 siswa
dari kelas VII, 18 siswa kelas VIII, dan 18 siswa kelas IX. Sedangkan, sampel dari
penelitian ini adalah siswa yang disiplin dalam mematuhi tata tertib sekolah di MTs At-
Taufiq Singaraja yang diambil secara acak. Peneliti menggunakan kuesioner (angket)
dan nilai rapot dalam mencari data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada
korelasi yang signifikan antara disiplin siswa dalam mematuhi tata tertib sekolah dengan
hasil belajar PPKn di MTs At-Taufiq Singaraja.

Kata kunci : Disiplin Siswa, Tata Tertib Sekolah, dan Hasil Belajar PPKn

Abstract
The purpose of this research was to know the correlation between student
discipline in complyng wit school rules and learning outcomes of PPKn ata MTs At-Taufiq
Singaraja. This research uses correlation study method. The population of this research
were all the students in MTs At-Taufiq Singaraja consisting of 53 students, 17 students
from class VII, 18 students of class VIII, and 18 students of class IX. Whereas, the
sample of this research was the students who were disciplined in complying with school
rules at MTs At-Taufiq Singaraja, which were taken randomly. Researchers used a
questionnaire (questionnaire) and report cards in finding data. The results of this study
indicate that there is no significant correlation between student discipline in complying
with school rules and PPKn learning outcomes at MTs At-Taufiq Singaraja.

Keywords: Student Discipline, School Rules, and Learning Outcomes PPKn


PENDAHULUAN kewarganegaraan yang memadai
dan memungkinkan untuk
Dalam pengembangan berpartisipasi secara cerdas dan
paradigma baru Pendidikan bertanggung jawab dalam berbagai
Pancasila dan Kewarganegaraan kehidupan bermasyarakat,
yang lebih sesuai dengan tuntutan berbangsa dan bernegara”.
kehidupan era reformasi dan Berdasarkan pendapat di atas jelas
demokratisasi di Indonesia, visi bagi kita bahwa PPKn bertujuan
Pendidikan Pancasila dan mengembangkan potensi individu
Kewarganegaraan adalah sebagai warga negara, guna membentuk
program pendidikan tentang, warga negara yang baik dan pintar
melalui, dan untuk kewarganegaraan (to be good and smart citizenship).
(education about, through, and for
citizenship). Di samping itu, PPKn Menurut Slameto (2013)
juga diharapkan dapat menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi
wahana pendidikan Ideologi hasil belajar dapat digolongkan ke
Pancasila yang mampu menciptakan dalam dua golongan yaitu faktor
dan mewujudkan belajar demokrasi, internal yang bersumber dari diri
dalam demokrasi, dan untuk siswa itu sendiri dan faktor eksternal
demokrasi (learning democracy, in yang bersumber dari luar diri siswa.
democracy, and for democracy) bagi Faktor internal terdiri dari
setiap insan warga masyarakat dan kecerdasan atau intelegensi,
warganegara (Winataputra, 2001, perhatian, bakat, minat, motivasi,
2005). kematangan, kesiapan dan
kelelahan. Sedangkan faktor
Mata pelajaran PPKn eksternal terdiri dari lingkungan
merupakan mata pelajaran yang keluarga, lingkungan sekolah, dan
memfokuskan pada pembentukan lingkungan masyarakat. Dari
warga negara yang memahami dan penjabaran diatas peneliti berasumsi
mampu melaksanakan hak-hak dan bahwa kedua faktor eksternal dan
kewajibannya untuk menjadi internal tersebut dapat dioptimalkan
warganegara Indonesia yang dengan disiplin yang ditanamkan
cerdas, terampil, dan berkarakter sejak dini dari dalam diri siswa
yang diamanatkan oleh Pancasila dengan dorongan dari keluarga,
dan UUD 1945. PPKn merupakan lingkungan pendidikan atau sekolah,
upaya tepat yang telah ditempuh dan masyarakat serta adanya
pemerintah untuk memfasilitasi keinginan untuk mematuhi peraturan
peserta didik dalam upaya tersebut yang muncul dari dalam
meningkatkan semangat dirinya sendiri.
