Pangan
Oleh :
Devyta Marinsi
Dian Fadila
KOTA PEKANBARU
2015
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat, taufiq
serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan dari hasil kunjungan
wawancara petani tanaman pangan dengan tepat waktu. Laporan ini dibuat untuk dasar
kompetensi penilaian siswa itu sendiri.
Laporan ini berisikan hasil kunjungan kami di salah satu perkebunan milik petani
tanaman pangan di Kota Pekanbaru . Semoga Laporan ini bisa menjadi sarana tolok ukur
penilaian siswa , peningkatan wawasan lingkungan hidup ,dan menumbuhkan jiwa
kewirausahaan dalam jiwa siswa SMA Negeri 8 Pekanbaru.
Dalam penyelesaian Laporan ini, penulis banyak mendapatkan dorongan serta
bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih kepeda :
1. Guru Pembimbing, Ayu Sundari S.Pd. selaku pembimbing
2. Bapak/ibu Guru dan Karyawan/wati SMA Negeri 8 Pekanbaru.dan
3. Bapak Riko selaku Petani Tanaman Pangan yang sudah meluangkan waktunya untuk kami
wawancarai
4. Teman-teman serta siswa-siswi SMA Negeri 8 Pekanbaru.
5. Semua pihak yang mendukung dan membantu penyelesaian laporan ini.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, karenanya saran
dan kritik yang membangun sangat kami harapkan guna perbaikan pembuatan Makalah
selanjutnya.
Terima kasih,
Penulis,
i
DAFTAR ISI
Bab II Pembahasan……………………………………………………………………………... 3
2.1 Sejarah Selada………………………………………………………………………………. 3
2.2 Deskripsi Selada……………………………………………………………………………. 3
2.3 Klasifikasi Selada…………………………………………………………………………… 5
2.4 Varietas Selada…………………………………………………………………………….. 6
2.5 Manfaat Selada…………………………………………………………………………….. 8
2.6 Pembibitan Selada………………………………………………………………………… 10
2.7 Penanaman dan Pemanenan………………………………………………………… 13
2.8 Hama dan Penyakit………………………………………………………………………. 15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1
1.2 Tujuan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka ada beberapa tujuan yang akan
diperoleh dari penyusunan makalah ini. Tujuan-tujuan tersebut antara lain :
2
BAB II
PEMBAHASAN MATERI
3
a. Daun
Daun tanaman selada memiliki bentuk, ukuran, dan warna yang beragam,
bergantung pada varietasnya. Misalnya, jenis selada yang membentuk krop
memiliki bentuk daun bulat atau atau lonjong degan ukuran daun lebar atau
besar, daunnya ada yang berwarna hijau tua, hijau terang, dan ada yang berwarna
hijau agak gelap. Sedangkan jenis selada yang tidak membentuk krop, daunnya
berbentuk bulat panjang, berukuran besar, bagian tepi daun bergerigi (keriting),
dan daunnya ada yang berwarna hijau tua, hijau terang, dan merah. Daun selada
memiliki tangkai daun lebar dan tulang – tulang daun menyirip. Tangkai daun
bersifat kuat dan halus. Daun bersifat lunak dan renyah apabila dimakan, serta
memiliki rasa agak manis. Daun selada umumnya memiliki ukuran panjang 20 cm
– 25 cm dan lebar 15 cm atau lebih.
b. Batang
c. Akar
4
d. Bij
e. Bunga
2.3 Klasifikasi Selada
5
merapat membentuk bulatan menyerupai kepala, dan ada varietas yang helaian
daunnya lepas tidak merapat membentuk bulatan.
Selada telah lama dikenal oleh masyarakat. Pada awalnya, hanya terdapat
beberapa varietas (jenis) selada. Dengan berkembangnya peradaban manusia dan
teknologi, kini telah ditemukan varietas – varietas baru yang lebih unggul dari
generasi – generasi sebelumnya yang jumlahnya tidak terhitung lagi. Sehingga
memberikan harapan besar terhadap peningkatan produksi selada di Indonesia
maupun di nehara – negara lain. Di samping itu, terbitnya varietas – varietas baru
yang produksinya lebih tinggi dari varietas – varietas sebelumnya juga
memberikan harapan yang besar terhadap peningkatan pendapatan dan
kesejahteraan petani.
