Puji syukur kehadiran ALLAH S.W.T yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah
pada kita semua sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul : “Pembinaan Disiplin
Siswa di Kelas” ini. Adapun makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Kelas.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami
dalam menyelesaikan makalah ini. Tidak lepas dari semua itu kami menyadari bahwa dalam
menyelesaikan makalah ini, tentu masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna baik
dari susunan kata maupun kalimat serta tata bahasa yang kami gunakan. Oleh karena itu,
kami mengharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini menjadi makalah yang lebih baik.
Semoga makalah ini yang kami buat dapat memberikan informasi yang berguna bagi
masyarakat serta bermanfaat bagi para pembaca untuk lebih mengetahui tentang Manajemen
Kelas PAUD.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Penyusun
(Kelompok 4 )
i
DAFTAR ISI
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................. 2
C. Tujuan................................................................................................................... 2
D. Manfaat................................................................................................................. 2
Bab II Pembahasan
A. Pengertian Disiplin Kelas dan Urgensi Pembinaan Disiplin Siswa.......................... 3
B. Pendekatan Disiplin,Teknik Pembinaan Disiplin,dan Penerapan Disiplin Kelas 5
C. Problematika Disiplin Kelas dan Upaya Membentuk Disiplin Kelas..................... 7
D. Hak Kebutuhan Siswa dan Tampilan Guru Hubungannya Dengan Disiplin.......... 8
E. Disiplin Pada Level Sekolah dan Kelas................................................................. 9
F. Sumber - Sumber Pelanggaran Disiplin Kelas....................................................... 10
G. Peraturan dan Tata Tertib Kelas............................................................................ 12
H. Pemeliharaan, Peningkatan, dan Upaya Menegakkan Disiplin Siswa.................... 13
I. Implementasi Hukuman dan Hadiah..................................................................... 16
J. Mendisiplinkan Siswa........................................................................................... 18
K. Tahapan dan Penanggulangan Pelanggaran Disiplin............................................. 18
L. Masalah Masalah yang Dihadapi Siswa............................................................... 21
M. Membina Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat.............................................. 21
Daftar Pustaka............................................................................................................. 25
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
-1-
B. RUMUSAN MASALAH
3. Bagaiman memelihara tingkat disiplin siswa yang ada pada level kedisiplinan
dan pengimplementasian hukaman pada siswa?
C. TUJUAN
D. MANFAAT
-2-
BAB II
PEMBAHASAN
-3-
c. Mereflesikan tumbuhnya kepercayaan dan kontrol peserta didik
d. Menumbuhkan kesungguhan berbuat dan berrekreasi, baik dikalangan
guru dan peserta didik tanpa ada kevurigaan dan kecemasan
e. Menghindari perasaan beban berat dan rasa terpaksa di kalangan peserta
didik
Diharapkan dengan disiplin peserta didik dapat tunduk dan mengikuti peraturan
tertentu dan menjauhi larangan tertentu pula. Hal ini juga untuk kepentingan
bersama dalam memelihara kelancaran tugas tuga sekolah. Keuntungan sikap
disiplin adalah belajar hidup dengn pembiasaan yang baik, positif, dan
bermanfaat bagi dirinya dan lingkungannya.
Manfaat disiplin:
1. Menumbuhkan kepedulian
2. Mengajarkan keteraturan
3. Menumbuhkan kemandirian
4. Membantu siswa yang sulit
5. Menumbuhkan kepatuhan.
-5-
Teknik Pembinaan Disiplin:
a. Teknik keteladanan : Memberi contoh yang baik
b. Teknik Bimbingan : Membimbing dan penyuluhan agar anak senantiasa
disiplin
c. Teknik Pengawasan Bersama : kesadaran akan tujuan yang sama antara guru
dan murid
Tujuan pembinaan disiplin adalah mengefektikan proses pembelajaran, dan
mencapai tujuan yang diharapkan ( Rizki, 2011)
-6-
C. PROBLEMATIKA DISIPLIN KELAS DAN UPAYA MEMBENTUK DISIPLIN
KELAS
-7-
2. Upaya Membentuk Disiplin Kelas
Guru perlu menyadari akan hak-hak peserta didik didalam lingkungan sekolah
yang diatur dan diperkuat oleh peraturan dan tradisi yang dipelihara oleh lingkungan
sekolah dan masyarakat.beberapa hak siswa yang penting dan perlu dijamin menurit
McNeil dan Wiles (1990) adalah :
Sekolah dalam upaya menciptakan disiplin secara nyata sudah barang tentu
akan berusaha dan melibatkan berbagai unsur atau pihak
- 11 -
G. PERATURAN DAN TATA TERTIB KELAS
Dengan peraturan dan tata tertib kelas yang ditetapkan setiap hari dan dengan
control terus-menerus maka siswa akan terbiasa disiplin. Tata tertib menunjuk pada
patokan atau standard untuk aktifitas khusus, misalnya penggunaan pakaian seragam
mengikuti upacara bendera, dan peminjaman buku perpustakaan (Arikunto, 1993).
Peraturan dan tata tertib kelas untuk sekolah seperti yang tercantum dalam
Petunjuk Pengelolaan Kelas di Sekolah Dasar (Dirjen Dikdasmen, 1996)antara lain
harus memuat hal-hal berikut:
1. Masuk Sekolah
a. Siswa harus datang ke sekolah selambat-lambatnya 10 menit sebelum
pelajaran dimulai
b. Menaruh tas dan alat tuis lainnya di laci meja masing-masing kemudian keluar
kelas
c. Siswa yang mendapat tugas jaga/piket harus hadir lebih awal
d. Siswa yang sering terlambat harus di beri teguran
e. Siswa yang tidak masuk karena alasan tertentu harus memberi tahu sebelum
atau sesudahnya secara lisan atau tulisan
f. Guru tidak boleh terlambat atau absen tanpa izin.
2. Masuk Kelas
a. Siswa harus berbaris di depan kelas ketika bel berbunyi.
b. Ketua kelas menyiapkan barisan.
c. Siswa masuk kelas satu persatu dengan tertib dan duduk di tempatnya masing-
masing.
d. Guru memeriksa kebersihan, kerapian, dan kesehatan siswa satu persatu, yakni
kebersihan kuku, kerapian rambut, kerapian dan kebersihan baju, dan
sebagainya didalam kelas.
e. Berdoa bersama dipimpin oleh ketua kelas atau salah seorang siswa
f. Memberi salam keppada guru sebelum pelajaran dimulai.
g. Guru menulis nama-nama siswa yang tidak masuk di papan absen serta
alasan/keterangan kenapa tidak masuk.
h. Pada saat pelajaran berlangsung, siswa harus tetap tertib, tidak boleh rebut,
bercanda atau melakukan kegiatan lain yang tidak ada hubunganya dengan
pelajaran.
i. Siswa tidak boleh meninggalkan kelass tanpa izin atau alasan tertentu.
j. Guru juga tidak diperkenankan meninggalkan kelas ketika pelajaran
berlangsung walaupun ada siswa sedang mengerjakan tugas diluar kelas
3. Waktu Istirahat
a. Pada sat bel istirahat berbunyi, siswa keluar kelas dengan tertib.
b. Guru keluar kelas setelah semua siswa keluar.
c. Siswa tidak boleh berada dikelas ketika istirahat
- 12 -
d. Selama istirahat siswa tidak diperkenankan meninggalkan sekolah tanpa izin.
e. Pada saat bel masuk lagi berbunyi (stelah istirahat)siswa masuk dengan
tertibdan duduk dengan tenang di teempat masing-masing.
f. Sebaiknya guru sudah berada di kelas lebih dahulu menjelang bel masuk
berbunyi.
4. Waktu Pulang
a. Ketia bel pulang berbunyi,pelajaran berakhir, ditutup doa dengan doa dan
salam kepada guru.
b. Guru memberikan nasihat-nasiah, mengingatkan tentang tugas-tugas,
pekerjaan rumah, dan sebagainya.
c. Siswa keluar kelas dengan tertib.