nasionalisme kebangsaan dan
mampu membentuk watak, moral Siswa yang memiliki disiplin
dan karakter peserta didik yang baik akan menunjukan kesiapannya
(Pemerintah RI, 2010). dalam mengikuti pelajaran, datang
tepat waktu, memperhatikan guru,
Hal ini sesuai dengan yang menyelesaikan tugas tepat waktu
dikemukakan oleh Depdiknas (2005: dan memiliki kelengkapan belajar
34) bahwa: “Pendidikan Pancasila yang dapat menunjang proses
dan Kewarganegaraan merupakan belajarnya selama di sekolah
mata pelajaran yang secara umum maupun di rumah. Oleh karena itu
bertujuan untuk mengembangkan kita tahu bahwa disiplin merupakan
potensi individu warga negara salah satu hal yang penting dalam
Indonesia, sehingga memiliki menunjang hasil belajar siswa yang
wawasan, sikap, dan keterampilan baik.
Agar proses pembelajaran contoh yang baik dan mendorong
berjalan lancar, maka seluruh siswa siswa untuk berperilaku disiplin
harus mematuhi tata tertib sekolah sehingga suasana sekolah tertib,
yang ada dengan penuh rasa disiplin aman dan nyaman untuk proses
yang tinggi. Membiasakan hidup pembelajaran, dan pada akhirnya
disiplin, apalagi disiplin dalam memfasilitasi siswa mencapai hasil
belajar pada diri siswa tidaklah belajar yang optimal.
mudah, banyak faktor yang
mempengaruhinya antara lain METODE
sumber belajar, pendidik, orang tua,
dan siswa itu sendiri. Sehingga Jenis penelitian yang
siswa juga memegang peranan dilakukan penulis ini adalah
dalam mencapai tujuan pendidikan. penelitian studi korelasi. Nana
Sebab itulah usaha yang dapat Sudjana dan Ibrahim (2007:77)
dilakukan dalam pencapaian tujuan menjelaskan mengenai
pendidikan salah satunya yaitu pengertian dari metode penelitian
membiasakan hidup disiplin bagi korelasional, “studi korelasi
siswa. Jadi di dalam pengelolaan mempelajari hubungan dua
pengajaran, disiplin merupakan variabel atau lebih, yakni sejauh
suatu masalah yang penting. Disiplin mana variasi dalam satu variabel
merupakan titik masuk bagi berhubungan dengan variasi
pendidikan karakter bagi sekolah dalam variabel lain”. Hal ini
karena jika tidak ada rasa hormat senada dengan Nana Syaodih
terhadap aturan, otoritas, dan hak (2007:79) “studi hubungan
orang lain, maka tidak ada (associational study), disebut juga
lingkungan yang baik bagi studi korelasional (correlational
pengajaran dan pembelajaran study), meneliti hubungan antara
(Thomas Lickona, 2013:175). dua hal, dua variabel atau lebih”.
Menurut Emile Durkheim (Thomas Dalam penelitian ini, terdapat dua
Lickona, 2013:167), disiplin variabel yaitu variabel bebas (X)
memberikan kode moral yang yang dan variabel terikat (Y). Variabel
membuat disiplin memungkinkan bebas (X) dari penelitian ini
untuk diterapkan ke dalam adalah disiplin siswa dalam
lingkungan kelas yang kecil menuju mematuhi tata tertib sekolah,
sebuah fungsi yang berguna. Tanpa sedangkan variabel terikat (Y)
adanya kesadaran akan keharusan dalam penelitian ini adalah hasil
melaksanakan aturan yang sudah belajar PPKn. Tempat penelitian
ditentukan sebelumnya, pengajaran ini berada di MTs At-Taufiq
tidak mungkin mencapai target yang Singaraja yang terletak di Jalan
maksimal. Hasanudin, No.28A, Singaraja,
Kecamatan Buleleng, Kabupaten
Siswa yang kurang disiplin Buleleng, Bali. Sedangkan, waktu
menganggap tata tertib di sekolah penelitian ini dilakukan pada
sebagai hal yang tidak penting semester genap tahun ajaran
sehingga seringkali siswa melanggar 2019/2020 di MTs At-Taufiq
karena hukuman yang tidak tegas Singaraja.
