Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH MANAJEMEN KELAS

“PEMBINAAN DISIPLIN SISWA DI KELAS”

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET


2019
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur kehadiran ALLAH S.W.T yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah
pada kita semua sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul : “Pembinaan Disiplin
Siswa di Kelas” ini. Adapun makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Kelas.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami
dalam menyelesaikan makalah ini. Tidak lepas dari semua itu kami menyadari bahwa dalam
menyelesaikan makalah ini, tentu masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna baik
dari susunan kata maupun kalimat serta tata bahasa yang kami gunakan. Oleh karena itu,
kami mengharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini menjadi makalah yang lebih baik.

Semoga makalah ini yang kami buat dapat memberikan informasi yang berguna bagi
masyarakat serta bermanfaat bagi para pembaca untuk lebih mengetahui tentang Manajemen
Kelas PAUD.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Surakarta, 1 Oktober 2019

Penyusun

(Kelompok 4 )

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................................... ........ i


Daftar Isi...................................................................................................................... ii

Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................. 2
C. Tujuan................................................................................................................... 2
D. Manfaat................................................................................................................. 2

Bab II Pembahasan
A. Pengertian Disiplin Kelas dan Urgensi Pembinaan Disiplin Siswa.......................... 3
B. Pendekatan Disiplin,Teknik Pembinaan Disiplin,dan Penerapan Disiplin Kelas 5
C. Problematika Disiplin Kelas dan Upaya Membentuk Disiplin Kelas..................... 7
D. Hak Kebutuhan Siswa dan Tampilan Guru Hubungannya Dengan Disiplin.......... 8
E. Disiplin Pada Level Sekolah dan Kelas................................................................. 9
F. Sumber - Sumber Pelanggaran Disiplin Kelas....................................................... 10
G. Peraturan dan Tata Tertib Kelas............................................................................ 12
H. Pemeliharaan, Peningkatan, dan Upaya Menegakkan Disiplin Siswa.................... 13
I. Implementasi Hukuman dan Hadiah..................................................................... 16
J. Mendisiplinkan Siswa........................................................................................... 18
K. Tahapan dan Penanggulangan Pelanggaran Disiplin............................................. 18
L. Masalah Masalah yang Dihadapi Siswa............................................................... 21
M. Membina Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat.............................................. 21

Bab III Penutup


A. Kesimpulan........................................................................................................ 24
B. Saran.................................................................................................................. 24

Daftar Pustaka............................................................................................................. 25

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh dalam melakukan pekerjaan


tertentu yang menjadi tanggung jawabnya atau dengan kata lain suatu tindakan yang
dilakukan oleh seseorang dalam melaksanakan tanggung jawab sudah seharusnya
dilakukan. Misalnya, bagi seorang siswa mempunyai tanggung jawab yang harus
dilakukan di Sekolah seperti setiap hari siswa datang tepat waktu dan selalu
mengumpulkan tugas tepat waktu. Hal ini merupakan salah satu contoh bahwa
disiplin seorang siswa memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran yang
dilakukan oleh siswa tersebut, karena disiplin siswa memberikan dampak terhadap
proses pendidikan yang diikuti oleh siswa dalam kelas.

Diketahui bahwa disiplin yang dilakukan oleh siswa dalam proses


pembelajaran yang diikuti tersebut sangat bermanfaat tidak hanya untuk pribadi siswa
itu sendiri akan tetapi juga berpengaruh pada lingkungan sekitarnya. Dikatakan
demikian karena jika seorang siswa yang sudah terbiasa sebagai siswa yang disipilin
tentu akan mudah dalam mengerjakan segala sesuatu baik itu kegiatan sekolah
maupun di luar sekolah. Misalnya saja kegiatan di Sekolah ikut dalam sebuah
organiasasi seperti pramuka maka siswa yang memiliki sikap disiplin tersebut akan
melaksanakan kewajibannya sebagai anggota pramuka dan juga melaksanakan
tanggung jawabnya dalam belajar. Karakter disiplin ini juga bisa berpengaruh
terhadap lingkungan sekitar siswa. Siswa yang memiliki karakter disiplin dan bisa
melaksanakan tanggung jawabnya dengan mudah dan dapat menyelesaikannya
dengan tepat waktu maka siswa lain juga akan menimbulkan kecemburuan dalam
proses pembelajaran yang berlangsung dikelas.

Dengan demikian kedisiplinan yang dilakukan memiliki banyak manfaat yang


didapatkan antara lain membuat siswa menjadi lebih tertib dan teratur dalam
menjalankan kehidupannya, dapat mengerti bahwa kedisiplinan itu sangat penting
bagi masa depan kelak, dapat pula membangun kepribadian siswa yang kokoh dan
diharapakan bisa berguna bagi semua orang serta disiplin merupakan kunci awal
meraih kesuksesan. Disiplin siswa yang dimiliki seseorang dapat dilihat dari tindakan
yang menunjukkan segala sesuatu dalam melaksanakan tanggung jawabnya.

-1-
B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan disiplin?

2. Apa saja pendekatan yang digunakan untuk menghadapi problematika disiplin


yang ada?

3. Bagaiman memelihara tingkat disiplin siswa yang ada pada level kedisiplinan
dan pengimplementasian hukaman pada siswa?

4. Bagaiman tahapan mendisiplinkan siswa sehingga dapat membina hubungan


yang baik dengan masyarakat?

C. TUJUAN

Makalah ini disusun bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara


mendisiplinkan siswa didalam kelas dan solusi terhadap masalah masalah yang
dihadapi siswa.

D. MANFAAT

Makalah ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi kepada kita


semua tentang isi makalah yang kami susun. Kita dapat mengetahui tentang apa
itu disiplin, bagaimana mendisiplinkan siswa ketika di sekolah dan membangun
hubungan dengan masyarakat sekitar.

-2-
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Disiplin Kelas dan Urgensi Pembinaan Disiplin Siswa


Disiplin atau siasat adalah sebuah kepatuhan seseorang dalam mengikuti
peraturan atau tata tertib karena didorong oleh adanya kesadaran yang ada pada kata
hatinya. Sedangkan ketertiban adalah kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan
atau tata tertib karena didorong atau disesbkan oleh sesuatu yang datang dari luar.

1. Pengertian Disiplin Kelas


Disiplin kelas adalah kegiatan tertib dalam suatu kelas yang didalamnya tergabung
guru dan siswa taat kepada tata tertib yang telah ditetapkan (Dirjen Dikdasmen,
1996). Hakikat dari disiplin adalah sikap mental individu atau masyarakat dalam
bentuk ketaatan, kepatuhan, yang didukung oleh kesadaran untuk melakukan
kewajiban dalam mencapai tujuan.
Sikap disiplin adalah untuk memenuhi nilai nilai tertentu, nilai tersebut adalah
a. Nilai nilai keagamaan atau kepercayaan. Nilai yang diyakini
kebenarannya untuk melakukan sesuatu penuh tulus dan pengrobanan.
Disiplin dalam menjalankan sebuah kepercayaan atau keyakinan masing
masing. Contoh melakukann ibadah solat 5 waktu setiap hari, tidak ada
yang keluar ketika hari nyepi dll.
b. Nilai nilai tradisional. Nilai yang melahirkan pantangan yang
kebanyakan tidak mask akal dan berbau misteri. Contoh larangan
menduduki bantal, sial angkanya 13 dll.
c. Nilai nilai kekuasaan. Nilai yang bersumber dari penguasa demi
terlaksananya tata kepemimpinan menurut kehendak penguasa. Ada
sanksi didalam nilai ini apabila tidak melaksanakan, contohnya membayar
upeti, harus jongkok apabila penguasa datang dll
d. Nilai nilai subjektif. Penilaian pribadi yang melahirkan tindakan
tindakan yang egosentrik. Contohnya katanya hal ini tidak benar, katanya
hal ini dilarang dll.
e. Nilai nilai rasional. Nilai yang memberi penjelasan dan alasan perlu
tidaknya melakukan tindak tanduk disiplin untuk mencapai tujuan
tertentu. Contohnya apabila ingin pintar maka harus rajin belajar, ingin
selamat maka harus hati hati dll.
Pendekatan disiplin yang harus dilakukan oleh guru:

