Anda di halaman 1dari 7

SIKAP ILMIAH

“DISIPLIN”

Disusun oleh :
Winda Putri Setyo Rini
K7122337
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Surel : windaputrii04@student.uns.ac.id

A. PENDAHULUAN
Secara umum, sikap ilmiah merupakan salah satu karakter yang dimiliki
oleh ilmuwan. Sikap ilmiah adalah sikap yang diperoleh setelah melaksanakan
pembelajaran yan berupa kecakapan hidup dan dalam penelitian ini meliputi :
selalu ingin tahu dan memiliki minat, mampu bekerjasama dalam tim, dan
bertanggungjawab.
Sikap ilmiah menurut Andrian (2010:10) dapat diuraikan sebagai
berikut: 1) selalu ingin tahu dan mempunyai minat. Keingintahuan dan minat
atas segala sesuatu merupakan salah satu dasar ditemukannya konsep, teori dan
hukum dalam bidang sains atau IPA, 2) berani mencoba, 3) jujur dan teliti dalam
mencatat dan mengolah data., 4) mampu berkerja sama dalam tim, 5)
bertanggung jawab, 6) fleksibel dan terbuka, 7) tabah, gigih dan yakin, dan 8)
memiliki rasa syukur atas karunia Tuhan Yang Maha Esa.
Pada tingkat sekolah dasar sikap ilmiah difokuskan pada ketekunan,
keterbukaan, kesediaan mempertimbangkan bukti, dan kesediaan membedakan
fakta dengan pendapat (Kartiasa, 1980).
Menurut Harlen (1996) ada empat jenis sikap yang perlu mendapat
perhatian dalam pengembangan sikap ilmiah siswa Sekolah Dasar : (1) sikap
terhadap pekerjaan di sekolah, (2) sikap terhadap diri mereka sebagai siswa, (3)
sikap terhadap ilmu pengetahuan, khususnya Sains, dan ( 4) sikap terhadap
obyek dan kejadian di lingkungan sekitar. Keempat sikap ini akan membentuk
sikap ilmiah yang mempengaruhi keinginan seseorang untuk ikut serta dalam
kegiatan tertentu, dan cara seseorang merespon kepada orang lain, obyek, atau
peristiwa.
Disiplin merupakan sesuatu yang berkenaan dengan pengendalian diri
seseorang terhadap bentuk-bentuk aturan. Sikap disiplin selalu ditunjukkan
kepada orang-orang yang selalu hadir tepat waktu, taat terhadap aturan,
berperilaku sesuai dengan norma-norma yang berlaku.
Hasibuan (2008:193) Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan
sesorang menaati semua peraturan dan norma-norma sosial yang berlaku.
Disiplin merupakan suatu tingkah laku dan perbuatan yang saling menghormati
dan menghargai serta patuh terhadap peraturan-peraturan yang berlaku oleh baik
tertulis maupun tidak tertulis, serta sanggup untuk menjalankan dan menerima
sanksi apabila melanggar peraturan yang telah di buat.

B. TINJAUAN PUSTAKA

1. DEFINISI
Disiplin adalah sebagai sikap mental yang tercermin dalam perbuatan
atau tingkah laku perorangan, kelompok atau masyarakat berupa ketaatan
(obedience) terhadap peraturan-peraturan atau ketentuan yang ditetapkan
pemerintah atau etik, norma dan kaidah yang berlaku dalam masyrakat
untuk untuk tujuan tertentu. Disiplin dapat pula diartikan sebagai
pengendalian diri agar tidak melakukan sesuatu yang bertentangan dengan
falsafah dan moral pancasila. (Muchdarsyah Sinungan, 2009:145).
Moenir (2010:94-96) disiplin adalah suatu bentuk ketaatan terhadap
aturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis. Ada dua jenis disiplin yang
sangat dominan sesuai dengan apa yang dikehendaki individu. Pertama,
disiplin dalam hal waktu dan disiplin kerja atau perbuatan. Dengan
demikian kedua jenis disiplin yang dikemukakan oleh Moenir tersebut
merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan serta saling mempengaruhi
satu sama lain.
Disiplin merupakan sesuatu yang menyatu didalam diri seseorang.
Disiplin muncul terutama karena adanya kesadaran batin dan iman
kepercayaannya bahwa apa yang ia lakukan itu baik dan bermanfaat bagi
diri sendiri dan lingkungannya. Disiplin sangat penting dala kegiatan
pembelajaran. Hal tersebut dapat menciptakan suasana belajar yang nyaman
dan kondusif untuk mendukung kegiatan belajar. Sikap disiplin merupakan
salah satu faktor yang berpengaruh besar terhadap prestasi belajar sesorang.
Anneahira (2012:27) yang mengatakan bahwa dalam dunia pendidikan
kedisiplinan merupaka harga mati yang harus dibayar siswa. pengaruh
disiplin terhadap prestasi belajar sangatlah besar sehingga perlu ditanamkan
sikap disiplin dalam diri peserta didik sedini mungkin.
Menanamkan disiplin yang tepat akan menghasilkan terbentuknya
perilaku yang baik pada anak. Hal tersebut menyebabkan anak dapat
berperilaku sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dilingkungan
sosialnya dan sebagai hasilnya keberadaanya diterima dengan baik oleh
lingkungannya. Anak demikian memiliki penyesuaian diri yang baik yang
membuatnya menjadi bahagia. Dengan demikian, disiplin sangat penting
untuk perkembangan anak agar ia berhasil mencapai hidup yang bahagia,
mencapai penyesuaian yang baik dalam lingkungan sosialnya. Untuk
mencapai keadaan tersebut disiplin perlu ditanamkan sejak awal kehidupan
anak.
Berdasarkan uraian beberapa pendapat para ahli diatas maka dapat
disimpulkan bahwa merupakan sikap patuh pada aturan dan tata tertib untuk
memperoleh perubahan tingkah laku yang baru sebagai hasil dari
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Dalam hal ini
seorang siswa yang memiliki sikap displin yang tinggi dalam kegiatan
belajar, maka kepatuhan dan ketekunan belajarnya akan terus meningkat
sehingga mengakibatkan prestasi belajar yang meningkat pula.

