Anda di halaman 1dari 20

MODUL PERKULIAHAN

Etik UMB

Nilai – Nilai Kedisiplinan Dan Tanggung


Jawab

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

FEB Akuntansi
11 U001700009 Wahyu Anggraini, SE., M.Si

Abstract Kompetensi
Disiplin adalah sikap hidup dan perilaku Setelah membaca modul ini, mahasiswa
yang mencerminkan tanggung jawab diharapkan mampu memahami dan
terhadap kehidupan, tanpa paksaan dari menjelaskan tentang :
luar. Sikap dan perilaku ini dianut
berdasarkan keyakinan bahwa hal itu Pengertian Disiplin dan tanggung jawab,
bermanfaat bagi diri sendiri dan Karakteristik Disiplin dan penerapan
masyarakat disiplin dilingkungan perguruan tinggi
dan dunia kerja
1.1 Pendahuluan

Disiplin merupakan suatu sikap yang menunjukkan kesediaan untuk menepati atau
mematuhi dan mendukung ketentuan, tata tertib peraturan, nilai serta kaidah-kaidah yang
berlaku. Dengan demikian, disiplin bukanlah suatu yang dibawa sejak awal, tetapi
merupakan sesuatu yang dipengaruhi oleh faktor ajar atau pendidikan. Bisa dikatakan
disiplin adalah kunci setiap orang untuk berhasil. Seseorang yang disiplin dalam
kehidupannya, akan dengan mudah mencapai keberhasilan. Kedisiplinan memerlukan
konsistensi dari setiap individu dalam melaksanakannya. Disiplin memerlukan pemahaman
yang mendalam bagi seseorang untuk mencapai kesuksesan, karena di dalam disiplin
terkandung unsur-unsur yang harus dipenuhi atau dijalankan. Disiplin datang dari diri
sendiri, karena fungsi utama disiplin adalah untuk mengajar mengendalikan diri dengan
mudah menghormati dan mematuhi aturan. Tidak hanya aturan yang tertulis, tetapi juga
aturan yang tidak tertulis, yang datang dari situasi dan kondisi lingkungan sekitar. Sebagai
contoh terdekat, sebagai mahasiswa tentunya semua berbeda dari SMA yang masih di
koordinir dengan ketat. Namun di dunia perkuliahan, kuncinya ada pada diri sendiri. Dengan
jadwal yang berbeda setiap hari, tentunya yang dibutuhkan adalah kesadaran dan disiplin
diri. Seorang mahaiswa perlu memiliki sikap disiplin dengan melakukan latihan yang
memperkuat dirinya sendiri untuk selalu terbiasa patuh dan mempertinggi daya kendali diri.
Sikap disiplin ynag timbul dari kesadarannya sendiri akan dapat lebih memacu dan tahan
lama, dibandingkan dengan sikap disiplin karena ada pengawasan ia akan bertindak
semaunya dalam proses belajarnya apabila tidak ada pengawas. Karena itu perlu
ditegakkan di bangku perkuliahan berupa koreksi dan sanksi.
Mahasiswa sebagai masyarakat intelektual dan sekaligus sebagai warga negara tentu saja
memiliki tugas dan tanggung jawab yang tidak ringan. Sebab, idealnya mahasiswa dituntut
bukan hanya untuk cerdas dalam belajar, tetapi lebih dari pada itu juga harus kritis terhadap
kenyataan sosial yang ada. Kenyataan inilah yang menyebabkan adanya agent of change.
Mahasiswa memiliki tanggung jawab untuk merubah. Tidak harus merubah dunia,
setidaknya merubah dirinya sendiri. Karena mahasiswa memiliki tanggung jawab untuk
dirinya sendiri. Tanggung jawab terhadap diri sendiri menentukan kesadaran setiap orang
untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai
manusia pribadi. Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah kemanusiaan
mengenai dirinya sendiri. Tanggung jawab adalah ciri-ciri manusia yang beradab
(berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab karena adanya rasa sadar dan menyadari
akibat baik atau buruk perbuatannya itu dan menyadari bahwa pihak lain pasti memerlukan

‘13 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
2 Wahyu Anggraini, SE., M.Si http://www.mercubuana.ac.id
pengabdian atau pengorbanannya. Timbulnya tanggung jawab itu karena seseorang bermasyarakat
dengan yang lainnya dan hidup bersama. Salah satu tanggung jawab mahasiswa misalnya, dalam
ujian tengah semester mendapatkan nilai D, nilai yang dia dapat akibat kelalaiannya selama ini dan
harus dieprtanggungjawabkan. Bahkan jika mendapat nilai A, nilai tersebut harus di
pertanggungjawabkan agar terlihat bahwa orang tersebut memang pantas mendapat nilai A dalam
diri mahaiswa tanggung jawab terhadap diri sendiri lah yang dibutuhkan.