Varietas – varietas selada tersebut dibagi dalam empat kelompok, yaitu tipe
selada kepala atau telur (Head lettuce), selada rapuh (Cutting lettuce atau Leaf
lettuce), dan selada batang(Asparagus lettuce atau Stem lettuce).
6
1. Tipe Selada Kepala atau Selada Telur (Head lettuce)
Tipe selada kepala memiliki daun yang membentuk krop, yaitu daun – daun
yang saling merapat membentuk bulatan yang menyerupai kepala. Tipe selada ini
kropnya berbentuk bulat, beberapa helaian daun bawah tetap berlepasan,
kropnya berukuran besar dan pada varietas tertentu daunnya ada yang berwarna
hijau terang dan ada juga yang berwarna hijau keunguan (hijau agak gelap). Daun
halus, renyah, dan rasanya enak, sehingga disukai banyak konsumen. Batang
tanaman sangat pendek terletak pada bagian yang dasar yang berada di dalam
tanah sehingga batang hamper tidak terlihat. Tipe selada kepala hanya cocok
ditana di dataran tinggi (pegunungan) yang berhawa sejuk. Apabila ditanam di
dataran rendah, tanaman tidak bisa membentuk krop karena untuk pembentukan
krop diperlukan suhu yang dingin.
Tipe selada kepala ada yang membentuk krop yang padat dengan daun
yang keriting (jenis crishead) dan ada yang membentuk krop yang kurang padat
denga daun yang agak lurus/tidak terlalu keriting, daun halus licin, dan tepi daun
rata (jenis butterhead). Tipe selada kepala jenis crishead dan butterhead tahan
terhadap kekeringan sehingga mudah beradaptasi dengan iklim di Indonesia.
Tipe selada rapuh juga membentuk krop seperti tipe selada kepala. Krop
pada tipe selada rapuh berbentuk lonjong dengan pertumbuhan meninggi. Daun –
daunnya lebih tegak dan kropnya berukuran besar dan kurang padat, daun
berwarna hijau muda sampai hijau tua atau hijau agak gelap. Daun halus, tidak
keriting, renyah, enak dan manis, sehingga disukai oleh konsumen.
Batang tanaman sangat pendek terletak pada badian dasar yang berada di
dalam tanah sehingga batang hampir tidak terlihat. Tipe selada rapuh hanya
cocok ditanam di dataran tinggi (pegunungan) yang berhawa dingin (sejuk).
Apabila ditanam di dataran rendah , tanaman tidak bisa membentuk krop, karena
untuk pembentukan krop diperlukan suhu yang dingin. Beberapa varietas yang
tergolong tipe rapuh ada yang sulit dibudidayakan di Indonesia, karena hanya
tumbuh baik pada musim dingin.
7
3. Tipe Selada Daun (Cutting lettuce atau Leaf lettuce)
Tipe selada daun memiliki ciri – cirri,tanaman tidak membentik krop. Tipe
ini helaian daunnya lepas, tepi daun berombak, beberapa varietas daunnya ada
yang berwarna hijau dan ada juga yang berwarna merah tua (gelap), daun lebar
dan berukuran besar. Daun halus, renyah, dan enak (agak manis), sehingga
disukai juga oleh konsumen selada daun lebih enak dimakan mentah sebagai
lalapan, selada daun juga banyak digunakan sebagai hiasan untuk aneka masakan
sekaligus untuk lalapan. Misalnya, dipakai hiasan dalam makanan cumi – cumi
goreng mentega, ikan bakar, dan sebagainya.
Tipe selada daun memiliki batang panjang dan terlihat. Tipe ini tahan
terhadap kondisi panas dan dingin, sehingga bisa dibudidayakan di dataran
rendah maupun di dataran tinggi (pegunungan).
