Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

“Tahapan-Tahapan dan Penanggulangan Pelanggaran Disiplin”


Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“PENGELOLAAN KELAS”
Dosen Pengampu
Prof. Dr. Hj. Aslamiah, M.Pd., Ph.D. & Drs. Asrani, M.Pd

Kelas 5B
Oleh Kelompok 9
Nurul Azmy 1910125120017
Wulan Maulidasari 1910125220052
Siti Uswatun Khasanah 1910125320062
Akhmad Muttaqie 1910125310078
Aulianti 1910125320072

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

BANJARMASIN
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
karunianya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan maksimal. Shalawat serta
salam tak lupa kami panjatkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW.
Makalah ini sudah selesai kami susun dengan maksimal dengan kerjasama
kelompok kami sehingga bisa memperlancar proses pembuatan makalah yang
berjudul “Tahapan-Tahapan dan Penanggulangan Pelanggaran Disiplin” Untuk
itu kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini, tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen
pembimbing kami Ibu Prof. Dr. Hj. Aslamiah, M.Pd., Ph.D. dan Bapak Drs. Asrani,
M.Pd yang telah memberikan materi dan bantuan dalam penyusunan makalah ini.
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada
umumnya. Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih belum sempurna,
oleh karena itu kami memohon maaf jika dalam penulisan ada kekurangan. kami
mengharapkan kritik dan saran dari semua  pihak, yang dapat membuat makalah ini
menjadi lebih baik untuk kedepannya.

Banjarmasin, 16 Agustus 2021

Kelompok 9

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1

A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................2
C. Tujuan Masalah.................................................................................................2
D. Manfaat Penulisan.............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................3

A. Pengertian dari disiplin yang baik (terpelihara)................................................3


B. Thapan-tahapan dalam memelihara disiplin.....................................................3
C. Strategi penanaman disiplin dikelas..................................................................7
D. Jenis-jenis gangguan serta penanggulangan disiplin........................................7
E. Cara membiasakan hidup tertib........................................................................8

BAB III PENUTUP...................................................................................................14

A. Kesimpulan.....................................................................................................14
B. Saran...............................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Disiplin kelas adalah keadaan tertib dalam suatu kelas yang di
dalamnya tergabung guru dan siswa taat kepada tata tertib yang telah
ditetapkan. Sikap disiplin kelas sangat diperlukan untuk terwujudnya suatu
proses belajar yang baik. Disiplin kelas akan sangat membantu siswa dalam
belajar karena dengan disiplin kelas, keadaan akan lebih terarah dan tertib
sehingga akan membuat suasana belajar lebih nyaman yang berpengaruh pada
keterampilan dan daya ingat siswa terhadap materi yang telah diberikan.
Sehingga pada akhirnya siswa akan lebih mudah dalam menerima pelajaran
yang diberikan di kelas.
Dalam penyelengaraan disiplin kelas terkadang terjadi permasalahan
atau pelangaran disiplin. Penyebab pelanggaran dsiplin kelas itu sangat unik,
bersifat sangat pribadi, kompleks dan kadang-kadang mempunyai latar
belakang yang mendalam lain dari pada sebab-sebab yang nampak. Ketidak
teraturan atau pelanggaran disiplin selama proses belajar mengajar dapat
disebabkan juga oleh masalah yang ditimbulkan oleh para peserta didik
namun ada pula yang disebabkan oleh masalah umum.
Disiplin kelas perlu terpelihara dengan sebaik baiknya. Cara
pemeliharaan disiplin kelas tersebut dengan menanggulangi masalah-masalah
atau pelanggaran yang muncul seiring penyelenggraan disiplin kelas. Praktek
penyelenggaraan penanggulangan pelanggaran disiplin kelas bergantung pada
pendidik yang salah satu tugasnya memanajemen kelas. Dalam praktek
penyelenggaraan penanggulangan pelanggaran disiplin kelas tersebut pendidik
tidak boleh sembarangan menerapkan cara untuk menanggulangi masalah-
masalah pelanggaran disiplin kelas. Penanganan pelanggaran disiplin kelas
dipengaruhi cara pandang pendidik yang kemudian akan menentukan cara

1
pendidik dalam menanamkan dan menangani disiplin kelas. Penaggulangan
pelanggaran disiplin juga dilakukan dengan mengidentifikasi jenis
pelanggaran yang dilakukan dalam disiplin. Kesalahan dalam penanggulangan
pelanggaran disiplin akan berpengaruh negatif terhadap keadaan kelas.
Kesalahan dalam penanggulangan pelanggaran disiplin akan memperburuk
keadaan bukannya memperbaiki pelanggraan disiplin yang telah terjadi. Oleh
kareana itu, pendidik perlu menerapkan cara penanggulangan pelanggaran
disiplin kelas dengan penuh hati-hati, demokratis serta edukatif.

