Anda di halaman 1dari 13

KEDISIPLINAN

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
FIKA
ANGGUN
TIARA
ARDIANSYAH
ERLANG
M. DWI
M. WILLY

KELAS : IX.5

SMP AZHARYAH PALEMBANG


TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat
dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya,
sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan
referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi
bahan makalah ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan
sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini
sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan
kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semuanya.

Palembang, Januari 2024


Kelompok 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................
1.3 Tujuan .................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................
2.1 Pengertian Disiplin...............................................................................................
2.2 Merancang kedisiplinan Di Sekolah....................................................................
2.3 Strategi implementasi dan Tata Cara Disiplin Sekolah........................................
BAB III PENUTUP..................................................................................................
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................
3.2 Saran.....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Disiplin sangat penting untuk pertumbuhan organisasi, digunakan terutama untuk
memotivasi pegawai dalam mendisiplinkan diri dalam melaksanankan pekerjain baik secara
perorangan maupun kelompok, disamping itu disiplin bermanfaat mendidik pegawai untuk
mematuhi dan meneynangi peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada, sehingga dapat
menghasilkan kinerja yang baik.
Kurang pengetahuan tentang peraturan, prosedur, dan kebijakan yang ada merupakan
penyebab terbanyak tindakan indisipliner. Salah satu upaya untuk menghadapi tindakan
tersebut, pihak pemimpin sebaiknya memberikan program orientasi kepada tenaga kerja
mulai dari hari pertama masuk, kedisiplinan tidak akan berjalan dengan baik apabila
kebijakan yang ada tidak diketahui dengan jelas aturanya. Pimpinan harus menjelaskan secara
rinci peraturan – peraturan yang sering dilanggar berikut rasional dan konsekwensinya.
Demikian pula peraturan / prosedur atau kebijakan yang mengalami perubahan atau
diperbaharui sebaiknya diinformasikan melalui diskusi.
Usaha yang dapat dilakukan oleh madrasah/sekolah dalam rangka penanaman
disiplin terhadap siswa dengan mengkondisikan lingkungan madrasah sedemikian rupa
sehingga menjadai kondusif dalam pembentukan disiplin bagi siswa. Terutama yang harus
dikondisikan adalah prilaku dan sikap yang dicerminkan oleh guru, sehingga guru menjadi
contoh dalam berdisiplin. Siswa tidak akan memiliki disiplin manakala melihat gurunya
sendiri juga tidak disiplin. Guru harus menghindari ketidak sesuaian aturan dan tata tertib
yang berlaku. Aturan yang bersifat kurikuler misalnya agenda yang telah dibuat dan
direncanakan haruslah sesuai dengan jadual yang ditetapkan baik alokasi waktunya maupun
dalam proporsinya. Misalnya ulangan harian yang telah dijadualkan, pokok bahasan yang
telah dialokasikan waktu dan jumlah pertemuannya, hingga pada ketuntasan materi yang
yang menjadi beban belajar siswa dalam setiap semesternya. Demikian pula jam masuk dan
pulang serta keberadaan guru dalam ruangan. Pakaian dan penampilan guru pun haruslah
mencerminkan kedisiplinan guru yang seyogyanya dapat ditiru oleh siswa. Memberlakukan
peraturan tata tertib yang jelas dan tegas merupakan faktor yang penting dalam pembentukan
disiplin siswa. Tata tertib ini harus disosialisasikan kepada siswa dan hendanya adanya
komitmen siswa dan orang tua siswa untuk mematuhinya, sehingga dalam penerapannya
siswa telah memahami dan orang tua pun dapat memakluminya. Tata tertib yang dibuat
hendaknya mudah diikuti dan mampu menciptakan suasana kondusif untuk belajar baik yang
klasikal dan terprogram maupun non klasikal dan dan bersifat pembiasaan. Kedisiplinan yang
diterapkan hendaknya disosialisasikan secara konsisten oleh para guru kepada siswa dengan
memberi pemahaman tentang pentingnya disiplin dalam belajar untuk dapat mencapai hasil
optimal, melalui pembinaan dan yang lebih penting lagi melalui keteladanan.
Berdasarkan uraian tentang disiplin tersebut maka dapat disintesakan bahwa perilaku
disiplin adalah suatu sikap yang digambarkan siswa dalam berprilaku yang sesuai dengan
aturan dan norma yang berlaku di suatu tempat tertentu.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka ada beberapa permasalahan dalam menegakan
disiplin disekolah:
1. Apa yang dimaksud dengan disiplin?
2. Bagaimana cara merancang Disiplin Di sekolah?
3. Bagaimana Startegi dan Tata Cara Disiplin Sekolah ?

