Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PENELITIAN BIOLOGI

PENGARUH PUPUK KOMPOS TERHADAP PERTUMBUHAN


TUMBUHAN KANGKUNG

KELAS X MIA 3

KELOMPOK :

RAIHAN SULAIMAN PAYAPO


SAMUEL CHRIST JONATHAN
SARI DEWI
SATRIA ADITAMA

SMAN 3 KOTA TANGERANG SELATAN

TAHUN PELAJARAN 2017/2018


DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.....................................................................................................1
B. TUJUAN PENELITIAN..................................................................................................2
C. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................3
D. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN..................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................................4
A. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN..........................................4
B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI...........................................................5
C. HIPOTESIS.......................................................................................................................6
BAB III METODOLOGI PENELITIAN....................................................................................10
A. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN.................................................................11
B. CARA KERJA..................................................................................................................11
C. TABEL PENGAMATAN.................................................................................................12
BAB IV PEMBAHASAN............................................................................................................12
A. PENYAJIAN DATA DENGAN MENGGUNAKAN TABEL.........................................12
B. PEMBAHASAN DIAMBIL DARI YANG DIDAPAT DAN
MENJAWABPERTANYAAN DISKUSI........................................................................13
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN......................................................................................13
A. SIMPULAN DIAMBIL DARI HASIL PEMBAHASAN.................................................13
B. SARAN BERISIKAN MENGENAI MANFAAT DARI KEGIATAN............................13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kangkung (Ipomoea Spp.) merupakan salah satu sayuran yang tumbuh baik di daerah
tropis. Kangkung darat ( Ipomoea reptans Poir ) merupakan tanaman yang tumbuh cepat dan
merupakan salah satu sayuran khas daerah tropis. Tanaman ini merupakan sumber gizi yang
relative mudah pemeliharaannya serta cepat dapat diambil manfaatnya. Pemberian pupuk
kompos dapat memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan kangkung darat. Dalam
upaya memenuhi kebutuhan pupuk buatan yang sangat mahal adalah memanfaatkan sisa-sisa
pertanian seperti jerami, dedaunan hijau yang banyak mengandung unsur (Nitrogen) untuk
dijadikan bahan pembuatan kompos secara anaerobik.

Kompos merupakan pupuk organik penting karena merupakan pupuk organik.


Penggunaan organik makin digalakkan karena mempunyai tiga keuntungan yaitu : keuntungan
bagi lingkungan, tanah, dan bagi tanaman, kompos sangat membantu dalam penyelesaian
masalah lingkungan, terutama sampah. Karena bahan baku pembuatan kompos adalah sampah
maka permasalahan sampah rumah tangga dan sampah kota dapat diatasi. Bagi tanah, kompos
dapat member atau menambah unsur hara dan dapat memperbaiki struktur dan tekstur tanah, dan
menyimpan air. Dengan demikian semakin baik kualitas tanah dan didukung dengan unsur hara
yang mencukupi, tanaman yang diatasnya akan memberikan produksi dan hasil yang optimal.

Kangkung merupakan salah satu sayuran daun dari tanaman hortikultura yang banyak
mengandung vitamin, karbohidrat, serat, kalsium, mineral terutama zat besi yang bergna untuk
pertumbuhan dan kesehatan tubuh manusia. Kangkung mempunyai nilai ekonomis yang menarik
untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan usaha tani berarah agribisnis karena meskipun
harganya relative murah tetap memberikan kuntungan yang cukup besar jika pembudidayaannya
dilakukan secara intensif.
Berdasarkan uraian diatas ingin diteliti lebih lanjut pengaruh kompos terhadap
pertumbuhan dan hasil kangkung.

1.2 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah :
Mengetahui pengaruh pupuk kompos terhadap prtumbuhan kangkung.