a. Menggambarkan prinsip prinsip pedagogi dan hubungan kemanusiaan


b. Mengembangkan dan membentuk profesionalisme personel dan sosial
lulusan

-3-
c. Mereflesikan tumbuhnya kepercayaan dan kontrol peserta didik
d. Menumbuhkan kesungguhan berbuat dan berrekreasi, baik dikalangan
guru dan peserta didik tanpa ada kevurigaan dan kecemasan
e. Menghindari perasaan beban berat dan rasa terpaksa di kalangan peserta
didik
Diharapkan dengan disiplin peserta didik dapat tunduk dan mengikuti peraturan
tertentu dan menjauhi larangan tertentu pula. Hal ini juga untuk kepentingan
bersama dalam memelihara kelancaran tugas tuga sekolah. Keuntungan sikap
disiplin adalah belajar hidup dengn pembiasaan yang baik, positif, dan
bermanfaat bagi dirinya dan lingkungannya.

2. Urgensi Pembinaan Disiplin Siswa


Hal yang harus dilakukan guru untuk pembinaan disiplin:
a. Membantu mengembangkan pola perilaku dalam dirinya
b. Membantu peserta didik meningkatkan standar perilakunya
c. Menggunakan pelaksaan tata tertib kelas sebagai media untuk menegakkan
disiplin.

Fungsi utama disiplin adalah mengajar mengendalikan diri dengan mudah,


menghormati, dan mematuhi otoritas. Fungsi dari pembinaan disiplin kepada
siswa:
a. Meresapkan pengetahuan dan pengertian sosial secara mendalam dalam
dirinya
b. Mengerti dan menjalankan kewajiban dan menjauhi larangan
c. Belajar dari orang lain
d. Mengerti perilaku baik dan buruh
Disiplin adalah kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan sesuatu yang
harus patuh kepada keputusan, perintah dan peraturan berlaku. Disiplin adalah
menaati peraturan dan ketentuan yang sudah telah di tetapkan.

Manfaat disiplin:

1. Menumbuhkan kepedulian
2. Mengajarkan keteraturan
3. Menumbuhkan kemandirian
4. Membantu siswa yang sulit
5. Menumbuhkan kepatuhan.

Tujuan disiplin kelas :

a. Memberi dukungan bagi terciptanya yang tidak menyimpang.


b. Mendorong siswa melakukan hal yang besar
c. Membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan
lingkungan dan menjauhi larangan sekolah.
-4-
d. Siswa belajar hidup dengan kebiasaan kebiasaan yang baik dan
bermanfaat baginya serta lingkungan.

B. Pendekatan Disiplin, Teknik Pembinaan Disiplin, dan Penerapan


Disiplin Kelas
1. PendekatanDisiplin Siswa
Danim (2003) menyatakan ada beberapa teori dalam mendisiplinkan
peserta didik yaitu, model kontrol, model manajememn kelas, model menertibkan
peserta didik dan model pengaruh.
Kepercayaanguru terhadap siswa juga menjadi pengaruh yang sangat kuat
terhadap kedisiplinan siswa seperti bagaimana anak bersikap, dan mempengaruhi
tindakannya
Faktor yang mempengaruhi pilihan pendekatan atau tindakan guru dikelas:
a. Usia dan kepribadian peserta didik
b. Waktu dan enerdi yang dimiliki oleh guru ketika sikap tidak layak muncul.
c. Bentuk sikap tidak layak dari peserta didik
d. Tujuan utama disiplin kelas.
Tauber dan Charles mengatakan bahwa satu pendekatan tidak cukup untuk
menunjang pengajaran dari hari ke hari (Danim, 2003).

Empat pendekatan disiplin:

1. Dari Otoriter ke Demokratis


Pendekatan ini yaitu guru tetap bertindak tegas ketika anak melakukan
kesalahan agar anak tetap disiplin, namun guru pun juga mengizinkan
siswanya untuk berbicaralebih banyak dalam mengambil keputusan.Tindakan
otoriter dilarang, namun bertindak tegas mutlak perlu dilakukan guru.
2. Disiplin yang Demokratis
Bentuk interaksi ini dapat dijelaskan dengan melihat dua cara yang
umum dilakukan guru ketika melihat pesertadidiknya melakukan halyang
tidak layak dilakukan. Cara ini disebut respons lebih halus dari yang
diharapkan dan respons lebih keras dari yang diharapkan.
3. Berindak Keras
Ada yang berhasil dan ada yang gagal menggunakan pendekatan ini.
Hal yang dilakukan guru yaitu bertindak menggunakan kekuasaan untuk
menangani sikap peserta didik yang tidak layak.
4. Memecahkan Siklus

2. Teknik Pembinaan Disiplin


Guru menjadi peran yang sangat penting dalam hal pembinaan disiplin karena
guru sebagai pemimpin dikelas.

-5-
Teknik Pembinaan Disiplin:
a. Teknik keteladanan : Memberi contoh yang baik
b. Teknik Bimbingan : Membimbing dan penyuluhan agar anak senantiasa
disiplin
c. Teknik Pengawasan Bersama : kesadaran akan tujuan yang sama antara guru
dan murid
Tujuan pembinaan disiplin adalah mengefektikan proses pembelajaran, dan
mencapai tujuan yang diharapkan ( Rizki, 2011)

Upaya mewujudkan tujuan pembinaan disiplin:

a. Mengadakan perencanaan bersama anatar guru dan siswa


b. Mengembangkan kepemimpinan dan tanggung jawab pada siswa
c. Membina organisasi kelas secara demokratis
d. Membiasakan agar siswa dapat berdiri sendiri dalam melakukan tugas dan
kewajibannya
e. Membiasakan siswa berpastisipasi sesuai kemampuannya

Teknik pembinaan dan penerapan disiplin dikelas menurut Wiyani (2013):

a. Teknik Ekternal Control : Pengawasan terhadap siswa agar tidak terbawa


dalam kegiatan destruktive dan tidak produktif, hukuman apabila siswa tidak
disiplin dll.
b. Teknik Internal Control : diberi pemahaman terhadap siswa pentingnya
disiplin, guru memberikan keteladanan dll.
c. Teknik Cooperative Control : Membuat kontrak perjanjian pembelajaran baik
aturan maupun sanksi sanksi

3. Penerapan Disiplin Kelas


Tidak ada teknik yang paling baik atau teknik yang paling buruk karena setiap
teknik memiliki kelebihaan dan kekurangannya. Maka lebih baik menggabungkan
ketiga teknik tersebut, seperti:
a. Guru mencontohkan perilaku tertib terhadap peserta didik
b. Guru memisahkan peserta didik dari perilakunya, jangan membenci anaknya,
tapi benci kelakuannya.
c. Membuat peserta didik menerima tanggung jawab
d. Guru mencari solusi atas perilaku siswa yang tidak layak
e. Guru memberikan umpan balik positif ketika anak bertambah baik
f. Guru menghapus bersih kesalahan dan mampu berfikir positif terhadap siswa
g. Guru fokus memberikan penghargaan terhadap perilaku baik
h. Guru bekerja sama dengan kepalasekolah dan wali murid untuk mengatasi
perilaku buruk siswa.