B. Rumusan Masalah
1. Apa arti dari disiplin yang baik (terpelihara) ?
2. Bagaimana tahapan-tahapan dalam memelihara disiplin ?
3. Apa saja strategi penanaman disiplin kelas ?
4. Apa saja jenis-jenis gangguan serta penanggulangan disiplin ?
5. Bagaimana cara membiasakan hidup tertib ?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui arti dari disiplin yang baik (terpelihara)
2. Untuk mengetahui bagaimana tahapan-tahapan dalam memelihara disiplin
3. Untuk mengetahui apa saja strategi penanaman disiplin kelas
4. Untuk mengetahui Apa saja jenis-jenis gangguan serta penanggulangan
disiplin
5. Untuk mengetahui bagaimana cara membiasakan hidup tertib

D. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan
pengetahuan tambahan bagi para pembaca dan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pengelolaan Kelas. Semoga pembahasan yang kami sajikan dapat

2
memberikan wawasan baru bagi pembaca dan semoga bermanfaat dan dapat
dijadikan referensi untuk membuat makalah berikutnya.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dari disiplin yang baik (terpelihara)


Disiplin berasal dari kata yang sama dengan ‘disciple’ yang artinya
seorang yang belajar dari atau secara sukarela mengikuti seorang pemimpin.
Menurut Poerwadarminta dalam Kamus Bahasa Indonesia disiplin adalah
latihan batin dan watak dengan maksud supaya segala perhatiannya selalu
mentaati tata tertib di sekolah atau militer atau dalam suatu kepartaian.
Menurut Charles Schaefer disiplin adalah sesuatu yang mencakup
pengajaran, bimbingan atau dorongan yang dilakukan oleh orang dewasa
yang bertujuan untuk menolong anak belajar untuk hidup sebagai
makhluk sosial dan untuk mencapai pertumbuhan serta perkembangan
mereka yang optimal.Dari berbagai pengertian di atas dapat diketahui
bahwa disiplin merupakan cara masyarakat dalam mengajarkan anak
mengenai perilaku moral yang disetujui kelompok dimana dalam diperlukan
unsurkesukarelaan dan adanya kesadaran diri. Artinya, kemauan dan
kemampuan untuk berperilaku sesuai aturan yang disetujui kelompok muncul
dari dalam diri tanpa adanya paksaan. Oleh karena itu dalam mengajarkan
disiplin sebaiknya tidak ada paksaan dari orang tua atau pun guru sebagai
pemimpin, sehingga anak atau siswa akan berdisiplin karena adanya
kesadaran dari dalam diri anak itu sendiri, bukan paksaan. Dengan demikian
maka anak akan dapat mengetahui dan tujuan dari disiplin adalah untuk
kehidupan yang lebih baik dan berguna untuk kebahagiaannya sendiri,
terutama karena berhubungan dengan keterampilan sosial dan self –esteem
atau konsep diri anak.

