Anda di halaman 1dari 13

KARYA ILMIAH REMAJA

MENINGKATKAN KEDISIPLINAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH

SMA NEGERI 1 LANGKE REMBONG

DISUSUN OLEH

WALDETRUDIS SURYANI NANGGEL

KELAS : XII BAHASA 2


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha esa atas segala rahmatnya sehingga karya ilmiah
yang berjudul meningkatkan kedisiplinan di lingkungan sekolah SMAN 1 langkerembung dapat
tersusun hingga selesai tidak lupa saya juga mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari
pemimpin yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.

Dan harapan saya semoga karya ilmiah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi karya
ilmiah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya , saya i yakin masih banyak
kekurangan dalam karya ilmiah ini, oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan karya ilmiah ini.
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan karya ilmiah yang berjudul "meningkatkan kedisiplinan di lingkungan sekolah SMA
negeri 1 langke rembong"ini telah dibaca dan disahkan pada hari Senin , 12 Desember 2022
Oleh:

Penyusun. Pembimbing

Waldetrudis Suryani Nanggel. Yuliana Yati Dima. S.pd.

NIP: 2160767669130213
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................................................

KATA PENGANTAR......................................................................................................................

DAFTAR ISI....................................................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................................

1.1 Latar belakang masalah......................................................................................................

1.2 Rumusan masalah...............................................................................................................

1.3 Tujuan Penelitian................................................................................................................

1.4 Metode................................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................................

2.1 Pengertian Disiplin ............................................................................................................

2.2 Upaya meningkatkan kedisiplinan siswa.............................................................................

2.3 Faktor yang mempengaruhi kedisiplinan. ..........................................................................

2.4 Dampak kedisiplinan. ..........................................................................................................

2.5 Penyelesaian masalah. .........................................................................................................

BAB III PENUTUP.........................................................................................................................

3.1 Kesimpulan............................................................................................................................

3.2 Saran .....................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Siswa-siswi dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah tidak akan lepas dari
berbagai peraturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah, dan setiap siswa dituntut untuk
berperilaku sesuai aturan yang berlaku di lingkungan sekolah . Kepatuhan dan ketaatan siswa
terhadap berbagai aturan itu disebut disiplin siswa.

Yang dimaksud dengan aturan sekolah tersebut, seperti: aturan cara berpakaian, ketepatan
waktu, etika belajar. Tindakan disiplin sebaiknya dilakukan, apabila upaya pendidikan yang
diberikan gagal karena tidak ada yang sempurnq, maka dari hal itu, setiap individu berhak
melakukan kesalahan dan harus belajar dari kesalahan tersebut makalah tindakan disiplin
sebaiknya dilakukan dengan bijaksana sesuai dengan prinsip dan prosedur yang berlaku menurut
tingkatan pelanggarannya.

Kurangnya pengetahuan tentang peraturan, prosedur, dan kebijakan yang ada merupakan
penyebab terbanyak tindakan indispliner. Salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut pihak
pimpinan sebaiknya memberikan program orientasi kepada siswa siswi.

Seseorang siswa dalam mengikuti tingkat belajar di sekolah tidak akan lepas dari berbagai
peraturan dan tata tertib yang diberlakukan di sekolahnya, dan setiap siswa dituntut untuk dapat
berperilaku sesuai dengan aturan dan tata tertib yang berlaku di sekolahnya. Kepatuhan dan
ketaatan siswa terhadap berbagai aturan dan tata tertib yang berlaku di sekolahnya itu biasa
disebut dengan kedisiplinan siswa . Sedangkan untuk tata tertib dan jaga ketentuan lainnya
berupaya mengatur perilaku siswa disebut disiplin sekolah. Disiplin sekolah adalah usaha
sekolah untuk memelihara bahaya siswa tidak menyimpang dan dapat mendorong siswa untuk
berperilaku sesuai dengan norma peraturan dan tata tertib yang berlaku di sekolahnya.

1.2 Rumusan Masalah.

1. Apa yang dimaksud dengan kedisiplinan?

2. Bagaimana upaya meningkatkan kedisiplinan siswa?

3. Apa sajakah faktor yang mempengaruhi kedisiplinan?

4. Bagaimana dampak dari siswa?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui akibat yang ditimbulkan oleh ketidak disiplinan.