1.3 Rumusan Masalah


Apakah pemberian pupuk kompos mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan kangkung ?
1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Penelitian ini dilakukan pada hari rabu tanggal 6 september 2017. Tempat
pelaksanaan penelitiannya di laksanakan di rumah.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

?Ipomoea aquatic

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Plantae

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida

Ordo: Solanales

Famili: Convolvulaceae

Genus: Ipomoea

Spesies: I. aquatic

Nama binomial

Ipomoeaaquatica
Forssk.

Kangkung

Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.), juga dikenal sebagai Ipomoea reptans Poir1.
merupakan sejenis tumbuhan yang termasuk jenis sayur-sayuran dan di tanam sebagai makanan.
Kangkung banyak dijual di pasar-pasar. Kangkung banyak terdapat di kawasan Asia dan
merupakan tumbuhan yang dapat dijumpai hampir di mana-mana terutama di kawasan
berair.Dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman kangkung, kangkung menyerap unsur
hara yang terkandung di media tanamnya untuk tumbuh subur. Seperti dasar
teori totipotensi yang ditulis oleh Schleiden dan Schwann . Mereka menyatakan bahwa
teori totipotensi adalah bagian tanaman yang hidup mempunyai totipotensi, kalau dibudidayakan
di dalam media yang sesuai, akan dapat tumbuh dan berkembang menjadi tanaman yang
subur.Sifat Totipotensi merupakan potensi pada setiap sel penyusun jaringan dewasa untuk
mengadakan pembelahan dan membentuk individu baru.Sel-sel penyusun jaringan dewasa yang
berada di bawah rangsangan tertentu memiliki potensi untuk mengadakan pembelahan
(embrionik) membentuk kalus(sel-sel hasil pembelahan suatu struktur yang tidak
beraturan).Selanjutnya ,kalus di bawah rangsangan tertentu memiliki potensi untuk
berdiferensiesi menjadi individu baru multiseluler melalui berdiferensiesidan organogenesis.
(Matrix Media Literata).

Barrer, R.M. (1978)

Sumber : http://www.google.com/tanaman/kangkung

2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman.

Pupuk
Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk
mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik.
Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun non-organik (mineral). Pupuk berbeda dari
suplemen tambahan. Pupuk mengandung bahan baku pertumbuhan dan perkembangan tanaman,
sementara suplemen seperti hormon tumbuhan membantu kelancaran proses metabolisme. Ke
dalam pupuk, khususnya pupuk buatan, dapat ditambahkan sejumlah material suplemen.

Pupuk Kompos

Pupuk kompos merupakan bahan organik yang telah mengalami degradasi/penguraian


/pengomposan sehingga berubah bentuk dan sudah tidak tidak dikenali lagi bentuk aslinya,
bewarna kehitam-hitaman dan tidak berbau. Bahan organik ini berasal dari tanaman maupun
hewan, termasuk kotoran hewan. Ada beberapa macam pupuk dari bahan organik yang dikenal,
yaitu pupuk kandang, pupuk hijau, dan pupuk guano. Pupuk hijau dan pupuk guano tidak melalui
proses penguraian atau pengomposan ,sedangkan pupuk kandang dan kompos melalui proses
pengomposan

Proses pengomposan berjalan secara earobik da anaerobik yang saling menunjang pada
saat tertentu, secara keseluruhan proses ini disebut dekomposissi. Pembuatan kompos sebenarnya
meniru proses terbentuknya humus oleh alam, namun sekarang ini proses tersebut dapat lebih
dipercepat setelah dilakukan beberapa pengujian dan penelitian. Kompos sangat berperan pada
proses pertumbuhan tanaman yang mana tidak hanya menambah unsur hara tetapi juga menjaga
unsur hara tetap di tanah

Urea

Urea adalah suatu senyawa organik yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen, oksigen dan
nitrogen dengan rumus CON2H4 atau (NH2)2CO. Urea juga dikenal dengan nama carbamide
yang terutama digunakan di kawasan Eropa. Nama lain yang juga sering dipakai adalah
carbamide resin, isourea, carbonyl diamide dan carbonyldiamine. Senyawa ini adalah senyawa
organik sintesis pertama yang berhasil dibuat dari senyawa anorganik, yang akhirnya
meruntuhkan konsep vitalisme.
Urea