- 13 -
berperilaku buruk. Guru dapat mengumpulkan kartu-kartu perilaku tersebut
setelah jam pelajaran jika guru mengajar beberapa mata pelajaran atau di
akhir kegiatan dengan peserta didik yang lebih muda. Ketika peserta didik
mengumpulkan kartu-kartu tersebut, guru sebaiknya mengucapakan terima
kasih kepada peserta didiknya yang telah memilih untuk berkelakuan baik
dan kooperatif.
4. Ajak bicara cepat.
Jika kartu perilaku gagal digunakan oleh guru dalam mengatasi
ketidakdisiplinan peserta didik di dalam kelas, maka guru dapat
mengajaknya keluar kelas. Guru tidak perlu mengkhawatirkan peserta didik
lainnya.
5. Ambil waktu istirahat
Jika menemukan ada peserta didik yang tidak disiplin di dalam kelas
dan guru sudah mencoba mendisiplinkannya, tetapi perilakunya tidak
berubah, maka guru dapat pergi sejenak menjauhi semua peserta didik
dengan berdiri atau duduk-duduk di depan kelas.
Hal itu akan membuat semua peserta didik berpikir mengapa guru
bersikap demikian, kemudian mereka saling intropeksi diri untuk
memperbaiki perilakunya jika memang perilakunya tersebut dianggap
buruk menurut hati nuraninya.
6. Telepon orangtua pelaku
Jika suatu saat guru menemukan ada peserta didik yang indipliner,
meskipun guru sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memperbaiki
perilakunya, maka guru dapat mencoba untuk menelpon orangtuanya untuk
memberitahukan perilaku anaknya di kelas. Kemudian, meminta kepada
orangtuanya untuk memperingatkan dengan keras kepada anak agar tidak
mengulanginya lagi.
7. Tanda tangani kontrak
Seperti kartu perilaku yang berperan sebagai pengingat visual yang verbal,
kontrak peserta didik juga dapat berperan sebagai pengingat tertulis yang
efektif bagi peserta didik yang telah berjanji untuk bekerja sama dalam
menegakkan tata tertib kelas.
8. Meminta penguatan-penguatan
Jika langkah pertama hingga yang ketujuh gagal, maka dapat dikatakan
bahwa masalah atau perilaku buruk yang dapat dilakukan oleh peserta didik
tersebut bukan sekedar masalah pribadi yang sederhana, melainkan pula
merupakan masalah pribadi yang rumit sehingga perlu kiranya guru
meminta penguatan-penguatan kepada guru konseling atau kepala sekolah.
9. Meminta perpindahan
Jika langkah kedelapan masih mengalami kegagalan, maka langkah
selanjutnya adalah memindahkan peseta didik yang indipliner ke kelas yang
lain.
10. Pindahkan pelaku
- 14 -
Jika kesembilan upaya diatas masih saja mengalami kegagalan baik karena
kekurangan dukungan rekan sejawat maupun
pimpinan, pengaruh orangtua yang berlebihan dalam komunitas sekolah,
serta peraturan-peraturan dewan sekolah yang tidak fleksibel, maka guru
harus memindahkan peserta didik dari kelas secara tidak resmi agar peserta
didik lain tidak terganggu bahka terpengaruh oleh perilaku buruknya.
Guru dalam upaya ini perlu melakukan langkah-langkah :
1. Guru membuat folder penugasan terkait dengan mata pelajaranyang guru
ajarkan
2. Guru memanggil peserta didik yang bersangkutan dan berbicara empat mata
dengannya
4. Guru menerangkan isi folder tersebut kepada peserta didik
5. Guru meminta peserta didik mengerjakan tugas pada folder terseut di ruang
konseling atau ruang perpustakaan
6. Guru mengantar peserta didik ke ruangan tersebut
7. Guru meminta bantuan guru konseling atau penjaga perpustakaan untuk
mengawasi perilaku peserta didik selama mengerjakan tugasnya
8. Guru memberikan perintah kepada peserta diidk agar segera mengumpulkan
pekerjaannya begitu ia setelah ia selesai
9. Guru kembali lagi ke kelas untuk mengajar peserta didiknya yang kooperatif,
dan
10. Pada saat peserta didik menyerahkannya pekerjaannya guru kemudian
mengucapkan terimakasih dan meminta kepada peseta didiknya untuk
mengubah perilaku buruknya.
