KEPRAMUKAAN
DIBUAT OLEH
LADY SHELA HANDIKA
Kedisiplinan Kepramukaan
Usia Pramuka Penggalang adalah usia memasuki proses sosialisasi diri para
remaja dengan lingkungan sekitarnya, baik di luar lingkungan keluarga maupun di
lingkungan sekolahnya. Pengaruh lingkungan ini sangatlah kuat terhadap anak seusia
mereka, sebab anak-anak seusia mereka rentan sekali mengalami perubahan.
Perubahan itu terjadi tidak hanya di dalam dirinya sendiri, melainkan adanya
perubahan dari luar dirinya, seperti akibat dari perubahan sikap orang tua, anggota
keluarga lain, sikap guru-guru di sekolah, cara dan metode mengajar guru yang berbeda
atau kurikulum yang berubah-ubah, dan akibat dari hubungan dengan orang lain.
Mereka lepas dari ikatan keluarga kemudian bergabung dengan teman-teman sebaya.
Penggabungan dengan teman-teman sebaya berarti perkenalan dengan nilai, norma,
tata cara, adat istiadat yang baru.
Apa yang telah diperoleh, dianut dan dipatuhinya selama ini mengalami suatu
goncangan, sehingga pembentukan identitas selalu terancam oleh ditemukannya
berbagai pandangan dan pendapat lain yang berbeda dengan yang dimiliki.
Terancamnya pembentukan identitas ini, akan menjurus pada timbulnya gejala
penyimpangan yang menggangu masa-masa perkembangan bagi si anak itu sendiri.
Untuk meredam segala kemungkinan yang terjadi di atas maka anak-anak harus
dilibatkan di dalam berbagai bentuk kegiatan di sekolah, seperti: kegiatan
kepramukaan. Melalui kegiatan kepramukaan tersebut, diharapkan anak bisa
berinteraksi dengan temannya secara baik, menghargai temannya, hidup mandiri, dan
berdisiplin.
Dalam hal itu, menurut Rachman (2003:172), pentingnya disiplin bagi para
siswa susia Pramuka Penggalang adalah sebagai berikut:
1. Dengan disiplin yang muncul karena kesadaran diri, peserta didik berhasil dalam
belajarnya. Sebaliknya, peserta didik yang kerap kali melanggar ketentuan sekolah pada
umumnya terhambat optimalisasi potensi dan prestasinya.
2. Tanpa disiplin yang baik, susana lingkungan kita menjadi kurang kondusif bagi
kegiatan pembelajaran. Secara positif, disiplin memberi dukungan lingkungan yang
tenang dan tertib bagi proses pembelajaran.
3. Orang tua senantiasa berharap di sekolah anak-anak dibiasakan dengan norma-
norma, nilai kehidupan dan disiplin. Dengan demikian, anak-anak dapat menjadi
individu yang tertib, teratur, dan disiplin.
4. Disiplin merupakan jalan bagi peserta didik untuk sukses dalam belajar dan kelak
ketika bekerja. Kesadaran pentingnya norma, aturan, kepatuhan dan ketaatan
merupakan prasyarat kesuksesan seseorang.
Pada akhir tulisan ini dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa menciptakan
kedisiplinan bagi pramuka penggalang bertujuan untuk mendidik mereka agar sanggup
memerintahkan diri sendiri. Mereka dilatih untuk dapat menguasai kemauan, dan juga
melatih peserta didik agar ia dapat mengatur dirinya sendiri serta dapat mengerti
kelemahan atau kekurangan yang ada pada dirinya sendiri.
Adanya peraturan-peraturan atau disiplin itu tiada lain adalah untuk menjamin
kehidupan yang tertib dan tenang, hingga kelansungan hidup sosial itu dapat dicapai.
Kewajiban anggota baru bagi kelompok sosial adalah menyesuaikan diri terhadap
peraturan-peraturan tersebut. Setiap pelanggaran akan mengakibatkan gangguan bagi
kelompok bahkan kehidupan seluruh kelompok.
2) Tanda-tanda Shok
a) Denyut nadi cepat tapi lemah
b) Merasa lemas
c) Muka pucat
d) Kulit dingin, kerinagt dingin di kening dan telapak tangan, kadang-kadang
pasien menggigil
e) Merasa haus
f) Merasa mual
g) Nafas tidak teratur
h) Tekanan darah sangat rendah
3) Pertolongan Pertama Mengurangi Shok antara lain dilakukan dengan cara :
a) Menghentikan pendarahan
b) Meniadakan hambatan-hambatan pada saluran nafas
c) Memberi nafas buatan
d) Menyelimuti dan meletakkan penderita pada posisi yang paling
menyenangkan
4) Langkah – langkah Pelaksanaan Pertolongan Pertama Mengurangi Shok :
a) Baringan korban dengan posisi kepala sama datar atau lebih rendah dari tubuh,
dengan tujuan untuk menambah aliran darah ke jantung dan otak.
b) Bila kaki tidak patah, tungkai dapat ditinggikan 30-45 cm di atas posisi kepala.
c) Selimuti pasien dan hindarkan dari lantai serta udara dingin
d) Usahakan pasien tidak melihat lukanya
e) Pasien/penderita yang sadar, tidak muntha dan tidak mengalami luka di perut,
dapat diberi larutan shok yang terdiri dari :
- 1 sendok teh garam dapur
- ½ sendok teh tepung soda kue
- 4-5 gelas air
- dan bisa juga ditambah air kelapa/kopi kental/teh
f) perlakukan pasien dengan lemah lembut, sebab rasa nyeri akibat penanganan
yang kasar bisa menjerumuskan korban pada shok yang lebih parah.
g) Cepat-cepat panggil dokter
a) Pada umumnya patah tulang tidak pernah sebagai kasus darurat yang
membutuhkan pertolongan segera, kecuali demi penyelamatan jiwa korban.
Sebaiknya jangan menggerakkan atau mengganggu penderita, tunggu saja
sampai dokter atau ambulans datang.
b) Patah Tulang lengan Atas (siku ke bahu) (gb 2)Letakkan tangan perlahan-lahan
ke samping tubuh dalam posisi sealamiah mungkin
Letakkan lengan bawah di dada dengan telapak tangan menempel perut
Pasang satu pembelat (bidai) yang sudah berlapis bahan empuk di sebelah luar
lengan dan ikatlah dengan 2 carik kain di atas dan di bawah bagian yang patah
Buatlah gendongan ke leher, tempelkan ke lengan atas yang patah ke tubuh
dengan handuk atau kain yang melingkari dada dan belatan (bidai)
Lambang Pramuka
Lambang ini dipergunakan pertama kali sejak tanggal 14 Agustus 1961, ketika
Presiden Republik Indonesia Ir. Soekarno menganugrahkan Panji Gerakan Pendidikan
Kepanduan Nasional Indonesia kepada organisasi Gerakan Pramuka melalui Keputusan
Presiden Republik Indonesia Nomor 448 tahun 1961.