Anda di halaman 1dari 23

“ PENGARUH TINGKAT KARAKTER DISIPLIN TERHADAP HASIL

BELAJAR MATA PELAJARAN PPKn SISWA KELAS VII SMPN 18


MATARAM ”

PROPOSAL KUANTITATIF

DISUSUN OLEH

NAMA : MUHAMAD DWI UTOMO

NIM: E1B019124

FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS MATARA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan nasional telah ditetapkan dalam Undang-Undang Republik


Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3
yaitu: berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.

Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan diselenggarakan untuk


memupuk kesadaran bela Negara, cara berfikir yang komprehensif interalistik
dalam rangka ketahanan nasional untuk kelangsungan hidup kecintaan kepada
tanah air, kesadaran berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat. Mata pelajaran
pendidikan kewarganegaraan (PPKn) bertujuan mengolah perilaku siswa agar
menyesuaikan diri dengan masyarakat dan menerapkan perilaku yang baik.
Sehingga siswa menjadi generasi penerus bangsa yang cerdas dan berakhlak
mulia sesuai dasar tujuan pendidikan nasional. Pendidikan Kewarganegaraan
(PPKn) dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah No 32 tahun 2013 tentang
Standar Nasional Pendidikan (S.N.P) pasal 77I ayat (1) huruf b: Pendidikan
kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk siswa menjadi manusia
yang memiliki rasa kebangsaan, cinta tanah air dalam konteks nilai dan moral
Pancasila, kesadaran berkonstitusi Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia 1945, nilai dan semangat Bhinneka Tunggal Ika, serta komitmen
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pada tujuan diselenggarakannya Pendidikan Kewarganegaraan tersebut,


mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn) di sekolah menengah
pertama sangatlah penting diajarkan. Karena mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan (PPKn) yang bertujuan mengolah perilaku siswa agar dapat
menyesuaikan diri dengan masyarakat dan menerapkan perilaku yang baik.
Hasil belajar dipengaruhi oleh faktor intern dan ekstern. Salah satu faktor
yang mempengaruhi hasil belajar adalah disiplin belajar. Disiplin belajar
merupakan sikap ketaatan yang dimiliki siswa dalam belajar. Sikap dan
perilaku disiplin tidak terbentuk dengan sendirinya dalam waktu singkat,
namun melalui proses yang cukup panjang. Terwujud melalui pembinaan
yang dilakukan sejak dini mulai dari lingkungan keluarga dan berlanjut dalam
pendidikan disekolah. Keluarga dan sekolah menjadi tempat penting bagi
perkembangan disiplin belajar siswa yang tidak terbentuk secara otomatis
sejak manusia dilahirkan, melainkan terbentuk karena pengaruh
lingkungannya. Disiplin belajar dapat dilaksanakan di sekolah maupun rumah.
Ketidak taatan siswa dalam mengikuti proses pembejaran merupakan
kurangnya kedisplinan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar.
Disiplin adalah tindakan yang menunjukkan prilaku tertib dan patuh pada
berbagai ketentuan dan peraturan. Ngainum Naim (2012). Sehingga dengan
adanya tindakan, serta upaya peningkatan kedisiplinan siswa melalui proses
pembelajaran perlu dilakukan karena selama ini masih saja ada pelanggaran-
pelanggaran yang dilakukan oleh siswa. Sebagai contoh, mereka masih
banyak yang terlambat datang ke sekolah. Lalu suharno ( kepala sekolah.
2022).

Tujuan disiplin diri merupakan mengupayakan pengembangan minat anak


serta berbagi anak sebagai insan yang baik, yang akan menjadi sahabat,
tetangga serta warga negara yang baik. peserta didik pada mengikuti aktivitas
belajar disekolah tak terlepas dari berbagai peraturan dan tata tertib yang
berlaku di sekolah. Setiap peserta didik dituntut untuk berprilaku sesuai aturan
dan tata tertib di sekolah. Kepatuhan serta ketaatan peserta didik terhadap
berbagai hukuman serta kerapian tata tertib yang berlaku pada sekolah di
sebut disiplin peserta didik. Strategi guru adalah bagaimana cara guru dalam
menanamkan karakter disiplin pada siswa, karena strategi guru digunakan
sebagai tolak ukur dari keberhasilan guru dalam menanamkan karakter
disiplin terhadap prestasi siswa. Penelitian ini memiliki bentuk kepribadian
siswa terutama disiplin belajar siswa sebagai salah satu karakter pembentuk
kepribadian siswa terutama dalam disiplin hasil belajar siswa yang belum ada
yang meneliti di SMPN 18 Mataram. Sehingga, peneliti tertarik untuk
membuktikan apakah ada pengaruh disiplin belajar dengan hasil belajar pada
mata pelajaran PPKn pada siswa. Untuk itu peneliti membuktikan hal
tersebut, peneliti bertujuan mengadakan penelitian yang berjudul “Pengaruh
Tingkat Karakter Disiplin Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran PPKn Siswa
Kelas VII SMPN 18 Mataram”

