Anda di halaman 1dari 19

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kajian Teoretis

1. Nilai Karakter disiplin

a. Pengertian Nilai Karakter Disiplin

Kata disiplin berasal dari bahasa Latin, yaitu disciplina dan

discipulus yang berarti perintah dan siswa. Kemudian dalam New

Dictionary, disiplin diartikan sebagai latihan untuk mengendalikan diri,

karakter atau keadaan yang tertib dan efisien.7

Pengertian disiplin juga dikemukan oleh beberapa ahli

diantaranya yaitu:

1) Menurut Mudasir disiplin adalah “rasa tanggung jawab dari pihak

siswa berdasarkan kematangan rasa sosial untuk mematuhi segala

aturan dan tata tertib sekolah sehingga ia dapat belajar dengan baik.

Dan juga disiplin bukan hanya suatu aspek tingkah laku siswa di

dalam kelas/ sekolah saja, melainkan juga di dalam kehidupn di

masyarakat sehari-hari.8

2) Menurut Ngainun Naim, “Disiplin adalah kepatuhan untuk

menghormati dan melaksanakan suatu sistem yang mengharuskan

orang yang tunduk kepada keputusan, perintah dan peraturanyang

berlaku. Dengan kata lain, disiplin adalah sikap mentaati peraturan

dan ketentuan yang telah ditetapkan tanpa pamrih.Disiplin yang baik


7
Novan Ardy Wiyani, Manajemen Kelas Teori dan Aplikasi Umtuk Menciptakan Kelas yang
Kondusif, Yogyakarta, Ar-Ruzz Media, 2013, h. 159
8
Mudasir, Manajemen Kelas, Pekanbaru: Zanafa Publishing, 2011, h.89

8
9

mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap

tugas yang diberikan kepadanya.9

Jadi disiplin merupakan sikap seseorang dalam melakukan segala

sesuatunya berdasarkan aturan-aturan dan tata tertib yang berlaku di

lingkungannya.

Disiplin diri peserta didik bertujuan untuk membantu menemukan

diri, mengatasi dan mencegah timbulnya problem-problem disiplin, serta

berusaha menciptakan suasana yang aman, nyaman dan menyenangkan

bagi kegiatan pembelajaran, sehingga mereka menaati segala peraturan

yang ditetapkan.10 Dengan diterapkannya sikap disiplin oleh siswa pada

dirinya masing-masing, maka akan menciptakan suasana belajar yang

aman, kondusif dan menyenangkan karena semua anggota kelas

menerapkan sikap disiplin sehingga terciptalah keteraturan dalam kelas

tersebut.

b. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Perilaku Disiplin

Menurut Tulus Tu’u faktor-faktor yang mempengaruhi dan

membentuk disiplin sebagai berikut:

1) Kesadaran diri sebagai pemahaman diri bahwa disiplin dianggap

penting bagi kebaikan dan keberhasil dirinya.

2) Pengikutan dan ketaatan sebagai langkah penerapan dan praktik atas

peraturan-peraturan yang mengatur perilaku individunya. Hal ini

9
Ngainun Naim, Character Building: Optialisasi Peran Pendidikan dalam Pengembangan Ilmu
dan Pembentukan Karakter Bangsa, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012, h. 142-143
10
E. Mulyasa, Manajemen Pendidikan Karakter,Jakarta: Bumi Aksara, 2011, h. 26
10

sebagai tuntutan dari adanya kesadaran diri yang berhasil oleh

kemampuan dan kemauan diri yang kuat.

3) Alat pendidikan untuk mempengaruhi, mengubah, membina dan

membentuk perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai yang ditentukan

atau diajarkan.

4) Hukuman sebagai upaya menyadarkan, mengoreksi, dan meluruskan

salah sehingga orang kembali pada perilaku yang sesuai dengan

harapan.11

Perilaku disiplin juga dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut, yaitu:12

1) Faktor Intern

Faktor intern adalah faktor yang berasal dari dalam individu

tersebut. Faktor ini meliputi:

a) Faktor Pembawaan

Faktor pembawaan memiliki peranan dalam pertumbuhan

dan perkembangan anak. Sifat-sifat pembawaan yang dibawa

seseorang sejak kecil akan mempengaruhi tingkah laku sesorang,

b) Faktor Pola Pikir

Pola pikir seseorang atau masyarakat suatu daerah dapat

mempengaruhi sikap hidup seseorang tersebut, karena pola pikir

atau cara pandang seseorang atau masyarakat suatu daerah yang

satu berbeda dengan yang lainnya. Individu yang menganggap

disiplin itu penting tentunya ia akan hidup dengan kedisiplinan

11
Tulus Tu’u, Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Gratisindo, 2010, h. 48-
49
12
Daryanto, Op.,Cit., h. 35
11

yang bagus, sebaliknya orang yang tidak memandang disiplin itu

adalah suatu hal yang penting maka kehidupannya pun tidak

dijalani dengan kedisiplinan.

c) Faktor Motivasi.