bahkan dengan adanya hukuman
yang tidak tegas tersebut membuat Populasi dalam penelitian
siswa berulang kali melanggar tata ini adalah seluruh siswa yang ada
tertib yang telah ditentukan dan tidak di MTs At-Taufiq Singaraja yang
memberikan efek jera bagi siswa. terdiri dari 53 siswa, 17 siswa dari
Oleh karena itu, sebagai pendidik kelas VII, 18 siswa kelas VIII, dan
kita seharusnya bisa memberi 18 siswa kelas IX. Sedangkan,
sampel dari penelitian ini adalah Mode 3,68a 2,53
siswa yang disiplin dalam Std. Deviation ,99998 ,99997
mematuhi tata tertib sekolah di Variance 1,000 1,000
MTs At-Taufiq Singaraja yang Minimum ,00 ,00
diambil secara acak. Teknik Maximum 7,01 4,31
pengambilan data dalam a. Multiple modes exist. The
penelitian menggunakan smallest value is shown
kuesioner (angket), dokumentasi,
dan juga nilai rapot semester Dari jumlah sampel dalam
ganjil mata pelajaran PPKn. penelitian ini sebanyak 53 siswa
Sedangkan, teknik analisis data yang terdiri dari 17 siswa kelas VII,
dari penelitian ini dimulai dari : uji 18 siswa kelas VIII, dan 18 siswa
normalitas sebaran data, uji kelas IX. Dan hasil kuesioner yang
linearitas, dan uji hipotesis. disebar sebanyak jumlah sampel
tersebut maka diperoleh rata-rata
HASIL DAN PEMBAHASAN (Mean) dari skor disiplin siswa dalam
Penelitian ini dilakukan di mematuhi tata tertib sekolah sebesar
MTs At-Taufiq Singaraja selama 3,8104. Skor tertinggi dari disiplin
kurang lebih 2 bulan, dan data dalam mematuhi tata tertib sekolah
dikumpulkan melalui sampel peserta sebesar 7,01 dan skor terendah
didik sebesar 53 siswa yang terdiri yang didapat yaitu sebesar 0,00
dari kelas VII sebanyak 17 siswa, serta nilai tengah (Median) sebesar
kelas VIII sebanyak 18 siswa, dan 3,7714 dengan SD (Standar Deviasi)
kelas IX sebanyak 18 siswa. sebesar 0,99998 dan Varians
Pengumpulan didapatkan dengan sebesar 1,000. Data tersebut juga
cara menyebar angket atau dapat disajikan pada gambar 1 di
kuesioner sebanyak jumlah sampel bawah ini. Sedangkan untuk rata-
dengan jumlah pernyataan ada 65 rata (Mean) dari skor hasil belajar
item. Berdasarkan atas analisis PPKn sebesar 2,479. Skor tertinggi
deskripsi terhadap data-data dari hasil belajar PPKn sebesar 4,31
penelitian dengan menggunakan dan skor terendah yang didapat
program IBM SPSS Statistics 20, yaitu sebesar 0,00 serta nilai tengah
terdapat deskriptif data yang (Median) sebesar 2,5340 dengan SD
menggambarkan mengenai mean, (Standar Deviasi) sebesar 0,9997
range, varians, standar deviasi, nilai dan Varian sebesar 1,000. Data
minimum, dan nilai maksimum. tersebut juga dapat disajikan pada
Tabulasi deskripsi dan hasil gambar 1 di bawah ini.