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana tingkat disiplin belajar siswa kelas VII SMPN 18 Mataram?
2. Bagaimana hasil belajar PPKn siswa kelas VII SMPN 18 Mataram?
3. Apakah ada hubungan disiplin belajar dengan hasil belajar PPKn siswa
kelas VII SMPN 18 Mataram ?

C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan tujuan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan disiplin
belajar dengan hasil belajar PPKn siswa kelas VII SMPN 18 Mataram
2. Penelitian ingin mengetahui tingkat disiplin belajar siswa kelas VII SMPN
18 Mataram dan tingkat hasil belajar PPKn siswa kelas SMPN 18
Mataram .
3. Mengetahui ada tidaknya hubungan disiplin belajar dengan hasil belajar
PPKn SMPN 18 Mataram.

D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini adalah untuk menambah wawasan dan
pengetahuan peneliti bagaimana seharusnya menerapkan disiplin belajar
dalam meningkatkan hasil belajar siswanya yang kedepannya akan
menjadi seorang guru.
2. Bagi Siswa Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan
bagi siswa agar dapat menerapkan disiplin belajar yang baik dalam
kesehariannya dirumah maupun disekolah sehingga dapat mencapai hasil
belajar yang memuaskan dan memperesiapkan siswa untuk melanjutkan
ke jenjang SMA.
3. Bagi Guru Memberikan masukan kepada guru dalam mengembangkan
dan meningkatkan disiplin belajar siswa sehingga guru dapat lebih
termotivasi untuk menemukan cara efektif dalam mendukung peningkatan
disiplin belajar siswa di sekolah dan dapat memberikan informasi dan
membantu pihak sekolah untuk lebih meningkatkan mutu pendidikan
dengan meningkatkan disiplin dan hasil belajar siswa.
BAB II

A. TINJAUAN PUSTAKA
1.1Tinjauan tentang disiplin belajar
a. Pengertian disiplin
Disiplin merupakan kesadaran diri dalam mengikuti dan mentaati
peraturanperaturan dalam satu lingkungan tertentu. Istilah disiplin
berasal dari bahasa latin “Disciplina” yang menunjuk kepada
kegiatan belajar dan mengajar. Dalam bahasa Inggris “Disciple”
yang berarti mengikuti orang untuk belajar dibawah pengawasan
seorang pemimpin. Orang tua dan guru merupakan pemimpin di
bagian masing-masing dan anak merupakan siswa yang belajar
dari mereka cara hidup menuju ke hidup berguna dan bahagia. Jadi
disiplin merupakan cara masyarakat mengajar anak berprilaku
moral yang disetujui oleh kelompok berupa kesadaran diri yang
muncul dari batin terdalam untuk mengikuti dan mentaati
peraturan-peraturan, nilai-nilai, hukum yang berlaku dilingkungan
tertentu. Kesadaran dari siswa untuk berdisiplin akan memberi
dampak baik bagi keberhasilan siswa dimasa depannya.