3
B. Tahapan-tahapan dalam memelihara disiplin
Dalam upaya untuk menanggulangi terhadap gangguan disiplin kelas
perlu dilaksanakan dengan penuh hati-hati, demokratis, dan edukatif (rahman
1999:207) cara-cara penanggulangan dilakukan secara bertahap dengan tetap
memperhatikan jenis gangguan yang ada dan siapa pelakunya, apakah
dilakukan individu atau kelompok. Langkah tersebut mulai dari tahap
pencegahan sampai kepada tahap penyembuhan, dengan tetap bertumpu
kepada penekanan subtansinyabukan pribadi peserta didik. Di samping itu,
para guru harus tetap menjaga perasaan kecintaan terhadap peserta didik,
bukan rasa benci atau emosional. Memelihara disiplin adalah suatu proses.
Karena ia proses, maka memelihara disiplin akan terdiri dari serangkaian
tahapan-tahapan yang harus diperhatikan oleh para penegak disiplin. Adapun
tahapan-tahapan dalam memelihara disiplin yang dikemukakan oleh rachman
(1999:210-212) adalah sebagai berikut:
1. Pencegahan
Pada tahap pencegahan, para guru perlu mencpitakan suasana kelas
yang disiplin, ketepatan intruksional, dan perencanaan pendidikan yang
disiplin. Hal yang perlu diperhatikan pada tahap ini adalah:
 Penciptaan suasana kelas, ketepatan perencanaan dan intruksional
 Mengenal identitas, misalnya nama, sifat dan kesukaan peserta didik,
dsb., adalah hal-hal yang penting dalam penciptaan suasana kelas.
 Pemberian catatan yang bersifat memberi dorongan pada pekerjaan
peserta didik.
 Merencanakan pengajaran dan mengajar peserta didik dengan penuh
variatif dan dengan hal-hal aktual melalui topik-topik yang relevan.
 Penguasaan akan disiplin akademik, yang akan menambah kredibilitas
guru yang diperlukan dalam proses pembelajarannya.

4
2. Pemeliharaan
Pada tahap pemeliharaan disiplin, para guru perlu melakukan
hubungan sosial emosional dengan peserta didik dalam menunjukkan perilaku
disiplin di dalam kelas. Pemeliharaan perilaku pada umumnya harus sejalan
dengan pedoman yang telah ditetapkan agar peserta didik tetap dapat
menjalankan tugas-tugasnya. Pedoman itu harus memenuhi kepatuhan,
kebermaknaan, dan kepraktisan kearah belajar aktif. Pertemuan pertama
misalnya adalah saat yang penting dalam memelihara pergilaku-perilaku
yang diharapkan. Tumbuhkan kesan positif dengan mengemukakan program
atau perencanaan pembelajaran dengan langkah-langkah seperti berikut ini:
 Mulailah dengan saling berkenalan secara tepat
 Informasikan gambaran umum, latar belakang, gari besar perhatian dan
aktivitas yang relevan dari bidang studi yang akan ditempuh peserta
didik.
 Informasikan harapan-harapan akademis dan kebijakn penilaian secara
rasional
 Beri kesempatan peserta didik menyatakan harapan-harapan mereka
dengan kemungkinan-kemungkinan yang saling menguntungkan.
3. Campur tangan (intervensi)
Campur tangan merupakan usaha guru untuk menyetop perilaku tidak
pantas dari peserta didik. Ini dilakukan bila teknik-teknik yang diterapkan
dalam fase pencegahan dan pemeliharaan fisik tidak berhasil. Dalam teknik
ini hendaknya dicari teknik yang efektif dan dilaksanakan secara hemat dan
penuh pertimbangan.
Pada campur tangan, para guru perlu menangani perilaku peserta
didikyang melanggar disiplin kelas dengan mempelajari gejalanya dan
mencari akar permasalahannya dengan teknik-teknik yang berbasis
psikologo pendidikan berupa pemberian sanksi atau hukuman.Campur