Motivasi terdiri dari dua jenis, yang pertama yaitu

motivasi intrinsik. Yaitu motivasi yang berasal dari dalam diri

individu itu sendiri. Penerapan sikap disiplin juga dipengaruhi

oleh motivasi intrinsik dari dalam dirinya, apakah ia sadar bahwa

disiplin itu penting atau tidak. Jika ia sadar bahwa disiplin itu

penting maka ia akan menerapkan sikap yang disiplin dalam

kesehariannya.

Sedangkan motivasi yang kedua yaitu motivasi ekstern.

Motivasi ini berasal dari luar diri individu jadi tidak termasuk

kedalam faktor intern dalam mempengaruhi seseorang untuk

bersikap disiplin.

2) Faktor Ekstern

Faktor ekstern merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi

seseorang dalm menerapkan sikap disiplin dari luar dirinya. Faktor

ini meliputi:

a) Latihan/ Pembiasaan

Perilaku disiplin dapat dilatih melalui pembiasaan dalam

kehidupan sehari-hari. Dengan pembiasaan ini lama kelamaan

akan tertanam jiwa disiplin yang kuat dalam diri individu, yang
12

nantinya akan terbentuk dalam sikap dan tingkah laku sehari-

hari. Pembiasaan sikap disiplin seseorang dapat dimulai di rumah

dari hal-hal kecil. Seperti melatih anak merapikan tempat

tidurnya saat bangun tidur, meletakkan sepatu dan pakaian

kotornya pada tempatnya, merapikan bukunya, dan lain-lain.

Dengan pembiasaan yang dimulai dari hal-hal kecil ini

maka individu kelak akan terbiasa hidup disiplin dan akan

berkembang pada ruang lingkup yang lebih luas.

b) Faktor Lingkungan

Lingkungan juga sangat mempengaruhi tingkat

kedisiplinan seseorang. Lingkungan seorang individu dimulai

dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan

masyarakat. Keluarga merupakan tempat pertama dimana anak

diasuh, diajarkan mengenai hal-hal dasar yang akan berpengaruh

terhadap perkembangan anak. Dari lingkungan keluargalah nilai-

nilai disiplin harus mulai ditanamkan, sebagai pondasi awal bagi

dirinya untuk berkembang di lingkungan yang lebih luas.

Lingkungan sekolah merupakan tempat pendidikan kedua

bagi anak setelah keluarga. Di sekolah siswa lebih diajarkan

untuk bersikap disiplin, yaitu dengan menaati segala peraturan

dan tata tertib yang ada di sekolah. Jika siswa melanggar aturan,

maka ia akan diberi sanksi atas apa yang ia perbuat, dengan

begitu diharapkan siswa tersebut jera melakukan pelanggaran


13

sehingga ia akan lebih disiplin dalam bertindak.Lingkungan

masyarakat merupakan ruang lingkup yang lebih besar yang

dihadapi siswa. Lingkungan masyarakat yang memiliki aturan

yang tegas dan menunjung tinggi kedisiplinan akan membentuk

siswa menjadi pribadi yang berjiwa disiplin, sebaliknya

lingkungan yang acuh tak auh pada sesamanya akan menjadikan

siswa menjadi pribadi yang acuh tak acuh pula.

c. Implementasi Nilai Karakter Disiplin

Implementasi nilai karakter disiplin merupakan suatu proses,

penerapan ide, konsep, kebijakan atau inovasi dalam berpikir, bersikap,

berbuat yang menunjukkan ketaatan dan kepatuhan terhadap aturan dan

tata tertib yang ada disekitarnya.

Seorang guru dalam pembelajaran tidak hanya dituntut untuk dapat

meningkatkan ranah kognitif, afektif dan psikomotor siswanya. Tetapi

juga, seorang guru harus mampu membangun nilai karakter yang

merupakan upaya perwujudan amanat Pancasila dan pembukaan UUD

1945.