1.3 Tujuan Penulisan makalah


Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini penulis ingin yaitu:
1. Mengetahui Pengertian Disiplin.
2. Mengetahui bagaimana cara merancang Disiplin Di sekolah?
3. Mengetahui bagaimana Startegi dan Tata Cara Disiplin Sekolah?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian disiplin


Disiplin merupakan istilah yang sudah memasyarakat diberbagai instansi pemerintah
maupun swasta. Kita mengenal adanya disiplin kerja, disiplin lalu lintas, disiplin belajar dan
macam istilah disiplin yang lain. Disiplin secara etimologi berasal dari bahasa latin “ disibel”
yang berarti pengikut. Seiring dengan perkembangan bahasa, kata tersebut mengalami
perubahan menjadi ‘disipline” yang artinya kepatuhan atau yang menyangkut tata tertib.
Berbeda dengan pendapat yang menyatakan bahwa disiplin berasal dari bahasa
latin “Disciplina” yang berarti latihan atau pendidikan kesopanan dan kerohanian serta
pengembangan tabiat. Jadi sifat disiplin berkaitan dengan pengembangan sikap yang layak
terhadap pekerjaan. Sekarang ini kata displin telah berkembang mengikuti kemajuan ilmu
pengetahuan, sehingga banyak para ahli baik ahli bahasa maupun sosial dan etika dan estetika
memberikan definisi yang berbeda-beda.

2.2 Merancang kedisiplinan Di Sekolah


Sekolah yang tertib, aman, dan teratur merupakan prasyarat agar siswa dapat belajar
secara optimal. Kondisi semacam ini dapat terjadi jika disiplin sekolah berjalan dengan baik.
Kedisiplinan siswa dapat ditumbuh kembangkan jika iklim sekolah menunjukan kedisiplinan.
Siswa, baru akan segera menyesuaikan diri dengan situasi di sekolah. Jika situasi sekolah
disiplin, siswa akan ikut disiplin. Guru dan kepala sekolah memegang peranan penting dalam
membentuk disiplin sekolah mulai dari merancang, melaksanakan dan menjaganya.
Cara merancang kedisiplinan sekolah :
1. Penyusunan rancangan harus melibatkan guru, stap adminstrasi, wakil siswa dan wakil orang
tua serta komite sekolah. Dengan ikut menyususun, diharapkan mereka merasa
bertanggungjawab atas kelancaran pelaksaaannya.
2. Rancangan harus sesuai dengan misi dan tujuan sekolah. Artinya disiplin yang dirancang
harus dijabarkan dari tujuan sekolah.
3. Rancangan harus singkat dan jelas sehingga mudah dipahami.
4. Rancangan harus memuat secara jelas daftar prilaku yang dilarang serta sangsinya. Sangsi
yang diterapkan harus yang bersifat mendidik dan telah disepakati oleh siswa, guru, dan
wakil orang tua siswa.
5. Peraturan yang telah disepakati oleh siswa, guru dan wakil orang tua siswa
6. Peraturan yang disepakati bersama harus disosialisasikan. Misalnya melalui surat
pemberitahuan, sehingga semua pihak terkait memahaminya. Jika perlu dilakukan kampanye
untuk itu.
7. Kegiatan yang terkait dengan aktivitas siswa harus diarahkan dalam pembentukan disiplin
sikolah.
Agar peraturan dapat berjalan dengan baik, perlu dilakukan langkah langkah sebagai berikut :
1. Memasyarakatkan peraturan tersebut sehingga mendapat dukungan dari berbagai pihak.
2. Yakinkan guru, siswa dan orang tua bahwa peraturan tersebut dapat menumbuhkan
kedisiplinan warga sekolah.
3. Berilah kepercayaan kepada guru, stap administrasi untuk melaksanakan kedisiplinan sehari -
hari.
4. Lakukan pemantauan terhadap pelaksanaan peraturan, antara lain dengan mengunjungi kelas.
5. Menjadi teladan, dengan berlaku disiplin sesuai dengan peraturan setiap tempat dan
waktu. Ingat keteladanan lebih ampuh dari pada seribu nasihat.
6. Segera atasi jika ada pelanggaran dengan menetapkan sangsi secara konsisten. Dorong guru
untuk memberi peringatan jika tampak ada gejala penyimpangan dari siswa.
7. Secara periodik dilakukan peninjauan kembali untuk mengetahui apakah peraturan tersebut
masih cocok atau perlu penyempurnaan.