-6-
C. PROBLEMATIKA DISIPLIN KELAS DAN UPAYA MEMBENTUK DISIPLIN
KELAS

Masalah disiplin perlu diperhatikan karena akan mempengaruhi hasil


pembelajaran,sehingga perlu persiapan matang bagi pendidik ,seperti pendidik harus
memgetahui bagaimana cara-cara mengelola kelas yang baikdan tepat dalam
menggunakan strategi-strategi dalam pembelajaran sehingga kelas terkelola dengan
baik.penyebab masalah kelas ada ditimbulkan dari kurangnya pengetahuan guru
tentang bagaimana cara mengelola kelas dengan baik dengan pendekatan-pendekatan
yang tidak tepat serta kurang menguasai materi.berikut Proplematika disiplin kelas
dan upaya membentuk disiplin kelas:

1. Problematika Disiplin Kelas

Guru dalam mengidentifikasi masalah pengelolaan kelas harus mengetahui


factor yang mempengaruhi disiplin kelas.Cara yang dapat dilakukan guru
untuk mengatasi masalah-masalah pengelolaan kelas adalah :

a. tepat menggunakan pendekatan-pendekatan dalam pembelajaran


b. menguasai materi dan mengaitkannya dengan kehidupan yang dekat
dengan siswa
c. penyampaian materi dengan bahasa yang mudah dipahami siswa
d. belajar dengan enjoy dan menghindari ketegangan
masalah dalam pengelolaan kelas dapat dikelompokkan menjadi 2,yaitu :
1. Masalah yang bersumber dari guru,misalnya :
a. guru mempunyai masalah pribadi yang dapat mengganggu
dirinya sehinga terbawa kedalam kelas.
b. guru tidak menguasai materi sehingga peserta didik kurang
paham
c. Guru tidak memiliki wibawa.
d. Guru tidak mempunyai hubungan baik dengan siswa.
e. Guru tidak membawa keteladanan.
f. Guru kurang menggunakan media,strategi,dan metode mengajar
dengan baik.
2.Masalah yang bersumber dari peserta didik,misalnya :
a. memiliki masalah dari rumah ataupun masalah pribadi
b. siswa menakuti mata pelajaran
c. Terdapat masalah gangguan fisik peserta didik
d. Terdapat ketidakharmonisan hubungan siswa dengan
siswa,maupun siswa dengan guru.
Manajemen kelas tidak akan berjalan lancer apabila terdapat masalah-
masalah pada Guru maupun siswa,sebelum masalah tersebut teratasi sehingga
pembelajaran dapat terlaksana dengan lancar.

-7-
2. Upaya Membentuk Disiplin Kelas

Sekolah merupakan tempat bagi generasi calon pemimpin bangsa


menimba ilmu pengetahuan dan berinteraksi dalam dunia keilmuan,sekolah
menjadi salah satu tempat penanaman bagi mereka untuk belajar tentang
banyak hal agar kelak menjadi orang yang sukses.Sehingga penting untuk
meningkatkan disiplin siswa karena salah satu factor yang dapat membantu
seseorang meraih sukses.

Prihatin (2011) mengemukakan ada 6 cara merancang pendisiplinan


siswa dikelas :

a. Penyusunan rancangan harus melibatkan guru,staff


administrative,wakil siswa dan wali siswa dengan ikut menyusun
,diharapkan mereka merasa bertanggungjawab atas kelancaran
pelaksanaannya.
b. rancangan harus sesuai dengan misi dan tujuan sekolah.Artinya disiplin
yang dirancang harus dijabarkan dari tujuan sekolah.
c. Rancangan harus singkat dan jelas,sehingga mudah dipahami.Jika
rancangan cukup panjang perlu dibuat rangkumannya.
d. Rancangan harus memuat secara jelas daftar perilaku yang dilarang
beserta sanksinya.Sanksi yang diterapkan harus yang bersifat mendidik
dan telah disepakati oleh siswa,guru,dan wali siswa.
e. Peraturan yang telah disepakati bersama harus disebarluaskan,misalnya
melalui rapat,surat pemberitahuan,dan majalah sekolah,sehingga semua
pihak terkait memahaminya.
f. Kegiatan yang terkait dengan aktivitas siswa,harus diarahkan dalam
pembentukan disiplin.
D. HAK KEBUTUHAN SISWA DAN TAMPILAN GURU HUBUNGANNYA
DENGAN DISIPLIN

Guru perlu menyadari akan hak-hak peserta didik didalam lingkungan sekolah
yang diatur dan diperkuat oleh peraturan dan tradisi yang dipelihara oleh lingkungan
sekolah dan masyarakat.beberapa hak siswa yang penting dan perlu dijamin menurit
McNeil dan Wiles (1990) adalah :

1. Hak menyelesaikan pendidikan sebaik-baiknya


2. Hak persamaan kedudukan atau kebebasan dari diskriminasi dalam kelompok
3. Hak berekspresi secara pribadi
4. Hak keleluasaan pribadi
5. Hak menyelesaikan studi secara tepat
Hak-hak tersebut merupakan hak umum yang dimiliki siswa dan guru harus
berusaha menerapkan dalam praktik-praktik disiplin dengan menyelaraskan antara
disiplin yang ditegakkan dengan pertimbangan peraturan atau hokum atau kebijakan
sekolah yang berlaku.
-8-
Berkaitan dengan besar kecilnya kebutuhan para siswa,Guru dapat
mengantisipasi hak siswa terpenuhi dengan :
1. Guru perlu mempertimbangkan dalam menentukan program disiplin kelas yang
relevan dengan mata pelajaran/aspek perkembangan yang sedang
diajarkan,tingkat kemampuan umum para siswa,dan latar belakang sosio-
ekonomi para siswa.tingkat perhatian yang disesuaikan dengan indicator dimana
dapat memeperbaiki pola disiplin yang lebuh baik,cermat dan seksama.Contoh :
siswa yang datang dari keluarga berkarakter yang pola disiplinnya
bertemperamen kasar,maka kondisi seperti itu akan terbawa keruang kelas.

2. Memerlukan pertimbangan tentang hubungan program disiplin yang dibuat


dengan motivasi individu para siswa.Guru dalam menegakkan seperangkat
ketentuan disiplin perlu mengkomunikasikan bagaimana siswa sebaiknya
bertingkah laku dan apa yang akan terjadi apabila siswa berkelakuan lain atau
melanggar ketentuan.sehingga dapat cepat menerapkan tindakan preventif.

3. Keberadaan guru kelas tidak hanya bertugas menyampaikan materi yang


direncanakan ,tetapi kondisi personal disiplin para guru itu sendiri perlu
ditampilkan.Program efektif dalam memberi pemahaman disiplin,misalnya
dapat dilaksanakan sekolah dengan cara melibatkan para siswa untuk
mendiskusikan topic-topik yang menjadi kepedulian sekolah.Faktor disiplin lain
dapat dikembangkan pada sejumlah guru yang mengajar secara tim sehingga
terbentuk kekonsistensian antara guru dalam kelompok tim yang sama
pemahaman sehingga tidak terjadi perlakuan diskriminatif dalam pendisiplinan
kelas.