Umum

Nama internasional Diaminomethanal

Nama lainnya Carbamide

Rumus Molekul (NH2)2CO

Rumus bangun NC(=O)N

Massa atom 60.07 g/mol

Penampakan padatan berwarna putih tanpa bau

CAS number [57-13-6]

Properties

Berat Jenis and phase 1.33·103 kg/m3[1], solid

108 g/100 ml (20 °C)


167 g/100 ml (40 °C)
Kelarutan di dalam air 251 g/100 ml (60 °C)
400 g/100 ml (80 °C)
733 g/100 ml (100 °C)

Titik lebur 132.7 °C (406 K)


decomposes

Titik didih n.a.

Keasaman (pKa) 0.18

Kebasaan (pKb) 13.82

Chiral rotation [α]D Not chiral

Kekentalan ? cP at ? °C

81% (20 °C)


Kelembaban relatif kritis
73% (30 °C)

Heat of solution in water -57,8 cal/g (endothermic)

46,6 %N

Struktur

Molecular shape ?

Coordination geometry trigonal planar

Crystal structure ?

Dipole moment ?D

Hazards

MSDS J.T. Baker

Main hazards ?

Titik nyala ? °C

R/S statement R: ? S: ?

RTECS number ?
NFPA 704

Informasi tambahan

Structure & properties n, εr, etc

Phase behaviour
Thermodynamic data
Solid, liquid, gas

Spectral data UV, IR, NMR, MS

Other cations ?

2.3 Hipotesis

Pupuk dapat menimbulkan dampak positif terhadap tumbuhan dan tanah, karena pupuk
dapat mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan oleh tanaman, sehingga mampu berproduksi
dengan baik. Sama hal nya seperti pupuk kompos, ia sangat berperan pada proses pertumbuhan
tanaman yang mana tidak hanya menambah unsur hara tetapi juga menjaga unsur hara tetap di
tanah.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


1.Tempat Penelitian :

Untuk perlakuan penanaman, pengamatan serta pengolahan dan penyusunan data


laporan tanaman kangkung dilakukan di Rumah Aisyah, bukit Indah blok D 16/4.

2. Waktu Penelitian :

Persiapan : 3 September 2017

Penanaman : 4 September 2017

Pengukuran : 5, 10,15 September 2017

Olah data : 15,17, oktober 2017

3.2 Alat dan Bahan

1. Alat :

a. Polibag
b. Penggaris
c. Pulpen
d. Buku tulis
e. Kamera digital
f. Timbangan

2. Bahan :

a. Tanah
b. Biji tanaman kangkung
c. Air
d. Pupuk

3.3 Cara Kerja Penelitian


1. Penanaman :
a. Memilih bibit tanaman yang ungul.
b. Menyiapkan alat dan bahan .
 Masukan tanah ke dalam polybag yang sudah disiapkan
 Beri tanda masing-masing polibag
 Masukan pupuk yang berbeda pada masing-masing polibag
 Aduk agar tanah dan pupk tercampur rata.

c. Menanam bibit ke dalam polibag besar.


d. Menyiram tanaman setiap hari.
e. Mengukur tinggi tanaman pada hari ke-10.
f. Memberi pupuk pada hari ke 10.
g. Mengukur tinggi dan banyaknya daun pada hari ke-15.
h. Mengukur pertumbuhan dan perkembangan pada hari ke-20.

3.4 Variabel

1. Variabel Bebas : Pupuk kompos

2. Variabel Pengganggu : Rumput liar terdapat di polybag pupuk organik ,ini membuktikan
bahwa pupuk kompos masih banyak mengandung sisa tanaman pengganggu.

