KELAS X MIA 3
KELOMPOK :
Kangkung merupakan salah satu sayuran daun dari tanaman hortikultura yang banyak
mengandung vitamin, karbohidrat, serat, kalsium, mineral terutama zat besi yang bergna untuk
pertumbuhan dan kesehatan tubuh manusia. Kangkung mempunyai nilai ekonomis yang menarik
untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan usaha tani berarah agribisnis karena meskipun
harganya relative murah tetap memberikan kuntungan yang cukup besar jika pembudidayaannya
dilakukan secara intensif.
Berdasarkan uraian diatas ingin diteliti lebih lanjut pengaruh kompos terhadap
pertumbuhan dan hasil kangkung.
TINJAUAN PUSTAKA
?Ipomoea aquatic
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Solanales
Famili: Convolvulaceae
Genus: Ipomoea
Spesies: I. aquatic
Nama binomial
Ipomoeaaquatica
Forssk.
Kangkung
Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.), juga dikenal sebagai Ipomoea reptans Poir1.
merupakan sejenis tumbuhan yang termasuk jenis sayur-sayuran dan di tanam sebagai makanan.
Kangkung banyak dijual di pasar-pasar. Kangkung banyak terdapat di kawasan Asia dan
merupakan tumbuhan yang dapat dijumpai hampir di mana-mana terutama di kawasan
berair.Dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman kangkung, kangkung menyerap unsur
hara yang terkandung di media tanamnya untuk tumbuh subur. Seperti dasar
teori totipotensi yang ditulis oleh Schleiden dan Schwann . Mereka menyatakan bahwa
teori totipotensi adalah bagian tanaman yang hidup mempunyai totipotensi, kalau dibudidayakan
di dalam media yang sesuai, akan dapat tumbuh dan berkembang menjadi tanaman yang
subur.Sifat Totipotensi merupakan potensi pada setiap sel penyusun jaringan dewasa untuk
mengadakan pembelahan dan membentuk individu baru.Sel-sel penyusun jaringan dewasa yang
berada di bawah rangsangan tertentu memiliki potensi untuk mengadakan pembelahan
(embrionik) membentuk kalus(sel-sel hasil pembelahan suatu struktur yang tidak
beraturan).Selanjutnya ,kalus di bawah rangsangan tertentu memiliki potensi untuk
berdiferensiesi menjadi individu baru multiseluler melalui berdiferensiesidan organogenesis.
(Matrix Media Literata).
Sumber : http://www.google.com/tanaman/kangkung
Pupuk
Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk
mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik.
Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun non-organik (mineral). Pupuk berbeda dari
suplemen tambahan. Pupuk mengandung bahan baku pertumbuhan dan perkembangan tanaman,
sementara suplemen seperti hormon tumbuhan membantu kelancaran proses metabolisme. Ke
dalam pupuk, khususnya pupuk buatan, dapat ditambahkan sejumlah material suplemen.
Pupuk Kompos
Proses pengomposan berjalan secara earobik da anaerobik yang saling menunjang pada
saat tertentu, secara keseluruhan proses ini disebut dekomposissi. Pembuatan kompos sebenarnya
meniru proses terbentuknya humus oleh alam, namun sekarang ini proses tersebut dapat lebih
dipercepat setelah dilakukan beberapa pengujian dan penelitian. Kompos sangat berperan pada
proses pertumbuhan tanaman yang mana tidak hanya menambah unsur hara tetapi juga menjaga
unsur hara tetap di tanah
Urea
Urea adalah suatu senyawa organik yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen, oksigen dan
nitrogen dengan rumus CON2H4 atau (NH2)2CO. Urea juga dikenal dengan nama carbamide
yang terutama digunakan di kawasan Eropa. Nama lain yang juga sering dipakai adalah
carbamide resin, isourea, carbonyl diamide dan carbonyldiamine. Senyawa ini adalah senyawa
organik sintesis pertama yang berhasil dibuat dari senyawa anorganik, yang akhirnya
meruntuhkan konsep vitalisme.
Urea
Umum
Properties
Kekentalan ? cP at ? °C
46,6 %N
Struktur
Molecular shape ?
Crystal structure ?
Dipole moment ?D
Hazards
Main hazards ?
Titik nyala ? °C
R/S statement R: ? S: ?
RTECS number ?