E. DISIPLIN PADA LEVEL SEKOLAH DAN KELAS

Sekolah dalam upaya menciptakan disiplin secara nyata sudah barang tentu
akan berusaha dan melibatkan berbagai unsur atau pihak

McNeil dan Wiles (1990) menyarankan kepada guru menanggulangi gangguan


disiplin yaitu:

1. Menunjukan perilaku siswa yang diharapkan di masa depan.


2. Mendengarkan ketika para siswa menceritakan tentang kepedulian mereka
3. Mengetahui sedapat mungkin dan seawal mungkin nama-nama para siswa
4. Menghindaari kata-kata sindiran, berlaku positif
5. Tersenyum,bersahabat, dan menjalin hubungan harmonis yang penuh respek
6. Mengetahiu karakter (sifat, watak) dan latar belakangpara siswa
7. Bila mungkin abaikan pelanggaran-pelanggaran kecil
8. Mencoba menghindari bentuk-bentuk hukumansecara kelompok
9. Menciptakan disiplin kelas sebagai tujuan utama
Beberapa teknik guru yang dapat membantu guru dalam pemeliharan disiplin
kelas pada saat mengajar adalah:
-9-
1. Tepat waktu dan memulai pelajaran sesegera mungkin
2. Menyiapkan sesuatu yang harus dikerjakan para siswa
3. Menyiapkan rencana pembelajran dan menginformasikan kepada para
siswa apa, kapan, dan dimana aktifitas itu dikerjkan
4. Melakukan sesuatu dengan aturan dan pelaksanaan yang sama dan
konsisten
5. Menerapkan variasi dalam aktifitas kelas
6. Tidak mengancam dan menantang para siswa
7. Membuat tugas para siswa secara tepat dan cocok
8. Menjaga dan mengontrol control suara
9. Tegas dalam permulaan dan secara perlahan mulai dikendorkan bila
hubungan sudah terjalin baik
10. Menghindari adanya siswa favorit diantara mereka
11. Menjalin hubungan kerja sama dengan orang tua

F. SUMBER-SUMBER PELANGGARAN DISIPLIN KELAS


Sumber pelanggaran disiplin adalah suatu asumsi yang menyatakan bahwa
semua tingkah laku individu merupakan upaya untuk mencapai tujuan yaitu
pemenuhan kebutuhan.
Menurut Maslow Macam-macam kebutuhan dasar manusia meliputi :
1. Kebutuhan fisiologis
2. Kebutuhan rasa aman
3. Kebutuhan social
4. Kebutuhan harga diri
5. Kebutuhan aktualisasi diri
MASALAH DISIPLIN KELAS
Menurut Hollingsworth dan Hoover (1991)
1. MASALAH YG DITIMBULKAN GURU
Meliputi:
a. Aktifitas yang kurang tepat untuk saat atau keadaan tertentu.
b. Kata-kata atau sindiran tajam yang menimbulkan rasa malu oeserta didik.
c. Ketidak cocokan antara kata dan perbuatan,antara teori dan praktik.
d. Bertindak tidak sopan tanpa pertimbangan yang matang,tanpa melihat situasi.
e. Memiliki rasa ingin terkenal,rasa ingin di takuti,atau ingin di segani.
f. Kurang pengendalian diri,seperti suka mengunjing prserta didik di tempat
orang banyak.
g. Kegagalan menjelaskan tujuan pelajaran kepada peserta didik.
h. Mengunakan metode yang kurang variatif atau monoton,sama dari hari ke hari.
i. Gagal mendeteksi perbedaan individu peserta didik.
j. Berbicara mengumam atau tidak jelas.
k. Memberi tugas yang berat dsn kompleks.
l. Tidak mengontrol kerja peserta didik,apalagi mengembalikan pekerjaan
tersebut.
- 10 -
m. Tidak memberikan umpan balik kepada hasil kerja peserta didik.
2. MASALAH YG DITIMBULKAN OLEH PESERTA DIDIK
Sejumlah hal yang di sebab kan oleh peserta didik berikut cenderung
memberi kontribusi membuat di siplin kelas terganggu seperti:
1. Anak yang suka membadut atau berbuat aneh yang semata-mata untuk
menarik oerhatian di kelas.
2. Anak dari keluarga yag kurang harmonis atau kurang perhatian dari orang tua
nya.
3. Anak yang sakit.
4. Anak yang tidak punya tempat untuk mengerjakan pekerjaan sekolah di rumsh.
5. Anak yang kurag tidur.
6. Anak yang malas membaca atau tida mengerjkan tugas-tugas skolah.
7. Anak yang pasif atau potensi rendah yang dating ke sekolah sekadarnya.
8. Anak yang memiliki rasa bermusuhan atau menentang kepada semua praturan.
9. Anak memiliki rasa pasinis atau terhadap semua keadaan.
10. Anak yang berkeinginan berbuat segalanya di kuasai secara sempurna.

3. MASALAH YG DITIMBULKAN LINGKUNGAN


Masalah lingkungan Meliputi :
1. Lingkungan rumah atau keluarga, seperti kurang perhatian,ketidak
traturan,pertengkaran,ketidakharmonisan, kecemburuan, masa bodoh,tekanan,
sibuk urusannya masing-masing.
2. Lingkungan atau situasi tempat tinggal, seperti lingkungan criminal,
lingkungan bising, lingkungan minuman keras.
3. Lingkungan sekolah, seperti kelemahan guru, kelemahan kurikulum,
kelemahan managemen kelas, ketidaktertiban, kekurangan fasilitas.
4. Situasi sekolah seperti hari-hari pertama dan hari-hari akhir seekolah(akan
libur atau sesudah libur), penggantian pelajaran, penggantian guru, jadwal
yang kaku/jadwal aktivitas sekolah yang kurang cermat, bau makanan dari
kafetaria, suasana gaduh dari praktik pelajaran musik/bengkel ruang sebelah.

Sebab secara umum pelanggaran disiplin kelas:

1. Kebosanan dalam kelas merupakan sumber pelanggaran disiplin


2. Mereka tidak tahu lagi apa yang harus mereka kerjakan karena yang
dikerjakan itu ke itu saja, oleh Karena itu harus diusahakan agar siswa tetap
sibuk dengan kegiatan yang bervariasi sesuai dengan taraf perkembangannya
3. Perasaan kecewa dan tertekan karena siswa dituntut untuk bertingkah laku
yang kurang wajar sebagai anak remaja
4. Tidak terpenuhinya kebutuhan akan perhatian, pengenalan atau keberadan
pribadi siwa (status).

- 11 -
G. PERATURAN DAN TATA TERTIB KELAS
Dengan peraturan dan tata tertib kelas yang ditetapkan setiap hari dan dengan
control terus-menerus maka siswa akan terbiasa disiplin. Tata tertib menunjuk pada
patokan atau standard untuk aktifitas khusus, misalnya penggunaan pakaian seragam
mengikuti upacara bendera, dan peminjaman buku perpustakaan (Arikunto, 1993).
Peraturan dan tata tertib kelas untuk sekolah seperti yang tercantum dalam
Petunjuk Pengelolaan Kelas di Sekolah Dasar (Dirjen Dikdasmen, 1996)antara lain
harus memuat hal-hal berikut:
1. Masuk Sekolah
a. Siswa harus datang ke sekolah selambat-lambatnya 10 menit sebelum
pelajaran dimulai
b. Menaruh tas dan alat tuis lainnya di laci meja masing-masing kemudian keluar
kelas
c. Siswa yang mendapat tugas jaga/piket harus hadir lebih awal
d. Siswa yang sering terlambat harus di beri teguran
e. Siswa yang tidak masuk karena alasan tertentu harus memberi tahu sebelum
atau sesudahnya secara lisan atau tulisan
f. Guru tidak boleh terlambat atau absen tanpa izin.