5
tanganlebih dilakukan pada gejala utamanya dari pada perilaku
menyimpangnya. Guru melakukan terapi situasi dari pada peraturan
disiplinya. Guru hendaknya menggunakan pendekatan ilmudan seni mendidik
dalam fase ini. Guru memerlukan keahlian dalam langkah-langkah ini seperti
bertanya, menatap mata peserta didik, memberi isyarat dengan tangan atau
kepala agar peserta didik tidak berperilaku tidak pantas.Jika cara ini tidak
berhasil mintalah peserta didik dengan menyebut namanya untuk diam atau
memindahkan tempat duduknya, atau melakukan apa saja yang tepat untuk
situasi seperti itu. Hal itu semua harus dilakukan dengan tenang dan tidak
emosional. Hindari segala jenis tindakan yang menimbulkan
konfrontasi.
4. Pengaturan
Pada tahap pengaturan, para guru perlu mengatur perilaku peserta
didik yang menyimpang dari disiplin kelas dengan memberikan bimbingan
dan pengarahan yang mendidik, persuasif, dan demokratis agar peserta didik
menyadari perilakunya yang menyimpang dan kembali mematuhi disiplin
kelas.Tujuan dari pengaturan perilaku adalah untuk mengurangi
kesalahan pelasanaan pengembangan kecakapan peserta didik. Fase ini
merupakan fase penting demi tercapainya tujuan peserta didik. Guru harus
memiliki kesabaran, potensi mempengaruhi sikap dan perilaku dengan cara
yang tidak merugikan. Guru dapat membantu peserta didik menyadari bahwa
perilaku memiliki konsekuensi dengan kehidupan mereka. Guru dapat
mempertimbangkan alternatif aktivitas kearah pengembangan perilaku positif
melalui cara yang efektif. Bossonemenyatakan bahwa disiplin kelas banyak
tergantung pada keberhasilan guru mengelola kelas agar suasana kelas
menyenangkan dan diharapkan efektif sebagai sarana belajar. Beberapa
saran bagi guru untuk menangani disiplin didalam kelas:
a. Kenalilah siswa-siswa
b. Rencanakan dan persiapkan pelajaran dengan sebaik-baiknya

6
c. Libatkan siswa-siswa dalam membuat aturan-aturan bagi kelas
d. Bertindak arif
e. Usahakan agar pelaksanaan kegiatan rutin kelas berlangsung secara efisie

C. Strategi penanaman disiplin kelas


Strategi yang dapat digunakan dalam penanaman disiplin kelas tersebut antara
lain:
1. Dengan model contoh yang diberikan oleh guru kepada peserta didik.
2. Penerapan peraturan tata tertib yang fleksibel, yang nyaman dan tidak
membuat peserta didik merasa tertekan selama proses belajar.
3. Menyesuaikan peraturan dengan psikologi dan perkembangan anak.
4. Melibatkan peserta didik dalam pembuatan aturan, supaya siswa.
merasa memiliki tanggung jawab terhadap peraturan yang dibuatnya
sendiri, meski pada kenyataannya peraturan tersebut dibuat dan
disepakati bersama.
5. Menjalin hubungan sosial yang baik dengan peserta didik agar tercipta
suasana kekeluargaan yang nyaman.
6. Mengajarkan untuk hidup menurut prinsip struktur otoritas.
7. Memperlakukan orang tua peserta didik sebagai mitra kerja.
8. Mengatur dan menciptakan suasana kelas dengan baik.
9. Pemberian reward (penghargaan) kepada siswa yang berperilaku baik.

D. Jenis-jenis gangguan serta penanggulangan disiplin


Apa saja jenis-jenis gangguan serta penanggulangan disiplin
1. Dari pengamatan peneliti dan hasil wawancara bentuk pelanggaran
kedisiplinan yang sering terjadi adalah:
- Terlambat datang kesekolah

7
- Berada di kantin ketika sedang belajar
- Membuang sampah tidak pada tempatnya
- Berkelahi
- Terlambat masuk kelas
- Mengganggu siswa lain dalam jam pelajaran
- Tidak memperhatikan ketika guru sedang menjelaskan pelajaran
- Tidak mengerjakan pelajaran rumah
- Berteriak-teriak di dalam kelas
- Memukul meja berdendang
2. Penanggulangan disiplin
Penanganan perilaku siswa kurang disiplin atau buruk dapat
menggunakan cara prinsip-prinsip humanisasi( bimbingan ). Pendekatan ini
dapat membantu siswa memahami dan berkeyakinan dalam rasionalitas
siswa dapat membantu mereka memperbaiki perilaku mereka sendiri,
masalah mereka sendiri. Siswa yang melanggar tata tertib sekolah
diberikan bimbingan oleh guru bidang studi.Guru piket dan guru
bimbingan konseling, langkah terakhir kesekolah. Sebelum memulai
bimbingan ada beberapa langkah yang harus di tempuh oleh guru
bimbingan dan konseling yaitu mengumpulkan data data pribadi siswa kalo
perlu menjumpai orang tua, kawan dekat dan family siswa untuk bertanya
lebih lanjut. Kemudian menganalisa data yang sudah di kumpulkan dan
didiskusikan dengan kepala sekolah untuk mencari solusinya. Langkah
terkahir adalah memanggil siswa yang bersangkutan dan mengarahkanya
dan tidak boleh luput sampai dia benar-benar berubah.