Jika peserta didik masih saja mengulkangi perilaku buruknya, maka lakukan lagi
langkah ini :
1. Catat atau dokumentasikan setiap perilaku buruk peserta didik tersebut
2. Jika guru sudah kehabisan kesabaran maka gunakan dokumentasi tersebut
sebagai dasar keputusan bahwa guru sudah tidak sanggup lagi medidik peserta
didik yang bersangkutan
3. Ajukan surat keputusan tersebut ke pihak untuk mengatasi masalah tersebut
kepada pihak kepala sekolah sepenuhnya.
- 15 -
a. Pihak guru
Beberapa hal yang harus diperhatikan guru dalam mendisiplinkan siswa, yaitu :
- Guru hendaknya jangan ingin berkuasa dan otoriter, memaksa siswa untuk
patuh terhadap segala sesuatu yang diperintahkan, karena sikap guru yang
otoriter membuat suasana kelas menjadi tegang dan sering diliputi rasa
takut.
- Guru harus percaya diri bahwa ia mampu menegakkan disiplin bagi
dirinya dan siswanya.
- Guru jangan memberikan janji yang tidak mungkin dapat ditepati. Juga
tidak memaksa siswa berjanji unutk memperbaiki perilakunya waktu, dan
bimbingan
- Guru hendaknya pandai bergaul dengan siswa, akan tetapi jangan
terlampau bersahabat erat, sehingga hilang rasa hormat siswa terhadapnya.
b. Pihak siswa
Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh siswa dalam mewujudkan disiplin
dalam kelas yaitu
1. Siswa hendaknya memiliki rasa tanggung jawab sosial untuk turut serta
menciptakan suasana disiplin di dalam kelas
2. Siswa hendaknya memiliki kesadaran untuk mentaati aturan dan tata tertib
sekolah bukan karena rasa takut atau karena merasa terpaksa
3. Siswa hendaknya bertindak sebagai pengontrol atau pengawas dirinya
sendiri tanpa harus diawasi oleh orang lain
4. Apabila suatu saat melakukan pelanggaran maka siswa harus berjanji pada
dirinya sendiri untuk tidak mengulanginya
c. Pihak orang tua
Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh orang tua dalam rangka turut
menegakkan disiplin yaitu
Maksud dari diberi nya hukuman dan hadiah adalah semata-mata untuk
mendidik peserta didik supaya peserta didik berperilaku disiplin. Hukuman dalam
konteks manajemen kelas dapat didefinisikan sebagai upaya guru secara sadar dan
- 16 -
disengaja untuk memberikan sesuatu yang tidak menyenangkan kepada peserta
didiknya yang melanggar tata tertib kelas agar ia tidak mengulanginya lagi.
1. Menatap tajam peserta didik jika ada seorang atau beberapa peserta didik yang
melanggar tata tertib di kelas maka guru dapat memberinya hukuman yang
paling ringan yaitu dengan menatap badan peserta didik yang melanggar
kemudian mendiamkannya
2. Menegur peserta didik
3. Menghilangkan privilage
4. Penahanan di kelas
5. Hukuman badan
6. Memberikan skor pelanggaran
Purwantoro (2014) memberikan beberapa cara yang dapat digunakan oleh guru
sebagai manajer kelas saat memberikan hukuman kepada peserta didiknya yaitu
1. Untuk memberikan hadiah yang mendidik guru harus mengenal betul peserta
didiknya dan mengerti Bagaimana caranya menghargai mereka dengan tepat
2. Hadiah yang diberikan kepada peserta didik hendaknya tidak menimbulkan iri
hati atau cemburu bagi peserta didik lainnya yang merasa perilakunya juga
lebih baik darinya tetapi tidak mendapatkan hadiah
3. Memberi hadiah hendaklah hemat jika terlalu sering memberikan hadiah maka
akan menjadi kurang bermakna
4. Janganlah memberi hadiah untuk menjanjikannya terlebih dahulu sebelum
peserta didik menunjukkan perilaku baiknya
5. Aku harus berhati-hati dalam memberikan hadiah jangan sampai hadiah yang
diberikan guru dianggap oleh peserta didik sebagai upah
- 17 -
Pada praktiknya untuk membina kedisiplinan peserta didik di dalam kelas guru
harus menggunakan hukuman dan hadiah sebagai alat lunak software pendidikan
secara seimbang. Pemberian hukuman yang berlebihan akan membuat peserta
didik ketakutan dan tidak betah di kelas. Kelas pun menjadi neraka baginya.