kedisiplinan belajar diartikan sebagai tindakan yang


mencerminkan rasa ketaatan, kepatuhan yang didukung oleh
kesadaran untuk menunaikan tugas dan kewajiban dalam rangka
pencapaian tujuan pembelajaran yang menyatakan bahwa disiplin
belajar adalah kesadaran diri untuk mengendalikan atau
mengontrol dirinya untuk sungguh-sungguh belajar. Suharmi
Arikunto, (2017) mendefinissikan bahwa disiplin merupakan
tindakan yang menunjukkan perilaku tata tertib dan patuh pada
berbagai ketentuan dan peraturan. Samani (2014) Memaknai
bahwa karakter disiplin merupakan sikap dan perilaku yang
muncul sebagai akibat dari berdasarkan pengertian tersebut maka
karakter disiplin merupakan perilaku yyang dilakukan oleh
seseorang dalam rangka mematuhi aturan yang ada.
Pendapat Wiyani (2014). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
disiplin diartikan dengan tata tertib dan ketaatan atau kepatuhan
terhadap peraturan. Sementara Good’s dalam Dictionary of
Education mengartikan disiplin sebagai berikut.
a) Proses hasil pengamatan atau pengendalian keinginan,
motivasi, dan kepentingan guna mencapai tindakan yang
lebih efektif.
b) Mencari tindakan terpilih dengan ulet, aktif, dan diarahkan
sendiri walaupun menghadapi hambatan.
c) Pengendalian perilaku secara langsung dan otoriter dengan
hukuman atau hadiah.
d) Pengekangan dorongan dengan cara tidak nyaman bahkan
menyakitkan.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan


disiplin merupakan alat pendidikan untuk mempengaruhi,
merubah, membina dan membentuk perilaku sesuai dengan nilai-
nilai yang ditentukan atau diajarkan. Berupa hukum yang
diberikan bagi pelanggar ketentuan yang berlaku, dalam rangka
mendidik, melatih dan memperbaiki tingkah laku seseorang.

b. Manfaat disiplin belajar


Disiplin memiliki kecakapan menganai cara belajar yang baik,
juga merupakan suatu proses kearah pembentukan watak yang baik
pula. Manfaat disiplin adalah membuat siswa menjadi lebih tertib
dan teratur dalam menjalankan kehidupannya, kehidupan yang
aman dan teratur, mencegah hidup sembarangan, menghargai
kepentingan orang lain, membiasakan hidup tertib di sekolah.
Siswa juga dapat mengerti bahwa kedisplinan itu amat sangat
penting bagi masa depannya kelak, karena dapat membangun
kepribadian siswa yang kokoh dan bias diharapkan berguna bagi
semua pihak. Dalam hal kedisiplinan dalam belajar baik itu di
sekolah atau di rumah yang terjadi diperlukan, akan tetapi anjuran
yang terlalu banyak akan membuat anak bosan pada siswa, perlu
sekali adanya campur tangan dari orang dewasa terutama dari
orang tua atau guru.
c. Dampak disiplin belajar
Suryabrata (dalam Khodijah, 2014) menyatakan bahwa dampak-
dampak yang memengaruhi disiplin belajar dapat digolongkan
menjadi dua, yaitu:
1) Dampak fisiologis :
a) Keadaan tonus jasmani
Keadaan tonus jasmani berpengaruh pada kesiapan dan
aktivitas belajar. Orang yang keadaan jasmaninya segar
akan siap dan aktif dalam belajarnya, sebaliknya orang
yang keadaan jasmaninya lesu dan lelah akan
mengalami kesulitan untuk menyiapkan diri dan
melakukan 32 aktivitas belajar.
b) Pancaindra
Merupakan alat belajar. Karenanya berfungsinya indra
dengan baik merupakan syarat untuk dapatnya belajar
itu berlangsung dengan baik. Indra yang terpenting
adalah mata dan telinga karena kedua indra inilah yang
merupakan pintu gerbang masuknya berbagai informasi
yang diperlukan dalam proses belajar
2) Dampak psikologis :
a) Minat
Adanya minat terhadap objek yang dipelajari akan
mendorong orang untuk mempelajari sesuatu dan
mencapai hasil belajar yang maksimal. Minat
merupakan komponen psikis yang berperan mendorong
seseorang untuk meraih tujuan yang diinginkan,
sehingga siswa bersedia melakukan kegiatan berkisar
obyek yang diminati.
b) Motivasi
Motivasi bukan hanya berperanan dalam belajar di
sekolah, melainkan juga dalam bidang-bidang
kehidupan yang lain. Motivasi adalah motif yang sudah
menjadi aktif pada saat tertentu (Winkel, 2015)
c) Integensi
Intelegensi merupakan modal utama dalam melakukan
aktivitas belajar dan mencapai hasil belajar yang
maksimal. Orang berinteligensi rendah tidak akan
mungkin mencapai hasil belajar yang melebihi orang
yang berinteligensi tinggi.