penelitian, berikut hasil hitungan dari
SPSS deskripsi dengan Gambar 01 : Histogram disiplin
menggunakan IBM SPSS Statistics siswa dalam mematuhi tata tertib
20 yang dapat dilihat pada tabel di sekolah
bawah ini :

Tabel 01 : Deskripsi disiplin siswa


dengan hasil belajar PPKn

Statistics
ZDIS ZUAS
Valid 53 53
N
Missing 0 0
Mean 3,8104 2,4799
Median 3,7714 2,5340
PPKn di MTs At-Taufiq Singaraja
tergolong sedang atau berada pada
standar Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM).

Uji Prasyarat Analisis


Agar hasil pengujian
terhadap korelasi antara disiplin
siswa dalam mematuhi tata tertib
sekolah dengan hasil belajar PPKn
signifikan, maka sebelumnya subjek
variabel harus memenuhi uji
prasyarat analisis yaitu : Uji
Berdasarkan histogram di
Normalitas, Uji Linearitas dan Uji
atas, pengkategorian disiplin siswa
Hipotesis.
dalam mematuhi tata tertib sekolah
didasarkan pada rata-rata hitung
dan standar deviasi hasil pengujian. Pembahasan Hasil Penelitian
Rata-rata hitung disiplin siswa dalam
mematuhi tata tertib sekolah yaitu Pembahasan hasil penelitian
sebesar 3,81 sedangkan standar yang dipaparkan pada bagian ini
deviasinya sebesar 1,00. adalah hasil dari analisis yang telah
Berdasarkan perhitungan tersebut peneliti teliti disaat peneliti terjun ke
dapat dikategorikan disiplin siswa lapangan dengan mendapatkan
dalam mematuhi tata tertib sekolah jawaban dari kuesioner atau angket
di MTS At-Taufiq Singaraja korelasi antara disiplin siswa dalam
tergolong sedang. mematuhi tata tertib sekolah dengan
hasil belajar PPKn yang sudah
Gambar 02 : Histogram hasil belajar dibagikan kepada peserta didik yang
PPKn menjadi sampel penelitian ini.

Berdasarkan hasil penelitian


yang didapat penulis di MTs At-
Taufiq Singaraja, bentuk-bentuk
disiplin yang dilakukan oleh siswa
dalam mematuhi tata tertib sekolah
dapat dilihat pada gambar 1 yaitu
histogram disiplin siswa dalam
mematuhi tata tertib sekolah. Pada
gambar tersebut disiplin siswa dalam
mematuhi tata tertib sekolah di MTS
At-Taufiq Singaraja dapat
Berdasarkan histogram di dikategorikan ke dalam golongan
atas, pengkategorian hasil belajar sedang. Hal ini berarti dari 53 siswa
PPKn yang diambil dari nilai ujian yang terdiri dari 17 siswa kelas VII,
akhir semester didasarkan pada 18 siswa kelas VIII, dan 18 siswa
rata-rata hitung dan standar deviasi. kelas IX rata-rata sedang dalam
Rata-rata hitung hasil belajar yaitu mematuhi tata tertib sekolah.