2.3 Strategi implementasi dan Tata Cara Disiplin Sekolah


Terdapat beberapa cara untuk menanamkan disiplin pada anak didik baik itu dilingkungan
keluarga maupun dilingkungan sekolah diantaranya sebagai berikut:
A. Cara Otoriter
Pada cara ini guru menentukan aturan-aturan batasan yang mutlak yang harus ditaati oleh
anak-anak, dan anak harus tunduk dan patuh dan tidak ada pilihan lain. Akan tetapi dengan
mempergunakan sikap otoriter ini anak akan memperlihatkan reaksinya misal: menentang
atau melawan karena anak merasa dipaksa, maka menetang dan melawan, bisa
ditampilkan dalam tingkah laku yang melanggar norma dan menimbulkan persoalan pada
dirinya. Cara otoriter memang biasa digunakan pada permulaan menanamkan disiplin

B. Cara Bebas
Pada cara bebas ini pengawasan menjadi berkurang, anak sudah terbiasa mengatur dan
menentukan sendiri apa yang dianggapnya benar, pada umumnya kesadaran ini terjadi pada
keluarga. Keluarga yang keduanya bekerja dan tidak ada waktu untuk mendidik anak dengan
baik, yang mana orang tua lebih melimpahkan anak kepada guru. Sedangkan orang tua
sendiri hanya bertindak sebagai polisi yang mengawasi, menegor dan mugkin memahrahi.
Orang tua tidak bisa berintraksi langsung dengan anak. Oleh karena itu hubungana anak
dengan orang tua tidak baik, dan anak akan merasa sendiri sehingga menjadikan
perkembnagan kepribadinya tidak terarah.
C. Cara Demokratis
Cara ini dilakukan dengan cara memperhatikan dan menghargai kebebasan anak, namun
kebebasan disini tidak mutlak yaitu perlu adanya bimbingan penuh pengertian antara anak
dan guru atau orang tuanya. Dengan cara demokratis anak akan tumbuh rasa tanggung jawab
untuk memperhatikan sesuatu tingkah laku dan memupuk kepervcayaan dirinya. Dan jika
tingkah lakunya tidak berkenan bagi teman-temanya maka anak mampu menghargai tutntutan
pada lingkungan sekolhnya.
Teknik-teknik penanaman disiplin
A. Teknik yang berorientasi pada kasih sayang
Teknik ini dikenal dengan menanamkan disiplin dengan meyakinkan tanpa kekuasaan,
memberikan pujian dan menerangkan sebab-sebab sesuatu tingkah oleh anak, yang mana
anak memperkembangkan rasa tanggung jawab dan disiplin yang baik.
B. Teknik yang bersifat Material
Tehnik ini menggunakan hadiah-hadiah yang benar-benar berwujud atau hukuman mendidik
meyakinkan melalui kekuasaan(power assertive discipline)

Jenis-jenis disiplin
A. Disiplin dirumah yaitu:
ü Disiplin belajar
ü Disiplin membantu orang tua
ü Disiplin beribadah

B. Disiplin disekolah yaitu:


ü Masuk sekolah tepat waktu
ü Memakai pakaian seragam sekolah mentaati tatatertib sekolh
ü Menghormati ibu tau bapak guru
Pentingnya Disiplin pada Anak
Dengan menerapkan disiplin kepada anak, akan bisa membagi waktu kapan mereka
bermain dan belajar, pentingnya disiplin bagi anak:
a. Dengan disiplin anak akan mengerti tentang suatu peraturan yang diberikan oleh guru dan
orang tua.
b. Menumbuhkan rasa kepercayaan anak.
c. Dengan disiplin anak dapat melaksanakan tugas yang telah deberikan oleh orang tua dan
gurunya.

