DI SUSUN OLEH:
HASNIDAR
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Piji syukur kami panjatkan atas kehadirat tuhan yang mahasa esa
karena atas rahmat dan hidayahnya lah sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “budidaya tanaman selada daun
(lactuca sativa)”.
penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I: Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selada (Lactuca sativa L.) merupakan salah satu tanaman sayuran yang
memiliki nilai ekonomi tinggi. Tanaman selada dibudidayakan untuk diambil
daunnya dan dimanfaatkan terutama untuk lalapan, pelengkap sajian
masakan dan hiasan hidangan. Selain dapat digunakan untuk bahan
makanan, selada pula digunakan untuk pengobatan bermacam-macam
penyakit antara lain untuk penyakit rabun ayam (xerophthalmia),
mencegah sembelit, memperbaiki dan memperlancar pencernaan
makanan, pengobatan susah tidur, mencegah hipertensi, mencegah
diabetes dan menurunkan kolesterol darah (Cahyono, 2006). Selada juga
memiliki banyak kandungan gizi dan vitamin antara lain Kalsium, Fosfor,
Besi, Vitamin A, B dan C (Setyaningrum dan Saparinto, 2011).Kebutuhan
selada saat ini terus meningkat seiring dengan pertambahanjumlah
penduduk dan pertumbuhan nilai ekonomi. Peluang ekonomi selada dapat
dilihat dari semakin berkembang jumlah hotel dan restoran-restoran asing
bertaraf internasional yang banyak menyajikan masakan-masakan asing
seperti salad dan hamburger (Cahyono, 2006). Permintaan selada di pasar
dunia juga meningkat yang ditunjukkan oleh ekspor selada tahun 2012
sebesar 2.792 ton dan impor selada tahun 2012 yaitu 145 ton (BPS,
2012).Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Lingkungan yang sesuai akan meningkatkan pertumbuhan dan hasil
tanaman selada. Cahaya matahari merupakan faktor lingkungan dan dapat
menjadi faktor pembatas yang tidak dapat diubah. Cahaya matahari
mempunyai peranan besar dalam proses fisiologi tanaman seperti
fotosintesis, respirasi, danpertumbuhan sehingga ketersediaan cahaya
matahari menentukan tingkat produksi tanaman. Pada dasarnya cahaya
matahari akan mempengaruhi sifat morfologi tanaman. Hal ini dikarenakan
cahaya matahari dibutuhkan untuk penyatuan CO2 dan air untuk
membentuk karbohidrat (Lukitasari, 2010). Tanaman selada termasuk
kedalam golongan tanaman C3 yaitu fotosintesis optimum tercapai pada
suhu rendah (Jumin, 1992).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaiman cara budidaya tanaman selada
2. Bagaimana cara meningkatkan kemampuan pembaca dalam bertani,
khususnya dalam pembudidayaan tanaman selada
3. Apa saja hama dan penyakit pada tananaman selada
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui bagaimana cara budidaya tanaman selada
2. Untuk meningkatkan kemampuan pembaca dalam bertani, khususnya
pembudidayaan tanaman selada
3. Untuk mengetahui hama dan penyakit pada selada.
BAB II
PEMBAHASAN
B. Deskripsi Selada
Tanaman selada (Lactuca stiva) termasuk jenis tanaman sayuran daun
dan tergolong ke dalam tanaman semusim (berumur pendek). Tanaman
tumbuh pendek dengan tinggi berkisar antara 20 cm – 40 cm atau lebih,
bergantung pada tipe dan varietasnya. Tanaman selada ada yang membentuk
krop (kumpulan daun – daun yang saling merapat membentuk kepala) dan
ada varietas yang tidak membentuk krop. Tinggi tanaman selada daun
berkisar antara 30 cm – 40 cm dan tinggi tanaman selada kepala berkisar
antara 20 cm – 30 cm. Secara morfologi, organ – organ penting yang terdapat
pada tanaman selada adalah sebagai berikut.
a. Daun
Daun tanaman selada memiliki bentuk, ukuran, dan warna yang beragam,
bergantung pada varietasnya. Misalnya, jenis selada yang membentuk
kropmemiliki bentuk daun bulat atau atau lonjong degan ukuran daun lebar
atau besar, daunnya ada yang berwarna hijau tua, hijau terang, dan ada
yang berwarna hijau agak gelap. Sedangkan jenis selada yang tidak
membentuk krop, daunnya berbentuk bulat panjang, berukuran besar,
bagian tepi daun bergerigi (keriting), dan daunnya ada yang berwarna hijau
tua, hijau terang, dan merah. Daun selada memiliki tangkai daun lebar dan
tulang – tulang daun menyirip. Tangkai daun bersifat kuat dan halus. Daun
bersifat lunak dan renyah apabila dimakan, serta memiliki rasa agak manis.