Tipe selada batang memiliki ciri – cirri, tanaman tidak membebtuk krop,
daunnya berukuran besar dan bulat panjang dengan ukuran panjang mencapai 40
cm dan lebar sekitar 15 cm, daun berlepasan, tangkai daun lebar, daun ada yang
berwarna hijau tua dan ada yang berwarna hijau muda (bergantung pada
varietasnya), tulang – tulang daun menyirip. Batang tanama panjang berkisar
antara 30 cm – 40 cm, berukuran besar dan kokoh dengan garis tengah berkisar
antara 5,6 cm – 7 cm, berwarna putih kehijauan atau hijau muda keputihan, halus
dan renyah.
Seperti halnya sayuran daun lainnya, selada sudah umum dimakan mentah
(lalab) dan di buat salad atau disajiakan berbagai bentuk masakan eropa maupun
8
cina. Jarang sekali selada dimasak sayur karena rasanya menjadi kurang enak dan
sulit dicerna.
Selain sebagai bahan sayuran yang cvita rasanya khas, selada juga
mengandung gizi cukup tinggi terutama sumber mineral. Mengonsumsi selada
berfungsi ganda, yakni sebagai bahan pangan bergizi dan berguna mendinginkan
perut.
Mengandung protein
Asam folates ini sangat bermanfaat bagi ibu hamil. Hal ini bisa mencegah
cacat pada tabung saraf yang ada di dalam kandungan. Selain itu, selada juga
mempunyai nutrisi yang berlimpah untuk bisa memelihara embrio dari si calon
ibu. Jadi bagi para wanita, sangat dianjurkan mengonsumsi selada untuk
merasakan manfaat kesehatannya.
Mengandung mineral
Salah satu hal yang paling bermanfaat dari selada bagi tubuh adalah
mengandung banyak kandungan mineral, seperti kalsium, zat besi, kalium,
magnesium, dan tembaga untuk kebutuhan metabolisme tubuh.
Selada juga rendah kalori, di mana biasanya banyak dikonsumsi orang yang
menderita kolesterol dan obesitas tinggi. Sementara itu, meski selada
mengandung rendah kalori, tapi selada kaya nutrisi sehingga bisa memberikan
keseimbangan kesehatan tubuh Anda.
9
Mengandung air
Jika Anda merasa sudah bosan dengan mentimun sebagai lalapan, selada
bisa menjadi pilihan alternatif. Hal ini karena menurut hasil penelitian, kandungan
selada mempunyai sekira 16 persen dari kebutuhan air harian Anda, sehingga bisa
menjaga tubuh terhindar dari dehidrasi dan terasa bugar.
Mengandung serat
Selada diperbanyak diri dengan biji. Biji atau benih selada diperoleh dengan
menumbuhkan tanaman selada hingga berbunga dan berbuah. Setelah tua baru
diambil bijinya. Apabila benih dibeli dari toko, varietas yang populer saat ini
antara lain penn great lakes, imperial dan new york. Kebutuhan benih selada per
satu hektar lahan adalah 250 gram. Untuk mendapatkan hasil optimal, benih
selada keriting sebaiknya disemai terlebih dahulu sebelum ditanam di hamparan
lahan yang luas.
Siapkan bedengan dengan lebar satu meter dan tinggi sekitar 15 cm,
panjang bedengan disesuaikan dengan kebutuhan. Posisi bedengan harus
ditempat terbuka dan jauh dari gangguan binatang. Campurkan pupuk kandang,
tanah dan arang sekam dengan perbandingan 1:1:1. Pupuk kandang yang
digunakan harus sudah betul-betul matang untuk menghindari tumbuhnya
mikroorganisme yangn tidak diharapkan. Kegunaan pupuk kandang untuk
memperkaya unsur hara dan nutrisi. Arang sekam diperlukan untuk
menggemburkan tanah agar pencabutan bibit tidak merusak akar tanaman.
10
Apabila tanah terlalu asam, berikan juga kapur pertanian atau dolomit
secukupnya. Derajat keasaman yang ideal untuk budidaya selada adalah pH 5
sampai 6,8.
2.Pengolahan Tanah
3.Penanaman
Waktu tanam yang paling baik adalah pada akhir musim hujan
(maret/april). Penanaman dilakukan pagi atau sore hari.