Mentaati tata tertib


Disiplin merupakan hal penting yang harus ditanamkan pada anak didik di sekolah sedini
mungkin. Sekolah adalah tempat utama melatih dan memahami pentingnya disiplin dalam
kehidupan sehari-hari. Supaya proses pembelajaran berlangsung kondusif maka sekolah harus
mempunyai tata tertib. Tata tertib itu antara lain:

Masuk Sekolah
· Siwa harus datang di sekolah selambat-lambatnya 10 menit sebelum pembelajaran dimulai
· Menaruh tas dan alat tulis lainnya di laci meja masing-masing kemudian keluar kelas
· Siswa yang mendapat tugas/piket harus hadir lebih awal
· Siswa yang sering terlambat harus diberi teguran
· Siswa yang tidak masuk karena alasan tertentu harus memberi tahu sebelum atau
sesudahnya, secara lisan atau tulisan
· Guru tidak boleh terlambat atau absen tanpa ijin
Masuk Kelas
· Siswa segera berbaris di depan kelas ketika bel berbunyi
· Ketua kelas menyiapkan barisan
· Siswa masuk kelas satu persatu dengan tertib dan duduk ditempat masing-masing
· Guru memeriksa kerapian, kebersihan dan kesehatan siswa satu per satu
Di Dalam Kelas
· Berdo’a bersama dipimpin oleh salah seorang siswa
· Memberi salam kepada guru saat pelajaran akan dimulai
· Guru memanggil/mengabsen siswa. Yang tidak masuk ditulis dipapan absen serta
alasannya/keterangan kenapa tidak masuk
· Pada saat pelajaran berlangsung siswa harus tetap tertib, tidak boleh ribut, bercanda atau
kegiatan lain yang tidak ada hubungannya dengan pelajaran
· Siswa tidak boleh meninggalkan kelas tanpaalasan tertentu
· Guru juga tidak diperkenankan meninggalkan kelas ketika pelajaran berlangsung,
walaupun siswa sedang mengerjakan tugas
Waktu Istirahat
· Pada saat bel istirahat berbunyi siswa keluar kelas dengan tertib
· Guru keluar kelas setelah semua siswa keluar
· Siswa tidak boleh ada dikelas ketika istirahat
· Selama istirahat siswa tidak diperkenankan meninggalkan sekolah tanpa ijin
· Pada saat bel masuk lagi berbunyi (setelah istirahat) siswa masuk kelas dengan tertib dan
duduk dengan tenang di tempat masing-masing
· Sebaiknya guru sudah berada dikelas lebih dulu menjelang bel masuk berbunyi
Waktu Pulang
· Ketika bel pulang berbunyi, pelajaran berakhir, ditutup dengan berdo’a dan salam kepada
guru
· Guru memberikan nasehat-nasehat, mengingatkan tentang tugas-tugas, pekerjaan rumah
dan sebagainya
· Siswa keluar kelas dengan tertib

Langkah langkah yang strategis untuk dijalankan :


1. Berilah penghargaan kepada guru karyawan dan siswa yang berprilaku disiplin, baik secara
perorangan atau kelomp[ok. Penghargaan dapat berupa piagam atau diumumkan dalam suatu
acara tertentu atau lainnya.
2. Tumbuhkan lingkungan yang saling menghargai sesuai dengan budaya setempat misalnya
memberi kritik, dengan kritik prilakunya dan bukan orangnya. Fokuskan pada kerjasama dan
kompetisi yang sehat, hindari kata kata kasar dan hukuman fisik.
3. Bangun rasa kepedulian, kebersamaan di sekolah, dengan meyakinkan semua pihak bahwa
sekolah milik bersama, sehingga baik buruk sekolah, termasuk disiplin merupakan
tanggungjawab semua pihak.
4. Ikut sertakan orang tua siswa, sehingga mereka dapat mendorong anaknya untuk berprilaku
didsiplin, baik di sekolah maupun di rumah. Dengan keikutsertaan orang tua tidak akan kaget
jika ternyata anaknya melanggar dan mendapatkan sangsi di sekolah.
5. Ikut sertakan OSIS. Seringkali siswa lebih mudah menerima jika dingatkan oleh teman
sendiri. Dengan melibatkan OSIS diharapkan akan terjadi mekanisme saling mengingatkan
antar siswa.
6. Hindarkan sekolah dari ancaman pihak luar, agar siswa merasa aman di sekolah. Untuk itu
periksa situasi lingkungan sekolah dan temukan dimana kemungkinan terjadi gangguan.
7. Siapkan prosedur yang harus ditempuh jika ada keadaan darurat dan bila perlu keadaan
tersebut dilaporkan kepada pihak yang berwajib.
8. Buatlah daftar siswa yang bermasalah ( peta siswa ) agar mereka meperoleh pembinaan
khusus.
9. Lakukan evaluasi tentang pelaksanan kedisiplinan melalui pertemuan warga sekolah.
BAB IV
PENUTUP