Sementara Pemberian hadiah secara berlebihan dapat menjadikan peserta didik
bersikap manja.
J. Mendisiplinkan siswa
b. Tahap pemeliharaan
Pada tahap ini harus sejalan dengan pedoman yang ada dan pedoman tersebut
harus memenuhi kepatuhan, kebermaknaan, dan kepraktisan ke arah belajar
aktif. Langkah-langkahnya yaitu, mulailah dengan saling berkenalan secara
tepat; informasikan gambaran umum, latar belakang, garis besar perhatian
dan aktivitas yang relevan dari bidang studi yang akan ditempuh peserta
- 18 -
didik; informasikan harapan-harapan akademis dan kebijakan penilaian
secara rasional; dan beri kesempatan peserta didik menyatakan harapan-
harapan mereka.
c. Tahap campur tangan
Campur tangan atau usaha guru untuk menghentikan perilaku tidak pantas
dari peserta didik.
d. Tahap pengaturan
Mengurangi kesalahan pelaksanaan pengembangan kecakapan peserta didik.
Guru tidak dilatih mengobati dan mereka harus menyadari kekurangan dalam
menanggulangi hal-hal yang menyebabkan aneka perilaku.
a. Pengenalan Siswa
Pengenalan terhadap peserta didik dan latar belakangnya merupakan usaha
penanggulangan pelanggaran disiplin, dapat dilakukan menggunakan alat
sebagai berikut : (1) interest-inventory; (2)sosiogram; (3) feedback-letter.
b. Melakukan Tindakan Korektif
Tindakan tepat dan segera sangat diperlukan dalam menegakkan disiplin. Guru
harus segera mengingatkan siswa terhadap peraturan tata tertib (yang dibuat
dan diterapkan bersama) dan konsekuensinya lalu melaksanakan sanksi yang
berlaku. Ini berfungsi untuk memonitori keefektifan aturan atau tata tertib.
Kegiatan monitoring berfungsi untuk menemukan peraturan mana dan
alternatif mana yang secara empirik yang merupakan alat efektif dalam
mengatasi problem disiplin.
c. Melakukan Tindakan Penyembuhan
Tindakan ini harus segera dilakukan anak yang yang melakukan pelanggaran
tidak akan mengulangi dan paham atas kesalahan yang telah dibuatnya.
Adapun langkah-langkahnyasebagai berikut :
- 19 -
1) Mengidentifikasi para siswa yang mendapat kesulitan untuk menerima
dan mengikuti tata tertib atau menerima konsekuensi dari pelanggaran
yang dibuatnya.
2) Membuat rencana yang diperkirakan paling tepat tentang langkah-
langkah yang akan ditempuh dalam mengadakan kontrak dengan siswa
semacam ini.
3) Menetapkan waktu pertemuan dengan siswa tersebut yang disetujui
bersama oleh guru dan siswa yang bersangkutan.
4) Bila saatnya bertemu dengan siswa tiba, jelaskanlah maksud dari
pertemuan itu dan jelaskan manfaatnya pada siswa tersebut.
5) Tunjukkan pada siswa bahwa guru bukanlah makhluk sempurna yang
tak pernah luput dari kesalahan namun penting antara guru dan murid
untuk saling belajar, memperbaiki diri dan saling mengingatkan.