2. Masuk Kelas
a. Siswa harus berbaris di depan kelas ketika bel berbunyi.
b. Ketua kelas menyiapkan barisan.
c. Siswa masuk kelas satu persatu dengan tertib dan duduk di tempatnya masing-
masing.
d. Guru memeriksa kebersihan, kerapian, dan kesehatan siswa satu persatu, yakni
kebersihan kuku, kerapian rambut, kerapian dan kebersihan baju, dan
sebagainya didalam kelas.
e. Berdoa bersama dipimpin oleh ketua kelas atau salah seorang siswa
f. Memberi salam keppada guru sebelum pelajaran dimulai.
g. Guru menulis nama-nama siswa yang tidak masuk di papan absen serta
alasan/keterangan kenapa tidak masuk.
h. Pada saat pelajaran berlangsung, siswa harus tetap tertib, tidak boleh rebut,
bercanda atau melakukan kegiatan lain yang tidak ada hubunganya dengan
pelajaran.
i. Siswa tidak boleh meninggalkan kelass tanpa izin atau alasan tertentu.
j. Guru juga tidak diperkenankan meninggalkan kelas ketika pelajaran
berlangsung walaupun ada siswa sedang mengerjakan tugas diluar kelas

3. Waktu Istirahat
a. Pada sat bel istirahat berbunyi, siswa keluar kelas dengan tertib.
b. Guru keluar kelas setelah semua siswa keluar.
c. Siswa tidak boleh berada dikelas ketika istirahat
- 12 -
d. Selama istirahat siswa tidak diperkenankan meninggalkan sekolah tanpa izin.
e. Pada saat bel masuk lagi berbunyi (stelah istirahat)siswa masuk dengan
tertibdan duduk dengan tenang di teempat masing-masing.
f. Sebaiknya guru sudah berada di kelas lebih dahulu menjelang bel masuk
berbunyi.
4. Waktu Pulang
a. Ketia bel pulang berbunyi,pelajaran berakhir, ditutup doa dengan doa dan
salam kepada guru.
b. Guru memberikan nasihat-nasiah, mengingatkan tentang tugas-tugas,
pekerjaan rumah, dan sebagainya.
c. Siswa keluar kelas dengan tertib.

H. Pemeliharaan, Peningkatan, dan Upaya Menegakkan Disiplin Siswa

Guru memiliki kewajiban untuk mewujudkan kelas yang memiliki disiplin


tinggi. Kedisiplinan juga menjadi faktor kunci dalam keefektifan manajemen kelas.
Disiplin merupakan latihan mengembangkan pengendalian diri, karakter, atau
keadaan serba teratur dan efisiensi. Pendisiplinan merupakan proses atau hasil
pengembangan karakter, pengendalian, keadaan teratur, dan efisiensi.

Prijodarminto (2004) menyatakan disiplin adalah kondisi yang tercipta dan


terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai
ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, ketentraman, keteraturan, dan ketertiban.

1. Pemeliharaan dan peningkatan disiplin peserta didik


Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya
merupakan tanggung jawabnya.
Sepuluh langkah yang dapat ditempuh guru dalam memelihara dan meningkatkan
disiplin peserta didik menurut Johnson yaitu :
1. Abaikan Pelanggar
Jika guru mengabaikan perilaku peserta didik yang tidak terlalu parah,
maka peserta didik akan merasa capek sendiri dan menjauhi perbuatan
buruk tersebut.
2. Kirimkan pesan-pesan nonverbal
Guru dapat menggunakan kontak mata, melakukan perubahan dalam suara,
dan gerak tubuh ketika peserta didik berperilaku seperti yang
diekspektasikan guru.
3. Memberikan kertu perilaku
Sebagian besar peserta didik bertipe visual atau kinestetik, sehingga
kemungkinan mereka kurang kuat dalam merespon permintaan verbal guru
atau bahkan mereka akan mudah cepat lupa terhadap peringatan-peringatan
yang guru berikan kepadanya agar mereka mau duduk tenang di dalam
kelas. Solusinya, guru dapat membuat kartu perilaku yang bewarna-warni
yang berisi pesan guru kepada peserta didik yang tidak disiplin atau

- 13 -
berperilaku buruk. Guru dapat mengumpulkan kartu-kartu perilaku tersebut
setelah jam pelajaran jika guru mengajar beberapa mata pelajaran atau di
akhir kegiatan dengan peserta didik yang lebih muda. Ketika peserta didik
mengumpulkan kartu-kartu tersebut, guru sebaiknya mengucapakan terima
kasih kepada peserta didiknya yang telah memilih untuk berkelakuan baik
dan kooperatif.
4. Ajak bicara cepat.
Jika kartu perilaku gagal digunakan oleh guru dalam mengatasi
ketidakdisiplinan peserta didik di dalam kelas, maka guru dapat
mengajaknya keluar kelas. Guru tidak perlu mengkhawatirkan peserta didik
lainnya.
5. Ambil waktu istirahat
Jika menemukan ada peserta didik yang tidak disiplin di dalam kelas
dan guru sudah mencoba mendisiplinkannya, tetapi perilakunya tidak
berubah, maka guru dapat pergi sejenak menjauhi semua peserta didik
dengan berdiri atau duduk-duduk di depan kelas.
Hal itu akan membuat semua peserta didik berpikir mengapa guru
bersikap demikian, kemudian mereka saling intropeksi diri untuk
memperbaiki perilakunya jika memang perilakunya tersebut dianggap
buruk menurut hati nuraninya.
6. Telepon orangtua pelaku
Jika suatu saat guru menemukan ada peserta didik yang indipliner,
meskipun guru sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memperbaiki
perilakunya, maka guru dapat mencoba untuk menelpon orangtuanya untuk
memberitahukan perilaku anaknya di kelas. Kemudian, meminta kepada
orangtuanya untuk memperingatkan dengan keras kepada anak agar tidak
mengulanginya lagi.
7. Tanda tangani kontrak
Seperti kartu perilaku yang berperan sebagai pengingat visual yang verbal,
kontrak peserta didik juga dapat berperan sebagai pengingat tertulis yang
efektif bagi peserta didik yang telah berjanji untuk bekerja sama dalam
menegakkan tata tertib kelas.
8. Meminta penguatan-penguatan
Jika langkah pertama hingga yang ketujuh gagal, maka dapat dikatakan
bahwa masalah atau perilaku buruk yang dapat dilakukan oleh peserta didik
tersebut bukan sekedar masalah pribadi yang sederhana, melainkan pula
merupakan masalah pribadi yang rumit sehingga perlu kiranya guru
meminta penguatan-penguatan kepada guru konseling atau kepala sekolah.
9. Meminta perpindahan
Jika langkah kedelapan masih mengalami kegagalan, maka langkah
selanjutnya adalah memindahkan peseta didik yang indipliner ke kelas yang
lain.
10. Pindahkan pelaku
- 14 -
Jika kesembilan upaya diatas masih saja mengalami kegagalan baik karena
kekurangan dukungan rekan sejawat maupun
pimpinan, pengaruh orangtua yang berlebihan dalam komunitas sekolah,
serta peraturan-peraturan dewan sekolah yang tidak fleksibel, maka guru
harus memindahkan peserta didik dari kelas secara tidak resmi agar peserta
didik lain tidak terganggu bahka terpengaruh oleh perilaku buruknya.
Guru dalam upaya ini perlu melakukan langkah-langkah :
1. Guru membuat folder penugasan terkait dengan mata pelajaranyang guru
ajarkan
2. Guru memanggil peserta didik yang bersangkutan dan berbicara empat mata
dengannya
4. Guru menerangkan isi folder tersebut kepada peserta didik
5. Guru meminta peserta didik mengerjakan tugas pada folder terseut di ruang
konseling atau ruang perpustakaan
6. Guru mengantar peserta didik ke ruangan tersebut
7. Guru meminta bantuan guru konseling atau penjaga perpustakaan untuk
mengawasi perilaku peserta didik selama mengerjakan tugasnya
8. Guru memberikan perintah kepada peserta diidk agar segera mengumpulkan
pekerjaannya begitu ia setelah ia selesai
9. Guru kembali lagi ke kelas untuk mengajar peserta didiknya yang kooperatif,
dan
10. Pada saat peserta didik menyerahkannya pekerjaannya guru kemudian
mengucapkan terimakasih dan meminta kepada peseta didiknya untuk
mengubah perilaku buruknya.
Jika peserta didik masih saja mengulkangi perilaku buruknya, maka lakukan lagi
langkah ini :
1. Catat atau dokumentasikan setiap perilaku buruk peserta didik tersebut
2. Jika guru sudah kehabisan kesabaran maka gunakan dokumentasi tersebut
sebagai dasar keputusan bahwa guru sudah tidak sanggup lagi medidik peserta
didik yang bersangkutan
3. Ajukan surat keputusan tersebut ke pihak untuk mengatasi masalah tersebut
kepada pihak kepala sekolah sepenuhnya.