2. Mengetahui lebih luas pentingnya disiplin.


3. Mengetahui upaya meningkatkan kedisiplinan waktu.

4. Mengetahui penerapan kedisiplinan dalam lingkungan sekolah.

1.4 Metode Penelitian

Metode kualitatif dengan cara mendeskripsikan secara keseluruhan ruang lingkup siswa-
siswi SMAN 1 Langke Rembong.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kedisiplinan

Pengertian Kedisiplinan Kedisiplinan dalam bahasa Indonesia berasal dari kata disiplin
yang diberi imbuhan ke dan an. Menurut kamus kata disiplin memiliki beberapa makna
antaranya, menghukum, melatih dan mengembangkan kontrol diri sang anak. Dalam kamus
besar Bahasa Indonesia, disiplin diartikan dengan tata tertib dan ketaatan atau kepatuhan
terhadap peraturan atatu tata tertib. Kata disiplin sendiri sebenarnya berasal dari Bahasa latin,
yaitu disciplina dan discipulus yang berarti perintah dan peserta didik. Jadi disiplin dapat
dikatakan sebagai perintah seorang guru kepada peserta didiknya. Kemudian dalam New World
Dictionary, of Education, Disiplin diartikan sebagai latihan untuk mengendalikan diri, karakter,
atau keadaan yang tertib dan efisien. Disiplin berasal dari kata yang sama dengan “disciple”
yakni seorang yang belajar dari atau secara suka rela mengikuti seorang pemimpin. Orang tua
dan guru merupakan pemimpin dan anak merupakan murid yang belajar dari mereka cara hidup
yang menuju ke hidup yang berguna dan bahagia. Jadi disiplin merupakan cara masyarakat
mengajar anak perilaku moral yang disetujui kelompok.

Disiplin adalah sikap menaati peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan dengan
kata lain disiplin adalah upaya sekolah untuk memelihara perilaku siswa agar tidak menyimpang
dan dapat mendorong siswa untuk berperilaku sesuai dengan norma peraturan dan tata tertib
yang berlaku di sekolah.

Adapun pengertian disiplin peserta didik adalah suatu keadaan tertib dan teratur yang dimiliki
oleh peserta didik di sekolah, tanpa ada pelanggaran-pelanggaran yang merugikan baik secara
langsung maupun tidak langsung terhadap peserta didik sendiri dan terhadap sekolah secara
keseluruhan.Indikator kedisiplinan siswa dapat diklasifikasi sebagai berikut:

1. Hadir di ruang tepat waktu

2. Tata pergaulan disekolah

3. Belajar di rumah

4. Menjalankan latihan atau praktek

5. Membuat ikhtisar atau ringkasan.


Tujuan disiplin Hurlock bahwa tujuan seluruh disiplin ialah membentuk perilaku sedemikian
rupa hingga ia akan sesuai dengan peran-peran yang ditetapkan kelompok budaya, tempat
individu itu di identifikasikan. Karena tidak ada pola budaya tunggal, tidak ada pula satu falsafah
pendidikan anak yang menyeluruh untuk mempengaruhi cara menanamkan disiplin. Jadi metode
spesifik yang digunakan di dalam kelompo budaya sangat beragam, walaupun semuanya
mempunyai tujuan yang sama, yaitu mengajar anak bagaimana berperilaku denagan cara yang
sesuai dengan standar kelompok sosial (sekolah), tempat mereka di identifikasi.

Tujuan disiplin Hurlock bahwa tujuan seluruh disiplin ialah membentuk perilaku sedemikian
rupa hingga ia akan sesuai dengan peran-peran yang ditetapkan kelompok budaya, tempat
individu itu di identifikasikan. Karena tidak ada pola budaya tunggal, tidak ada pula satu falsafah
pendidikan anak yang menyeluruh untuk mempengaruhi cara menanamkan disiplin. Jadi metode
spesifik yang digunakan di dalam kelompo budaya sangat beragam, walaupun semuanya
mempunyai tujuan yang sama, yaitu mengajar anak bagaimana berperilaku denagan cara yang
sesuai dengan standar kelompok sosial (sekolah), tempat mereka di identifikasi.