sebesar 2,48 sedangkan standar Disiplin siswa dalam
deviasinya sebesar 1,00. mematuhi tata tertib sekolah baik
Berdasarkan perhitungan tersebut disiplin waktu, disiplin menegakkan
dapat dikategorikan hasil belajar dan mematuhi peraturan, disiplin
dalam bersikap serta disiplin dalam individual siswa secara menyeluruh,
beribadah seperti : tepat waktu, termasuk dimensi emosional yang
tanggungjawab, taat peraturan, dalam waktu cukup lama luput dari
beradab, berpakaian sopan dan rapi, perhatian seorang guru. Hal ini
menyelesaikan tugas tepat waktu, dipandang semakin penting karena
saling menjaga, dan menjaga dari berbagai hasil penelitian juga
ketertiban kelas sesuai dengan teori menunjukkan bahwa keberhasilan
yang dikemukakan oleh Amir Daien belajar ternyata lebih banyak
Indrakusuma (1973:159) yang ditentukan oleh faktor emosi, antara
berbunyi bahwa strategi lain : daya tahan, keuletan,
meningkatkan disiplin siswa ada dua ketelitian, disiplin, rasa tanggung
yaitu : penghargaan dan hukuman jawab, kemampuan menjalin kerja
dengan indikator sebagai berikut : sama, motivasi yang tinggi serta
pujian, penghormatan, hadiah, tanda beberapa dimensi emosional yang
penghargaan, larangan, peringatan, lain. Hal ini memberikan pandangan
dan hukuman. Dengan cara tersebut bahwa keberhasilan belajar
disiplin siswa dalam mematuhi tata seseorang lebih banyak ditentukan
tertib sekolah dapat ditingkatkan oleh dimensi emosinal seseorang.
agar memberikan ketertiban dan Disiplin termasuk salah satu faktor
kenyamanan bagi semua warga yang mempengaruhi hasil belajar
sekolah. siswa hal ini dapat didukung oleh
Berdasarkan hasil penelitian penelitian dari Azka Manazila (2017)
yang didapat penulis di MTs At- dalam skripsinya yang berjudul
Taufiq Singaraja, bentuk-bentuk “Hubungan motivasi belajar dan
hasil belajar PPKn yang diperoleh disiplin siswa dengan hasil belajar
siswa kelas VII, VIII, dan IX dari hasil PKn kelas V SD Negeri gugus
nilai PAS pada tahun ajaran Watubarut Kecematan Kebumen
2019/2020 dapat dilihat pada Kabupaten Kebumen”. Bahwa dalam
gambar 2 yaitu histogram hasil penelitian ini terdapat hubungan
belajar PPKn di MTs At-Taufiq yang positif, kuat dan signifikan
Singaraja. Dari gambar tersebut antara disiplin siswa dengan hasil
dapat dikategorikan hasil belajar belajar PKn kelas V SD Negeri
PPKn di MTs At-Taufiq Singaraja Gugus Watubarut Kecematan
tergolong sedang atau berada pada Kebumen Kabupaten Kebumen.
standar Kriteria Ketuntasan Minimal Selanjutnya penelitian dari Agus Arif
(KKM), dan KKM untuk mata Wicaksono (2017)  dalam skripsinya
pelajaran PPKn di MTs At-Taufiq yang berjudul “Hubungan interaksi
Singaraja yaitu sebesar 60. edukatif dan kedisiplinan dengan
Hal tersebut dipengaruhi oleh hasil belajar bahasa Indonesia siswa
dua faktor yaitu faktor internal (faktor kelas V SDN Gugus Dwarawati
yang ada di dalam diri individu yang Banyumanik Kota Semarang”.
sedang belajar, seperti : faktor Bahwa dalam penelitian ini terdapat
jasmaniah dan faktor psikologis) dan hubungan yang signifikan antara
faktor ekternal (faktor yang ada di kedisiplinan dengan hasil belajar
luar individu, seperti : lingkungan bahasa Indonesia kelas V SDN
keluarga, masyarakat dan sekolah), Gugus Dwarawati Banyumanik Kota
hal ini sesuai dengan teori yang Semarang. Serta penelitian dari
dikemukakan oleh Sugihartono, dkk. Muhammad Bisri (2019) dalam
(2007:76-77). Hasil belajar bukan skripsinya yang berjudul “Hubungan
hanya bentuk penambahan disiplin dan gaya belajar dengan
pengetahuan saja, proses belajar hasil belajar muatan pembelajaran
dan pembelajaran harus dapat PPKn siswa kelas IV SD Gugus
menyentuh dimensi-dimensi Larasati Kota Semarang”. Bahwa
dalam penelitian ini terdapat error (e) yang berada diluar variabel
hubungan yang positif dan signifikan yang peneliti lakukan. Hal ini dapat
antara disiplin belajar dengan hasil dibuktikan dengan gambaran di
belajar mupel PPKn siswa kelas IV bawah ini :
SD Gugus Larasati Kota Semarang.