2. CIRI – CIRI
Karakteristik sikap ilmiah merupakan mengembangkan keingintahuan
tentang lingkungannya, percaya bahwa setiap akibat ada sebabnya,
mempunyai pandangan terbuka, seperti halnya Depdiknas menyebutkan
bahwa sikap ilmiah yang penting dikembangkan didalam pembelajaran
karena dapat melatih sikap berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan
dan berargumentasi, ingin tahu, peduli lingkungan, mau bekerja sama,
terbuka, tekun, cermat, kreatif, dan inovatif, kritis, disiplin, jujur, objektif,
dan beretos kerja tinggi.
Disiplin belajar merupakan kesadaran untuk melakukan sesuatu
pekerjaan dengan tertib dan teratur sesuai dengan peraturan-peraturan yang
berlaku dengan penuh tanggung jawab tanpa paksaan dari siapapun.
Menurut Ray displin adalah perilaku yang positif, ungkapan perasaan
melalui cara yang positif, dan memiliki nilai-nilai keluarga. Siswa yang
memiliki disiplin belajar dapat dilihat dari karakteristik atau ciri yang
dimiliki oleh siswa atas kesadaran dalam dirinya untuk belajar sebaik -
baiknya yang disertai dengan kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan
dan tata tertib. Adapun karakteristik tersebut dikemukakan oleh beberapa
teoritisi sebagai berikut :
1. Arikunto (1990: 137) mengemukakan macam-macam disiplin
belajar ditunjukkan oleh beberapa perilaku yaitu, mentaati tata tertib
sekolah, perilaku kedisiplinan di dalam kelas, disiplin dalam
menepati jadwal belajar, dan belajar secara teratur.
2. Tu’u (2004:91) mengemukakan bahwa kedisiplinan sebagai
kontribusi mengikuti dan menaati peraturan sekolah yang meliputi
dapat mengatur waktu belajar di rumah, rajin dan teratur belajar,
perhatian yang baik saat belajar di kelas dan ketertiban diri saat
belajar di kelas.
3. Emmer, S dan Warsham (1984:102) dalam (Khuluse, 2009:9)
menyatakan bahwa karakteristik disiplin meliputi ketaatan,
partisipasi yang penuh, kesopanan, dan kesetiaan.
Dari indikator-indikator yang telah disebutkan di atas, penulis membagi
kembali menjadi dua aspek beserta indikatornya, yaitu sebagai berikut :
1. Disiplin mengikuti pembelajaran
Dalam dimensi disiplin belajar terdapat kontribusi mengikuti
pembelajaran yang mana indikator yang mencerminkan kontribusi
siswa dalam mengikuti pembelajaran adalah sebagai berikut :
a. Perhatian yang baik saat belajar (Tu’u, 2004:91)
b. Kehadiran Siswa (Khuluse, 2009:9)
c. Full participation/patisispasi Penuh (Khuluse, 2009:9)
d. Menepati jadwal/waktu (Arikunto, 1990:137)
2. Perilaku Disiplin
Selain kontribusi siswa dalam mengikuti pembelajaran, dimensi
disiplin belajar juga memuat perilaku disiplin siswa. Indikator dalam
perilaku disiplin diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Ketertiban diri saat belajar dikelas (Tu’u, 2004:91)
b. Mematuhi tata tertib (Arikunto, 1990:137)
c. Kesopanan (Khuluse, 2009:9)
3. CARA MEMBERDAYAKAN SIKAP DISIPLIN TERHADAP SISWA
SEKOLAH DASAR
Menurut Thomas Licona dalam jurnal (Hartini, 2017:43), mendefinisikan
bahwa : Seorang yang berkarakter sebagai sifat alami seseorang dalam
merespon situasi secara bermoral yang di manifestasikan dalam tindakan
nyata melalui tingkah laku yang baik, jujur ,bertanggungjawab,
menghormati orang lain, dan karakter mulia lainnya dan ada tiga komponen
karakter yang baik yaitu: (1) Pengetahuan moral, (2) Perasaan moral,
(3)Tindakan moral.
Pendidikan karakter disiplin merupakan upaya guru untuk menanamkan
karakter siswa yang taat dan mematuhi aturan tata tertib yang ada di sekolah
yang nantinya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari (Nuria,
2013:7).
Pada dasarnya karakter disiplin tidak hanya diperuntukkan bagi golongan
tertentu saja melainkan setiap warga termasuk didalamnya para siswa yang
bagi mereka tata tertib sekolah seolah hanya sebagai simbol tertulis saja
namun tidak dipatuhi oleh para siswa, mereka menganggap itu hanyalah
sebuah keterpaksaan bukan karena kesadaran. Sehingga menimbulkan
banyaknya siswa - siswi yang tidak menyadari akan pentingnya menjadi
pribadi yang disiplin.