1.2 Tinjauan tentang hasil disiplin belajar

A. Pengertian hasil disiplin belajar

Disiplin belajar merupakan perilaku tata tertib yang sesuai dengan


peraturan dan ketetapan prilaku dalam memperoleh sesuatu
perubahan tingkah laku yang positif dalam belajar yang didasari
kesadaran diri. Pengertian disiplin dalam Kamus Bebas Bahasa
Indonesia (KBBI) yaitu prilaku tata tertib yang sesuai dengan
peraturan dan ketetapan yang berlaku pada sebuah bidang studi.
Sementara itu, belajar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) adalah perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh
pengalaman seseorang baik secara kognitif, afektif dan
psikomotorik.

Disiplin merupakan suatu sikap atau perilaku yang pasti


diharapkan oleh setiap pendidik agar kegiatan pembelajaran yang
dilakukan baik di dalam kelas maupun di luar kelas dapat berjalan
sesuai dengan yang diharapkan. Salahudin (2013), mendifinisikan
disiplin merupakan tindakan yang menunjukan perilaku tertib dan
patuh dalam berbagai ketentuan dan peraturan.

Disiplin ini jika bener-bener di terapkan akan membawa


keuntungan bagi pelaku disiplin intu sendiri untuk menjadikan
seseorang jauh lebih baik. Disiplin ini juga dapat ditanamkan pada
seseorang sebagai tanda bahwa orang tersebut dapat mematuhi
aturan yang berlaku mulai dari peraturan sekolah atau juga
peraturan hukum yang ada di luar sekolah. Siswa juga dapat
menerapkan sikap disiplin ini di sekolah dengan mematuhi aturan
yang sudah ditetapkan, sedangkan di luar sekolah contohnya di
rumah siswa mematuhi peraturan yang diterapkan dalam keluarga.
Siswa yang menanamkan karakter disiplin dalam dirinya, maka
kegiatan yang di lakukan akan terarah dan teratur.

B. Manfaat disiplin belajar


Kedisiplinan ini juga untuk membantu menemukan jadi diri,
mengatasi, dan mencegah timbulnya problem-problem disiplin
serta berusaha mencipkan suasana yang aman dan nyaman bagi
kegiatan pembelajaran, sehingga para murid menaati segala
peraturan yang ditetapkan. Guru juga harus mampu membantu
peserta didiknya mengembangkan pola prilakunya, meningkatkan
standar perilakunya dan melaksanakan aturan sebagai alat untuk
menegakan kedisiplinan.
Menurut Sulistyorini (2017), tujuan kedisiplinan siswa dalam
belajar yaitu untuk mendidik para siswa agar sanggup mengatur
dan mengendalikan dirinya dalam berprilaku serta bisa
memanfaatkan waktu dengan sebaik- baiknya. Dapat di simpulkan
bahwa manfaat hasil disiplin belajar adalah perubahan tingkah laku
seseoramg yang mencangkup kemampuan kognitif, efektif dan
psikomotorik.

C. Jenis hasil belajar


Menurut Sudjana dalam Mutakin (2018) mengatakan bahwa hasil
belajar dicapai melalui tiga kategori ranah antara lain kognitif,
afektif, psikomotor. Perinciannya adalah sebagai berikut:

1) Ranah Kognitif Ranah kognitif berkenaan dengan hasil


belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni
pengetahuan dan ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,
sintesis, dan evaluasi. Tipe hasil belajar yang lebih tinggi
daripada pengetahuan adalah pemahaman. Aplikasi adalah
penggunaan abstraksi pada situasi kongkret atau situasi
khusus. Analisis adalah usaha memilah suatu integritas
menjadi bagianbagian sehingga jelas hakikatnya atau
susunannya. Penyatuan unsur-unsur ke dalam bentuk
menyeluruh disebut sintesis. Evaluasi adalah pemberian
keputusan tentang nilai sesuatu yang mungkin dilihat dari
segi tujuan, gagasan, cara bekerja, metode dan lain-lain.

2) Ranah Afektif Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan


nilai. Ranah afektif meliputi lima jenjang kemampuan yaitu
menerima, menjawab atau reaksi, menilai, organisasi dan
karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai.
Penilaian hasil belajar afektif kurang mendapat perhatian
dari guru. Para guru lebih banyak menilai ranah kognitif
semata. Tipe hasil belajar afektif tampak pada siswa dalam
berbagai tingkah laku seperti perhatiannya terhadap
pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan
teman sekelas, kebiasaan belajar, dan hubungan sosial.