Pemerintah dalam mewujudkan cita-cita pembangunan karakter

yang diamanatkan Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 pemerintah

menjadikan pembangunan karakter sebagai salah satu program prioritas

pembangunan Nasional, hal ini ditegaskan dalam Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2005-2015 dimana pendidikan

karakter ditempatkan sebagai landasan untuk mewujudkan visi


14

pembangunan Nasional, yaitu “mewujudkan masyarakat berakhlak

mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah

Pancasila”.13

Program pembangunan karakter yang dicanangkan oleh pemerintah

akan terwujud apabila sekolah serta perangkat yang ada di sekolah

terutama guru dan siswa menerapkan, berfikir, dan bersikap yang

mencerminkan pembangunan karakter. Guru berperan penting dalam hal

ini, karena gurulah orang pertama yang mengajarkan dan membangun

karakter siswanya. Setiap materi yang diajarkan dalam kelas bisa

mewujudkan pembangunan karakter seperti materi yang diajarkan pada

mata pelajaran ekonomi yang bisa mewujudkan nilai karakter disiplin.

Implementasi nilai karakter disiplin bisa dilihat melalui indikator

sekolah dan kelas ketika seorang siswa melakukan tindakan di sekolah

maupun di kelas saat proses belajar mengajar berlangsung. Adapun

indikator sekolah dari nilai karakter disiplin adalah:

1) Memiliki catatan kehadiran.

2) Memberikan penghargaan kepada warga sekolah yang disiplin.

3) Memiliki tata tertib sekolah.

4) Membiasakan warga sekolah untuk berdisiplin.

5) Menegakkan aturan dengan memberikan sanksi secara adil bagi

pelanggar tata tertib sekolah.14

Indikator disiplin pada kelas 10-12 SMA/MA adalah sebagai berikut:

13
Ibid., h.41
14
Daryanto dan Suryatri, Op.Cit.,h. 135
15

1) Selalu teliti dan tertib dalam mengerjakan tugas.

2) Tertib dalam menerapkan kaidah-kaidah karya tulis dalam sebuah

tulisan.

3) Menaati prosedur kerja laboratorium dan prosedur pengamatan

permasalahan sosial.

4) Mematuhi jadwal belajar yang telah ditetapkan sendiri.

5) Tertib dalam menerapkan aturan penulisan untuk karya tulis ilmiah.15

Menurut Kemendiknas indikator dari nilai disiplin ialah sebagai berikut:

1) Membiasakan hadir tepat waktu.

2) Membiasakan mematuhi aturan.

3) Menggunakan pakaian sesuai dengan ketentuan.16

Hal senada diungkapkan Jamal Ma’mur bahwa dimensi dari disiplin

ialah:

1) Disiplin waktu;

2) Disiplin menegakkan aturan;

3) Disiplin sikap;

4) Disiplin menjalankan ibadah.17

15
Daryanto dan Suryatri, Op.Cit., h. 152
16
Kementrian Pendidikan Nasional, Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa,
Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional, 2010, h. 26
17
Jamal Ma’mur, Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kratif, dan Inovatif, Yogyakarta: Diva Press,
2013, h. 94
16

Disiplin memang harus ditanamkan pada diri peserta didik sejak

dini, agar mereka dapat menjadi generasi penerus bangsa yang dapat

memajukan negara Indonesia kelak.

2. Tata Tertib Sekolah

a. Tata Tertib Sekolah

Tata tertib merupakan peraturan-peraturan yang harus ditaati

dan dilaksanakan. 18Tata tertib adalah sederetan peraturan yang harus

ditaati dalam suatu situasi atau dalam satu tata kehidupan tertentu,

misalnya tata tertib dalam kelas, ujian semester dan sebagainya.

Hadari Nawawi menyatakan bahwa tata tertib sekolah ialah katentuan-

ketentuan yang mengatur kehidupan sekolah sehari-hari dan

mengandung sanksi terhadap pelanggarannya.