Daun selada umumnya memiliki ukuran panjang 20 cm – 25 cm dan lebar
15 cmatau lebih.
b. Batang
c. Akar
d. Biji
e. Bunga
Selada yang tergolong spesies lactuca sativa memiliki banyak varietas, yang
telah dikembangkan dan dibudidayakan oleh masyarakat. Di antaranya ada
varietas yang berkrop, yaitu yang membentuk kumpulan daun – daun yang
saling merapat membentuk bulatan menyerupai kepala, dan ada varietas
yang helaian daunnya lepas tidak merapat membentuk bulatan.
C . Varietas Selada
Selada telah lama dikenal oleh masyarakat. Pada awalnya, hanya terdapat
beberapa varietas (jenis) selada. Dengan berkembangnya peradaban
manusia dan teknologi, kini telah ditemukan varietas – varietas baru yang
lebih unggul dari generasi – generasi sebelumnya yang jumlahnya tidak
terhitung lagi. Sehingga memberikan harapan besar terhadap peningkatan
produksi selada di Indonesia maupun di nehara – negara lain. Di samping
itu, terbitnya varietas – varietas baru yang produksinya lebih tinggi dari
varietas – varietas sebelumnya juga memberikan harapan yang besar
terhadap peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani. Di Indonesia
terdapat varietas selada lokal maupun varietas yang berasal dari luar negeri
(varietas impor). Namun, pada umumnya yang banyak dibudidayakan oleh
petani adalah varietas impor, karena produksi varietas lokal pada umumnya
masih lebih rendah dibandingkan dengan varietas impor. Varietas – varietas
impor yang lebih banyak beredar di pasaran Indonesia berasal dariberbagai
Negara penghasil benih unggul, misalnya Peto Seed (USA, Amerika Serikat),
Yasui (Taiwan), Known You Seed (Taiwan), Liong You Seed (Taiwan), Qiang
Nong Seed (Taiwan), Sakata Seed (Jepang), Takil Seed (Jepang), Hungnong
Seed (Korea), Nunhems Seed (Belanda), dan sebagainya, yang semuanya
dapat memberikan hasil yang tinggi. Setiap tahun secara kontinu
perusahaan – perusahaan benih tersebut menghasilkan varietas baru.
Masing – masing varietas memiliki keunggulan yang berbeda – beda,
sehingga akanmenghasilkan nilai rupiah yang berbeda. Perbedaan ini dapat
dilihat dari segi produktivitas tanaman (produksi daun/krop), daya adaptasi
terhadap lingkungan, ketahanan terhadap hama dan penyaki, serta rasa
daun. Varietas – varietas selada tersebut dibagi dalam empat kelompok,
yaitu tipe selada kepala atau telur (Head lettuce), selada rapuh (Cutting
lettuce atau Leaf lettuce), dan selada batang (Asparagus lettuce atau Stem
lettuce).
D. Pembibitan Selada
Selada diperbanyak diri dengan biji. Biji atau benih selada diperoleh dengan
menumbuhkan tanaman selada hingga berbunga dan berbuah. Setelah tua
baru diambil bijinya. Apabila benih dibeli dari toko, varietas yang populer
saat ini antara lain penn great lakes, imperial dan new york. Kebutuhan
benih selada per satu hektar lahan adalah 250 gram. Untuk mendapatkan
hasil optimal, benih selada keriting sebaiknya disemai terlebih dahulu
sebelum ditanam di hamparan lahan yang luas. Ada berbagai jenis media
penyemaian untuk budidaya selada, diantaranya dalam polybag, daun
pisang, sistem tray, tanah tercetak atau di atas bedengan. Pada
kesempatan kali ini yang akan kami uraikan adalah media tanam di atas
bedengan. Siapkan bedengan dengan lebar satu meter dan tinggi sekitar 15
cm, panjang bedengan disesuaikan dengan kebutuhan. Posisi bedengan
harus ditempat terbuka dan jauh dari gangguan binatang. Campurkan
pupuk kandang, tanah dan arang sekam dengan perbandingan 1:1:1. Pupuk
kandang yang digunakan harus sudah betul-betul matang untuk
menghindari tumbuhnya mikroorganisme yangn tidak diharapkan.
Kegunaan pupuk kandang untuk memperkaya unsur hara dan nutrisi. Arang
sekam diperlukan untuk menggemburkan tanah agar pencabutan bibit tidak
merusak akar tanaman. Apabila tanah terlalu asam, berikan juga kapur
pertanian atau dolomit secukupnya. Derajat keasaman yang ideal untuk
budidaya selada adalah pH 5 sampai 6,8. Siram media penyemaian dengan
air untuk memberikan kelembaban pada benih yang akan ditabur.