3) Ranah Psikomotor Hasil belajar psikomotoris tampak


dalam bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan
bertindak individu. Ada enam tingkat keterampilan.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis


hasil belajar yaitu ada tiga, yang pertama Ranah kognitif
terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan dan ingatan,
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi, kedua
Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai dan yang
ketiga Hasil belajar psikomotoris tampak dalam bentuk
keterampilan dan kemampuan bertindak individu.

D. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar


Disiplin merupakan hal yang sangat krusial, terutama disiplin
bagi peserta didik serta pada hal ini berada pada tingkatan sekolah
menengah pertama. Penerapan disiplin buat siswa di sekolah dasar
menengah terkadang mendapatkan hambatan. Hambatan pada
menerapan disiplin pada pada siswa di sekolah menengah pertama
pada bentuk factor internal serta ekternal (Zahrotus Sunnah Juliya,
2017). Beberapa factor yang mempengaruhi akibat hasil belajar
antara lain :
a. Kesadaran diri, berfungsi buat menjadi pemahaman diri
bahwa konsekuensi dari disiplin sangat penting buat
kebaikan dan kesuksesan. Selain kecerahan diri, itu menjadi
motif yang sangat kuat bagi untuk membentuk kedispilinan.
b. Pengikut dan ketaatan, sebagai langkah penerapan dan
praktik atas aturan-aturan yang mengatur perilaku
individunya. Hal ini sebagai kelanjutan dari adanya
kesadaran diri yang dihasilkan oleh kemampuan dan
kemauan diri yang sangat kuat.
c. Alat pendidikan, untuk mempengaruhi, merubah, membina
dan membentuk perilaku yang sesuai dengan nilai yang
ditentukan dan diajarkan oleh pihak pendidik seperti guru di
sekolah.
d. Hukuman adalah upaya buat menyadari, memperbaiki dan
meluruskan kesalahan sehingga orang akan kembali
padasikap prilaku yang sesuai dengan harapan yang di
inginkan.

1.3 Pengaruh tingkat disiplin belajar terhadap mata pelajaran ppkn siswa
kelas VII SMPN 8 Mataram

Disiplin belajar adalah salah satu fokus penting dalam pembentukan


kepribadian seseorang, dalam melakukan berbagai kegiatan sehari -hari
yang dibutuhkan oleh sikap disiplin sehingga semua pekerjaan menjadi
lancar dan menghasilkan maksimal.
Menurut Gunarsa (2012), disiplin belajar adalah kepatuhan dan
kepatuhan dengan aturan tertulis atau tidak tertulis dalam proses
perubahan perilaku permanen karena praktik dalam bentuk pengalaman
mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu, mendengarkan, dan
mengikuti arahan. Disiplin untuk siswa ditafsirkan lebih khusus untuk
tindakan yang ditujukan untuk kepatuhan di lingkungan sekolah, untuk
pengembangan kepribadian yang baik, diperlukan lingkungan keluarga
yang memiliki sikap disiplin yang baik sehingga siswa akan dilatih setiap
hari untuk bertindak disiplin dan penuh tanggung jawab.

Menurut Hamalik (2017) hasil pembelajaran adalah sebagai perubahan


perilaku pada orang yang dapat diamati dan mengukur bentuk
pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan ini dapat diartikan
sebagai peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dari sebelumnya
dan mereka yang tidak tahu untuk mengetahui.
Disiplin belajar adalah salah satu fokus penting dalam pembentukan
kepribadian seseorang, dalam melakukan berbagai kegiatan sehari -hari
yang dibutuhkan oleh sikap disiplin sehingga semua pekerjaan menjadi
lancar dan menghasilkan maksimal. Disiplin untuk siswa ditafsirkan lebih
khusus untuk tindakan yang ditujukan untuk kepatuhan di lingkungan
sekolah, untuk pengembangan kepribadian yang baik, diperlukan
lingkungan keluarga yang memiliki sikap disiplin yang baik sehingga
siswa akan dilatih setiap hari untuk bertindak disiplin dan penuh tanggung
jawab.

Penelitian kuantitatif ini mencakup masalah yang ada, sehingga masalah


yang dialami dengan guru dan sekolah adalah jumlah siswa yang
terlambat ketika menghadiri pelajaran, kurangnya peran orang tua dalam
mendidik anak -anak dan banyak orang tua dari siswa yang merupakan
Brownken Home , sehingga PPKN memiliki solusi dengan pendekatan
pada siswa yang melanggar aturan disiplin selama mata pelajaran PPKN.