1.2 Pengertian Disiplin

Disiplin berasal dari bahasa latin Discere yang artinya belajar. Disiplin asalnya dari bahasa Inggris
yaitu disciple yang artinya pengikut atau murid. Disiplin adalah rasa taat dan patuh terhadap nilai
yang dipercaya dan menjadi tanggung jawabnya. Dengan kata lain disiplin adalah patuh terhadap
peraturan atau tunduk pada pengawasan dan pengendalian. Sedangkan pendisiplinan adalah sebuah
usaha yang dilaksanakan untuk menanmkan nilai atau pemaksaan supaya subyek mentaati sebuah
perarturan. Disiplin merupakan sikap yang selalu tepat janji, sehingga orang lain percaya karena
modal seseorang dalam wirausaha adalah mendapat kepercayaan dari orang lain.
Disiplin adalah sikap hidup dan perilaku yang mencerminkan tanggung jawab terhadap kehidupan,
tanpa paksaan dari luar. Sikap dan perilaku ini dianut berdasarkan keyakinan bahwa hal itu
bermanfaat bagi diri sendiri dan masyarakat. Hal ini terkait dengan kemauan dan kemampuan
seseorang menyesuaikan interen nya dan mengedalikan dirinya agar sesuai dengan norma,
aturan, hukum, kebiasaan yang berlaku dalam lingkungan sosial budaya setempat.
Pengertian Disiplin menurut para ahli
Siswanto(2001): memandang bahwa disiplin adalah suatu sikap menghormati, mengahrgai, patuh,
dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik ynag tertulis maupun tidak tertulis serta
sanggup menjalankannya dan tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksi nya apabila ia
melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya.
Flippo (dalam Atmodiwiryo, 2000) : mengemukakan bahwa disiplin adalah setiap usaha
mengkoordinasikan perilaku seseorang pada masa yang akan datang dengan mempergunakan
hukum dan ganjaran. Definisi ini memfoukuskan pengertian disiplin sebagai usaha untuk menata
perilaku seseorang agar terbiasa melaksanakan sesuatu sebagaimana mestinya yang dirangsang
dengan hukuman dan ganjaran.

‘13 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
3 Wahyu Anggraini, SE., M.Si http://www.mercubuana.ac.id
Atmosudirjo (dalam Atmodiwirjo, 2000) : mendefinisikan disiplin sebagai bentuk ketaatan dan
pengendalian diri erat hubungannya rasionalisme, sadar, tidak emosional. Pendapat ini
mengilustrasikan bahwa disiplin sebagai suatu bentuk kepatuhan terhadap aturan melalui
pengendalian diri yang dilakukan melalui pertimbangan yang rasional.
Depdiknas (2001) : Mendefinisikan disiplin atau tertib adalah suatu sikap konsisten dalam
melakukan sesuatu. Menurut pandangan ini disiplin sebagai suatu sikap konsisten dalam melakukan
sesuatu. Menurut pandangan ini disiplin sebagai sikap yang taat terhadap sesuatu aturan yang
menjadi kesepakatan atau telah menjadi ketentuan.
Fathoni (2006) : kedisiplinan dapat diartikan bila mana peggawai selalu datang dan pulang pada
tepat waktu ynag ditentukan oleh kepala manajer, pimpinan dari masing-masing instansi.
Hasibuan (2002) : disiplin adalah suatu sikap menghormati dan menghargai suatu perarturan
yang berlaku baik secara tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak
menolak untuk menerima sanksi-sanksi apabila dia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan
kepadanya.
Dari pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa disiplin adalah suatu kondisi yang
tercipta dan terbentuk melalui serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan,
kepatuhan, kesetiaan, ketentraman, keteraturan dan ketertiban.
Unsur – Unsur Disiplin
Menurut Tulus Tu’u (2004:33) menyebutkan unsur-unsur disiplin adalah sebagai berikut :
- Mengikuti dan menaati peraturan, nilai dan hukum yang berlaku
- Pengikutan dan ketaatan tersebut terutama muncul karena adanya kesadaran diri bahwa hal itu
berguna bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya. Dapat juga muncul karena rasa takut, tekanan,
paksaan dan dorongan dari luar dirinya.
- Sebagai alat pendidikan untuk mempengaruhi, mengubah, membina dan membentuk perilaku
sesuai dengan nilai-nilai yang ditentukan atau diajarkan.
- Hukuman yang diberikan bagi yang melanggar ketentuan yang berlaku dalam rangka mendidik,
melatih, mengedalikan dan memperbaiki tingkah laku.
- Peraturan – peraturan yang berlaku sebagai pedoman dan ukuran perilaku

Jenis – Jenis Disiplin

- Disiplin Preventif
Adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mendorong para karyawan agar mengikuti berbagai
standar dan aturan, sehingga penyelewengan – penyelewengan dapat dicegah. Sasaran pokoknya