Hubungan atau korelasi e
antara disiplin siswa dalam
mematuhi tata tertib sekolah dengan
hasil belajar PPKn dapat dilihat pada X Y
tabel 4. Dari tabel tersebut dapat
diketahui bahwa H1 ditolak dan H0 Gambar 3 : Faktor error
diterima, maka itu berarti tidak ada
hubungan antara disiplin siswa Dari gambar di atas dapat
dalam mematuhi tata tertib sekolah dilihat bahwa terdapat faktor error
dengan hasil belajar PPKn di MTs yang mempengaruhi variabel bebas
At-Taufiq Singaraja. Penelitian yang (X) dan variabel terikat (Y) yang
penulis lakukan berbanding terbalik mengakibatkan hasil penelitian ini
dari beberapa penelitian di atas, hal tidak ada korelasi atau hubungan
ini disebabkan tingkat disiplin siswa antara disiplin siswa dalam
di MTs At-Taufiq Singaraja berada mematuhi tata tertib sekolah dengan
pada level sedang, berarti tidak ada hasil belajar PPKn di MTs At-Taufiq
siswa yang tingkat disiplinnya tinggi Singaraja. Untuk mengetahui
ataupun rendah. Sedangkan hasil seberapa besar tingkatan faktor
belajar dari siswa yang tingkat error ini mempengaruhi penelitian ini
disiplinnya sedang mendapatkan dapat dicari dengan menggunakan
hasil belajar yang sedang juga atau rumus sebagai berikut :
standar KKM. Dengan demikian
maka penelitian ini menjawab e =√ 1−r ²
pertanyaan dari rumusan masalah
apakah ada korelasi antara disiplin
siswa dalam mematuhi tata tertib Keterangan :
sekolah dengan hasil belajar PPKn e : Faktor Error
di MTs At-Taufiq Singaraja? dan r : Pearson Correlation
jawabnnya adalah tidak ada
hubungan atau korelasi yang e =√ 1−r ²
signifikan antara disiplin siswa dalam e = √ 1−0 , 184²
mematuhi tata tertib sekolah dengan e = √ 1−0,033856
hasil belajar PPKn di MTs At-Taufiq e = √ 0,966144
Singaraja. Hal ini juga didukung oleh
e = 0,98292624
penelitian yang dilakukan oleh Ni
Made Candra Yuliani (2018) dalam
Dari perhitungan di atas
skripsinya yang berjudul “Penerapan
dapat dilihat bahwa tingkat faktor
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
error dalam penelitian ini tergolong
GI (Group Investigation) Dapat
tinggi sehingga hal ini
Meningkatkan Hasil Belajar Pkn
mengakibatkan H0 diterima dan H1
Pada Siswa Kelas XI AP1 SMK
ditolak yang berarti bahwa tidak ada
Negeri 1 Tampakasiring”. Bahwa
korelasi atau hubungan antara
dalam penelitian ini terjadi
disiplin siswa dalam mematuhi tata
perubahan yang meningkat antara
tertib sekolah dengan hasil belajar
hasil belajar siswa dari siklus I
PPKn di MTs At-Taufiq Singaraja.