Fungsi disiplin Fungsi utama disiplin adalah untuk mengajar menegndalikan diri dengan
mudah, menghormati, dan mematuhi otoritas. Dalam mendidik peserta didik perlu disiplin, tegas
dalam hal apa yang harus dilakuakn dan apa yang dilarang serta tidak boleh dilakuakan. Disiplin
perlu dibina pada diri peserta didik agar mereka dengan mudah dapat:

1.Mempersiapkan pengetahuan dan pengertian sosial secara mendalam

2.Mengerti dengan segera untuk menjalankan apa yang menjadi kewajibannya dan secara
langsung mengerti larangan-laranagn yang harus ditinggalkan.

3.Mengerti dan dapat membedakan perilaku yang baik dan perilaku yang buruk.

4.Belajar mengendalikan keinginan dan berbuat sesuatu yang baik dan perilaku yang buruk.

5.Belajar mengendalikan keinginan dan berbuat sesuatu tanpa adanya peringatan dari orang lain.

Macam-macam disiplin Disiplin sebagai alat pendidikan berarti segala peraturan yang harus
ditaati dan dilaksanakan. Maksudnya tiada lain kecuali untuk perbaikan anak didik itu sendiri.
Mengenai macamnya para ahli pendidikan membagi disiplin menjadi dua:

1.Disiplin preventif, seperti perintah dan larangan yang ditujukan untuk menjaga anak agar
mematuhi peraturan dan menjaganya dari pelanggaran. Pada saat-saat tertentu bisa melakukan
paksaan, khususnya anak-anak kecil yang masih lemah kepribadiannya dan anak dewasa yang
lemah pemikirannya untuk memahami peraturan yang ada.

2.Disiplin kuratif, dalam bentuk pemberian ganjaran pada anak yang berprestasi, juga diapndang
terpuji untuk memotivasi dirinya dan dan teman-temannya untuk lebih semangat untuk
berkompetisi dalam kebaikan dan berakhlak mulia.
2.2 upaya meningkatkan kedisiplinan siswa.

Ada beberapa hal pokok yang dapat diacu sebagai dasar merespon setiap perilaku dalam
rangka pendidikan disiplin, diantaranya adalah sebagai berikut :

1 . Berkelanjutan

Pendidikan merupakan suatu proses berkelanjutan, artinya disiplin tidak hanya diberikan
setelah anak masuk sekolah atau setelah masa remaja, tetapi harus sudah dilatih sejak anak
baru dilahirkan ke dunia ini.

2. Keterampilan berkomunikasi

Guru terampil berkomunikasi yang efektif sehingga mampu menerima perasaan dan
mendorong kepatuhan siswa.

3. Beri Batas-Batas Yang Jelas

Batas-batas tentang boleh atau tidak boleh haruslah jelas, misalnya kapan anak boleh bermain,
dimana dan dengan siapa sehingga anak tidak mengganggu orang lain dan menghindarkan
anak dari kecelakaan.

4. Memberlakukan peraturan tata tertib yang jelas dan tegas, sehingga mudah untuk diikuti dan
mampu menciptakan suasana atau kondisi untuk belajar.

5. Konsisten dan Fleksibel

Setelah batas-batas ditentukan, maka orang tua harus mengupaya kesepakatan dengan
anaknya untuk saling mematuhi apa yang telah ditentukan.

6. Guru disarankan untuk bersikap menerima hangat, empatik dan terbuka kepada siswa atau
siswi.

7. Hukuman yang mendidik adalah hukuman yang menyadarkan pihak yang bersalah dalam hal
ini remaja, bahwa hal yang baru saja terjadi hendaknya tidak diulangi karena hal tersebut tidak
disetujui orang.

2.2 Faktor Terbentuknya Disiplin Belajar Siswa

Ada dua faktor yang mempengaruhi terbentuknya suatu kedisiplinan seorang siswa dalam

belajar , yaitu:
1. Faktor internal.

• Ranah kognitif merupakan kemampuan yang selalu dibebankan kepada anak didik untuk
dikuasai. Karena penguasaan kemampuan pada tingkatan ini menjadi dasar bagi penguasaan
ilmu pengetahuan .

• Minat adalah keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat yang besar akan mendukung
kelancaran proses belajar siswa. Minat belajar siswa dapat ditunjukkan dengan perasaan
senang pada suatu pelajaran, perhatian siswa terhadap pelajaran, konsentrasi siswa terhadap
pelajaran, dan kesadaran siswa untuk belajar.