‘13 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
4 Wahyu Anggraini, SE., M.Si http://www.mercubuana.ac.id
adalah untuk mendorong disiplin diri karyawan. Dengan cara ini karyawan menjaga disiplin diri
mereka dan bukan karena suatu paksaan.
- Disiplin Korektif
Adalah kegiatan diambil untuk menangani pelanggaran terhadap aturan – aturan dan mencoba
menghindari pelanggaran – pelanggaran berikutnya. Kegiatan korektif sering berupa sesuatu
bentuk hukuman dan disebut tindakan kedisiplinan. Sasaran – sasaran tindakan pendisiplinan
hendaknya positif, bersifat mendidik dan menilai, bukan tindakan negatif yang bersifat
menjatuhkan. Secara umum tindakan pendisiplinan adalah sebagai berikut :
- untuk memperbaiki pelanggaran
- untuk menghalangi karyawan lain melakukan pelanggaran serupa
- untuk menjaga berbagai standar agar tetap konsisten dan efektif
- Disiplin Progresif
Adalah kegiatan yang memberikan hukuman – hukuman lebih berat terhadap pelanggaran –
pelanggaran yang berulang. Tujuannya memberikan kesempatan bagi karyawan untuk mengambil
tindakan korektif sebelum dikenakan hukuman yang lebih berat. Sebuah contoh sistem disiplin
progresif yang disusun atas dasar tingkat berat atau kasarnya hukuman secara ringkas dapat
ditujukan sebagai berikut :
- teguran secara lisan oleh penyelia
- teguran tertulis dengan catatan dalam file personalia
- skorsing dari pekerjaan satu sampai tiga hari
- skorsing satu minggu atau lebih
- diturunkan pangkatnya
- dipecat

Pengertian Tanggung Jawab


Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala
sesuatunya, sehingga bertanggung jawab adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab,
menanggung segala sesuatunya, dan memberikan jawab serta menanggung jawab.

- Seorang mahasiswa memiliki kewajiban belajar


Bila belajar, maka hal itu berarti ia telah memenuhi kewajibannya serta dia juga telah
bertanggung jawab atas kewajibannya. Ka A, B, atau C. Seseorang mau bertanggung jawab karena
ada kesadaran atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak

‘13 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
5 Wahyu Anggraini, SE., M.Si http://www.mercubuana.ac.id
lain. Timbulnya sikap tanggung jawab karena manusia itu hidup bermasyarakat dan hidup
bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam.

Macam – Macam Tanggung Jawab


- Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Contoh : Andi membaca sambil berjalan, lalu ia terjatuh, akibatnya ia harus beristirahat
dirawat di rumah dan tidak sekolah. Konsekuensi tidak bersekolah dan tinggal dirumah adalah
tanggung jawab terhadap diri sendiri.
- Tanggung jawab terhadap keluarga
Contoh : seorang ibu hidup dengan tiga anak, karena suaminya meninggal dia harus bekerja
untuk memenuhi kebutuhan hidup anak-anaknya.
- Tanggung jawab terhadap masyarakat
Contoh : seorang ketua RT yang menjabat saat itu di daerah tempat tinggalnya harus
bertanggung jawab sepenuhnya terhadap kesejahteraan warganya. Misalnya saja bila pada
saat hari raya qurban, ketua RT juga harus sigap membantu bilaman ada warganya yang
meninggal dunia.
- Tanggung jawab terhadap bangsa dan negara
Contoh : pada zaman penjajahan dahulu, para pemuda Indonesia bertanggung jawab
untuk membela negara, turut berperang untuk memerdekakkan negara kesatuan Republik
Indonesia. Para pemuda sangat ingin memiliki kebebasan dalam bernegara, maka para
pemuda menanamkan dalam hatinya mempunyai tekad yang kuat untuk membela negara dan
bertanggung jawab atas semua permasalahan yang ada di negara Indonesia.
- Tanggung jawab terhadap Tuhan
Contoh : manusia telah diberi kehidupan yang sangat mencukupi dan layak. Semua itu atas
pemberian sang pencipta yaitu Allah SWT. Allah sangat pengasih, penyayang dan
pengampun. Allah pun tak meminta hal – hal yang menyusahkan manusia untuk mewujudkan
rasa bersyukur manusia terhadap semua kebaikan-Nya.
Diantara banyaknya tanggung jawab tersebut, bahwa kita harus melakukan semua tanggung
jawab kita dengan ikhlas dan akan memndapatkan hak kita pada saat nya setelah kita melakukan
semua tanggung jawab kita.

1.3 Karakteristik Disiplin


Pengertian Karakteristik :
- Karakteristik adalah fitur pembeda dari seseorang atau sesuatu

‘13 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
6 Wahyu Anggraini, SE., M.Si http://www.mercubuana.ac.id
- Karakteristik didifinisikan sebagai kualitas atau sifat
- Karakteristik adalah kualitas tertentu atau ciri khas seseorang atau sesuatu