E. Cara membiasakan hidup tertib


1. Penanaman Karakter Disiplin di Sekolah Dasar

8
Kedisiplinan perlu ditanamkan di sekolah guna membentuk karakter
peserta didik. Karakter disiplin apabila ditanamkan dengan baik, maka akan
membentuk sikap dan tingkah laku yang baik pada peserta didik. Hal ini
sesuai dengan pendapat Elly (2016) yang menyatakan bahwa kedisiplinan di
sekolah berfungsi sebagai alat pendidikan dan alat menyesuaikan dalam
membentuk sikap dan tingkah laku yang baik, sehingga dapat diterapkan
dimana saja. Kegiatan rutin dapat dimanfaatkan untuk menanamkan disiplin,
yaitu untuk mengkondisikan peserta didik agar mematuhi peraturan yang
berlaku dan mematuhi jadwal kegiatan. Menurut Kurtinez dan Greif (Wantah,
2005:150) kebiasaan merupakan salah satu bagian dari unsur disiplin yang
wajib diterapkan dalam mendisiplinkan seseorang. Tanpa adanya kebiasaan,
penanaman disiplin pada peserta didik di sekolah menjadi kurang maksimal.
Kedisiplinan bukanlah hal yang dapat diwariskan secara genetik, melainkan
diperoleh dengan melalui serangakaian proses penanaman. Hal ini sesuai
dengan penyataan Projodarminto (Tuu, 2004:50) yang menyatakan
bahwasanya disiplin akan tumbuh dan dapat dibina, melalui latihan
pendidikan, penanaman kebiasaan, dan keteladanan. Adanya penanaman
disiplin yang baik akan membentuk perilaku disiplin yang baik pula pada
peserta didik. Penanaman kedisiplinan pada peserta didik perlu diupayakan
untuk menumbuhkan dan membiasakan karakter disiplin pada peserta didik.
Menurut Kemendiknas (2010:14-19) pendidikan karakter terutama karakter
disiplin dapat ditanamkan dalam diri peserta didik melalui kegiatan rutin
sekolah, kegiatan spontan, keteladanan, serta pengkondisian. Disiplin yang
diterapkan di sekolah, sebagai berikut :
1) Masuk sekolah tepat waktu
2) Berbaris dengan tertib
3) Berseragam sesuai ketentuan sekolah
4) Menaati tata tertib sekolah
5) Mendengarkan pelajaran dengan tekun

9
6) Beribadah tepat waktu
7) tidak terlambat masuk sekolah
8) bila keluar kelas minta izin
9) melaksanakan tugas piket
10) membuang sampah pada tembatnya
11) tidak boleh berbuat gaduh di kelas
12) duduk dengan rapi
13) Berlaku sopan santun
Kegiatan Rutin Sekolah, Secara sederhana kegiatan rutin dapat
diartikan sebagai kegiatan yang menjadi rutinitas sehari-hari di sekolah.
Kegiatan rutin tidak selalu terjadi setiap hari, namun bersifat terjadwal dan
dilaksanakan secara terus-menerus. Pernyataan tersebut sesuai dengan
Kemendiknas (2010: 15) bahwa kegiatan rutin sekolah merupakan kegiatan
yang dilakukan peserta didik secara terus menerus dan konsisten setiap saat.
Dibawah ini berbagai kegiatan sekolah unutk menumbuhkan sikap disiplin,
sebagai berikut :
1. Kegiatan Sekolah
Kegiatan rutin di sekolah dalam rangka membiasakan peserta didik disiplin
dapat dilaksanakan dengan beragam cara. Program-program tersebut dibuat
sekolah yang disesuaikan dengan kebutuhan sekolah dan dunia pendidikan.
Pembiasaan disiplin menurut A. Tabrani Rusyan (Cahyono, 2016) dapat
dibiasakan pada peserta didik dengan cara membiasakan masuk kelas sesuai
jadwal, melakukan kegiatan sesuai petunjuk guru dan peraturan sekolah,
melaksanakan kebersihan lingkungan sekolah, menjalankan piket, meminta
izin jika meninggalkan kelas, mengirim surat kepada wali kelas jika
berhalangan hadir, mengucapkan salam kepada guru apabila bertemu guru,
serta melaksanakan upacara bendera atau hari-hari nasional dengan tertib.
Selain yang sudah disebutkan diatas, kegiatan lainnya yaitu shalat berjamaah
dan kegiatan jumat bersih.