2. Upaya menegakkan disiplin


Cara-cara penanggulangan dilkaksanakan secara bertahap dengan tetap
memerhatikan jenis gangguan yang ada dan siapa pelakunya, apakah dilakukan oleh
individu atau kelompok (Prihatin, 2011)
Disiplin kelas adalah rasa tanggung jawab dari pihak siswa berdasarkan
kematangan rasa sosial untuk mematuhi segala aturan dan tata tertib sekolah, sehingga
dapat belajar dengan baik dan sebagai upaya untuk mengatur perilaku siswa dalam
mencapai tujuan pendidikan.
Upaya yang dapat dilakukan oleh masing-masing pihak adalah :

- 15 -
a. Pihak guru

Beberapa hal yang harus diperhatikan guru dalam mendisiplinkan siswa, yaitu :

- Guru hendaknya jangan ingin berkuasa dan otoriter, memaksa siswa untuk
patuh terhadap segala sesuatu yang diperintahkan, karena sikap guru yang
otoriter membuat suasana kelas menjadi tegang dan sering diliputi rasa
takut.
- Guru harus percaya diri bahwa ia mampu menegakkan disiplin bagi
dirinya dan siswanya.
- Guru jangan memberikan janji yang tidak mungkin dapat ditepati. Juga
tidak memaksa siswa berjanji unutk memperbaiki perilakunya waktu, dan
bimbingan
- Guru hendaknya pandai bergaul dengan siswa, akan tetapi jangan
terlampau bersahabat erat, sehingga hilang rasa hormat siswa terhadapnya.
b. Pihak siswa

Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh siswa dalam mewujudkan disiplin
dalam kelas yaitu

1. Siswa hendaknya memiliki rasa tanggung jawab sosial untuk turut serta
menciptakan suasana disiplin di dalam kelas
2. Siswa hendaknya memiliki kesadaran untuk mentaati aturan dan tata tertib
sekolah bukan karena rasa takut atau karena merasa terpaksa
3. Siswa hendaknya bertindak sebagai pengontrol atau pengawas dirinya
sendiri tanpa harus diawasi oleh orang lain
4. Apabila suatu saat melakukan pelanggaran maka siswa harus berjanji pada
dirinya sendiri untuk tidak mengulanginya
c. Pihak orang tua

Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh orang tua dalam rangka turut
menegakkan disiplin yaitu

1. Orangtua hendaknya mengetahui tentang tata tertib sekolah yang harus


dilaksanakan putra-putrinya ketika di sekolah
2. Orang tua hendaknya ikut bertanggung jawab terhadap putra-putrinya dengan
cara turut serta mengawasinya
3. Orang tua hendaknya turut berbicara dan turut membina putra-putrinya apabila
ia melanggar tata tertib atau aturan sekolah

I. Implementasi hukuman dan hadiah

Maksud dari diberi nya hukuman dan hadiah adalah semata-mata untuk
mendidik peserta didik supaya peserta didik berperilaku disiplin. Hukuman dalam
konteks manajemen kelas dapat didefinisikan sebagai upaya guru secara sadar dan

- 16 -
disengaja untuk memberikan sesuatu yang tidak menyenangkan kepada peserta
didiknya yang melanggar tata tertib kelas agar ia tidak mengulanginya lagi.

Berlawanan dengan hukuman hadiah merupakan kenang-kenangan,


penghargaan, dan penghormatan. Hadiah juga dapat berarti ganjaran yang diartikan
sebagai upaya memberikan sesuatu yang menyenangkan (penghargaan) bagi peserta
didik yang berprestasi baik dalam belajar maupun berperilaku.

Beberapa macam hukuman menurut wiyani(2013b) yang umumnya diberikan


oleh guru kepada peserta didiknya adalah

1. Menatap tajam peserta didik jika ada seorang atau beberapa peserta didik yang
melanggar tata tertib di kelas maka guru dapat memberinya hukuman yang
paling ringan yaitu dengan menatap badan peserta didik yang melanggar
kemudian mendiamkannya
2. Menegur peserta didik
3. Menghilangkan privilage
4. Penahanan di kelas
5. Hukuman badan
6. Memberikan skor pelanggaran
Purwantoro (2014) memberikan beberapa cara yang dapat digunakan oleh guru
sebagai manajer kelas saat memberikan hukuman kepada peserta didiknya yaitu

1. Guru harus menghukum kesalahan-kesalahan yang benar-benar terjadi jika ia


sudah tidak menemukan jalan lain untuk mendisiplinkan peserta
2. Guru menghindari tindakan mengancam dan menakut-nakuti
3. Saat menghukum hendaklah guru berperasaan halus guru pada saat
menghukum peserta didik sebaiknya tidak menghukum di hadapan banyak
orang
4. Guru dalam menghukum hendaknya bersikap adil
5. Hukuman yang diberikan guru hendaknya dapat menimbulkan rasa tanggung
jawab kepada peserta didik
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh guru dalam memberikan hadiah yaitu

1. Untuk memberikan hadiah yang mendidik guru harus mengenal betul peserta
didiknya dan mengerti Bagaimana caranya menghargai mereka dengan tepat
2. Hadiah yang diberikan kepada peserta didik hendaknya tidak menimbulkan iri
hati atau cemburu bagi peserta didik lainnya yang merasa perilakunya juga
lebih baik darinya tetapi tidak mendapatkan hadiah
3. Memberi hadiah hendaklah hemat jika terlalu sering memberikan hadiah maka
akan menjadi kurang bermakna
4. Janganlah memberi hadiah untuk menjanjikannya terlebih dahulu sebelum
peserta didik menunjukkan perilaku baiknya
5. Aku harus berhati-hati dalam memberikan hadiah jangan sampai hadiah yang
diberikan guru dianggap oleh peserta didik sebagai upah
- 17 -
Pada praktiknya untuk membina kedisiplinan peserta didik di dalam kelas guru
harus menggunakan hukuman dan hadiah sebagai alat lunak software pendidikan
secara seimbang. Pemberian hukuman yang berlebihan akan membuat peserta
didik ketakutan dan tidak betah di kelas. Kelas pun menjadi neraka baginya.
Sementara Pemberian hadiah secara berlebihan dapat menjadikan peserta didik
bersikap manja.