NFPA 704
Informasi tambahan
Phase behaviour
Thermodynamic data
Solid, liquid, gas
Other cations ?
2.3 Hipotesis
Pupuk dapat menimbulkan dampak positif terhadap tumbuhan dan tanah, karena pupuk
dapat mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan oleh tanaman, sehingga mampu berproduksi
dengan baik. Sama hal nya seperti pupuk kompos, ia sangat berperan pada proses pertumbuhan
tanaman yang mana tidak hanya menambah unsur hara tetapi juga menjaga unsur hara tetap di
tanah.
BAB III
METODE PENELITIAN
2. Waktu Penelitian :
1. Alat :
a. Polibag
b. Penggaris
c. Pulpen
d. Buku tulis
e. Kamera digital
f. Timbangan
2. Bahan :
a. Tanah
b. Biji tanaman kangkung
c. Air
d. Pupuk
3.4 Variabel
2. Variabel Pengganggu : Rumput liar terdapat di polybag pupuk organik ,ini membuktikan
bahwa pupuk kompos masih banyak mengandung sisa tanaman pengganggu.
1. Melakukan observasi
2. Mengumpulkan data
3. Mengedit data
4. Membuat laporan penelitian
15 150 gr 200 gr 250 gr 300 gr 350 gr di hari ke-15 ini pada penanaman
biji kangkung, kita mendapatkan
hasil observasi berupa, biji
kangkung mulai terlihat tumbuh
dan perkembang. Contohnya
seperti mulai menambahnya
ukuran panjang tunas/batang biji
kangkung tersebut. Yang ukuran
panjangnya berkisaran 4-5 cm.
dan sudah mulai tumbuhnya daun,
yang setiap masing-masing
polybag berbeda pertumbuhn
daunnya, karena di setiap masing-
masing plibag berat pupuk
komposnya berbeda-beda
20 150 gr 200 gr 250 gr 300 gr 350 gr Pada hari ke-20 ini, tanaman
kangkung ini mati akibat
pemberian pupuk di usia muda,
karena belum mampu melakuka
sintesis terhadap pupuk yang
diberikan, semakin tinggi dosis
pupuk yang diberikan akan
menyebabkan tanaman kangkung
terseut menjadi layu, sehingga
lama kelamaan akan mejadi
hangus/mati.
Analisis data RAL digunakan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh kadar pupuk
terhadap pertumbuhan tanaman.
BAB IV
PEMBAHASAN
Gambar. 3 Kondisi tanaman pada hari ke-20, tanaman mati akibat pemberian pupuk di
usia muda.
4.2 Pembahasan
A. Kesimpulan
Pemberian pupuk pada tanaman di usia kurang dari satu setengah bulan akan
mengakibatkan tanaman tidak akan tumbuh dengan subur, bahkan tanaman
akan mati karena konsentrasi pupuk yang sangat tinggi.
Pemberian pupuk dengan dosis yang sangat tinggi menyebabkan tanaman
menjadi kerdil.
B. Saran
Para petani seharusnya menerapkan menejemen yang baik dalam usaha
budidaya tanaman kangkung.
DAFTAR PUSTAKA
1. Hardjowigeno, S. 1987. Ilmu Tanah. PT. Medyatama sarana Perkasa. Jakarta. Hlm. : 73-
76.
2. http://www.academia.edu/8592788/PENGARUH_PEMBERIAN_PUPUK_KANDANG_TERHADAP_P
ERTUMBUHAN_KANGKUNG_DARAT_Ipomoea_reptans_
3. http://www.academia.edu/16716647/skripsi_pengaruh_pupuk_kandang_terhadap_tanaman_k
angkung
4. Nazaruddin. 1983. Budidaya dan Pengaturan Panen Sayuran Dataran Rendah. Jakarta:
Penebar Swadaya.
5. Nurhayati Hakim, M.Y. Nyakpa, A.M. Lubis, S.G. Nugroho, M.K. Saul. M.A. Diha, G.B.
Hong dan H.H. Bailey. 1986. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Unila. 488 hlm.
LAMPIRAN
Gambar.1 kondisi tanaman pada hari ke-10, kotiledon tanaman belum lepas
Gamabar. 2 kondisi tanaman pada hari ke-15, saat akan di beri pupuk
Gambar. 3 kondisi tanaman saat pengukuran jumlah dan lebar daun tanaman