10
2. Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan esktrakurikuler identik dengan kegiatan tambahan di luar jam
pelajaran yang biasa dilaksanakan pada jam pulang sekolah. Hal ini sesuai
dengan pendapat Nugraha dan Rahmatiani (2017) bahwa ekstrakurikuler
merupakan kegiatan tambahan yang diselenggarakan oleh sekolah di luar jam
pelajaran. Kegiatan ekstrakurikuler pada tiap sekolah berbeda-beda,
tergantung kebijakan dan kebutuhan sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler
menjadi salah satu kegiatan rutin di sekolah yang berperan penting dalam
penanamkan disiplin pada peserta didik. Sesuai dengan hasil penelitian
Nugraha dan Rahmatiani (2017), karakter disiplin dapat dibentuk dengan
penerapan ekstrakurikuler di setiap sekolah. Misal ekstrakurikuler pramuka,
drumbband, maupun ekstrakurikuler di bidang seni dan olahraga. Kegiatan
ekstrakurikuler memberikan dampak pada peserta didik. Peserta didik yang
aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler biasanya mempunyai kedisiplinan yang
lebih baik. Berdasarkan hasil penelitian dari Yogi Nugraha dan Lusiana
Rahmatiani (2017) diketahui bahwa peserta didik yang mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler mempunyai karakter disiplin yang lebih baik daripada peserta
didik yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, adanya kegiatan
ekstrakurikuler membuat peserta didik lebih percaya diri, lebih rajin, lebih
bertanggung jawab, dan lebih disiplin. Oleh karena itu dapat disimpulkan
bahwa ekstrakurikuler sekolah selain sebagai tempat mengembangkan minat
dan bakat peserta didik, juga melatih karakter disiplin, tanggung jawab, serta
menambah rasa percaya diri
3. Tata Tertib
Sekolah sebagai lembaga pendidikan sangat identik dengan tata tertib. Tata
tertib berisi seperangkat aturan yang harus di patuhi seluruh warga sekolah.
Hal ini sesuai dengan pendapat Hadianti (2008) bahwa tata tertib merupakan
sebuah aturan yang ditata secara tersusun, dengan tujuan semua orang
melaksanakan peraturan sesuai dengan aturanaturan yang dibuat. Tata tertib

11
menuntun peserta didik untuk melangkah ke arah yang tepat. Sesuai dengan
pendapat Hadianti (2008) tanpa adanya tata tertib di sekolah, akan muncul
perilaku yang tidak tertib, tidak teratur, tidak terkontrol, perilaku liar, yang
gilirannya mengganggu kegiatan pembelajaran. Pernyataan tersebut
menegaskan bahwa tata tertib mempunyai peran penting dalam membiasakan
dan membentuk perilaku disiplin pada peserta didik serta menjaga lingkungan
sekolah agar tetap aman dan nyaman. Tata tertib sekolah memberikan
pengaruh positif terhadap perkembangan disiplin peserta didik. Kedisiplinan
akan meningkat apabila tata tertib sekolah berjalan dengan baik, semakin baik
tata tertib di sekolah maka semakin baik pula kedisiplinan dalam proses
belajar mengajar. Kemudian berdasarkan hasil penelitian Octavia (2017)
diketahui bahwa adanya ketegasan dari guru dalam pelaksanaan tata tertib
sekolah sebagai sarana pembinaan moral dapat merubah perilaku peserta didik
secara perlahan menjadi lebih baik. Penelitian yang dilakukan oleh Tunggal
Dewi dan Maksum (2013) juga menunjukan bahwa sumbangsih tata tertib
sekolah mempunyai peran besar dalam mempengaruhi tingkat kedisiplinan
peserta didik. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa adanya tata tertib
sekolah, apabila dilaksanakan dengan baik selain menghindarkan diri dari
sanksi juga membiasakan peserta didik disiplin.
Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses
serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan,
kesetiaan, keteraturan dan ketertiban.
2. Ciri ciri orang disiplin, sebagai berikut :
1) Selalu mentaati peraturan
2) Selalu tepat waktu
3) Selalu hidup terjadwal dengan teratur
4) Selalu melaksanakan tugas dengan baik dengan membiasakan hidup
disiplin
3. Penanaman perilaku disiplin di rumah, sebagai berikut :