J. Mendisiplinkan siswa

Danim (2013) menyatakan bahwa berbeda jumlah dan karakteristik peserta


didik berbeda pula cara mengelolanya. Demikian juga berbeda sumber daya kelas
berbeda pula daya dukung dan kondusifitas proses pembelajaran guru menghadapi
beragam perilaku peserta didik.
Beberapa guru mampu menjaga kestabilan kelas namun merasa bahwa banyak
sekali waktu yang terbuang dalam menerapkan disiplin kelas tersebut. Masalah
disiplin kelas dan hubungan peserta didik merupakan bagian yang paling
menegangkan dalam mengajar.
Banyak sekolah merupakan sekolah-sekolah yang tidak mudah untuk
menerapkan kontrol kelas yang baik. Meskipun begitu guru perlu memperhatikan cara
terbaik untuk mengatasi sikap tidak layak dari peserta didik tersebut.

K. Tahapan dan Penanggulangan Pelanggaran Disiplin

Cara-cara penanggulangan dilaksanakan secara bertahap dengan tetap


memerhatikan jenis gangguan yang ada dan siapa pelakunya, apakah dilakukan oleh
individu atau kelompok. Oleh karena itu, guru juga perlu menjalin kerja sama dengan
orangtua di rumah, agar kebiasaan disiplin di sekolah yang hendak dipelihara itu
semakin tumbuh subur.

1. Tahapan Memelihara Disiplin


a. Tahap pencegahan
Pada tahap ini yang lerlu diperhatikan ialah penciptaan suasana kelas,
ketepatan perencanaan, dan instruksional. Pemberian catatan yang bersifat
mendorong pada pekerjaan peserta didik sangatlah membantu dan .

b. Tahap pemeliharaan
Pada tahap ini harus sejalan dengan pedoman yang ada dan pedoman tersebut
harus memenuhi kepatuhan, kebermaknaan, dan kepraktisan ke arah belajar
aktif. Langkah-langkahnya yaitu, mulailah dengan saling berkenalan secara
tepat; informasikan gambaran umum, latar belakang, garis besar perhatian
dan aktivitas yang relevan dari bidang studi yang akan ditempuh peserta
- 18 -
didik; informasikan harapan-harapan akademis dan kebijakan penilaian
secara rasional; dan beri kesempatan peserta didik menyatakan harapan-
harapan mereka.
c. Tahap campur tangan
Campur tangan atau usaha guru untuk menghentikan perilaku tidak pantas
dari peserta didik.
d. Tahap pengaturan
Mengurangi kesalahan pelaksanaan pengembangan kecakapan peserta didik.
Guru tidak dilatih mengobati dan mereka harus menyadari kekurangan dalam
menanggulangi hal-hal yang menyebabkan aneka perilaku.

2. Jenis-jenis Gangguan dan Cara Penanggulangan Gangguan Disiplin


Menurut Hollingsworth dan Hoower (1991) cara menanggulangi gangguan
disiplin yaitu :
a. Gangguan percakapan
b. Gangguan melempar catatan
c. Gangguan kebebasan yang berlebihan diantara siswa
d. Gangguan permusuhan diantara peserta didik atau kelompok
e. Gangguan menyontek
f. Gangguan pengaduan
g. Gangguan tabiat marah
h. Gangguan penolakan permohonan guru
i. Gangguan perpindahan situasi
Selain itu ada cara lain dalam menanggulangi pelanggaran disiplin, yaitu :

a. Pengenalan Siswa
Pengenalan terhadap peserta didik dan latar belakangnya merupakan usaha
penanggulangan pelanggaran disiplin, dapat dilakukan menggunakan alat
sebagai berikut : (1) interest-inventory; (2)sosiogram; (3) feedback-letter.
b. Melakukan Tindakan Korektif
Tindakan tepat dan segera sangat diperlukan dalam menegakkan disiplin. Guru
harus segera mengingatkan siswa terhadap peraturan tata tertib (yang dibuat
dan diterapkan bersama) dan konsekuensinya lalu melaksanakan sanksi yang
berlaku. Ini berfungsi untuk memonitori keefektifan aturan atau tata tertib.
Kegiatan monitoring berfungsi untuk menemukan peraturan mana dan
alternatif mana yang secara empirik yang merupakan alat efektif dalam
mengatasi problem disiplin.
c. Melakukan Tindakan Penyembuhan
Tindakan ini harus segera dilakukan anak yang yang melakukan pelanggaran
tidak akan mengulangi dan paham atas kesalahan yang telah dibuatnya.
Adapun langkah-langkahnyasebagai berikut :

- 19 -
1) Mengidentifikasi para siswa yang mendapat kesulitan untuk menerima
dan mengikuti tata tertib atau menerima konsekuensi dari pelanggaran
yang dibuatnya.
2) Membuat rencana yang diperkirakan paling tepat tentang langkah-
langkah yang akan ditempuh dalam mengadakan kontrak dengan siswa
semacam ini.
3) Menetapkan waktu pertemuan dengan siswa tersebut yang disetujui
bersama oleh guru dan siswa yang bersangkutan.
4) Bila saatnya bertemu dengan siswa tiba, jelaskanlah maksud dari
pertemuan itu dan jelaskan manfaatnya pada siswa tersebut.
5) Tunjukkan pada siswa bahwa guru bukanlah makhluk sempurna yang
tak pernah luput dari kesalahan namun penting antara guru dan murid
untuk saling belajar, memperbaiki diri dan saling mengingatkan.
6) Guru berusaha membawa murid pada masaalaahnya, yaitu
memahamkan tentang tata tertib yang berlaku dan tidak untuk
dilanggar.
7) Saat pertemuan diadakan guru mengajak murid untuk berdiskusi
mengenai masalah yang sedang dihadaapi.
8) Pada pertemuan yang telah diadakan harus menghasilkan perjanjian
atau kontrak antara guru dan murid agar murid tersebut tidak
mengulangi kembali kesalahannya dan mendapatkan jalan keluar.
9) Melakukan tindak lanjut.

Prinsip-prinsip dalam memberikan hukuman :

1. Hukuman diberikan secara hormat dan penuh pertimbangan


2. Berikan alasan mengapa memberi hukuman
3. Hindari pemberian hukuman saat sedaang marah
4. Hukuman diberikaan saat awal kejadian bukan pada akhir kejadian
5. Hindari hukuman bersifat fisik
6. Jangan menghukum kelas apabila kesalahan dilakukan perorangan
7. Jangan memberi tugas tambahan sebagai hukuman
8. Yakini bahwa hukuman sesuai dengan kesalaahan
9. Pelajari hukuman yang diijinkan oleh sekolah
10. Jangan menggunakan standar hukuman ganda
11. Jangan mendendam
12. Konsisten dengan pemberian hukuman
13. Jangan mengancam pada ketidakmungkinaan
14. Jangan memberi hukumaan menggunakan selera

3. Kebiasaan Hidup Tertib


Pembiasaan hidup disiplin sangat berpengaruh positif bagi kehidupan
siswa pada masa yang akan datang. Pada mulanya memang ini akan menjadi
sesuatu yang berat bagi siswa namun apabila ini terus dilterapkan dan
- 20 -
dilakukan setiap hari maka akan menjadi suatu kebiasaan serta dalam
menjalankannyapun tidak akan berat. Kebaikan itu menjadi kebiasaan yang
baik menuju ke arah disiplin diri sendiri (self-discipline). Pengalaman dasar
dalam disiplin akan memberikan kerangka dalam keteraturan hidup
selanjutnya. Disiplin diri sendiri hanya akan tumbuh dalam suatu suasana
dimana antara guru dan para siswa terjalin sikap persahabatan yang berakar
pada dasar saling hormat-menghormati dan saling mempercayai.