6) Guru berusaha membawa murid pada masaalaahnya, yaitu
memahamkan tentang tata tertib yang berlaku dan tidak untuk
dilanggar.
7) Saat pertemuan diadakan guru mengajak murid untuk berdiskusi
mengenai masalah yang sedang dihadaapi.
8) Pada pertemuan yang telah diadakan harus menghasilkan perjanjian
atau kontrak antara guru dan murid agar murid tersebut tidak
mengulangi kembali kesalahannya dan mendapatkan jalan keluar.
9) Melakukan tindak lanjut.
Hampir setiap hari guru berhadapan dengan peserta didik yang bermasalah.
Jika peserta mendapatkan suatu maslah, maka guru mendorong peserta didiknya
untuk menjelajahi situasi secara verbal. Untuk mendemonstrasikan secara baik
penerimaan maupun pengertian guru mengenai keadaan peserta didik, guru
mengundangnya untuk berbicara lebih banyak, atau melakukan konsultasi dengan
peserta didik secara aktif. Selanjutnya guru menyampaikan kepercayaan terhadap
kemampuan dan usaha peserta didik untuk menyelesaikan suatu masalah. Guru bisa
berusaha mendorong peserta didik agar terbuka. Guru berkomunikasi dengan peserta
didik secara terus-menerus. Guru harus mampu bertindak efektif dengan cara siap
untuk bekerja, yakni
(1) Guru harus meluangkan waktu banyak untuk berkomunikasi dengan peserta
didik dan memahami hubungan emosional dengannya
(2) Persiapkan dengan baik sejumlah fakta dan ide yang berhubungan dengan
peserta didik dan lingkungan yang mengitarinya
(3) Susun pikiran secara runtut dan siapkan argumen agar masalah yang dihadapi
peserta didik saling berhubungan dan mudah dimengerti
(4) Berbagilah ide penyelesaian masalah pada peserta didik dengan cara
menyimak secara aktif, mendemonstrasikan penerimaan atau penolakan dari
peserta didik
(5) Izinkan peserta didik memutuskan apa yang akan mereka lakukan dengan
informasi dan apakah mereka mengubah ide atau sikapnya.
- 22 -
Sedangkan dari dunia usaha dan tokoh masyarakat diharapkan berperan serta antara
lain dalam bentuk:
(1) Bersedia menjadi narasumber dan memberikan ilmu serta ceramah untuk siswa
sebagai usaha memotivasi siswa.
(2) Memberikan saran dalam menegakkan wibawa sekolah, kepala sekolah, guru, dan
staf
(3) Menjadi narasumber untuk melaksanakan program muatan lokal sekolah
(4) Membantu dan menyediakan fasilitas dalam melaksanakan muatan lokal bagi para
siswa
- 23 -
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari makalah diatas dapat disimpulkan bahwa disiplin haruslah menjadi karakter dari
setia peserta didik karena, dengan karakter disiplin ini anak dapat menghadapi masalah
masalah kehidupan dengan mudah, dan apabila kita menginginkan peserta didik yang
disiplin maka kita sebagai orang tua, sebagai guru, dan sebagai masyarakat harus
memberikan contoh yang baik dalam hal kedisiplinan. Banyak gangguan dalam
menerapkan karakter ini baik didalam kehidupan atau didalam kelas, namun kita sebagai
orang dewasa terkadang juga harus tegas dalam menerapkannya.
B. SARAN
Menuut kami, menerapkan sikap disiplin bukanlah hal yang mudah, maka kami
menyarankan untuk tripusat pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat saling
bekerjasama dalam mewujudkan karakter yang baik khususnya untuk sikap disiplin bagi
anak, agar anak melakukan sesuatu hal yang baik berdasarkan kesadaran diri sendiri.
Kami menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Kami akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada
banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu kami mengharapkan
kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.
- 24 -
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, Imam.(2019). Manajemen Kelas. Depok : PT Raja
Grafindo Persada.
- 25 -