Pengertian Disiplin

Disiplin adalah sikap yang selalu tepat janji, sehingga orang lain mempercayainya, karena modal
utama dalam berwirausaha adalah memperoleh kepercayaan dari orang lain. Kata disiplin
mengalami perkembangan makna dalam beberapa pengertian :
- Disiplin diartikan sebagai kepatuhan terhadap peraturan atau tunduk pada
pengawasan, dan pengendalian
- Disiplin sebagai latihan yang bertujuan mengembangkan diri agar dapat berperilaku tertib.
Perkataan disiplin mempunyai arti latihan dan ketaatan kepada aturan. Dengan
melaksanakan disiplin, berarti semua pihak dapat menjamin kelangsungan hidup dan kelancaran
kegiatan belajar, bekerja, dan berusaha. Kemauan kerja keras yang kita peroleh dan disiplin, akan
melahirkan mental yang kuat dan tidak mudah menyerah walaupun dalam keadaan sulit.
Beberapa contoh Kedisiplinan yaitu :
- Disiplin dalam menggunakan waktu
Maksudnya bisa menggunakan dan membagi waktu dengan baik. Karena waktu amat berharga
dan salah satu kunci kesuksesan adalah dengan bisa menggunakan waktu dengan baik
- Disiplin dalam beribadah
Maksudnya ialah senantiasa beribadah dengan peraturan-peraturan yang terdapat
didalamnya.
- Disiplin dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Kedisiplinan merupakan hal yang amat menentukan dalam proses pencapaian tujuan
pendidikan, samapi terjadi erosi disiplin maka pencapaian tujuan pendidikan akan terhambat,
diantara faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah :
a. Faktor tuntutan materi lebih banyak sehingga bagaimana pun jalannya, banyak ditempuh
untuk menutupi tuntutan hidup
b. Munculnya selera beberapa manusia yang ingin terlepas dari ikatan dan aturan serta ingin
sebebas – bebasnya
c. Pola dan sistem pendidikan yang sering berubah
d. Motivasi belajar para peserta didik dan para pendidik menurun e. Longgarnya peraturan
yang ada
e. Longgarnya peraturan yang ada

‘13 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
7 Wahyu Anggraini, SE., M.Si http://www.mercubuana.ac.id
Pada dasarnya disiplin muncul dari kebiasaan hidup dan kehidupan belajar dan mengajar yang
teratur serta mencitai dan menghargai pekerjaannya. Disiplin merupakan proses pendidikan dan
pelatihan yang memadai, untuk itu pendidi memerlukan pemahaman tentang landasan ilmu
kependidikan akan keguruan sebab saat ini banyak terjadi erosi sopan santun dan erosi disiplin.

Macam – Macam bentuk disiplin selain seperti yang disebutkan diatas, disiplin juga terbagi
menjadi :
- Disiplin Diri Pribadi
Apabila dianalisis maka disiplin mengandung unsur yaitu adanya sesuatu yang harus ditaati
atau ditinggalkan dan adanya proses sikap seseorang terhadap hal tersebut. Disiplin diri
merupakan kunci bagi kedisiplinan pada lingkungan yang lebih luas lagi. Contoh disiplin diri
pribadi yaitu tidak pernah meninggalkan ibadah kepada Tuhan Yang Maha Kuasa
- Disiplin Sosial
Pada hakekatnya disiplin sosial adalah disiplin dari dalam kaitannya dengan masyarakat atau
dalam hubungannya dengan contoh perilaku dosial adalah melaksanakan simkamling, kerja
bakti. Senantiasa menjaga nama baik masyarakat dan sebagainya
- Disiplin Nasional
kondisi yang merupakan perwujudan sikap mental dan perilaku suatu bangsa ditinjau dari
aspek kepatuhan dan ketaatan terhadap ketentuan peraturan dan hukum yang berlaku
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
- Berdasarkan hasil perumusan lembaga pertahanan nasional, yang diuraikan dalam disiplin
nasional untuk mendukung pembangunan nasional. Disiplin nasional diartikan sebagai
status mental bangsa yang tercermin dalam perbuatan berupa keputusan dan ketaatan. Baik
secara sadar maupun melalui pembinaan terhadap norma-norma kehidupan yang berlaku.

Manfaat Disiplin

- Menumbuhkan kepekaan
Anak tumbuh menjadi pribadi yang peka/berperasaan halus dan percaya pada orang lain.
Sikap ini memudahkan dirinya mengungkapkan perasaannya kepada orang lain, termasuk
orang tuanya. Jadinya anak akan mudah menyelami perasaan orang lain.
- Menumbuhkan kepedulian

‘13 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
8 Wahyu Anggraini, SE., M.Si http://www.mercubuana.ac.id
Anak menjadi peduli pada kebutuhan dan kepentingan orang lain. Disiplin membuat anak
memiliki integritas, selain dapat memikul tanggung jawab, mampu memecahkan
masalah dengan baik, cepat dan mudah
- Lain Mengajarkan keteraturan
Anak menjadi mempunyai pola hidup yang teratur dan mampu mengelola waktu dengan baik.
- Menumbuhkan ketenangan
Menurut penelitian menunjukkan bayi yang tenang/jarang menangis ternyata lebih mampu
memperhatikan lingkungan sekitarnya dengan baik. Di tahap selanjutnya bahkan ia bisa cepat
berinteraksi dengan orang lain.
- Menumbuhkan percaya diri
Sikap ini tumbuh berkembang pada saat anak diberi kepercayaan untuk melakukan sesuatu
pekerjaan yang mampu ia kerjakan dengan sendiri
- Menumbuhkan kemandirian
Dengan kemandirian anak dapat diandalkan untuk bisa memenuhi kebutuhan sendiri.
Anak juga dapat mengeksplorasi lingkungan dengan baik. Disiplin merupakan
bimbingan yang tepat pada anak untuk sanggup menentukan pilihan yang bijak.
- Menumbuhkan keakraban
- Anak menjadi cepat akrab dan ramah terhadap orang lain karena kemampuannya beradaptasi
lebih terasah.
- Membantu perkembangan otak
- Pada usia 3 tahun pertama, pertumbuhan otak anak sangat pesat, disini ia menjadi peniru
perilaku yang piawai. Ia mampu memncontoh dengan sempurna tingkah laku orang tua yang
disiplin dengan sendirinya akan membentuk kebiasaan dan sikap yang positif.
- Membantu anak yang sulit
Kadang – kadang kita lupa pada anak yang berkebutuhan khusus yang memerlukan
penanganan khusus, melalui disiplin yang menekankan keteraturan anak berkebutuhan khusus
bisa hidup lebih baik.
- Menumbuhkan kepatuhan
Hasilnya anak akan menuruti aturan ynag ditetapkan orang tua atas kemauan sendiri.