sampai siklus II mengalami
Dengan adanya beberapa
peningkatan. Hal ini juga
faktor-faktor tersebut menyatakan
dipengaruhi dengan adanya faktor
bahwa hasil belajar PPKn tidak sekolah, maka pihak sekolah
hanya dipengaruhi oleh disiplin hendaknya membuatkan program
siswa dalam mematuhi tata tertib bagi siswa yang terdisiplin seperti
sekolah melainkan karena faktor memberikan penghargaan bagi
kurang efektifnya model siswa yang tingkat disiplinnya
pembelajaran yang diterapkan oleh tinggi dan memberikan hukuman
guru saat proses belajar mengajar di bagi siswa yang tidak taat pada
dalam kelas berlangsung dan juga tata tertib sekolah agar nantinya
beberapa faktor error yang berada di memberikan efek jera kepada
luar variabel penelitian ini. siswa tersebut sehingga siswa
tersebut tidak menggulangi
perbuatannya lagi. Dengan
SIMPULAN DAN SARAN demikian, maka diharapkan dapat
memicu motivasi siswa untuk
Berdasarkan hasil penelitian berlaku disiplin di sekolah dengan
tersebut dapat disimpulkan bahwa mematuhi tata tertib yang ada dan
tidak ada hubungan atau korelasi kemudian akan terbiasa dalam
yang signifikan antara disiplin siswa kehidupannya di luar sekolah.
dalam mematuhi tata tertib sekolah Bagi orang tua siswa : orang tua
dengan hasil belajar PPKn di MTs At- siswa diharapkan mendorong dan
Taufiq Singaraja. memotivasi siswa untuk berlaku
disiplin di rumah yaitu dengan
Dengan hasil penelitian memberikan perhatian kepada
tersebut dapat disarankan kepada siswa mengenai apa yang
siswa : Sebaiknya siswa agar menjadi tanggungjawabnya
lebih meningkatkan disiplin dalam sebagai seorang pelajar. Dengan
mematuhi tata tertib sekolah dan dorongan dan motivasi tersebut,
dapat meminimalisir pengaruh diharapkan displin siswa mulai
negatif yang muncul dan terbentuk sejak dini sehingga
mempertahankan pengaruh positif terkait dengan hasil belajar akan
agar nantinya hasil belajar bisa mendapatkan hasil yang optimal.
terpenuhi dengan baik. Bagi Bagi peneliti selanjutnya : bagi
guru : guru diharapkan dapat peneliti selanjutnya diharapkan
mendorong dan memotivasi siswa dapat meneliti hal-hal apa saja
untuk berlaku tertib di sekolah. yang bisa berhubungan dengan
Selain itu, guru juga dapat hasil belajar selain disiplin dalam
memberikan gambaran mengenai mematuhi tata tertib sekolah,
akibat yang akan terjadi apabila sehingga dapat diketahui ada
berlaku dan tidak mematuhi tata tidaknya hubungan dari hal-hal
tertib sekolah. Dalam hal ini guru tersebut dengan hasil belajar.
juga diharapkan dapat berlaku
tertib, karena pada dasarnya DAFTAR PUSTAKA
siswa MTs meniru perilaku dari
guru. Dengan demikian, dapat Arya Sunu, I Gusti Ketut. 2015.
menciptakan kondisi suasana Menajemen kelas: Aplikasi
yang kondusif dalam proses Dalam Proses
belajar mengajar sehingga Pembelajaran Dipendidikan
diharapkan dapat menjadikan Formal. Yogyakarta: Media
hasil belajar siswa menuju ke Akademi
arah yang lebih baik lagi. Bagi Arikunto, Suharsimi. 2010.
Sekolah : untuk membiasakan, Prosedur Penelitian:
menumbuhkan, dan Suatu Pendekatan
meningkatkan perilaku disiplin di
Praktik. Jakarta: Rineka Tampakasiring. Skripsi
Cipta. (Tidak diterbitkan).
Agus, Irianto, Statistik: Konsep Undiksha Singaraja
Dasar dan Aplikasinya. Departmen Pendidikan Nasional.