Hal-hal tersebut diatas menunjukkan bahwa ditengah-tengah
perkembangan era globalisasi saat ini nilai-nilai karakter disiplin siswa
sangat menurun yang apabila dibiarkan saja akan menghasilkan generasi
yang rusak dan tidak terarah. Oleh karena, itu persoalan-persoalan tersebut
harus segera dicegah dan diatasi salah satunya dengan pendidikan yaitu
pendidikan karakter terutama karakter disiplin.
Namun, untuk menumbuhkan karakter disiplin sepertinya tidak cukup
hanya mengandalkan proses pembelajaran dikelas saja. Oleh karenanya
harus ada program tambahan untuk mencapainya. Salah satu program
tambahan diarea sekolah yang dapat dikembangkan adalah dengan kegiatan
ekstrakurikuler. Ekstrakurikuler yang dapat dikembangkan sebagai sarana
untuk menumbuhkan kedisiplinan adalah ekstrakurikuler yang bersifat
pembinaan karakter (akhlak, budi pekerti) salah satunya ialah
ekstrakurikuler pramuka.
Menurut Boden Powel dalam (Rahayuningrum, 2017:4) pramuka adalah
suatu permainan yang menyenangkan di alam terbuka, tempat orang dewasa
dan anak pergi bersama-sama, mengadakan pengembaraan bagaikan kakak
beradik, membina kesehatan dan kebahagiaan, ketrampilan dan kesediaan
untuk member pertolongan bagi yang membutuhkannya. Gerakan Pramuka
mendidik anak-anak dan pemuda Indonesia dengan Prinsip Dasar dan
Metode Kepramukaan yang pelaksanaanya disesuaikan dengan keadaan,
kepentingan, dan perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia dengan
tujuan agar setiap pramuka, 1) Memiliki kepribadian yang beriman,
bertaqwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotic, taat hukum, disiplin,
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, berkecakapan hidup, sehat
jasmani dan rohani, 2) Menjadi warga negara yang berjiwa Pancasila, setia
dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi
anggota masyaraat yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya
sendiri secara mandiri serta brsamasama bertanggungjawab atas
pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesama
hidup dan alam lingkungan.
Jadi dapat dikatakan melalui kegiatan pramuka kita bisa memberikan
pendidikan moral, serta nilai-nilai hidup bagi generasi muda dalam upaya
pemberian pendidikan karakter terutama karakter disiplin. Pendidikan
pramuka bagi siswa merupakan wadah pembinaan karakter bangsa, karena
kegiatan pramuka dilakukan dalam bentuk yang menarik terarah dan praktis.
Pramuka merupakan perpaduan proses pengembangan nilai sikap dan
keterampilan. Dalam hal ini, pramuka mempunyai peran penting dalam
menumbuhkan karakter disiplin siswa untuk membentuk sifat dan dapat
menunjang siswa menjadi karakter yang utuh dalam diri siswa. Berdasarkan
uraian diatas, penerapan kegiatan ekstrakurikuler pramuka memiliki peran
penting dalam menumbuhkan karakter disiplin siswa.
C. KESIMPULAN
Kedisplinan pada anak-anak adalah memberikan pengertian akan mana
yang baik dan yang buruk. Pendidikan disiplin perlu di tanamkan pada anak
bahwa berbuat kesalahan tentu mengandung sejumlah konsekuensi,untuk
itulah fungsi hukuman dalam pendidikan anak. Disiplin merupakan perilaku
nilai yang bisa dilakukan secara paksa dan bisa dilakukan dengan sukarela.
Untuk anak usia dini, bentuk disiplin harus dilaksanakan secara sukarela dan
melalui bermain. Penanaman disiplin yang tepat akan menjadikan anak
memiliki sikap disiplin dan tetap merasakan kebahagiaan.
Terdapat strategi yang dilakukan oleh guru dalam memeberdayakan
sikap disiplin terhadap siswa Sekolah Dasar. Strategi tersebut adalah dengan
mengadakan ekstrakurikuler pramuka. Dengan penerapan ekstrakurikuler
pramuka, dapat meningkatkan karakter disiplin siswa. Oleh karena itu,
pramuka mempunyai peran penting dalam proses pembentukan karakter
sikap disiplin terhadap siswa. Dampak dari penerapan kegiatan
ekstrakurikuler tersebut adalah menumbuhkan sikap disiplin yang dimiliki
oleh siswa dalam mengikuti semua tata tertib yang telah ditetapkan sekolah,
disiplin dalam mengikuti proses pembelajaran maupun kegiatan sekolah
lainnya.