‘13 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
9 Wahyu Anggraini, SE., M.Si http://www.mercubuana.ac.id
1.4 Disiplin Pada Lingkup Perguruan Tinggi dan Dunia Kerja

Disiplin pada lingkup perguruan tinggi

Kedisiplinan adalah salah satu faktor penting dalam pembelajaran di dunia kampus. Mahasiswa
yang kurang berperestasi bukan hanya disebabkan oleh faktor kemampuan, namun bisa juga
disebabkan karena tidak adanya kedisiplinan. Disiplin adalah suatu sikap dan perilaku dalam
mematuhi segala aturan dalam bertingkah laku. Jika dikaitkan dengan belajar maka disiplin
belajar adalah suatu sikap dan perilaku individu dalam mematuhi norma dan etika dalam
belajar. Mahasiswa dituntut agar mempunyai sikap disiplin tinggi terutama disiplin dalam belajar.
Disiplin belajar penting diterapkan di bangku perkuliahan oleh Dosen dan Mahasiswa. Disiplin
merupakan pengaruh yang dirancang untuk membantu mahasiswa dalam menghadapi
lingkungan. Disiplin tumbuh dari kebutuhan menjaga keseimbangan antara kecendrungan
keinginan individu untuk berbuat agar memperoleh sesuatu dengan pembatasan atau peraturan
yang diperlukan oleh lingkungan terhadap dirinya. Disiplin merupakan suatu sikap yang
menunjukkan kesediaan untuk menepati atau mematuhi dan dan mendukung ketentuan, tata
tertib, peraturan, nilai serta kaidah-kaidah yang berlaku. Dengan demikian, disiplin bukanlah
suatu yang dibawa sejak awal, tetapi merupakan sesuatu yang dipengaruhi oleh faktor ajar atau
pendidikan. Perilaku disiplin bagi mahasiswa adalah salah satu kunci sukses untuk dapat meraih
prestasi yang maksimal. Fungsi utama disiplin adalah untuk mengajar mengendalikan diri
dengan mudah menghormati dan mematuhi aturan. Oleh karena itu, seseorang yang disiplin
dalam kehidupannya, akan denga mudah mencapai keberhasilan. Dalam prakteknya kedisiplinan
memerlukan konsistensi dari setiap individu dalam melaksanakannya. Disiplin memerlukan
pemahaman yang mendalam bagi seseorang untuk mencapai kesuksesan, karena di dalam disiplin
terkandung unsur – unsur yang harus dipenuhi atau dijalankan. Kebanyakan mahasiswa
bermasalah dengan disiplin, sebab disiplin pastilah ada kaitannya dengan peraturan.

Peraturan suatu hal yang tidak disukai bahkan dibenci oleh banyak siswa dan mahasiswa. Tak
heran mahasiswa tidak disiplin waktu. Apapun bentuk sanksi ketidak disiplinan mahasiswa sudah
tidak mapan, sehingga timbul pertanyaan apakah mahasiswa memang keras wataknya tidak mau
mengikuti aturan, atau apa mungkin kurikulum pendidikan yang salah. Sehubungan dengan hal
tersebut masih terdapat mahasiswa yang tidak disiplin dalam belajar, dengan bukti yang
ada seperti pada waktu jam mata kuliah sedang berlangsung ada mahasiswa yang terlambat
masuk, ada mahasiswa yang tidak hadir, ada pula yang hanya bermain, bercerita, dan ada pula

‘13 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
10 Wahyu Anggraini, SE., M.Si http://www.mercubuana.ac.id
mahasiswa yang tidak memasukan tugas. Bagi sebagian mahasiswa di Indonesia budaya telat
sudah menjadi darah daging dan dianggap sebagai hal yang wajar dan harus dimaklumi.
Seringkali kita menganggap bahwa aturan itu memang untuk dilanggar, hal ini yang membuat
disiplin itu sangat sulit diterapkan. Disiplin memang tidak terasa manfaatnya sekarang, namun
disiplin akan terasa bermanfaat jika kita memiliki suatu impian yang ingin dicapai. Sehingga kita
mendisiplinkan diri melalui pendidikan. Proses pembelanjaran itu memang tidak mudah, tetapi
tidak ada istilahnya kata terlambat untuk membangun sikap disiplin.