3. Variabel Terkakit : Pertumbuhan tumbuhan kangkung

3.5 Pengolahan Data

1. Melakukan observasi
2. Mengumpulkan data
3. Mengedit data
4. Membuat laporan penelitian

3.6 Tabel Pengamatan

Perhitungan Polibag Polibag Polibag Polibag Polibag Hasil Pengamatan


hari ke kompos… kompos… Kompos… kompos… kompos…

10 150 gr 200 gr 250 gr 300 gr 350 gr Pada kegiatan hasil observasi di


hari ke-10 ini , kita mendapatkan
hasil pertumbuhan dan
perkembangan biji kangkung
yaitu, tumbuhnya tunas yang
memeliki ukuran panjang sekitar
kurang lebih 2,5-3,0 cm. Karena
di setiap masing-masing polybag
berisi berat kompos yang berbeda-
beda, maka dari itu di setiap
perbedaan berat pupuk kompos
akan terjadi perbedaan
pertumbuhan.

15 150 gr 200 gr 250 gr 300 gr 350 gr di hari ke-15 ini pada penanaman
biji kangkung, kita mendapatkan
hasil observasi berupa, biji
kangkung mulai terlihat tumbuh
dan perkembang. Contohnya
seperti mulai menambahnya
ukuran panjang tunas/batang biji
kangkung tersebut. Yang ukuran
panjangnya berkisaran 4-5 cm.
dan sudah mulai tumbuhnya daun,
yang setiap masing-masing
polybag berbeda pertumbuhn
daunnya, karena di setiap masing-
masing plibag berat pupuk
komposnya berbeda-beda

20 150 gr 200 gr 250 gr 300 gr 350 gr Pada hari ke-20 ini, tanaman
kangkung ini mati akibat
pemberian pupuk di usia muda,
karena belum mampu melakuka
sintesis terhadap pupuk yang
diberikan, semakin tinggi dosis
pupuk yang diberikan akan
menyebabkan tanaman kangkung
terseut menjadi layu, sehingga
lama kelamaan akan mejadi
hangus/mati.

3.7 Analisis Data

Analisis data RAL digunakan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh kadar pupuk
terhadap pertumbuhan tanaman.

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Hasil Data Pengamatan

TINNGI LEBAR BANYAK


POT
POHON DAUN DAUN
1 3 cm kotiledon belum lepas -
2 2,80 cm kotiledon belum lepas -
3 3 cm kotiledon belum lepas -
4 2,50 cm kotiledon belum lepas -
5 2,80 cm kotiledon belum lepas -

Gambar. 1 kondisi tanaman pada hari ke-10

TINNGI LEBAR BANYAK DOSIS


POT
POHON DAUN DAUN PUPUK
1 5 cm 1cm 4 helai 150 gr
2 4,5 cm 0,5 cm 3 helai,kotiledon masih ada 200 gr
3 5 cm 1 cm 4 helai 250 gr
4 4 cm 0.5 cm 3 helai,kotiledon masih ada 300 gr
5 4 cm 0.5 cm 4 helai,kotiledon masih ada 350 gr

Gambar.2 Kondisi tanaman pada hari ke-15 serta pemberian pupuk

TINNGI LEBAR BANYAK DOSIS


POT KETERANGAN
POHON DAUN DAUN PUPUK
1 5 cm 1cm 4 helai 150 gr 2 Hari setelah diberi pupuk
2 4,5 cm 0,5 cm 3 helai,kotiledon masih ada 200 gr 2 Hari setelah diberi pupuk
3 5 cm 1 cm 4 helai 250 gr 1.5 Hari setelah diberi pupuk
4 4 cm 0.5 cm 3 helai,kotiledon masih ada 300 gr 1 Hari setelah diberi pupuk
5 4 cm 0.5 cm 4 helai,kotiledon masih ada 350 gr 1 Hari setelah diberi pupuk

Gambar. 3 Kondisi tanaman pada hari ke-20, tanaman mati akibat pemberian pupuk di
usia muda.
4.2 Pembahasan