B. Kerangka berfikir
Penelitian ini membahas tentang hubungan disiplin belajar dengan hasil belajar
PPKn pada siwa. Adapun kerangka berfikirnya digambarkan sebagai berikut.

Disiplin belajar (x)


Hasil belajar pada mata
1. Disiplin dalam masuk pelajaran PPKN (y)
kelas Dilihat dari nilai akhir
2. Disiplin dalam siswa yang tercamtum
mengikuti pelajaran dalam rapot semester
3. Disiplin mengerjakan genap tahun pelajaran
tugas 2022/2023
4. Disiplin menaati tata
tertib di sekolah
1. Variabel bebas (Variabel independen)
Variabel ini yang dipengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel terikat. Variabel independen pada penelitian ini adalah
disiplin belajar (x).
2. Variabel terikat (variabel dependen)
Variabel dependen ini dipengaruhi atau yang manjadi akibat karena adanya
variabel bebas. Dalam hal ini yang menjadi variabel terikatnya adalah hasil
belajar pada mata belajaran PPKn (y).

C. PERUMUSAN HIPOTESIS PENELITIAN


Hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang
hendak dicari solusi pecahan melalui penelitian, yang dirumuskan atas dasar
pengetahuan,pengalaman dan logika yang kemudian akan di uji kebenarannya
melalui penelitian yang hendak dilakukan. Adapun hasil penelitian ini adalah:
1. Hipotesis alternative : Terdapat pengaruh yang signifikan dalam penggunaan
media sosial terhadap kualitas moral siswa.
2. Hipotesis Observasi : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dalam
penggunaan media sosial terhadap kualitas moral siswa.
BAB III

A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN


Desain penelitian dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif dan
metode penelitian kuesioner naratif. Sugiyono (2015: 12). Dijelaskan bahwa
“metode survey ini digunakan buat mendapatkan data dari tempat tertentu
yang alamiah (bukan buatan), tetapi memakai perlakuan dalam pengumpulan
data, misalnya menggunakan test dan wawancara. Jenis penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan jenis penelitian kuantitatif
dengan memakai pendekatan desain penelitian survey naratif menggunakan
memperoleh berasal dari sampel populasi penelitian dianalisis singkron
dengan metode statistik.
Pada penelitian ini, menggunakan penelitian perihal efek tingkat karakter
disiplin terhadap hasil belajar mata pelajaran PPKn siwa kelas VII pada tahun
ajaran 2022/2023. Variabel independen atau bebas dalam penelitian ini adalah
disiplin belajar, sedangkan variabel depende atau terikatnya merupakan hasil
belajar pada mata pelajaran PPKn siswa kelas VII.

B. DESAIN PENELITIAN
Desain penelitian merupakan rancangan kerja dari seseorang peneliti dengan
sumber-sumber data untuk memberikan penjelasan terkait dengan hubungan
antara variabel dalam penelitian. Desain penelitian juga menggunakan metode
dalam pengumpulan data yang di kumpulkan yang bias di ukur dan dianalisis
serta diolah guna untuk menjawab pertanyaan dari peneliti tersebut.

Desain dalam penelitian ini menggunakan true experimental design dengan


jenis post test only control design.

Kelompok Pretest Perlakuan Postest


Eksperimen Q1 X Q3

Keterangan :
Eksperimen = pengacakan kelas dalam pengambilan sampel
X = perlakuan tenaga pendidik terhadap peserta didik
Q1 = posttest hasil wawancara berupa pertanyaan
Q3 = posttest hasil dipernyataan data/angket yang di ajukan.
C. POPULASI PENELITIAN
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluluh siswa kelas VII SMPN 18
Mataram yang berjumlah 85 siswa. Dalam penelitian ini populasinya di
ambil 1 perwakilan kelas VII sampai IX. Untuk lebih lanjutnya dapat
dilihat pada table berikut:

Populasi VII

NO KELAS JENIS KELAMIN JUMLAH


LAKI-LAKI PEREMPUAN
1 VIII A 8 5 13
2 VII B 8 6 14
Jumlah 27
Populasi kelas VIII

NO KELAS JENIS KELAMIN JUMLAH


LAKI-LAKI PEREMPUAN
1 VIII A 8 6 14
2 VIII B 9 5 14
Jumlah 28
Populasi kelas XI

NO KELAS JENIS KELAMIN JUMLAH


LAKI-LAKI PEREMPUAN
1 XI A 7 8 15
2 XI B 9 6 15
Jumlah 30

2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah pupulasi dan karekteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut dikarenakan dalam penelitian ini masih luas dan
penelitian ini memiliki keterbatasan waktu dan tenaga, maka sampel ini
berdasarkan hasil observasi. Dalam penelitia ini, teknik yang pengambilan
sampel dengan cara probability sampling. Penelitian ini mengambil
sampel secara acak dan memberikan peluang yang sama bagi populasi
untuk menjadi sampel dengan menggunakan table populasi yang
menghasilkan jumlah sampel yang di wakilkan kelas VII sampai XI
Sampel

NO KELAS Pupulasi Sampel

1 VIIA dan VIIB 27 1


2 XIA dan XIB 30 1
Jumlah 57 3

D. WAKTU DAN TEMPAT


a. Waktu
Penelitian kuantitatif ini di dilasksanakan dengan rincian berikut :
1. Penyusunan proposal dilaksanakan pada bulan February 2022
2. Pengembangan instumen pengumpulan data pada pada bulan maret
2022
3. Pelaksanaan tindakan dan menaganalis data dilaksanakan pada bulan
april 2022
b. Tempat
Penelitian kuantitaif ini dilaksanakan di SMPN 5 Gerung yang beralamat
jl Selaparang, Gerung selatan, Kec Gerung Kabupaten Lombok Barat
Provinsi Nusa Tenggara Barat. Subyek penelitian adalah kepala sekolah
dan guru mata pelajaran PPKn tahun pelajaran 2022-2023.

E. VARIABEL PENELITIAN
Variabel penelitian adalah suatu arteibut atau sifat atau nilai dari orang, objek
atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk mempelajari dan kemuadian ditarik kesimpulan. Variabel yang akan di
gunakan dalam penelitian ini terdiri atas variabel bebas (x) dan variabel terikat
(y).

F. TEKNIK PENGUMPULAN DATA DAN INSTRUMEN PENELITIAN


A. Teknik pengumpulan data
Dalam penelitian ini menggunakan antara lain:
1. Observasi
Observasi merupakan salah satu yeknik pengumpulan data dengan
mengamati atau meninjau langsung di lokasi penelitian yang akan dia
amati antara lain:
a. Kepala sekolah
b. Ketepatan waktu guru masuk mengajar di kelas
c. Cara mengajar
d. Ekstrakulikuler dan pembimbing siswa
e. Guru BK
2. Dolumentasi
Penelitian ini juga menggunakan metode dokumetasi untuk
mengambil data tentang kedisplinan guru dan siswa melalui daftar
hadir guru, dan juga terhadap hasil belajar PPKn pada siswa SMPN 18
Mataram yang dapat diketahui dari nilai MID semester siswa dan
menilai siswa dengan afektif dengan, transkrip, keadaan guru, keadaan
siswa dan data tentang sekolah di SMPN 18 Mataram.
3. Tanya Jawab
Tanya jawab merupakan metode untuk mencari informasi tentang
kedisplinan guru dan siswa melalui daftar hadir guru dan daftar hadir
di siswa.
4. Angket
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawab. Angket dapat berupa pertanyaan tertutup
atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau
dikirim melalui pos, atau internet. (Sugiyono, 2015: 199). Angket pada
penelitian ini digunakan untuk memperoleh data mengenai disiplin
belajar siswa.
Angket uji coba ini diberikan kepada 27 siswa kelas VII di luar sampel
penelitian. Populasi siswa uji coba dengan angket yang diperoleh dari
hasil pengurangan populasi siswa tiap sekolah dengan sampel siswa
tiap sekolah sehingga diperoleh populasi siswa uji coba yaitu 57 siswa.
B. Instrumen
Instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan dalam menggali
data. Instrument yang akan di gunakan pada penelitian ini adalah lembar
observasi, Tanya jawab, wawancara dan dokumentasi.

Variabel Indikator Selalu Kadang- Tidak


kadang Pernah
Disiplin dalam masuk
sekolah
Disiplin dalam berpakaian
Disiplin belajar Disiplin dalam
mengerjakan tugas
Disiplin menaati tata tertib
di sekolah

Dari instrumen yang digunakan dengan memberikan siswa lembar


pertanyan dan. diminta untuk memberikan tanda centang ( √) pada kolom
diatas ini.