Dalam dunia pendidikan, sikap disiplin dan tanggung jawab sangat diperlukan, terutama dalam
diri mahasiswa. Disiplin dan tanggung jawab merupakan salah satu kunci untuk membentuk
mahasiswa menjadi lebih berkualitas dan menjadi kunci sukses di masa depan. Menurut Gerakan
Disiplin Nasional (GDN 1996:29-30) menyatakan disiplin adalah alat untuk menciptakan perilaku
dan tata tertib manusia sebagai pribadi maupun sebagai kelompok masyarakat. Disiplin disini
berarti hukuman atau sanksi yang berbobot mengatur dan mengendalikan perilaku. Sedangkan
menurut Rachman (1999:168) menyatakan Disiplin sebagai upaya mengendalikan diri dan sikap
mental individu atau masyarakat dalam mengembangkan kepatuhan dan ketaatan terhadap
peraturan dan tata tertib berdasarkan dorongan dan kesadaran yang muncul dari dalam hatinya.
Dengan demikian, dapat diartikan bahwa disiplin merupakan suatu hal untuk mengatur manusia
melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang diharapkan lingkungan supaya segala sesuatunya
berjalan secara teratur. Sedangkan pengertian tanggung jawab menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sering kita jumpai orang
berilmu tinggi tetapi tidak mampu berbuat banyak dengan ilmunya, karena kurang disiplin.
Sebaliknya, banyak orang yang tingkat ilmunya biasa – biasa saja tetapi justru mencapai
kesuksesan luar biasa, karena sangat disiplin dalam hidupnya. Tidak ada lembaga
pendidikan yang tidak mengajarkan disiplin kepada anak didiknya. Semua pasti sepakat, rencana
sehebat apapun akan gagal di tengah jalan ketika ditunjang dengan disiplin. Maka dari itu, disiplin
sudah menjadi sebuah kewajiban yang harus dilakukan oleh orang-orang yang ingin sukses.
Dengan disiplin, orang akan dapat mengatur segala sesuatunya sesuai dengan target atau
rencananya. Tanpa disiplin dan ketepatan waktu, bisa terjadi tugas terbengkalai satu per satu,
dan pada akhirnya tidak ada yang terselesaikan, begitupula dengan tanggung jawab. Disiplin
tanpa diadmpingi dengan rasa tanggung jawab juga akan membuat segala sesuatunya berjalan
kurang lancar. Karena seperti dijelaskan diatas, tanggung jawab adalah sikap yang menanggung
segala sesuatunya. Jika kita bisa menyelesaikan apa yang ditanggungkan kepada kita, pasti orang
lain akan memberikan tanggung jawab lagi bahkan lebih besar dari tanggungan yang sebelumnya.

‘13 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
11 Wahyu Anggraini, SE., M.Si http://www.mercubuana.ac.id
Hal inilah yang menjadikan kita berkembang menjadi pribadi yang memiliki tanggung jawab lebih
besar lagi, dan pastinya apresiasi lebih besar juga dari lingkungan. Disiplin yang dilakukan secara
seimbang antara urusan ibadah dan kerja, akhirat dan dunia, itulah yang akan
mengantarkan kaum beriman kepada kesuksesan.

Unsur – Unsur yang terkandung dalam pengertian disiplin mencakup beberapa diantaranya :
- Taat, artinya selalu patuh pada peraturan yang berlaku. Ketaatan di dalam disiplin belajar
diperlukan supaya setiap waktu yang ada dapat digunakan secara seimbang. Disiplin belajar
bukanlah menggunakan semua waktu yang ada hanya untuk belajar akan tetapi diimbangi
dengan kegiatan lain.
- Tertib, berarti mengerjakan kegiatan dengan kesadaran secara sistematis untuk mencapai
tujuan secara efektif dan efisien. Didalam kuliah mahasiswa secar sistematis (terarah) yaitu
didalam kegiatan perkuliahan sebaiknya mahasiswa menentukan arah dan tujuan dari
perkuliahan sehingga dengan begitu akan tercapai hasil yang efektif dan efisien
- Tanggung Jawab, adalah kegiatan yang dikerjakan dengan penuh rasa memiliki, menjaganya
agar setiap kegiatan yang dikerjakan betul-betul dapat dipercaya kebenarannya. Pada saat
kuliah diperlukan adanya rasa tanggung jawab dari dalam diri mahaiswa supaya pada saat
kuliah menumbuhkan rasa memiliki kewajiban untuk belajar sehingga akan membuat
mahaiswa lebih terfokus pada pelajaran yang dipelajari dan bukan pada hal lain. Jadi apabila
mahasiswa memiliki sikap disiplin yang tinggi dalam kegiatan kuliah tentunya prestasi belajar
yang dipeoleh menjadi baik. Sebaliknya jika mahasiswa tiudak meiliki sikap disiplin dalam
belajar maka kegiatan belajarnya tidak terencana dengan baik sehingga kegiatan belajarnya
tidak teratur dan membuat prestasi belajar akan menurun.