A. Pengaruh Pupuk Kompos Terhadap Pertumbuhan Tumbuhan Kankung


Peningkatan dosis pupuk kompos dapat meningkatkan unsur hara dalam
tanah dan dalam tumbuhan. Peningkatan kadar N-total dalam tanah dimungkinkan
melalui dua cara, yaitu secara langsung dimana semakin tinggi dosis pupuk
kompos yang diberikan sebagai sumber N maka jumlah hara N yang diberikan ke
dalam tanah juga semakin tinggi, sehingga kadar N-total dalam tanah meningkat.
Secara tidak langsung, peningkatan dosis pupuk kompos akan menyebabkan
peningkatan aktivitas dari mikroorganisme dalam merombak pertumbuhan
kangkung tersebut.
Pemberian pupuk urea dalam tanah mempengaruhi sifat kimia dan hayati
(biologi) tanah. Fungsi kimia dan hayati yang penting diantaranya adalah selaku
penukar ion dan penyangga kimia, sebagai gudang hara N, P, dan S, pelarutan
fosfat dengan jalan kompleksasi ion Fe dan Al dalam tanah dan sebagai sumber
energi mikroorganisme tanah (Notohadiprawiro, 1998).
Namun apabila pemberian pupuk ke tanaman pada umur kurang dari satu
setengah bulan, akan mengakibatkan tanaman tidak akan tumbuh dengan subur,
karena tanaman masih sangat mudah serta belum mampu melakukan sintesis
terhadap pupuk yang diberikan. Semakin tinggi dosis pupuk yang diberikan akan
mempercepat layu tanaman, sehingga lama kelamaan tanaman akan hangus/mati
akibat konsentrasi pupuk yang terlalu tinggi

B. Prospek Interaksi Pupuk Terhadap Tanaman


Peningkatan dosis urea sebagai sumber N dapat meningkatkan hasil
tanaman. Hal ini disebabkan karena fungsi N secara langsung berperan dalam
pembentukan protein dan memperbaiki pertumbuhan vegetatif tanaman, dimana
tanaman yang tumbuh pada tanah yang cukup N, berwarna lebih hijau.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
 Pemberian pupuk pada tanaman di usia kurang dari satu setengah bulan akan
mengakibatkan tanaman tidak akan tumbuh dengan subur, bahkan tanaman
akan mati karena konsentrasi pupuk yang sangat tinggi.
 Pemberian pupuk dengan dosis yang sangat tinggi menyebabkan tanaman
menjadi kerdil.

B. Saran
 Para petani seharusnya menerapkan menejemen yang baik dalam usaha
budidaya tanaman kangkung.

 Para petani seharusnya mencari trobosan baru untuk meningkatkan kualitas


hasil produksinya
 Pemerintah seharusnya memberikan bantuan kepada para petani, khususnya
subsidi pupuk yang murah.

DAFTAR PUSTAKA
1. Hardjowigeno, S. 1987. Ilmu Tanah. PT. Medyatama sarana Perkasa. Jakarta. Hlm. : 73-
76.
2. http://www.academia.edu/8592788/PENGARUH_PEMBERIAN_PUPUK_KANDANG_TERHADAP_P
ERTUMBUHAN_KANGKUNG_DARAT_Ipomoea_reptans_
3. http://www.academia.edu/16716647/skripsi_pengaruh_pupuk_kandang_terhadap_tanaman_k
angkung
4. Nazaruddin. 1983. Budidaya dan Pengaturan Panen Sayuran Dataran Rendah. Jakarta:
Penebar Swadaya.
5. Nurhayati Hakim, M.Y. Nyakpa, A.M. Lubis, S.G. Nugroho, M.K. Saul. M.A. Diha, G.B.
Hong dan H.H. Bailey. 1986. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Unila. 488 hlm.
LAMPIRAN
Gambar.1 kondisi tanaman pada hari ke-10, kotiledon tanaman belum lepas

Gamabar. 2 kondisi tanaman pada hari ke-15, saat akan di beri pupuk
Gambar. 3 kondisi tanaman saat pengukuran jumlah dan lebar daun tanaman

Gambar. 4 kondisi tanaman saat pengukuran tinggi tanaman


Gambar. 5 kondisi tanaman yang mati setelah pemberian pupuk

Anda mungkin juga menyukai