3. 1 Simpulan
Disiplin berasal dari bahasa latin “Disciplina” yang berarti latihan atau pendidikan
kesopanan dan kerohanian serta pengembangan tabiat. Jadi sifat disiplin berkaitan dengan
pengembangan sikap yang layak terhadap pekerjaan. Sekarang ini kata displin telah
berkembang mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan, sehingga banyak para ahli baik ahli
bahasa maupun sosial dan etika dan estetika memberikan definisi yang berbeda-
beda. Walaupun beberapa ahli memberikan pendapat yang berbeda tapi pada intinya bahwa
disiplin adalah bertingkah sesuai dengan norma yang berlaku pada lingkungan dan tempat
tertentu.
Pendisiplinan pada anak didik bila dilihat dari tempatnya maka disiplin terbagi menjadi:
a. Disiplin di rumah
b. Disiplin di sekolah
Dengan menerapkan disiplin kepada anak, akan bisa membagi waktu kapan mereka bermain
dan belajar, dengan disiplin diharapkan: a). Anak akan mengerti tentang suatu peraturan yang
deberikan oleh guru dan orang tua. b) menumbuhkan rasa kepercayaan anak, c) anak dapat
melaksanakan tugas yang telah diberikan oleh orang tua dan gurunya.

3.2 Saran
Dalam rangka meningkatkan kedisiplinan siswa, ada beberapa upaya yang mungkin
bisa dilakukan diantaranya:
1. Untuk menumbuhkan konsep diri siswa sehingga siswa dapat berperilaku disiplin, guru
disarankan untuk bersikap empatik, menerima, hangat dan terbuka;
2. Guru terampil berkomunikasi yang efektif sehingga mampu menerima perasaan dan
mendorong kepatuhan siswa;
3. Guru disarankan dapat menunjukkan secara tepat perilaku yang salah,sehingga membantu
siswa dalam mengatasinya; dan memanfaatkan akibat-akibat logis dan alami dari perilaku
yang salah.
Harus disadari bahwa untuk mendisiplinkan siswa kadang guru, kepala sekolah
ataupun yang lainnya tidak menyadari bahwa anak didik akan lebih sadar mengenai disiplin
sekolah ataupun dirumah meniru dari apa yang mereka lihat dan rasakan sehari-hari

DAFTAR PUSTAKA

M. Hosnan & Suherman, Kamus Profesional Guru, Jakarta, Yudhistira, 2013


Priodarminto, Disiplin Kiat Menuju Sukses, Jakarta, Pradika Pramita, 1994
Said Hamid Hasan, Dkk Pengembangan Pendidikan Budaya Dan Karakter
Bangsa (Kementrian Pendidikan Nasional Badan Penelitian Dan Pengembangan Pusat
Kurikulum-Tahun 2010 2010).

Sulistiowati, Cara Belajar Yang efektif dan Efisien, Jakarta, Cinta Ilmu, 1997
Walgito, Bimbingan dan Penyuluhan d sekolah, Yogyakarta, Andi Offset,1989
http://carapedia.com/pengertian_definisi_disiplin_info2133.html
https://www.facebook.com/TaatTebarManfaat/posts/545941842173955
http://dwi-yunita.blogspot.co.id/2011/09/hakikat-disiplin-dalam-pendidikan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Disiplinhttp://tarmizi.wordpress.com/2008/12/12/kedisiplinan-
siswa-di-sekolah/
http://google.com/disiplinhttp://tarmizi.wordpress.com/kedisiplinan-siswa/

Anda mungkin juga menyukai