Disiplin pada lingkup dunia kerja

Setiap tenaga kerja memiliki banyak motif dan hampir tak ada satu orang tenaga kerja pun yang
memilik motif sama. Ini berarti kenyataannya tidak satu motif pun yang menentukan bagaimana
setiap tenaga kerja harus bereaksi terhadap seluruh beban yang ada. Oleh karena itu, tak ada
teknik dan strategi yang dpat menjamin terpenuhinya moral dan disiplin kerja yang tinggi bagi
setiap tenaga kerja di mana pun juga. Beberapa tenaga kerja bekerja hanya untuk mendapatkan
uang, ada yang bekerja mencari keselamatan, dan ada pula yang bekerja karena tertarik pada
pekerjaannya. Bahkan mungkin ada beberapa tenaga kerja yang tidak tahu apa yang akan mereka

‘13 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
12 Wahyu Anggraini, SE., M.Si http://www.mercubuana.ac.id
lakukan. Akan tetapi generalisasi terhadap motif mana pun yang bersifat universal amat sulit
untuk dipertahankan. Banyak problem yang dihadapi memahami motif yang terbentuk dalm diri
setiap tenaga kerja. Tampaknya motif setiap tenaga kerja menerima struktur dan dinamika
sendiri. Motif – motif para tenaga kerja yang memiliki struktur dan selalu timbul apabila motif
yang satu terpenuhi amat mempengaruhi kondisi disiplin kerja para tenaga kerja. Dampak
tersebut perlu mendapatkan porsi pembinaan dengan prioritas utama dari manajemen. Dengan
demikian, disiplin kerja para tenaga kerja diharapkan terus dibina dan ditegakkan. Sebenarnya
sangatlah sulit menetapkan tujuan rinci mengapa pembinaan disiplin kerja perlu dilakukan oleh
manajemen. Secara umum dapat disebutkan bahwa tujuan utama pembinaan disiplin kerja
adalah demi kelangsungan perusahaan sesuai dengan motif perusahaan.
Secara khusus tujuan pembinaan disiplin kerja para tenaga kerja, antara lain :
- Agar para tenaga kerja menepati segala peraturan dan kebijakan ketenaga kerjaan maupun
peraturan dan kebijakan perusahaan yang berlaku, baik tertulis maupun tidak tertulis, serta
melaksanakan perintah manajemen
- Dapat melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya serta mampu memberikan pelayanan
yang maksimum kepada pihak tertentu yang berkepentingan dengan perusahaan sesuai
dengan bidang pekerjaan yang diberikan kepadanya.
- Dapat menggunakan dan memelihara sarana dan prasarana, barang dan jasa perusahaan
dengan sebaik-baiknya.
- Dapat bertindak dan berperilaku sesuai dengan norma-norma yang berlaku pada perusahaan.
- Tenaga kerja mampu menghasilkan produktivitas yang tinggi sesuai dengan harapan
perusahaan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Indikator Disiplin Kerja di Lingkungan Kerja

Indikator disiplin kerja di kantor tentunya sangat diperlukan, tidak hanya bicara masalah
produktivitas kerja, namun juga membangun etos kerja yang baik. Etos kerja yang baik dengan
sendirinya akan meningkatkan citra perusahaan. Perusahaan akan bangga dengan karyawan yang
disiplin, baik waktu atau kinerja.

Disiplin sendiri merupakan bentuk kepatuhan terhadap perusahaan serta tugas-tugas yang
diemban. Kepatuhan ini yang dapat menggerakan roda-roda perusahaan agar memperoleh
pencapaian yang lebih sempurna.