Jawaban Skor pertanyaan positif Skor pertanyan


negative
Selalu 5 1
Kadang-kadang 4 4
Tidak pernah 1 5

Kriteria jawaban:
 Pilihan kata “selalu” apabila selalu melakukan sesuai dengan
pernyataan
 Pilihan kata “ kadang-kadang “ jika apabila kadang-kadang
melakukan serta sering tidak dilakukan
 Pilihan kata “ tidak pernah” jika tidak pernah melakukan
pernyataan.

G. TEKNIK ANALISIS DATA PENELITIAN


Pada Penelitian ini meneliti tentang pengaruh antara dua variabel dengan jenis
data interval, maka penulis menggunakan teknik analisis data penelitian
dengan beberapa jenis yaitu dekriptif (penelitian kuantitatif).
1. Deskriptif
Deskriptif dapat dicari kuatnya hubungan antara variabel melalui analisis
korelasi, melakukan prediksi dengan analisis regresi, dan membuat
perbandingan dengan membandingkan rata-rata data sampel atau populasi.
Hanya perlu diketahui bahwa dalam analisis korelasi, regresi, atau
membandingkan dua rata-rata atau lebih tidak perlu diuji signifikasinya.
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran umum
mengenai variabel disiplin belajar siswa (X).
Data disiplin belajar yang telah didapatkan kemudian dianalisis pada
setiap indikator dengan analisis deskriptif persentase. Persentase skor
disiplin belajar tiap item soal dapat dihitung menggunakan rumus
berdasarkan penjelasan Riduwan (2013: 41), sebagai berikut:

sk x 100 %
pd=
∑ sk
Keterangan :
Pd = persentase disiplin belajar
Sk = skor keseluruhan yang diproleh
∑ sk =Jumlah skor maksimal
Kriteria skor disiplin belajar siswa dapat diketahui dengan penilaian
persentase yakni:
Persentase 85 % - 100 % > = Sangat baik (A)
Persentase 76 % – 85 % = Kurang (B)
Persentase 51 % – 75 % = Cukup (C)
Persentase 26 % – 50 % = Baik (D)
Persentase 0 % – 25 % = Sangat baik (E)
2. Nomalitas
Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan cara true
experimental design dengan jenis post test only control design karena data
yang digunakan berupa data interval.
3. Uji Hipotesis
Pengambilan keputusan tentang signifikansi pengaruh variabel X terhadap
variabel Y dapat dilihat pada tabel (Coefficients) kolom t hitung. Jika nilai
thitung > nilai ttabel, maka hipotesis yang diajukan diterima. Artinya, ada
hubungan yang signifikan antara variabel X terhadap variabel Y.

DOKUMENTASI

Lokasi Penelitian :
Guru PPKn : Hj.Pratini

DAFTAR PUSTAKA

Arisana, Arga Lacopa. 2012. Pengaruh Kedisiplinan Siswa dan Persepsi Siswa
Tentang Kualitas Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas
XI IPS MAN Yogyakarta II Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Akuntansi
Indonesia. Volume X, Nomor 2, Halaman 22-42.
Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional

Suharmi Arikunto, Op. Cit., Kurikulum Berbasis Kompetensi, (2017)

Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam, (Surabaya: Elkaf, 2017), hal. 148

Skripsi tentang Hubungan antara Disiplin Belajar dan Prestasi Belajar, yang diakses
tanggal 2 September 2017).

Tohirin. 2012. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bali;

Sudjana dalam Mutakin, Pengantar Evaluasi Pendidikan (2018).

Mulyadi, Evaluasi Pendidikan Pengembangan Model Evaluasi Pendidikan Agama Di


Sekolah, UIN-Maliki Press, Tahun 2010.Hlm 3

Zahrotus Sunnah Juliya, “ Hubungan anatara Kedisiplinan Menjalanakan Shalat


Tahajud dengan Kecerdasan Emosional Santri di Pondok Pesantren Jawaahirul
Hikmah III Besuki Kabupaten Tulungagung ”, (Skripsi, Fakultas Psikologi UIN
Maulana Malik Ibrahim Malang, 2014).

“Jati diri disiplin ilmu pendidikan” S.Adi Suparto & Muhammad Imam farisi”

Anda mungkin juga menyukai