• Motivasi adalah dorongan yang menyebabkan terjadinya suatu perbuatan atau tindakan
tertentu. Perbuatan kedisiplinan terjadi karena adanya motivasi yang mendorong seseorang
untuk melakukan perilaku disiplin. Dalam disiplin motivasi sangat berpengaruh untuk
meningkatkan keinginan yang ada dalam diri seseorang. Jika motivasi seseorang dalam
berdisiplin sangat kuat maka dengan sendirinya ia akan berperilaku disiplin tanpa menunggu
dorongan dari luar.

2. Faktor eksternal

• Faktor lingkungan keluarga

Peran keluarga sangat penting dalam melatih kedisiplinan siswa. Lingkungan rumah atau
keluarga, seperti kurang perhatian , ketidakteraturan, pertengkaran, masa bodoh, tekanan, dan
kesibukan urusannya masing-masing dapat berpengaruh pada siswa.

• Faktor lingkungan masyarakat

Sifat kedisiplinan seorang siswa selain sapat dipengaruhi oleh faktor bawaan juga dapat
dipengaruhi dari faktor lingkungan masyarakat , karena jika lingkungan masyarakat
berkondisi baik maka pengaruh yang didapat juga baik dan sebaliknya. Lingkungan atau
situasi tempat tinggal, seperti lingkungan kriminal, lingkungan bising , dan lingkungan
minuman keras berpengaruh pada kedisiplinan siswa.

• Faktor lingkungan sekolah

Tipe kepemimpinan guru atau sekolah yang otoriter yang selalu memaksa kehendaknya tanpa
memperhatikan siswa. Perbuatan seperti itu mengakibatkan siswa menjadi berpura-pura patuh
, apatis atau sebaliknya. Hal itu akan menjadikan siswa agresif , yaitu ingin berontak terhadap
ke
2.3 Dampak Kedisiplinan

• Dampak Positif

Kita akan lebih dihargai oleh orang sekitar disiplin akan membuat kamu dihargai oleh

Sekitar.ini merupakan keuntungan yang kamuuu betah untuk hidup waktu.

• pandai dalam mengatur waktu

Orang orang yang disiplin pasti pandai dalam mengatur waktu. Baik itu belajar jalan-jalan
ataupun membantu orang tua. Semua sangat teratur sesuai dengan jam yang ditentukan, waktu
yang sangat berharga dan tidak dapat dibeli oleh siapapun, maka, orang disiplin sangat
mempercayai hal tersebut.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dengan pembahasan yang telah dibahas diatas dapat disimpulkan bahwa disiplin di sekolah
itu sangat diperlukan. Karena dalam aplikasinya, kedisiplinan sangat berguna sebagai tolak ukur
mampu atau tidaknya seseorang dalam mentaati aturan yang sangat penting bagi stabilitas
kegiatan belajar mengajar. Selain itu sikap disiplin sangat diperlukan untuk masa depan bagi
pengembangan watak dan pribadi seseorang, sehingga menjadi tangguh dan dapat diandalkan
bagi seluruh pihak.

Masalah kedisiplinan siswa menjadi sangat berarti bagi kemajuan sekolah. Di sekolah yang
tertib akan selalu menciptakan proses pembelajaran yang baik. Sebaliknya, pada sekolah yang
tidak tertib kondisinya akan jauh berbeda.

3.2 Saran

Setelah ditinjau dari pembahasan diatas sebaiknya kita harus menerapkan kedisiplinan sejak
dini, karena kedisiplinan sangat penting bagi kehidupan kita agar hidup kita lebih teratur dan
tertata. Dengan itu kita dapat memehami arti kedisiplinan dan akibat dari ketidak disiplinan.

DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu, Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta, 1990. Arifin, Zainal Penelitian
Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta,
2002.

Atmaja Prawira, Purwa. Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru. Jogjakarta: Ar-ruz Media.
2016.

Azwar, Saifuddin. Reabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014.

B. Hurlock, Elizabeth. Perkembangan Anak. Terj Med. Meitasari Tjandrasa. Jakarta: Erlangga.
1999. B. Uno, Hamzah. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara. 2014

Engkoswara dan Komariah, Aan. Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta. 2010.

Euis Karwati dan Priansa, Donni Juni Manajemen Kelas (Classroom Management): Guru
Profesional yang Inspiratif, Kreatif, Menyenangkan, dan berprestasi. Bandung: Alfabeta. 2014.

Anda mungkin juga menyukai