DAFTAR PUSTAKA
https://ejurnal.ung.ac.id/index.php/JPI/article/view/593
Anwar, Herson. "Penilaian sikap llmiah dalam pembelajaran sains." Jurnal
Pelangi Ilmu 2.5 (2009).

file:///C:/Users/USER/Downloads/6923-Article%20Text-13936-1-10-
20150823.pdf
Sunarso, Ali. "Pembelajaran Model Cooperative Learning Tipe Jeis Untuk
Meningkatkan Sikap Ilmiah Dan Pemahaman Konsep." Journal of Primary
Education 4.1 (2015).

https://mail.ekobis.stieriau-akbar.ac.id/index.php/Ekobis/article/viewFile/5/2
Syafrina, Nova. "Pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada pt.
suka fajar pekanbaru." Eko Dan Bisnis: Riau Economic and Business Review 8.4
(2017): 1-12.

file:///C:/Users/USER/Downloads/3102-Article%20Text-8051-1-10-
20190430.pdf
Annisa, Fadillah. "Penanaman nilai-nilai pendidikan karakter disiplin pada siswa
Sekolah Dasar." Perspektif Pendidikan Dan Keguruan 10.1 (2019): 69-74.

file:///C:/Users/USER/Downloads/admin,+Journal+manager,+169.pdf
Lomu, Lidia, and Sri Adi Widodo. "Pengaruh motivasi belajar dan disiplin
belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa." (2018).

file:///C:/Users/USER/Downloads/8113-16291-4-PB.pdf
Sari, Bella Puspita, and Hady Siti Hadijah. "Meningkatkan disiplin belajar siswa
melalui manajemen kelas." Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran
(JPManper) 2.2 (2017): 233-241.

http://scholar.googleusercontent.com/scholar?
q=cache:NlpCL4GVb4UJ:scholar.google.com/
+karakteristik+sikap+ilmiah&hl=id&as_sdt=0,5
Guswita, Serly, et al. "Analisis keterampilan proses sains dan sikap ilmiah
peserta didik kelas xi mata pelajaran biologi di sma al-azhar 3 bandar
lampung." Biosfer: Jurnal Tadris Biologi 9.2 (2018): 249-258.

https://www.ejournal.stkipbudidaya.ac.id/index.php/jg/article/viewFile/312/228
Purwanti, Lia, Muhlis Fahdiar Sembiring, and Agustinwati Agustinwati.
"IMPLEMENTASI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DALAM
MENUMBUHKAN KARAKTER DISIPLIN SISWA ANGGOTA GERAKAN
PRAMUKA DI KELAS VI SDN 050618 KAMPUNG BAMBAN TAHUN
PELAJARAN 2020/2021." Jurnal Serunai Pancasila dan Kewarganegaraan 9.2
(2020): 61-70.

file:///C:/Users/USER/Downloads/265-Article%20Text-1785-1-10-
20200516.pdf
Yantoro, Yantoro. "Strategi Pengelolaan Kelas Yang Efektif Dalam
Menumbuhkan Sikap Disiplin Siswa." Jurnal Muara Pendidikan 5.1 (2020):
586-592.
http://www.e-journal.stkipsiliwangi.ac.id/index.php/tunas-siliwangi/article/
viewFile/1196/676
Susanti, Ania. "Kiat-Kiat Orang Tua Tangguh Menjadikan Anak Disiplin Dan
Bahagia." Tunas Siliwangi: Jurnal Program Studi Pendidikan Guru PAUD
STKIP Siliwangi Bandung 4.1 (2018): 25-31.

Anda mungkin juga menyukai