4.Pemeliharaan
Selada daun adalah jenis selada yang hidup di dataran rendah. Memiliki
bentuk gerigi di tepinya, warna daun yang hijau segar, dan biasanya lebih enak
jikalau dimakan langsung dari pohonnya atau mentah. Tempat dominannya
berada di lima negara, seperti: Pennlake, Imperial, New York, dan Great Lakes.
Agar selada lebih cepat untuk berbiji dan berbunga, harus ditanam di
dataran rendah. 15-25 derajat C adalah suhu optimal dari tanaman ini. Dalam hal
tanam menanam tanah yang digunakan harus jenis: tanah masih mengandung
humus, lempung berpasir, dan lempung berdebu.
Masih bisa hidup di tanah yang sedikit memiliki hara tetapi hal ini harus
diantisipasikan dengan diberi pengairan dan dipupuk organik serta rutin sesuai
peraturan. Tanah harus netral. Jangan sampai tanah masam yang dipakai untuk
lahan tanam. Bisa-bisa Anda gagal panen, untuk itu harus dilakukan pengapuran
sebelum menanam bibit sayuran selada.
13
a. Cara penanaman:
Cara penanaman benih selada adalah dengan biji. Yang bentuknya kecil
diambil dari pembiaran tanaman berbunga dan buah, hingga petik dan ambillah
bijinya. Sebagian besar, banyak dijual di toko pertanian ataupun di Koperasi Unit
Desa. Lebih baik membeli di toko, jika benih selada yang dibeli. 250 gram benih
selada cukup untuk satu hektar kebun Anda. Sebelum benih itu masuk ke dalam
tanah, lebih baik disemai di dalam kotak ataupun di sebuah lahan. Olahlah tanah
hingga menjadi gembur. Tambahkan pupuk kandang juga pasir. Bibit ditabur
dengan merata. Benih ditutup dengan lapisan tanah tipis. Saat benih Selada
berusia tiga minggu, maka siap untuk dipanen. Material bumi seperti; kerikil dan
batu besar dikeluarkan dari sebuah tanah. Bertujuan untuk akar mudah menyerap
zat hara karena tak ada halangan pada akar untuk menembus tanah. Artinya
tanah jadi gembur.
Bedengan dibuat parit kecil tempat mengatur kekurangan atau kelebihan air.
Agar sayuran selada mendapatkan nutrisi yang cukup untuk masa
pertumbuhannya.
Selada dapat dipanen ketika berumur 2-3 bulan setelah tanam. Namun,
bisa saja kurang dari umur tersebut tanaman sudah layak konsumsi, jadi bisa
dipanen lebih cepat. Cara panen selada dengan memotong bagian tanaman di
atas permukaan tanah. Bisa juga dengan mencabut semua bagian termasuk akar.
Setelah akar dicuci, daun-daun yang rusak dibuang. Kelompokkan selada berdasar
14
ukuran. Yang besar dengan yang besar dan yang kecil dengan yarrg kecil. Selada
ini harus segera dipasarkan karena tak tahan panas dan penguapan.
Cara Pemanenan :
• Panen dilakukan mulai umur 60 HST
• Cabut tanaman beserta akarnya, atau memotong bagian yang di atas tanah.
Tanaman selada sering menjadi sasaran kutu daun. Akibat serangan hama
ini daun mengerut dan mengering karena kurang cairan. Jika tanaman muda yang
diserang maka pertumbuhan tanaman tidak sempurna atau kerdil. Insektisida
yang biasa digunakan untuk mengendalikan kutu ini antara lain Diazinon; Bayrusil,
atau Orthene 75 SP. Semprotkan dengan dosis 2 cc/l air. Hama thrips cukup
merisaukan petani selada. Ciri serangan thrips ialah daun menguning, mengering,
dan tcrakhir tanaman mati. Hama ini dapat dikendalikan dengan Tamarot 200 EC,
Bayrusil 250 EC, atau Tokuthion 500 EC dengan dosis 2 ml/l air.