Adapun tata tertib sekolah yang harus dipatuhi oleh siswa si

Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Tembilahan Hulu juga adalah

sebagai berikut:

1) Siswa datang ke sekolah tepat waktu

2) Siswa masuk kelas tepat waktu

3) Siswa membawa buku pelajaran pada jam yang bersangkutan

4) Siswa berada dikelas waktu istirahat

5) Siswa mengikuti upacara bendera Senin maupun pada hari-hari

tertentu

18
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Op. Cit., h. 906
17

6) Siswa mengikuti semua pelajaran yang diberikan guru di sekolah

7) Siswa memakai seragam sesuai dengan hari yang telah ditentukan

sekolah

8) Siswa menggunakan atribut sekolah sesuai ketentuan

9) Siswa tetap tenang berada di kelas apabila guru yang bersangkutan

tidak dapat hadir

10) Siswa tidak menggunakan kata-kata kasar/ kotor

11) Siswa memakai ikat pinggang sesuai dengan ketentuan sekolah

12) Siswa memakai kaos kaki sesuai dengan ketentuan sekolah

13) Siswa memakai sepatu sesuai denga ketentuan sekolah

14) Siswa tidak berpacaran/ berdua-duan di sekolah

15) Siswa tidak berkelahi di lingkungan sekolah

16) siswa tidak memakai pakaian ketat

17) Siswa tidak mentato bagian tubuhnya

18) Siswa tidak memakai perhiasan yasng berlebihan

19) Siswa tidak berkuku panjang

20) Siswa tidak mewarnai rambutnya

21) Siswa tidak menggunakan pakaian olahraga di luar jam pelajaran

olahraga

22) Siswa tidak meninggalkan kelas pada jam pelajaran berlangsung

(bolos)

23) Siswa tidak membawa HP kamera, tabled dan Ipad ke sekolah

24) Siswa tidak membawa modem ke sekolah


18

25) Siswa tidak mengaktifkan HP senter selama proses pembelajaran

berlangsung

26) Siswa tidak merusak alat dan sarana belajar di sekolah

27) Siswa tidak memanjat pagar untuk keluar masuk sekolah

28) Siswa tidak merusak kendaraan yang berada di tempat parkir

sekolah

29) Siswa tidak bermain di sekitar tempat parkir

30) Siswa tidak membawa barang-barang yang tidak ada hubungannya

dengan kegiatan pembelajaran

31) Siswa tidak merokok di lingkungan sekolah atau radius 200 meter

dari sekolah

32) Siswa tidak membawa, menyimpan, mengedarkan dan memakai

obat-obatan terlarang

33) Siswa tidak membawa, menyimpan, mengedarkan dan

mengkonsumsi minuman keras

34) Siswa tidak membawa dan menyimpan senjata tajam

35) Siswa tidak membawa dan menyimpan senjata api

36) Siswa tidak mengadakan acara ulang tahun di sekolah

37) Siswa tidak mengadakan acara arisan atau julo-julo di sekolah

38) Siswa tidak masuk keruangan kantor majelis guru atau tata usaha

kecuali ada kepentingan/ izin 19

19
Tata Tertib Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Tembilahan Hulu
19

Dan tata tertib yang harus dipatuhi siswa pada mata pelajaran

ekonomi adalah sebagai berikut:

1) Siswa harus datang tepat waktu

2) Siswa harus membawa buku pelajaran Ekonomi

3) Siswa harus menjawab dengan sopan ketika guru mengabsen

4) Siswa tidak dibenarkan makan saat proses pembelajaran

berlangsung

5) Siswa siswa tidak dibenarkan keluar kelas di waktu pergantian jam

pelajaran

6) Siswa dilarang mengucapkan kata-kata kotor

7) Siswa harus memakai pakaian yang rapi dan lengkap

8) Siswa dilarang membuat keributan

9) Siswa dilarang melawan dan membantah guru

10) Siswa tidak dibenarkan tidak membuat PR20

b. Tujuan Pelaksanaan Tata Tertib

Menurut Hurlock, peraturan bertujuan untuk membekali anak

dengan pedoman berperilaku yang disetujui dalam situasi tertentu. 21

Misalnya dalam peraturan belajar, peraturan ini memuat apa yang haru

dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh siswa sewaktu

belajar. Tujuan dilaksanakannya tata tertib adalah untuk menciptakan

20
Wawancara dengan guru Ekonomi di SMA Negeri 1 Tembilahan Hulu, yang bernama ibu
Hanimar, Tanggal 9 Maret 2017
21
Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan, Jakarta: Erlangga, h. 85
20

suatu kondisi yang menunjang terhadap kelancaran, ketertiban dan

suasana yang damai dalam pembelajaran.

Menurut Kusmiati tujuan diadakannya tata tertib yaitu sesuai

dengan yang tercantum dalam setiap butir tujuan tata tertib yaitu: 22

1) Tujuan peraturan keamanan adalah untuk mewujudkan rasa aman

dan tentram serta bebas dari rasa takut baik lahir maupun batin

yang dirasakan oleh seluruh warga, sebab jika antar individu tidak

saling mengganggu maka akan melahirkan perasaan tenang dalam

diri setiap individu untuk mengikuti kegiatan sehari-hari.