‘13 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
13 Wahyu Anggraini, SE., M.Si http://www.mercubuana.ac.id
Berikut beberapa indikator dari kedisiplinan kerja yang dirangkum dari beberapa pendapat para
ahli :
- Disiplin Waktu. Waktu adalah emas, begitu pepatah lama yang sudah populer.
Begitupun hal nya dengan bekerja di perusahaan. Efisiensi waktu sangat diperlukan untuk
mengatur pekerjaan agar seluruh tugas dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Hal ini akan
mencegah pekerjaan lain menjadi tertunda. Maka, pegawai yang disiplin tentunya akan
mendisiplinkan diri dalam hal waktu, seperti kehadiran setiap harinya, serta kedatangan yang
tepat waktu.
- Inisiatif dan kreatif.Kedisiplinan kerja juga dapat ditunjukkan dari cara pengerjaan tugas.
Melakukan tugas secara monoton merupakan indikasi motivasi yang rendah serta
ketidakpuasan pegawai terhadap perusahaan. Sebaliknya, pegawai yang inisiatif dan kreatif
menunjukkan adanya tingkat motivasi yang tinggi. Pegawai yang bermotivasi tinggi akan
menunjukkan tingkat disiplin yang tinggi pula.
- Tanggung jawab. Disiplin dapat ditunjukkan melalui tanggung jawab. Apakah seorang
pegawai menyelesaikan tugas-tuga yang dibebankan dengan tepat waktu atau tidak akan
memperlihatkan bagaimana sikap pegawai terhadap perusahaan. Pegawai yang disiplin dalam
kerja akan memberikan tanggung jawab yang tinggi pula pada pekerjaan. Termasuk
menyelesaikan pekerjaan dengan sempurna.
- Taat pada peraturan perusahaan. Kedisiplinan juga dapat ditunjukkan melalui ketaatan
pada peraturan perusahaan. Pegawai yang disiplin cenderung taat pada perusahaan. Ketaatan
ini dapat ditunjukkan dari cara berpenampilan yang sesuai dengan aturan, kehadiran yang
tepat waktu. Tidak hanya itu, pegawai yang disiplin menunjukkan kecendrungan akan patuh
kepada atasan.
- Sikap dan perilaku. Sikap dan perilaku pegawai terhadap atasan serta rekan kerja juga
merupakan indikator yang baik bagi disiplin kerja. Pegawai yang disiplin akan lebih menjaga
relasi yang baik antara dirinya dengan atasan, dirinya dengan rekan kerja, maupun pihak-pihak
lain yang berkaitan dengan perusahaan
- Teladan Kepemimpinan. Pemimpin adalah salah satu faktor pendukung dari kedisiplinan kerja
para bawahannya. Apabila pemimpin yang dapat meneladani anak buah dapat menjadi salah
satu indikator dari kedisiplinan kerja pegawai. Kalau pemimpin mampu memberikan arahan
dengan baik dan bijak, pegawai akan menunjukkan kepuasan yang lebih dalam bekerja,
dengan begitu disiplin kerja juga akan dapat terjaga
- Balas jasa. Balas jasa bisa berupa gaji atau benefit yang diberikan perusahaan dapat menjadi
indikator disiplin kerja. Biasanya, perusahaan yang dapat memberikan balas jasa kepada

‘13 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
14 Wahyu Anggraini, SE., M.Si http://www.mercubuana.ac.id
pegawai memiliki pegawai-pegawai yang lebih cekatan dan lebih berdedikasi pada
penyelesaian tugas-tugas di perusahaan
- Pengawasan melekat. Pengawasan yang baik akan menghasilkan disiplin kerja yang baik pula.
Bukan berarti pegawai harus diawasi dalam melakukan pekerjaan, tetapi kemampuan atasan
dalam mengobservasi motivasi, hambatan, serta masalah- masalah yang terjadi pada
pegawai akan meningkatkan kemauan untuk bekerja dengan lebih baik.

‘13 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
15 Wahyu Anggraini, SE., M.Si http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Artiningrum,Primi,Kurniasih,Augustina,Nurgroho,Arissetyanto,2
013,EtikadanPerilakuProfesionalSarjana,GrahaIlmu,Yogyakarta

Ruky,Achmad,2003,SDMBerkualitas,Gramedia,Jakarta

Hasibuan, Malayu, SP., 1996. Manajemn dasar, Pengertian dan Masalah. Jakarta: Gunung
Agung.

Mulyana, Deddy, 2005. Ilmu Komnikasi Suatu Pengantar. Bandung: Rosda. Mulyana, Deddy, 2004.
Komunikasi Efektif. Bandung: Rosda.
Sutarto, 1991. Dasar-Dasar Organisasi. Yogyakarta: UGM Press

Stephen P.Robbins.1994. Teori Organisasi Struktur, Desain, dan Aplikasi,Arcan: Jakarta

Sumber Internet :
https://news.okezone.com/read/2016/11/18/65/1544900/3-alasan-pentingnya-disiplin-dalam-

‘13 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
16 Wahyu Anggraini, SE., M.Si http://www.mercubuana.ac.id
‘13 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
17 Wahyu Anggraini, SE., M.Si http://www.mercubuana.ac.id
Bagian Isi
Ketentuan Penulisan

Penulisan isi Materi Modul diwajibkan menggunakan kertas A4 margin 1 inchi untuk setiap sisi
kertas, huruf bertipe Arial ukuran 11 point dengan spasi antar baris sebesar 1,5 point.

Footer

Bagian Footer dari modul wajib dosen pengampu perbaharui dengan menuliskan nama penyusun,
matakuliah beserta tahun pembuatan sesuai modul yang disusun.

Diisi dengan Tahun Diisi Mata Kuliah dan Dosen


Pembuatan Modul Penyusun dari Modul

Halaman, otomatis
terbaharui

Heading Standar

Telah disediakan heading2 standari untuk digunakan dalam isi modul untuk mempermudah dosen
dalam proses penyusunan modul, yaitu :

 Heading 1, dipergunakan untuk judul utama

Contoh heading 1
 Heading 2, dipergunakan untuk sub judul

Contoh heading 2

 Heading Materi, dipergunakan untuk isi dari modul (arial 11 dengan spasi 1,5pt)
“Contoh dari Heading Materi”

‘13 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
18 Wahyu Anggraini, SE., M.Si http://www.mercubuana.ac.id
Plagiarism
Hal-hal yang dosen penyusun modul perlu ketahui untuk dihindari dan dilaksanakan dalam
menghindari pelaksanaan plagiarism, --materi sedang disusun Bu Primi.

‘13 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
19 Wahyu Anggraini, SE., M.Si http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka

‘13 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
20 Wahyu Anggraini, SE., M.Si http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai