Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PANTINGNYA KEDISIPLINAN BAGI DIRI SENDIRI DAN


ORANG LAIN

OLEH:
GITA ANALESTARI (E28222004)

PRODI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
PSDKU UNTAD MOROWALI
2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Kedisiplinan adalah sebuah kunci bagi sekolah untuk mengantarkan


siswa-siswanya menjadi pribadi yang mandiri. Karena dengan disiplin
siswa akan memiliki pola hidup yang tertata dan teratur. Dengan terbiasa
disiplin siswa mampu mengembangkan kepribadian yang positif dan
mampu memperoleh prestasi yang memuaskan. Selain itu, menurut
sutirrna (2014:115) “disiplin sangat penting diajarka pada anak untuk
mempersiapkan anak belajar hidup sebagai makhluk sosial”.

Dalam berbagai tempat dan keadaan, disiplin merupakan hal yang


sangat penting untuk dimilki apalagi bila konteksnya adalah organisasi
atau lembaga pendidikan, sebab disiplin aadalah hal yang sangat penting
untuk pertumbuhan sebuah organisasi, disiplin digunakan untuk
memberikan pembiasaan terhadap proses lembaga pendidikan agar
nantinya dapat mendarah daging pada setiap individu dalam menjelaskan
kepercayaan yang diberikan oleh lembaga tersebut. Disamping itu disiplin
memberikan manfaat yang besar bagi dunia pendidikan dalam hal ini
adalah untuk menyenangi peraturan pendidikan, prosedur, serta kebijakan
yang telah ditentukan oleh institusi tersebut dan melahirkan siswa-siswi
yang memiliki perilaku serta akhlak yang baik.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian disiplin
2. Bagaimana bentuk dan penerapan disiplin
3. Bagaimana cara terbentuknya kedisiplinan
4. Apa saja faktor yang mempengaruhi kedisiplinan
5. Apa saja bentuk-bentuk perilaku pelanggaran disiplin disekolah
6. Apa saja aspek-aspek kedisiplinan
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui dan menganalisis penerapan disiplin
2. untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana bentuk dan penerapan
disiplin
3. untuk mengetahui bagaimana cara terbentuknya kedisiplinan
4. untuk mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi kedisiplinan
5. untuk mengetahui apa saja bentuk-bentuk perilaku pelanggaran
disiplin
6. untuk mengetahui aspek-aspek kedisiplinan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian kedisiplinan

Kata kedisiplinan berasal dari bahasa latin yaitu discipulus,yang


berarti mengajari atau mengikuti yang dihormati. Menurut kamus besar
bahasa Indonesia (2007), menyatakan bahwa disipin adalah:
a. Tata tertib (disekolah, dikantor kemiliteran dan sebagainya).
b. Ketaatan (kepatuhan) pada peraturan tata tertib.
c. Bidang studi yang memiliki objek dan sistem tertentu.
Kedisiplinan adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui
proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nila-nilai ketaatan,
kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan atau ketertiban. Karena sudah
menyatu dengannya, maka sikap atau perbuatan yang dilakukan, bukan
lagi atau sama sekali tidak dirasakan sebagai beban bahkan sebaliknya
akan membebani dirinya bila mana ia tidak berbuat sebagai mana lazimnya
(prijodarminto,1194.).
Menurut Ekosiswoyo dan Rachman (2000), kedisiplinan hakikatnya
adalah sekumpulan tingkah laku individu maupun masyarakat yang
mencerminkan rasa ketaatan, kepatuhan, yang didukung oleh kesadaran
untuk menunaikan tugas dan kewajiban dalam rangka pencapaian tujuan.
Menurut Arikunto (1990), di dalam pembicaraan kedisiplinan dikenal
dua istilah yang pengertiannya hampir sama tetapi pembentukannya secara
berurutan. Kedua istilah itu adalah disiplin dan ketertiban, ada juga yang
menggunakan istilah siasat dan ketertiban. Ketertiban menunjuk pada
kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan dan tata tertib karena
didorong oleh sesuatu dari luar misalnya karena ingin mendapat pujian
dari atasan. Selanjutnya pengertian disiplin atau siasat menunjuk pada
kepatuhan seseorang dalam mengikuti tata tertib karena didorong
kesadaran yang ada pada kata hatinya (Arikunto, 1990).
Kedisiplinan dapat diartikan sebagai serangkaian aktivitas/latihan
yang dirancang karena dianggap perlu dilaksanakan untuk dapat mencapai
sasaran tertentu (Sukadji, 2000). Kedisiplinan merupakan sikap atau
perilaku yang menggambarkan kepatuhan pada suatu aturan atau
ketentuan. Kedisiplinan juga berarti suatu tuntutan bagi berlangsungnya
kehidupan yang sama, teratur dan tertib, yang dijadikan syarat mutlak bagi
berlangsungnya suatu kemajuan dan perubahan-perubahan ke arah yang
lebih baik (Budiono, 2006).
Susanto (2004) menyatakan bahwa kedisiplinan adalah sesuatu yang
teratur, misalnya disiplin dalam menyelesaikan pekerjaan berarti bekerja
secara teratur, kedisiplinan berkenaan dengan kepatuhan dan ketaatan
dengan seseorang atau kelompok orang terhadap norma-norma, dan
peraturan-peraturan yang berlaku baik yang tertulis maupun yang tidak
tertulis. Kedisiplinan dibentuk serta berkembang melalui latihan dan
pendidikan sehingga terbentuk kesadaran dan keyakinan dalam dirinya
untuk berbuat tanpa paksaan.

B. Bagaimana bentuk dan penerapann disiplin


Terciptanya perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan,
kepatuhan, kesetiaan, keteraturan, dan ketertiban. Disiplin bisa diartikan
sebagai tindakan patuh terhadap peraturan yang ada.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) daring, pengertian
disiplin adalah ketaatan
(kepatuhan) kepada peraturan (tata tertib dan sebagainya). Pada
dasrnya, tindakan disiplin seseorang tidak muncul begitu saja, melainka
melalui proses dari kebiasaan dan latihan.

Dalam perjalanan menggapai impian, sikap disiplin sangat diperlukan.


Bahka tak sedikit yang menyebutkan disiplin merupakan satu diantara
kunci kesuksesan. Maka itu, penting untuk membiasakan perilaku disiplin
dalam berbagai hal. Ada beberapa contoh sikap disiplin yang bisa
dipraktikkan.

Berikut ini conto-contoh perilaku disiplin dalam kehidupan sehari-


hari:
 Membantu orang tua
 Berangkat sekolah tepat waktu
 Belajar setiap hari
 Tidur dan bangun tepat waktu
 Merapikan tempat tidur dan kamar
 Makan dengan teratur
 Merapikan mainan setelah bermain
 Menjaga kebersihan rumah
 Menjalankan ibadah tepat waktu
 Mandi pagi dan sore hari
 Menjaga keamanan di rumah
 Menggunakan listrik dan peralatan elektronik
 Minta izin kepada orang tua jika hendak pergi
C. Bagaimana cara terbentuknya kedisiplinan

Melatih kepribadian sikap, perilaku dan pola kehidupan yang baikdan


berdisiplin terbentuk melalui latihan. Demikian juga dengan kepribadian
yang tertib, teratur dan patuh perlu dibiasakan dan dilatih. Pemaksaan
kedisiplinan dapat terjadi karena adanya pemaksaan dan tekanan dari luar,
misalnya ketika seseorang siswa yang kurang disiplin masuk ke suatu
sekolah yang berdisiplin baik, terpaksa harus mematuhi tata tertib yang
ada disekolah tersebut. Hukuman tata tertib berisi hal-hal positif dan
sanksi atau hukuman bagi yang melanggar tata tertib tersebut.
Menciptakan lingkungan yang kondusif kedisiplinan berfungsi mendukung
terlaksananya proses dan kegiatan pendidikan agar berjalan lancar dan
memberi pengaruh bagi terciptanya sekolah sebagai lingkungan
pendidikan yang kondusif bagi kegiatan yang kondusif. Menciptakan
lingkungan yang kondusif kedisiplinan berfungsi mendukung
terlaksananya proses dan kegiatan pendidikan agar berjalan lancar dan
memberi Pengaruh bagi terciptanya sekolah bagi lingkungan pendidikan
yang kondusif bagi kegiatan-kegiatan pembelajaran.

Menurut lembaga ketahanan nasional 1997, kedisiplinan dapat terjadi


dengan cara: disiplin tidak terjadi dengan sendirinya melainkan harus
ditumbuhkan, dikembangkan, dan diterapkan dalam semua aspek
menerapkan sanksi serta dengan membentuk ganjaran dan hukuman.
Disiplin seseorang adalah produk sosialisasi sebagai hasil dengan
lingkungannya, terutama lingkungan sosial. Oleh karena itu, pembentukan
disiplin tunduk pada kaidah-kaidah proses belajar. Dalam membentuk
disiplin, ada pihak yang meiliki kekuasaan lebih besar, sehingga mampu
mempengaruhi tingkah laku pihak lain ke arah tinggkah laku yang
diinginkannya. Sebaliknya, pihak lain memiliki ketergantungan pada pihak
pertama sehingga bisa menerima apa yang diajarkan kepadanya.
D. Faktor yang mempengaruhi kedisiplinan

Terdapat beberapa faktor atau sumber yang dapat menyebabkan


timbulnya masalah-masalah yang dapatt mengganggu terpeliharanya
disiplin. Menurut Ekosiwoyu dan Rachman (2000), faktor-faktor yang
mempengaruhi kedisiplinan antara lain:
a. Tipe kepemimpinan guru atau sekolah yang otoriter yang
senantiasa mendiketkan kehendaknya tanpa memperhatikan
kedaulatan siswa. Perbuatan seperti itu mengakibatkan siswa
menjadi pura-pura patuh, apatis atau sebaliknya. Hal ini akan
menjadikan siswa agresif, yaitu ingin berontak terhadap kekangan
dan perlakuan yang tidak manusiawi yang mereka terima.
b. Guru membiarkan siswa membuat salah lebih meningkatkan mata
pelajaran daripada siswanya.
c. Lingkungan sekolah seperti: hari-hari pertama dan hari-hari akhir
sekolah (akan libur atau sesudah libur), pergantian pelajaran,
pergantian guru, jadwal yang kaku atau jadwal aktivitas sekolah
yang kurang cermat, suasana yang gaduh dan lain-lain.

Dari keluarga contohnya:


a. Lingkungan rumah atau keluarga seperti kurang perhatian,
tidak teraturan, pertengkaran, masa bodoh, tekanan, dan sibuk
urusannya masing-masing
b. Lingkungan atau situasi tempat tinggal, seperti lingkungan
kriminal, lingkungan bising, dan lingkungan minuman keras.

E. Bentuk- bentuk perilaku pelanggaran disiplin

Menurut Kooi dan Schutx (dalam Sukadji, 2000), hal-hal yang


dinggap sebagi perilaku pelanggaran disiplin dapat digolongkan dalam
lima kategori umum yaitu:
a. Agresi fisik (pemukulan, perkelahian, perusakan dan sebagainya)
b. Kesibukan berteman (berbincang-bincag, berbisik-bisik,
berjunjung ke tempat duduk teman tanpa izin.)
c. Mencari perhatian (mengedarkan tulisan-tulisan, gambar-gsmbsr
dengan maksud mengalihkan pengartian dari pelajaran).
d. Menantang wibawa guru (tidak mau nurut, memberontak,
memprotes dengan kasar, dan sebagainya) dan membuat
perselisihan (mengritik, menertawakan, mencemoohkan).
e. Merokok disekolah, datang terlambat, membolos, dan “kabur”,
mencuru dan menipu, tidak berpakaian sesuai dengan ketentuan,
mengompas (memeras teman sekolah), serta menggunakan obat-
obatan terlarang maupun minuman keras disekolah.

F. Aspek-aspek kedisiplinan
Menurut prijodarminto (1994),disiplin memiliki 3 aspek. Ketiga aspek
tersebut adalah:
a. Sikap mental (mental attitude) yang merupakan sikap taat dan
tertib sebagai hasil atau pengembangan dari latihan, pengendalian
pikiran dan pengendalian watak.
b. Pemahaman yang baik mengenai sistem peraturan perilaku,
norma, kriteria, dan standar yang sedemekian rupa, sehingga
pemahaman tersebut menumbuhkan pengertian yang mendalam
atau kesadaran bahwa ketaatan akan aturan. Norma, dan standar
tadi merupakan syarat mutlak untuk mencapai keberhasilan
(sukse).
c. Sikap kelakuan yang secara wajar menunjukka kesungguhan hati,
untuk menaati segala hal secara cermat dan tertib.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Disiplin adalah proses untuk melatih dan mendidik perilaku seseorang


sesuai dengan tata tertib sesuai dengan aturan yang berlaku baik yang
muncul dari kesadaran dirinya maupun karena adanya sanksi atau
hukuman yang berlaku dengan penuh rasa tanggung jawab dan sepenuh
hati, sehingga apabila dirinya melakukan suatu pelanggaran.

B. Saran

Bagi para pelatih diharapkan dapat lebih tegas dalam proses latihan
kedisiplinan, agar kita dapat menghargai waktu. Bagi para guru
pendidikan jasmani memberikan pembekalan terhadap aspek psikologis
terhadap seluruh siswa di antaranya yaitu aspek kedisiplinan. Bagi siswa
seluruh dapat diharapkan dapat lebih mampu lagi dalam meningkatkan
disiplin dalam kegiatan belajar agar tujuan pembelajaran dapat tercapai
dengan baik. Bagi pihak sekolah diharapkan lebih banyak memberikan
izin siswa untuk mengadakan uji coba antar club ataupun antar sekolah,
memberikan siswa tambahan pengalaman, memberikan siswa kesempatan
untuk berkembang dan memberikan siswa untuk lebih leluasa
menunjukkan kemampuan kepada siswa.
Daftar Pustaka

https://www.academia.edu-kedisiplinan

https://id.scribd.com-makalah

Anda mungkin juga menyukai