LANDASAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Pengertian Kedisiplinan
suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian
1
Sofan Amri, Pengembangan & Model Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013, ( Jakarta:
PT. Prestasi Pustakaraya, 2013), hal 161.
2
Syamsul Kurniawan, Pendidikan Karakter,K onsepsi & Implementasinya secara Terpadu
di Lingkungan Keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi, dan Masyarakat, (Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media, 2013), hal 136.
17
18
tanpa paksaan dari siapa pun.3 Disiplin pada hakekatnya adalah suatu
dalam suatu lingkaran tertentu. Sama halnya Muhammad Fadli dan Lili
semacam tata tertib atau peraturan yang dapat dipatuhi oleh anak.4
yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
muncul dari kesadaran atas tanggung jawab yang ada pada dirinya dan
mengharapkan apa yang ingin dicapainya. Oleh karena itu apapun yang
terkait dengan sikap disiplin itu tujuannya untuk mengarahkan siswa agar
3
Sugeng Haryono, Pengaruh Kedisiplinan Siswa dan Motivasi Bealajar Terhadap Prestasi
Bealajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi, Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan. Vol.3, No. 3,
2016, hal. 264
4
Muhammad Fadillah dan Lilik Mualifatu Khorida, Pendidikan Karakter Usia Dini:
Konsep dan Aplikasinya Dalam PAUD (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), hal 192
19
kelas memiliki peran untuk mengarahkan anak ke arah yang lebih baik.
hukuman.
5
Suci Defika, Pengaruh Kedisiplinan dan Keefektifan Belajar Terhadap Hasil Belajar
matematika siswa kelas VII MTs Negeri Karangrejo Tulungagung.,,,,hal. 156
20
suksek dalam belajar. Disiplin yang dimiliki oleh siswa akan membantu
bisa terlaksana dengan baik jika siswa memiliki sikap disiplin yang ada
dalam dirinya. 6
berjalan lancar dan baik. Jadi, fungsi disiplin adalah mengatur tata
b. Membangun kepribadian
6
Suci Defika, Pengaruh Kedisiplinan dan Keefektifan Belajar Terhadap Hasil Belajar
matematika siswa kelas VII MTs Negeri Karangrejo Tulungagung.,,,, hal 162
7
Ibid., hal 163
21
c. Melatih Kepribadian
Sikap, perilaku dan pola kehidupan yang baik dan berdisiplin tidak
d. Pemaksaan
motif kesadaran diri ini lebih baik dan kuat. Disiplin dapat pula
melainka karena rasa takut dan ancaman sanksi disiplin. Jadi disiplin
e. Hukuman
Tata tertib sekolah biasanya berisi hal-hal positif yang harus dilakukan
dapat memberi dorongan dan kekuatan bagi siswa untuk mentaati dan
8
Tu’u Tulus, Peran Dsiplin Pada Perilaku Daan Prestasi Siswa. (Jakarta: Grasindo, 2004),
hal. 56
22
bagi proses tersebut adalah kondisi aman, tenang, tertib dan teratur,
menyimpang.
lingkungan.
terhadap lingkungannya.
9
Sofan Amri, Pengembangan & Model Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013, hal 165
23
individu lainnya.
lingkunganna.
yaitu dari lingkungan sekolah yang teratur, tertib, tenang, dapat memberi
pembelajaran.10 Dalam hal ini, lingkungan disiplin yang seperti inlah yang
mentaati tata tertib. Juga meberikan sikap positif bagi siswa dalam
pembelajaran.
B. Deskripsi Teori
1. Pengertian Motivasi
motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.
10
Tu’u Tulus, Peran Dsiplin Pada Perilaku Daan Prestasi Siswa.,,,,,hal. 60
24
bahwa:
yang menarik minat orang lain belum tentu menarik orang tertentu selama
11
Kompri, Motivasi Pembelajaran Prespektif Guru Dan Siswa, ( Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2015), hal 1.
12
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, ( Jakarta: Rineka Cipta, 2011), hal 148.
13
Ibid.,
25
tersebut ialah:
dan yang paling jelas dari antra sekian kebutuhan manusia adalah
oksigen.16
segala aspeknya.
14
M Ngalim Purwa Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2000), hal. 60
15
Kompri, Motivasi Pembelajaran Prespektif Guru dan Siswa...... hal . 9
16
Anastasya Marina Purnamasari, “Tingkat Motivasi Belajar Siswa Dilihat Dari
Pemenuhan Kebutuhan Berdasarkan Teori Maslow dan Implikasinya Terhadap Usulan Topik-
topik Bimbingan Belajar”, ( Yogyakarta: Skripsi Diterbitkan, 2016), hal. 10
26
Aktualisai
Harga Diri
Sosial
Rasa Aman
Fisiologis
17
Djaali, Psikologi Pendidikan, ( Jakarata: Bumi Aksara, 2011), hal 102
27
Kelima kebutuhan dasar itu tersusun secar heirarki dari yang paling
kebutuhan yang tinggi akan muncul apabila kebutuhan yang paling rendah
tangga berarti harus dimulai dari anak tangga yang pertama, kedua, ketiga,
dan seterusnya sampai mencapai anak tangga paling atas. Jadi, untuk
pemuasan.
3. Macam-macam Motivasi
a. Motivasi Intrinsik
18
Djaali, Psikologi Pendidikan.,,,,,
19
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar,.....hal 149
28
tidak memiliki motivasi ini sulit sekali melakukan aktivitas belajar terus
b. Motivasi ekstrinsik
belajar.22
anak didik mau belajar. Berbagai macam cara bisa dilakukan agar anak
20
Rusman, Pembelajaran Tematik Terpadu, ( Jakarata: PT Raja Grafindo Persada, 2015),
hal 57
21
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar,.....hal 150
22
Rusman, Pembelajaran Tematik Terpadu,.....hal 57
29
tidak selalu buruk. Siswa sering sekali termotivasi secara bersamaan yaitu
lama dalam diri seseorang dalam jangka panjang.24 Karena, mereka belajar
keinginan mereka untuk tetap terus belajar tentang berbagai hal bahkan
23
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar,.....hal 151
24
Eva Latipah, Psikologi Pendidikan, ( Yogyakarta: PT Pustaka Irisan Madani, Anggota
IKAPI, 2012), hal 176.
30
namun yang paling bertahan lama yaitu motivasi yang berangkat dari
dalam diri individu itu sendiri yang disebut dengan motivasi intrinsik.
dari luar. Hal tersebur yang dapat membantu anak untuk mendapatkan
C. Hasil Belajar
akan terjadi perubahan perilaku yang disebut dengan hasil belajar. Dalam
tidak hanya penguasaan konsep mata pelajaran saja, tapi juga penguasaan
dikutip oleh Ruzman menyatakan bahwa hasil belajar itu dapat terlihat
25
Rusman, Pembelajaran Tematik Terpadu,.....hal 67.
26
Ibid.,
31
tersebut apakah ada hasil perubahan kearah yang lebih baik atau
sebaliknya. Maka dari itu, perlu adanya penilaian hasil akhir untuk
berikut:27
27
Mola Paramitanti, Pengaruh Penggunaan Media Visual Terhadap Hasil Belajar IPA
Kelas V Di SDN Watugolng II Krian, (Surabaya: Universitas Negeri Surabaya, 2016) Skripsi tidak
Diterbitkan, hal 27-28sa
32
diharapkannya.
28
Ibid,.
29
S. Shimatul Ula, Revolusi Belajar: Optimalisasi Kecerdasan melalui Pembelajaran
Berbasis Kecerdasan Majemuk,( Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), hal 17.
33
Kondisi fisik
Kondisi panca
Fisiologis
indera
intern Kecerdasan
Minat
Bakat
Motivasi
Psikologis Kemampuan
kognitif
Kematangan
FAKTOR Perhatian
Lingkungan Alam
Sosial Budaya
ekstern
Kurikulum/ba
han pelajaran
Instrumental Program
al Sarana dan
fasilitas
Guru
30
Ibid.,
34
a. Faktor Internal
1) Faktor Fisiologis
belajar. Seseorang yang sedang belajar dengan fisik yang sehat dan
fisiologis terdiri dari dua hal yaitu kondisi fisik dan pancaindra.
a) Kondisi Fisik
sehat, sudah tentu proses dan hail belajarnya akan lancar dan
maksimal.
b) Kondisi Pancaindra
dan tubuh tentunya harus berada dalam kondisi yang baik dan
31
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Memengaruhinya, ( Jakarta: PT. Rineka Cipta,
2003), hal 54.
32
S. Shimatul Ula, Revolusi Belajar: Optimalisasi Kecerdasan melalui Pembelajaran
Berbasis Kecerdasan Majemuk....hal 18.
35
2) Faktor Psikologis
siswa.33
a) Kecerdasan/Intelegensi
33
Rusman, Pembelajaran Tematik Terpadu,.....hal 68
34
Baharuddin dan Esa Nur Wahyudi, Teori Belajar & Pembelajaran, ( Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media, 2015), hal 24-32.
35
Mohammad Zaenodin, Peran Keluarga Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di
Kelas IV MI Prigi II Tahun Ajaran 2015/2016, Jurnal Skripsi Diterbitkan, hal. 24
36
b) Minat
c) Bakat
36
Baharuddin dan Esa Nur Wahyudi, Teori Belajar & Pembelajaran,,,,,hal. 72
37
d) Motivasi
e) Kemampuan Kognitif
37
Mohammad Zaenodin, Peran Keluarga Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di
Kelas IV MI Prigi II Tahun Ajaran 2015/2016,,,,,hal. 26
38
g) Perhatian
maksial. Oleh sebab itu agar peserta didik belajar dengan baik,
38
Rusman, Pembelajaran Tematik Terpadu,.....hal 72
39
oleh pendidik.
b. Faktor Ekternal
adalah: 39
1) Faktor Lingkungan
a) Lingkungan Alam
39
S. Shimatul Ula, Revolusi Belajar: Optimalisasi Kecerdasan melalui Pembelajaran
Berbasis Kecerdasan Majemu.....hal 17.
40
2) Faktor Instrumental
a) Kurikulum
40
Sumardi Suryabrata, Psikologi Penelitian, ( Jakarta: Rajawali,2213), hal. 111
41
S. Shimatul Ula, Revolusi Belajar: Optimalisasi Kecerdasan melalui Pembelajaran
Berbasis Kecerdasan Majemu,,,,,hal 27-30
41
belajar.
b) Program
dalam belajar.42 Tentu saja hal ini didukung oleh banyak faktor-
faktor yang lain, hanya saja sarana dan fasilitas inilah salah satu
d) Guru
42
S. Shimatul Ula, Revolusi Belajar: Optimalisasi Kecerdasan melalui Pembelajaran
Berbasis Kecerdasan Majemu,,,,,hal 40
42
dipengaruhi oleh dua golongan yaitu faktor yang ada dalam diri individu dan
faktor diluar individu. Kedua faktor inilah nantinya yang akan memengaruhi
hasil belajar peserta didik. Selain berangkat dalam diri individu itu sendiri,
hasil belajar juga didukung oleh faktor-faktor lain terutama dapat dipengaruhi
aktivitas belajar peserta didik. Maka dari itu, hasil belajar speserta didik itu
salah satu bidang ilmu yang wajib dipelajari, karena didalamnya berisi
dikemukakan oleh Cackroft yang dikuti oleh Hamzah H. Uno dan Masri
43
Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, ( Bandung: PT Sinar Baru
Algensindo, 1989), hal 41.
43
industry”.44
yang berarti mempelajari. Ada beberapa para ahli berpendapat salah satunya
tidak berdiri sendiri, tetapi dapat membantu manusia untuk memahami dan
berbagai persoalan yang kaitannya dengan ilmu matematika. Oleh karena itu,
44
Hamzah B. Uno dan Masri Kuadrat, Mengelola Kecerdasan dam Pembelajaran, (Jakarta:
PT. Bumi Akasara, 2014), hal 108.
45
Ibid., hal 108
46
Tombokan Runtukahu dan Selpius Kandou, Pembelajaran Matematika Dasar Bagi Anak
Berkesulitan Belajar,(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media 2014), hal 28.
44
pendapat Tagle yang dikutip oleh Musrikah menyatakan bahwa “At an early
dinamika dan inovasi yang dapat menumbuhkan respon baik pada peserta
siswa memerlukan suatu metode yang tepat dan alat bantu berupa media
dengan tujuan untuk memperjelas apa yang akan disampaikan guru kepada
peserta didik. Sehingga akan lebih cepat dipahami dan dimengerti oleh siswa.
Setiap konsep yang abstrak dalm matematika perlu segera diberi penguatan
supaya dapat bertahan lama dalam memori siswa. Sehingga dapat melekat
dengan baik pada pola pikir dan pola tindakannya. Seperti halnya yang
47
Musrikah, “Pengajaran Matematika Anak Usia Dini”. Jurnal Perempuan dan Anak.
Volume.1, No.1, 2017, hal 156
48
Hamzah B. Uno dan Masri Kuadrat, Mengelola Kecerdasan dam Pembelajaran,....hal
108.
45
sebagai fasilitator dan menciptakan iklim yang kondusif.49 Oleh karena itu,
dalam pembelajaran matematika ini guru harus lebih banyak berperan sebagai
pembelajaran yang optimal. Maka dari itu, peran guru sangat berharga bagi
belajar siswa.
E. Penelitian Terdahulu
49
Heruman, Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2013), hal 5.
50
Suci Defika, Pengaruh Kedisiplinan dan Keefektifan Belajar Terhadap Prestasi Belajar
Matematika Kelas VII MTs Negeri KarangrejoTulungagung Tahun jaran 2014/2015,
(Tulungagung: IAIN Tulungagung, 2015) Jurnal Skripsi
46
berdasarkan uji t diperoleh t hintung > t tabel, yaitu 2,347 > 1,684. b)
beajar matematika diperoleh t hitung> t tabel 2,699 > 1,684. c) disiplin dan
tabel 4,127 > 4,08. Variabel disiplin dan keaktifan belajar memberikan
Terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Kubus dan Balok Siswa Kelas
terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII SMPN 2 Ngunut tahun
51
Cahyani Arum, Pengaruh Kedisiplinan Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika
Materi Kubus dan Balok Siswa Kelas VIII SMPN 2 Ngunut Tahun Ajaran 2014/2015,
(Tulungagung: IAIN Tulungagung, 2015), Jurnal Sripsi
47
29,6% terhadap hasil belajar matematika materi kubus dan balok siswa
52
Novita Sari, Pengaruh Motivasi dan Kedisiplinan Belajar Terhadap Prestasi Belajar
Siswa Kelas Tinggi SDN Wironanggan 01 Tahun Pelajaran 2014/2015, ( Surakarta: Jurnal
Skripsi)
48
2,245> 2,012 dan nilai signifikannya < 0,05 yaitu 0,030. 3) motivasi
belajar siswa.
53
Mar”atur Rafiqah, Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar, Skripsi, 2012.
49
Penelitian Sekarang
hasil akhirnya peneliti terdahulu ada yang menggunakan hasil belajar dan
F. Kerangka Berfikir
dijelaskan bahwa objek sekaligus variabel bebas dalam penelitian ini adalah
terikatnya adalah hasil belajar (Y), dimana kedua variabel bebas tersebut
Kedisiplinan
Hasil
Belajar
Motivasi
Keterangan: X1 = Kedisiplinan
Garis penggaris