12
1) membantu orang tua
2) berangkat sekolah tepat waktu
3) belajar setiap hari
4) Tidur dan bangun tepat waktu,
5) Merapikan tempat tidur dan kamar,
6) Makan dengan teratur,
7) Merapikan mainan setelah bermain,
8) Menjaga kebersihan rumah,
9) Menjalankan ibadah tepat waktu,
10) Mandi pagi dan sore hari,
11) Menjaga keamanan di rumah,
12) Penggunaan listrik dan peralatan elektronik
4. Penanaman sikap disiplin di masyarakat, sebagai berikut :
1) jangan membunyikan radio atau tv keras keras pada malam hari
2) membuang sampah pada tempat nya
3) berjalan di sebelah kiri
4) mematuhi rambulalu lintas di jalan umum
5) jangan bermain layang layang di jalan.
6) Menjaga kebersihan lingkungan
7) Menjaga keamanan lingkungan
8) Tidak mengganggu tetangga.
9) Kesopanan dalam bertamu
10) Hati-hati menggunakan barang milik orang lain

13
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Disiplin berasal dari kata yang sama dengan ‘disciple’ yang artinya
seorang yang belajar dari atau secara sukarela mengikuti seorang pemimpin.
Dalam upaya untuk menanggulangi terhadap gangguan disiplin kelas perlu
dilaksanakan dengan penuh hati-hati, demokratis, dan edukatif (rahman
1999:207) cara-cara penanggulangan dilakukan secara bertahap dengan tetap
memperhatikan jenis gangguan yang ada dan siapa pelakunya, apakah
dilakukan individu atau kelompok. Langkah tersebut mulai dari tahap
pencegahan sampai kepada tahap penyembuhan, dengan tetap bertumpu
kepada penekanan subtansinyabukan pribadi peserta didik. Penanganan
perilaku siswa kurang disiplin atau buruk dapat menggunakan cara prinsip-
prinsip humanisasi( bimbingan ). Pendekatan ini dapat membantu siswa
memahami dan berkeyakinan dalam rasionalitas siswa dapat membantu
mereka memperbaiki perilaku mereka sendiri, masalah mereka sendiri. Siswa
yang melanggar tata tertib sekolah diberikan bimbingan oleh guru bidang
studi.

B. SARAN

14
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan
makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan makalah kami. Dan semoga
makalah ini dapat dijadikan sebagai sarana yang dapat mendorong Mahasiswa
untuk bisa berfikir aktif dan kreatif.

DAFTAR PUSTAKA

Akmaluddin, & Haqiqi, B. (2019). Kedisiplinan belajar siswa di sekolah dasar (sd )
negeri cot keu eung kabupaten aceh besar (studi K kasus). Jurnal of Education
Science (JES), 5(2), 1–12. file:///C:/Users/7/Downloads/467-554-1-SM.pdf
Auliana, C. N. (2018). PENANAMAN DISIPLIN PADA ANAK USIA DINI.
PEDAGOGIA, 36-49
Mudassir. (n.d). STATE ISLAMIC UNIVERSITY OF SULTAN SYARIF KASIM RIAU.
Najmuddin, Fauzi, F., & Ikhwani, I. (2019). Program Kedisiplinan Siswa Di
Lingkungan Sekolah: Studi Kasus di Dayah Terpadu (Boarding School).
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam, 8(2), 183–206. file:///C:/Users/SONY-
PC/AppData/Local/Temp/430-1253-1-PB.pdf
Rachman, Maman. 1997. Manajemen Kelas.Jakarta: DEPDIKBUD DIRJEN Wahira.
2015. Manajemen Kelas. Makassar: Badan Penerbit Universitas Negeri
Makassar
Salsabila, Alya. Dkk. 2020. Penanaman karakter disiplin pada siswa SDN Jelupang
01. Jurnal Pendidikan Dasar. 2(2). 318-333

15

Anda mungkin juga menyukai