L. Masalah-masalah yang Dihadapi Siswa

Hampir setiap hari guru berhadapan dengan peserta didik yang bermasalah.
Jika peserta mendapatkan suatu maslah, maka guru mendorong peserta didiknya
untuk menjelajahi situasi secara verbal. Untuk mendemonstrasikan secara baik
penerimaan maupun pengertian guru mengenai keadaan peserta didik, guru
mengundangnya untuk berbicara lebih banyak, atau melakukan konsultasi dengan
peserta didik secara aktif. Selanjutnya guru menyampaikan kepercayaan terhadap
kemampuan dan usaha peserta didik untuk menyelesaikan suatu masalah. Guru bisa
berusaha mendorong peserta didik agar terbuka. Guru berkomunikasi dengan peserta
didik secara terus-menerus. Guru harus mampu bertindak efektif dengan cara siap
untuk bekerja, yakni

(1) Guru harus meluangkan waktu banyak untuk berkomunikasi dengan peserta
didik dan memahami hubungan emosional dengannya
(2) Persiapkan dengan baik sejumlah fakta dan ide yang berhubungan dengan
peserta didik dan lingkungan yang mengitarinya
(3) Susun pikiran secara runtut dan siapkan argumen agar masalah yang dihadapi
peserta didik saling berhubungan dan mudah dimengerti
(4) Berbagilah ide penyelesaian masalah pada peserta didik dengan cara
menyimak secara aktif, mendemonstrasikan penerimaan atau penolakan dari
peserta didik
(5) Izinkan peserta didik memutuskan apa yang akan mereka lakukan dengan
informasi dan apakah mereka mengubah ide atau sikapnya.

M. Membina Hubungan Sekolah dengan Masyarakat.

Sekolah adalah wadah pembinaan dan pengembangan pengetahuan sikap, dan


keterampilan yang sesuai dan dikehendaki oleh masyarakat di mana sekolah itu
berada. Masyarakat diharapkan membantu dan bekerja sama dengan sekolah agar
program sekolah berjalan dengan lancar. Menurut Dirjen Dikdasmen (1996),
hubungan sekolah dengan masyarakat meliputi:

1. Hubungan Sekolah dengan Orang Tua Siswa

Sekolah adalah lembaga pendidikan yang secara formal dan potensial


memiliki peran penting bagi pembinaan dan pengembangan siswa. Sedangkan
- 21 -
orang tua siswa adalah pendidik pertama dan utama dalam pembinaan dan
pengembangan para siswa tersebut. Manfaat dari adanya hubungan antara
sekolah dan orang tua adalah:
a. Orang tua mengetahui tentang kegiatan yang dilaksanakan sekolah
b. Sekolah mengetahui semua kegiatan orang tua dan siswa di rumah
c. Orang tua mau memberi perhatian yang sangat besar dalam menunjang
kegiatan.
Agar orang tua mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di sekolah, maka
sekolah perlu melaksanakan beberapa hal yaitu

(1) Memberikan informasi seluas-luasnya tentang program sekolah


(2) Melakukan kunjungan rumah oleh guru atau kepala sekolah secara rutin
(3) Menetapkan satu bulan dalam satu tahun pelajaran untuk mengadakan suatu
kegiatan untuk melakukan evaluasi terhadap siswa.
2. Hubungan Sekolah dengan Instansi Terkait
Sekolah perlu membina hubungan baik antara timbal balik dengan instansi terkait.
Instansi terkait itu seperti Kepala Desa, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas),
Kecamatan, Kepolisian Sektor (Polsek), Komando Rayon Militer (Koramil), dan Pos
Pelayanan Terpadu (Posyandu). Hubungan yang dijalin dan upaya yang perlu
dilaksanakan oleh sekolah, antara lain:
(1) Menginformasikan program sekolah
(2) Ikut serta dalam kegiatan yang diadakna pemerintah atau lembaga lainnya,
sepanjang tidak mengganggu proses belajar mengajar
(3) Pada saat yang diperlukan, kepala sekolah atau guru yang ditunjuk mengadakan
kunjungan ke instansi pemerintah atau lembaga lainnya sebagai salah satu cara
pendekatan dari pihak sekolah
(4) Sekali-kali dapat mengundang pejabat pemerintah sebagai pembina dalam upacara
bendera.
Sedangkan dari pihak instansi terkait diharapkan agar memberikan peran serta dalam:

(1) Membantu tegaknya disiplin sekolah


(2) Ikut membantu terpeliharanya kebersihan dan keindahan sekolah
(3) Membantu menjaga nama baik sekolah
(4) Memenuhi undangan yang disampaikan pihak sekolah
(5) Membantu keamanan sekolah

3. Hubungan Sekolah dengan Dunia Usaha dan Tokoh Masyarakat


Hubungan sekolah dengan dunia usaha dan tokoh masyarakat adalah hubungan yang
tak kalah penting. Program yang dapat dilaksanakan dalam bentuk:
(1) Mengunjungi industri dan perusahaan untuk menambah wawasan pengetahuan
(2) Mengundang tokoh-tokoh yang berhasil dalam bidangnya untuk memberikan
ilmu di sekolah.

- 22 -
Sedangkan dari dunia usaha dan tokoh masyarakat diharapkan berperan serta antara
lain dalam bentuk:
(1) Bersedia menjadi narasumber dan memberikan ilmu serta ceramah untuk siswa
sebagai usaha memotivasi siswa.
(2) Memberikan saran dalam menegakkan wibawa sekolah, kepala sekolah, guru, dan
staf
(3) Menjadi narasumber untuk melaksanakan program muatan lokal sekolah
(4) Membantu dan menyediakan fasilitas dalam melaksanakan muatan lokal bagi para
siswa

4. Hubungan Sekolah dengan Lembaga Pendidikan Lain


Sekolah dalam usaha membina dan mengembangkan hubungan dengan lembaga
pendidikan lain, perlu dilaksanakan upaya-upaya seperti:
(1) Mengadakan kunjungan antar sekolah untuk saling bertukar pengalaman
(2) Menjalin kerja sama dalam upaya saling mengembangkan pendidikan di
sekolahnya masing-masing
(3) Memberikan informasi tentang perkiraan jumlah lulusan sekolah kepada lembaga
pendidikan setingkat di atasnya
(4) Mengundang pimpinan lembaga pendidikan yang lebih tinggi tingkatnya untuk
memberikan informasi tentang perkembangan pendidikan sesuai dengan
jenjangnya.

- 23 -
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Dari makalah diatas dapat disimpulkan bahwa disiplin haruslah menjadi karakter dari
setia peserta didik karena, dengan karakter disiplin ini anak dapat menghadapi masalah
masalah kehidupan dengan mudah, dan apabila kita menginginkan peserta didik yang
disiplin maka kita sebagai orang tua, sebagai guru, dan sebagai masyarakat harus
memberikan contoh yang baik dalam hal kedisiplinan. Banyak gangguan dalam
menerapkan karakter ini baik didalam kehidupan atau didalam kelas, namun kita sebagai
orang dewasa terkadang juga harus tegas dalam menerapkannya.

B. SARAN

Menuut kami, menerapkan sikap disiplin bukanlah hal yang mudah, maka kami
menyarankan untuk tripusat pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat saling
bekerjasama dalam mewujudkan karakter yang baik khususnya untuk sikap disiplin bagi
anak, agar anak melakukan sesuatu hal yang baik berdasarkan kesadaran diri sendiri.
Kami menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Kami akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada
banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu kami mengharapkan
kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.

- 24 -
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, Imam.(2019). Manajemen Kelas. Depok : PT Raja

Grafindo Persada.

- 25 -

Anda mungkin juga menyukai