15
· Busuk pangkal daun, penyebabnya Felicularia Filamentosa. Penyakit ini
menyerang pangkal daun, serangan biasa terjadi menjelang panen.
Penyakit yang sering ditemui di lahan selada ialah busuk batang. Gejalanya
ditandai oleh batang yang melunak dan berlendir. Penyebabnya ialah cendawan
Rhizoctonia solani. Bila menyerang tanaman di persemaian, sering mengakibatkan
busuk akar. Saat kondisi lahan lembap serangan penyakit bisa menghebat, Untuk
pencegahannya, kebersihan lahan harus dijaga dan kelembapan lahan dikurangi.
Dapat pula dilakukan penyemprotan fungisida Maneb atau Dithane M 45 dengan
dosiss 2 g/l
16
BAB III
3.1 Petani
Usia : 24 tahun
Berdasarkan hasil observasi yang telah kami laksanakan, bapak Riko menanam
sayuran seperti bayam,kangkung,sawi,dan selada. Namun, yang paling banyak di
tanam adalah selada. Alasan Bapak Riko memilih tanaman ini karena tanah di
wilayah tersebut cocok dengan jenis tanaman tersebut.
3.3Pengolahan Lahan
17
3.4 Penanaman dan Pemeliharaan
Pemeliharaan:
Penyiangan
Penyiangan dilakukan ketika sudah berumur 2 minggu. Hal ini disebabkan karena
akar selada yang menancap di tanah dangkah sehingga sangat mudah untuk
terkena hama. Fungsi penyiangan itu sendiri adalah menghindari hama atau
penyakit. Penyiangan dilakukan setiap seminggu sekali.
Pengairan
Pengairan juga merupakan hal penting, salada tidak bisa hidup dengan air yang
banyak dann tak bias hidup dengan air yang sedikit. Maka pengairan harus
dilakukan ketika musim panas datang.
Penyiraman
Penyiraman dilakukan setiap hari pada bagian batang dan daun. Biasanya
penyiraman dilakukan di sore hari.
3.5Pemupukan
Pupuk yang digunakan oleh Bapak Riko ialah pupuk MPK. Penggunaan pupuk MPK
ini setiap 5 hari sekali. Agar tidak ada hama yang menyerang selada tersebut.
Terkait dengan hama, selada adalah salah satu jenis tanaman yang mudah
diserang oleh hama. Contoh hama yang menyerang selada ialah :
18
Kutu daun
Ini menyebabkan selada akan mengerut dan daun kering, ini dikarenakan
kurangnya kadar air dalam selada. Sehingga kadar air selada harus cukup.
Busuk Batang
Ini menyebabkan batang selada akan membusuk dan menguning. Hal ini
dikarenakan banyaknya kadar air didalam selada. Sehingga kita harus
memperhatikan kelembapan tanah.
Akan tetapi, mengendalikan hama yang begitu efektif ialah melakukan budidaya
tanaman sehat serta mengatur kebersihan lingkungan contohnya dengan
menjaga irigasi agar tetap terjamin, hingga kecukupan nutrisi yang diperlukan
oleh tanaman. Ini akan berguna untuk kekebalan tubuh dari tanaman tersebut.
Panen dilakukan ketika selada berumur 40 hari. Panen dapat di lakukan dengan
cara mencabut tanaman hingga ke akar, setelah panen selesai, bagian dari akar
selada di cuci, dan daun-daun rusak di buang.
19
Daun selada dikelompokkan dengan berdasarkan pada ukuran, pengerjaan pasca
panen ini harus dilakukan dengan sangat cepat serta segera, agar tanaman selada
tetap dalam keadaan baik.
3.7Hasil Panen
Hasil panen selada biasanya mencapai 500 ikat dan semua nya akan dijual ke
pasar atau para distributor yang datang ke lahan Pak Riko. Penghasilan penjualan
tidak menentu tergantung dari harga pasar pada saat itu. Jadi, harga pasar sangat
mempengaruhi harga jual selada Pak Riko.
Selada yang telah menguning, mengerut dan membusuk akibat hama dan
penyakit tidak dijual oleh Pak Riko dikarenaka tidak layak jual.
20
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
21