2) Tujuan peraturan kebersihan adalah terciptanya suasana bersih dan

sehat yang terasa dan nampak pada seluruh warga.

3) Tujuan peraturan ketertiban menciptakan kondisi yang teratur yang

mencerminkan keserasian, keselarasaan dan keseimbangan pada

tata ruang, tata kerja, tata pergaulan bahkan cara berpakaian.

4) Tujuan peraturan keindahan adalah untuk menciptakan lingkungan

yang baik sehingga menimbulkan rasa keindahan bagi yang melihat

dan menggunakannya.

5) Tujuan peraturan kekeluargaan adalah untuk membina tata

hubungan yang baik antar individu yang mencerminkan sikap dan

rasa gotongroyong, keterbukaan, saling membantu, tenggang rasa

dan saling menghormati.

22
Artini Kusmiati, Dimensi Estetika Pada Karya Arsitektur dan Desain, Jakarta: Djambatan, h.
22
21

Berdasarkan uraian diatas, maka setiap individu bertangggung

jawab untuk menciptakan suasana yang aman, tertib, bersih, indah,

dan penuh kekeluargaan, agar proses interaksi antar warga dalam

rangka penanaman dan pengembangan nilai, pengetahuan,

keterampilan dan wawasan dapat dilaksanakan.

c. Peran Dan Fungsi Pelaksanaan Tata Tertib

Keberadaan tata tertib dalam belajar memegang peranan

penting, yaitu sebagai alat untuk mengatur perilaku atau sikap siswa

ketika belajar. Soelaeman berpendapat bahwa “peraturan tata tertib itu

merupakan alat guna mencapai ketertiban”.23

Peraturan dan tata tertib yang berlaku di manapun akan tampak

dengan baik apabila keberadaanya diawasi dan dilaksanakan dengan

baik, dalam hal ini Duskheim mengatakan bahwa “hanya dengan

menghormati aturan-aturan sekolahlah si anak belajar menghormati

aturan-aturan umum lainnya, belajar mengembangkan kebiasaan,

mengekag dan mengendalikan diri.”24

Dengan adanya pendapat tersebut, dapat dijelaskan bahwa

sekolah merupakan ajang pendidikan yang akan membawa siswa

kekehidupan yang lebih luas yaitu lingkungan masyarakat dimaa

sebelum anak (siswa) terjunn kemasyarakat maka perlu dibekali

23
M. Munandar Soelaeman, Ilmu Sosiaol Dasar, Bandung: Eresco, 2010, h. 82
24
Emile Durkheim, Pendidikan Moral Studi Teori Aplikasi Sosiologi Pendidikan, Jakarta:
Erlangga, 2009, h. 107-108
22

pengetahuan dan keterampilan untuk mengekang dan mengendalikan

diri. Sehingga mereka diharapkan mampu menciptakan lingkungan

masyarakat yang tertib, tenang, aman dan damai.

Tata tertib belajar berperan sebagai pedoman perilaku siswa.

Hurlock mengatakan bahwa “peraturan berperan sebagai pedoman

perilaku anak dan sebagai sumber motivasi untuk bertindak sebagai

harapan sosial.”

Disamping itu peraturan merupakan salah satu unsur disiplin

dalam berprilaku. Hurlock mengemukakan “bila disiplin diharapkan

mampu mendidik anak-anak untuk berperilaku sesuai dengan standar

yang ditetapkan kelompok sosial mereka, ia harus mempunyai empat

unsur poko, apapun cara mendisiplinkan yang digunakan, yaitu:

peraturan sebagai pedoman perilaku, konsisten dalam peraturan

tersebut, dan dalam cara yang digunakan untuk mengajak dan

melaksanakannya, hukuiman untuk pelanggaran peraturan dan

penghargaan untuk perilaku yang sejalan dengan perilaku yang

berlaku.25

Tata tertib mempunyai dua fungsi yang sangat penting dalam

membantu membiasakan anak mengendalikan dan mengekang

perilaku yang diinginkan, yaitu sebagai berikut:26

25
Elizabeth B. Hurlock, Op.Cit, h. 84
26
Ibid, h. 85
23

1) Peraturan mempunyai nilai pendidikan, sebab peraturan

memperkenalkan pada anak perilaku yang disetujui oleh anggota

kelompok tersebut.

2) Peraturan membantu mengekang perilaku yang tidak diinginkan.