Usahakan jangan sampai basah menggenang karena bisa membusukan
tanaman. Tebarkan benih selada secara merata diatas bedengan. Padat
penebaran benih adalah 100 gram per 10 meter persegi bedeng semai.
Apabila penyemaian dilakukan pada musim kemarau, ada baiknya berikan
mulsa berupa rumput, jerami atau daun kering diatasnya. Hal tersebut
berguna untuk mengurangipenguapan akibat terik matahari. Buatlah
naungan diatas bedengan tersebut. Gunanya, pada musim hujan untuk
melindungi bibit yang baru tumbuh dari limpahan air hujan secara
langsung. Padamusim kemarau, untuk menaungi bibt dari sengata matahari
yang terlalu terik.Tutupan bedengan bisa menggunakan paranet, karung
plastik atau plastik bening. Upayakan membuat tutupan yang bisa ditutup
buka, sehingga pada pagi dan sore hari tutup bisa dibuka agar mendapat
penyinaran maksimal. Dan, pada siang hari bisa ditutup untuk melindungi
dari sengatan matahari. Perawatan pada tahap penyemaian ini adalah
penyiraman rutin, penyiangan gulma dan pengawasan hama dan penyakit.
Dalam budidaya selada keriting organik tidak diperkenankan penyemprotan
pestisida sintetis. Apa bila ada hama bisa diusir dengan menutup
penyemaian, apabila terserang penyakit bisa diberikan pupuk kandang
tambahan dan penyemprotan pestisida nabati bila diperlukan. Bibit selada
keriting bisa dipindahkan setelah berdaun 4-5 helai atau berumur 3-4
minggu sejak benih ditebar.
1. Penyiapan Benih dan Pembibitan
2. Pengolahan Tanah
4. Pemeliharaan
a. Cara penanaman:
Cara penanaman benih selada adalah dengan biji. Yang bentuknya kecil
diambildari pembiaran tanaman berbunga dan buah, hingga petik dan
ambillah bijinya. Sebagian besar, banyak dijual di toko pertanian ataupun di
Koperasi Unit Desa. Lebih baik membeli di toko, jika benih selada yang
dibeli. 250 gram benih selada cukup untuk satu hektar kebun Anda.
Sebelum benih itu masuk ke dalam tanah, lebih baik disemai di dalam kotak
ataupun di sebuah lahan. Olahlah tanah hingga menjadi gembur.
Tambahkan pupuk kandang juga pasir. Bibit ditabur dengan merata. Benih
ditutup dengan lapisan tanah tipis. Saat benih Selada berusia tiga minggu,
maka siap untuk dipanen. Material bumi seperti; kerikil dan batu besar
dikeluarkan dari sebuah tanah. Bertujuan untuk akar mudah menyerap zat
hara karena tak ada halangan pada akar untuk menembus tanah. Artinya
tanah jadigembur. Bedengan dibuat parit kecil tempat mengatur
kekurangan atau kelebihan air. Agar sayuran selada mendapatkan nutrisi
yang cukup untuk masa pertumbuhannya. Bedengan yang dibuat berukuran
1 meter-1,2 meter. Tingginya sekitar 20 centi meter. Namun untuk
panjangnya harap disesuaikan dengan lahan pertanian masing- masing. Di
sela-sela bedengan harap dibuat sebuah parit kecil. Karena parit ini akan
berguna sebagai sebuah tempat atur kurang atau lebihnya sebuah
kebutuhan pengairan. Agar benih sayuran selada mendapatkan nutrisi yang
cukup. Tidak lebih ataupun kurang. Menggunakan jarak tanam dengan
ukuran 20x25 centi meter. Semoga bermanfaat.b. Cara Pemanenan Selada
Selada dapat dipanen ketika berumur 2-3 bulan setelah tanam. Namun, bisa
saja kurang dari umur tersebut tanaman sudah layak konsumsi, jadi bisa
dipanen lebih cepat. Cara panen selada dengan memotong bagian tanaman
di atas permukaan tanah. Bisa juga dengan mencabut semua bagian
termasuk akar. Setelah akar dicuci, daun-daun yang rusak dibuang
Kelompokkan selada berdasar ukuran. Yang besardengan yang besar dan
yang kecil dengan yarrg kecil. Selada ini harus segeradipasarkan karena tak
tahan panas dan penguapan.Cara Pemanenan :
a. Hama
A. Kesimpulan