PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian
manusia akan menjadi manusia karena pendidikan, atau dengan kata lain
lain.
seseorang sudah tidak dapat disebut anak kecil lagi, tetapi juga belum
disebut masa pancaroba atau masa peralihan dari masa anak-anak menuju
1
Imron Rosyidi, Bustanul Amari, Pendidikan Yang Memanusiakan Manusia Dengan Paradigma
Pendidikan Pembebasan (Malang : Pustaka Mina, 2007), 3.
1
2
kearah kedewasaan. Hal ini berarti pula, bahwa remaja harus belajar pola-
pola tingkah laku sosial yang dilakukan orang dewasa dalam lingkungan
terutama agama.2
bertindak dan cara bernalar berbeda dengan apa yang selama ini sudah
sekolah. Kondisi saat ini adalah ketika anak berada pada masa memulai
dewasa.
2
Sofyan S Willis, Remaja dan masalahnya, (Bandung: Alfabeta, 2012), 1
3
kedewasaan.
menjadi pro dan kontra bagi beberapa siswa dan guru. Ada sebagian yang
peraturan sekolah, akan membuat sekolah lebih tertib dan disiplin. Jika
ketertiban sekolah dengan baik dan akan tercipta suasana sekolah yang
kondusif.
akan lepas dari berbagai peraturan dan tata tertib yang diberlakukan di
3
Forum UM, Disiplin siswa di sekolah (http://community.um.ac.id, diakses 20 November 2017)
4
tata tertib (peraturan) yang berlaku pada sistem tersebut. Di suatu sekolah
kedisiplinan merupakan hal yang paling penting bagi siswa siswi, maupun
4
Moh Ghandy Yudha. Strategi Pengembangan Pendidikan Kedisiplinan di MTS Negeri Kandat
Kediri, (Skripsi, Fakultas Tarbiyah UIN Malang, 2006,) 2.
5
guru. Mentaati peraturan atau tata tertib yang ada di sekolah adalah salah
satu cara untuk berdisiplin. Pola hidup dan kegiatan yang berdisiplin akan
yang dibuat oleh suatu sekolahan harus dipatuhi dan tidak boleh di
langgar.
di sekolah
benar- benar terlatih dan dapat merasakan hidup yang berarti, manusia
rasa disiplin dan tanggung jawabnya yang tinggi. Sikap disiplin yang
kokoh akan selalu memancing datangnya rasa tanggung jawab yang tinggi
dari diri manusia dalam setiap melaksanakan tugas atau tanggung jawab
sholat fardlu lima waktu dengan baik dan tepat waktunya Allah SWT akan
5
Nanang martono, Sosiologi pendidikan michelfoucault (jakarta: Rajawali Pers,2014), 85
6
yang penting bagi siswa-siswi maupun para guru. Mentaati tata tertib
siswa dan tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar. Apabila siswa itu
bisa berdisiplin untuk dirinya sendiri bisa dipastikan siswa tersebut dapat
sekolah bisa kita ketahui dalam bentuk datang tepat waktu, tidak
anak.6
6
Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak, (Erlangga, Jakarta: 1997), 83.
7
dikelas.
mengisi era globalisasi ini bisa mampu bersaing dilapangan secara sehat
terencana. Selain itu sudah seharusnya kita semua sadar bahwa dalam hal
ada masih sering dilangar, kemudian kita juga harus mengetahui faktor
pada diri siswa, harus didukung adanya situasi atau lingkungan yang
terhadap siswa yang melanggar peraturan tata tertib sekolah. Sikap disiplin
7
Moh Ghandy Yudha. Strategi Pengembangan Pendidikan Kedisiplinan di MTS Negeri Kandat
Kediri, (Skripsi, Fakultas Tarbiyah UIN Malang, 2006), 4.
8
atau tata tertib masih terjadi. Pada SMAN 6 KOTA KEDIRI khususnya.
telat datang kesekolah, bolos jam pelajaran atau bolos langsung dari
rumah. dalam mengatasi hal ini maka pihak sekolah terutama TIM Tatib
memanggil orang tua wali murid dan meminta penjelasan orang tua
oleh siswa masih ada tapi hanya sedikit, dengan adanya kasus tersebut
sudah pasti ada yang melangar, tidak mungkin seratus persen tidak ada
8
Observasi, Sekolah Menengah Atas Negeri 6 kota kediri, 16 November 2017
9
Ibid.,
9
tertib tapi tidak sedikit sekolah yang mempunyai pelaturan tetapi pelaturan
itu ada juga sekolah yang mempunyai pelaturan tetapi tidak di jalankan
dengan semaksimal mungkin sehingga siswa tidak takut akan sanksi, poin
dan juga hukuman yang diberikan sekolah. Namun ada juga sekolah yang
belum memberikan sanksi efektif sehingga siswa yang diberi sanksi tetap
memberikan efek jera bagi siswa yang melanggar. Seperti yang peneliti
saksikan bebrapa bulan yang lalu ada sekelompok SAT POL PP yang
B. Fokus penelitian
Kediri ?
C. Tujuan Penelitihan
Kota Kediri.
D. Manfaat Penelitihan
1. Lembaga
kedisiplinan siswa
a. Akademika
2. Peneliti
kedisiplinan siswa.
E. Telaah Pustaka
kota Kediri, tetapi penelitian semacam ini bukanlah penelitian yang baru,
Pertama, Skripsi yang telah di tulis oleh Nur Lela dengan Judul
Malang, 2004.
melanggar sampai dua kali sekolah mengirimkan surat kepada orang tua
pelanggaran sampai tiga kali maka maka tim ketertiban memanggil siswa
Penerapan ta’zir santri putri yaitu bentuk la'zir dulu tertulis sekarang tidak
tertulis, diterapkan hukuman fisik non fisik, tidak ada unsur balas dendam,
ta'zir. 2) Kedisiplinan santri putri sudah terbilang baik tapi tetap harus
la’zir santri putri ada yang sudah efektif ada juga yang belum, misalnya
tertinggi pada bulan Pebruari 2012 dan angka terendah bulan April tetapi
untuk pulang tidak izin dan tidak masuk madrasah mengalami peningkatan
terbukti angka tertinggi jatuh pada bulan Mei 2012 dan angka terendah