Agar tata tertib memenuhi kedua fungdi tersebut maka peraturan

atau tata tertib itu haru dimengerti, diingat dan diterima oleh individu

atau siswa.

Jadi dapat disimpulkan bahwa tata tertib berfungsi mendidik dan

membina perilaku siswa di kelas, karena tata tertib berisikan

keharusan yang harus dilaksanakan oleh siswa. Selain itu tat tertib

juga berfungdi sebagai pengendali perilaku siswa, karena tata tertib

belajar berisi larangan terhadap siswa tentang sesuatu perbuatan dan

juga mengandung sanksi bagi siswa yang melanggarnya.

B. Penelitian Yang Relevan

Judul penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini dan

membantu penulis dalam menyusun skripsi ini antara lain :

1. Penelitian tentang perilaku karakter disiplin siswa yang pernah dilakukan

oleh syamsurijal pada tahun 2015 dengan judul penelitian “Perilaku

berkarakter disiplin siswa dalam pembelajaran ekonomi di sekolah

menengah atas negeri 1 kuok kecamatan kuok kabupaten kampar.” Dari

penelitiannya diketahui bahwa perilaku berkarakter disiplin siswa dalam


24

pembelajaran ekonomi pada materi perilaku konsumen berada pada

kaegori tinggi dengan persentase 75%.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Mislinar pada tahun 2014 dengan judul

“Pengaruh aktivitas belajar dalam pendidikan karakter terhadap disiplin

siswa di sekolah menengah atas negeri 1 pangkalan kerinci kabupaten

pelalawan.” Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh

aktivitas belajar dalam pendidikan karakter terhadap disipilin siswa

sebesar 15,4% dan sisanya sebesar 84,6% dipengaruhi oleh variabel lain.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Mahyudin pada tahun 2002 dengan judul

“Pembinaan Disiplin Siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1

Kampar”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembinaan disiplin

siswa dikategorikan kurang dengan persentase yang diperoleh sebesar

73,24%.

Berdasarkan kajian di atas yang menerangkan bahwa ada perbedaan

dengan penelitian yang akan dilakukan, penulis kali ini akan mencoba meneliti

permasalahan yakni implementasi nilai karakter disiplin dalam mematuhi tata

tertib pada mata pelajaran Ekonomi oleh siswa disekolah menengah atas negeri

1 Tembilahan Hulu.

C. Konsep Operasional

Konsep operasional merupakan penjabaran dalam bentuk konkret dari

konsep teoritis agar mudah dipahami dan dapat diterapkan di lapangan sebagai

acuan dalam penelitian.


25

Nilai karakter disiplin adalah kepatuhan untuk menghormati dan

melaksanakan suatu sistem yang mengharuskan orang untuk tunduk kepada

keputusan, perintah dan peraturan yang berlaku. Adapun yang menjadi konsep

operasional dalam penelitian ini yaitu karakter disiplin pada diri peserta didik

dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, diantaranya sebagai berikut:

1. Konsep Operasional Nilai Karakter Disiplin:

a. Tepat waktu dalam belajar

b. Tidak meninggalkan kelas saat proses pembelajaran berlansung

c. Mengerjakan PR sendiri

d. Patuh dan taat pada peraturan yang berlaku

e. Menyelesaikan tugas tepat waktu

f. Tidak berbohong

g. Tidak mengganggu teman saat belajar

h. Berpakaian sesuai dengan aturan sekolah

i. Tidak malas belajar

j. Mempelajari kembali materi pelajran yang telah diberikan guru

k. Menyimak dan memperhatikan pelajaran yang diberikan guru

l. Menggunakan fasilitas belajar dengan baik

2. Konsep Operasional Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Disiplin

a. Siswa sadar bahwa disiplin penting bagi kebaikan dirinya

b. Siswa sadar bahwa disiplin penting bagi keberhasilannya

c. Siswa diajarkan dan dibiasakan untuk bersikap disiplin di rumah

d. Siswa mengikuti peraturan yang berlaku di rumah


26

e. Siswa mengikuti dan taat pada aturan-aturan yang ada di lingkungan

sekolah

f. Siswa diajarkan bersikap disiplin di sekolah

g. Siswa mengikuti dan taat pada aturan-aturan yang ada di lingkungan

tempat tinggal

h. Siswa diajarkan untuk bersikap disiplin di lingkungan tempat tiggalnya

i. Siswa diberi hukuman apabila melakukan pelanggaran tata tertib atau


aturan .

Anda mungkin juga menyukai