Arif. (2017). “Hubungan interaksi 2008. Kamus Besar
edukatif dan kedisiplinan Bahasa Indonesia. Jakarta:
dengan hasil belajar Gramedia Pustaka Utama.
bahasa Indonesia siswa Harlock, Elizabeth. 1978.
kelas V SDN Gugus Perkembangan Anak, Jakarta:
Dwarawati Banyumanik Erlangga
Kota Semarang”. Husaini Usman dan R. Purnomo
Tersedia pada Setiady Akbar.
https://scholar.google.co.i Pengantar Statistika.
d/scholar? Indrakusuma, A.D. 1973. Pengantar
hl=id&as_sdt=0%2C5&q Ilmu Pendidikan. Surabaya :Usaha
=skripsi+tentang+korelasi Nasional
+antara+disiplin+siswa+d
alam+mematuhi+tata+ter Kertih, I Wayan, 2015. Perangkat
tib+sekolah+dengan+has Pembelajaran PPKn. Yogyakarta:
il+belajar+PPKn&btnG= Media Akademika
(diakses pada tanggal 27 Manazila. (2017). “Hubungan
Desember 2019 pukul motivasi belajar dan
10.16 Wita) disiplin siswa dengan
Basri, H. (1994). Remaja hasil belajar PKn kelas V
Berkualitas. Yogyakarta: SD Negeri gugus
Pustaka Belajar. Watubarut Kecematan
Bisri. (2019). “Hubungan disiplin Kebumen Kabupaten
dan gaya belajar dengan Kebumen”. Tersedia
hasil belajar muatan pada
pembelajaran PPKn https://scholar.google.co.i
siswa kelas IV SD Gugus d/scholar?
Larasati Kota Semarang”. hl=id&as_sdt=0%2C5&q
Tersedia pada =skripsi+tentang+korelasi
https://scholar.google.co.i +antara+disiplin+siswa+d
d/scholar? alam+mematuhi+tata+ter
hl=id&as_sdt=0%2C5&q tib+sekolah+dengan+has
=skripsi+tentang+korelasi il+belajar+PPKn&btnG=
+antara+disiplin+siswa+d (diakses pada tanggal 27
alam+mematuhi+tata+ter Desember 2019 pukul
tib+sekolah+dengan+has 10.16 Wita)
il+belajar+PPKn&btnG= Sanjaya, Wina. 2006. Strategi
(diakses pada tanggal 27 Pembelajaran
Desember 2019 pukul Berorientasi Standar
10.16 Wita) Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana
Candra, I Made Yuliani. 2018.
Penerapan Model Sukadi. 2010 Pendidikan
Pembelajaran Kooperatif Kewarganegaraan (dalam
Tipe GI (Group Misi Pendidikan). Singaraja
Investigation) Dapat Bali: Undiksha
Meningkatkan Hasil Belajar Sugiyono. 2017. Statistik untuk
Pkn Pada Siswa Kelas XI Penelitian. Bandung:
AP1 SMK Negeri 1 Alfabeta
Sugiyono, 2009. Metode Psikologi dan Pendidikan
Penelitian Pendidikan edisi revisi. Malang:
(Pendekatan Kuantitatif, UMM Press.
Kualitatif, dan R&D). Undang-Undang Sistem
Bandung: Alfabeta. Pendidikan Nasional.
Sudijono, Anas. 2012. Pengantar 2003. Yogyakarta:
Statistik Pendidikan. Pustaka Belajar
Jakarta : PT Rajagrafindo Uma Sekaran. 2006. Metodologi
Persada. Penelitian Untuk Bisnis.
Sutrisno, H. 2009. Kasus Perilaku Jakarta : Salemba Empat
Pelanggaran Disiplin Wibowo, Agus. 2012. Pendidikan
Siswa di Sekolah ditinjau Karakter Strategi
dari kerangka Teori Membangun Karakter
Sosiologi Bangsa Peradaban.
Fungsionalisme. Jurnal Yogyakarta: Pustaka
Pendidikan Inovatif. 4(2), Belajar.
60-66.
Tulus, Winarsunu. 2006. Statistik
dalam Penelitian

Anda mungkin juga menyukai